Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIK UNIT 1

Penerapan Metode Dan Teknik Kunjungan Usahatani


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian

Perkebunan Singkong milik Pribadi

Nama : Mesar

NIM : 031124697

S1 Agribisnis Bidang Minat Penyuluh Pertanian

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UPBJJ UT Jakarta

Universitas Terbuka

2018.2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup
Dalam penelitian kali ini, pertanian sinkong milik pribadi yang akan saya
gunakan sebagai dasar dalam menyusun laporan. Dalam kebun singkong ini, petani
memiliki masalah dalam hal kendaa cuaca. Karena, cuaca yang berubah tiba-tiba dari
panas ke hujan merusak ladang yang telah disiapkannya.
Persiapan petani dilakukan selama dua minggu sebelum masa tanam. Dengan
menggali tanah dan menerapkan jarak untuk menanam. Serta luas lahan yang cukup
besar ± 1 hektar. Hasil panen akan dijual serta untuk di konsumsi sendiri. Dalam
praktik kali ini saya menyampaikan bagaimana cara memberi pupuk sesuai takaran
untuk menjaga agar kesuburan tanah terjaga serta buah yang dihasilkan (singkong)
dapat tumbuh besar dan bagus.
B. Tujuan Penelitian
1. Memberi edukasi kepada petani terkait pengolahan lahan dan antisipasi cuaca
tidak menentu,
2. Saling bertukar pikiran dalam proses pertanian, terkait pupuk, cara menanam
bibit, penyiraman hingga cara panen yang baik.
C. Manfaat Praktik
1. Praktik dapat mengedukasi petani sekaligus penyuluh,
2. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi sekaligus memecahkan masalahnya,
3.
D. Lokasi dan Waktu
Lokasi : Kampung Bedahan, Sawangan Depok
Waktu :
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tema Kunjungan
Melakukan program inovasi dalam mengolah lahan pertanian untuk menanam
singkong agar hasil yang di dapat lebih baik.
B. Inovasi Melakukan Kunjungan
Inovasi melakukan kunjungan ke kebun singkong/ petani singkong karena di daerah
asal saya tepatnya di Pacitan Jawa Timur. Banyak warganya yang masih menanam
singkong namun hasil tanaman yang dihasilkan tidak terlalu baik. Oleh karena itu,
tanaman ini saya pilih untuk membantu budidaya singkong para petani agar tumbuh
dengan baik dan bisa menghasilkan profit bagi para petani dengan melakukan
sosialisasi saat saya berkesempatan Mudik.
C. Sasaran
Petani yang mengalami masalah di bagian penggunaan pupuk dan atau karena cuaca
yang tak menentu.
D. Jadwal Kunjungan
Dndka
E. Media Yang Digunakan
1. Poster, berbentuk sederhana dan mudah dipahami untuk disampaikan
2. Melakukan demonstrasi secara langsung
F. Tahapan Kunjungan
1. Melakukan kunjungan pribadi dengan kerumahnya langsung dan menanyakan
kesedian waktu untuk diberikan demonstrasi dan melakukan penyuluhan
2. Melihat kondisi ladang yang akan dijadikan lokasi tanam
3. Membantu petani sekaligus melakukan demonstrasi terkait pemupukan,dsbnya
4. Melakukan sesi tanya jawab di sela waktu istirahat
G. Hasil Pengamatan
1. Saat membuka pembicaraan
Keterangan : saat pertama kali mengunjungi petani dirumahnya saya
menanyakan beberapa hal yang paling utama adalah kesediaan beliau untuk
diberikan penyuluhan dan memberikan demonstarsi secara langsung dilahan
pertaniannya.
Gambar G.1
2. Pengamatan terhadap lahan usaha tani
Keterangan : proses ini dilakukan setelah mendapat prose persetujuan yang
diberikan oleh sang petani untuk kesediannya diberikan penyuluhan dan
demonstrasi pengolahan lahan dan inovasi lain untuk dampak yang lebih baik.
Gambar G.2
3. Permasalahan di lahan menurut petani
Keterangan : dalam percobaan pertama proses tanam terjadi masalah yaitu
lahan yang basah. Lahan yang telah disiapkan pada hari sebelum proses tanam
terkena hujan yang terjadi di malam hari. Sehingga lahan menjadi terlalu lembek,
sementara singkong tidak bisa ditanam pada lahan yang terlalu basah.
Sehingga membuat petani harus menunggu tanah kering kembali dan
membajaknya dari ulang. Hal ini diakukan untuk mendapatkan hasil panen yang
baik. Gambar tidak di dapatkan karena kejadian ini terjadi saat sebelum kunjungan
di hari Sabtu sore.
4. Tanggapan petani saat diberikan informasi mengenai inovasi yang
ditawarkan
Keterangan : informasi terkait inovasi yang saya berikan berupa pemberian
pupuk kandang/ kompos yang sesuai dengan luas lahan, cara menanam bibit dan
proses men-stek bibit, penjarakan antara lubang 1,2,3, dst. Persiapan menghadapi
keadaan atau cuaca yang tak menentu saat memasuki masa tanam.
Tanggapan petani saat hal ini disampaikan dapat diterima dengan baik. Ketika
penyampaian persiapan apa saja yang diperlukan petani dalam menghadapi cuaca
yang tak menentu seperti melihat prediksi musim dan datang hujan melalui
prakiraan cuaca yang bisa di akses di google. Perkiraan cuaca sangat membantu
petani dalam proses tanam.

Proses pemupukan dengan menggunakan NPK :

Dosis pupuk tanaman singkong untuk lahan seluas 1 hektar.

Urea : 120-300 kg/Ha

TSP : 30-75 kg/HA

KCL : 50-125 kg/Ha


Setelah proses pembajakan, lahan ditaburkan dengan kapur dolomit guna
menjaga pH tanah tetap stabil. Setelah itu tabur pupuk kandang 15-20 ton/ Ha,
tunggu hingga 7-10 hari untuk menaburkan pupuk anorganik dengan dosis TSP
dan 1/3 dosis Urea (40/100kg), KCL (16,6 – 41,6 kg), atau 1/3 dosis NPK
Phonska dan Urea. Kemudia bajak ulang, tunggu 10-15 hari sebelum masa tanam.

Pemberian pupuk berkala terjadi pada bulan 1 KCL dengan dosis 16,6 – 41,6
kg/Ha, dengan jarak 30cm dari batang. Pada usia 3 bulan diberikan KCL dengan
dosis yang sama seperti bulan ke-1, dengan jarak yang berbeda yaitu 40cm dari
batang. Pada usia 5 bulan tanaman dapat diberikan Urea sebanyak 80 – 200
kg/Ha. Pupuk tersebut ditaburkan secara merata di sekitar batang singkong (tidak
terlalu dekat).

Selain itu saya juga merekomendasikan penggunaan ZPT. Pada awalnya petani
tidak menggunakan ZPT sehingga menunggu tanaman memiliki akar memakan
waktu beberapa hari. Penggunaan ZPT dengan takaran banding 1:8, direndam
selama 24 jam kemudian tiriskan dan tunggu sampai muncul akar.

Gambar G.3

5. Tanggapan petani saat disarankan untuk menggunakan inovasi yang


ditawarkan
Keterangan : tanggapan yang diberikan petani “Selama ini saya tidak
menggunakan ZPT untuk menghasilkan proses pengakaran yang lebih cepat.
Sebelumnya saya hanya mengandalkan pupuk kompos sehingga hasil panen tidak
terlalu besar. Selain itu, saya hanya memprediksi cuaca berdasar pada cuaca hari
iru, apakah terlihat mendung atau tidak. Pada hari pertama proses pembajakan
cuaca terlihat cerah, namun malam hari tiba-tiba hujan. Inovasi yang diberikan
dengan menggunakan pupuk NPK juga akan membuat hasil yang akan saya
dapatkan akan lebih baik dan lebih besar dari hasil sebelumnya.”
Gambar G.4
6. Kendala yang dirasakan petani jika menerapkan inovasi
Keterangan : kendala yang dirasakan petani terkait dalam menerapkan inovasi
dengan mengganti pupuk kompos menjadi pupuk NPK adalah rusaknya unsur
hara yang ada ditanah yang digunakan sebagai lahan. Pupuk anorganik akan
merusak unsur hara serta menghilangkan pengikat nitrogen, organisme dan
mikroorganisme yang ada didalam tanah secara bertahap.
Gambar G.5

7. Usulan petani
Keterangan : usulan yang disampaikan petani “Bagaimana jika
mengkombinasi ke-2 jenis pupuk tersebut untuk menjaga agar unsur hara tidak
hilang. Atau saat proses tanam menggunakan pupuk anorganik kemudia untuk
mengembalikan unsur tanah dengan menggunakan pupuk organik berupa kompos,
ataupun pupuk kandang. Pupuk kompos dan kandang yang digunakan dapat
mengembalikan unsur hara tanah serta menjaga pengikat nitrogen serta organisme
dan mikroorganisme lain tetap ada dan dapat membantu pengembalian unsur
hara.”
BAB III

KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Dari uraian yang ada diatas, inovasi yang disampaikan oleh penyuluh tidak selalu
dapat diterima oleh petani karena mempertimbangkan beberapa hal. Saya pun
menyadari penggunaan pupuk NPK dapat merusak unsur hara tanah. Namun,
menghasilkan buah yang baik dan bagus terkadang memerlukan hal yang tidak selalu
organik.

2. Saran
DAFTAR GAMBAR

Gambar G.1

Gambbar G.2

a. Sebagian lahan yang sudah ditanam dan mendekati masa panen


b. Lahan yang sudah di bajak dan dipersiapkan untuk masuk proses tanam
Gambar G.3

a. Tumpukan pupuk yang akan dipergunakan sekaligus penyampaian aturan penggunaan


NPK
b. Proses pemupukan

Gambar G.4

Pembahasan terkait inovasi dan usulan petani


Gambar G.5

Proses penyiraman bibit yang telah di tanam

Gambar G.6

Gambar G.7
Proses pemberian pupuk tahap 2 di lahan lain

Gambar G.8

Proses pencabutan tanaman yang sudah ditanam sekitar 6 bulan sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku
a. Modul
2. Sumber Lain
a. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/78664/Cara-dan-Jenis-Pupuk-untuk-
Tanaman-Ubi-Kayu---Singkong/
b. https://ekonomi.bisnis.com/read/20130608/99/143469/budidaya-singkong-pupuk-
pas-produktitivitas-bisa120-ton-per-ha
c.

Anda mungkin juga menyukai