1. Penyuluh Pertanian:
a. Nama : T I N SP
b. NI PPPK : 19760801 202121 2 006
c. Pangkat/Golongan : IX
d. Jabatan : Penyuluh Pertanian Ahli Pertama
e. Unit Kerja : BPP Kec. Konawe
f. TMT : Januari 2022
g. Pendidikan : S1
h. Keahlian : Tanaman Pangan
i. No. HP : 085333379110
2. Dasar Pelaksanaan : Programa BPP dan RKTP Desa Hudoa 2022
3. Nama Kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : April 2022
b. Tempat : Desa Hudoa
c. Klp Tani Binaan : 9 Klp Tani
1. Penyuluhan Pertanian :
a. Nama dan NI PPPK : TIN, SP
19760801 202121 2 006
b. Pangkat/Golongan Ruang : IX
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pelaksana
d. Unit Kerja : TPHP
2. Dasar Pelaksana : Rencana Kerja PPL
3. Nama Kegiatan : Melakukan Kunjungan Tatap Muka/
Anjang Sana Pada Kelompok Tani
4. Tujuan Kegiatan : Untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan pada petani tentang teknologi
pertanian
5. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : April 2022
b. Tempat/Lokasi : Desa Hudoa
c. Peserta : Petani dan keluarganya
6. Hasil Pelaksanaan : Laporan hasil pelaksanaan (terlampir)
TIN, SP SUMARLIN
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Ulat Tongkol (Heliothis armigera)
Tanaman jagung juga biasa diserang oleh hama bernama ulat tongkol atau dalam bahasa
latinnya Heliothis Armigera. Tanaman jagung yang terserang hama ini memiliki bekas gigitan
pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.
Dikarenakan gigitan pada tanaman jagung inilah yang kemudian menjadikan tanaman jagung
terindikasi terkena hama dan penyakit tanaman jagung. Ulat tongkol bisa dikendalikan dengan
menggunakan penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dengan
dosis yang tertera di kemasan.
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KELOMPOK TANI
TIN, SP BAHARUDDIN
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Sebagai sumber hara, pupuk merupakan sarana produksi yang memegang peranan penting
dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Masalahnya adalah penggunaan pupuk
kimia secara terus menerus pada dosis tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan,
dan menurunkan tingkat efsiensi penggunaannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu
upaya meningkatkan efsiensi pemupukan dengan mengelola pupuk secara tepat sesuai
kebutuhan tanaman dan kondisi lahan agar produktivitas tinggi.
Beberapa faktor yang akan menentukan efsiensi penggunaan pupuk antara lain:
1. macam tanah
2. pengelolaan hama dan penyakit
3. varietas padi
4. waktu pemberian pupuk
5. musim dan waktu tanam
6. sumber/macam pupuk
7. tataguna air
8. rotasi tanaman, dan
9. pengendalian gulma.
1. pupuk setelah disebar rata dicampur atau diaduk dengan lumpur, misalnya pemupukan
bersamaan dengan menggaru atau melandak rumput, sehingga kehilangan pupuk tidak
terjadi
2. pemupukan dilakukan pada saat air tidak mengalir, tetapi tanah dalam keadaan macak-
macak, sehingga pupuk yang larut segera diikat oleh partikel-partikel halus dalam
tanah, dan
3. Penetapan kebutuhan dan waktu aplikasi pupuk berdasarkan alat bantu seperti Bagan
Warna Daun untuk pupuk Nitrogen.
Teknik pemupukan tanaman padi memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti dosis
dan waktu yang ditentukan, karena banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Struktur
tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di tempat satu dengan yang lainnya, tentu
juga memerlukan cara-teknik yang berbeda dalam pemupukan tanaman padi.
Teknik 1
Jika kita menggunakan kombinasi pupuk tunggal (Urea, SP-36 dan KCI) perbandingan pupuk
masing-masing jenis per hektar adalah sebagai berikut:
1. Lakukan penyebaran pupuk SP36 sesuai dosis ke lahan sawah, satu hari sebelum
penanaman bibit.
2. Setelah umur 7 hari setelah tanam, lakukan penyebaran pupuk urea ±30 persen (±70
kg) dan pupuk KCl sebesar 50 persen (±40 kg).
3. Setelah umur 20 hari, lakukan penyebaran urea sebesar 40 persen.
4. Setelah umur 30 hari, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 persen.
Teknik 2.
Jika kita menggunakan dosis pupuk seperti dosis diatas (urea, SP36 dan KCI) dan dengan
pengecekan warna daun dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), kita bisa
melakukan cara tanam seperti berikut:
1. Satu hari sebelum tanam, sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen.
2. Setelah umur 7 hari, sebarkan pupuk urea 30 persen dan KCl 50 persen.
3. Setelah proses ini, lakukan pengecekan (tes) terhadap warna daun dengan BWD setiap
seminggu sekali. Yang perlu kita perhatikan misalnya cek apakah kita butuh
penambahan urea atau tidak, jika memang dirasa perlu lakukan penambahan urea kira-
kira 10 persen saja. Lakukan pengecekan secara berkala sampai tanaman padi berumur
40 hari.4. Setelah mencapai umur 30 hari berikan lagi KCl 50 persen.
Teknik 3
Jika menggunakan urea dan NPK (Ponska) dengan perbandingan ukuran 100 kg urea dan 300
kgPonska,perhektar maka :
Selanjutnya untuk penggunaan urea dan NPK Pelangi dengan komposisi 100 kg urea dan 300
kg NPK/ha.
TIN, SP SAWAL
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Pemilihan Bibit Cabe Merah Keriting
Pertama Anda harus bisa memilih bibit cabe merah keriting yang berkualitas. Cabe merah
keriting mempunyai varietas yang sangat banyak sekali. Baik itu dari jenis hibrida sampai
lokal. Setiap jenis varietas mempunyai ciri tersendiri. Pada saat memilih bibit cabe Anda harus
memilih varietas yang paling cocok untuk daerah Anda. Anda bisa membeli benih bibit cabe
di toko kami ini (lihat kategori produk bibit cabe), atau di toko pertanian setempat Anda, atau
membuatnya sendiri. Untuk jenis cabe merah hibdrida lebih baik membeli di industri benih
cabe yang sudah menggunakan teknologi modern. Sedangkan untuk varietas lokal, Anda bisa
membelinya di sesama petani yang sudah memilih atau menyeleksi bibitnya sendiri dari hasil
panen sebelumnya. Cabe merupakan benih sayuran paling laris
Oleh karena itu, Anda harus menanam dan merawat cabe keriting dengan baik dan benar.
Tanaman cabe berasal dari Benua Amerika yang beriklim subtropis dan tropis. Kemudian
menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman cabe dapat tumbuh
didataran rendah maupun dataran tinggi. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai cara menanam
cabe merah keriting dengan benar.
Pertama Anda harus bisa memilih bibit cabe merah keriting yang berkualitas. Cabe merah
keriting mempunyai varietas yang sangat banyak sekali. Baik itu dari jenis hibrida sampai
lokal. Setiap jenis varietas mempunyai ciri tersendiri. Pada saat memilih bibit cabe Anda harus
memilih varietas yang paling cocok untuk daerah Anda. Anda bisa membeli benih bibit cabe
di toko kami ini (lihat kategori produk bibit cabe), atau di toko pertanian setempat Anda, atau
membuatnya sendiri. Untuk jenis cabe merah hibdrida lebih baik membeli di industri benih
cabe yang sudah menggunakan teknologi modern. Sedangkan untuk varietas lokal, Anda bisa
membelinya di sesama petani yang sudah memilih atau menyeleksi bibitnya sendiri dari hasil
panen sebelumnya. Cabe merupakan benih sayuran paling laris
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KE KELOMPOK TANI
TIN, SP JUHAR
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Penyakit Mozaik
- Penyebab penyakit :disebabkan oleh virus Mozaik . Vektor penyakit Mozaik tersebut adalah
Aphis gossyipii
- Gejala serangan yaitu daun berwarna kuning atau klorosis setempat kemudian daun berubah
bentuk dan kemudian menjadi layu. Penyakit mozaik dapat menurunkan produksi daun nilam
dan berpengaruh pada kandungan minyak yang ada di dalam tanaman tersebut
- Pengendalian :
TIN, SP SUKAWATI
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
nilam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang sudah banyak ditanam
petani hampir diseluruh kepulauan indonesia. nilam dapat tumbuh dengan baik didataran
rendah maupun tinggi. nilam akan memproduksi minyak atsiri dengan baik bila ditanam
didaerah berketinggian 10- 400 m dpl. sampai saat ini para petani nilam masih belum
menghasilkan secara maksimal hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan para petani
dalam melakukan budidaya diantaranya dalam mengendalikan hama dan penyakit yang
menyerang tanaman nilam. agar tanaman nilam lebih menguntungkan, sebaiknya dalam
berusahatani nilam dilakukan secara monokultur dan tidak sebagai usahatani sampingan.
dengan pola tanam monokultur sehingga memerlukan budidaya yang intensif baik dari
kesesuaian lahan dan iklim, penggunaan jenis/varietas, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit serta cara dan waktu panen yang tepat. jarak tanam dan dosis pemupukan disesuaikan
dengan tingkat kesuburan lahan yang digunakan.
hama yang dapat menyerang tanam nilam dan dapat menurunkan produksi minyak atsirinya
antara lain: 1).
ulat penggulung daun (pachyzaneba stutalis), ulat ini hidup dalam gulungan daun muda,
sambil memakan daun yang tumbuh, pada serangan berat, yang tersisa hanya tulang-tulang
daun nilam.
b) gunakan skstrak mimba dan bioisektisida (beauveria bassiana). cara ini walau tidak
mematikan secara langsung tapi cukup efektif dan tidak mencemari lingkungan
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KE KELOMPOK TANI
TIN, SP LAMADU
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Cara Memupuk Bawang Daun
Cara memupuk bawang daun info kami kali ini. Dilengkapi juga cara mengatasi hama penyakit
yang sering menyerang bawang daun. Pemupukan dan penanganan hama penyakit ini bisa
dipakai untuk bercocok tanam bawang daun skala budidaya besar atau skala kecil di sekitar
rumah.
Pemupukan
Pemupukan tanaman bawang daun dilakukan tiga minggu setelah tanam. Dengan memberi
pupuk urea sebanyak 2 kg untuk luas tanam 100 m², untuk luas berbeda sesuaikan
saja.Pemupukan kedua bawang daun daun dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulan
dengan dosis pupuk urea 1 kg. Pemupukan dilakukan didalam larikan dengan jarak 5 cm dari
kanan dan kiri tanaman.
RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH KE KELOMPOK TANI
TIN, SP YUSRIN
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Penyakit Layu Bakteri
- Penyebab penyakit : Bakteri Ralstonia solanacearum E.F.Smith
- Gejala serangan :
• Gejala layu dapat terlihat dari tanaman berumur 1 bulan setelah tanam. Selanjutnya
akar dan pangkal batang membusuk, berwarna kehitaman dan kulitnya mengelupas.
• Gejala layu terlihat yaitu daun menguning dan layu lalu kemudian mati
• Apabila bagian akar atau batang yang terserang penyakit layu bakteri ini dipotong
kemudian direndam ke dalam air maka akan keluar massa bakteri
- Pengendalian
TIN, SP TARSAN
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Merawat Tanaman Nilam
cara merawat tanaman nilam yang tepat, yang sebaiknya pahami sebelum menanamnya
1. Cahaya
Tanaman nilam biasa tumbuh pada lingkungan yang teduh. Tanaman ini berkembang
dalam kehangatan yang mengandalkan banyak sinar matahari sore yang intens.
Cahaya ini dimanfaatkan oleh tanaman nilam untuk proses pertumbuhannya .
2. Tanah
Meskipun bunga nilam dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, mereka membutuhkan
drainase yang baik. Tanaman nilam dapat tumbuh subur dalam kondisi lembap. perlu
menambahkan bahan organik ke tanah yang kurang subur. Selain it u, tanaman ini juga
membutuhkan tingkat pH yang sedikit asam.
3. Pengairan
Bunga nilam memang lebih nyaman di kondisi lembap, tetapi pengairan atau
penyiramannya perlu dilakukan dengan tepat, karena akarnya rentan busuk jika
dibiarkan di tanah berawa dan tergenang air. Tanaman yang ditanam di wadah akan
membutuhkan penyiraman lebih sering, terutama saat suhu tinggi atau panas matahari
sedang terik-teriknya harus memeriksa wadah setiap hari untuk memastikan tanaman
nilam tidak mengering.
4. Suhu dan Kelembapan
Tanaman nilam berkembang di daerah yang hangat dan lembap sehingga sangat cocok
dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.Namun, pastikan tanaman ini
ditanam pada tanah yang subur dan memiliki drainase baik di area yang terkena sinar
matahari penuh hingga sebagian (teduh).
5. Pupuk
TIN, SP BINARWAN
NI PPPK. 19760801 202121 2 006
Penyakit Daun Kuning / Daun Merah
- Gejala serangan
- Pengendalian
• Melakukan sanitasi kebun secara rutin untuk memutus siklus hidup patogen
• Pemupukan dengan pupuk organik (kotoran sapi) yang dikombinasikan dengan urea +
TSP 5 gr / tanaman, diberikan sebelum tanaman berumur 3 bulan
• Menggunakan agensia hayati, yaitu jamur Arthrobotrys sp. yang dikombinasikan dengan
kotoran sapi, kotoran ayam, serbuk gergaji dan ampas kedelai
• Menggunakan pestisida nabati, yaitu daun mimba
• Aplikasi bahan organik dan dolomite. Aplikasi kedua bahan tersebut dapat meningkatkan
pH tanah sehingga populasi nematoda dapat dikendalikan
• Melakukan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup pathogen