Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN KOMBINASI KOMPOS SEKAM PADI PLUS DENGAN

PUPUK UREA TERHADAP KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH


PADA BUDIDAYA PADI SALIBU RATUN 1 ( Oryza sativa )

OUTLINE

OLEH

DEDE HIDAYAT
NIM : 1309009013
NPM: 7113071176
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
PEMANFAATAN KOMBINASI KOMPOS SEKAM PADI PLUS DENGAN
PUPUK UREA TERHADAP KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH
PADA BUDIDAYA PADI SALIBU RATUN 1 (Oryza sativa)

OUTLINE

OLEH

DEDE HIDAYAT
NIM : 1309009013
NPM: 7113071176
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Outline Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian


Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

Komisi Pembimbing :

Ir. Chairani, MP Ir. Ratna Mauli Lubis, MP


Ketua Anggota

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
PENDAHULUAN

LatarBelakang

Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang sangat penting keberadaannya

di Indonesia karena beras yang dihasilkan merupakan sumber makanan pokok dan

bahkan bagi separuh penduduk Asia. Sekitar 1.750 juta jiwa dari 3 milyar

penduduk Asia termasuk 200 juta penduduk Indonesia, menggantungkan

kebutuhan kalorinya dari beras. Sementara di Afrika dan Amerika Latin yang

berpenduduk sekitar 1,2 milyar, 100 juta diantaranya pun hidup dari beras. Oleh

karena itu, di Negara-negara Asia beras memiliki nilai ekonomis sangat berarti.

Oleh karena itu padi dapat mempengaruhi kestabilan politik, ekonomi dan

pertanian negara, serta mempengaruhi biaya kerja dan harga bahan lainnya

(Andoko, 2010).

Menurut Departemen Pertanian (2006), tingkat konsumsi di Indonesia

139,15 kilogram per kapita per tahun atau setara dengan kebutuhan beras 47,57

juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara lahan yang tersedia hanya 11 juta-

12 juta hektar (ha) dengan rata-rata produksi 4-6 ton per ha. Jumlah ini tidak akan

cukup pada tahun yang akan datang. Dengan asumsi laju pertumbuhan 0,92 % per

tahun, kebutuhan beras kita akan mencapai 61,23 juta ton GKG, sementara

konversi lahan pertanian berlangsung terus-menerus

Di tengah rumitnya upaya peningkatan produksi padi ternyata di

Kabupaten Tanah Datar ada suatu inovasi teknologi sejak tahun 2007 telah

dikembangkan oleh masyarakat dan sangat mudah dilaksanakan. Inovasi tersebut

adalah “Teknologi Padi Salibu”, namun yang menjadi permasalahan bahwa

kebanyakan petani masih belum mau menerapkan teknologi tersebut karena petani
masih percaya dengan teknologi tradisional (cara lama) yang selalu dilakukan

setiap periode tanam, sehingga para penyuluh pertanian maupun badan pertanian

setempat sulit untuk memberikan sosialisasi mengenai padi salibu ini.

Padi salibu merupakan sebutan oleh masyarakat Minangkabau terhadap

tunas padi yang tumbuh setelah batangnya dipotong ketika dipanen. Di daerah lain

orang menyebutnya padi suli, padi berlanjut, ratun atau singgang (Jawa)

atau turiang (Sunda) dan lain-lain sesuai bahasa daerah masing-masing. Selama

ini padi salibu hanya dijadikan hijauan makananan ternak, karena gabah yang

dihasilkan tidak menguntungkan secara ekonomis.

Menurut Yohanes (2012) Keuntungan penerapan padi salibu/ratun adalah

cepat, mudah dan murah serta dapat meningkatkan produktivitas padi per unit area

dan per unit waktu. Penerapan budidaya padi dengan sistem salibu/ratun melalui

pemanfaatan varietas berdaya hasil tinggi, diduga dapat memberi andil dalam

meningkatkan produktivitas padi nasional.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi kompos sekam padi plus dengan pupuk

urea terhadap kandungan bahan organik.

2. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi kompos sekam padi plus terhadap

pertumbuhan dan produksi padi (Oryza sativa)

Hipotesis

1. Adanya pengaruh kompos sekam padi plus dengan pupuk urea terhadap

kandungan bahan organik..


2. Adanya pengaruh kompos sekam padi plus dengan pupuk urea terhadap

pertumbuhan dan produksi padi (Oryza sativa).

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) di Fakultas

Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan

2. Sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan dalam teknis

budidaya padi salibu (Oryza sativa).


BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan di laksanakan di Kecamatan Tanjung Morawa,

Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian tempat ± 25 mdpl. Penelitian ini akan

di laksanakan pada bulan Februari-Mei 2017.

Bahan dan Alat

Bahan : Bahan yang digunakan adalah jerami padi, sekam padi, buah pepaya

busuk, pupuk kandang kambing, bonggol pisang, air beras, air kelapa,

gula merah, EM-4, dan bahan lain yang mendukung pada penelitian ini.

Alat : Alat yang digunakan adalah terpal plastik, timbangan, parang, cangkul,

dan alat lain yang mendukung pada penelitian ini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial

dengan faktor yang diteliti yaitu:

1. Faktor pemberian sekam padi (S) terdiri dari 4 taraf yaitu :


S0 = Kontrol
S1 = 4 ton/ha = 2,4 kg/plot
S2 = 8 ton/ha = 4,8 kg/plot
S3 = 12 ton/ha = 7,2 kg/plot
2. Faktor pemberian pupuk urea (U) terdiri dari 4 taraf yaitu :
U0 = Kontrol
U1 = 100 kg/ha = 0.06 kg/plot = 60 g/plot
U2 = 200 kg/ha = 0.12 kg/plot = 120 g/plot
U3 = 300 kg/ha = 0.18 kg/plot = 180 g/plot
Jumlah kombinasi perlakuan adalah 4 x 4 = 16 kombinasi perlakuan dengan
susunan sebagai berikut :
U0S0 U1S2 U3S0

U0S1 U1S3 U3S1

U0S2 U2S0 U3S2

U0S3 U2S1 U3S3

UIS0 U2S2

U1S1 U2S3

Jumlah ulangan :3 ulangan

Jumlah plot/ulangan : 16 plot

Jumlah seluruh plot : 48 plot

Jumlah tanaman sample : 22 tanaman

Jumlah seluruh sample : tanaman

Jumlah seluruh tanaman : 4608 tanaman

Ukuran plot :3mx2m

Jarak tanam : 25 cm x 25 cm

Parameter yang diamati :

1. Tinggi tanaman

2. Jumlah anakan

3. Jumlah produktif

4. Jumlah malai

5. Berat 1000 butir benih

6. Kandungan bahan organik

7. N Total pada padi salibu

8. N Daun pada padi salibu


9. Produksi

10. C/N
Bagan Percobaan

Ulangan I Ulangan II Ulangan III

1m

1m

S
Keterangan:
a. Jarak antar ulangan 1 m
. b. Jarak antar plot 1 m

Anda mungkin juga menyukai