1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Berdasarkan data penambahan kasus baru, kasus Covid-19 saat ini tersebar
di 32 provinsi. Provinsi yang baru mencatat kasus perdana Covid-19 yakni
Bengkulu dengan 1 pasien. Adapun penambahan kasus tercatat ada di 16 provinsi.
Jumlah penambahan tertinggi tercatat di DKI Jakarta 2
dengan penambahan 41
pasien dalam 24 jam terakhir. Peningkatan jumlah Warga Indonesia yang positif
Covid 19 di Indonesia membuat sejumlah kepala daerah membuat ataupun
mengeluarkan Kebijakan untuk Melakukan LOCKDOWN di daerah nya masing-
masing.
1
Wikipedia.2020.PandemiCovid19.https://translate.google.com/translate?u=https://
en.wikipedia.org/wiki/
2019%25E2%2580%259320_coronavirus_pandemic&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp.diakses
pada 1 april 2020 pukul 09.10
2
Dian Erika Nugraheny. Kompas.com dengan judul "Update per 31 Maret: 1.528 Kasus
Covid-19, Masyarakat Diajak Saling Beri
Edukasi", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/01/06293531/update-per-31-maret-1528-
kasus-covid-19-masyarakat-diajak-saling-beri. Diakses pada 1 April 2020 pukul 09.16
b. Rumusan Masalah
2. PEMBAHASAN
a. Analisis Teori
3. PENUTUP
Peningkatan Junlah Orang yang terinfeksi Covid 19 haruslah di ikuti
dengan sikap cepat dan tanggap oleh Pemerintah Daerah dan Pusat. Dimana
dalam membuat Kebijakan ataupun mengeluarkan Pendapat di muka public
haruslah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. Pada artikel ini telah di
sebutkan bahwa Peraturan perundang-undangan di Indonesia telah menagatur
mengenai hal ini dalam Undang-Undang No 6 tahun 2018 tentang Karantina
Kesehatan, hal ini pun sejalan dengan bebrapa kebijakan yang di keluarkan oleh
pemerintah untuk menghimbau masyarakat untuk tidak berpergian keluar rumah
atau pun dalam skala besar melakukan Mudik (pulang Kampung) Ke daerah Asal
karena sangat berpotensi dalam Peningkatan Penyebaran Covid 19 ini. Istilah
lockdown sebenarnya tidak dikenal dalam aturan Indonesia.