PRAKTIKUM SILVIKULTUR
Disusun Oleh :
NIM : 2021/22963/SHTI B
Jurusan : Kehutanan
Acara V : Pemupukan
FAKULTAS KEHUTANAN
YOGYAKARTA
2022
ACARA V
PEMUPUKAN
A. Tujuan
1. Alat :
a. Skop
b. Kamera/handphone
c. Alat tulis
d. Cangkul
e. Pita meter
f. Tali rafia
g. Sendok takar
h. Gelas ukur
i. Gunting
2. Bahan
a. Bibit sengon
b. Pupuk kompos
c. Pupuk NPK
D. Dasar Teori
2. Pengamatan minggu pertama tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK
3. Pengamatan minggu ke-dua tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK
5. Pengamatan minggu ke-empat tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK
NO Jenis Pupuk
0 1 2 3 4
1. Kompos 36 36 37 42 46
2. NPK 35 35 40 43 45
Minggu ke-
NO Jenis Pupuk
0 1 2 3 4
1. Kompos 4 5 5 6 5
2. NPK 7 8 8 9 8
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang berjudul Pemupukan. Yang memiliki tujuan
melihat cara pemupukan yang efektif dan mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari pupuk kompos dan pupuk NPK. Praktikan melakukan pengamatan pada
tanaman yang telah diberi pupuk selama 30 hari. Terdapat perkembangan yang
terjadi pada tanaman setelah dilakukannya pemupukan. Pemupukan dilakukan
setelah tanaman tersebut telah ditanam lalu diberikan pupuk.
Pupuk terbagi atas dua jenis pupuk yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.
Pupuk kimia ada pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia sedangkan pupuk
organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa kotoran hewan ataupun dari
tanaman-tanaman yang membusuk.
Pada praktikum kali ini menggunakan kedua jenis pupuk tersebut, yaitu
pupuk kompos yang terbuat dari sisa-sisa kotoran hewan atau sisa-sisa dari tanaman
yang membusuk dan pupuk NPK yang mengandung unsur hara utama nitrogen,
fosfor dan kalium.
Setelah melakukan praktikum, praktikan melihat adanya perkembangan
terhadap tinggi tanaman dan pertambahan daun pada masing-masing tumbuhan
dengan kategori cukup signifikan. Suatu alasan mengapa kita harus melakukan
pemupukan pada tanaman, karena memiliki tujuan utama pemupukan adalah
menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan
tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
Pada pengamatan praktikan selama 30 hari, praktikan melihat perbedaan
yang tidak terlalu signifikan antara penggunakan pupuk organik dan pupuk kimia.
Pada tanaman yang diberikan pupuk organik lebih cepat tumbuh daripada
tanaman yang di berikan pupuk kimia. Pupuk organik memiliki rata-rata
pertumbuhan sepanjang 0,5 centimeter sedangkan pertumbuhan tanaman yang
diberi pupuk kimia memiliki pertumbuhan sepanjang 0,3 centimeter.
Dari segi keefektifannya, pupuk organik lebih efektif penggunaanya
terhadap pertumbuhan tanaman karena pupuk organik dapat membantu
meningkatkan pembentukan struktur tanah yang baik, dapat menyediakan unsur
hara mikro bagi tanaman, tidak memcemari lingkungan sekitar dan pembuatan
pupuk yang mudah dan efisien. Dibandingkan dengan pupuk kimia, namun disisi
lain pupuk kimia memiliki keuntungan yaitu keekonomisan produknya dan
penggunaanya juga lebih simple atau mudah dibandingkan dengan penggunaan
pupuk organik. Tetapi memiliki kekurangan dapat merusak struktur fisik tanah jika
digunakan dalam jangka waktu lama dan dapat mencemari lingkungan sekitar.
H. Kesimpulan
Mengetahui,