Penyebaran Covid-19
Penyebaran virus Corona atau (Covid-19) yang semakin luas ke berbagai negara di
dunia menimbulkan reaksi beragam di tengah masyarakat. Pada mulanya banyak yang
menyangka bahwa virus ini tak ubahnya seperti virus-virus yang telah lebih dahulu mewabah.
Sebut saja ebola, virus flu burung H5N1, SARS, ataupun MERS-Cov.
Namun berbeda halnya dengan wabah-wabah tersebut yang relatif tidak terlalu
banyak memakan korban dan dalam skop yang masih bisa ditangani, virus corona yang kasus
pertamanya ditemukan di kota Wuhan, China ini memiliki kemampuan penyebaran yang
sangat cepat dan jauh lebih luas. Pada dasarnya perlu usaha preventif maupun mitigasi yang
harus dilakukan secara jelas, dan terukur. Bukan hanya dalam aspek kesehatan, namun dalam
hal komunikasi juga perlu ditangani dengan langkah-langkah tepat dan benar.
Hal ini mengingat bahwa musibah non-alam (wabah) ini cenderung lebih menakutkan
dan menggelisahkan bagi masyarakat. Adanya video-video via pesan WhatsApp yang
diterima oleh masyarakat di awal masa kemunculan virus corona menimbulkan kengerian
baik media cetak dan online semakin meresahkan masyarakat dan menimbulkan
miskomunikasi.
ini, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan laju pandemi dengan
Mulai dengan pengalokasian anggaran, membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19, penetapan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyediakan Rumah Sakit Rujukan, menambah
dilakukan.
serangkaian regulasi yang mengatur upaya perlindungan dan pencegahan penyakit menular
yaitu :
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Bencana pada Kondisi Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 34)
Mengacu pada aturan-aturan di atas, kemudian dalam upaya penanggulangan wabah
anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan
3. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam
4. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
wabah penyakit sebagai salah satu bencana non-alam yang perlu dikelola potensi
ancamannya.
Bukittinggi warganya saling bahu-membahu bekerja sama untuk mencegah dampak sosial
dan ekonomi akibat wabah Covid-19. Upaya pencegahan yang dilakukan bukan hanya dari
masyarakat, aparat juga turut serta dalam pencegahan Covid-19. Dalam menekan laju
pandemi Covid-19, Kelurahan Aur Kuning membentuk gugus tugas, Gugus tugas ini
Warga juga diaajak berperan aktif dalam memetakan dan mengidentifikasi dampak-
dampak wabah Covid-19 yang terjadi selama pandemi dengan sesuai standar yang sudah
diberikan. Usai melakukan pemetaan, satuan gugus tugas mensosialisaikan tata cara pola hidup
Kejernihan berpikir sangat dituntut untuk mencarikan solusi dan mengantisipasi seluruh
permasalahan yang terjadi. Karena kalau tidak, nantinya akan berakhir dengan saling
menyalahkan antara satu dengan yang lain. Pemerintah Provinsi salahkan Pemerintah Kab/Kota
masyarakat karena tidak patuh terhadap aturan, kemudian masyarakat salahkan Pemerintah
Provinsi karena salah mengambil kebijakan. Jika ini terjadi, bisa dipastikan cepat atau lambat
seluruh masyarakat daerah akan terjangkit COVID-19, karena sudah tidak ada lagi solusi
Disaat pandemi ini kita harus saling mengisi dan melengkapi. Bantulah semuanya tanpa
harus ada embel-embel kepentingan dibaliknya. Jika kita semua bisa berkolaborasi memerangi
pandemi ini, akan dipastikan kita siap untuk menghadapi perang-perang lainnya dikemudian
hari.
Dokumentasi Kegiatan Warga Kelurahan Aur Kuning Melakukan
Penyemprotan Desinfektan