Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PANGAN (AGH 340)

BUDIDAYA PADI SAWAH dan PENGARUH PERLAKUAN PEMUPUKAN


padaPADI(Oryza Sativa)

Disusun oleh :
Aufal Anief Mangkubumi

(A24110172)

Asisten Praktikum :
Fitri Gumayanti

(A24100149)

Arini Falahiyah

(A24100154)

Erna Siaga

(A24100157)

Yulisda Eka Wardani

(A24100189)

Gerland Akhmadi

(A24100197)

Donatila Faranso

(A24100204)

Dosen :
Dr. Ir. Heni Purnamawati, M.Sc Agr.

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

PENDAHULUAN
Latar belakang
Beras merupakan bahan pangan sebagian besar penduduk Indonesia
(96,87% penduduk Indonesia) dan merupakan penyumbang lebih dari 65%
kebutuhan kalori (Pranolo, 2001). Perkembangan produksi padi baik di Indonesia
maupun negara lain penghasil padi terjadi setelah tahun 1960 dengan lahirnya
revolusi hijau. Teknologi revolusi hijau telah mentransformasikan pertanian
menjadi pertanian berinput luar tinggi (High External Input Agriculture, HEIA).
Peningkatan produksi Yang tinggi disebabkan oleh peningkatan input dari luar
terutama pupuk urea yang sangat tinggi, namun penggunaan aplikasi pupuk kimia
yang tinggi tersebut tanpa pengembalian bahan organik ke lahan menyebabkan
ketidak seimbangan hara tanah dan penurunan efisiensi serta meningkatkan
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu muncul sistem pertanian yang berinput
luar rendah dan berkelanjutan (Low External Input Sustainable Agriculture,
LEISA) atau sering disebut dengan pertanian organik.
Selain itu permasalahan komoditas pangan yang masih bertumpu pada
beras menyisakan pekerjaan rumah bagi setiap pihak untuk mereduksi
permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang timbul misalnya konversi lahan
sawah hingga menurunkan produktivitas, gangguan organisme penyakit tanaman,
kesulitan produksi dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehingga
melakukan ekspor besar-besaran, pengupayaan pasca panen bahkan penerapan
regulasi pertanian, dll. Berdasarkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengasah
kemampuan sumberdaya manusia dalam meningkatkan komoditas pertanian
beras. Salah satu yang dapat dilakukan adalah memberikan pembelajaran kepada
mahasiswa terkait bagaimana budidaya padi. Dengan kata lain urgensi
produktivitas dan budidaya padi menjadi latar belakang kegiatan pembelajaran
mahasiswa dan menganalisis bagaimana proses tersebut dilakukan serta mengkaji
hasil yang telah dicapai dalam laporan akhir budidaya padi.
Pada praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan ini mahasiswa
diajarkan cara budi daya padi sawah dengan berbagai metode, perlakuan pupuk
dan sistem pertanian seperti HEIA dan LEISA.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai karakter agronomi padi sawah.
2. Mahasiswa dapat menerapkan budi daya padi sawah dengan teknologi
terpilih
3. Mahasiswa dapat menerapkan teknik pengamatan berbagai peubah pada
penelitian padi sawah.

BAHAN DAN METODE


1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru Institut
Pertanian Bogor pada hari Rabu pukul 07.00-10.00 WIB.
2. Bahan dan Alat

Benih padi varietas Mentik Wangi

Pupuk anorganik (NPK Kujang 30:6:8)

Pupuk Organik (Pupuk kandang)

Pupuk hayati

Pestisida

Peralatan budi daya (meteran, Ajir, ember, timbangan, landak)

3. Metodologi
a. Perlakuan masing-masing kelompok :
P1: HEIA, 400 kg/ha pupuk NPK Kujang 30:6:8
P2: LEISA, 300 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk
kandang10 ton per hektar

P3: LEISA, 200 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk kandang


10 ton per hektar + pupuk cair hayati
P4: LEISA, 100 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk kandang
10 ton per hektar + Pupuk cair hayati
P5: Pupuk kandang 10 ton/ha + pupuk cair hayati
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Satu kelompok besar mendapatkan 1 perlakukan pupuk


Memasang ajir yang diikat dengan rafia untuk jarak tanam
Menanam padi sesuai dengan ajir yang dipasang
1 MST dilakukan penyulaman.
3 MST dilakukan pengukuran BWD
4 MST dilakukan pemilihan tanaman contoh
Pengamatan tanaman contoh yang meliputi tinggi tanaman, jumlah
makan dan BWD, dilakukan juga penyiangan gulma dan pembuangan
hama keong.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tinggi tanaman
Sumber
Keragaman
Ulangan

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST

0.0709tn 0.3346tn 0.3170tn 0.1328tn

Perlakuan

0.0090tn 0.1386tn 0.1383tn 0.0627tn

Jumlah anakan
Sumber
Keragaman
Ulangan
Perlakuan

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST

0.5988t

0.3464t

0.3508t

0.2725t

0.0271t

0.1681t

0.0168*

0.0512t

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST

0.1234t

0.0259*

0.2977t

0.0049*

0.1986tn

BWD
Sumber
Keragaman
Ulangan

Perlakuan

0.2697t

0.4290t

0.3411t

Pembahasan
Praktikum dilaksanakan pada lahan sawah beririgasi dengan ukuran petak
percobaan seluas 4x5 m2. Pengolahan tanah dilakukan dengan sistem olah tanah
sempurna(maksimum tillage) yaitu meliputi pembajakan, penggaruan dan
perataan. Pada saat pengolahan tanah pupuk kandang disebar dan dibenamkan.
Benih disemai pada bedengan semai(nursery) yang telah disiapkan.
Sebelumnya benih direndam dengan air garam agar dapat diketahui benih mana
yang layak tanam dan tidak layak tanam. Benih yang layak tanam akan tenggelam
dalam larutan tersebut sedangkan benih yang tidak layak tanam akan terapung
karena pertumbuhan sel-sel benih kurang sempurna. Bibit dipindah tanam pada
umur 14 hari dengan 1-2 bibit per lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan
adalah jarak tanam legowo 2:1 dengan jarak antar tanaman 20 x 20 x 40 cm.
Pupuk cair hayati yang diaplikasikan mengiktui prosedur yang tercantum pada
kemasan.Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang

memilikilapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah. Menghendaki tanah


lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm.
Penanaman dengan menggunakan varietas unggul penting dalam
menghasilkan produksi padi yang baik dan melimpah. Pada praktikum ini, kami
menggunakan benih padi varietas Mentik Wangi.Persemaian juga penting
diperhatikan dan dipelihara dengan baik hingga bibitnya dapat ditanam di lahan
sawah yang telah disediakan.Luas lahan semai seluas sekitar 4-5% dari luas lahan
tanam. Lokasi persemaian harus dipilih yang pengairannya mudah dikelola, baik
dan dekat dengan lahan tanam. Tanah diolah secara sempurna dan dibuat
bedengan berukuran lebar 1-1,2m dan panjang sesuai dnegan ukuran petakan.
Setelah itu benih ditebar langsung di atasnya, persemaian dipupuk 10-20 g N agar
bibit tumbuh lebih baik.
Pada Praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Panganini dilakukan
pengamatan pada padi dengan berbagai macam perlakuan yang berbeda pada
masing-masing kelompok praktikum. Ada lima perlakuan yang dilakukan, yaitu
P1: HEISA, 400 kg/ha pupuk NPK Kujang 30:6:8, P2: LEISA, 300 kg/ha pupuk
NPK + pupuk kandang 10ton/ha, P3: LEISA, 200 Kg/ha NPK + pupuk kandang +
pupuk cair hayati, P4: LEISA, 100 Kg/ha NPK + pupuk kandang + pupuk cair
hayati, P5: Pupuk kandang 10ton/ha + pupuk cair hayati. Variabel yang diamati
adalah bagan warna daun, tinggi tanaman, dan jumlah anakan. Perlakuan tersebut
memberikan dampak berbeda-beda terhadap variabel tanaman yang diamati. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapatkan. Pada tabel bagan warna daun
perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap bagan warna daun padi pada 6
MST-9 MST. Ulangan perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap bagan
warna daun pada 6 MST dan 8 MST sedangkan perlakuan pupuk berpengaruh
nyata pada bagan warna daun saat 7 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap
bagan warna daun pada 9 MST. Tabel tinggi tanaman menunjukkan bahwa
perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi pada 6
MST 9 MST. Ulangan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi
pada 6 MST 9 MST. Tabel jumlah anakan menunjukkan perlakuan pupuk tidak
berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada 6 MST, 7 MST dan 9 MST

sedangkan pada 8 MST perlakuan pupuk berpengaruh nyata terhadap jumlah


anakan. Ulangan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada 6 MST
9 MST. Data tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap
pertumbuhan tanaman padi dengan perlakuan pupuk sistem LEISA maupun
HEISA. Tetapi, seharusnya terdapat perbedaan terhadap perlakuan pupuk sistem
LEISA dan HEISA. Jika diamati secara visual di lapangan terdapat perbedaan
warna daun dan ketinggian tanaman serta kesuburan tanaman padi. Namun, hal itu
kembali pada objektivitas pengamat tanaman padi di lahan tersebut.
Di lahan padi yang ditanami oleh praktikan terdapat OPT yang terdiri dari
hama, penyakit dan gulma. Gulma yang tumbuh di lahan padi praktikan antara
lain E. Collonum, Monochoria vaginalis,Leisia hexandra,Echinochloa crusgalli,
Ciperus iria, Cyperus diformis,fimbristilis miliaceae dan lain sebagainya.
Penanggulangan

gulma

tersebut

dilakukan

dengan

mencabutnya

dan

menenggelamkan secara manual atau dengan cara menggosok permukaan lahan


yang terdapat gulma dengan landak. Hama yang ditemui di lahan praktikum padi
sawah antara lain belalang dan keong. Penanggulangan hama keong dengan
mengambil keong dan telurnya secara manual kemudian dibuang ke tempat yang
jauh dari lahan praktikum padi sawah, sedangkan hama belalang belum
ditanggulangi. Pada daun padi ada yang berwarna kuning, kemungkinan warna
kuning tersebut tanda-tanda kekurangan unsur N namun tidak menutup
kemungkinan terkena penyakit.
Adapun kesalahan-kesalahan praktikan dalam pengamatan padi yaitu:
berbedanya asumsi praktikan dalam mengamati Bagan Warna Daun, tidak
akuratnya praktikan dalam mengukur tinggi tanaman padi, kebingungan dalam hal
menghitung anakan tanaman padi yang tumbuh merumpun dan banyak sehingga
adakalanya tidak akurat. Praktikum selanjutnya diharapkan agar pengamatan
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga diperoleh data-data dan hasil yang lebih
akurat.

KESIMPULAN
Praktikum budidaya dan pengamatan padi sawah pada mata kuliah ITP,
karakter agronomi yang diamati adalah jumlah makan, tinggi tanaman padi,

Bagan Warna Daun dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terdapat


perbedaan pengaruh antara pemberian pupuk atau asing-masing metode perlakuan
dengan tinggi tanaman, warna daun dan jumlah makan padi.

DAFTAR PUSTAKA
Pranolo, T. 2001. Status Beras Kondisi Petani dan Lembaga Pangan. Dalam :
Agribisnis dan Ketahanan Pangan : Akselerasi Inovasi dan Penerapan
teknologi Padi, Seminar dan Ekspose Inovasi Teknologi Padi: Menjawab
tantangan Perberasan Nasional. Departemen Pertanian. Jakarta. 14 hal.

LAMPIRAN
Tabel 1. Tinggi tanaman pada 6 MST

Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

2189.403785
3291.533688
3391.990632
8687.575697

437.880757
822.883422
178.525823

2.45
4.61
3.30

0.0709tn
0.0090tn

Tabel 2. Tinggi tanaman pada 7 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

2297.419121
2963.031037
7109.62496
12173.97828

459.483824
740.757759
374.19079

1.23
1.98

0.3346tn
0.1386tn

Tabel 3. Tinggi tanaman pada 8 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

2281.803705
2846.738475
6824.64905
11689.15818

456.360741
711.684619
359.19206

1.27
1.98

0.3170tn
0.1383tn

Tabel 4. Tinggi tanaman pada 9 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

4897.902545
5394.444415
9537.59821
19540.25852

979.580509
1348.611104
501.97885

1.95
2.69

0.1328tn
0.0627tn

Tabel 5. Jumlah anakan pada 6 MST

Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

896.018733
3343.108233
4562.843267
8690.546897

179.203747
835.777058
240.149646

0.75
3.48

0.5988 tn
0.0271tn

Tabel 6. Jumlah anakan pada 7 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

2202.824572
2660.993593
6973.12178
11823.83302

440.564914
665.248398
367.00641

1.20
1.81

0.3464tn
0.1681tn

Tabel 7. Jumlah anakan pada 8 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

1787.785600
4757.375633
5707.03507
12111.55879

357.557120
1189.343908
300.37027

1.19
3.96

0.3508tn
0.0168*

Tabel 8. Jumlah anakan pada 9 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

2626.392600
4345.437267
7183.28273
13884.49310

525.278520
1086.359317
378.06751

1.39
2.87

0.2725tn
0.0512tn

Tabel 9. Bagan Warna Daun pada 6 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

0.97042083
0.54354583
1.83532917
3.29206897

0.19408417
0.13588646
0.09659627

2.01
1.41

0.1234tn
0.2697tn

Tabel 10. Bagan Warna Daun pada 7 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

1.66715000
0.40615000
1.91785000
4.00827586

0.33343000
0.10153750
0.10093947

3.30
1.01

0.0259*
0.4290tn

Tabel 11. Bagan Warna Daun pada 8 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

0.55873333
0.40806667
1.60843333
2.63741379

0.11174667
0.10201667
0.08465439

1.32
1.21

0.2977tn
0.3411tn

Tabel 12. Bagan Warna Daun pada 9 MST


Sumber
keragama
n
Ulangan
Perlakuan
Galat
Umum

Db

Jumlah
kuadrat

Kuadrat
tengah

F hitung

Pr > F

5
4
19
28

1.02793333
0.28180833
0.80206667
2.08810345

0.20558667
0.07045208
0.04221404

4.87
1.67

0.0049**
0.1986tn

Output SAS
The GLM Procedure
Class Level Information
Class
Levels Values
ulangan
6 123456
perlakuan
5 P1 P2 P3 P4 P5
Number of Observations Read
Number of Observations Used

29
29

The GLM Procedure


Dependent Variable: TT6
Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
5295.585065
588.398341
3.30 0.0137
Error
19
3391.990632
178.525823
Corrected Total28
8687.575697
R-Square
Coeff Var
Root MSE
TT6 Mean
0.609558
24.44464
13.36136
54.65966
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan5
2004.051377
400.810275
2.25 0.0917
perlakuan4
3291.533688
822.883422
4.61 0.0090
Source
DF
Type III SS
Mean Square F Value
ulangan5
2189.403785
437.880757
2.45 0.0709
perlakuan4
3291.533688
822.883422
4.61 0.0090

Pr > F

The GLM Procedure


Dependent Variable: TT7
Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
5064.35331
562.70592
1.50 0.2167
Error
19
7109.62496
374.19079
Corrected Total28
12173.97828
R-Square
Coeff Var
Root MSE
TT7 Mean
0.415998
33.13015
19.34401
58.38793
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan5
2101.322276
420.264455
1.12 0.3816
perlakuan 4
2963.031037
740.757759
1.98 0.1386
Source
DF
Type III SS
Mean Square F Value
ulangan5
2297.419121
459.483824
1.23 0.3346
perlakuan4
2963.031037
740.757759
1.98 0.1386

Pr > F

The GLM Procedure


Dependent Variable: TT8
Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square
Model
9
4864.50913
540.50101
Error
19
6824.64905
359.19206
Corrected Total28
11689.15818

F Value Pr > F
1.50 0.2164

R-Square

Coeff Var
0.416156

Root MSE
28.50526

TT8 Mean
18.95236

66.48724

Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value
ulangan5
2017.770659
403.554132
1.12 0.3815
perlakuan4
2846.738475
711.684619
1.98 0.1383

Pr > F

Source
DF
Type III SS
Mean Square F Value
ulangan5
2281.803705
456.360741
1.27 0.3170
perlakuan4
2846.738475
711.684619
1.98 0.1383

Pr > F

The GLM Procedure


Dependent Variable: TT9
Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
10002.66032
1111.40670
2.21 0.0693
Error
19
9537.59821
501.97885
Corrected Total28
19540.25852
R-Square
Coeff Var
Root MSE
TT9 Mean
0.511900
28.97489
22.40488
77.32517
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan 5
4608.215904
921.643181
1.84 0.1538
perlakuan
4
5394.444415
1348.611104
2.69 0.0627
Source
DF
Type III SS
Mean Square F Value
ulangan 5
4897.902545
979.580509
1.95 0.1328
perlakuan 4
5394.444415
1348.611104
2.69 0.0627

Pr > F

The GLM Procedure


Dependent Variable: JA6
Sum of
Source
DFSquares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
4127.703630
458.633737
1.91 0.1126
Error
19
4562.843267
240.149646
Corrected Total
28
8690.546897
R-Square
Coeff Var
Root MSE
JA6 Mean
0.474965
57.41742
15.49676
26.98966
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan5
784.595397
156.919079
0.65 0.6626
perlakuan 4
3343.108233
835.777058
3.48 0.0271
Source
ulangan
perlakuan

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
896.018733
179.203747
0.75 0.5988
4
3343.108233
835.777058
3.48 0.0271
The GLM Procedure

Dependent Variable: JA7


Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
4850.71123
538.96791
1.47 0.2293
Error
19
6973.12178
367.00641
Corrected Total
28
11823.83302

R-Square
0.410249
Source
ulangan 5
perlakuan
Source
ulangan
perlakuan

Coeff Var
62.62533

Root MSE
19.15741

JA7 Mean
30.59052

DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
2189.717642
437.943528
1.19 0.3495
4
2660.993593
665.248398
1.81 0.1681
5

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
2202.824572
440.564914
1.20 0.3464
4
2660.993593
665.248398
1.81 0.1681
The GLM Procedure

Dependent Variable: JA8


Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Mode
9
6404.52372
711.61375
2.37 0.0543
Error
19
5707.03507
300.37027
Corrected Total28
12111.55879
R-Square
Coeff Var
Root MSE
JA8 Mean
0.528794
60.30483
17.33119
28.73931
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan 5
1647.148086
329.429617
1.10 0.3944
perlakuan
4
4757.375633
1189.343908
3.96 0.0168
Source
ulangan
perlakuan

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
1787.785600
357.557120
1.19 0.3508
4
4757.375633
1189.343908
3.96 0.0168

The GLM Procedure


Dependent Variable: JA9
Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Mode
9
6701.21037
744.57893
1.97 0.1023
Error
19
7183.28273
378.06751
Corrected Total28
13884.49310
R-Square
Coeff Var
Root MSE
JA9 Mean
0.482640
77.23254
19.44396
25.17586
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan
5
2355.773103
471.154621
1.25 0.3269
perlakuan
4
4345.437267
1086.359317
2.87 0.0512
Source
ulangan
perlakuan

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
2626.392600
525.278520
1.39 0.2725
4
4345.437267
1086.359317
2.87 0.0512
The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD6


Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
1.45673980
0.16185998
1.68 0.1643
Error
19
1.83532917
0.09659627
Corrected Total
28
3.29206897
R-Square
Coeff Var
Root MSE
BWD6 Mean
0.442500
11.43080
0.310799
2.718966

Source
ulangan 5
perlakuan
Source
ulangan
perlakuan

DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
0.91319397
0.18263879
1.89 0.1434
4
0.54354583
0.13588646
1.41 0.2697
DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
5
0.97042083
0.19408417
2.01 0.1234
4
0.54354583
0.13588646
1.41 0.2697
The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD7


Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
2.09042586
0.23226954
2.30 0.0604
Error
19
1.91785000
0.10093947
Corrected Total
28
4.00827586
R-Square
Coeff Var
Root MSE
BWD7 Mean
0.521527
12.51845
0.317710
2.537931
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan
5
1.68427586
0.33685517
3.34 0.0249
perlakuan
4
0.40615000
0.10153750
1.01 0.4290
Source
ulangan
perlakuan

5
4

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
1.66715000
0.33343000
3.30 0.0259
0.40615000
0.10153750
1.01 0.4290
The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD8


Sum of
Source
DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
1.02898046
0.11433116
1.35 0.2767
Error
19
1.60843333
0.08465439
Corrected Total
28
2.63741379
R-Square
Coeff Var
Root MSE
BWD8 Mean
0.390148
12.39012
0.290954
2.348276
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan
5
0.62091379
0.12418276
1.47 0.2468
perlakuan
4
0.40806667
0.10201667
1.21 0.3411
Source
ulangan
perlakuan

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
0.55873333
0.11174667
1.32 0.2977
4
0.40806667
0.10201667
1.21 0.3411
The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD9


Sum of
Source DF
Squares
Mean Square F Value Pr > F
Model
9
1.28603678
0.14289298
3.38 0.0121
Error
19
0.80206667
0.04221404
Corrected Total
28
2.08810345
R-Square
Coeff Var
Root MSE
BWD9 Mean
0.615887
9.230605
0.205461
2.225862
Source
DF
Type I SS
Mean Square F Value Pr > F
ulangan
5
1.00422845
0.20084569
4.76 0.0055
perlakuan
4
0.28180833
0.07045208
1.67 0.1986

Source
ulangan 5
perlakuan

DF
Type III SS
Mean Square F Value Pr > F
1.02793333
0.20558667
4.87 0.0049
4
0.28180833
0.07045208
1.67 0.1986
The GLM Procedure

Level of
------------TT6----------- ------------TT7----------- ------------TT8----------perlakuan N
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
P1
6 59.6500000
3.5081334 64.2833333
3.0590303 70.2166667
3.1757939
P2
6 45.5383333 26.0632541 52.0916667 30.0312573 56.3416667
33.5157637
P3
6 66.5000000
6.0199668 62.5833333 21.5749314 75.0800000
10.2310508
P4
6 60.8333333
4.1538737 69.1333333
5.0871079 75.6833333
3.7722230
P5
5 38.0000000 21.5401950 40.9400000 24.4647297 52.8400000
26.6691395
Level of
------------TT9----------- ------------JA6----------- ------------JA7----------perlakuan N
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
P1
6 81.6500000
4.7022335 20.5500000
4.6029338 21.1666667
5.4213160
P2
6 61.3833333 38.3753784 32.3166667 21.0806467 35.7625000
22.4399852
P3
6 90.7333333 12.1756588 18.1333333
4.2734841 28.5000000
26.7012359
P4
6 89.7716667
5.4441176 20.0666667
5.3802107 22.3833333
6.3461537
P5
5 60.2400000 38.9620713 47.2600000 26.9021932 48.0500000
26.1967555
Level of
------------JA8----------- ------------JA9----------- -----------BWD6----------perlakuan N
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
P1
6 20.0333333
5.1325108 16.3333333
4.1950765 2.76666667
0.47187569
P2
6 36.9900000 25.1370603 37.7333333 32.3004438 2.86666667
0.46332134
P3
6 17.5666667
4.6800285 13.8166667
2.5063253 2.70833333
0.20595307
P4
6 21.1500000
6.2336987 18.0166667
6.7324339 2.75000000
0.22583180
P5
5 51.8000000 31.2247498 42.9400000 32.5847050 2.46000000
0.19493589
Level of
-----------BWD7----------- -----------BWD8----------- -----------BWD9----------perlakuan N
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
P1
6 2.58333333 0.45789373 2.45000000 0.45055521 2.05000000
0.08366600
P2
6 2.68333333 0.41190614 2.39166667 0.29396712 2.31666667
0.25429641
P3
6 2.55000000 0.47222876 2.49166667 0.27279418 2.28333333
0.35449495
P4
6 2.53333333 0.29439203 2.20000000 0.22803509 2.23333333
0.31411251
P5
5 2.30000000 0.18708287 2.18000000 0.14832397 2.25000000 0.295

DOKUMENTASI KEGIATAN
PRAKTIKUM BUDIDAYA PADI SAWAH

Gb 1. Lahan praktikum budi daya


padi sawah

Gb 3. Pengamatan
warna daun dengan
BWD

Gb 4. Bulir padi yang


mulai berisi pada
tanaman contoh

Gb 2.
Pengamatan
tinggi taman

Gb 5. Pendataan
hasil pengamatan

Gb 6. Tanaman padi
sawah yang sudah
berisi

Gb 7. Lahan praktikum budidaya padi


sawah

Anda mungkin juga menyukai