Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Oleh

Nama : Dede Al Hafiz


NIM : 19/21042/BP
Kelas : SPKS SMART A
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara III : Aplikasi Pemupukan
Co.Ass : Rikhi Herianto Situmorang

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. TANGGAL PRAKTIKUM : 2 September 2020
II. TUJUAN DAN METODE :

a) Tujuan :
Mengenal berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifat pupuk
b) Metode
 Alat:
1. Cangkul

 Bahan
1. Pupuk ZA

 Cara Kerja
1. Metode Broadcasting
a. Tentukan kebutuhan pupuk urea untuk lahan 10 m2, jika
kebutuhan pupuk urea dengan dosis 100 kg urea/ha.
b. Lakukan pemupukan secara merata ke seluruh lahan dengan
cara disebar.
2. Metode Ring Placement
a. Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika kebutuhan
per Ha adalah 100 kg NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman
yang akan dipupuk di lapangan.
b. Buat parit sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman selebar
tajuk terluar.
c. Tapurkan pupuk secara merata dalam parit, tutup dengan
tanah.
3. Metode Spot Placement
a. Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika dosis per
hektarnya 100 kg/ha NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman
yang akan dipupuk.
b. Buat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal.
c. Masukkan pupuk ke dalam lubang, dan tutup kembali dengan
tanah.
III. HASIL PENGAMATAN

A. Aplikasi Pemupukan
1. Broadcasting (Tabur)

Tanaman : Rambutan
Pupuk Aplikasi : Pupuk ZA

2. Spot placement (Tugal)

Tanaman : Rambutan
Pupuk Aplikasi : ZA
3. Circle/Ring Placement

Tanaman : Jambu Air


Pupuk Aplikasi : ZA
B. Perhitungan Kebutuhan Pupuk
1. Berapa banyak pupuk Urea, TSP dan KCl yang diperlukan untuk
memupuk tanaman Kelapa Sawit fase tanaman menghasilkan (TM)
seluas 1 ha dengan SPH 136 tanaman/ha, apabila dari hasil analisis
daun dan tanah ternyata perlu ditambahkan hara pada setiap tanaman
sebanyak 1 kg N, 0,9 kg P2O5 dan 1 kg K2O?
Jawab :
Dik = - Luas = 1 ha
- SPH = 136 pokok
- N = 1 kg
- P2O5 = 0,9 kg
- K2O = 1 kg
Dit = Banyak pupuk yg diperlukan
Urea ?
TSP ?
KCl ?

Jawab =

Urea =

= = 295,65 kg/ha

TSP =
122 ,4
= = 0,46
= 266,09 kg/ha

KCl =

= = = 226,67 kg/ha
2. Pembibitan Kelapa Sawit fase Pre Nursery dibutuhkan pupuk dengan
konsentrasi 0,2% pupuk Urea untuk setiap 100 bibit. Sedangkan untuk
setiap bibitnya diperlukan larutan pupuk 50 ml. Berapa pupuk urea
padat yang diperlukan setiap bibitnya?
Jawab :

Diket = - Konsentrasi = 0,2 %


- Jumlah bibit = 100
- Larutan pupuk = 50 ml
- Pelarut = 1 ltr = 1000 ml
Dit = Pupuk yang diperlukan setiap bibitnya ?
Jawab =
Jumlah Larutan = Konsentrasi x Jlh Pelarut
= = 2 ml = 2 gram Urea Padat

= = 0,1 gram urea/bibit

3. Suatu lahan padi sawah memerlukan 35 Kg P2O5/ha, sedangkan dari


uji tanah didapatkan kadar P tersedia 20 Kg P2O5/ha. Jika efisiensi
serapan phosphate dari pupuk TSP (46% P2O5) diberikan sebesar 27%
maka jumlah pupuk TSP yang diperlukan adalah ?
Jawab :
Diket = Kebutuhan lahan = 35 Kg P2O5/ha
P tersedia di tanah = 20 Kg
Serapan = 30%
Dit = Jumlah TSP yang dibituhkan ?
Jawab =
(35  20)
Kebutuhan P2O5 = = 55,56 Kg P2O5/ha
0,27
Kebutuhan TSP = 100 = 120,78 Kg TSP/ha
55,56 X
46
4. Tentukanlah dosis pupuk urea untuk 10m2 dengan cara broadcasting.
Dengan Kebutuhan pupuk urea setiap hektar 100 kg, Luasan 1 ha =
2
10.000 m ?

Dik:
Aplikasi Pemupukan Penyebaran (Broadcasting)
Lahan Tersedia = 10m2
Kebutuhan pupuk urea = 100Kg/Ha

Dit :
Kebutuhan pupuk urea untuk 10m2?

Jawab:

Banyak pupuk/luas lahan = ( luas lahan)/(Ha) x Kebutuhan Pupuk


= (10m2)/10.000 x 100Kg
= 0,1 Kg
= 100 Gr Urea

5. Tentukanlah dosis pupuk NPK per pohon dengan cara ring placement
dan spot placement.jika Kebutuhan pupuk NPK setiap hektar = 100 kg,
jarak tanam pohon mangga, apel, klengkeng = 5 m x 5 m, luas tanam
2
= 5m x 5m = 25m Terlebih dahulu cari
a. Jml populasi dalam 1 ha
b. Dosis pupuk NPK /tanaman

Diket :
Kebutuhan Pupuk = 100Kg/Ha
2
Jarak Tanam = 5m x 5m = 25 m

Dit:
Jumlah Populasi Dalam 1 Ha?
Dosis Pupuk NPK/tanaman?
Jawab:
Jumlah Populasi/Ha = (Luas lahan 1 Ha)/ (Luas Jarak Tanam)
= 10.000 m2/ 25m2
= 400 Tanaman

Dosis Pupuk NPK/Tanaman = ( Kebutuhan Pupuk/Jumlah Tanaman)


=100 Kg/400 tanaman
=0,25 Kg Pupuk NPK/tanaman
=250 g pupuk NPK/ tanaman
IV. PEMBAHASAN

Pada acara kali ini kita membahas tentang aplikasi pemupukan.Aplikasi


pemupukan merupakan salah satu teknik/cara melakukan pemupukan secara
benar dengan menggunakan tahapan yang benar serta tidak boleh sembarangan
dikarenakan kontak pupuk terhadap tanah sangat signifikan ketika terjadi
kesalahan saat pemupukan maka dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
kondisi tanaman serta tanah belum lagi pemupukan juga harus dilakukan secara
kontinyu karena juga merupakan salah satu dari asas 5T yang mempengaruhi
hasil dari tanaman melalui teknik pemupukan yang tepat sehingga tidak
merusak tanaman bukan hanya itu namun juga harus memperhatikan dosis
serta unsur hara apa yang diperlukan oleh tanaman agar dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman tersebut
Ada beberapa teknik pemupukan yaitu broadcasting,ring placement,dan
spot placement yang dapat digunakan untuk melakukan pemupukan secara
intensif agar padat dalam memupuk tanaman.Broadcasting adalah teknik
memupuk dengan cara ditebar didalam piringan disekitar area sekitar piringan
tanaman .Ring placement adalah teknik memupuk dengan cara membuat parit
di area seluas tajuk tanaman diarea piringan tanaman kemudian menutup pupuk
tersebutdengan tanah.Spotplacement adalah salah satu teknik memupuk dengan
cara membuat baris tanaman di area seluas tajuk terluar kemudian menutup
pupuk dengan tanah.
Dari ketiga metode pemupukan diatas yang lebih efisien dan efektif
adalah menggunakan metode broadcasting/menebar dikarenakan melihat
perbandingan kelebihan maupun kekurangan metode broadcasting lebih
menghemat dalam hal tenaga kerja maupun biaya operasional dalam
pengaplikasiannya serta dapat dilakukan di lahan yang luas sedangkan metode
lain memerlukan waktu serta tenaga kerja yang lebih banyak serta hanya untuk
lahan yang sempit meskipun metode lain unggul dalam hal
penyerapan,mengurangi gulma maupun lebih mudah diserap serta
meminimalkan kehilangan hara namun metode broadcasting lebih sesuai
dikarenakan berbagai jenis pupuk serta kontur tanah di suatu daerah juga
merupakan salah satu faktor yang digunakan dalam hal pemupukan serta tidak
merusak tanah serta tanaman yang tumbuh serta organisme yang juga
mendukung sehingga metode broadcasting sesuai dalam melakukan
pemupukan.
Pada metode broadcasting ini menggunakan pupuk yang berbentuk
butiran agar pada saat hujan pupuk tidak mudah tercuci,dan penggunaan pupuk
berbentuk Kristal pada metode placement agar mudah terlarut di dalam tanah.

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pemupukan mempengaruhi


hasil pertanian. Dalam teorinya, pupuk masuk dalam faktor produksi beserta
tenaga kerja, modal, dan input lainnya dalam usahatani. Petani pun harus
mengetahui bagaimana langkah menghitung kebutuhan pupuk. Pemupukan
harus didasari oleh tepat waktu dan tepat dosis. Pemupukan tepat waktu
memberikan keterangan tentang kapan unsur pupuk diberikan sedangkan tepat
dosis menerangkan tentang berapa jumlah pupuk yang harus diberikan sesuai
dengan umur tanaman. Sebagai contoh tepat waktu adalah bahwa pupuk unsur
N, biasa diberikan pada saat tanaman memasuki fase vegetatif, sedangkan
pupuk yang mengandung unsur P dan K biasanya diberikan saat tanaman
memasuki fase generatif. Jika kita memberikan unsur N pada fase generatif
dimana saat itu tanaman sedang memulai tahap pembungaan, justru kita akan
menjumpai tanaman tersebut terlalu rimbun dan terlambat untuk berbunga.
V. KESIMPULAN

Bedasarkan praktikum acara III tetang pengaplikasian pupuk yang telah


dilaksanakan maka praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan,yaitu :
1. Pengaplikasian pupuk dapat kita lakukan 3 metode yaitu Metode
broadcastin, Metode ring placement dan spot placement
2. Metode broadcasting adalah metode pemupukan dengan cara menyebar
pupuk dengan cara menyebar pupuk pada lahan.
3. Metode Broadcasting (tabur) paling mudah dalam aplikasi, namun pupuk
akan tidak maksimal untuk diserap.
4. Metode ring placement adalah metode pemupukan dengan cara
menaburkan pupuk pada parit disekeliling tanaman.
5. Metode spot placement adalah metode pemupukan dengan cara
menaburkan pupuk kedalam lubang-lubang sekeliling tanaman.
6. Metode spot placement dan ring placement tidak cocok pada lahan yang
jenis tanahnya keras.
7. Metode Spot Placement (tugal) diyakini paling efisien karena tidak perlu
membuat lubang yang banyak seta pupuk mudah terserap.
8. Metode Ring Placement cukup efektif diaplikasikan karena, pupuk
diberikan cukup disekitar tanaman dan ditutup kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Buku Panduan Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan.


Yogyakarta: Institut Pertanian Stiper.
Anonim. 2015. Aplikasi Pemupukan. http: // catatancholik. blogspot. co. id/ 2015 /
03 / aplikasi - pemupukan. html. Diakses pada hari Kamis 3 September
2020 pukul 20.15 WIB.
Priyana, Fitra. 2016. Aplikasi Pemupukan dan Menghitung Kegunaan Pupuk.
Diakses darihttp://dokumen.tips/docu ments/aplikasi-pemupukan.html
pada hari Kamis 3 September 2020 pukul 20.00 WIB.

Yogyakarta, September 2020

Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Rikhi Herianto Situmorang) (Dede Al Hafiz)

Anda mungkin juga menyukai