Disusun Oleh:
Kelompok 2
Mengetahui,
Ns. Siti Mukaromah, M. Kep., Sp. Kep Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, M. Kep.,
Kom NIDN. 1112058203 Ms NIDN. 1117028802
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan uraian latar belakang masalah di atas maka
masalah-masalah yang ada dapat di rumuskan dalam rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat di UPTD
PuskesmasLempake Kota Samarinda?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
pelayanan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Lempake
Kota Samarinda?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan tersebut
adalah sebagaiberikut:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelayanan kesehatan
masyarakat di UPTD Puskesmas Lempake Kecamatan
Samarinda Utara.
2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mendukung atau penghambat dalam pelayanan kesehatan
masyarakat di UPTD Puskesmas Lempake Kecamatan
Samarinda Utara.
D. Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan
bijaksana dalammenghadapi dinamika masyarakat.
2. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan daninterpersonal.
3. Sebagai bahan informasi mengenai pelayanan UPTD Puskesmas
LempakeSamarinda Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Menurut Sanah, N. (2017), Puskesmas adalah suatu unit
organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan
dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan
secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak
mencakupaspek pembiayaan.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya Puskesmas
berperan dalam pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya
dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki
perilaku sehat (kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat);
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam
lingkungan sehat; danmemiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga,kelompok dan masyarakat (Putri, dkk. 2017).
B. Tujuan Puskesmas
Menurut Permenkes No 43 Tahun 2019, Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
C. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak dan Chayatin (2009) dalam Sanah, N. (2017),
pusmesmas memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan
yang berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
dalam pembangunan kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat pertama. Sebagai langkah awal dari program keperawatan kesehatan
masyarakat, fungsi dan peran puskesmas bukan saja persoalan teknis medis
tetapi juga berbagai keterampilan sumber daya manusia yang mampu
mengorganisir model sosial yang ada di masyarakat, juga sebagai lembaga
kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil dan
membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian masyarakat untuk terlibat
dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
Menurut Putri, dkk. (2017), Puskesmas berkewajiban melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dan terwujudnya kecamatan sehat. Secara structural atau
administratif, Puskesmas berada dibawah administrasi Pemerintah Daerah
kabupaten, dimana pembinaan secara teknis diberikan oleh Dinas Kesehatan
Kapubaten/Kota dan Provinsi. Aturan menyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi sebagai penyelenggara layanan kesehatan baik berupa upaya
kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan perorangan (UKP).
Kedudukan Puskesmas sebagai “penyelenggara” layanan kesehatan
menegaskan bahwa Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis tingkat
pertama dari Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan aspek pemerintahan dalam bidang
kesehatan di kabupaten/kota.
Menurut Permenkes No 43 Tahun 2019, Fungsi dari penyelenggaraan
UKM sebagai berikut:
1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual
D. Peran Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini,
puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana
teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran
tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan
yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.
Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi
informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara
komperhensif dan terpadu.
F. Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di satu kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan
daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di
tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan
mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Umum
4. Unit II kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta perbaikan gizi.
5. Unit III melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
6. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.
7. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga,
dll.
8. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan
penyuluhan kepada masyarakat.
9. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
10. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian
BAB III
ANALISIS MANAJEMEN LAYANAN PUSKESMAS
A. Identitas Puskesmas Lempake
1. Sejarah Singkat Berdirinya UPTD Puskesmas Lempake
a. Gambaran Umum
Secara umum Puskesmas Lempake terletak di Jl. D.I
Panjaitan No. 01, Rt. 02 Kelurahan Lempake, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda. UPTD Puskesmas
lempake mulai melaksanakan tugas dan fungsi awalnya
pada tahun 1975, dan dalam perkembangannya selalu
berperan aktif dalam pembangunan kesehatan masyarakat
yang ada diwilayah kerjanya baik yang berupa upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Puskesmas Lempake Pernah dipimpin beberapa kepala
puskesmas yaitu:
NO Nama Masa Jabatan
1 April 1976 - 23
1 dr. Dharmizar Bahar
September 1978
29 November 1978 -
2 dr. H. Muhammad Nuh
23 Oktober 1981
24 Oktober 1981 -
3 dr. Nurhayati Purwadi
30 November 1984
6 September 1984 -
4 dr. Melani Handoyo
6 Januari 1990
7 Januari 1990 - 30
5 dr. Syihab Fayuni
Desember 1991
31 Desember 1991 -
6 dr. Rini Hersetiyati
13 Februari 1993
14 Februari 1994 -
7 drg Melly Ratnawati
14 Januari 1994
15 Januari 1995 - 30
8 drg. Nina Endang Rahayu
Desember 2001
9 dr. Farida Surbakti 1 Februari 2001 - 30
Oktober 2001
1 November 2001 -
10 dr. Ani Widyastuti
29 Juni 2009
1 Juli 2009 -30
11 dr. Kusuma Wijayanti
September 2012
1 Oktober 2012-31
12 dr. Ronny Setiawati
Desember 2012
12 Januari 2013 - 6
13 dr. Deasi Nursanti
Oktober 2014
6 Oktober 2014 - 31
14 dr. Solihin Wijaya
Maret 2017
1 April 2017 - 30
15 dr. Nata Siswanto
September 2018
1 Oktober 2018 -
16 dr. Misbahuddin
sekarang
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, UPTD Puskesmas Lempake
memiliki misi sebagai berikut:
a. Mengembangan sumber daya kesehatan secara
professional danakuntabel
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu danberorientasi pada kepuasan pelanggan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan
melibatkan peranserta masyarakat
3. Tata Nilai Puskesmas
a. Professional
Mengerjakan pekerjaan sesuai standard dan
wewenangnya, serta senantiasa berusaha meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan secara berkesinambungan
b. Resik
Memperhatikan serta memelihara kebersihan dan
kerapian baik terhadao diri sendiri maupun lingkungan
kerja
c. Bermutu
Melaksanakan setiap pekerjaan dan tindakan sesuai
dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan
d. Ramah
Menunjukkan sikap sopan santun baik kepada pasien
atau pelanggan maupun sesame rekan kerja
e. Akuntabel
Menjalankan pekerjaan dan pelayanan kesehatan sesuai
dengan pedoman dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan serta terukurdapat dipertanggungjawabkan
f. Kerjasama
Semua karyawan/pegawai saling membantu dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan puskesmas
g. Amanah
Melaksanakan dengan sunggug-sungguh segala sesuatu
yang telahdipercayakan (dititipkan) kepada kita
4. Denah UPTD Puskesmas Lempake
5. Struktur Organisasi UPTD Puskesma Lempake
Kepala Puskesmas
dr.Misbahuddin Hasan
KASUBAG TU
Wiwin Irma Suryani, Amd. Kep
PJ UKM & KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT PJ JARINGAN & JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PJ UKP, KEFARMASIAN & LABORATORIUM
Endah Novitasari, Amd. Keb drg. M. Nur Huda Andi Rahmad Jaya, SKM
KESLING UKGM/UKGS
Indrawati, Amd.KL Hary Setyo Putranto, Amd.Kep.Gi
Anung Nugroho, SKM
KESEHATAN OLAHRAGA
Gizi Masyarakat Muhyidin, SST
I Wayan Mahardika, AMG
KESEHATAN INDERA
KIA (IBU) Dina Ayu Hapsari, S.Kep
Siti Juminah, Amd.Keb
KESEHATAN KERJA
KIA (ANAK) Rischa Murdhani, Amd.Keb
Endah Novitasari Putri, Amd.Kep
IMUNISASI
Umi Tamaniah, Amd.Keb
KB
Ernawati Rumatha, Amd.Keb
P2P
TB, KUSTA, RABIES, MALARIA
Ebo Harianto, Amd.Kep
DIARE, PNEUMONIA
kasmirattriani, SST
THYPOID
Mardiana, Amd.kep
DBD
Akhmad Quasiry, S.Kep
VCT/IMS
Muhyidin, STT
SURVAILANCE
Syarif, SKM
PERKESMAS
Wari Apul, Amd.Kep
PJ JARINGAN PELAYANAN & JEJARING FASYANKES
Andy Rahmad, SKM
JARINGAN JARINGAN
PUSKESMAS PEMABNTU
- Posyandu Lempake
- Pelayanan kesehatan yang
- UKS
lokasinya jauh dariUPTD
- UKK
Puskesmas Lempake
8. Keadaan Demografi
Berdasarkan data monografi kelurahan lempake pada tahun 2021, jumlah
penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Lempake tahun 2021 sebesar 20.261
jiwa. Dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 9.800 jiwadan penduduk laki-
laki sebanyak 10.461 jiwa. Berikut ini merupakan data kependudukan wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lempake yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
9. Sarana Pendidikan
Adapun distribusi jumlah sarana pendidikan dan jumlah penduduk
usiasekolah menurut tingkatnya dapat dilihat pada tabel 3.6 dibawah ini :
Tabel 3.6 Distribusi Sarana Pendidikan Dan Jumlah Murid
Lempake
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Sarana
1 Sekolah TK/Paud 15
2 SD 9
3 SMP 3
4 SMA 2
5 PT 0
Jumlah 23
saluran komunikasi
Penggalangan kerja sama dan 20% 0% 0%
8 peningkatan kapasitas Saka
Bhakti Husada (SBH)
Gizi
Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Cakupan Inisiasi 100% 376,4%% 31,3%
MenyusuDini pada bayi baru
lahir
(SPM 2 & 3)
2. Cakupan ASI Eksklusif 0-6 100% 108,46% 9,03%
bulan (SPM 4)
3. Pemberian kapsul vitamin A 100% 179% 14,9%
dosis tinggi pada bayi umur 6-
11 bulan 1 kali dalam setahun
(SPM 4)
4. Pemberian kapsul vitamin A 100% 130% 10,8%
dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 (dua) kali
setahun (SPM4)
5. Pemberian 90 tablet Besi pada 100% 366% 30,5%
ibu hamil (SPM 1)
6. Pemberian Tablet Tambah 100% 0% 0%
Darah pada Remaja Putri
(SPM 5)
Penanggulangan Gangguan Gizi
Kesehatan Lingkungan
Penyehatan Air
1. Pengawasan Sarana Air 15% 20,73% 1,7%
Bersih (SAB) (180%)
2. SAB yang memenuhi syarat 83% 21,02% 1,7%
kesehatan (996%)
3. Rumah tangga yang memiliki 85% 20,4% 1,7%
akses terhadap SAB (1020%)
Penyehatan Makanan dan Minumam
1. Pembinaan Tempat 80% 80% 6,6%
Pengelolaan Makanan (TPM)
2. TPM yang memenuhi syarat 85% 80% 6,6%
Kesehatan
Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Malaria
1 Penderita Positif Malaria 100%
yang diobati sesuai standar 0% 0%
(
ACT )
Rabies
1 Orang dengan Kasus Gigitan 100%
HPR (Hewan Penular
Rabies) yang ditanganani 500% 40%
sesuai Standar Tatalaksana
Kasus GHPR
HIV/AIDS
1 Orang yang beresiko 100%
terinfeksi HIV mendapatkan
947,47% 78,9%
Pelayanan HIV Sesuai
standar
Penyakit Tidak Menular
Hipertensi
1 Setiap Penderita hipertensi 100% 182,9% 15,2%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Diabetes Melitus
1 Setiap penderita Diabetes 100%
militus mendapatkan
587% 48,9%
pelayanan kesehatan sesuai
standar
ODGJ
1 Setiap penderita ODGJ berat 100%
mendapat pelayanan 791,22% 65,9%
kesehatan sesuai standar
Pencegahan Penyakit Tidak Menular
1 Desa/Kelurahan yang 50%
melaksanakan kegiatan 908% 100%
Posbindu PTM
2. Sekolah yang ada di wilayah 100%
kerja Puskesmas atau
100% 100%
Puskesmas melaksanakan
KTR
3 Setiap warga negara 100%
Indonesia usia 15 - 59 tahun
57,99% 4,8%
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Sumber: Puskesmas Lempake 2021
h dilakukan terakhir pada tahun 2018,namun sekarang tidak dilakukan kembali karena kurangnya koordinasi.
Inventaris tercukupi
Penanggung jawab kesling 1 orang berasal dari diploma kesling
Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal dengan latar belakang Sarjana Promosi Ke
Penambahan tenaga kerja 2 orang yaitu Asisten Apotekker dan Rekam Medik
PHBS dilakukan melalui media seperti poster, spanduk dan adanya sarana untuk konseling dipuskesmas bantu
Kader setiap RT
UKM Esensial
MUTU
MONEY
b. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA dan KB)
1) Mutu Pelayanan KIA dan KB
Pengawasan program pelayanan KIA dan KB di puskesmas
Lempake sudah sesuai dengan SPO (Standar Prosedur Operasional),
pelaporan, pembagian tugas sesuai dengan indicator tugas dan
monitoring evaluasi serta dilakukan setiap bulannya.
2) Sumber daya M1-M5
Man (manusia)
Penanggung jawab KIA berasal dengan latar belakang
Diploma 3 Kebidanan
Pelaksana pelayanan terpadu meliputi :
- Penanggung jawab KIA berjumlah 2 orang berasal dari
jenjang Diploma Bidan,
Material (alat)
Daftar seluruh inventaris barang dalam pelayanan KIA dan KB
terlampir
Peralatan kesehatan dan administrasi penunjang dalam
pelayanan pelayanan KIA dan KB telah terpenuhi
Tidak ada penambahan inventaris pada pelayanan KIA dan KB
Semua pegawai pada pelayanan KIA dan KB mampu
menggunakan semua peralatan dengan baik
Metode (cara)
KIA dan KB program eksternal: Posyandu, kunjungan
rumah, dan Puskesmas Pembantu.
Asuhan keperawatan yang digunakan telah sesuai dengan
Unit Kesehatan Masyarakat Esensial dan Pengembangan.
Pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksana telah sesuai
dengan asuhan keperawatan.
Supervisi dilakukan 1x/bulan untuk mengevaluasi kinerja
pegawai pelayanan.
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar dan
penjaringan belum terlaksana karena terkendala pandemi
COVID-19 dan banyak sekolah pada tahun 2021 belum
melakukan pembelajaran tatap muka, sehingga kegiatan
ditunda atau tidak dilakukan.
Pelayanan Kesehatan untuk ibu hamil (K4) belum terlaksana
karena data kunjungan berkurang akibat pasien tidak datang
periksa pada masa pandemi COVID-19
Pelayanan kesehatan ibu bersalin pada ruang rawat inap tidak
terlaksana karena laporan persalinan dari ruang rawat inap
tidak ada dan sistem pelaporan dan koordinasi bidan vk dan
poli ibu kurang
Pelayanan kesehatan pada usia produktif dan penjaringan
belum sepenuhnya dilaksanakan karena target sasaran tinggi
dan tidak semua usia produktif mau memeriksakan diri ke
puskesmas, posbindu, dan kegiatan dilaksanakan pada masa
pandemi COVID-19
Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberculosis (TB) belum
sepenuhnya terlaksana karena kurangnya suspek temuan yang
diperiksaan kurangnya koordinasi lintas program.
Money (pendanaan)
Dana Pelayanan bersumber dari Anggaran Pendanaan Belanja
(APB), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan Badan
Layanan (BLUD).
Markel (mutu)
Jumlah kunjungan Kesehatan Ibu hamil 3 bulan terakhir
(Oktober, November, Desember 2021) berjumlah 35
kunjungan.
Inventaris
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan SD belum terlaksanan terkendalah covid- terpenuhi
19
Penanggung jawab ruang ibu 3 orang berasal dari diploma bida 2 orang dan kedokteran 1 orang
Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal dengan latar belakang Sarjana Promosi K
Penanggung jawab ruang anak 4 orang berasal dari dploma bidan, serjana keperawatan dan kedokteran
nan kesehatan ibu hamil (K4) belum terlaksanan karenan pasien ditak datang periksaan pada massa pandemi
UKM Esensial
MUTU
MONEY
c. Unit Pelayanan Puskesmas P2P dan PERKESMAS
Unit Pelayanan Puskesmas P2P dan PERKESMAS diberikan
masyarkaat melalui bantuan seperti puskesmas bantu (pusban),
posbindu, posyandu.
1. Puskesmas Bantu
a) Mutu
Pengawasan program pelayanan Puskesmas Bantu di
puskesmas Lempake sudah sesuai dengan SPO (Standar Prosedur
Operasional), pelaporan, pembagian tugas sesuai dengan
indicator tugas dan monitoring evaluasi serta dilakukan setiap
bulannya. Puskesmas Bantu pada lingkup kerja UPTD Puskesmas
Lempake terbagi pada Pusban Muang, Pusban Benanga dan
Pusban Lempake Jaya agar dapat menjaring warga yang tinggal
jauh dari lokasi UPTD Puskesmas Lempake.
b) Sumber daya M1-M5
Man (Manusia)
Penanggung jawab program pelayanan PUSBAN
(Puskesmas Bantu) berasal dari latar belakang Sarjana
Keperawatan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di PUSBAN
(Puskesmas Bantu) terdiri dari penanggung jawab kesehatan
yang berjumlah 2 orang yang berasal dari jenjang Diploma
Kebidanan & Diploma keperawatan. Terkhusus di PUSBAN
(Puskesmas Bantu) belum ada penambahan tenaga kerja
pelayanan kesehatan, dikarenakan menyesuaikan dengan
kondisi pasien yang datang tidak banyak jadi yang ditugaskan
hanya 2 orang yaitu Perawat 1 pegawai dan Bidan 1 pegawai.
Untuk mengetahui kepuasan pasien didaerah PUSBAN
(Puskesmas Bantu) belum ada dan sedang direncanakan akan
dilakukan pembuatan scan barcode untuk mengetahui
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah berikan.
Money (Uang/Pendanaan)
Dana Pelayanan bersumber dari Anggaran Pendanaan
Belanja (APB), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),
dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Market (Mutu)
Pasien di PUSBAN mayoritas pasien asuransi BPJS,
C. Material (Alat)
Daftar Inventaris terlampir
Peralatan kesehatan dan administrasi penunjang dalam
pelayananyang ada di PUSBAN telah lengkap, hanya saja
ada beberapa peralatan yang rusak dan tidak layak pakai
harus diganti dengan yang baru, contohnya seperti rekam
medik yang ada di PUSBAN. Selain itu di PUSBAN juga
memiliki sarana untuk melakukan konseling terhadap
kesehatan telah terlaksana dengan baik, keperluan alat-alat
dalam pelayanan telah di penuhi oleh pihak puskesmas
untuk PUSBAN.
D. Metode (Cara)
Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diadakan oleh usulan dari kelurahan.
UKM Esensial
Program layanan pusban sudah sesuai dengan SPO yang terdiri dari pusban muang,benanga dan lempake jaya
Pendanaan berasal dari APBD, BOK, danBLUD
MUTU
MONEY
2. VCT (Volutary Counseling and Testing)
a. MUTU Pelayanan Terpadu
Pengawasan program pelayanan terpadu terkait dengan Konseling
HIV, pada ibu hamil dan KB, Pemeriksaan IMS, Pemeriksaan
TBC di Puskesmas Lempake sudah sesuai dengan SPO (Standar
Prosedur Operasional), pelaporan, pembagian tugas sesuai
dengan indikator tugas yang sudah ada dan monitoring evaluasi
dilakukan setiap bulannya.
b. Sumber daya M1-M5
E. Man (manusia)
• Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal
denganlatar belakang Sarjana.
• Pelaksana pelayanan terpadu meliputi
Penanggung jawab ruang VCT berjumlah 1 orang berasal
darijenjang serjana.
Penambahan tenaga kerja pelayanan ruang VCT berjumlah
1 orangberasal dari jenjang serjana kedokteran.
Material (alat)
Peralatan kesehatan dan administrasi penunjang dalam
pelayananruang VCT sebagai berikut:
No Kegiatan Target Capaian Presentase
1. Kegiatan Wawancara - - -
2. Laboratorium - - -
3. Pemeriksaan Fisik - - -
Metode (cara) :
Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Lempake
melaksanakan program kerja puskesmas secara terpadu,
artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di puskesmas
dimana dilaksanakan bersama-sama dengan program lain
yang terkait yang ada dipuskesmas
Survei kesehatan rumah ke rumah masyarakat dan sekolah
belum tercapai sepenuhnya
Kegiatan konseling terhambat di karenakan konselor tidak
terbuka dan jujur
Kegiatan program layanan sebagian dapat dilakukan door to
door,
Money (pendanaan)
Dana Pelayanan bersumber dari Anggaran Pendanaan Belanja
(APB), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
Marketing
Kegiatan yang ada di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-
sama dengan program lain yang terkait yang ada dipuskesmas,
seperti misalnya, Survey PHBS, penyuluhan sekolah dan
penyuluhan kelompok masyarakat
Kunjungan Promosi Kesehatan langsung terjun ke masyarakat.
MAN
MATERIAL
METODE Penanggung jawab ruang VCT berjumlah 1 orang berasal dari jenjang serjana.
terpenuhi
Pelayanan di VCT dilaksanakan bersama-sama program lain yang terkait
Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal dengan latar belakang Sarjana Promosi
Penambahan tenaga kerja pelayanan ruang VCT berjumlah 1 orang berasal dari jenjang serjana
kedokteran.
UKM Esensial
MUTU
MONEY
Unit Pelayanan IGD dan VK/Ranap
MUTU Pelayanan Terpadu
Pengawasan program pelayanan IGD dan VK/ranap terkait
dengan masalah kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Lempake
sudah sesuaidengan SPO (Standar Prosedur Operasional), pelaporan,
pembagian tugas sesuai dengan indikator tugas yang sudah ada dan
monitoring evaluasi dilakukan setiap bulannya.
Sumber daya M1-M5
Man (manusia)
• Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal
denganlatar belakang Sarjana.
• Pelaksana pelayanan terpadu meliputi :
• Penanggung jawab ruang UGD dan VK berjumlah 1 orang
berasal dari jenjang serjana kedokteran.
• Penambahan tenaga kerja pelayanan ruang UGD dan VK
berjumlah 30 orang berasal dari jenjang serjana dan diploma
meliputi: kedokteran, keperawatan dan kebidanan.
Material (alat)
Peralatan kesehatan dan administrasi penunjang dalam
pelayanan ruang UGD dasn VK sudah memenuhi kebutuhan
(terlampir)
Metode (cara) :
Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Lempake
melaksanakan program kerja puskesmas secara terpadu,
artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di puskesmas
dimana dilaksanakan bersama-sama dengan program lain
yang terkait yang ada dipuskesmas
Kegiatan konseling terlaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Money (pendanaan)
Dana Pelayanan bersumber dari Anggaran Pendanaan Belanja
(APB), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
Marketing
Kegiatan yang ada di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-
sama dengan program lain yang terkait yang ada dipuskesmas,
seperti misalnya, anamnese, pemeriksaan fisik dan pengobatan
Memenuhi kebutuhan
Melaksanankan kegiatan secara bersama-sama dengan program lain Penanggung jawab ruang UGD dan VK 1 orang berasal dari jenjang serjanan kedokteran
Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal dengan latar belakang Sarjana Promosi
Penambahan tenaga pelayanan ruang UGD dan VK sebanyak 30 orang dari serjanan dan diploma
UKM Esensiial
Pendanaan berasalProgram
dari APBD, BOK,IGD
layanan danBLUD
dan VK sudah sesuai dengan SOP, melakukan pelaporan, pembagian tugas, dan monitoring evaluasi
MUTU
MONEY
2. Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
No Komponen Kegiatan Target Capaian Persentase
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Kesehatan Keluarga
Pembinaan Kelompok
1 Pemeriksaan Kesehatan 100% 100% 0.004%
(1200%)
2 Penyuluhan Kesehatan 100% 100% 0.004%
(1200%)
Pendataan Kesehatan Keluarga
3 Kelompok Kelas Ibu Hamil 100% 100% 0,04%
4 Kelompok sekolah melalui 100% 100% 0,04%
UKS
5 Kelompok Jemaah Haji 100% 0% 0%
6 Kelompok Pekerja 100% 0% 0%
7 Kelompok lanjut Usia 100% 100% 0,04%
8 Kelompok olahraga lainnya 100% 0% 0%
Pelayanan Kesehatan Olahrag
9 Konsultasi/Konseling 100% 0% 0%
Kesehatan Olahraga
10 Pengukuran Kebugaran 100% 0% 0%
Jasmani
11 Penanganan cedera olahraga 100% 0% 0%
akut
12 Pelayanan kesehatan pada 100% 100% 0,04%
event olahraga
Kesehatan Kerja
13 Penyuluhan Kesehatan di 100% 0% 0%
tempat kerja
14 Cakupan Pembinaan Pos 100% 0% 0%
Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
14. Puskesmas yang menyelenggarakan
14.a Pekerja sektor Informal 65% 780 18,7%
Sakit yang dilayani
14.b Kasus Penyakit Akibat Kerja 65% 1% 0,12%
yang dilayani
14.c Kasus Kecelakaan Akibat 65% 0% 0%
Kerja yang dilayani
14.d Prosentase Pekerja 65% 37% 4,35%
Perempuan yang di layani
kesehatan dasar
15. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
15.a Prosentase Puskesmas yang 100% 100% 0,04%
melaksanakan K3 di
Puskesmas
Prosentase Petugas 100% 100% 0,04%
Puskesmas yang memakai
15.b Alat Pelindung Diri (APD)
Pelayanan Tradisional
16 Puskesmas yang 100% 0% 0%
melaksanakan kegiatana
pelayanan kesehatan
tradisional
17 Pendataan Penyehat 100% 0% 0%
Tradisional Ramuan yang
memiliki STPT
18 Pendataan Penyehat 100% 0% 0%
Tradisional Keterampilan
yang memiliki STPT
19 Panti Sehat berkelompok 100% 0% 0%
yang berijin
20 Pembinaan Kelompok 100% 0% 0%
Asuhan Mandiri TOGA dan
Keterampilan yang
terbentuk
21 Pelayanan kesehatan 100% 0% 0%
Akupresure dalam gedung
dan luar gedung
22 Pelayanan kesehatan 100% 0% 0%
Akupuntur dalam gedung
UKM Pengembangan
MUTU
MONEY
C. PRIORITAS MASALAH PROGRAM LAYANAN PUSKESMAS
Dalam penentuan prioritas masalah dalam program layanan
puskesmas diperlukan sebuah metode dalam perumusan masalah.
Metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya
dengan menetapkan skala nilai 1–5 atau 1–10 untuk melihat tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembanganisu. Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Masing-masing elemen dalam USG dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency (serius)
Seberapa mendesak isu tersebut, dikaitkan dengan waktu yang
tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat
dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut untuk
diselesaikanb.
b. Seriousness (serius)
Seberapa serius isu tersebut, dikaitkan dengan akibat dari penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dicatat bahwa dalam keadaan yang sama, masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah masalah yang lebih
serius bila dibandingkan dengan masalah lain yang berdiri sendiri.
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak
c. Growth (pengaruh pada perkembangan)
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
kalau dibiarkan
Tabel 3.15 Metode USG sebagai penentuan masalah
No Indikator Urgency Seriousness Growth Total Rangking
Prioritas
Tatanan sehat
1 Institut pendidikan yang 3 4 4 11 IV
memenuhi 8 indikator PHBS
2 Pondok pesantren yang 3 4 4 11 IV
memenuhi 16-18 indikator
PHBS pondok pesantre n
Intervensi/penyuluhan
3 Kunjungan rumah sebagai 4 4 4 12 III
intervensi promosi kesehatan
PIS-PK
Pengembangan Desa Siaga Aktif
Kelurahan siaga aktif 5 5 4 14 I
Kelurahan siaga aktif PURI 5 5 4 14 I
(purnama mandiri)
Pembinaan kelurahan siaga 5 5 4 14 I
aktif
Mendampingi pelaksanaan 5 5 4 14 I
survei mawas diri dan
musyawarah desa tentang
kesehatan
Pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KIA dan KB)
4 Pelayanan kesehatan pada usia 4 3 3 10 V
pendidikan dasar kelas 1
setingkat SD/MI/SDLB
5 Pelayanan kesehatan pada usia 4 3 3 10 V
pendidikan dasar kelas 7
setingkat SMP/MTS/SMPLB
6 Pemeriksaan berkala pada 5 4 4 13 II
siswa SD/MI/SDLB kelas 2 – 6
7 Pemeriksaan berkala pada 5 4 4 13 II
siswa SMP/MTS/SMPLB
kelas 8 - 9
Pendataan kesehatan olahraga
8 Kelompok jamaah haji 3 3 3 9 VI
9 Kelompok pekerja 4 3 3 10 V
10 Kelompok olahraga lainnya 3 3 3 9 VI
Pelayanan Kesehatan Olahraga
11 Konsultasi/konseling kesehatan 4 3 3 10 V
olahraga
12 Pengukuran kebugaran jasmani 3 3 3 9 VI
13 Penanganan cedera olahraga 4 4 4 12 III
akut
Kesehatan kerja
14 Penyuluhan Kesehatan 5 4 4 13 II
ditempat kerja
15 Cakupan pembinaan pos upaya 4 4 3 11 IV
kesehatan kerja (UKK)
Puskesmas yang Menyelenggarakan
16 Kasus kecelakaan akibat kerja 4 3 4 11 IV
yang dilayani
Pelayanan Tradisional
17 Puskesmas yang melaksanakan 4 3 3 10 V
kegiatan pelayanan kesehatan
tradisional
18 Pendataan penyehat tradisonal 4 4 4 12 III
ramuan yang memiliki STPT
19 Pendataan penyehat tradisional 4 4 4 12 III
keterampilan yang memiliki
STPT
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG ialah: (1)
hasil analisa situasi, (2) informasi tentang sumber daya yang dimiliki, (3) Dokumen
tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang berlaku.
Keterangan berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil).
4 Pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga 1. Pelayanan kesehatan pada
berencana (KIA dan KB)
usia pendidikan dasar dan
penjaringan belum
terlaksana karena terkendala
pandemi COVID-19 dan
banyak sekolah pada tahun
2021 belum melakukan
pembelajaran tatap muka,
sehingga kegiatan ditunda
atau tidak dilakukan.
2. Pelayanan Kesehatan
untuk ibu hamil (K4) belum
terlaksana karena data
kunjungan berkurang akibat
pasien tidak datang periksa
pada masa pandemi
COVID-19
3. Pelayanan kesehatan ibu
bersalin pada ruang rawat
inap tidak terlaksana karena
laporan persalinan dari
ruang rawat inap tidak ada
dan sistem pelaporan dan
koordinasi bidan vk dan poli
ibu kurang.
5 Pendataan kesehatan keluarga 1. Terhentinya kegiatan
kelompok haji di
karenakan terkendala
pandemic covid-19
2. Tidak terlaksananya
pendataan kelompok
kerja karena kelompok
pekerja tidak datang
pada saat pendataan
3. Tidak terlaksananya
pendataan kelompok
olahraga karena
terhalang pandemi
covid-19
6 Pelayanan kesehatan keluarga 1. Tidak terlaksananya
konsultasi kesehatan
olahraga karena
pandemic covid-19
2. Tidak terlaksananya
pengukuran kebugaran
jasmani karena pandemi
covid-19
3. Tidak terlaksana
penanganan cedera
olahraga akut karena
banyak daerah yang
melaksanakan
Pemberlakuan
Pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM)
7 Kesehatan kerja 1. Tidak terlaksananya
penyuluhan kesehatan
di tempat kerja karena
beberapa daerah
memberlakukan PPKM
sehingga karyawan di
tempoat kerja
dilakukan kegiatan
work-from-home
(WFH)
2. Cakupan pembinaan
pos upaya kesehatan
kerja (UKK) tidak
terlaksana karena
terhalang pandemic
covid-19 dan banyak
karyawan diberlakukan
WFH
8 Puskesmas yang menyelenggarakan 1. Kasus kecelakaan
akibat kerja yang
dilayani tidak
terlaksana karena tidak
ada data kasus
kecelakaan kerja selama
tahun 2021
9 Pelayanan tradisional 1. Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan
pelayanan kesehatan
tradisional tidak
terlaksana karena
terhalang pandemic
covid-19
2. Pendataan penyehatan
tradisional ramuan yang
memiliki STPT tidak
terlaksana karena
pandemi covid-19
3. Pendataan penyehatan
traradisional
keterampilan yang
memiliki STPT tidak
terlaksanan karena
pendemi covid-19
D. ANALISIS MASALAH PROGRAM LAYANAN PUSKESMAS
DIAGRAM FISH BONE
MAN
MATERIAL
Penanggung jawab Gizi berjumlah 1 orang berasal dari jenjang Diploma 3 Gizi,
METODE
Penanggung jawab kesehatan lingkungan berjumlah 1 orang berasal dari jenjang Diploma 3 Kesehatan Lingkungan
Inventaris tercukupi
Desa siaga aktif terlaksana tahun 2018 dan terjeda sampai sekarang Penanggung jawab program pelayanan terpadu berasal dengan latar belakang Sarjana Prom
Penanggung jawab kesehatan lingkungan berjumlah 2 orang yaitu asisten apotekker dan rekam medik
Pelayanan Terpadu
MUTU
MONEY
E. REKOMENDASI RENCANA TINDAK LANJUT
No Masalah Tujuan Prrogram Indikator/target Penanggung waktu
kegiatan keberhasilan jawab
Tatanan Kesehatan
1 Belum ada cakupan Mengoptimalkan Melaksanakan Mengidentifikasi Kader 2022
cakupan mengenai kembali pemberdayaan dan /kepala
Institut pendidikan
Institut pendidikan pemberdayaan dan promosi PHBS puskesmas
yang memenuhi 8 yang memenuhi 8 promosi PHBS pada Cakupan dan tim
indikator PHBS indikator PHBS pada Cakupan Institusi
Institusi Pendidikan
Pendidikan
2 Belum ada cakupan Mengoptimalkan Melaksanakan Mengidentifikasi Kader 2022
cakupan mengenai kembali pemberdayaan dan /kepala
Pondok pesantren
Pondok pesantren pemberdayaan dan promosi PHBS puskesmas
yang memenuhi 16- yang memenuhi 16- promosi PHBS pada Cakupan dan tim
18 indikator PHBS 18 indikator PHBS pada Cakupan pondok pesantren
pondok pesantren
pondok pesantre n
Intervensi/Penyuluhan
3 Belum ada cakupan Mengoptimalkan Menyediakan Mengidentifikasi Kader 2022
PIS-PK mengenai cakupan PIS-PK sarana dan sara dan prasarana /kepala
kunjungan rumah mengenai prasarana yang yang dibutuhkan puskesmas
sebagai intervensi kunjungan rumah dibutuhkan, dan terlaksana dan tim
promosi sebagai intervensi adanya supervisi pelayanan yang
promosi pada program optimal
pelayanan tersebut
Pengembangan Desa Siaga Aktif
4 Belum ada cakupan Mengoptimalkan Melakukan Mengidentifikasi Kader 2022
cakupan mengenai koordinasi kembali Pengembangan /kepala
Pengembangan
Pengembangan mengenai desa kelurahan /desa puskesmas
kelurahan /desa kelurahan /desa siaga aktif siaga aktif dan tim
siaga aktif siaga aktif
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis berbagai program yang ada di Puskesmas Lempake
dapat disimpulkan bahwa selama masa pandemic, program-program layanan
Puskesmas Lempake tidak berjalan dengan optimal mengingat kondisi yang tidak
memungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. ada beberapa
komponen kegiatan yang dapat mencapai target yang di harapkan dan sebagian
besar komponen kegiatan belum memenuhi target yang di harapkan. Ada
beberapa program layanan yang menurut kelompok memiliki kesejangan yang
cukup signifikan yaitu pada program UKM Esensial dan UKM Pekembangan.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah didapatkan bahwa program di Pelayanan
Terpadu merupakan masalah yang prioritas. Tidak maksimalnya pencapaian
program Pelayanan Terpadu di sebabkan oleh beberapa hal berdasarkan rumusan
masalah.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas maka kelompok memberikan saran dimana di dalam
siklus manajemen Puskesmas dilaksanakan sesuai urutan dimana diawalai dengan
P1 perencanaan puskesmas, P2 Penggerakan dan pelaksanaan(lokakarya mini
bulanan dan tri bulanan) dan P3 Pengawasan pengendalian dan penilaian kerja
puskesmas secara efektif dan efisien .Siklus manajemen puskesmas yang
berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang
dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya Kesehatan secara bermutu
yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu agar kinerja dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus
“Plan-Do-Check-Action (P-D-S/C-A)”. Manajemen umum puskesmas akan
mengintegrasikan seluruh manajemen yang ada (Sumberdaya, program
pemberdayaan masyarakat, sistem informasi puskesmas. Dan mutu) didalam
menyelesaiakan masalah perioritas Kesehatan di wilayah kerjanya. Siklus
manajemen puskesmas harus disesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat
kabupaten/kota.
Lampiran
Ruangan ASI
No. Jenis Peralatan Jumlah Minimum
1. Breast Pump 1
Laboratorium
No. Jenis Peralatan Jumlah Minimum
1. Batang penganduk 3
2. Beker, gelas 3
3. Botol pencuci 1
4. Corong kaca (5 cm) 3
5. Erlenmeyer, gelas 2
6. Fotometer 1
7. Gelas pengukur (100cc) 1
8. Gelas pengukur (16 Oz/ 500 cc) 1
9. Hematology analyzer 1
10. Hemositometer set/ alat hitung manual 1
11. Lemari es 1
12. Mikroskop binokuler 1
13. Pipet mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul 1
14. Pipet berskala (vol 1 cc) 3
15. Pipet berskala (vol 10 cc) 3
16. Pipet tetes (pipet Pasteur) 12
17. Pot specimen dahak mulut lebar Sesuai kebutuhan
18. Pot specimen urine (mulut lebar) Sesuai kebutuhan
19. Rotator plate 1
20. Sentrifuse listrik 1
21. Sentrifuse mikrohematokrit 1
22. Tip pipet (kuning dan biru) 3
23. Sentrifuse mikrohematokrit Sesuai kebutuhan
24. Tip reaksi(12 mm) Sesuai kebutuhan
25. Tabung reaksi dengan tutup karet gabus 12
26. Tabung sentrifus tanpa skala 6
27. Telly counter 1
28. Termometer 0-50°C 1
29. Urinomometer (alat pengukur berat jenis urine) 1
30. Wadah aquades 1
31. Westergren set (tabung laju endap darah) 3
Ruang Sterilisasi
No Jenis Peralatan Jumlah
minimum
1. Autoclave 1
2. Korentang, lengkung, penjepit alat steril, 23 cm (cheattle) 1
Jaringan pelayanan puskesmas
No Jenis Perlatan Jumlah
minimum
I. Puskesmas Keliling
1. Alat pemasang IUD 1
2. Alat pemasang norplant 2
3. Baki logam tempat alat steril bertutup 1
4. Bein lurus besar 1
5. Bein lurus kecil 1
6. Ekskavator berujung dua (besar) 1
7. Ekskavator berujung dua (kecil) 1
8. Generator set mini dengan daya output maks. 0.85 KVA/850 2
watt, Voltase AC 220 V/1 phase/DC 12 V/ 8 . 3A, kapasitas
tangka bahan bakar 4.5 L
9. Gunting bedah standar, lengkung 2
10. Gunting pembalut (lister) 1
11. Irigator dengan konektor nilon, kurus 1
12. Kaca mulut datar no. 4 2
13. Klem arteri, lurus (Kelly) 2
14. Klem/ pemegang jarum jahit, 18 cm (mayo hegar) 1
15. Klem/penjepit porsio, 25 cm (schrodeer) 1
16. Korentang, lengkung penjepit alat steril, 23 cm (cheattle) 1
17. Korentang, penjepit sponge (foeerster) 1
18. LCD projector dengan pencahayaan minimal 2000 lumen 1
19. Mangkok untuk larutan 1
20. Mangkuk untuk larutan (dappen glass) 1
21. Meteran 1
22. Microphone tanpa kabel 1
23. Palu pengukur reflek 1
24. Pemutar VCD/ DVD dan karoke yang kompatibel dengan 1
berbagai media
25. Pengukur panjang bayi dan tinggi badan anak 1
26. Pengungkit akar gigi (cryer distal) 1
27. Pengungkit akar gigi (cryer mesial) 1
28. Penumpat plastis 1
29. Pen lancet 2
30. Pinset anatomis 14.5 cm 2
31. Pinset anatomis 18 cm 1
32. Pinset gigi 1
33. Pompa payudara/ breast pump 1
34. Scaller, black kiri dan kanan (type hoe) 1
35. Scaller, standar, bentuk bulan sabit (type sickle) 1
36. Scaller, standar, bentuk cangkul kanan (type chisel/ mesial) 1
37. Scaller, standar, bentuk tombak (type hoe) 1
38. Semprit untuk telinga dan luka 1
39. Semprit air 1
40. Semprit gliserin 1
41. Silinder korentang kecil 1
42. Scalpel tangkai pisau operasi 1
43. Scalpel, mata pisau bedah (No. 10) 1
44. Sonde bengkok 1
45. Sonde lurus 1
46. Sonde uterus/ penduga 1
47. Spalk 1
48. Spatula penganduk semen gigi 1
49. Speculum vagina (cocor bebek) besar 1
50. Speculum vagina (cocor bebek) kecil 1
51. Speculum vagina (cocor bebek) sedang 1
52. Sphygmomanometer dewasa 1
53. Sphygmomanometer anak 1
54. Sterilisator portable 1
55. Stetoskop dewasa 1
56. Stetoskop anak 1
57. Stetoskop janin 1
58. Stereo sound system 1
59. Sudip lidah logam, panjang 12 cm 1
60. Sudip lidah logam, panjang 16.5 cm 1
61. Tandu lipat 1
62. Tang pencabut akar gigi atas bentuk bayonet 1
63. Tang pencabut akar gigi depan atas 1
64. Tang pencabut akar gigi seri dan sisa akar bawah 1
65. Tang pencabut akar gigi terakhir atas 1
66. Tang pencabut akar gigi terakhir bawah 1
67. Tang pencabut akar gigi geraham atas bawah 1
68. Tang pencabut akar gigi geraham atas kanan 1
69. Tang pencabut akar gigi geraham atas kiri 1
70. Tang pencabut akar gigi geraham besar bawah 1
71. Tang pencabut akar gigi geraham kecil atas 1
72. Tang pencabut akar gigi geraham kecil dan taring bawah 1
73. Tangkai untuk kaca mulut 1
74. Thermometer anak 1
75. Thermometer dewasa 1
76. Timbangan bayi/ timbangan dacin 1
77. Timbangan dewasa 1
78. Torniket karet 1
79. Waskom bengkok 1
80. Waskom cekung 1
II. Puskesmas pembantu
Set pemeriksaan umum 2
1. Alligator forceps P. 247 21
2. Baki logam tempat alat steril bertutup 2
3. Corong telinga/ speculum telinga P. 214, ukuran kecil, besar, 1
sedang
4. Duk bolong, sedang 2
5. Emesis basin/ nierbeken besar 1
6. Gunting bedah standar, lurus 2
7. Gunting benang 2
8. Gunting pembalut, lister 1
9. Klem arteri, lurus (Kelly) 2
10. Klem/ pemegang jarum jahit 18 cm (mayo hegar) 2
11. Korentang, penjepit sponge (forster) 2
12. Lampu senter untuk periksa/ pen light 1
13. Meja instrument/ alat 1
14. Pengukur tinggi badan 1
15. Pengukur panjang badan 1
16. Pinset anatomis (untuk specimen) 2
17. Pinset anatomis 14.5 cm 2
18. Pinset anatomis 18 cm 2
19. Pinset bayonet P.245 2
20. Pinset bedah 18 cm 2
21. Pinset bedah 14.5 cm 2
22. Silinder korentang steril 2
23. Scalpel, tangkai pisau operasi 2
24. Sphygmomanometer dewasa 1
25. Standar infus 1
26. Sterilisator 1
27. Stetoskop 1
28. Sudip lidah logam, panjang 12 cm 1
29. Tempat tidur periksa dan penglengkapannya 1
30. Thermometer 1
31. Timbangan dewasa 1
32. Timbangan bayi 1
33. Torniket karet 1
34. Tromol kasa/ kain steril (125x120 mm) 1
Ruang persalinan
No Jenis peralatan Jenis Minimum
Set obstetri dan ginekologi