Anda di halaman 1dari 35

Sumber Hukum dan Penggolongan Hukum

Sumber Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo :


Sebagai asas hukum, merupakan permulaan hukum,
misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa, dll
Menunjukkan hukum-hukum terdahulu yg
memberikan bahan-bahan kepada hukum yang
sekarang berlaku : hukum Prancis dan Romawi.
Sebagai sumber berlakunya yg memberi kekuatan
berlaku secara formal kepada peraturan hukum
(penguasa, masyarakt)
Sebagai sumber mengenal hukum, misalnya
dokumen, UU, buku, dll.
Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber y ang
menimbulkan hukum. misalnya : historis, filosofis,
sosiologis.
Sumber Hukum Materiil

 faktor2 atau kenyataan2 yang turut


menentukan isi dari hukum.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi
Sumber Hukum dalam Arti Materiil:
 Faktor idiil yaitu faktor yang
berdasarkan kepada cita-cita masarakat
dan keadilan;
 Faktor sosial masyarakat
a. Struktur ekonomi;
b. Kebiasaan2;
c. Tata Hukum Negara lain;
d. Agama dan Kesuliaan;
e. Kesadaran hukum.
Sumber Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo :


Sebagai asas hukum, merupakan permulaan hukum,
misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa, dll
Menunjukkan hukum-hukum terdahulu yg
memberikan bahan-bahan kepada hukum yang
sekarang berlaku : hukum Prancis dan Romawi.
Sebagai sumber berlakunya yg memberi kekuatan
berlaku secara formal kepada peraturan hukum
(penguasa, masyarakt)
Sebagai sumber mengenal hukum, misalnya
dokumen, UU, buku, dll.
Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber y ang
menimbulkan hukum. misalnya : historis, filosofis,
sosiologis.
Sumber Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo :


Sebagai asas hukum, merupakan permulaan hukum,
misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa, dll
Menunjukkan hukum-hukum terdahulu yg
memberikan bahan-bahan kepada hukum yang
sekarang berlaku : hukum Prancis dan Romawi.
Sebagai sumber berlakunya yg memberi kekuatan
berlaku secara formal kepada peraturan hukum
(penguasa, masyarakt)
Sebagai sumber mengenal hukum, misalnya
dokumen, UU, buku, dll.
Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber y ang
menimbulkan hukum. misalnya : historis, filosofis,
sosiologis.
Sumber Hukum Formal

 Prosedur atau tata cara pembentukan


hukum atau melihat kepada bentuk
lahiriah dari suatu hukum, yang dapat
dibedakan kepada hukum tertulis dan
tidak tertulis. Di antaranya :
1. Perundang-undangan (statute)
2. Kebiasaan (custom)
3. Traktat(treaty) /Perjanjian
4. Pendapat Para Sarjana (doctrin)
5. Yurisprudensi
SUMBER HUKUM

KANSIL

SEGALA APA SAJA YANG MENIMBULKAN


ATURAN - ATURAN YANG MEMPUNYAI
KEKUATAN YANG BERSIFAT MEMAKSA, YAKNI
ATURAN YANG KALAU DILANGGAR
MENGAKIBATKAN SANKSI YANG TEGAS
ZEVENBERGEN
SUMBER TERJADINYA HUKUM, SUMBER YANG
MENIMBULKAN HUKUM

AHMAD ALI
TEMPAT DI MANA KITA DAPAT MENEMUKAN
HUKUM
Sumber Hukum:
 Sumber hukum dalam
arti materiil
 Sumber hukum dalam
arti formil
PERBEDAAN (UMUM)
SUMBER HUKUM MATRIIL
DENGAN SUMBER HUKUM FORMIL
SUDIKNO MERTOKUSUMO (1986)

SUMBER HUKUM MATRIIL


 TEMPAT DARI MANA MATRIIL ITU DIAMBIL
 MERUPAKAN FAKTOR YANG MEMBANTU
PEMBENTUKAN HUKUM, MIS: HUB.HK,
KEKUATAN POLITIK, SITUASI SOSIAL
EKONOMIS, TRADISI, HASIL PENELITIAN
ILMIAH, PERKEMBANGAN INTERNASIONAL,
GEOGRAFIS.
 OBYEK STUDI SOSIOLOGI HUKUM
SUMBER HUKUM FORMIL
 TEMPAT ATAU SUMBER DARIMANA SUATU
PERATURAN MEMPEROLEH KEKUATAN
HUKUM.
 BERKAITAN DENGAN BENTUK ATAU CARA YG
MENYEBABKAN PERATURAN HUKM ITU
FORMAL BERLAKU
 CONTOH : UU, PERJANJIAN ANTAR NEGARA,
YURISPRUDENSI, DOKTRIN, DAN KEBIASAAN
E. UTRECHT (1983)
SUMBER HUKUM MATRIIL
PERASAAN HUKUM (KEYAKINAN HUKUM
INDIVIDU DAN PENDAPAT UMUM YG MENJADI
DETERMINAN MATRIIL MEMBENTUK HUKUM,
MENENTUKAN ISI HUKUM

SUMBER HUKUM FORMAL


YANG MENJADI DETERMINAN FORMAL
MEMBENTUK HUKUM , MENENTUKAN
BERLAKUNYA HUKUM
SUMBER HUKUM FORMAL :
UNDANG - UNDANG, KEBIASAAN DAN ADAT
YANG DIPERTAHANKAN DALAM
KEPUTUSAN YG BERKUASA DALAM
MASYARAKAT, TRAKTAT, YURISPRUDENSI,
DOKTRIN
AHMAD ALI (2002)
UNTUK SUMBER HUKUM MATRIIL SAMA DENGAN
UTRECHT; SEDANGKAN UNTUK SUMBER HUKUM
FORMAL, JENISNYA DITAMBAH DENGAN HUKUM
ISLAM, SELAIN 5 JENIS DI ATAS

SATJIPTO RAHARDJO (1982)


SUMBER HUKUM YANG BERSIFAT HUKUM
SUMBER YG DIAKUI OLEH HUKUM SENDIRI
SEHINGGA SECARA LANGSUNG BISA
MELAHIRKAN ATAU MENCIPTAKAN HUKUM
SUMBER HUKUM YANG BERSIFAT SOSIAL
 SUMBER YG TIDAK MENDAPATKAN
PENGAKUAN SECARA FORMAL OLEH
HUKUM, SEHINGGA TDK SECARA LANGSUNG
DAPAT DITERIMA SEBAGAI HUKUM
 SUMBER HUKUM MATRIIL
KESADARAN HUKUM WARGA MASYARAKAT
DARI MANA,DI MANA HUKUM ITU BERLAKU
DAN DIBERLAKUKAN
SUDIKNO MERTOKUSUMO
KESADARAN HUKUM MERUPAKAN PANDANGAN
YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT TENTANG
APA HUKUM ITU, DAN BUKANLAH
MERUPAKAN PERTIMBANGAN RASIONAL,
TETAP BERKEMBANG DAN DIPENGARUHI
OLEH FAKTOR2: AGAMA, EKONOMI, SOSIAL,
POLITIK DLL

PANDANGAN SELALU BERUBAH, HUKUMPUN


SELALU BERUBAH
TIDAK ADA UKURAN TENTANG ISI HUKUM YANG
BERLAKU OBYEKTIF, YAITU YG DAPAT
DITERIMA OLEH SETIAP ORANG SECARA
ILMIAH

PAUL SCHOLTEN
KESADARAN HUKUM ADALAH SUATU KATEGORI,
BERUPA PENGERTIAN YG A PRIORISTIS UMUM
TERTENTU DLM HIDUP KEJIWAAN SESEORANG
YG MENYEBABKAN SESEORANG DPT
MEMISAHKAN ANTARA HUKUM DAN "TIDAK
HUKUM" (KEJAHATAN DAN PELANGGARAN),
BENAR ATAU TIDAK BENAR, BAIK DAN BURUK
FRIEDMAN, L

KESADARAN HUKUM MERUPAKAN UNSUR


TUNTUTAN YANG DISEBUT KULTUR HUKUM,
YG MERUPAKAN TUNTUTAN YG DATANGNYA
DARI WARGA MASYARAKAT ATAU PEMAKAI
JASA HUKUM.
JIKA TIDAK SESUAI DNG TUNTUTAN WARGA
MASYARAKAT, HUKUM POSITIF TIDAK AKAN
EFEKTIF.
Sumber hukum dalam arti material
yaitu:
Faktor-faktor yang turut serta menentukan
isi hukum. Faktor-faktor kemasyarakatan
yang mempegaruhi pembentukan hukum
yaitu:
 Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat antara lain: kekayaan alam, susunan
geologi, perkembangan-perkembangan perusahaan
dan pembagian kerja.
 Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat
yang telah berkembang dan pada tingkat tertentu
ditaati sebagai aturan tinglkah laku yang tetap.
 Hukum yang berlaku
 Tata hukum negara-negara lain
 Keyakinan tentang agama dan kesusilaan
 Kesadaran hukum
Sumber hukum dalam arti formal,
yaitu :
Sumber hukum yang bersangkut paut dengan
masalah prosedur atau cara pembentukanya, terdiri
dari:
 Sumber hukum dalam arti formal yang tertulis

1. Undang-undang :
a. UU dalam arti material: keputusan penguasa yang dilihat
dari segi isinya mempunyai kekuatan mengikat umum
mis. UU Teroisme, UU Pailit.
b. UU dalam arti formal : keputusan penguasa yang diberi
nama UU disebabkan bentuk yang menjadikannya UU,
mis UU APBN
 Sumber hukum dalam arti formal yang
tidak tertulis

Prof. Soepomo dalam catatan mengenai pasal


32 UUD 1950 berpendapat bahwa
“ Hukum adat adalah synonim dengan hukum
tidak tertulis dan hukum tidak tertulis berarti
hukum yang tidak dibentuk oleh sebuah
badan legislatif yaitu hukum yang hidup
sebagai konvensi di badan –badan hukum
negara (DPR, DPRD, dsb), hukum yang
timbul karena putusan-putusan hakim dan
hukum kebiasaan yang hidup dalam
masyarakat.”
Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 Tata
urutan prundangan RI menurut UUD
1945
- Bentuk peraturan perundangan RI
 Undang-undang Dasar 1945
 Tap MPR
 Undang-undang/Perpu
 Peraturan Pemerintah
 Keputusan Presiden
 Peraturahn Menteri
 Instruksi Mentri
 Dan lain-lain
Pasal 2 Tap MPR No III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum
dan Tata Urutan Peraturan Perundang- undangan

 1. UUD 1945;
 2. Tap MPR RI.
 3. Undang-Undang,
 4. Peperpu;
 5. Peraturan Pemerintah,
 6. Keputusan Presiden;
 7. Peraturan Daerah.
2. Hukum Traktat
 Traktat adalah perjanjian yang dibuat antara
negara yang dituangkan dalam bentuk tertentu
3. Putusan Hakim (yurisprudensi)
 Istilah yurisprudensi berasal dari kata
Jurisprudentia (Bahasa Latin), yang berarti
pengetahuan hukum (Rechts geleerheid). Kata
yurisprudensi sebagai istilah teknis Indonesia,
sama artinya dengan kata “Jurisprudentia”
(Bahasa Belanda) dan “Jurisprudence” dalam
bahasa Perancis yaitu, Peradilan tetap atau
hukum peradilan.
Pendapat tentang Yurisprudensi

 Apeldoorn :
yurisprudensi, doktrin dan perjanjian
merupakan faktor-faktor yang membantu
pembentukan hukum.
 Sedangkan Lemaire:
yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan
kesadaran hukum sebagai determinan
pembentukan hukum.
Sukdino M :[1] Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan.hal.179

 Yurisprudensi sebagai peradilan pada


umumnya (judicature, rechtspraak) yaitu
pelaksanaan hukum dalam hal konkrit
terjadi tuntutan hak yang dijalankan oleh
suatu badan yang berdiri sendiri dan
diadakan oleh negara serta bebas dari
pengaruh apa atau siapapun dengan cara
memberikan putusan yang bersifat
mengikat dan berwibawa.
4. Doktrin

 Pendapat para sarjana hukum yang merupakan


doktrin adalah sumber hukum.[1] Ilmu hukum itu
sebagai sumber hukum tapi bukan hukum karena
tidak langsung mempunyai kekuatan mengikat
sebagaimana undang-undang. Ilmu hukum baru
mengikat dan mempunyai kekuatan hukum bila
dijadikan pertimbangan hukum dalam putusan
pengadilan. Disamping itu juga dikenal adagium
dimana orang tidak boleh menyimpangi
dari”communis opinion doctorum” (pendapat
umum para sarjana).
[1] Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan.hal.110.
5. Perjanjian

 Apeldoorn :
Yurisprudensi, doktrin dan perjanjian
merupakan faktor-faktor yang membantu
pembentukan hukum.
 Sedangkan Lemaire
Yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan
kesadaran hukum sebagai determinan
pembentukan hukum.
Penggolongan Hukum
Menurut Sumbernya

 Hukum undang-undang (wetten recht)


 Hukum Kebiasaan/adat (gewoonte en
adatrecht)
 Hukum traktat (tractaten recht)
 Hukum Yurisprudensi (yurisprudentie
recht)
 Doktrin
Menurut Bentuknya

 Hukum Tertulis (Written Law)


 Dikodifikasikan
 Tidak dikodifikasikan
 Hukum Tidak Tertulis (Unwritten Law)
Menurut Tempat Berlakunya

 Hukum (kedaerahan)
 Hukum Nasional
 Hukum Internasional
 Hukum Asing
 Hukum Gereja
Menurut Sifatnya

 Hukum yang memaksa


 Hukum yang mengatur
Menurut Isinya

 Hukum Publik
 Hukum Privat :
 Hukum Perdata
 Hukum Dagang

Anda mungkin juga menyukai