MENCEGAH

PEJABAT
PEMBUAT AKTA
TANAH
TERJERUMUS
KEDALAM
KOMPOL HALIPAH RETNO SARI, S.H., M.H.
(PLT. KANIT II SUBDIT II HARDA BANGTAH
DITTIPIDUM BARESKRIM POLRI)
LINGKARAN
MAFIA TANAH
MAFIA TANAH adalah praktik persekutuan jahat yang tumbuh
subur karena rendahnya pengawasan publik dan minimnya
penegakan hukum.
Dari kasus-kasus yang ada, beberapa Modus yang kerap
digunakan oleh para mafia tanah diantaranya adalah pemalsuan
girik, menempatkan keterangan palsu didalam akta otentik, dan
pengambil alihan dokumen pajak tanah dengan cara bekerjasama
dengan oknum di pemerintahan dan Oknum Pejabat Pembuat
Akta Tanah.
PERINTAH PRESIDEN JELAS DAN
POLRI AKAN TUMPAS MAFIA
TANAH.

DUKUNGAN PARA PEJABAT

PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT)
SEBAGAI SALAH SATU UJUNG
TOMBAK ADMINISTRASI
PERTANAHAN DIPERLUKAN.
MAFIA TANAH
 AKTA OTENTIK
o Kekuatan Pembuktian Ilmiah
Kemampuan untuk membuktikan keabsahannya.

o Kekuatan Pembuktian Formal

Kemampuan untuk membuktikan fakta dan kejadian
yang sesungguhnya.

o Kekuatan Pembuktian Materil

Kemampuan untuk membuktikan kebenaran materil dari
dibuatnya akta tersebut.
 BERBAGAI MODUS
YANG DILAKUKAN
OLEH “MAFIA TANAH”

1. KONSPIRASI PADA INSTANSI YG MENERBITKAN

PRODUK SURAT BUKTI HAK;
2. MEMBUAT REKAYASA PERKARA
(MENGAJUKAN GUGATAN KE PENGADILAN);
3. BERPURA-PURA AKAN MELAKUKAN
TRANSAKSI JUAL BELI;
1. SEBIDANG TANAH DIJUAL LEBIH DARI SATU KALI OLEH
PEMILIK ATAU AHLI WARISNYA;
2. BEREDARNYA SURAT BUKTI HAK KEPEMILIKAN PALSU
BERUPA SERTIFIKAT, AKTA JUAL BELI, AKTA TUKAR
MENUKAR, AKTA HIBAH, AKTA PEMBAGIAN HAK
BERSAMA, AKTA PEMBERIAN HGB/HAK PAKAI ATAS
TANAH HAK MILIK, AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN DLL.
3. JUAL BELI TANAH SENGKETA.
4. REKAYASA PENILAIAN NILAI TANAH;
5. PERMUFAKATAN JAHAT PEMILIK DANA DENGAN PARA
MAFIA;
6. TERBITNYA KUASA MUTLAK UNTUK MENJUAL DAN
MENGALIHKAN HAK KEPEMILIKAN WALAU JUAL BELI
BELUM SELESAI; AKIBAT KURANG JELI, AKIBAT KURANG
7. TERJADINYA PENIPUAN DAN PENGGELAPAN ATAS BUKTI TELITI DAN AKIBAT KURANG HATI HATI
HAK TANAH;
8. TERJADINYA PEMALSUAN DAN ATAU MENEMPATKAN DARI PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
KETERANGAN PALSU DIDALAM AKTA OTENTIK. “(PPAT) “
9. DLL.
 BERESIKO DIDAKWA DENGAN DENGAN SANGKALAN PASAL DIANTARANYA:
PASAL 263 KUHP;
Pemalsuan Surat

PASAL 264 KUHP;

Pemalsuan Akta Otentik

PASAL 266 KUHP;

Menempatkan Keterangan Palsu
didalam Akta Otentik o PASAL 372 KUHP;
PENGGELAPAN

o PASAL 378 KUHP;

PENIPUAN

o PASAL 374 KUHP;

PENGGELAPAN DALAM
JABATAN

DLL.
 MENCEGAH PPAT TERJERUMUS DIDALAM LINGKARAN MAFIA TANAH

 DIPERLUKAN TINDAKAN YANG SANGAT HATI HATI

DAN KONSISTEN KRN KETIDAK HATI HATIAN
DALAM MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM AKAN
MEMILIKI AKIBAT HUKUM.
 MENJAGA KONSISTENSI KEPASTIAN HUKUM
KEPADA MASYARAKAT DENGAN MELAKUKAN
TERTIB ADMINISTRASI JMENJADI HAL YANG
PRINSIP.
 BERTINDAK PROFESSIONAL, PROSEDURAL DAN
MEMILIKI DEDIKASI YANG BAIK DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT.
 TIDAK MENGESAMPINGKAN FAKTA-FAKTA DARI PARA
PIHAK.
 KOORDINASI SECARA BERKELANJUTAN DENGAN
INSTANSI TERKAIT.
 PELAYANAN YANG PROSEDURAL DAN OBJEKTIF/
TIDAK BERPIHAK;