Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Oleh:

Nama : Andy Ganda Jeremia Sinaga


NIM : 19/21027/BP
Kelas : SPKS SMART A
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara 1 : Indentifikasi Pupuk
Co. Ass : Rikkhi Herianto Situmorang

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2020
I. ACARA : Identifikasi Pupuk
II. TANGGAL : 26 Agustus 2020
III. TUJUAN DAN METODE
A. TUJUAN : Mengenal berbagai jenis pupuk dan
mengidentifikasi sifat-sifat pupuk.
B. METODE :
a) Alat :-
b) Bahan :
1) Pupuk tunggal : pupuk N (Urea, ZA), pupuk P (TSP, SP-36), dan
pupuk K (KCl, ZK)
2) Pupuk majemuk : pupuk NP, NK, PK, NPK, NPK + hara mikro
3) Pupuk alternative dan pembenah tanah : batuan fosfat (RP),
kompos,pupuk kandang, pupuk hayati, guano, zeolit.
c) Cara Kerja :
Pupuk dan label yang tersedia diamati, kemudian dicatat hal-hal
berikut:
1) Sifat fisik : bentuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas,
kelarutan.
2) Sifat kimia : senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis /
kemasaman pupuk.
3) Kemasan pupuk, produsen, tanggal pembuatan, tanggal
kadaluarsa
4) Aplikasi : cara aplikasi dan takaran (dosis, konsentrasi)
penggunaannya
5) Keterangan lain yang dianggap perlu.
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Nama pupuk : Pupuk Urea
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Kristal dan Butir
2. Warna : Putih atau merah muda
3. Senyawa : Anorganik
4. Kelarutan : Mudah Larut
5. Higroskopisitas : Tinggi (Higroskopis pada
kelembapan nisbi 73%)
6. Grade Pupuk : 46-0-0
Sumber:
b. Sifat Kimia
Syaifull1001.blogspot.com
1. Rumus Kimia : (NH2)2CO
2. Kadar Hara : 46% N – 0% P2O5 – 0% K2O
3. Sifat Fisiologis : Sedikit masam

2. Nama pupuk : Pupuk ZA (Zwalvezure Ammoniak)


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Kristal
2. Warna : Putih atau merah muda
3. Senyawa : Anorganik
4. Kelarutan : Mudah Larut
5. Higroskopisitas : Tinggi (Higroskopis pada
kelembapan nisbi 80%)
6. Grade Pupuk : 21-0-0
Sumber:
b. Sifat Kimia m.inkuiri,com
1. Rumus Kimia : (NH4)2SO4
2. Kadar Hara : 21% N – 0% P2O5 – 0% K2O,
dan mengandung sulfur 21-27%
3. Sifat Fisiologis : Masam
3. Nama Pupuk : Pupuk TSP (Triple Super Phospate)
a. Sifat Fisik
1) Bentuk : Butiran (Granular)
2) Warna : Abu-abu
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Sulit Larut
5) Higroskopisitas : Tidak Higroskopisitas
6) Grade Pupuk : 0-46-0
b. Sifat Kimia Sumber:
1) Rumus Kimia : Ca(H2PO4)2 . H2O kiospupuk.com
2) Kadar Hara : 0% N – 46% P2O5 – 0% K2O
3) Sifat Fisiologis : Basa atau Alkalis

4. Nama Pupuk : Pupuk SP-36


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Butiran (Granular)
2. Warna : Abu-abu lebih terang
3. Senyawa : Anorganik
4. Kelarutan : lambat larut
5. Higroskopisitas : Rendah
6. Grade Pupuk : 0-36-0
Sumber :
b. Sifat Kimia
Sentrabudaya.com
1. Rumus Kimia : Ca(H2PO4) 2 . H2O
2. Kadar Hara : 0% N – 36% P2O5 – 0% K2O
3. Sifat Fisiologis : Basa atau Alkalis
5. Nama Pupuk : Pupuk KCL (Kalium Klorida) / Pupuk MOP (Murriate Of
Potash)
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Kristal
2. Warna : Merah marun atau putih kotor
3. Senyawa : Anorganik
4. Kelarutan : Dapat Larut
5. Higroskopisitas : Tinggi,
Higroskopisitas pada kelembapan nisbi 84%
6. Grade Pupuk : 0-0-50
b. Sifat Kimia
Sumber:
1. Rumus Kimia : KCL Jiwaanakpetani.blogspot.com
2. Kadar Hara : 0% N – 0% P2O5 – 50% K2 ,
Juga mengandung klorida
3. Sifat Fisiologis : Netral sampai Agak Masam

6. Nama Pupuk : Pupuk ZK (Zwalvezure Kalium)


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Kristal
2. Warna : Putih
3. Senyawa : Anorganik
4. Kelarutan : Dapat Larut
5. Higroskopisitas : Tinggi
6. Grade Pupuk : 0-0-60
b. Sifat Kimia Sumber:
belajartani.com
1. Rumus Kimia : K2SO4
2. Kadar Hara : 0% N–0% P2O5 – 60% K, juga mengandung sulfur
3. Sifat Fisiologis : agak masam
7. Nama Pupuk : Pupuk Guano Fosfat (merek Kelopak Dunia)
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Tepung (Halus)
2. Warna : Abu-abu kecoklatan
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Agak Larut
5.
6. Higroskopisitas : Tidak Higroskopis
7. Grade Pupuk : 0-15-0
b. Sifat Kimia Sumber:
1. Rumus Kimia :- Bukalapak.com
2. Kadar Hara : Variasi ,
biasanya 0% N – 15% P2O5 – 0% K2O
3. Sifat Fisiologis : Netral

8. Nama Pupuk : Pupuk Kandang (merek PakTani)


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Remah, seperti tanah
2. Warna : Coklat kehitaman
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Sedang
5. Higroskopisitas : Rendah
atau tidak higroskopis
6. Grade Pupuk : Unsur hara lengkap
Sumber:
b. Sifat Kimia benihkita.com
1. Rumus Kimia :-
2. Kadar Hara : Rendah
3. Sifat Fisiologis : Netral
9. Nama Pupuk : Pupuk Roch Phospate (RP / Batuan fosfat) merek Petro
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Tepung (serbuk), Butiran (Granul)
2. Warna : Tergantung sumber.
Abu-abu agak kecoklatan ataucoklat
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Sedang atau sangat rendah
5. Higroskopisitas : Tidak Higroskopis
6. Grade Pupuk : 0-38-0
b. Sifat Kimia
1. Rumus Kimia : Ca3(PO4)2 Sumber:
2. Kadar Hara : 0% N – 38% P2O5 – 0% K2O Bondotani.blogspot.com
3. Sifat Fisiologis : Netral sampai Basa

10. Nama Pupuk : Pupuk Kompos Organik


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Padatan atau serbuk. Remah seperti tanah
2. Warna : Coklat Kehitaman
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Lambat
5. Higroskopisitas : Rendah
6.
7. Grade Pupuk : lengkap,
bervariasi , namun rendah jumlah haranya
b. Sifat Kimia
Sumber:
1. Rumus Kimia : - Shopee.co.id
2. Kadar Hara : Rendah
3. Sifat Fisiologis : Netral
11. Nama Pupuk : Pupuk Kascing (merek Poscing)
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Remah seperti tanah
2. Warna : Coklat kehitaman
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Sukar larut
5. Higroskopisitas : Tidak higroskopis
6. Grade Pupuk : Variasi, 1,79 - 0,85 – 1,79
b. Sifat Kimia
Sumber:
1. Rumus Kimia : - Shopee.co.id
2. Kadar Hara :Variasi,Tidak menentu
(N 1,79% - P2O5 0,85% - K2O
1,79%)
3. Sifat Fisiologis : Netral

12. Nama Pupuk : Pupuk CIRP (Christmas Island rock phosphate) Cap Ikan
Paus
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Butiran (Granul)
2. Warna : Coklat Muda
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Sukar hingga mudah larut
5. Higroskopisitas :-
6. Grade Pupuk : 0-36-0
b. Sifat Kimia
Sumber:
1. Rumus Kimia :- Bukalapak.com
2. Kadar Hara : N 0% - P2O5 36% - K2O 0%
3. Sifat Fisiologis : Netral
13. Nama Pupuk : Pupuk Cair Organik (Pupuk POC NASA)
a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Cair
2. Warna : Coklat
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Cepat
5. Higroskopisitas : Tidak Higroskopis
6. Grade Pupuk :-
b. Sifat Kimia
1. Rumus Kimia :-
2. Kadar Hara :-
Sumber:
3. Sifat Fisiologis : Netral Syaifull1001.blogspot.com

14. Nama Pupuk : Pupuk Cair Organik (Pupuk merek POMI)


a. Sifat Fisik
1. Bentuk : Cair
2. Warna : Coklat
3. Senyawa : Organik
4. Kelarutan : Cepat
5. Higroskopisitas : Tidak Higroskopis
6. Grade Pupuk :-
b. Sifat Kimia
1. Rumus Kimia :- Sumber:
Pupukorniorganik.com
2. Kadar Hara :-
3. Sifat Fisiologis : Netral
V. PEMBAHASAN
Pada praktikkum acara I, Rabu, 26 Agustus 2020, telah dilaksanakan
praktikum secara online membahas tentang identifikasi pupuk. Pupuk
adalah bahan atau nutrisi bagi tanaman yang mengandung satu atau lebih
unsur hara. Pupuk banyak sekali macam jenisnya. Bahan-bahan pembuatan
pupuk dapat berupa mineral atau bahan organik, yang dihasilkan oleh proses
alamiah atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara adalah hal
terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara dapat
diserap oleh tanaman dalam bentuk larutan atau ion. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman disebut sebagai unsur hara essensial. Unsur hara
essensial terdiri atas unsur hara makro dan unsru hara mikro. Unsur hara
makro adalah unsur hara yang jumlahnya sedikit didalam tanah, tetapi
diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak, sedangkan unsur hara
mikro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah
sedikit. Unsur hara yang terdapat di dalam tanah adalah unsur C, H, O
(ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro),
dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro).
Pupuk dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori, yaitu
berdasarkan bentuk, senyawa, fisiologis, proses pembuatannya, kandungan
hara, jumlah kandungan hara, dan kelarutannya. Pertama, berdasarkan
bentuknya yang terdiri dari tiga jenis pupuk yaitu pupuk bentuk butiran
(granul) seperti pupuk NPK dan pupuk TSP, bentuk Kristal (cepat larut dan
terserap oleh tanaman) seperti pupuk urea dan pupuk ZA, bentuk cair seperti
pupuk NASA dan pupuk POMI (diaplikasan dengan disuspensikan atau
dicampur dengan air), dan bentuk tepung (larut dan tahan terhigroskopis)
seperti pupuk RP (Rock Phosfate) dan pupuk dolomit. Kedua, berdasarkan
senyawanya, pupuk digolongkan menjadi dua yaitu pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari jasad
renik, limbah, dan dekomposisi bahan hidup seperti pupuk kompos, pupuk
kandang, pupuk guano (kotoran kalelawar), pupuk roch phosfate, pupuk
CIRP, dan pupuk kascing (kotoran cacing). Pupuk non-organik adalah
pupuk berdasarkan proses kimiawi, yang diproduksi dalam skala besar dan
telah disesuaikan haranya untuk meningkatkan hara pada tanah seperti
pupuk urea, TSP, NPK, KCl, ZA (Zwalvezure Ammoniak), dan ZK
(Zwalvezure Kalium).
Ketiga, berdasarkan reaksi fisiologisnya, pupuk dikelompokkan
menjadi tiga yaitu pupuk fisiologis masam yakni pupuk yang akan
meningkatkan kemasaman tanah atau menurunkan Ph tanah jika digunakan
secara terus menerus, contohnya pupuk ZA (amonium sulfat) dengan rumus
kimia (NH4)2SO4 dan pupuk Urea. Pupuk fisiologis basa, yakni pupuk yang
jika diaplikasikan terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi lebih
basa atau meningkatkan Ph tanah, contohnya pupuk NaNO3 atau natrium
nitrat dan pupuk dolomit. Dan, pupuk fisiologis netral, yakni pupuk yang
apabila diaplikasikan ke dalam tanah tidak menyebabkan perubahan
kemasaman atau kebasaan tanah, contohnya pupuk organik, pupuk kompos,
dan pupuk kandang. Keempat, berdasarkan proses pembuatannya, pupuk
digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alam, pupuk yang terbentuk tanpa
campur tangan manusia dan terjadi karena proses alamiah, contohnya pupuk
kandang dan pupuk rock phospate atau batuan fosfat. Dan, pupuk anorganik
atau pupuk buatan, yaitu pupuk yang umumnya dibuat oleh rencana manusia
dan kadar haranya telah disesuaikan, contohnya pupuk Urea dan pupuk KCl.
Kelima, berdasarkan kandungan unsur hara, pupuk dikelompokkan
menjadi pupuk N, yaitu pupuk yang mengandung nitrogen, seperti pupuk
Urea (46-0-0) dan pupuk ZA (Zwalvezure Ammoniak) (21-0-0) atau
ammonium sulfat. Kemudian, pupuk yang mengandung fosfat atau P2O5,
yaitu pupuk TSP (Tri Super Phospate) (0-46-0). Dan, pupuk K atau K2O
yaitu pupuk yang mengandung hara kalium seperti pupuk KCl (0-0-60) dan
pupuk ZK (Zwalvezure Kalium). Keenam, berdasarkan jumlah kandungan
unsur hara, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk tunggal, pupuk majemuk,
dan pupuk campur. Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya
satu unsur hara saja, contohnya pupuk N, pupuk P, dan pupuk K. Pupuk
majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara, terbagi
menjadi pupuk majemuk lengkap (tiga unsur hara) seperti pupuk NPK dan
pupuk majemuk tidak lengkap (dua unsur hara) seperti pupuk nitrofosfat
(NP). Dan, pupuk campur, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu
unsur hara dengan cara mencampur beberapa pupuk tunggal atau majemuk
tidak lengkap. Ketujuh, berdasarkan kelarutannya, pupuk dibedakan atas
pupuk dengan kelarutan yang cepat, yaitu pupuk yang dapat segera diserap
tanaman karena mudah larut (contoh : Urea, ZA), dan pupuk kelarutan yang
lambat (slow release fertilizer), yaitu pupuk yang lambat diserap oleh
tanaman karena kelarutannya rendah (contoh : batuan fosfat atau RP, pupuk
kompos, sulful coated urea).
Tanah adalah media tanam bagi segala tumbuhan. Penting untuk
memperhatikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah untuk kesesuaian
pertumbuhan tanaman. Kesesuaian sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman disebut sebagai
kesuburan tanah. Kesuburan tanah akan berbanding lurus dengan kesuburan
tanaman. Sesuai dengan hukum Justus von liebig bahwa pertumbuhan
tanaman akan dibatasi oleh keberadaan unsur hara yang sangat rendah,
tetapi faktor lain dalam keadaan cukup. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi pupuk agar dapat menggunakan pupuk yang tepat bagi
masing-masing keadaan tanaman dan keadaan tanah. Unsur hara dalam
tanah merupakan sumber makanan atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
unsur hara di dalam tanah akan semakin menurun seiring dengan
pertumbuhan tanaman yang semakin meningkat. Hal tersebut dapat terjadi
karena tanaman menggunakan unsur hara dan tidak mengembalikan kembali
unsur hara ke dalam tanah. Oleh karena itu, tanah memerlukan
pemeliharaan dan pengelolaan yang cukup dan tepat agar kesuburan tanah
dapat terjaga dengan baik. Kesuburan tanah yang dapat ditingkatkan secara
optimum disebut juga oleh kesuburan potensial. Kesuburan potensial adalah
kesuburan tanah maksimum yang dapat dicapai dengan mengoptimumkan
semua faktor yang dibantu oleh masukan (input) teknologi. Masukan-
masukan teknologi yang dimaksud adalah perawatan dan pemeliharaan
berdasarkan teknologi yang tepat seperti usaha-usaha pemupukan,
penggunaan pestisida yang teratur dan usaha melakukan pengapuran pada
tanah-tanah masam agar Ph tanah kembali meningkat dan tanah dapat
dikelola dengan baik untuk tanaman.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara I yang telah dilaksanakan secara online
melalui video maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu:
1. Pupuk adalah bahan atau nutrisi bagi tanaman yang diberikan dengan
tujuan agar hara dalam tanah selalu dalam keadaan jumlah yang
berimbang dan berkelanjutan sehingga memberikan kecukupan hara
bagi tanaman yang menggunakannya.
2. Ada tujuh klasifikasi pupuk, yaitu berdasarkan bentuk, senyawa,
fisiologis, senyawa, kandungan hara, jumlah kandungan hara, dan
kelarutannya.
3. Setiap pupuk yang mengandung hara sama belum tentu memiliki grade
hara yang sama, seperti pupuk Urea dan pupuk ZA yang memiliki grade
hara yang berbeda.
4. Pupuk berdasarkan bentuk, semakin kasar bentuk pupuknya maka
pupuk akan semakin sulit larut ke dalam tanah.
5. Beberapa pupuk memiliki sifat higroskopis, yaitu kemampuan pupuk
dalam menyerap uap air sehingga pupuk akan menggumpal jika
disimpan di ruang terbuk, seperti pupuk Urea dan pupuk ZA yang
memiliki tingkat higroskopis yang tinggi (Higroskopis pada
kelembapan nisbi 73% - 80%).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Panduan Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan.


Yogyakarta: Institut Pertanian Stiper.

Anwar Syaiful. 2017. “Indentifikasi Pupuk”. Diakses dari


Syaifull1001.blogspot.com/2017/02/indentifikasi-pupuk.html?m=1 pada
Kamis, 27 Agustus 2020 pukul 17.00 WIB.

Ghaly, Atha. 2016. "Ilmu Pertanian Identifikasi Pupuk”. Diakses dari


http://identifikasibenihpadi.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-
identifikasi-pupuk.html pada Kamis, 27 Agustus 2020 pukul 19,00 WIB

Hartatik, Wiwik. 2017. “Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas


Tanah dan Tanaman”. Role of Organic Fertilizer to Improving Soil and
Crop Productivity, Vol. 09, No.02, hlm. 107-120.

Novita. 2018. “Kesuburan Tanah tentang Identifikasi Pupuk”. Diakses dari


http://itsmedewinovita.blogspot.com/2018/11/identifikasi-pupuk.html
pada Jumat, 28 Agustus 2020 pukul 19.00 WIB.

Yogyakarta, 29 Agustus 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Rikkhi Herianto Situmorang) (Andy Ganda Jeremia Sinaga)

Anda mungkin juga menyukai