Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM SILVIKULTUR

Disusun Oleh :

Nama : Steven Lie

NIM : 2021/22963/SHTI B

Jurusan : Kehutanan

Acara V : Pemupukan

Co. Ass : Atika Kumala Sari

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2022
ACARA V

PEMUPUKAN

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam cara pemupukan yang efektif


bagi tanaman kehutanan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis pupuk
organik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis pupuk
kimia.

B. Tempat dan Tanggal

1. Tempat : Lahan INSTIPER


2. Tanggal : 8 September 2022

C. Alat dan Bahan

1. Alat :
a. Skop
b. Kamera/handphone
c. Alat tulis
d. Cangkul
e. Pita meter
f. Tali rafia
g. Sendok takar
h. Gelas ukur
i. Gunting
2. Bahan
a. Bibit sengon
b. Pupuk kompos
c. Pupuk NPK
D. Dasar Teori

Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang


dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan
dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun
pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.

Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah,


baik fisik, kimia atau biologis disebut pembenahan tanah (amandement) yang
berarti perbaikan (reparation) atau penggantian (restitution). Bahan-bahan tersebut
termasuk mulsa (pengawet lengas tanah, penyangga temperatur), pembenah tanah
(soil conditioner, untuk memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (untuk
menaikkan pH tanah yang terlalu rendah, atau untuk mengatasi keracunan Al dan
Fe), tepung belerang (untuk menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum
(untuk menurunkan kegaraman tanah). Rabuk kandang dan hijauan legum
diberikan ke dalam tanah dengan maksud sebagai pupuk maupun pembenah tanah.

Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah.


Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara,
produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara
pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur
akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan
permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian
pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta
menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.

Teknik pemupukan yang dilakukan disetiap tanaman kehutanan sangat


beragam. Hal ini dilakukan supaya pemnupukan yang dilakukan tepat pada sasaran
yang diinginkan sehingga pemberian pupuk tersebut memperoleh hasil yang baik.
Beberapa Teknik pemupukan yang biasanya dilakukan pada tanaman adalah Teknik
penyebaran, Teknik plow sole placement, Teknik side band placement, Teknik di
dalam barisan, Teknik dressed atau Teknik side dressed dan Teknik penyemprotan.
Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara
optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan
hasil panen. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan
pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara
yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada
perakaran aktif, tetapi sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau
mampat. Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering
atau serapan hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam pupuk tersebut.
E. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Membuat lubang tanam lalu menanam bibit sengon
3. Memberikan masing-masing pupuk (kompos ukur dicampur dengan tanah,
NPK ditaburkan) pada tanaman.
4. Melakukan pengamatan selama 30 hari.
5. Mencatat hasil pengamatan.
6. Mendokumentasikan pemupukan dan hasil pengamatan
F. Hasil Pengamatan

1. Membuat lubang tanam, menanam bibit sengon dan melakukan pemupukan

Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4

2. Pengamatan minggu pertama tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK

Gambar 2.1 Gambar 2.2

3. Pengamatan minggu ke-dua tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK

Gambar 3.1 Gambar 3.2


4. Pengamatan minggu ke-tiga tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK

Gambar 4.1 Gambar 4.2

5. Pengamatan minggu ke-empat tanaman dengan pupuk kompos dan pupuk NPK

Gambar 5.1 Gambar 5.2


• Tabel perhitungan tinggi tanaman

Minggu ke- (cm)

NO Jenis Pupuk
0 1 2 3 4

1. Kompos 36 36 37 42 46

2. NPK 35 35 40 43 45

• Tabel perhitungan jumlah tangkai daun

Minggu ke-

NO Jenis Pupuk
0 1 2 3 4

1. Kompos 4 5 5 6 5

2. NPK 7 8 8 9 8
G. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yang berjudul Pemupukan. Yang memiliki tujuan
melihat cara pemupukan yang efektif dan mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari pupuk kompos dan pupuk NPK. Praktikan melakukan pengamatan pada
tanaman yang telah diberi pupuk selama 30 hari. Terdapat perkembangan yang
terjadi pada tanaman setelah dilakukannya pemupukan. Pemupukan dilakukan
setelah tanaman tersebut telah ditanam lalu diberikan pupuk.
Pupuk terbagi atas dua jenis pupuk yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.
Pupuk kimia ada pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia sedangkan pupuk
organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa kotoran hewan ataupun dari
tanaman-tanaman yang membusuk.
Pada praktikum kali ini menggunakan kedua jenis pupuk tersebut, yaitu
pupuk kompos yang terbuat dari sisa-sisa kotoran hewan atau sisa-sisa dari tanaman
yang membusuk dan pupuk NPK yang mengandung unsur hara utama nitrogen,
fosfor dan kalium.
Setelah melakukan praktikum, praktikan melihat adanya perkembangan
terhadap tinggi tanaman dan pertambahan daun pada masing-masing tumbuhan
dengan kategori cukup signifikan. Suatu alasan mengapa kita harus melakukan
pemupukan pada tanaman, karena memiliki tujuan utama pemupukan adalah
menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan
tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
Pada pengamatan praktikan selama 30 hari, praktikan melihat perbedaan
yang tidak terlalu signifikan antara penggunakan pupuk organik dan pupuk kimia.
Pada tanaman yang diberikan pupuk organik lebih cepat tumbuh daripada
tanaman yang di berikan pupuk kimia. Pupuk organik memiliki rata-rata
pertumbuhan sepanjang 0,5 centimeter sedangkan pertumbuhan tanaman yang
diberi pupuk kimia memiliki pertumbuhan sepanjang 0,3 centimeter.
Dari segi keefektifannya, pupuk organik lebih efektif penggunaanya
terhadap pertumbuhan tanaman karena pupuk organik dapat membantu
meningkatkan pembentukan struktur tanah yang baik, dapat menyediakan unsur
hara mikro bagi tanaman, tidak memcemari lingkungan sekitar dan pembuatan
pupuk yang mudah dan efisien. Dibandingkan dengan pupuk kimia, namun disisi
lain pupuk kimia memiliki keuntungan yaitu keekonomisan produknya dan
penggunaanya juga lebih simple atau mudah dibandingkan dengan penggunaan
pupuk organik. Tetapi memiliki kekurangan dapat merusak struktur fisik tanah jika
digunakan dalam jangka waktu lama dan dapat mencemari lingkungan sekitar.
H. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dari acara V Silvikultur tentang “Pemupukan” maka


praktikan dapat mengambil kesimpulan :
1. Penggunaan pupuk organik lebih efektif daripada pupuk kimia.
2. Tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih cepat berkembang
dibandingkan tanaman yang menggunakan pupuk kimia.
3. Pupuk organik tidak merusak lingkungan sekitar.
Daftar Pustaka

Anonim, 2010. “Pengertian Pemupukan”. Dalam https://nasih. wordpress. com/


2010/11/02/pengertian-pemupukan. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.
Pada pukul 10.00 WIB
Anonim, 2020. “Pupuk dan Pemupukan : Pengertian, Jenis dan Teknik
Pemupukan” dalam https://www.zegahutan.com/2020/07/pupuk-dan-
pemupukan-pengertian-jenis.html. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.
Pada pukul 10.30 WIB
Anonim, 2022, “Apa yang dimaksud dengan pemupukan”. Dalam pengertian.apa-
itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-pemupukan.html. Diakses pada
tanggal 3 Oktober 2022. Pada pukul 11.00 WIB

Yogyakarta, 6 Oktober 2022

Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

( Atika Kumala Sari ) ( Steven Lie )

Anda mungkin juga menyukai