PUSKESMAS SEMPAJA
PERIODE JANUARI – AGUSTUS 2019
Disusun Oleh:
Pembimbing :
Dr. Krispinus Duma, M.Kes
dr. Tiara Ramadhani
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat, anugrah, dan karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada
Kami berharap agar makalah yang kami tulis ini berguna bagi pembaca
terutama Dokter Muda FK Unmul dan dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai
sumber informasi.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Setiap komunitas tidak terlepas dari permasalahan di dalamnya. Untuk
mengetahui apakah suatu komunitas mengalami masalah kesehatan, dapat
dilakukan dengan pendekatan diagnosis komunitas. Diagnosis komunitas adalah
mengidentifikasi faktor risiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada
suatu komunitas, mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan
mengevaluasi indikator serta metode sebagai program intervensi. Menurut teori
Blum, masalah yang mempengaruhi kesehatan meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk yaitu lingkungan, perilaku, keturunan, dan
pelayanan kesehatan. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan harus
dilaksanakan dengan baik agar masalah yang diatasi adalah benar-benar masalah
dari masyarakat, sehingga nantinya masyarakat ikut berperan aktif dalam
mengikuti kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada tersebut.
5
BAB 2
2.1.2 Misi
2.1.2.1 Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan sesuai standart
2.1.2.2 Menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dengan lintas sosial
2.1.2.3 Memanfaatkan kesadaran ber-PHBS di masyarakat
6
Pusban Bayur, Pinang Seribu, Gunung Cermin, Batu Besaung dan Berambai.Pada
waktu tersebut di Samarinda Ilir ada 3 Puskesmas (Sempaja, Lempake,
Temindung).Pada tahun 2000 berdirilah Puskesmas Bengkuring yang awalnya
merupakan wilayah kerja Puskesmas Sempaja.Puskesmas Bengkuring membagi
wilayah Puskesmas Sempaja dan membawahi pusban Bayur, Pinang Seribu, Batu
Besaung dan Berambai.Sedangkan Pusban Gunung Cermin dan Sempaja Lestari
tetap dibawah Puskesmas Sempaja.
7
Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring
Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Segiri
SebelahTimur : Wilayah Kerja Puskesmas Lempake
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Juanda
Luas Wilayah : 25,05 Km2
Puskesmas Sempaja sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan tingkat
pertama di Samarinda memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 2 kelurahan yakni
kelurahan Sempaja Barat dan kelurahan Sempaja Selatan.Kelurahan Sempaja
Barat terdiri dari 1.110 KK dan 12 RT, sedangkan kelurahan sempaja selatan
terdiri dari 3.188 KK dan 33 RT. Luas Kelurahan Sempaja Barat = ± 1.935 Km2,
dan luas Kelurahan Sempaja Selatan = ± 13.240 Km2
8
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Selatan
9
Gambar 2.4 Gedung KIA Puskesmas Sempaja
Di dalam gedung utama Puskesmas Sempaja terdapat 4 poli yaitu poli gigi
dan mulut, poli umum, poli lansia, dan poli kartu.Selain itu juga terdapat apotek
dan gudang obat, ruang tindakan, VCT/IMS, ruang laboratorium, dan mushola.Di
gedung lainnya terdapat terdapat poli KIA, KB, dan ruang Pojok ASI, serta ruang
bermain anak. Terdapat pula kantin dan rumah dinas pegawai.
Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk Kelurahan Sempaja Selatan dan Barat
Tahun 2019
10
Tabel 2.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja
2 Rawat Inap -
3 Puskesmas Pembantu -
Tabel 2.3 Daftar Posyandu Balita Tahun 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas
Sempaja
11
10 Delima Madya Jl. AW Syahranie 4 RT 1-2
Tabel 2.4 Daftar Posyandu Lansia Tahun 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas
Sempaja
12
2.4 Kepegawaian
3 Manajemen 4 orang
5 Sanitarian 1 orang
6 Perawat 7 orang
7 Bidan 5 orang
10 Nutrisionis 1 orang
11 Apoteker 2 orang
Total 46 orang
13
2.4.2 Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS SEMPAJA
drg. Aprilia Lailati, SKg, MM
KaSuBag Tata Usaha
Ida, SKM
PELAYANAN IMUNISASI
Hasmuliani, Daria Lindo
2.4 Data Kedokteran Komunitas
2.4.1 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah
KerjaPuskesmas Sempaja Periode Januari – Mei 2019 di Poli
Lansia
Tabel 2.6. Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak
Periode Januari – Mei 2019 Poli Lansia
15
9 Furunkel 14
10 Asma 12
Total 1396
16
2.4.4 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja
Puskesmas Sempaja Periode Januari – Mei 2019
Tabel 2.9. Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak
Periode Januari – Mei 2019
17
BAB 3
ANALISIS DATA
LEMBAR KERJA 1
18
LEMBAR KERJA 2
IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan-permasalahan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sempaja periode Januari-Mei 2019, adalah sebagai berikut:
19
bahaya dari penyakit hipertensi.
Adanya Jaminan Kesehatan Nasional yang memungkinkan masyarakat
untuk ikut memeriksa kesehatan
Kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan pengobatan secara
teratur
Terdapatnya faktor genetik dan riwayat hipertensi dalam keluarga
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko serta bahaya
dari penyakit diabetes melitus
Kurangnya kesadaran dalam pengaturan pola makan bagi penderita
diabetes melitus.
Tingginya angka perokok pada masyarakat perkotaan
Tingginya Kunjungan Kasus DM Tipe 2 Tanpa
3 Kurangnya kesadaran masyarakat menjalankan pengobatan dengan
Komplikasi
teratur dan menjalankan gaya hidup sehat
Tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara
rutin
Adanya Jaminan Kesehatan Nasional yang memungkinkan masyarakat
untuk ikut memeriksa kesehatan
20
Terdapatnya faktor genetik dan diabetes mellitus dalam keluarga
Kaum melenial lebih menyukai junk food yang dapat menyebabkan
Obesitas Sentral
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyebab dispepsia
Ketidakseimbangan antara durasi kerja, durasi istirahat, dan pola makan
Faktor stress psikologi individu
4 Tingginya Kunjungan Pasien Dispepsia
Pelayanan dispepsia hanya bersifat simtomatis
kurangnya pengetahuan tentang efek konsumsi makanan yang
mengandung kafein, berlemak, berminyak dan pedas
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko mialgia
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai olahraga teratur dan gaya
5 Tingginya Kunjungan Pasien Mialgia hidup sehat
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang posisi ergonomis yang tepat
Faktor stress psikologi individu
21
LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
1. M (Magnitude):
Jumlah penduduk yang terkena (banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi) atau peningkatan jumlah kasus dibandingkan periode
sebelumnya.
2. S (Severity):
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability):
Ketersediaan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah atau
kerentanan masyarakat terhadap penyakit.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi
peduli dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability):
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
M S V C A TOTAL
Tingginya Kasus Hipertensi 5 3 3 3 3 16
Tingginya Kasus ISPA 5 2 2 2 1 12
Tingginya Kasus DM Tipe 2 4 4 4 3 3 18
22
Tingginya Kasus Dispepsia 4 2 2 2 1 11
Tingginya Kasus Mialgia 4 2 2 2 1 11
2. Tingginya Hipertensi 17
23
No Masalah M S V C A
1. Tingginya 5 3 3 3 3
kasus Jumlah kasus Hipertensi Puskesmas memiliki Terdapatnya program Kemampuan
Hipertensi terbanyak untuk merupakan gangguan alat pengukuran untuk penanggulangan untuk
kunjungan pembuluh darah tekanan darah. penyakit kronis (prolanis) menanggulangi
periode Januari – yang dapat dicegah Rata rata keluarga di yang termasuk kasus hipertensi
Mei2019 dengan gaya hidup urban memiliki alat didalamnya program sudah cukup baik
Terjadi sehat. ukur tekanan darah untuk penyakit hipertensi dari segi dana
peningkatan Hipertensi yang tidak ketika memiliki faktor dari pemerintah melalui yang
kunjungan kasus terdeteksi dan resiko Jaminan Kesehatan diagendakan oleh
hipertensi ditangani dapat Penyakit ini dapat Nasional. Puskesmas
esensial di memberikan dicegah dan diatasi Masuknya pelayanan Sempaja.
Puskesmas ancaman mortalitas yaitu dengan mengubah kesehatan hipertensi
Sempaja setiap dan morbiditas. gaya hidup menjadi dalam SPM.
tahunnya, yaitu Hipertensi yang tak lebih sehat dengan cara
pada tahun 2016 terkontrol dapat mengatur pola makan
sebanyak 984 merusak organ rendah garam dan rutin
kasus penting lain seperti berolahraga, selain itu
24
menjadi1016 jantung, ginjal, otak, dibutuhkan keteraturan
kasus pada tahun mata, dan organ minum obat untuk
2017, 3404 kasus lainnya. mengontrol tekanan
pada tahun 2018, Angka Morbiditas darah.
dan dalam lima lebih banyak pada Obat Hipertensi mudah
bulan pertama di Golongan Lansia. di jangkau oleh
tahun 2019 masyarakat
sebanyak 2575
kasus.
2. Tingginya 4 4 4 3 3
kasus DM Terjadi Diabetes melitus Penyakit diabetes Terdapatnya program Kemampuan
Tipe 2 Tanpa peningkatan merupakan kelainan melitus tipe 2 untuk penanggulangan untuk
Komlikasi kunjungan kasus metabolik karena disebabkan oleh gaya penyakit kronis (prolanis) menanggulangi
diabetes mellitus peningkatan kadar hidup. Penyakit ini yang termasuk kasus diabetes
di Puskesmas gula dalam darah di dapat dicegah dan didalamnya program mellitus sudah
Sempaja atas nilai normal diatasi dengan untuk penyakit diabetes cukup baik dari
sebanyak 638 Diabetes mellitus kesadaran pasien itu mellitus dari pemerintah segi dana yang
dalam lima bila tidak terkontrol sendiri seperti dengan melalui Jaminan diagendakan oleh
bulan pertama di cara mengubah gaya Kesehatan Nasional. Puskesmas
25
tahun 2019. akan menyebabkan hidup menjadi lebih Sempaja.
keadaan dari tanpa sehat dengan cara
komplikasi menjadi mengatur pola makan
dengan komplikasi rendah gula dan rutin
yang dapat berolahraga, selain itu
mengakibatkan dibutuhkan keteraturan
kematian. minum obat untuk
mengontrol kadar gula
DM yang tak
darah.
terkontrol dapat
Pengecekan kadar gula
merusak organ
dalam darah dapat
penting lain seperti
menjadi cara
jantung, ginjal, otak,
pencegahan komplikasi
mata, dan organ
diabetes mellitus
lainnya.
kesulitan bagi keluarga
Persebaran penyakit
dalam melakukan
pada DM terjadi di
pemeriksa gula darah
segala usia
Tingginya
26
komplikasi dari
pengobatan DM
dapat
3. Tingginya 5 2 2 2 1
kasus pasien Jumlah kasus Infeksi saluran Penyakit ini dapat Pemerintah dan politisi Tidak ada dana
ISPA kedua terbanyak pernapasan atasbila dicegah dengan upaya tidak memberikan khusus yang
untuk kunjungan tidak ditangani dapat sederhana seperti perhatian khusus pada diagendakan oleh
periode Januari – berubah menjadi menghidari sumber penanggulangan kasus Puskesmas
Mei 2019 keadaan kronis, infeksi, menutup mulut infeksi saluran pernapasan Sempaja.
Terjadi sehingga infeksi bila batuk, menjaga atas. Tidak
peningkatan sekunder dapat stamina tubuh dengan membutuhkan
kasus infeksi terjadi. makanan bergizi dana yang besar
saluran seimbang, dan istirahat pada
pernapasan atas, yang cukup. penanggulangan
dua tahun Tersedianya kasus infeksi
berturut-turut, pengobatan infeksi saluran
dimana pada saluran pernapasan atas pernapasan atas.
2018 sebanyak di Puskesmas Sempaja.
27
1811 dan pada
tahun 2019
sebanyak 2053
kasus.
28
LEMBAR KERJA 4
METODE 29
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus hipertensi pada periode Januari-
Agustus 2019
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1 Penyuluhan secara langsung Y Y Y Y Y
2 Media informatif atasi hipertensi Y Y Y Y Y
Meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin senam
3 Y Y Y Y Y
kebugaran
4 Demo makanan sehat Y Y Y Y Y
5 Konseling Y Y Y Y Y
6 Optimalisasi klinik gizi Y Y Y Y Y
PEARL Factor :
30
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
31
(P3TM)
Fasilitator:
Dokter,
UKM Promosi
Kesehatan dan
P3TM
2. Preventif Pembuatan poster, - Meningkatkan Informasi mengenai Setting: Sasaran: Penanggung Ketersedian
brosur, dan pamflet pemahaman komplikasi, Puskesmas Pasien DM jawab: poster, brosur,
yang menarik pasien tentang pengendalian faktor Sempaja di wilayah Pimpinan dan pamflet di
tentang DM beserta penyakit DM risiko, dan dan kerja Puskesmas sarana
komplikasinya - Meningkatkan pengaturan diet Posyandu Puskesmas kesehatan yang
kualitas hidup kepada pasien DM Lansia Sempaja Fasilitator: dapat diambil
pasien DM Dokter, pasien
Target: UKM Promosi
100% Kesehatan dan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit
3. Preventif Media Informatif Menjangkau Pembuatan media Sosial Sasaran: Penanggung Target:
atasi diabetes melitus pasien diabetes sosial serta grup media Pasien jawab: Pengikut atau
melitus untuk yang menjangkau (Youtube, Diabetes UKM Promosi akun yang
32
mendapatkan pasien diabetes Instagram, melitus di Kesehatan bergabung
informasi melitus untuk dan Grup wilayah kerja sebanyak 500.
kesehatan dan mendapatkan WhatsApp) Puskesmas Fasilitator: Memposting
kegiatan untuk informasi kesehatan Sempaja Dokter, informasi
mengatasi DM dan kegiatan UKM Promosi minimal setiap
Target: Kesehatan dan 3 hari.
75% P3TM
4. Preventif Senam Kebugaran - Pencegahan Dilakukannya Halaman Sasaran: Penanggung Terlaksananya
DM komplikasi senam kebugaran Puskesmas Seluruh jawab: senam 1x dalam
(Jumat Sehat) - Mengurangi bersama yang pasien UKM 1 minggu
stress terpimpin di diabetes Kesehatan
psikologi halaman Puskesmas melitus Olahraga
Sempaja dan diikuti
oleh pasien diabetes Target:
melitus setiap hari 80%
Jumat.
33
- Mengontrol wilayah kerja puskesmas
faktor risiko puskesmas satu
dalam bidang bulan sekali Target: 80%
gizi
- Membangun
budaya
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sehat
34
makanan yang
dianjurkan dan
tidak
dianjurkan
pada pasien
diabetes
melitus
35