Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan jagung sebagai salah satu produk pertanian setiap tahun. Diduga setiap
tahunnya perlu ditingkatkan sejalan dengan peningkatan dan jumlah penduduk. Kemungkinan
terjadinya permintaan dicerminkan dengan adanya meningkatnya untuk kebutuhan konsumsi
dan bahan pangan olahan.

Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir
memiliki luas 1.875 ha dengan jumlah penduduk 3.050 jiwa dan 870 kepala keluarga.

Tofografi Desa Sumber Hidup pada ketinggian tempat berkisar 0 s/d 6 mdpl, pH tanah
berkisar antara 3 – 6, kemiringan tanah antara 0 – 20%. Drainase umumnya sedang. Bulan basah
antara 8 bulan dan bulan kering 4 bulan, suhu cuaca rata-rata 23 – 32 0C dan jenis tanah posolit
merah kuning.

Mata pencaharian masyarakat mayoritas berkebun sawit dan karet, sebagai penunjang
pendapatan keluarga taninya yaitu palawija, sayuran, ubi kayu, cabe dan budidaya tanaman
jagung.

B. Tujuan

Tujuan dalam menyampaikan materi Teknik Budidaya Tanaman Jagung adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Teknik Budidaya Tanaman Jagung.


2. Mengembangkan peluang untuk mendukung peningkatan produksi jagung dan program
ketahanan pangan.

C. Sasaran

Adalah gapoktan Desa Sumber Hidup antara lain :

1. Kelompok Tani Kampung Baru Desa Sumber Hidup.


2. Kelompok Tani Sri Mulyo Desa Sumber Hidup.
3. Kelompok Tani Sido Makmur Desa Sumber Hidup.
4. Kelompok Tani Tani Harapan Desa Sumber Hidup.
5. Kelompok Tani Jaya Makmur Desa Sumber Hidup.
6. Kelompok Tani Sido Mulyo Desa Sumber Hidup.

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat

Tempat pelaksanaan di Kelompok Tani Kampung Baru, Kelompok Tani Sri Mulyo, dan
Kelompok Tani Sido Makmur Desa Sumber Hidup Kec. Pedamaran Timur.
B. Waktu

Waktu penyampaian materi Tanggal 1 Desember 2020, Tanggal 8 Desember 2020,


Tanggal 15 Desember 2020, Tanggal 21 Desember 2020, Tanggal 24 Desember 2020, dan
Tanggal 31 Desember 2020.

C. Metode

Metode yang digunakan ceramah dan diskusi.

Materi

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

A. Syarat Tumbuh

 Ketinggian tempat 100 – 1.800 m dari permukaan laut ( dpl ).


 Curah hujan 85 – 200 mm/bulan.
 Jenis tanah bertekstur lempung/liat ( latosol ) berdebu.
 Ph >5.

B. Varitas Anjuran

 Hibrida C1, Hibrida C2, Pioner 1, Pioner 2, IPB 4, CPI-1, CPI-2, Bisi-1, Bisi-2, P-3, P-
4, P-5, C-3.
 Composite : Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula, Kaliangga, Wijaya, Arjuna,
Baster Kuning, Kania Putih, Metra, Harapan, Bima, Parmadi, Semar-1, Semar-2.

C. Persiapan Benih

 Varitas unggul bersertifikat.


 Benih yang dibutuhkan sebanyak 20 – 30 kg/ha.

D. Pengolahan Tanah

 Tanah diolah pada kondisi lembab.


 Tanah yang sudah digembur cukup diolah secara minimumtilage.
 Tahapan pengolahan tanah adalah sebagai berikut :
- Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman.
- Cangkul tanah sedalam 15 – 20 cm, lalu balikan dan ratakan.
- Buat bedengan-bedengan selebar 3 – 4 m, panjang sesuai kondisi lahan.
- Buat parit-parit di sekeliling bedengan, lebar 30 – 40 cm dan dalam 30 cm.
- Beri kapur 300 kg/ha, jika ph tanah <5, dengan cara disebar pada barisan tanaman,
sebulan sebelum tanam

E. Cara Penanaman

 Lubang tanah dibuat dengan alat tugal.


 Kedalaman lubang tanam 3 – 5 cm.
 Setiap lubang tanah diisi 1 butir untuk hibrida, dua butir untuk composite.
 Jarak tanam sekitar 75 x 25 cm ( tergantung varitas ).
F. Pemeliharaan Tanaman

 Penyulaman dan penjarangan :


- Pada barisan tanaman yang kurang baik / tidak normal dicabut / dibuang dan diganti
dengan benih yang baru.
- Penyulaman dilakukan 2 kali yaitu pada umur tanaman 15 hari setelah tanam dan 30
hari setelah tanam.
- Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

G. Pemupukan

 Nitrogen 90 – 120 kg/ha.


 Phospate 45 -60 kg/ha.
 Kalium 25 – 35 kg/ha dan pupuk organik secukupnya.
 Waktu pemupukan :
- Pupuk dasar diberikan menjelang tanam ( 1/3 bagian N, 1 bagian P, 1 bagian K ).
- Cara pemupukan.
- Pemupukan dapat dilakukan dengan cara disebar atau ditugal diantara larikan pada
kedalaman 3 – 5 cm.

H. Pengairan

Pengairan dilakukan pada awal pertumbuhan dan tanaman menjelang berbunga.

I. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT )

 OPT utama pada tanaman jagung diantaranya : lalat bibit, ulat tanah, lundi, bulai, karat
daun, dan busuk bongkol.
 Pengendalian OPT dilakukan dengan cara pengaturan pola tanam, pengolahan tanah
yang baik, sanitasi kebun, dan penggunaan pestisida bila perlu ( langkah terakhir ).

J. Panen dan Pasca Panen

a. Ciri dan umur panen

 Berumur 86 – 96 hari ( tergantung varitas ).


 Tongkol atau kelopot mulai mengering.
 Biji kering, keras dan menyikap jika ditekan tidak membekas.

b. Cara panen

Sebelum panen, lakukan pengupasan kelobot guna mempercepat pengeringan.

 Panen dilakukan dengan cara memutar tongkol berikut kelobotnya atau dengan
mematahkan tangkai buah.

c. Pasca panen

 Pemipilan dilakukan secara manual atau dengan alat mekanis


 Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur atau menggunakan mesin pengering ( silo )
sampai kadar air berkisar 14%
 Pembersihan dilakukan dengan cara ditampi atau diblower. Pengepakan dan
penyimpanan biji jagung yang sudah bersih dan kering dimasukkan ke dalam karung dan
disimpan pada tempat yang aman dan kering.
BAB III. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Masalah

Secara teknis petani baru 65% menguasai Budidaya Tanaman Jagung.

B. Pemevahan Masalah

Penyuluh mengadakan pertemuan Kelompok Tani dengan materi Teknik Budidaya


Tanaman Jagung.

BAB IV. BIAYA DAN SUMBER BIAYA

A. Biaya

Biaya yang diperlukan sebesar Rp. 320.000,-

B. Sumber Biaya

Biaya Operasional (BOP) Bulan Desember 2020 sebesar Rp. 320.000,-

BAB V. PENUTUP

Demikian laporan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) bulan Desember 2020 yang telah
saya sampaikan semoga dapat dipergunakan sepelunya.

Sumber Hidup, 31 Desember 2020


Mengetahui,
Korluh BPPP Kayulabu Penyuluh Pertanian
Kec. Pedamaran Timur WIBI : Desa Sumber Hidup

PUJIYONO, SP BIDAH YUNALIAH


NIP. 19640804 198708 1 002 NIP. 19650323 199203 2 010

Anda mungkin juga menyukai