1. Penyuluh Pertanian:
a. Nama : Amran
b. NIP : 198301012001011016
c. Pangkat/Golongan : Pengatur/2c
d. Jabatan : Penyuluh Pertanian
e. Unit Kerja : BPP Kec. Konawe
f. Pendidikan : SPMA
g. Keahlian : Tanaman Pangan
h. No. HP : 082281955355
2. Dasar Pelaksanaan : Programa BPP dan RKTP Kel. Bungguosu
3. Nama Kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : Desember 2022
b. Tempat : Kel. Bungguosu
c. Klp Tani Binaan : 4 Klp Tani
1. Penyuluhan Pertanian :
a. Nama dan NI PPPK : Amran
b. NIP : 198301012001011016
c. Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur/2c
d. Jabatan : THL-TBPP
e. Unit Kerja : BPP Kec. Konawe
2. Dasar Pelaksana : Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Lapangan
3. Nama Kegiatan : Melakukan Kunjungan Tatap Muka/
Anjang Sana Pada Kelompok Tani
4. Tujuan Kegiatan : Untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan pada petani tentang teknologi
pertanian
5. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : Desember 2022
b. Tempat/Lokasi : Kel. Bungguosu
c. Peserta : Petani dan keluarganya
6. Hasil Pelaksanaan : Laporan hasil pelaksanaan (terlampir)
Amran Asmadi
NIP.198301012001011016
Materi : Pemupukan yang Tepat dan Berimbang untuk Tanaman Padi
Peningkatan produktivitas tanaman pupuk padi tentu menjadi target semua petani, oleh
sebab itu muncul kecenderungan petani untuk menggunakan pupuk padi sebanyak-
banyaknya dengan harapan hasil panen akan meningkat.
Kendati penggunaan pupuk memang erat kaitannya dengan peningkatan hasil panen
dan pertumbuhan tanaman padi, namun yang tidak kalah penting adalah cara pemberian
pupuk yang tepat serta memperhatikan keseimbangan unsur hara-nya. Pemberian pupuk
yang “asal banyak” belum tentu baik, mengingat kandungan pupuk yang hilang percuma
karena menguap atau ikut larut dalam air tanpa dimanfaatkan oleh tanaman malah akan jadi
pemborosan atau bahkan merusak kesuburan tanah.
Amran H. Sahrudin
NIP. 198301012001011016
Materi : Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Padi Sawah
Pemupukan adalah merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada
tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur hara adalah makanannya
tanaman), apabila tanaman digambarkan sebagai manusia, maka apabila kita menghendaki
pertumbuhan tanaman agar dapat optimal kebutuhan makan suatu tumbuhan harus
mencukupi 4 sehat 5 sempurna, yaitu semua kebutuhan tanaman tercukupi, manusia tidak
akan dapat tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi karbohidrat saja walaupun itu dalam
jumlah sangat banyak.
Selain itu waktu makan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan. sebagai halnya
manusia, waktu makan yang tepat adalah 3 hari sekali, yaitu pagi, siang dan sore. manusia
juga tidak akan tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi pada pagi hari saja, walaupun itu
juga dalam jumlah yang banyak. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam
tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan
optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan,
kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan berimbang
merupakan pemenuhan hara yang berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk
dan jenis pupuk. Pemupukan diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah
cukup diberikan hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang.
Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda
untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki
karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu
dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang
digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta
cara atau metode pemupukan. Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui
pendekatan teknologi yang tepat antara lain dengan menerapkan teknologi pemupukan
berimbang spesifik lokasi. Saat ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak
dilakukan oleh sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi tidak
berimbang.
1. Kebutuhan Hara Tanaman
Tanaman memperoleh makanan dapat berasal dari udara, air, tanah, dan unsur-unsur
organik sebagai contoh :
a. Dari udara dan air tanah : Karbon (C ) Hidrogen ( H ), Oksigen (O)
b. Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan : Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Klorin
(Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur tersebut memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan tanaman,
masing-masing unsure memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat digantikan oleh
unsure yang lain. Dalam hal peningkatan produksi pertanian penggunaan pupuk
berimbang sangat penting karena dengan pemberian pupuk yang mengandung unsure N,
P, K, S. dapat meningkatkan produksi padi yang ada.
2. Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
a. Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa Amonium sulfat/ ZA (NH4)2SO4, Urea (CO
(NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
Membuat warna daun lebih tampak hijau
Memperbanyak anakan
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
b. Pupuk F (Fosfor) Yang termasuk pupuk ini adalah super pospat tunggal (ES), Double
superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP), pupuk fosfor sebetulnya juga larut
dalam air tetapi tidak secepat pupuk urea, pupuk ini berfungsi :
Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga tanaman mudah menyerap
makanan
Menguatkan batang dan mempercepat proses pemasakan buah
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
c. Pupuk K (Kalium) Yang termasuk dalam pupuk kalium adalah pupuk kalium tunggal
antara lain kalium sulfat (ZK), kalium magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanaman :
Memperbaiki pertumbuhan tanaman
Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit
Memperbaiki mutu hasil
3. Dosis Pupuk Berimbang
Untuk setiap ton gabah yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara N sekitar
17,5kg, P. seanya 3 kg dan K sebanyak 17kg. agar pemberian pupuk dapat efektif dan
efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan
hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat
kehijauan warna daun (BWD ). Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis
status hara tanah sawah dan kebutuhan tanaman .
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan No.40/OT.140/4/2007 :
a. Apabila menggunakan pupuk tunggal Pupuk Tanpa Organik Dengan Jerami 5 Ton/ha
Dengan organic 2 ton/ha
Urea 250-350 230-330 200-250
SP 36 50-100 50-100 25-75
Kcl 50-100 0-50 30-80
b. Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk Phonska
Pupuk Dosis kg/ha Dosis Kg/Ha Dosis Kg/Ha
Phonska 200 250 300
Urea 185-285 170-270 150-250
Sp36 Kurang 15
s/d surplus P Surplus P Surplus P
Kcl Kurang 50 s/d cukup K Kurang 40 s/d Surplus K Kurang 35 s/d Surplus K
c. Anjuran waktu pemupukan
Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam
Pemupukan ke II : umur 21-28 hari setelah tanam
Pemupukan ke III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KE KELOMPOK TANI
Amran Hatabi
NIP. 198301012001011016
Materi : Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Padi Sawah
Pemupukan adalah merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada
tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur hara adalah makanannya
tanaman), apabila tanaman digambarkan sebagai manusia, maka apabila kita menghendaki
pertumbuhan tanaman agar dapat optimal kebutuhan makan suatu tumbuhan harus
mencukupi 4 sehat 5 sempurna, yaitu semua kebutuhan tanaman tercukupi, manusia tidak
akan dapat tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi karbohidrat saja walaupun itu dalam
jumlah sangat banyak.
Selain itu waktu makan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan. sebagai halnya
manusia, waktu makan yang tepat adalah 3 hari sekali, yaitu pagi, siang dan sore. manusia
juga tidak akan tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi pada pagi hari saja, walaupun itu
juga dalam jumlah yang banyak. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam
tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan
optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan,
kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan berimbang
merupakan pemenuhan hara yang berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk
dan jenis pupuk. Pemupukan diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah
cukup diberikan hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang.
Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda
untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki
karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu
dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang
digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta
cara atau metode pemupukan. Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui
pendekatan teknologi yang tepat antara lain dengan menerapkan teknologi pemupukan
berimbang spesifik lokasi. Saat ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak
dilakukan oleh sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi tidak
berimbang.
4. Kebutuhan Hara Tanaman
Tanaman memperoleh makanan dapat berasal dari udara, air, tanah, dan unsur-unsur
organik sebagai contoh :
c. Dari udara dan air tanah : Karbon (C ) Hidrogen ( H ), Oksigen (O)
d. Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan : Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Klorin
(Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur tersebut memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan tanaman,
masing-masing unsure memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat digantikan oleh
unsure yang lain. Dalam hal peningkatan produksi pertanian penggunaan pupuk
berimbang sangat penting karena dengan pemberian pupuk yang mengandung unsure N,
P, K, S. dapat meningkatkan produksi padi yang ada.
5. Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
d. Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa Amonium sulfat/ ZA (NH4)2SO4, Urea (CO
(NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
Membuat warna daun lebih tampak hijau
Memperbanyak anakan
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
e. Pupuk F (Fosfor) Yang termasuk pupuk ini adalah super pospat tunggal (ES), Double
superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP), pupuk fosfor sebetulnya juga larut
dalam air tetapi tidak secepat pupuk urea, pupuk ini berfungsi :
Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga tanaman mudah menyerap
makanan
Menguatkan batang dan mempercepat proses pemasakan buah
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
f. Pupuk K (Kalium) Yang termasuk dalam pupuk kalium adalah pupuk kalium tunggal
antara lain kalium sulfat (ZK), kalium magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanaman :
Memperbaiki pertumbuhan tanaman
Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit
Memperbaiki mutu hasil
6. Dosis Pupuk Berimbang
Untuk setiap ton gabah yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara N sekitar
17,5kg, P. seanya 3 kg dan K sebanyak 17kg. agar pemberian pupuk dapat efektif dan
efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan
hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat
kehijauan warna daun (BWD ). Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis
status hara tanah sawah dan kebutuhan tanaman .
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan No.40/OT.140/4/2007 :
d. Apabila menggunakan pupuk tunggal Pupuk Tanpa Organik Dengan Jerami 5 Ton/ha
Dengan organic 2 ton/ha
Urea 250-350 230-330 200-250
SP 36 50-100 50-100 25-75
Kcl 50-100 0-50 30-80
e. Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk Phonska
Pupuk Dosis kg/ha Dosis Kg/Ha Dosis Kg/Ha
Phonska 200 250 300
Urea 185-285 170-270 150-250
Sp36 Kurang 15
s/d surplus P Surplus P Surplus P
Kcl Kurang 50 s/d cukup K Kurang 40 s/d Surplus K Kurang 35 s/d Surplus K
f. Anjuran waktu pemupukan
Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam
Pemupukan ke II : umur 21-28 hari setelah tanam
Pemupukan ke III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KE KELOMPOK TANI
Materi:
PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO
Pemupukan bertujuan menambah unsur-unsur hara tertentu di dalam tanah yang
tidak mencukupi kebutuhan tanaman tersebut. Pemupukan tanman kakao harus diberikan
secara efisien. Efisiensi pemupukan adalah perbandingan jumlah pupuk yang diberikan
dengan jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman. Namun, umumnya efisiensi pemupukan
pada kakao tergolong rendah. Peningkatan efisiensi pemupukan dapat dilakukan dengan
menerapkan prinsip 4T yaitu: tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu.
Pupuk yang biasanya digunakan dalam pemupukan tanaman kakao adalah pupuk
urea atau ZA sebagai sumber N, pupuk TSP sebagai sumber P, dan pupuk KCl sebagai
sumber K. Selain pupuk buatan, pada tanaman kakao juga diberikan tambahan pupuk
organik berupa pupuk kandang atau kompos. Meskipun tanaman membutuhkan asupan
tambahan berupa pupuk buatan ataupun pupuk organic, pemberian pupuk harus tetap
memperhatikan petunjuk dan dosis yang dianjurkan.
Pada saat tanaman berusia 12 bulan, pemupukan tanaman kakao dilanjutkan dengan
pemberian pupuk ZA dengan ukuran 100 gram pada masing-masing pohon. Pada usia 18
bulan, diberikan pupuk ZA sebanyak 150 gram per pohon, pupuk TSP sebanyak 100 gram
per pohon, pupuk KCl 70 gram per pohon dan juga kleserit dengan takaran 50 gram per
pohon.
Setiap kali dalam setahun perlu diberikan pupuk pada tanaman kakao. Pupuk ZA
sebanyak 200 gram per pohon. Selama 2 tahun pertama, tahun berikutnya pemupukan
tanaman kakao disambung dengan pemberian pupuk ZA sebanyak 2x 100 gram per pohon,
pupuk urea dengan ukuran 2x50 gr/pohon, pupuk TSP sebanyak 2 x 50 gram per pohon,
serta pemberian pupuk KCl sebanyak 2 x 50 gram per pohon.
Selanjutnya pupuk ZA diberikan dengan dosis 2 x 100 gram per pohon, pupuk urea
sebanyak 2x100 gr/pohon, pupuk TSP dengan takaran 2 x 100 gram per pohon, dan pupuk
KCl sebanyak 2 x 100 gram per pohon. Untuk tanaman cokelat yang berumur 5 tahun, perlu
ditambahkan pupuk ZA dengan jumlah 2 x 250 gram per pohon, pupuk urea sebanyak 2 x
125 gram per pohon, pupuk TSP sebanyak 2 x 125 gram per pohon, serta KCl sebanyak 2 x
125 gram per pohon.
Metode pemupukan tanaman kakao dilakukan dengan membuat alur sedalam kurang
lebih 10 cm di sekeliling batang kakao. Alur tersebut memiliki diameter sekitar setengah
tajuk tanaman cokelat..