Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

PRAKTIK PENGENALAN PERTANIAN


(Desa Taman Endah, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur)

Oleh

Nama : Vernanda Saktilas


NPM 2014161009

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Kegiatan Kuliah Praktik


Pengenalan Pertanian Angkatan 2021
Program Studi Agronomi
Nama : Vernanda Saktilas
NPM 2014161009
Lokasi : Desa Taman Endah, Kecamatan Purbolinggo,
Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Tanggal Pelaksanaan : 18 Februari sampai dengan 27 Februari
2021 Narasumber di Lapangan : Wakidi S.P.
Tanggal Ujian : 09 Juni 2021

Bandar Lampung, 09 Juni 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Agronomi dan Hortikultura Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Kukuh Setiawan,
M.Sc. NIP 196110211985031002 NIP 196102181985031002
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan 1
1.2 Tujuan Kegiatan 2

II. GAMBARAN LOKASI 3


2.1 Profil Desa 3
2.2 Profil Induk Semang 4
2.3 Komoditas Pertanian di Desa 4

III. METODE KEGIATAN 5


3.1 Hari ke-1 Sosial Kemasyarakatan 5
3.2 Hari ke-2 Pengolahan Lahan 5
3.3 Hari ke-3 Persiapan Benih 5
3.4 Hari ke-4 Penanaman 6
3.5 Hari ke-5 Pemupukan 6
3.6 Hari ke-6 Pemeliharaan 6
3.7 Hari ke-7 Pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) 6
3.8 Hari ke-8 Pengendalian OPT (Gulma) 7
3.9 Hari ke-9 Pemanenan 7
3.10 Hari ke-10 Pascapanen 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 8


4.1 Hasil Kegiatan 8
4.1.1 Hari ke-1 Sosial Kemasyarakatan 8
4.1.2 Hari ke-2 Pengolahan Lahan 10
4.1.3 Hari ke-3 Persiapan Benih 11
4.1.4 Hari ke-4 Penanaman 13
4.1.5 Hari ke-5 Pemupukan 15
4.1.6 Hari ke-6 Pemeliharaan 17
4.1.7 Hari ke-7 Pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) 19
4.1.8 Hari ke-8 Pengendalian OPT (Gulma) 21
4.1.9 Hari ke-9 Pemanenan 23
4.1.10 Hari ke-10 Pascapanen 25
4.2 Pembahasan 27
4.2.1 Budidaya Padi 27
4.2.2 Budidaya Karet 33

V. KESIMPULAN 38

DAFTAR PUSTAKA 39
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Pertanian merupakan salah satu sumber penyangga kehidupan manusia. Bertani


tidak hanya berarti kegiatan bercocok tanam saja, melaikan segala kegiatan yang
melibatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit,
pertanian diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman. Kegiatan budidaya
tanaman inilah yang akan menjadi kegiatan utama dalam Praktik Pengenalan
Pertanian.

Kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian menjadi salah satu mata kuliah wajib di
Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Praktik Pengenalan Pertanian dapat memberikan mahasiswa pengetahuan tentang
budidaya tanaman terutama tanaman hortikultura. Pengetahuan dan pengalaman
yang telah didapat ini akan berguna untuk proses pembelajaran dalam perkuliahan
kedepannya. Selain itu, Praktik Pengenalan Pertanian juga dapat memberi
motivasi dan semangat mahasiwa.

Praktik Pengenalan Pertanian dilaksanakan di Desa Taman Endah, Kecamatan


Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung pada tanggal 18
Februari sampai dengan 27 Februari 2021. Petani di desa Taman Endah yang
diwawancarai adalah petani yang saat ini menanam komoditas padi dan karet
dengan luasan tanaman padi yaitu 5000 m2 dan tanaman karet yaitu 2500 m2.
Tanaman komoditas padi dipilih karena sedang musim penghujan, sedangkan
2

tanaman karet dipilih karena kondisi tanahnya yang sedikit berair. Kegiatan ini
dapat membantu mahasiswa Jurusan Agronomi dan Hortikultura mempelajari
proses budidaya tanaman dari pengolahan lahan hingga pasca panen yang di
bimbing langsung oleh petani.

1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian adalah untuk :


1. Mahasiswa diharapkan dapat mengenal kegiatan pertanian secara langsung di
lapangan, kondisi sosial, budaya dan ekonomi petani.
2. Mengenalkan mahasiswa baru Angkatan 2020 Program Studi Agronomi
tentang beragam aspek kehidupan/kegiatan sehari-hari petani di pedesaan
secara langsung.
3. Meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa baru Angkatan
2020 Program Studi Agronomi tentang dunia pertanian.
II. GAMBARAN LOKASI

2.1 Profil Desa

Wilayah Kabupaten Lampung Timur secara administratif terdiri dari 24


kecamatan dengan 264 desa. Kecamatan Purbolinggo yang merupakan salah satu
kecamatan dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Iklim
Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam
kategori iklim B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu Desember-
Juni dengan temperatur rata-rata 24-340C. Curah hujan merata tahunan sebesar
2000–2500 mm. Sedangkan menurut Oldeman (1979), iklim Kabupaten
Lampung Timur temasuk tipe C2 dengan jumlah bulan basah 5-6 bulan dan bulan
kering 2-3 bulan. Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada
posisi: 105015' BT-106020'BT dan 4037'LS -5037' LS. Berdasarkan administrasi
Kecamatan Purbolinggo terdiri dari 12 desa, yaitu Taman Asri, Taman Bogo,
Taman Cari, Tambah Dadi, Taman Endah, Taman Fajar, Tegal Gondo, Toto
Harjo, Tanjung Inten, Tegal Yoso, Tanjung Kesuma, dan Tambah Luhur.

Mata pencaharian utama penduduk Purbolinggo adalah pada sektor pertanian.


Prestasi pada sektor ini ditandai dengan penghargaan petani berprestasi oleh
Presiden Joko Widodo mendapatkan predikat juara 1 Kelompok Tani berprestasi
tingkat Provinsi. Kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian berada di desa Taman
Endah. Secara topografi Kecamatan Purbolinggo memiliki wilayah dataran
bergelombang, berbukit-bukit sempit, dengan kemiringan 8% hingga 15% dan
4

ketinggian antara 50-200 meter di atas permukaan laut. Iklim di Purbolinggo


mempunyai iklim tropis dengan dua musim hujan dan kemarau.

2.2 Profil Induk Semang

Induk semang atau narasumber bernama bapak Wakidi yang berumur 32 tahun
dan lahir pada tanggal 19 Agustus 1988. Bapak Wakidi membudidayakan
komoditas karet dan padi. Dalam proses pembudidayaannya, Bapak Wakidi
berusaha menerapkan pertanian modern untuk meningkatkan hasil produksi.
Beliau sangat memperhatikan keadaan lahan pertaniannya. Beliau seringkali turun
lapang untuk mensurvei keadaan lahannya, dengan cara pengendalian OPT baik
secara mekanis maupun secara kimiawi. Hal ini dilakukan beliau agar tanamannya
tetap tumbuh dengan baik dan mencapai produksi optimum yang diinginkan.

Bapak Wakidi mempunyai kebun karet dan sawah dengan komoditas padi. Luas
kebun karet adalah ¼ ha dengan jenis karet yang ditanam adalah Karet Brazil
(Hevea Brasilliensis). Sawah yang ditanami padi memiliki luas ½ ha dengan jenis
Padi (Oryza sativa L.) Hibrida Mapan P-05. Proses perawatan kebun karet bapak
Wakidi dilakukan secara mandiri oleh satu tenaga kerja tambahan ketika proses
pemanenan, sedangkan pada tanaman padi, pengerjaannya biasanya dibantu oleh
pekerja. Lokasi kebun karet berada di dekat rumah, sedangkan sawahnya terdapat
di lokasi persawahan desa Taman Endah. Bapak Wakidi juga sedang menanam
buah mangga, jambu dan kelengkeng di depan rumahnya.

2.3 Komoditas Pertanian di Desa Taman Endah

Desa Taman Endah, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur merupakan dataran


dengan ketinggian wilayahnya 50-200 m di atas permukaan laut, suhu udara di
Desa ini berkisar 24-340C. Komoditas di Desa Taman Endah adalah cabai,
kangkung, terung, jagung dan padi.
III. METODE KEGIATAN

3.1 Hari ke-1 Sosial Kemasyarakatan

Kegiatan sosial kemasyrakatan dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan perkenalan dan melihat lokasi kegiatan P3.
2. Dilakukan wawancara tentang Sosial Kemasyarakatan dengan induk semang.
3. Dilakukan pemberian pembeku karet.

3.2 Hari ke-2 Pengolahan lahan

Kegiatan pengolahan lahan dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan kunjungan ke lokasi kebun karet dan membuang air yang masuk
pada wadah karet.
2. Dilakukan pengaliran air pada sawah supaya kondisi tanah terjaga.
3. Dilakukan wawancara tentang pengolahan lahan komoditas padi dan karet.

3.3 Hari ke-3 Persiapan Benih

Kegiatan persiapan benih dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang persiapan benih.
2. Dilakukan penyiapan fungisida dan bakterisida dengan mencampurkannnya
dengan air.
3. Dilakukan pemberian fungisida dan bakterisida pada komoditas padi dengan
sprayer.
6

3.4 Hari ke-4 Penanaman

Kegiatan penanaman dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang penanaman.
2. Dilakukan penutupan pada saluran irigasi agar air tetap menggenang.
3. Dilakukan penyemprotan bakterisida pada komoditas padi.

3.5 Hari ke-5 Pemupukan

Kegiatan pemupukan dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang pemupukan.
2. Dilakukan pengamatan pada komoditas padi.
3. Dilakukan pemberian pembeku pada komoditas karet.

3.6 Hari ke-6 Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang pemeliharaan.
2. Dilakukan pengamatan tentang gejala-gejala apabila tanaman padi terkena
sundep.
3. Dilakukan pembersihan gulma pada komoditas padi.

3.7 Hari ke-7 Pengendalian OPT (Hama dan Penyakit)

Kegiatan pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) dalam P3 ini adalah sebagai
berikut:
1. Dilakukan wawancara tentang pengendalian hama dan penyakit.
2. Dilakukan pengenalan tentang jenis-jenis pestisida yang digunakan.
3. Dilakukan pembuangan air di dalam wadah karet dan belajar
proses penyadapan.
7

3.8 Hari ke-8 Pengendalian OPT (Gulma)

Kegiatan pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) dalam P3 ini adalah sebagai
berikut:
1. Dilakukan wawancara tentang pengendaian gulma.
2. Dilakukan pengamatan tentang jenis-jenis gulma yang ada pada komoditas
padi.
3. Dilakukan pembersihan gulma pada komoditas karet.

3.9 Hari ke-9 Pemanenan

Kegiatan pemanenan dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang pemanenan.
2. Dilakukan pengamatan pada komoditas padi tentang ciri-ciri padi yang siap
panen.
3. Dilakukan proses penyadapan pada komoditas karet.

3.10 Hari ke-10 Pascapanen

Kegiatan pascapanen dalam P3 ini adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan wawancara tentang pascapanen.
2. Dilakukan pemanenan pada komoditas karet.
3. Dilakukan penyetoran hasil panen komoditas karet ke pengepul.
IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan

4.1.1 Hari ke-1 Sosial Kemasyarakatan

Judul : Sosial Kemasyarakatan di Desa Taman Endah


Hari/Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui latar belakang petani
2. Mengetahui kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh petani
3. Mengetahui alasan mengapa memilih komoditas tersebut
9

Tabel 1. Sosial Kemasyarakatan di Desa Taman Endah

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.50-08.30 Mengunjungi
lokasi sawah dan
pengecekan hama

2. 08.31-08.50 Wawancara
tentang sosial
kemasyarakatan
dengan Petani

3. 09.15-10.00 Memberi pembeku


karet dan melihat
lokasi kebun karet

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Bapak Wakidi adalah petani dan karyawan di perusahaan swasta. Beliau
bertani sejak 2014 dengan alas an meneruskan orang tuanya dan belajar
bertani dari usia muda.
2. Kegiatan usaha tani yang dilakukan yaitu menanam padi dan karet.
3. Padi dipilih karena sedang musim penghujan, sedangkan karet dipilih karena
kondisi tanah yang mayoritas tanah rawa.
1

4.1.2 Hari ke-2 Pengolahan Lahan

Judul : Pengolahan Lahan pada Tanaman Padi dan Karet


Hari/Tanggal : Jumat, 19 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui apa itu pengolahan lahan dan tujuannya.
2. Mengetahui peralatan yang digunakan saat pengolahan lahan.
3. Mengetahui tata cara pengolahan lahan.

Tabel 2. Pengolahan Lahan pada Tanaman padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-08.30 Melihat lokasi
kebun karet dan
membuang air
yang masuk pada
wadah karet

2. 17.00-17.50 Melakukan irigasi

3. 18.00.-18.10 Wawancara
tentang
pengolahan lahan
komoditas padi
dan karet
1

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Pengolahan lahan adalah proses persiapan tanah sebelum tanam dengan tujuan
agar perkembangan tanaman dapat maksimal.
2. Peralatan yang digunakan untuk pengolahan lahan yaitu tractor untuk
komoditas padi dan cangkul untuk komoditas karet.
3. Tata cara pengolahan lahan yang dilakukan pada komoditas padi
menggunakan dua tahap yaitu tahan primer dan tahap sekunder, sedangkan
pada komoditas karet hanya sekali saja yaitu pembuatan irigasi dan bedengan.

4.1.3 Hari ke-3 Persiapan Benih

Judul : Persiapan Benih atau Penyemaian pada Komoditas Padi dan


Karet
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui cara pembenihan atau penyemaian tanaman
komoditas.
2. Mengetahui jenis komoditas yang digunakan.
3. Mengetahui cara memilih benih dan bibit yang unggul.
1

Tabel 3. Persiapan Benih atau Penyemaian pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-07.30 Wawancara tentang
Persiapan Benih
(Penyemaian)

2. 07.31-07-45 Menyiapkan
fungisida dan
bakterisida dengan
mencampurkannya
dengan air

3. 07.50-10.50 Pemberian fungisida


dan bakterisida
dengan
menggunakan
sprayer

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Cara pembenihan pada komoditas padi yaitu dengan cara membuat bedengan
lalu benih disebar dan ditutup dengan pupuk organik. Pada komoditas padi
menggunakan tekhnik semai, sedangkan pada komoditas karet dengan tekhnik
stek sambung.
2. Jenis komoditas yang digunakan adalah padi hibrida Mapan P-05. Dan karet
hibrida jenis Karet Brazil.
1

3. Cara memilih benih dan bibit yang baik adalah dengan memperhatikan
varietas yang akan ditanam. Sebaiknya memlih benih yang unggul yaitu jenis
hibrida.

4.1.4 Hari ke-4 Penanaman

Judul : Penanaman Padi dan Karet


Hari/Tanggal : Minggu, 21 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui cara penanaman padi dan karet.
2. Mengetahui jarak tanam pada setiap komoditas dan tujuannya.
3. Mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan
setelah menanam tanaman komoditas.
1

Tabel 4. Penanaman pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan

1. 07.00-07.30 Wawancara tentang


Penanaman

2. 07.40-08.00 Menutup saluran


irigasi agar air tetap
menggenang

3. 08.20-11.00 Penyemprotan
Bakterisida pada
komoditas padi

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Cara menanam padi adalah dengan cara pindah tanam. Pada komoditas karet,
cara menanmanya adalah dengan dipindahkan dari polybag ke lubang yang
sudah dibuat.
2. Jarak pada tanaman padi adalah 27-30 cm dan pada tanaman karet adalah 3-
4m. Tujuan dari pemberian jarak adalah agar pertumbuhannya maksimal.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam dna kondisi tanah
agar pertumbuhannya tidak terhambat.
1

4.1.5 Hari ke-5 Pemupukan

Judul : Pemupukan pada Komoditas Padi dan


Karet Hari/Tanggal : Senin, 22 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui tujuan pemupukan.
2. Mengetahui jenis pupuk yang digunakan pada
komoditas padi dan karet.
3. Mengetahui cara pemupukan pada komoditas padi dan
karet.
1

Tabel 5. Pemupukan pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan

1. 07.00-07.15 Wawancara tentang


Pemupukan

2. 07.30-08-00 Melihat kondisi padi

3. 08.15-09.00 Memberi pembeku


pada karet

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Pemberian pupuk pada suatu komoditas bertujuan agar pertumbuhan dan
perkembangan komoditas optimal dan kebutuhan unsur haranya
terpenuhi.
2. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK, KCL, SP, Urea, Mutiara,
Kompos, dan Pupuk Kandang.
3. Pemupukan pada komoditas karet dilakukan dua bulan sekali, dan pada
komoditas karet diberi pupuk organik dan kimia. Pada komoditas padi,
diberi pupuk organik sebelum tanam padi dan pupuk kimia tiga kali
1

dengan interval 7 hari setelah tanam, 25 hari setelah tanam, dan 45 hari
setelah tanam.

4.1.6 Hari ke-6 Pemeliharaan

Judul : Pemeliharaan pada Padi dan Karet


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui tujuan pemeliharaan pada tanaman komoditas.
2. Mengetahui cara pemeliharaan pada tanaman komoditas.
3. Mengetahui cara mengatasi jika terdapat tanaman komoditas
yang terganggu.
1

Tabel 6. Pemeliharaan pada Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-07.30 Wawancara tentang
Pemeliharaan

2. 07.31-07-45 Meihat gejala yang


terjadi apabila
tanaman padi terkena
sundep

3. 07.50-10.50 Pembersihan gulma

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Tanaman dipelihara dan dirawat agar tanaman tersebut sehat, tidak
terserang penyakit dan pertumbuhannya maksimal.
2. Pemeliharaan padi dan karet meliputi pemupukan, pengendalian hama,
penyakit dan gulma, serta seluruh kegiatan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan pertumbuhan.
1

3. Apabila tanaman terganggu, berikan Tindakan yang cepat tepat


agar komoditas tidak semakin parah.

4.1.7 Hari ke-7 Pengendalian OPT (Hama dan Penyakit)

Judul : Pengendalian OPT Hama dan Penyakit Tanaman Komoditas Padi


dan Karet
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui perbedaan hama dan penyakit tanaman.
2. Mengetahui hama dan penyakit yang menyerang
tanaman komoditas.
3. Mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit tanaman yang
menyarang tanaman komoditas.
2

Tabel 7. Pengendalian OPT Hama dan Penyakit Tanaman Komoditas Padi dan
Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-07.30 Wawancara tentang
Pengendalian OPT
(Hama dan Penyakit)

2. 07.40-08.00 Mengetahui jenis-


jenis Pestisida yang
digunakan

3. 15.46-16.53 Pembuangan air pada


wadah karet

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Hama adalah pengganggu yang dapat dilihat kasat mata, contohnya adalah
tikus, serangga, dan burung. Sedangkan penyakit adalah pengganggu yang tak
kasat mata, contohnya jamur.
2

2. Hama yang menyerang adalah tikus, sedangkan penyakitnya adalah jamur dan
bakteri.
3. Cara mengatasi hama dan penyakit adalah dengan memberi pestisida.

4.1.8 Hari ke-8 Pengendalian OPT (Gulma)

Judul : Pengendalian OPT Gulma pada Komoditas Padi dan


Karet Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui pengertian gulma dan kerugiannya.
2. Mengetahui jenis gulma pada tanaman komoditas.
3. Mengetahui cara mengatasi gulma pada tanaman komoditas.
2

Tabel 8. Pengendalian OPT Gulma pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-07.30 Wawancara tentang
Pengendaian OPT
Gulma

2. 07.29-07-30 Meihat contoh-contoh


gulma pada tanaman
padi

3. 15.40-17.00 Pembersihan gulma


pada tanaman karet

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Gulma adalah tumbuhan dengan sengaja yang ditemukan di sekitar tanaman
budidaya dan sifatnya mengganggu tanaman budidaya. Gulma dapat
mengambil unsur-unsur hara tanah yang dibutuhkan tanaman.
2. Gulma yang ditemukan yaitu gulma daun tipis/sempit, gulma daun lebar, dan
gulma rumput rawa.
2

3. Cara mengatasi dapat dilakukan dengan dicabut atau diberi herbisida.

4.1.9 Hari ke-9 Pemanenan

Judul : Pemanenan Padi dan Karet


Hari/Tanggal : Jumat, 26 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui waktu panen padi dan karet.
2. Mengetahui ciri-ciri padi dan karet yang sudah dapat dipanen.
3. Mengetahui cara melakukan pemanenan padi dan karet.
2

Tabel 9. Pemanenan pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan


1. 07.00-07.30 Wawancara tentang
Pemanenan

2. 07.29-07-30 Meihat contoh-contoh padi


Dan dan karet yang sudah siap
15.40-15.42 panen

3. 15.43-17.00 Belajar proses penyadapan


pada komoditas karet

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Waktu panen pada komoditas padi yaitu saat usia 3 bulan dan pada komoditas
karet yaitu saat sudah berusia 5 tahun.
2. Komoditas dapat dipanen ketika sudah berusia tua. Padi yang sudah siap
dipanen ditandai dengan menguningnya bulir dan batang padi, pada karet
yaitu ketika pohon sudah berusia 5 tahun.
2

3. Pemanenan padi dapat menggunakan mesin panen, sedangkan pada karet


hanya menggunakan sabit karet.

4.1.10 Hari ke-10 Pascapanen

Judul : Pascapanen Padi dan Karet


Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Februari 2021
Tujuan : Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui pengertian pascapanen.
2. Mengetahui hal-hal yang dilakukan ketika pascapanen.
3. Mengetahui kendala-kendala saat pascapanen.
2

Tabel 10. Pascapanen pada Komoditas Padi dan Karet

No. Waktu Deskripsi Foto Kegiatan

1. 09.00-09.30 Wawancara tentang


Pascapanen

2. 15.40-15.42 Meihat kondisi


kebun karet yang
siap panen

3. 15.43-17.00 Membuang air yang


masih ada di dalam
wadah karet agar
mempermudah
pemanenan

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya :


1. Pascapanen adalah kegiatan yang dilakukan setelah panen yang berhubungan
dengan tindak lanjut terhadap hasil komoditas.
2. Hal-hal yang dilakukan pada komoditas saat pascapanen antara lain
penjualan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan dan
pengolahan.
3. Hal yang dapat penghambat pascapanen adalah kondisi cuaca yang buruk.
2

4.2 Pembahasan

4.2.1 Budidaya Padi

Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam suku
Poaceae yang hidup semusim. Tanaman ini memiliki akar serabut dan memiliki
batang yang sangat pendek. Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan
tanaman padi secara sistemik sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Spesies : Oryza sativa L.

Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki siklus hidup yang singkat.
Padi memiliki hasil produksi berbentuk seperti bulir kecil dan lonjong
berwarna kekuning-kuningan ketika sudah tua. Tanaman padi umumnya
dibudidayakan selama 3 bulan (Siregar, 1981).

Gambar 1. Tanaman Padi


2

 Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan adalah proses persiapan lahan sebelum dilakukan penanaman


dengan tujuan agar kondisi tanahnya baik atau layak ditanami, sehingga tanaman
dapat mudah menyerap unsur hara pada tanah (Hardjowigeno dan Raves, 2005).
Jenis tanah pada komoditas padi adalah tanah laterit. Proses ini dilakukan dengan
membersihkan rumput-rumput atau bekas tanaman yang ada pada lahan,
selanjutnya tanah dibajak dengan menggunakan hand tractor. Proses pengolahan
lahan pada tanaman padi dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap primer dan
sekunder.

Sebelum masuk ke tahap primer, sebelumya dilakukan pengairan pada lokasi agar
dalam prose pembajakan dapat lebih mudah, selain itu petani juga dapat
menambahkan pupuk organik atau pupuk kendang agar unsur kondisi tanah lebih
kaya unsur hara. Pengolahan tahan primer atau disebut juga tahap pegolahan
tanah kasar dilakukan 25 hari sebelum tanam dengan hand tractor dan dengan
kedalaman 30-50 cm. Sedangkan tahap sekunder atau pengolahan tanah halus
dilakukan 7 hari sebelum tanam, proses pengolahannya sama dengan proses
primer, namun yang membedakan adalah kedalaman tanah yang dibajak, yaitu
sekitar 15-30 cm saja. Proses ini lebih dominan ke penggemburan dan
pemerataan tanah agar apabila ditanam, proses masuknya air dapat berimbang.

 Persiapan Benih (Penyemaian)

Persiapan benih dilakukan dengan langsung disemai di sawah. Jenis padi yang
digunakan adalah padi hibrida Mapan P-05 dengan jumlah 3 kg untuk luasan
lahan ½ ha. Proses awal yang dilakukan adalah dengan menyiapkan tempat semai
yang dibuat seperti bedengan. Selanjutnya benih yang disiapkan ditebar ke
bedengan yang sudah dibuat lalu ditutup dengan pupuk kandang. Perlu
diperhatikan ketika proses penyemaian padi, benih yang disemai haruslah tertutup
semua oleh tanah agar benih tidak dimakan hama seperti burung. Setelah proses
ini, benih dirawat dengan baik sampai siap tanam sekitar usia 13-15 hari. Bibit
2

yang disemai dapat juga diberi obat agar tidak terserang penyakit ketika proses
budidaya, seperti sundep. Untuk padi hibrida, proses pindah tanam dilakukan
pada usia 13-15 hari agar nanti ketika proses budidaya, anakan yang berkembang
dapat maksimal, apabila usia bibit terlalu tua, maka akan berpengaruh pada proses
perkembangan anakan padi.

 Penanaman

Penanaman padi dimulai dari proses semai yang sudah berusia 13-15 hari lalu
dipindahkan ke tanah yang telah diolah sebelumnya. Proses penanaman ini
menggunakan tekhnik pindah tanam dengan menggunakan tenaga manusia. Bibit
padi yang telah disemai ditanam satu-satu dengan jarak tanam 27-30 cm agar
memaksimalkan perkembangan anakan. Penanaman komoditas padi milik Bapak
Wakidi ditanam pada 29 Desember 2020. Dengan luasan ½ hektar, proses
penanaman menbutuhkan waktu 6 jam atau setengah hari kerja dengan 8 orang
pekerja. Selanjutnya, setelah proses penanaman, biasanya tanaman padi akan
tumbuh dan berkembang, dalam kurun waktu 7 hari, apabila ada bibit padi yang
mati, maka dilakukan proses penyulaman.

 Pemupukan

Pemupukan adalah proses pemberian unsur hara pada tanaman agar tanaman
berkembang dengan baik (Shinta, 2011). Proses pemberian pupuk dilakukan
selama 3 kali dengan waktu pertama adalah setalah 7 hari setelah tanam, yang
kedua adalah ketika 25 hari setelah tanam dan yang ketiga adalah 30-45 hari
setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia. Bagi petani yang
memiliki ternak, dapat memberi pupuk organik sebagai dasar, pupuk ini diberikan
sebelum tanam atau ketika proses pengolahan lahan. Pemberian pupuk pada
komoditas padi dengan luasan lahan ½ ha dapat dilihat pada tabel 11.
3

Tabel 11. Detail Jumlah Pupuk pada Komoditas Padi

Pemupukan Pertama Pemupukan Kedua Pemupukan Ketiga


SP-35 150 kg Urea 80 kg Urea 80 kg
KCl 25 kg KCl 25 kg KCl 25 kg
Urea 25 kg - -

 Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan tanaman adalah proses menghidupi atau merawat tanaman


dari awal penanaman hingga masa panen. Artinya, keigatan pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit serta gulma juga termasuk dalam pemeliharaan.
Dalam proses pemeliharaan padi, waktu yang dibutuhkan adalah keselurhan masa
hidup tanaman tersebut. Dalam proses pemeliharaan ini waktu pemeliharaan
bertahap. Proses pemeliharaan perlu perlakuan khusus untuk beberapa penyakit
contohnya pada penyakit Blast, jika sudah terjadi seperti ini, perlu dilakukan
penyemprotan fungisida selama 3 hari sekali hingga tanaman padi pulih.

Gambar 2. Proses Pemberian Fungisida pada Tanaman Padi


3

 Pengendalian OPT

OPT adalah organisme pengganggu tanaman baik itu hewan, jamur, bakteri, virus
maupun tumbuhan. OPT terbagi menjadi tiga jenis yaitu penyakit, hama, dan
gulma. Hama dan penyakit dapat dibedakan dengan cara melihatnya dengan
mata, hama memiliki karakter yang mudah dilihat dengan kasat mata dan
membuat kerusakan pada padi, contohnya adalah tikus. Sedangkan penyakit
karakternya tidak dapat dilihat dengan kasat mata namun akibat yang ditimbulkan
dari penyakit dapat membuat tanaman lama-kelamaan akan mati. Contoh
penyakit dalam komoditas padi adalah jamur dan bakteri. Gulma adalah
tumbuhan seperti rumput yang tumbuh disekitar tanaman budidaya. Gulma
sangat mengganggu tanaman budidaya karena dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan merebut unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman budidaya
(Hazbar, 2006).

Gambar 3. Gulma pada Tanaman Padi

Gambar 4. Contoh Tanaman Padi yang Terserang Hama


3

Cara mengendalikan hama dan penyakit adalah dengan berbagai cara sesuai
dengan hama dan penyakit yang menyerang. Apabila hama tersebut adalah
wereng, maka dapat dilakukan penyemprotan insektisida. Contoh penyakit yang
menyerang komoditas padi adalah Blast, cara menyembuhkan penyakit seperti ini
adalah dengan cara memberikan fungisida yang disemprotkan menggunakan
Hand Sprayer. Dalam mengendalikan gulma, perlu peninjauan terlebih dahulu
jenis gulma apa yang muncul agar tindakan yang dilakukan tepat. Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk membasmi gulma adalah dengan
memberinya herbisida dan mencabutnya langsung agar gulma tersebut mati.

 Pemanenan

Pemanenan adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil hasil suatu


komoditas yang kemudian dapat dimanfaatkan dengan optimal. Pemanenan suatu
komoditas haruslah sesuai dengan usia yang ideal komoditas agar pemanenan
dapat memberi hasil yang maksimal (Siregar 1981). Usia yang sesuai untuk
komoditas padi yaitu ketika padi sudah menguning atau sudah 3 bulan. Proses
pemanenan pada komoditas padi yang luasnya ½ ha dengan tenaga 8 orang
pekerja memerlukan waktu 6 jam untuk pemanenan konvensional. Sedangkan
pemanenan menggunakan rotary hanya membutuhkan waktu 3 jam saja. Hasil
panen padi yang didapat adalah sekitar 3,2-3,5 ton.

 Pascapanen

Pascapanen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan setelah panen yang


berhubungan dengan tindak lanjut terhadap hasil komoditas. Contoh tindakan
pascapanen adalah pemasaran, pengeringan, penyimpanan, dan penggilingan.
Pada kegiatan pascapanen komoditas padi dilakukan pemanfaatan komoditas
dengan menyimpan dan menjualnya. Padi yang telah dipanen dapat Sebagian
dijual dan sebagiannya lagi disimpan untuk sediaan pangan. Proses penjualan
biasanya dilakukan setelah pemanenan selesai. Harga per Kg gabah adalah
kisaran Rp. 3.500- Rp. 3.900. Proses penyimpanan dilakukan melalui beberapa
tahapan,
3

padi yang telah dipanen dikeringkan terlebih dahulu selama 2-4 hari. Setelah itu,
padi sebagian disimpan dan sebagian lagi digiling.

4.2.2. Budidaya Karet

Tanaman Karet Brazil (Hevea Brasilliensis) adalah pohon yang menghasilkan


getah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, contohnya untuk
membuat ban. Pohon karet tumbuh tinggi menjulang dan dapat tumbuh 15-25 m
dan memiliki pencabangan diatas. Di dalam batang pohon karet mengandung
getah atau biasa disebut dengan lateks. Tanaman karet biasa tumbuh di daerah
rawa-rawa berair. Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan tanaman karet
secara sistemik sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Havea
Spesies : Havea brasiliensis

Gambar 5. Tanaman Karet Brazil


3

Tanaman karet jenis ini merupakan sumber utama bahan karet alam di dunia.
Tanaman karet jika batangnya dilukai maka akan menghasilkan getah atau yang
biasa disebut dengan lateks, lateks inilah yang kemudian melewati proses
pengolahan yang cukup panjang untuk menjadi benda-benda di sekitar kita seperti
ban kendaraan, sarung tangan karet, penghapus, alat-medis, dan lain sebagainya
yang menggunakan bahan dasar karet.

 Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan pada komoditas karet terbilang cukup sederhana pada jenis
tanahnya yang berjenis aluvial. Karena kondisi tanah rawa berair, maka dibuat
seperti irigasi dan bedengan agar air tersebut dapat mengalir kearah bawah dan
tidak menggenang. Pengolahan lahan pada komoditas karet menggunakan alat
berupa cangkul. Waktu yang dibutuhkan untuk mengolah lahan pada komoditas
karet dengan luasa ¼ ha adalah sekitar 15 hari.

 Persiapan Benih (Penyemaian)

Proses persiapan bibit pada komoditas karet cukup singkat karena bibitnya dibeli
dari penyetok bibit karet brazil hibrida dengan tekhnik stek sambung. Waktu
yang dibutuhkan untuk penyemaian komoditas karet sekitar 1 bulan. Bibit yang
diperlukan untuk luas lahan ¼ ha adalah 225 batang. Pemilihan bibit pada
komoditas karet yang baik dapat didapat pada penyetok bibit karet.

 Penanaman

Penanaman komoditas karet adalah ketika usia bibit 30 hari. Penanaman


komoditas ini dialakukan pada Februari 2010. Teknik yang digunakan untuk
menanam karet adalah teknik pindah tanam. Caranya yaitu dengan
mempersiapkan lubang sedalam 30-40 cm dengan cangkul, lalu bibit karet
ditanam dengan melepas polybag yang menjadi media tanam bibit sebelumnya.
3

Kumpulkan plastik bekas polybag agar tidak mencemari tanah dan mengganggu
tanaman. Setelah itu, tutup kembali lubang dengan tanah yang sebelumnya digali
lalu rapatkan tanah agar pohon karet tidak roboh. Setelah itu, gemburkan tanah di
sekitar tanaman karet lalu campurkan tanah tersebut dengan pupuk organik agar
pertumbuhan pohon karet dapat maksimal. Penggunaan jarak pada tanaman ini
adalah sekitar 3-4 m. Waktu yang dibutuhkan untuk menanam bibit karet adalah
± 2 hari.

 Pemupukan

Karet merupakan tanaman tahunan yang dapat disadap ketika sudah berusia 5
tahun atau diameter pohon sudah 20 cm. Pemupukan dibagi menjadi dua periode
yaitu periode awal tanam dan pemupukan pada komoditas karet ketika tanaman
sudah berusia produktif atau sudah bisa disadap. Awal tanam dihitung sejak
awal tanaman karet ditanam hingga satu tahun. Pemupukan dilakukan 2 bulan
sekali dengan menggunakan pupuk kandang dan mutiara. Pemberian pupuk ini
bertujuan untuk menstimulus produksi getah karet dan diameter pohon karet itu
sendiri.

 Pengendalian OPT

Pada komoditas karet, sedikit sekali hama dan penyakit yang menyerang. Namun,
pada kondisi tertentu, penyakit dapat menyerang komoditas karet. Contohnya
penyakit jamur akar putih, penyakit bidang sadap kanker garis dan penyakit daun
Colletotrichum (Defitri, 2014). Sedangkan gulma yang sering muncul pada
komoditas karet adalah rumput rawa seperti yang terdapat pada gambar 6. Gulma
yang ada pada komoditas karet tidak terlalu mengganggu tanaman karet itu
sendiri. Hanya saja dapat pengurangi unsur hara tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman karet. Pencabutan gulma adalah salah satu cara terbaik mengendalikan
gulma. Apabila gulma yang ada pada tanaman karet dibasmi dengan herbisida,
justru dapat mengakibatkan dampak stress pada tanaman karet.
3

Gambar 6. Pembersihan Gulma pada Tanaman Karet

 Pemanenan

Usia yang tepat untuk komoditas karet adalah ketika usianya sudah 5 tahun atau
pohonnya sudah memiliki diameter 20 cm. Proses pemanenan dilakukan setiap
hari atau dua hari sekali tergantung cuaca dengan cara menyadapnya
menggunakan sabit karet. Waktu yang dibutuhkan untuk menyadap karet dengan
luasan ¼ ha adalah sekitar 1-2 jam dengan satu orang pekerja. Setelah disadap
setiap hari, apabila wadah sudah terisi penuh seperti gambar 7 maka dikumpulkan
menjadi satu di wadah yang lebih besar dan biasanya, dalam 1 minggu dapat
menghasilkan 100 kg karet.

Gambar 7. Komoditas Karet saat Panen


3

Gambar 8. Komoditas Karet yang siap Dipanen

 Pascapanen

Kegiatan pascapanen komoditas karet hanya dapat dijual saja. Karet atau Lateks
ini akan dikumpulkan ke pengepul dan kemudian disetorkan lagi ke pabrik untuk
diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan.
Contohnya adalah ban, sandal, sepatu karet, alat alat medis dan lain-lain. Harga
komoditas karet untuk saat ini berada di kisaran Rp.10.000-Rp.15.000 tergantung
kualitas karet dan konsentrasi air yang ada dalam karet tersebut.

Gambar 9. Lokasi Pengumpulan Hasil Panen Karet


V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah:


1. Kegiatan petani desa Taman Endah adalah melakukan budidaya pada tanaman
padi dan karet sebagai komoditas yang dibudidayakan. Proses budidaya ini
meliputi pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan, pengendalian OPT hama dan penyakit serta gulma, panen dan
pascapanen. Petani di desa Taman Endah mayoritas bersuku Jawa dan dengan
membudidayakan tanaman sudah cukup untuk memakmurkan keluarga.
2. Keseharian petani induk semang adalah menyadap karet dan memelihara
padi ketika musim tanam padi. Selain itu, Bapak Wakidi juga bekerja di
perusahaan pertanian swasta.
3. Setelah melakukan Praktik Pengenalan Pertanian (P3), ternyata dunia
pertanian merupakan industri yang cukup luas dan perkembangannya selalu
dibarengi dengan tekhnologi. Selain itu, sektor pertanian merupakan
kebutuhan pokok masyarakat dunia terkait kebutuhan pangan. Hal ini yang
menyebabkan industri pertanian akan selalu diperlukan hingga akhir zaman.
DAFTAR PUSTAKA

Defitri, Y. 2014. Identifikasi jamur patogen penyebab penyakit tanaman karet


(Havea brasiliensis) di sukajaya kecamatan bayung lincir kabupaten musi
banyuasin sumatera selatan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.
14 (4): 98-100. Universitas Batanghari Jambi. Manado.

Habazar, T. 2006. Pengendalian Hayati: Hama dan Penyakit Tumbuhan. Andalas


University Press. Padang.

Hardjowigeno, S., Rayes, M. L. 2005. Tanah sawah. Bayumedia. Jakarta.

Shinta, A. 2011. Ilmu Usaha Tani. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai