Anda di halaman 1dari 5

Sosialisasi Budidaya Tanaman Sayur dan Pengelolaan Tanah

1.1 Latar Belakang


Budidaya sayuran adalah suatu istilah yang berhubungan dengan suatu proses
memperbanyak sumber daya hayati, dalam hal ini adalah sayur-sayuran dalam bidang
perkebunan. Budidaya sayuran sering dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan yang
melimpah karena peluangnya yang besar. Budidaya sayuran merupakan aspek penting dalam
pertanian di Indonesia. Di karenakan sayuran bermanfaat sebagai salah satu sumber pangan
untuk pemenuhan vitamin, mineral, serta sumber serat tubuh. Sedangkan di desa Jungkal
sendiri masyarakatnya lebih fokus kepada budidaya tanaman tahunan seperti tanaman karet,
padahal akses untuk ke pasar sendiri cukup jauh bisa memakan waktu hingga 30-60 menit.
Jika ada beberapa masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk
dijadiakan sebagai tempat pembudidayaan tanaman sayuran, setidaknya itu dapat sedkit
mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli sayur-sayuran dan juga mengurangi
pengeluaran biaya untuk bensin, selain itu ibu ibu yang memiliki waktu senggang dirumah
waktu sore hari dapat memanfaatkan waktunya untuk mengurus tanaman sayurannya. Maka
dari itu, mahasiswa KKN angkatan 97 khususnya mahasiswa dari Fakultas Agronomi
melakukan sosialisasi mengenai budidaya tanaman sayuran.

1.2 Permasalahan
Permasalahan dari program kerja ini adalah :
1. Masyarakat kurang optimal dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan
sesuatu yang lebih bermanfaat.
2. Kurangnya informasi tentang cara budidaya tanaman sayuran yang baik.
3. Kurangnya pengetahuan warga tentang kondisi tanah yang baik untuk tanaman sayuran.

1.3 Tujuan
Tujuan dari program kerja ini yaitu untuk memberikan informasi cara budidaya tanaman
sayuran yang baik dan benar kepada masyarakat Dusun II Desa Jungkal supaya masayarakat
mengetahui cara budidaya tanaman sayuan dan diharapkan masyarakatnya dapat
memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk dijadikan tempat budidaya tanaman sayuran dan
juga mengajarkan kepada masyarakat cara pengelolaan tanah yang benar dan mengetahui
kondisi tanah yang baik untuk tanaman sayuran seperti tanah yang gembur.

1.4 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan cara budidaya tanaman sayuran ini dilakukan secara langsung
dengan cara sosialisasi dengan masyarakat Desa Jungkal dusun 2 mengundang seluruh warga
Desa Jungkal dusun 2 ke Balai Desa untuk diajarkan cara budidaya tanaman sayuran dan
pengelolaan tanah.

1.5 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan program “Sosialisasi Budidaya Tanaman Sayuran dan pengelolaan
tanah” adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022
Waktu : 14.00 WIB s.d. 16.00 WIB
Tempat : Balai Desa Dusun II Desa Jungkal

1.6 Biaya dan Sumber Pendanaan


Biaya dan sumber dana yang diperlukan dalam pelaksanaan program kerja ini yaitu :

No. Nama Barang Jumlah Harga (Satuan)


1. Benih sayuran caisim 1 bugkus Rp.30.000,-
2. Benih sayuran caisim 1 bungkus Rp.30.000,-
3. Polybag 200 psc Rp.300.000,-
4. Pupuk urea 3 kg Rp.30.000,-
5. Pupuk kandang 2 karung Rp.20.000,-
Total Rp.410.000,-

1.7 Hasil yang diharapkan


Hasil yang di harapkan dari program kerja ini adalah sebagai berikut:
Agar warga Desa Jungkal dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang tidak
dimanfaatkan
Supaya warga Desa Jungkal dapat mengetahui cara menanam tanaman sayuran yang baik dan
benar.

1.8 Tanda Tangan Penanggung Jawab Program


Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya dan sejujur-
jujurnya telah melaksanakan program kerja “Sosialisasi Budidaya Tanaman Sayuran dan pengelolaan
tanah”.
Jungkal, 11 Januari 2023
Penanggung Jawab 1 Program Penanggung Jawab 2 Program

Andriansyah Yeni Anggraini


NIM 05091282025027 NIM 05091182025015

1.9 Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Sosialisasi tanaman sayuran Gambar 2. Sosialisasi pengelolaan tanah


Gambar 3. Pembagian pupuk urea Gambar 4. Pembagian bibit

Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang terdapat disekitar, mudah diperoleh dan
berharga, relatif murah serta merupakan sumber vitamin dan mineral. Di Indonesia
memungkinkan untuk dikembangkan tanaman sayur yang bermanfaat bagi manusia.
Kebutuhan sayuran di Indonesia akan selalu mengalami peningkatan, sejalan dengan
penambahan jumlah penduduk. Sehingga alternative yang digunakan oleh sebagian
masyarakat Desa Jungkal ini yaitu menanam sayuran dipekarangan rumah.
Produksi pertanian salah satunya sayuran sangat tergantung pada pengelolaan tanah.
Pengolahan tanah adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan
menggunakan cangkul, bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga,
seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin pertanian (traktor). Melalui proses ini,
kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menyentuh tanah lebih dalam dan
meningkatkan kesuburannya.
Kangkung merupakan sumber protein, vitamin A, besi dan kalsium. Kangkung
beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan
kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan
kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. Kangkung dapat memberikan hasil yang
optimum pada kondisi dataran rendah Tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang
pendek.
Kangkung memerlukan lahan yang diolah dengan baik, dengan lebar bedengan 90 cm
dan jarak antar bedengan 150 cm. Karena kangkung toleran terhadap genangan, maka
bedengan yang dibuat boleh tidak terlalu tinggi. Penanaman secara langsung dapat dilakukan
bila jumlah benih cukup banyak. Benih disemai pada bedengan dengan larikan sedalam 1-1.5
cm, jarak antar larikan 15 - 20 cm dan dalam larikan 5 cm. Lalu tutup benih dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai