PENDAULUAN
Untuk lebih mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah
ini, maka kami membatasi masalah yang akan disajikan yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud kekerasan terhadap perempuan?
2. Apa saja bentuk-bentuk kekerasan terhdap perempuan?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan?
4. Apa saja macam-macam kekerasan terhadap perempuan?
5. Bagaimana dampak kekerasan terhadap perempuan?
6. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan?
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan bahwa setiap kelompok wajib membuat
makalah sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi yang memiliki tujuan :
1. Dapat mengetahui definisi kekerasan terhadap perempuan
2. Dapat mengetahui bentuk-bentuk kekerasan terhdap perempuan
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan
terhadap perempuan
4. Dapat mengetahui macam-macam kekerasan terhadap perempuan
5. Dapat mengetahui dampak kekerasan terhadap perempuan
6. Dapat mengetahui pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
Bentuk tindak kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau mungkin berakibat,
menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan; termasuk ancaman
dari tindakan tersebut, pemaksaan atau perampasan semena-mena kebebasan, baik yang terjadi di
lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi.
Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dalam keluarga,dalam masyarakat, atau
yang dibenarkan negara dan sering disebut sebagai kekerasan berbasis gender karena berawal
dari subordinasi perempuan di masyarakat dan tergantung baik secara ekonomi maupun secara
sosial menempatkan perempuan dalam posisi rentan terhadap kekerasan,termasuk penganiayaan
berulang oleh pasangannya.
Penelitian yang mengkaitkan tindak kekerasan pada istri yang berdampak pada kesehatan
reproduksi masih sedikit. Menurut Hasbianto (1996), dikatakan secara psikologi tindak
kekerasan pada istri dalam rumah tangga menyebabkan gangguan emosi, kecemasan, depresi
yang secara konsekuensi logis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya. Menurut model
Dixon-Mudler (1993) tentang kaitan antara kerangka seksualitas atau gender dengan kesehatan
reproduksi; pemaksaan hubungan seksual atau tindak kekerasan terhadap istri mempengaruhi
kesehatan seksual istri. Jadi tindak kekerasan dalam konteks kesehatan reproduksi dapat
dianggap tindakan yang mengancam kesehatan seksual istri, karena hal tersebut menganggu
psikologi istri baik pada saat melakukan hubungan seksual maupun tidak.
Kekerasan terhadap perempuan dapat berdampak fatal berupa kematian, upaya bunuh diri
dan terinfeksi HIV/AIDS. Selain itu, kekerasan terhadap perempuan juga dapat berdampak non
fatal seperti gangguan kesehatan fisik, kondisi kronis, gangguan mental, perilaku tidak sehat
serta gangguan kesehatan reproduksi. Baik dampak fatal maupun non fatal, semuanya
menurunkan kualitas hidup perempuan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Kekerasan terhadap
perempuan dapat berdampak fatal berupa kematian, upaya bunuh diri dan terinfeksi HIV/AIDS.
Selain itu, kekerasan terhadap perempuan juga dapat berdampak non fatal seperti gangguan
kesehatan fisik, kondisi kronis, gangguan mental, perilaku tidak sehat serta gangguan kesehatan
reproduksi. Baik dampak fatal maupun non fatal, semuanya menurunkan kualitas hidup
perempuan.
4.2 Saran
Dengan melihat serangkaian uraian diatas, maka dapat dikatakan kekerasan terhadap
perempuan yang lebih dominan yaitu KDRT yang merupakan bagian dari isu kesehatan
masyarakat yang patut diperhatikan. maka dari itu harus memajukan kebijakan yang aktif dan
nyata yang mendorong masuknya perspektif jender ke dalam semua kebijakan dan program-
program yang berhubungan dengan tindak kekerasan terhadap perempuan serta sebagai petugas
kesehatan diharapkan mampu melakukan penyuluhan untuk pencegahan dan menanganan
kekerasan terhadap perempuan.