Oleh
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Agronomi dan Hortikultura Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Kukuh Setiawan,
M.Sc. NIP 196110211985031002 NIP 196102181985031002
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan 1
1.2 Tujuan Kegiatan 2
V. KESIMPULAN 38
DAFTAR PUSTAKA 39
I. PENDAHULUAN
Kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian menjadi salah satu mata kuliah wajib di
Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Praktik Pengenalan Pertanian dapat memberikan mahasiswa pengetahuan tentang
budidaya tanaman terutama tanaman hortikultura. Pengetahuan dan pengalaman
yang telah didapat ini akan berguna untuk proses pembelajaran dalam perkuliahan
kedepannya. Selain itu, Praktik Pengenalan Pertanian juga dapat memberi
motivasi dan semangat mahasiwa.
tanaman karet dipilih karena kondisi tanahnya yang sedikit berair. Kegiatan ini
dapat membantu mahasiswa Jurusan Agronomi dan Hortikultura mempelajari
proses budidaya tanaman dari pengolahan lahan hingga pasca panen yang di
bimbing langsung oleh petani.
Induk semang atau narasumber bernama bapak Wakidi yang berumur 32 tahun
dan lahir pada tanggal 19 Agustus 1988. Bapak Wakidi membudidayakan
komoditas karet dan padi. Dalam proses pembudidayaannya, Bapak Wakidi
berusaha menerapkan pertanian modern untuk meningkatkan hasil produksi.
Beliau sangat memperhatikan keadaan lahan pertaniannya. Beliau seringkali turun
lapang untuk mensurvei keadaan lahannya, dengan cara pengendalian OPT baik
secara mekanis maupun secara kimiawi. Hal ini dilakukan beliau agar tanamannya
tetap tumbuh dengan baik dan mencapai produksi optimum yang diinginkan.
Bapak Wakidi mempunyai kebun karet dan sawah dengan komoditas padi. Luas
kebun karet adalah ¼ ha dengan jenis karet yang ditanam adalah Karet Brazil
(Hevea Brasilliensis). Sawah yang ditanami padi memiliki luas ½ ha dengan jenis
Padi (Oryza sativa L.) Hibrida Mapan P-05. Proses perawatan kebun karet bapak
Wakidi dilakukan secara mandiri oleh satu tenaga kerja tambahan ketika proses
pemanenan, sedangkan pada tanaman padi, pengerjaannya biasanya dibantu oleh
pekerja. Lokasi kebun karet berada di dekat rumah, sedangkan sawahnya terdapat
di lokasi persawahan desa Taman Endah. Bapak Wakidi juga sedang menanam
buah mangga, jambu dan kelengkeng di depan rumahnya.
Kegiatan pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) dalam P3 ini adalah sebagai
berikut:
1. Dilakukan wawancara tentang pengendalian hama dan penyakit.
2. Dilakukan pengenalan tentang jenis-jenis pestisida yang digunakan.
3. Dilakukan pembuangan air di dalam wadah karet dan belajar
proses penyadapan.
7
Kegiatan pengendalian OPT (Hama dan Penyakit) dalam P3 ini adalah sebagai
berikut:
1. Dilakukan wawancara tentang pengendaian gulma.
2. Dilakukan pengamatan tentang jenis-jenis gulma yang ada pada komoditas
padi.
3. Dilakukan pembersihan gulma pada komoditas karet.
2. 08.31-08.50 Wawancara
tentang sosial
kemasyarakatan
dengan Petani
3. 18.00.-18.10 Wawancara
tentang
pengolahan lahan
komoditas padi
dan karet
1
Tabel 3. Persiapan Benih atau Penyemaian pada Komoditas Padi dan Karet
2. 07.31-07-45 Menyiapkan
fungisida dan
bakterisida dengan
mencampurkannya
dengan air
3. Cara memilih benih dan bibit yang baik adalah dengan memperhatikan
varietas yang akan ditanam. Sebaiknya memlih benih yang unggul yaitu jenis
hibrida.
3. 08.20-11.00 Penyemprotan
Bakterisida pada
komoditas padi
dengan interval 7 hari setelah tanam, 25 hari setelah tanam, dan 45 hari
setelah tanam.
Tabel 7. Pengendalian OPT Hama dan Penyakit Tanaman Komoditas Padi dan
Karet
2. Hama yang menyerang adalah tikus, sedangkan penyakitnya adalah jamur dan
bakteri.
3. Cara mengatasi hama dan penyakit adalah dengan memberi pestisida.
4.2 Pembahasan
Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam suku
Poaceae yang hidup semusim. Tanaman ini memiliki akar serabut dan memiliki
batang yang sangat pendek. Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan
tanaman padi secara sistemik sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Spesies : Oryza sativa L.
Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki siklus hidup yang singkat.
Padi memiliki hasil produksi berbentuk seperti bulir kecil dan lonjong
berwarna kekuning-kuningan ketika sudah tua. Tanaman padi umumnya
dibudidayakan selama 3 bulan (Siregar, 1981).
Pengolahan Lahan
Sebelum masuk ke tahap primer, sebelumya dilakukan pengairan pada lokasi agar
dalam prose pembajakan dapat lebih mudah, selain itu petani juga dapat
menambahkan pupuk organik atau pupuk kendang agar unsur kondisi tanah lebih
kaya unsur hara. Pengolahan tahan primer atau disebut juga tahap pegolahan
tanah kasar dilakukan 25 hari sebelum tanam dengan hand tractor dan dengan
kedalaman 30-50 cm. Sedangkan tahap sekunder atau pengolahan tanah halus
dilakukan 7 hari sebelum tanam, proses pengolahannya sama dengan proses
primer, namun yang membedakan adalah kedalaman tanah yang dibajak, yaitu
sekitar 15-30 cm saja. Proses ini lebih dominan ke penggemburan dan
pemerataan tanah agar apabila ditanam, proses masuknya air dapat berimbang.
Persiapan benih dilakukan dengan langsung disemai di sawah. Jenis padi yang
digunakan adalah padi hibrida Mapan P-05 dengan jumlah 3 kg untuk luasan
lahan ½ ha. Proses awal yang dilakukan adalah dengan menyiapkan tempat semai
yang dibuat seperti bedengan. Selanjutnya benih yang disiapkan ditebar ke
bedengan yang sudah dibuat lalu ditutup dengan pupuk kandang. Perlu
diperhatikan ketika proses penyemaian padi, benih yang disemai haruslah tertutup
semua oleh tanah agar benih tidak dimakan hama seperti burung. Setelah proses
ini, benih dirawat dengan baik sampai siap tanam sekitar usia 13-15 hari. Bibit
2
yang disemai dapat juga diberi obat agar tidak terserang penyakit ketika proses
budidaya, seperti sundep. Untuk padi hibrida, proses pindah tanam dilakukan
pada usia 13-15 hari agar nanti ketika proses budidaya, anakan yang berkembang
dapat maksimal, apabila usia bibit terlalu tua, maka akan berpengaruh pada proses
perkembangan anakan padi.
Penanaman
Penanaman padi dimulai dari proses semai yang sudah berusia 13-15 hari lalu
dipindahkan ke tanah yang telah diolah sebelumnya. Proses penanaman ini
menggunakan tekhnik pindah tanam dengan menggunakan tenaga manusia. Bibit
padi yang telah disemai ditanam satu-satu dengan jarak tanam 27-30 cm agar
memaksimalkan perkembangan anakan. Penanaman komoditas padi milik Bapak
Wakidi ditanam pada 29 Desember 2020. Dengan luasan ½ hektar, proses
penanaman menbutuhkan waktu 6 jam atau setengah hari kerja dengan 8 orang
pekerja. Selanjutnya, setelah proses penanaman, biasanya tanaman padi akan
tumbuh dan berkembang, dalam kurun waktu 7 hari, apabila ada bibit padi yang
mati, maka dilakukan proses penyulaman.
Pemupukan
Pemupukan adalah proses pemberian unsur hara pada tanaman agar tanaman
berkembang dengan baik (Shinta, 2011). Proses pemberian pupuk dilakukan
selama 3 kali dengan waktu pertama adalah setalah 7 hari setelah tanam, yang
kedua adalah ketika 25 hari setelah tanam dan yang ketiga adalah 30-45 hari
setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia. Bagi petani yang
memiliki ternak, dapat memberi pupuk organik sebagai dasar, pupuk ini diberikan
sebelum tanam atau ketika proses pengolahan lahan. Pemberian pupuk pada
komoditas padi dengan luasan lahan ½ ha dapat dilihat pada tabel 11.
3
Pemeliharaan
Pengendalian OPT
OPT adalah organisme pengganggu tanaman baik itu hewan, jamur, bakteri, virus
maupun tumbuhan. OPT terbagi menjadi tiga jenis yaitu penyakit, hama, dan
gulma. Hama dan penyakit dapat dibedakan dengan cara melihatnya dengan
mata, hama memiliki karakter yang mudah dilihat dengan kasat mata dan
membuat kerusakan pada padi, contohnya adalah tikus. Sedangkan penyakit
karakternya tidak dapat dilihat dengan kasat mata namun akibat yang ditimbulkan
dari penyakit dapat membuat tanaman lama-kelamaan akan mati. Contoh
penyakit dalam komoditas padi adalah jamur dan bakteri. Gulma adalah
tumbuhan seperti rumput yang tumbuh disekitar tanaman budidaya. Gulma
sangat mengganggu tanaman budidaya karena dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan merebut unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman budidaya
(Hazbar, 2006).
Cara mengendalikan hama dan penyakit adalah dengan berbagai cara sesuai
dengan hama dan penyakit yang menyerang. Apabila hama tersebut adalah
wereng, maka dapat dilakukan penyemprotan insektisida. Contoh penyakit yang
menyerang komoditas padi adalah Blast, cara menyembuhkan penyakit seperti ini
adalah dengan cara memberikan fungisida yang disemprotkan menggunakan
Hand Sprayer. Dalam mengendalikan gulma, perlu peninjauan terlebih dahulu
jenis gulma apa yang muncul agar tindakan yang dilakukan tepat. Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk membasmi gulma adalah dengan
memberinya herbisida dan mencabutnya langsung agar gulma tersebut mati.
Pemanenan
Pascapanen
padi yang telah dipanen dikeringkan terlebih dahulu selama 2-4 hari. Setelah itu,
padi sebagian disimpan dan sebagian lagi digiling.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Havea
Spesies : Havea brasiliensis
Tanaman karet jenis ini merupakan sumber utama bahan karet alam di dunia.
Tanaman karet jika batangnya dilukai maka akan menghasilkan getah atau yang
biasa disebut dengan lateks, lateks inilah yang kemudian melewati proses
pengolahan yang cukup panjang untuk menjadi benda-benda di sekitar kita seperti
ban kendaraan, sarung tangan karet, penghapus, alat-medis, dan lain sebagainya
yang menggunakan bahan dasar karet.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan pada komoditas karet terbilang cukup sederhana pada jenis
tanahnya yang berjenis aluvial. Karena kondisi tanah rawa berair, maka dibuat
seperti irigasi dan bedengan agar air tersebut dapat mengalir kearah bawah dan
tidak menggenang. Pengolahan lahan pada komoditas karet menggunakan alat
berupa cangkul. Waktu yang dibutuhkan untuk mengolah lahan pada komoditas
karet dengan luasa ¼ ha adalah sekitar 15 hari.
Proses persiapan bibit pada komoditas karet cukup singkat karena bibitnya dibeli
dari penyetok bibit karet brazil hibrida dengan tekhnik stek sambung. Waktu
yang dibutuhkan untuk penyemaian komoditas karet sekitar 1 bulan. Bibit yang
diperlukan untuk luas lahan ¼ ha adalah 225 batang. Pemilihan bibit pada
komoditas karet yang baik dapat didapat pada penyetok bibit karet.
Penanaman
Kumpulkan plastik bekas polybag agar tidak mencemari tanah dan mengganggu
tanaman. Setelah itu, tutup kembali lubang dengan tanah yang sebelumnya digali
lalu rapatkan tanah agar pohon karet tidak roboh. Setelah itu, gemburkan tanah di
sekitar tanaman karet lalu campurkan tanah tersebut dengan pupuk organik agar
pertumbuhan pohon karet dapat maksimal. Penggunaan jarak pada tanaman ini
adalah sekitar 3-4 m. Waktu yang dibutuhkan untuk menanam bibit karet adalah
± 2 hari.
Pemupukan
Karet merupakan tanaman tahunan yang dapat disadap ketika sudah berusia 5
tahun atau diameter pohon sudah 20 cm. Pemupukan dibagi menjadi dua periode
yaitu periode awal tanam dan pemupukan pada komoditas karet ketika tanaman
sudah berusia produktif atau sudah bisa disadap. Awal tanam dihitung sejak
awal tanaman karet ditanam hingga satu tahun. Pemupukan dilakukan 2 bulan
sekali dengan menggunakan pupuk kandang dan mutiara. Pemberian pupuk ini
bertujuan untuk menstimulus produksi getah karet dan diameter pohon karet itu
sendiri.
Pengendalian OPT
Pada komoditas karet, sedikit sekali hama dan penyakit yang menyerang. Namun,
pada kondisi tertentu, penyakit dapat menyerang komoditas karet. Contohnya
penyakit jamur akar putih, penyakit bidang sadap kanker garis dan penyakit daun
Colletotrichum (Defitri, 2014). Sedangkan gulma yang sering muncul pada
komoditas karet adalah rumput rawa seperti yang terdapat pada gambar 6. Gulma
yang ada pada komoditas karet tidak terlalu mengganggu tanaman karet itu
sendiri. Hanya saja dapat pengurangi unsur hara tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman karet. Pencabutan gulma adalah salah satu cara terbaik mengendalikan
gulma. Apabila gulma yang ada pada tanaman karet dibasmi dengan herbisida,
justru dapat mengakibatkan dampak stress pada tanaman karet.
3
Pemanenan
Usia yang tepat untuk komoditas karet adalah ketika usianya sudah 5 tahun atau
pohonnya sudah memiliki diameter 20 cm. Proses pemanenan dilakukan setiap
hari atau dua hari sekali tergantung cuaca dengan cara menyadapnya
menggunakan sabit karet. Waktu yang dibutuhkan untuk menyadap karet dengan
luasan ¼ ha adalah sekitar 1-2 jam dengan satu orang pekerja. Setelah disadap
setiap hari, apabila wadah sudah terisi penuh seperti gambar 7 maka dikumpulkan
menjadi satu di wadah yang lebih besar dan biasanya, dalam 1 minggu dapat
menghasilkan 100 kg karet.
Pascapanen
Kegiatan pascapanen komoditas karet hanya dapat dijual saja. Karet atau Lateks
ini akan dikumpulkan ke pengepul dan kemudian disetorkan lagi ke pabrik untuk
diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan.
Contohnya adalah ban, sandal, sepatu karet, alat alat medis dan lain-lain. Harga
komoditas karet untuk saat ini berada di kisaran Rp.10.000-Rp.15.000 tergantung
kualitas karet dan konsentrasi air yang ada dalam karet tersebut.