Anda di halaman 1dari 7

Aspek Hukum dan Kearifan Lokal Masyarakat Cegah

Penyebaran Covid-19

Penyebaran virus Corona atau (Covid-19) yang semakin luas ke berbagai negara di

dunia menimbulkan reaksi beragam di tengah masyarakat. Pada mulanya banyak yang

menyangka bahwa virus ini tak ubahnya seperti virus-virus yang telah lebih dahulu mewabah.

Sebut saja ebola, virus flu burung H5N1, SARS, ataupun MERS-Cov.

Namun berbeda halnya dengan wabah-wabah tersebut yang relatif tidak terlalu

banyak memakan korban dan dalam skop yang masih bisa ditangani, virus corona yang kasus

pertamanya ditemukan di kota Wuhan, China ini memiliki kemampuan penyebaran yang

sangat cepat dan jauh lebih luas. Pada dasarnya perlu usaha preventif maupun mitigasi yang

harus dilakukan secara jelas, dan terukur. Bukan hanya dalam aspek kesehatan, namun dalam

hal komunikasi juga perlu ditangani dengan langkah-langkah tepat dan benar.

Hal ini mengingat bahwa musibah non-alam (wabah) ini cenderung lebih menakutkan

dan menggelisahkan bagi masyarakat. Adanya video-video via pesan WhatsApp yang

diterima oleh masyarakat di awal masa kemunculan virus corona menimbulkan kengerian

tersendiri. Berbagai informasi, berita maupun artikel-artikel yang berkembang sesudahnya,

baik media cetak dan online semakin meresahkan masyarakat dan menimbulkan

miskomunikasi.

Meskipun pemerintah terlambat dalam mengatur strategi dalam menangani pandemi

ini, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan laju pandemi dengan

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang diberikan kewenangan kepada pemerintah daerah.

Mulai dengan pengalokasian anggaran, membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19, penetapan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyediakan Rumah Sakit Rujukan, menambah

rekruitmen tenaga kesehatan, melakukan sosialisasi kebijakan, hingga melakukan


pengecekan/penjagaan jalur transportasi di dalam daerah maupun di wilayah perbatasan, telah

dilakukan.

Untuk menindaklanjuti antisipasi kedaruratan pandemi ini, selain telah ada

serangkaian regulasi yang mengatur upaya perlindungan dan pencegahan penyakit menular

yaitu :

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3273);

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keschatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);

6. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kedaruratan

Bencana pada Kondisi Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Nomor 34)
Mengacu pada aturan-aturan di atas, kemudian dalam upaya penanggulangan wabah

ini, pemerintah telah menerbitkan beberapa regulasi yaitu :

1. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, realokasi

anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

2. Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat COVID-19

3. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang  penetapan bencana non alam

penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional.

4. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar

dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19)

ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

5. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Corona Virus  Disease 2019.

6. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan

Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Penerbitan regulasi dalam rangka penanganan penyebaran Covid 19 merupakan upaya

untuk mendukung keberadaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 yang menetapkan

wabah penyakit sebagai salah satu bencana non-alam yang perlu dikelola potensi

ancamannya.

Sedangkan regulasi yang diterapkan di daerah kelurahan Aur Kuning, Kota

Bukittinggi warganya saling bahu-membahu bekerja sama untuk mencegah dampak sosial

dan ekonomi akibat wabah Covid-19. Upaya pencegahan yang dilakukan bukan hanya dari
masyarakat, aparat juga turut serta dalam pencegahan Covid-19. Dalam menekan laju

pandemi Covid-19, Kelurahan Aur Kuning membentuk gugus tugas, Gugus tugas ini

beranggotakan aparat dan masyarakat untuk mengantisipasi dampak Covid-19 sebagaimana

kebiasaan lokal yang ada.

Warga juga diaajak berperan aktif dalam memetakan dan mengidentifikasi dampak-

dampak wabah Covid-19 yang terjadi selama pandemi dengan sesuai standar yang sudah

diberikan. Usai melakukan pemetaan, satuan gugus tugas mensosialisaikan tata cara pola hidup

bersih, kemudian melakukan sosialisasi pencegahan penularan dengan mengenalkan sistem

komunikasi sosial yang baru.

Kejernihan berpikir sangat dituntut untuk mencarikan solusi dan mengantisipasi seluruh

permasalahan yang terjadi. Karena kalau tidak, nantinya akan berakhir dengan saling

menyalahkan antara satu dengan yang lain. Pemerintah Provinsi salahkan Pemerintah Kab/Kota

sebagai pemerintahan terdepan dan pelaksana kebijakan, Pemerintah Kab/Kota salahkan

masyarakat karena tidak patuh terhadap aturan, kemudian masyarakat salahkan Pemerintah

Provinsi karena salah mengambil kebijakan. Jika ini terjadi, bisa dipastikan cepat atau lambat

seluruh masyarakat daerah akan terjangkit COVID-19, karena sudah tidak ada lagi solusi

penanganan yang bisa disajikan.

Disaat pandemi ini kita harus saling mengisi dan melengkapi. Bantulah semuanya tanpa

harus ada embel-embel kepentingan dibaliknya. Jika kita semua bisa berkolaborasi memerangi

pandemi ini, akan dipastikan kita siap untuk menghadapi perang-perang lainnya dikemudian

hari.
Dokumentasi Kegiatan Warga Kelurahan Aur Kuning Melakukan

Penyemprotan Desinfektan

Anda mungkin juga menyukai