Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Disusun oleh:
Nama : Yogy Awalia Fitrah
NIM : 22/23237/BP
Acara : III (Aplikasi Pemupukan)
Golongan : I (Satu)
Kelompok : IV (Empat)
Jurusan : Budidaya Pertanian
Co. Ass : Aziz Vajari

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
I. JUDUL : Aplikasi Pemupukan
II. TANGGAL : 28 Agustus 2023
III. TUJUAN : Menghitung kebutuhan pupuk, Melakukan pemupukan
pada tanaman dengan berbagai metode.

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat : Cangkul, Handphone dan Ember.
B. Bahan : pupuk Urea, TSP, KCl, pupuk kandang / kompos

V. METODE
a. Metode broadcasting
1. Tentukan kebutuhan pupuk urea untuk lahan seluas 10 m 2, jika
kebutuhan pupuk urea dengan dosis 100 kg urea/ha
2. Lakukan pemupukan secara merata ke seluruh lahan dengan cara
disebar
b. Metode ring placement
1. Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika kebutuhan per Ha
adalah 100 kg NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yg akan
dipupuk di lapangan.
2. Buat parit sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk
terluar.
3. Taburkan pupuk secara merata dalam parit, tutup dengan tanah
c. Metode Spot placement
1. Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika dosis per hektarnya
100 kg/ha NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yg akan dipupuk.
2. Buat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal.
3. Masukkan pupuk ke dalam lubang, dan tutup kembali dengan tanah.
VI. HASIL PENGAMATAN
A. Metode broadcasting
Tentukan kebutuhan pupuk urea, setelah
itu lakukan pembersihan di sekitar
tanaman dan lakukan pemupukan secara
merata ke seluruh permukaan pinggir
tanaman dengan cara disebar.

B. Metode Circle/ ring pkacement


Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1
tanaman setelah itu lakukan
pembersihan di area piringan tanaman
lalu membuat parit di sekeliling tanaman
dan taburkan pupuk secara merata di
parit tersebut lalu tutup kembali parit
dengan tanah.

C. Metode Spot placement

Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1


tanaman setelah itu lakukan pembersihan
di sekitar piringan tanaman lalu buat
lubang dalam baris tanaman, masukkan
pupuk kedalam lubang tersebut lalu
tutup kembali lubang yang berisi pupuk
tersebut.
VII. PEMBAHASAN
Definisi pupuk di PP No. 8 tahun 2001 Bab 1 Pasal 1 yaitu, pupuk
adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur
hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan
pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan
atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Pada
PP No. 8 tahun 2001 tidak dijelaskan tentang definisi pupuk organik, namun
definisi pupuk organik telah lebih dahulu tertuang pada Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) No. 02/Pert/HK.060/2/2006 yaitu, pupuk organik
adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik
yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai
bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Firmansyah,
2011).

Aplikasi penggunaan pupuk kimia pada pertanian yang tidak


tepat dalam cara pemberiannya menjadi isu pencemaran lingkungan dan
emisi rumah kaca di dunia akhir dekade ini. Sebuah metode pemupukan
yang lebih presis dan efisien terus dicari dan diuji coba sampai saat ini.
Pemberian pupuk kimia sesuai dosis, waktu dan tempat menjadi hal yang
wajib dilaksanakan untuk mengatasi hal tersebut. (Davis et al, 2019).

Pemilihan cara pemupukan yang terbaik, tergantung pada


berbagaifaktor, diantaranya jenis tanah, kadar lengas, daya semat tanah
terhadap berbagai hara, pengolahan, macam tanaman, sistem perakaran
tanaman, kemampuan tanaman mengekstraksi hara dalam tanah, dan
macam pupuk yang digunakan. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya
pada perakaran aktif dan sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang
kering. Oleh karena itu, penempatan pupuk harus tepat agar tanaman
mudah menyerapnya dan mengurangi penyematan hara terutama P.
Pemberian pupuk metode penebaran (broadcast) dipermukaan
tanah merupakan hal yang populer dikalangan petani. Namun hal ini
merupakan tindakan yang memboroskan nutrisi karena nutrisi tersebut
tidak langsung ke sekitar perakaran tanaman. Sebuah metode penebaran
pupuk didalam tanah (broadcast incorporated) menjadi hal baru dan
terus dikembangkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengukur penyebaran pupuk hasil aplikasi metode pemupukan broadcast
incorporated pada tanaman jagung. Dampak dari penggunaan mesin
penanam, pemupuk dan pengolah tanah bertenaga traktor roda yang
terintegrasi ini terhadap fase awal pertumbuhan tanaman jagung juga akan
diamati. (Williams et al, 2018).

Placement (Penempatan) Metode ini merupakan pemberian pupuk


yang dilaksanakan dengan menempatkan sejumlah pupuk ke dalam tanah
dengan atau tanpa melihat posisi benih atau tanaman. cara ini lebih
menguntungkan bila jumlah pupuk tidak terlalu besar, jarak tanam agak
lebar, perakaran tanaman tidak lebat, serta tanah dalam keadaan kurang
subur, dan pupuk yang digunakan adalah pupuk P dan K. (Budiyanto,
2017).
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan dengan


judul Aplikasi Pemupukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi penggunaan pupuk kimia pada pertanian yang tidak tepat


dalam cara pemberiannya menjadi isu pencemaran lingkungan dan
emisi rumah kaca .

2. Pemilihan cara pemupukan yang terbaik, tergantung pada berbagai


faktor, diantaranya jenis tanah, kadar lengas dll.

3. Pemberian pupuk dengan metode penebaran dianggap tindakan yang


memboroskan nutrisi karena nutrisi tersebut tidak langsung ke sekitar
perakaran tanaman.

4. Placement (Penempatan) Metode ini merupakan pemberian pupuk


yang dilaksanakan dengan menempatkan sejumlah pupuk ke dalam
tanah dengan atau tanpa melihat posisi benih atau tanaman.

5. Cara Placement ini lebih menguntungkan bila jumlah pupuk tidak


terlalu besar, jarak tanam agak lebar, perakaran tanaman tidak lebat,
serta tanah dalam keadaan kurang subur, dan pupuk yang digunakan
adalah pupuk P dan K.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, G. 2017. Panduan Praktikum Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 9-11.
Davis BW, SB Mirsky, BA Needelman, MA Cavigelli, SA Yarwood. 2019.
Nitrous oxide emissions increase exponentially with organic N
rate from cover crops and applied poultry litter. Agriculture,
Ecosystems & Environment. 272165-74.
Firmansyah, M.A., 2011. Peraturan tentang pupuk, klasifikasi pupuk alternatif
dan peranan pupuk organik dalam peningkatan produksi pertanian.
Makalah disampaikan pada Apresiasi Pengembangan Pupuk
Organik, di Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan
Tengah, Palangka Raya 2–4.
Lixandru, M., & S. Fendrihan. (2018). Foliar fertilization of cultivated plants
improve their resistance to environmental stress and pathogens –
mini review. Romanian journal for plant protection, 11, 90-94.
Mitra, G.N. (2015). Regulation of Nutrient Uptake by Plants. Regulation of
Nutrient Uptake by Plants. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2334-
4.
Williams MR, KW King, EW Duncan, LA Pease, CJ Penn. 2018. Fertilizer
placement and tillage effects on phosphorus concentration in leachate
from fine-textured soils. Soil and Tillage Research. 178130-38.

Yogyakarta, 11 Oktober 2023

Mengetahui
Co.Ass Praktikan

(Aziz Vajari) ( Yogy Awalia Fitrah)

Anda mungkin juga menyukai