Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN TAMAN MINI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN DAN

KESEHATAN MASYARAKAT
Making A Mini Garden To Meet The Needs Of Food And Community Health

Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., IPU1, Monicha Datu Padang2
1,2
Universitas Hasanuddin; Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, telp/fax (0411) 687032
1
Sosial Ekonomi Peternakan, Peternakan, Universitas Hasanuddin
2
Agribisnis, Pertanian, Universitas Hasanuddin
e-mail : *1 sitti.nurani@unhas.ac.id
*2
monichadatup@gmail.com

Abstrak
Pengabdian masyarakat ini berfokus kepada masyarakat Dusun Marante Buntu Asa,
Lembang La’bo’, Kecamatan Sanggalangi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang
kesehatan. Melihat juga kesulitan masyarakat dalam hal jangkauan pasar yang jauh program kerja
ini hadir untuk memudahkan masyarakat dalam pemenuhan pangannya. Diharapkan pengetahuan
dan ketrampilan membuat Mini Garden ini memberikan bekal bagi masyarakat guna memenuhi
kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat dengan adanya tanaman obat keluarga di dalamnya.
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program yaitu hadirnya Mini Garden yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat di Dusun Marante Buntu Asa.
Kata Kunci : Taman Mini, Tanaman Pangan, Tanaman Obat.

Abstract
This community service focuses on the people of Marante Buntu Asa Hamlet, Lembang
La'bo, Sanggalangi’ District in meeting the needs of the community in the health sector. Seeing
also the difficulties of the community in terms of market reach which is far away, this work
program is here to make it easier for the community to fulfill their food. It is hoped that the
knowledge and skills to make this Mini Garden provide provisions for the community to meet the
food and health needs of the community with the family herbal plants in it. The results achieved
from the implementation of the program are the presence of a Mini Garden which is expected to
be useful for the community in Marante Buntu Asa Hamle.
Keywords: Mini Garden, Food Plants, Herbal Plants
1. PENDAHULUAN
Dalam memanfaatkan lahan kosong di halaman kantor Lembang La’bo’ banyak komoditas
pertanian yang dapat diusahakan, meliputi tanaman pangan, sayuran, buah-buahan dan tanaman
hias. Pemanfaatan tanah dan penggunaan lahan merupakan suatu rangkaian aktifitas manusia atas
daratan misalnya pemukiman, perdagangan, pertanian dan lain-lain. Setiap daerah memiliki
potensi suatu tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan bagi manusia. Lahan
merupakan sumber daya alam yang penting dalam menopang setiap aktivitas kehidupan manusia
baik sebagai sumber daya yang dapat diolah maupun sebagai tempat tinggal. Sebidang lahan dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam keperluan. Tata letak pekarangan dikelola sedemikian rupa
sehingga tidak hanya menghasilkan produk pertanian komersial, akan tetapi juga menunjukkan
performa yang estetis sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dan nyaman. Pemanfaatan
pekarangan sebenarnya sudah dilaksanakan sejak jaman dahulu kala oleh nenek moyang kita.
Pekarangan merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang memiliki banyak fungsi yakni
meliputi sumber pangan, penghasil kayu, komoditas perdagangan, rempah-rempah, obat-batan,
bahan baku kerajinan, tanaman hias, dan fungsi sosial (Junaidah et al. 2015).
Berkebun di lahan pekarangan memiliki peran penting dalam menjamin ketahanan pangan
dan gizi masyarakat. Jika pemanfaatan lahan pekarangan dapat dilakukan secara optimal maka
pemanfaatan pekarangan dapat dijadikan sebagai langkah antisipasi yang tepat jika terjadi
gangguan terhadap distribusi pangan dalam rumah tangga. Dengan demikian, masyarakat akan
mempunyai ketangguhan minimal dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Pada sisi lain, hasil
dari pemanfaatan lahan pekarangan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangannya
seperti kebutuhan sayuran dalam waktu yang cepat, serta adanya diversifikasi pangan (Swardana,
2020). Pemenuhan bahan pangan berkualitas dengan kuantitas yang mencukupi merupakan salah
satu upaya yang harus ditempuh untuk tercapainya kesejahtraan dan kesehatan masyarakat di
Lembang La’bo’ namun kenyataan di lapangan khususnya masyarakat di Dusun Marante Buntu
Asa belum sepenuhnya terpenuhi.
2. METODE PELAKSANAAN
2.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan program kerja ini yakni pada tanggal 16 Juli hingga 13
Agustus 2022 atau selama 29 hari yakni pada akhir pekan ke II di bulan Juli hingga pada
pekan I di bulan Agustus tahun 2022 pada jam yang tidak ditentukan . Kegiatan ini
dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya yaitu di halaman kantor Lembang
La’bo’, Dusun Marante Buntu Asa, Lembang La’bo’, Kecamatan Sanggalangi’.
2.2 Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pembuatan Taman Mini ini adalah masyarakat Dusun Marante
Buntu Asa, Lembang La’bo’.
2.3 Metode Pengabdian
Pelaksanaan program kerja ini dilakukan dengan menggunakan metode luring atau turun
langsung ke lokasi kegiatan

(a) (b)
Gambar 1. Pembuatan Mini Garden (a) persiapan dan (b) pembuatan.
2.4 Metode Evaluasi
Setelah melakukan program kerja, DPK mengevaluasi program kerja yang belum
terlaksana dan sudah terlaksana secara virtual. DPK memberikan saran terhadap hambatan
dan kendala dari program kerja. Diakhir nanti, Program kerja akan dievaluasi di seminar
akhir.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Keberhasilan
Dalam keberhasilan serta kelancaran pada pembuatan Mini Garden, terdapat kendala
seperti sulitnya bibit ditemukan, kurangnya partisipasi warga, hingga cuaca yang tidak
mendukung. Namun kendala tersebut dapat teratasi dengan mengedukasi warga bagaimana
dampak positif dari tersedianya Mini Garden. Berikut adalah bukti dari keberhasilan
program kerja pada pembuatan Mini Garden :
(a) (b)
Gambar 2. Pembuatan Mini Garden (a) menggemburkan tanah dan (b) penanaman bibit
Pada gambar (a) dilakukan penggemburan tanah guna membantu mengembalikan
kondisi media tanam dari tandus menjadi subur juga mempermudah perakaran untuk
masuk ke dalam tanah serta memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara. Program
kerja ini dikatakan berhasil dapat dilihat berdasarkan gambar (b) bahwa dalam proses
pembuatan Mini Garden mendapat respon baik, selain itu pembuatan media tanam dan
penyediaan bibit warga juga berkontribusi langsung di dalamnya

(a) (b)
Gambar 3. Pembuatan Mini Garden (a) penyiraman dan (b) tanaman mulai tumbuh
Berdasarkan gambar 3, program kerja individu ini dikatakan berhasil dilihat dari
masyarakat yang mampu menanam bibit menggunakan polybag dengan cara yang benar,
mengetahui kegunaan dan manfaat dari pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam
tanaman pangan dan tanaman obat serta media tanam yang telah selesai dan tanaman yang
mulai tumbuh. Diharapkan dengan terlaksananya program kerja Individu ini masyarakat
Dusun Marante Buntu Asa, Lembang La’bo’ tetap merawat tanaman yang sudah di tanam
agar manfaatnya terus berkelanjutan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari program kerja yang telah dilakukan yakni pembuatan Taman Mini, dapat
disimpulkan bahwa semua program tersebut telah terlaksana dengan baik dan sukses serta
mencapai progress 100% tanpa hambatan. Selain itu, tanggapan dari kepala dusun dan
warga sekitar juga sangat baik dalam mengikuti kegiatan pembuatan Taman Mini.
4.2 Saran
Dengan selesainya program kerja yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi warga Dusun Marante Buntu Asa, Lembang La’bo dengan tersedianya
tanaman pangan serta tanaman obat. Selain itu, diharapkan kepada pihak Universitas
Hasanuddin dalam hal ini UPT P2KKN sebagai penanggungjawab pelaksana agar
kedepannya dapat lebih meningkatkan monitoring (pengawasan) selama pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan laporan akhir KKN Tematik Gelombang 108 Unhas tidak terlepas
dari dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus untuk segala penyertaan serta kasih karunia-Nya yang
memberikan kekuatan dan kesehatan serta memampukan penulis dalam melaksanakan
program kerja hingga menyelesaikan laporan akhir KKN
2. Kedua orang tua tercinta selama ini membantu penulis dalam bentuk materi, perhatian,
kasih sayang, semangat, serta doa yang tak henti-hentinya mengalir demi kelancaran
dan kesuksesan penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
3. Ibu Prof. Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt,. M.Si selaku Dosen Pengampu KKN (DPK)
yang selalu memerikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga laporan akhir
ini dapat terselesaikan dangan baik.
4. Pak Lembang La’bo beserta aparatnya yang telah menerima serta memberikan izin
untuk melaksanakan KKN di Lembang La’bo dan sangat mendukung semua program
kerja yang dilaksanakan juga masyarakat yang telah mendukung dalam pembuatan
Taman Mini .
5. Teman-teman Posko Sanggalangi’ dan sub-posko Lembang La’bo, Cici, Adel, Gaby ,
Lola, dan Melkyson yang telah membantu serta menemani dalam pelaksanaan program
kerja individu maupun kelompok yang sudah terlaksana dengan baik serta Cynthia
yang selalu membantu dalam penyusunan laporan.
6. Serta terima kasih banyak untuk pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam proses
penyelesaian laporan akhir KKN yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
7. DAFTAR PUSTAKA
Junaidah, Suryanto P, Budiadi. 2015. Komposisi jenis dan fungsi pekarangan (Studi kasus
Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, DI Yogyakarta). J Hutan Tropis.
[Internet]. [diunduh 2021 Agustus 12]; 4(1):77–84. Available from:
https://ppjp.ulm.ac.id/journaJ/index.php/jht/article/view/2884
Swardana A. 2020. Optimalisasi lahan pekarangan sebagai salah satu upaya pencegahan
krisis pangan di masa pandemi Covid-19. JAGROS. 4(2):246- 258

Anda mungkin juga menyukai