TENTANG
dan
MEMUTUSKAN:
BAB l
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
2. Bupati adalah Bupati Kepulauan Sangihe.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah.
4. Dinas adalah perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah di bidang kesehatan.
5. Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe yang selanjutnya disebut Satpol PP dan Kebakaran adalah
perangkat Daerah yang dibentuk untuk menegakkan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati, menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat di Daerah.
6. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVlD-19 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome-Corona Virus-2 yang telah menjadi pandemi global berdasarkan
penetapan dari Organisasi Kesehatan Dunia dan ditetapkan sebagai
bencana non alam nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12
Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVlD-19) sebagai Bencana Nasional, termasuk
varian mutasinya.
7. Pencegahan dan Pengendalian COVlD-19 adalah segala bentuk upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk
menghindari atau mengurangi risiko, masalah, dan menanggulangi
dampak buruk akibat COVlD-19 yang ditujukan untuk melindungi
masyarakat dari penularan COVlD-19, menurunkan jumlah yang
-4-
18. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang selanjutnya disingkat PHBS adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya marnpu menolong diri sendiri
pada bidang Kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktifitas
masyarakat.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB II
TANGGUNG JAWAB, WEWENANG, HAK, DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama dan ikut serta dalam
upaya penerapan disiplin dan penegakan hukum Protokol Kesehatan sebagai
upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Daerah.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal IO
BAB lll
PENETAPAN STATUS ZONASI WILAYAH
Pasal 11
Pasal 12
(1) Zonasi wilayah sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 11 ayat (1) dibagi
menurut kriteria sebagai berikut :
a. zona hijau, dengan kriteria tidak ada kasus COVID-19 di satu
Lindongan/Rukun Tetangga;
b. zona kuning, dengan kriteria jika terdapat 1 (satu) sampai dengan 2
(dua) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalarn satu
Lindongan/Rukun Tetangga selarna 7 (tujuh) hari terakhir;
c. zona oranye, dengan kriteria jika terdapat 3 (tiga) sampai dengan 5
(lima) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalarn satu
Lindongan/Rukun Tetangga selarna 7 (tujuh) hari terakhir; dan
d. wna merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 5 (lima) rumah
dengan kasus konfirmasi positif dalarn satu Lindongan/Rukun
Tetangga selarna 7 (tujuh) hari terakhir.
(2) Skenario pengendalian pada masing-masing kriteria zona sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya pencegahan dan dilaksanakan
dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan Menteri Dalarn Negeri,
Menteri Kesehatan dan Satgas Penanganan COVlD-19 Nasional.
(3) Penetapan status zonasi wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat ( l)
diberlakukan dalarn jangka waktu tertentu sesuai situasi dan kondisi
wilayah, dan dapat diperpanjang bilarnana belum mengalarni perubahan
sebagairnana kriteria yang berlaku.
(4) Penetapan status zonasi wilayah dilaksanakan sesuai ketentuan
perundang-undangan.
-10-
BABIV
PELAKSANAAN PPKM
Pasal 13
BABV
VAKSINASI
Pasal 14
Pasal 15
BAB VI
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 16
Pasal 17
BAB VII
PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Um um
Pasal 18
8agian Kedua
Pemantauan dan evaluasi
PasaJ l9
8agian Ketiga
Pencegahan dan Klarifikasi Serita Bohong
Pasal 20
Bagian Keempat
Penerimaan Pengaduan Masyarakal
PasaJ 21
(3) Tindak Ianjut terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dilakukan dalam bentuk klarifikasi, verifikasi, atau investigasi jika:
a. pengaduan disertai dengan identitas pengadu yangjelas; dan
b. pengadu memberi bukti adanya pelanggaran Protokol Kesehatan dalam
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
(4) Perangkat Daerah terkait dalam melakukan klarifikasi, verifikasi, atau
investigasi dapat melibatkan Satpol PP dan Kebakaran dan perangkat
Daerah yang membidangi pengawasan.
(5) Perangkat Daerah terkait melaporkan hasil klariflkasi, verifikasi atau
investigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Bupati.
(6) Bupati melalui Satpol PP dan Kebakaran melakukan tindakan penegakan
hukum sebagai tindak lanjut dari pengaduan masyarakat mengenai
pelanggaran Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19.
BAB VIII
KOORDINASI DAN KERJA SAMA PENEGAKAN HUKUM
Pasal 22
BAB IX
PENDANAAN
Pasal 23
BABX
SANKS! ADMINISTRATIF
Pasal 24
(!) Setiap orang yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf a dan huruf f, dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (!), dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. kerja sosial dengan membersihkan fasilitas umum;
d. denda administratif sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah);
dan/atau
e. daya paksa polisional.
(3) Sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b, dilaksanakan
pada masa sosialisasi selama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah Peraturan
Daerah ini diundangkan.
(4) Sanksi administratif berupa kerja sosial dengan membersihkan fasilitas
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, dikenakan bagi
pelanggaran terhadap kewajiban menggunakan masker yang menutupi
hidung, mulut dan dagu pada saat di Iuar rumah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf a.
(5) Sanksi administratif berupa kerja sosial dengan membersihkan fasilitas
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, diberikan di lokasi
terjadinya pelanggaran dengan memakai atribut yang bertuliskan
"pelanggar Protokol Kesehatan COVID- J 9•.
(6) Sanksi administratif berupa kerja sosial dengan membersihkan fasilitas
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c diberikan dengan
ketentuan :
-16-
PasaJ 25
Pasal 26
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemungutan dan penyetoran denda
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf d dan
Pasal 25 ayat (2) huruf g, diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 27
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
PasaJ 28
Pasal 29
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dikenakan jika sanksi
administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran
dilakukan lebih dari satu kali.
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati
Kepulauan Sangihe Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Kepulauan Sangihe
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 31
Ditetapkan di Tahuna
pada tanggal, 16 ll'll"•t 2022
BUPATI KEPUL U N SANGIHE,
JABES EZ R GAGHANA
Diundangkan di Tahuna
pada tanggal, 16 Maret 2022
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE,
ATAS
RANCANGAN
TENT ANG
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jeias.
Pasal 2
Cukup jeias.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Huruf a
Cuku p jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf ct
Cuku p jelas.
Huruf e
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cuku p jeias.
-3-
Huruf h
Cu ku p jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cuku p jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cuku p jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas,
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cuku p jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
-4-
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukupjelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukupjelas
Pasal 27
Cukupjelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukupjelas
Pasal 31
Cukup jelas