PENGARUH RADAR TASIKMALAYA DALAM MASALAH KERUSAKAN
LINGKUNGAN DI WILAYAH GUNUNG GALUNGGUNG TASIKMALAYA
Ketua Kelompok : Gilang Pamungkas (193507059)
Anggota Kelompok : Muhammad Ardhani Triana (193507065)
Farrel Gusti Pratama (193507029)
Kalam Karunia (193507031)
Abstrak
Aktor intermediary memiliki peran dan ungsi sebagai penyamung antara
pemerintah atau negara terhadap masyaraktnya. Pada saat ini Intermediary di Indonesia telah berkembang aktor-aktornya dan memposisikan diri mereka sebagai pihak yang menjembatani pemerintah dengan masyarakat luas. Hal ini dimaksudkan agar hak-hak yang ingin diperjuangkan oleh masyarakat dapat terpenuhi oleh negara yang acap kali sulit dijangkau oleh mereka. Media massa merupakan salah satu aktor intermediary merupakan salah satu aktor intrmediary pada saat ini dengan didukung oleh pengunaan media yang tinggi oleh masyarakat pada masa ini. Dengan media massa, informasi dapat dijangkau oleh masyarakat luas sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui enoena-enomena yang tengah terjadi. Media bisa dengan luas memberitakannya pada kanal-kanal informasi, baik itu masalah politik, sosial, hingga ekonomi. Media masa pun tak luput memeritakan kerusakan lingkungan yang terjadi serta dampaknya kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah kerusakan alam yang terjadi di Gunung Galunggung Kaupaten Tasikmalaya. Kerusakan yang terjadi di Gunung Galaunggung tersebut diakibatkan oleh pengerukan pasir oleh salah satu perusahaan swasta. Masyarakat tentunya mempermasalahkan a tersebut tlebi perizinan yang dimiliki oleh perusahaan swasta tersebut pun dinilai tidak jelas. Radar Tasikmalaya memberitakan fenomena tersebut hingga akhirnya menggerakan masyarakat secara luas untuk bergerak bersama mengusut permasalahan tersebut hingga mempertanyakan keadda pemerintah setempat. Kata Kunci: Intermediary, Media Massa, Kerusakan Lingkungan BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Intermediary merupakan salah satu komponen dalam pemerintahan, lebih
luasnya jika diartikan secara bahasa Intermediary dapat diartikan sebagai penghubung atau penengah. Intermediary disini memeliki peran sabagai penghubung antara negara atau pemerintah dengan masyarakat atau penduduk di negara tersebut. Dewasa ini, Intermediary di Indonesia telah berkembang aktor-aktornya dan memposisikan diri mereka sebagai pihak yang menjembatani pemerintah dengan masyarakat luas. Hal ini dimaksudkan agar hak-hak yang ingin diperjuangkan oleh masyarakat dapat terpenuhi oleh negara yang acap kali sulit dijangkau oleh mereka. Media massa merupakan jalan untuk menyampaikan pesan bagi masyarakat. Media memiliki peran sangat penting terutama dalam memperngaruhi khalayak umum selain itu memilki peran sebagai pendidikan hiburan dan sebagai kontrol sosial. Peran media menentukan bagaimana masyarakat bersikap halan ini dikarenakan sifat masyarskat yang selalu menerima informasi yang berhubungan dengan kehidupannya. Apalagi dengan perkembangan teknologi sehingga informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat di masyarakat menyebabkan media sangat berpengaruh terhadap sikap yang diambil olrh masyarakat. Kerusakan lingkungan tidak jauh dari tingkah laku prilaku manusia, bahwa yang terjadi sebgaian besar bencana- bencana disebabkan oleh ulah dan prilaku manusia itu sendiri. Manusia senagai penguasa lingkungan yang berperan besar terhadap kelestarian lingkungan dan menjaga lingkungan dari kerusakan, dalam lingkungan merupakan jumlah semua benda dan kondisi yang adal dalam ruang yang kita tempati yang juga sangat mempengaruhi kehidupan-kehidupan manusia. Tentang batasan dalam lingkungan dalam hal ini semua benda daya, dan kehidupan termasuk di dalamnya manusia dan tingkah lakunya yang terdapat dalam suatu ruangan yang sangat mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta yang mencakup yang lainnya. Dalam konteks ini peran media massa dalam masalah kerusakan lingkungan ini salingmempengaruhi. Ketergantungan masyarakat atas pada media massa, menjadikan paling tepat untuk membuat perubahan dan juga mempengaruhi kebijakan. Untuk itu kajian ini membahas mengenai “Pengaruh Radar Tasikmalaya Dalam Masalah Kerusakan Lingkungan di WilayahGunung Galunggung Tasikmalaya”. B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara
sebagai metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2015:P 209) bentuk metode penelitian kualitatif merupakan penelitan yang ditujukan untuk mengetahui kejadian yang terjadi mengenai hal-hal yang dialami oleh subjek penelitian dengan menggunakan metode deskripsi yang di dalamnya menggunakan kata-kata serta bahasa dan menggunakan cara deskripsi dengan bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta memanfaatkan metode alamiah yang ada.
C. Pembahasan a. Kerusakan lingkungan di gunung Galunggung. b. Dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. c. Pengaruh Radar Tasikmalaya terhadap permasalahan yang terjadi.
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Pada Upt Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Samarinda