Oleh:
Mega Tri Asih
13030204031
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun proposal pemanfaatan eceng
gondok (eichhornia crassipes) sebagai pupuk pada budidaya tanaman sawi
(brassica kapa).
Tujuan penulis menulis proposal ini yang utama adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah ekologi terapan. Di sisi lain, penulis menulis proposal ini untuk
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar...................................................................................................................
ii
Daftar isi..............................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................................................
1
B. Rumusan masalah......................................................................................................
2
C. Tujuan .......................................................................................................................
3
C. Manfaat......................................................................................................................
3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pupuk.........................................................................................................................
4
B. Potensi Eceng Gondok...............................................................................................
6
D. Zat yang Diperlukan Tanaman..................................................................................
7
C. Proses Pengomposan Bahan Organik oleh Mikroba..................................................
11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian..........................................................................................................
13
B. Variabel Penelitian.....................................................................................................
13
C. Definisi Operasional..................................................................................................
13
D. Alat dan Bahan..........................................................................................................
13
E. Langkah kerja.............................................................................................................
13
F. Desain Eksperimen.....................................................................................................
14
G. Produktivitas sawi.....................................................................................................
15
H. Kebutuhan pupuk organik an anorganik pada sawi...................................................
15
I. Perhitungan Penggunaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik...............................
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................
18
3
61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eceng gondok merupakan salah satu tanaman yang menyebabkan masalah
perairan yang dapat mengganggu ekosistem. Eutrofikasi oleh gulma air eceng
gondok memilki kemampuan penyebaran yang sangat cepat. Eutrofikasi
merupakan peristiwa meningkatnya bahan organik dan nutrient terutama unsur
nitrogen dan fosfor yang terakumulasi di badan air peningkatan badan organik dan
nutrient berasal dari peningkatan limbah domestik, limbah pertanian dan lain-lain.
(Merina dkk, 2011)
Kemampuan eceng gondok dalam menghambat partikel-partikel yang
terdapat dalam air dapat menghambat lancarnya arus air, mempercepat proses
pendangkalan, menyuburkan perairan dengan sampah-sampah
organiknya
berbagai
vektor
penyakit,
seperti
D. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kadar NPK yang paling optimum terhadap pertumbuhan tanaman sawi
(Brassica rapa)
masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan
unsur hara guna mendorong pertumbuhan tanaman. Berdasarkan sumbernya
terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
3
1. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah
pupuk yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik (Leiwakabessy
dan Sutandi, 2004). Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai
penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Beberapa manfaat dan
keunggulan pupuk anorganik antara lain: mampu menyediakan hara dalam
waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap
tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak berbau menyengat,
praktis dan mudah diaplikasikan. Sedangkan kelemahan dari pupuk
anorganik adalah harga relatif mahal dan mudah larut dan mudah hilang,
menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi.
Unsur yang paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur
N, P, dan K. Sebagian besar N tanah berada dalam bentuk N-organik
(Soepardi 1983).
Tanaman mengambil nitrogen terutama dalam bentuk NH4+ dan
NO3 Senyawa N digunakan tanaman untuk membentuk klorofil. Senyawa N
juga berperan dalam memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman.
Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N berwarna lebih hijau.
Gejala kekurangan N akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil,
pertumbuhan tanaman terbatas, daun menguning dan gugur. Gejala
kelebihan N menyebabkan keterlambatan kematangan tanaman yang
diakibatkan terlalu banyaknya pertumbuhan vegetatif, batang lemah dan
mudah roboh serta mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit
(Hardjowigeno, 1995). Reaksi tanah (pH) memegang peranan sangat
penting dalam mobilitas unsur ini. Unsur P berperan dalam proses
pemecahan karbohidrat untuk energi, selain itu berperan dalam pembelahan
sel melalui peranan nucleoprotein yang ada dalam inti sel. Unsur P juga
menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan dan produksi
buah dan biji (Leiwakabessy dan Sutandi,2004). Gejala defisiensi P
mengakibatkan pertumbuhan terhambat karena pembelahan sel terganggu
dan daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun.
sel,
pembukaan
stomata,
fotosintesis
(pembentukan
bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikroba tanah untuk diubah dari
bentuk organik komplek yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman menjadi
bentuk senyawa organik dan anorganik yang sederhana yang dapat diserap
oleh tanaman. Untuk menutupi kekurangan hara pada pupuk organik, maka
pada saat aplikasi harus diikuti dengan pupuk anorganik yang lebih cepat
tersedia bagi tanaman.
B. Potensi Eceng Gondok
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur.
Magnesium (Mg)
mempengaruhi pH tanah.
f.
Belerang atau Sulfur (S)
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam
amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian
dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Belerang juga berfungsi
sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses
fisiologi tanaman.
Unsur Hara Mikro
Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit.
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi amat penting untuk
menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro,
bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai, dll. Unsur mikro itu,
adalah: boron, besi, tembaga, mangan, seng, dan molibdenum.
a. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan, pembelahan dan
diferensiasi, dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam
sintetis RNA, bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk
tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam
jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai
pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta. Kekurangan Boron menyebabkan
daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal, tebal, dan mengkerut.
Kelebihan Boron menyebabkanUjung daun kuning dan mengalami nekrosis.
b. Tembaga (Cu)
8
g.
merupakan
mikroorganisme
proses
faktor
terpenting
merombak
pengomposan
bahan
dalam
proses
bahan
organik
menjadi
organik
diubah
menjadi
banyak
bahan
organik
yang
dapat
dirombak
maka
proses
11
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian :
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental karena
menggunakan tiga variabel yaitu variabel manipulasi, variabel konrol, dan
variabel respon.
B. Variabel :
Manipulasi
Kontrol
Bahan :
- Cetok
- Polybag
- Timbangan digital
- biji sawi
- tanah biasa (tanpa campuran)
- tanah humus
12
- pupuk anorganik
- pupuk anorganik
E. Langkah Kerja
1. Merendam biji sawi selama 5 menit, dan melakukan pembenihan.
2. Menyiapkan polybag dengan ukuran 15cm.
3. Pupuk anorganik: mengisi polibag dengan tanah dan pupuk anorganik
dengan perbandingan 1:1, mencampur pupuk urea anorganik 5 mg pada
tanah hingga merata.
4. Pupuk organik: perbandingan penggunaan tanah dan pupuk organik 1:1,
mencampur tanah dengan pupuk organik eceng gondok 5 mg yang sudah
diguntungi menjadi bagian yang lebih kecil.
5. Pupuk campuran: perbandingan penggunaan tanah dan campuran pupuk
organik eceng gondok 2,5 mg dan pupuk urea anorganik 1,25mg dengan
perbandingan 2:1:1.
6. Perlakuan tanaman sawi pada polybag kontrol tidak dilakukan
penambahan pupuk.
5. Menanam benih sawi usia 2 minggu dengan tinggi sama 4cm serta
memiliki jumlah daun yang sama. Satu tanaman sawi ditanaman pada
satu polybag dengan 10 kali pengulangan pada tiap penggunaan jenis
pupuk organik, angorganik, campuran, dan kontrol.
6. Melakukan penyiraman setiap hari yaitu pagi dan sore hari.
7. Mengamati pertumbuhan sawi selama 1 bulan, mencatat tinggi tanaman
serta menghitung jumlah daun tanaman sawi.
8. Memanen hasil tanaman sawi.
Menyiapkan biji sawi
F. Desain Eksperimen
Menyiapkan polybag ukuran15cm dan mengisinya tanah dengan berbagai
perlakuan penambahan jenis pupuk yang digunakan.
RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan jumlah kelompok empat dan jumlah
pengulangan sebanyak 10 kali pengulangan dengan desain pengacakan sebagai
berikut :
B1
A1
B1
C1
D1
B2
D2
A2
B2
C2
B3
D3
C3
A3
B3
B4
C4
D4
B4
A4
B5
D5
B5
A5
C5
B6
B6
A6
C6
D6
B7
A7
B7
D7
C7
B8
C7
A8
B8
D8
B9
D9
C9
B9
A9
G. Produktivitas sawi
Sawi hijau (Brassica Juncea L.) merupakan tanaman sayuran yang
banyak digemari untuk diusahakan petani karena tanaman ini dapat dipanen
hanya dalam waktu kurang dari 30 hari. Tanaman sawi hijau memiliki umur
panen yang relatif singkat karena dipanen sebelum fase generatif karena
bagian yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah bagian daunnya
(Sakinah, 2013). Pemanenan dilakukan setelah sawi berumur 23 hari setelah
tanam (HST). Kriteria panen sawi ketika daun paling bawah berwarna
kuning dan belum berbunga. Panen dilakukan dengan cara memotong
bagian pangkal batang dengan pisau (Yulinda dkk, 2015)
H. Kebutuhan pupuk organik dan anorganik pada Sawi
Kompos enceng gondok Eichhornia crassipes (organik) 45%
Unsur Hara
N
P
K
C/N
B10
C9
D10
A10
B10
Urea Bayam
45 N=0,2083
6
2
Kebutuhan urea = 50 kg/Ha = 50 10 kg /m
0,05
g
2 g
2
5 10
=50 mg/ m
2
2
m
m
1 m2=10.000 cm2
Urea setiap polybag =
0,05 0,025 g
=
=2,5 mg/ polybag
20
polybag
1
Pupuk Eceng Gondok = 2 2
/ 2 = 1,25 mg
Perbandingan perlakuan
Kelompok A : Kontrol Tanpa Pupuk
Kelompok B : Pupuk Eceng Gondok 5 mg/polybag
1
Kelompok C : Pupuk Urea 2 2 mg/polybag
1
Kelompok D : Pupuk Urea dan Eceng Gondok 2 2
polybaG
A Kebutuhan urea (N) 69/ha
Konversi:
x
69
0,45
0,2083
0,2083X=31,05
31,05
X = 0,2083
X = 149,06
B Kebutuhan (P)
Konversi:
x
54
0,45
0,7467
0,7467X=24,3
24,3
X = 0,7467
15
mg : 5 mg tiap
X = 32,54
C Kebutuhan (K)
Konversi:
x
21
0,45
0,4137
0,4137X=9,45
9,45
X = 0,4137
X = 22,84
Menurut Jones, J (1991) tingkat kebutuhan hara tanaman sawi dapat dilihat
pada data bawah ini :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1: Rata-rata Pertumbuhan Tanaman Sawi dalam Tiap Pengulangan
pada Berbagai Jenis Pupuk.
16
Mingg
u ke-
I
(20-26
Maret
2016)
Ratarata
II
(27
Marer2 April
2016)
Ratarata
III
(3-9
April
2016)
Ratarata
IV
(10-16
April
2016)
Ratarata
V
(17-21
Kontrol
Tinggi
tanama
n
4,4
4,8
5,1
5,4
5,6
5,8
5,9
Organik
3
3
3
3
3
3
3
Tinggi
tanama
n
4,5
4,6
4,9
5
5,1
5,2
5,4
5,29
6
6,2
6,3
6,6
6,8
7
7,1
Anorganik
3
3
3
3
3
3
3
Tinggi
tanama
n
4,5
4,6
4,7
4,9
5
5,2
5,3
4,96
4
4
4
4
4
4
4
5,5
5,6
5,7
5,8
5,9
6,2
6,3
5,6
7,2
7,4
7,5
7,7
7,9
8,1
8,3
Campuran
3
3
3
3
3
3
3
Tinggi
tanama
n
4,4
4,7
4,7
5,1
5,2
5,4
5,5
4,89
4,99
4
4
4
4
4
4
4
5,5
5,6
5,8
5,8
5,9
6,1
6,2
4
4
4
4
4
4
4
5,6
5,7
5,8
6
6,1
6,4
6,5
4
4
4
4
4
4
4
5,86
5,84
6,01
4
4
4
4
4,5
4.75
5
6,5
6,5
6,6
6,8
6,9
6,9
7,3
4
4
4
4
4
4
4
6,4
6,4
6,5
6,7
6,7
6,9
7
4
4
4
4
4
4
4
6,6
6,7
6,8
6,9
7
7,1
7,3
4
4
4
4
4
4
4
7,73
6,79
6,66
6,91
8,6
8,8
8,9
9,1
9,2
9,4
9,5
5
5
5,8
5,9
6
6
6
7,5
7,7
7,8
8
8,2
8,3
8,4
4
4
4,5
4,5
5
5
5
7,5
7,2
7,3
7,4
7,5
7,7
7,8
4
4
4
4
4
4
4
7,1
7,7
7,9
8,1
8,3
8,4
8,5
4
4
4,4
4,6
5
5
5
9,07
7,98
7,49
9,7
9,9
6
6,3
8,6
8,7
5
5
7,9
8,1
4,4
4,6
8,6
8,8
5
5
Jumla
h daun
Jumla
h daun
17
Jumla
h daun
Jumla
h daun
3
3
3
3
3,4
3,4
3,75
April
2016)
Ratarata
10,1
10,3
10,5
6,9
7
7
8,9
9,1
9,2
5,3
5,6
6
8,2
8,4
8,5
4,9
5
5
8,9
9,1
9,3
5,4
5,9
6
10,1
8,9
8,22
8,94
12
10
8
6
Kontrol
Campuran
Organik
Anorganik
Campuran
Organik
Anorganik
Analisis :
Terdapat empat perlakuan yaitu tanaman sawi (Brassica kapa) ditanam
sebagai kontrol tanpa ditambahkan pupuk, media tanah dengan campuran kedua
jenis pupuk yakni menggunakan pupuk organik eceng gondok dan pupuk urea
anorganik, media tanah dengan penggunaan pupuk organik eceng gondok, dan
media tanah dengan penggunaan pupuk anorganik urea. Pada tiap perlakuan
dilakukan 10 kali pengulangan. Tabel 1 menunjukan hasil rata-rata yang didapat
dari 10 kali ulangan dalam pengamatan jumlah daun dan tinggi tanaman sawi
(Brassica kapa) pada berbagai jenis perlakuan penggunaan pupuk.
Hasil rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman sawi (Brassica kapa) minggu
pertama pada tanaman kontrol memiliki rata-rata tertinggi yaitu 5,29 cm, pada
pemberian pupuk campuran 4,99 cm, pada pemberian pupuk organick eceng
gondok 4,96 cm, dan pada pemberian pupuk urea anorganik memiliki rata-rata
tinggi tanaman paling rendah yaitu 4,89 cm. Jumlah daun tanaman sawi (Brassica
kapa) selama satu minggu pertama di setiap pemberian pupuk memiliki jumlah
daun yang sama yaitu sebanyak 3 helai daun sawi (Brassica kapa).
Minggu ke-dua hasil rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman sawi (Brassica
kapa) paling tinggi sama seperti hasil pada minggu sebelumnya yaitu pada
tanaman kontrol dengan rata-rata tinggi 7,1 cm tanaman sawi (Brassica kapa)
mengalami pertumbuhan tinggi selama satu minggu sebesar 1,81 cm, pada
pemberian pupuk campuran selama satu minggu selisish tinggi tanaman sawi
sebesar 1,51 cm menjadi 6,5 cm, selisish tinggi pada pemberian pupuk organik
eceng gondok 1,34 menjadi 6,3 cm, selisish tinggi pada pemberian pupuk
anorganik 1,31 menjadi 6,2 cm. Jumlah daun tanaman sawi (Brassica kapa) pada
minggu ke dua mengalami penambahan 1 helai daun pada setiap pemberian
pupuk, sehingga pada minggu kedua keseluruhan tanaman sawi pada tiap
perlakuan memiliki total 4 helai daun sawi (Brassica kapa).
Tanaman sawi sebagai kontrol memiliki rata-rata tertinggi pada minggu ketiga. Rata-rata tinggi tanaman sawi tanpa pemberian pupuk kontrol sebesar 8,3
19
cm. Jika dibandingkan dengan pemberian pupuk campuran dan organik memiliki
rata-rata tinggi yang sama yaitu 7,3 cm, maka rata-rata tinggi tanaman terendah
sama seperti hasil pengamatan pada minggu sebelumnya yaitu pada pemberian
pupuk anorganik sebesar 7 cm. Pada minggu ketiga jumlah daun paling banyak
pada tanaman kontrol memiliki 5 helai daun dan pada perlakuan pemberian
berbagai jenis (organik, anorganik, dan campuran) sebagian besar memiliki
jumlah daun 4 helai pada tiap tanaman sawi (Brassica kapa).
Pengamatan pada minggu ke-empat yang dilakukan terhadap tinggi tanaman
dan jumlah daun tanaman sawi (Brassica kapa) memberikan hasil pada tanaman
kontrol 9,07 cm dengan jumlah daun sebagian besar pada tanaman terdapat 7
helai, rata-rata tinggi pemberian pupuk campuran 8 cm terdapat 5 helai daun pada
sebagian besar tanaman sawi, pada pemberian pupuk organik sebesar 7,98 dengan
5 helai daun, dan pertumbuhan paling rendah pada pemberian pupuk anorganik
sebesar 7,49 dengan total daun sebanyak 4 helai padasebagian besar tanaman sawi
yang diamati dengan penambahan pupuk anorganik.
Pengamatan yang dilakukan pada minggu ke lima dilakukan selama 5 hari
dengan hasil rata-rata pertumbuhan dari paling tinggi hingga paling rendah
berturut-turut yaiti pada tanaman kontrol sebesar 10,1 cm dengan 7 helai daun,
pupuk campuran sebesar 8,94 dengan 5 daun, pupuk organik sebesar 8,9 cm
dengan 5 daun, dan paling rendah yaitu pada penambahan pupuk anorganik yaitu
sebesar 8, 22 cm dengan 4 helai daun.
Grafik 1 menunjukan hasil perbandingan tinggi tanaman yang diamati selama
5 minggu. Pada tiap minggu hasil rata-rata tanaman paling tinggi hingga rata-rata
tingg tanaman sawi paling rendah menunjukan hasil yang sama yaitu tanaman
sawi sebagai kontrol memiliki rata-rata tertinggi pada tiap minggunya, sedangkan
penggunaan pupuk anorganik urea memberikan pertumbuhan tinggi paling rendah
pada tiap minggunya.
Grafik 2 menunjukan jumlah daun pada setiap pemberian pupuk. pada
minggu pertama seluruh jenis perlakuan pada media tanam sawi memiliki jumlah
daun yang sama yaitu sebanyak 3 helai daun sawi (Brassica kapa). Minggu ke dua
seluruh tanaman mengalami penambahan jumlah daun dengan total 4 helai daun
pada tiap tanaman. Minggu ketiga sebagian besar tanaman kontrol memiliki 5
daun sawi, sedangkan pada perlakuan lain masih tetap memiliki 4 daun sawi. Pada
minggu ke 4 pada tanaman kontrol memiliki 6 helai daun sawi, pada media pupuk
20
campuran dan pupuk organik sebagian besar tanaman sawi memiliki 5 daun, dan
pada sebagian besar sawi yang ditanam menggunakan penambahan pupuk
anorganik memiliki 4 daun. Pada 5 hari terakhir yang memasuki minggku ke lima
sebagian besar tanaman kontrol memiliki 7 helai daun sawi. Pada media tanah
dengan pupuk organik dan anorganik memiliki 5 helai daun dan pada pupuk
anorganik memiliki 4 helai daun sawi (Brassica kapa).
B. Pembahasan
Sawi (Brassica rapa) merupakan tanaman sayuran dari keluarga cruciferae
yang mempunyai fungsi ekonomis tinggi. Sawi dapat tumbuh dengan baik apabila
tersedia cukup air, sawi termasuk tanaman sepanjang tahun dengan waktu panen
kurang dari satu bulan. Tanaman sawi dapat dibudidayakan pada daerah dataran
rendah maupun dataran tinggi (Ajichrw, 2011). Kemampuan produksi tanaman sawi
Indonesia 810 ton (BPS jakarta, 2010)
penambah unsur hara atau nutrisi tanaman yang dapat diserap lebih cepat,
menyediakan nutrisi dalam jumlah banyak, praktis dan mudah diaplikasikan.
Sedangkan kelemahan dari pupuk anorganik adalah mudah larut dan mudah
hilang, menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi,
tidak semua jenis nutrisi yang dapat disediakan oleh pupuk anorganik (Soepardi
1983). Manfaat utama pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia,
fisik, biologis tanah, selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Kekurangan pupuk
organik dibandingkan dengan pupuk anorganik yaitu kandungan hara rendah,
ketersediaan unsur hara lambat (Marsono, 2001).
Penjelasan tersebut memberikan pandangan tentang kelebihan dan
kekurangan penggunaan dua jenis pupuk organik dan anorganik, tentunya
diharapkan untuk memperoleh hasil yang baik pada tanaman. Namun, hasil yang
diperoleh pada praktikum ini memberikan hasil tanaman sawi tanpa pemberian
pupuk sebagai kontrol memiliki pertumbuhan paling baik, dibandingkan dengan
perlakuan penambahan pupuk. Hal ini dapat dilihat dari tinggi tanaman dan
banyak daun yang terdapat pada tanaman kontrol. Rata-rata pertumbuhan dari
yang terbaik dan terendah berturut-turut yakni tanaman kontrol, tanaman sawi
dengan menggunakan campuran pupuk organic dan anorganik, tanaman dengan
penambahan pupuk organik, dan paling terendah tanamanan dengan penambahan
pupuk organik.
Pemberian pupuk agar memiliki hasil yang optimal tentunya memperhatikan
kadar yang diberikan serta tata cara pemberian pupuk. Sebelum menambahkan
berbagai jenis pupuk kami sudah menyesuaikan kadar pupuk yang dibutuhkan
dengan memperhatikan dari aspek jenis tanaman dan luas polybag yang
digunakan, yakni menambahkan 5 mg untuk pemberian pupuk organik eceng
gondok dan 5 mg pada pemberian pupuk anorganik urea, serta pada campuran
dengan perbandingan 2,5 mg pupuk eceng gondok dan 1,25 mg pupuk urea.
Kami melakukan pemberian pupuk dalam praktikum ini langsung
mencampurkan urea kedalam tanah yang terdapat pada polybag, selain itu
pemberian pupuk dilakukan bersamaan dengan hari penanaman, demikian halnya
dengan penambahan pupuk organik eceng gondok kami memberikan pupuk dan
langsung mencampur dengan tanah yang ada.
Faktor lain kemungkinan yang menjadi penyebab rendahnya tingkat
pertumbuhan sawi pada penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan
22
tanaman kontrol yaitu kami kurang menjadikan pupuk menjadi bagian yang lebih
kecil sebelum dicampurkan.
Berdasarkan analisis dilapangan rendahnya pertumbuhan tanaman sawi pada
perlakuan pemberian pupuk organik, anorganik, dan campuran dibandingkan
dengan tanaman kontrol yaitu kemungkinan akibat dari tata cara pemberian pupuk
yang dilakukan. Berdasarkan langkah kerja yang diadopsi dari Yoga tahun 2010.
Pemupukan organik dilakukan pada saat persiapan media tanam (7 hari sebelum
penanaman). Pemupukan Urea dan ZA dilakuan pada 1 hari sebelum tanam sesuai
dengan dosis perlakuan.
Selain itu pemberian pupuk anorganik urea yang benar tidak dicampur
langsung pada tanah melainkan pemberian urea diletakkan pada samping benih
sawi yang sudah ditanam dengan memperhatikan jarak agar tidak terkena secara
langsung pada bagian tanaman sawi.
Pupuk Urea selain meningkatkan kadar Nitrogen di dalam tanah, juga dapat
menyebabkan keasaman di dalam tanah. Menurut Kurtural dan Schwab (2005),
sumber utama keasaman dari pupuk Urea dihasilkan oleh konversi ammonium
(NH4+) menjadi nitrat (NO3-) di dalam tanah. Dari uji stepwise regression
diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap serapan Nitrogen oleh tanaman
adalah pH tanah.
Penambahan pupuk yang dilakukan pada sehari bersamaan dengan
penanaman benih sawi menyebabkan penyerapan nutrisi belum optimal diserap
oleh tanah, penambahan urea yang dicampur langsung pada tanah menyebabkan
kenaikan ph tanah dan kenaikan suhu yang berdampak pada akar tanaman secara
langsung. Hal ini yang menjadi penyebab pertumbuhan kontrol lebih baik
dibanding dengan tanaman sawi pada berbagai perlakuan pemberian pupuk.
Pertumbuhan tanaman dapat dikatakan tumbuh optimum atau tidak salah
satunya dengan melihat tinggi tanaman dan jumlah daun yang terdapat pada
tanaman sawi. Bagian yang dimanfaatkan sebagai sayur pada tanaman sawi adalah
bagian daun. Daun sangat diperlukan sebagai salah satu indikator pertumbuhan
yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan tanaman. Pengamatan daun dapat
didasarkan atas fungsi daun sebagai penerima cahaya dan alat fotosintesis
(Sitompul dan Guritno, 1995).
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk
anorganik, pupuk organik dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata
23
terhadap jumlah daun. Hal ini dikarenakan penyerapan Nitrogen yang tidak
sempurna oleh tanaman dan juga karena adanya pengaruh faktor lingkungan.
Menurut Marschner (1995), Nitrogen yang tidak sempurna diserap oleh akar
sehingga keberadaannya dalam tanaman terlalu rendah akan menurunkan aktifitas
sitokinin. Turunnya aktifitas sitokinin tersebut menyebabkan terganggunya
metabolisme protein di daun karena sitokinin akan bertindak sebagai regulator
dalam pembentukan senyawa protein tanaman.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pemanfaatn eceng gondok (Eichhornia crassipes) pada tanaman sawi
(Brassica rapa) memiliki pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tanaman
kontrol. Tanaman kontrol tanpa pemberian pupuk memiliki tingkat pertumbuhan
yang paling optimum pada tanaman sawi (Brassica rapa) dibandingkan dengan
pemberian pupuk.
B. Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan tata cara
penanaman yang tepat serta diterapkan pada tanaman jenis lain. Sehingga akan
diperoleh data yang baik mengenai tingkat optimalisasi pemanfaatan tanaman
24
LAMPIRAN
Tabel : Data Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica kapa).
Tanggal
Perlakuan
20 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Pengulangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
25
Pengukuran
Tinggi
Jumlah daun
4,5
3
4,6
3
4,4
3
4,5
3
4,3
3
4,4
3
4,4
3
4,3
3
4,3
3
4,3
3
4,4
3
4,5
3
4,5
3
4,4
3
4,6
3
Organik
Campuran
21 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
26
4,6
4,5
4,3
4,5
4,3
4,4
4,5
4,6
4,6
4,5
4,5
4,4
4,5
4,5
4,4
4,4
4,3
4,5
4,5
4,5
4,3
4,4
4,4
4,5
4,3
4,4
4,3
4,3
4,4
4,9
5
4,7
4,8
4,7
4,8
4,7
4,7
4,6
4,7
4,8
4,6
4,5
4,5
4,7
4,6
4,6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Organik
Campuran
22 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
27
4,5
4,6
4,5
4,5
4,6
4,7
4,8
4,7
4,6
4,5
4,6
4,6
4,5
4,4
4,4
4,6
4,8
4,7
4,6
4,5
4,7
4,8
4,5
4,6
4,5
4,4
4,7
5,3
5,4
5,1
5
5
5,1
5,1
5,1
4,9
4,8
5,1
4,8
4,7
4,7
4,8
4,8
4,8
4,7
4,6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Organik
Campuran
23 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
28
4,8
4,9
4,7
4,9
5
4,9
4,9
4,8
4,9
4,9
4,8
4,8
4,8
4,9
5,1
5
4,8
4,7
4,9
5
4,8
4,8
4,8
4,8
4,7
5,6
5,8
5,4
5,3
5,2
5,4
5,2
5,5
5,4
5,3
5,4
5
4,9
4,8
4,9
5
4,9
4,8
4,8
4,8
4,8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Organik
Campuran
24 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
29
4,9
5
5,2
5,1
5
4,9
5
4,9
4,9
4,8
4,8
5
5,2
5,3
5
4,9
5,1
5,2
5
5,1
4,8
4,9
5,1
5,9
5,9
5,6
5,5
5,2
5,6
5,2
5,7
5,2
5,7
5,6
5,1
5,2
5
5
5,2
5,1
4,9
4,8
4,9
4,8
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3,4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Campuran
25 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
30
5,2
5,2
5,1
5
5
5,1
5,2
5,1
5,2
5,1
5,4
5,5
5
5
5,2
5,3
5,2
5,3
5,2
5,3
5,2
5,9
6,2
5,9
5,8
5,5
5,7
5,4
5,9
5,4
5,9
5,8
5,3
5,4
5,1
5,2
5,2
5,3
5
5
5
5
5,2
5,3
5,2
5,3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3,4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Campuran
26 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
31
5,2
5,1
5,1
5,3
5,4
5,3
5,4
5,2
5,5
5,5
5,2
5,2
5,2
5,4
5,3
5,5
5,3
5,5
5,4
5,6
6,2
6,1
6
5,7
5,9
5,7
6
5,7
6
5,9
5,4
5,5
5,3
5,3
5,4
5,5
5,1
5
5,1
5
5,3
5,4
5,2
5,4
5,5
5,3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3,75
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Campuran
27 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
32
5,2
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,6
5,5
5,3
5,4
5,3
5,5
5,5
5,5
5,5
5,5
5,5
5,8
6,2
6,2
6,1
5,9
6
6
6
6
6
6
5,6
5,6
5,5
5,5
5,4
5,7
5,4
5,1
5,4
5,1
5,5
5,5
5,4
5,4
5,7
5,5
5,5
5,7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3,6
4
4
4
4
4
4
4
Campuran
28 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
33
5,6
5,7
5,6
5,5
5,7
5,5
5,5
5,6
5,5
5,6
5,6
5,5
5,6
5,5
5,6
6,1
6,3
6,4
6,2
6
6,2
6,1
6
6,1
6
6,2
5,8
5,6
5,7
5,7
5,6
5,7
5,6
5,4
5,6
5,4
5,6
5,6
5,6
5,5
5,7
5,6
5,6
5,7
5,7
5,7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Campuran
29 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
34
5,7
5,6
5,8
5,7
5,7
5,6
5,7
5,8
5,7
5,8
5,7
5,8
5,7
6,3
6,4
6,5
6,3
6,2
6,2
6,3
6,1
6,3
6,1
6,3
6
5,8
5,8
5,7
5,7
5,8
5,7
5,5
5,7
5,5
5,8
5,7
5,6
5,6
5,7
5,7
5,7
5,8
5,7
5,8
5,7
5,7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Campuran
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
35
5,9
5,8
5,9
5,7
5,7
5,8
5,8
5,8
5,8
5,8
5,8
6,6
6,6
6,8
6,6
6,5
6,4
6,6
6,5
6,6
6,5
6,6
6,1
5,9
5,8
5,7
5,7
5,9
5,8
5,6
5,8
5,6
5,8
5,8
5,8
5,8
5,8
5,7
5,7
5,9
5,9
5,9
5,9
5,8
6
6,1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
31 Maret 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
36
6,2
5,9
6
6
5,9
6
5,9
6
6
6,8
6,9
6,9
6,8
6,7
6,7
6,9
6,8
6,9
6,8
6,8
6,2
6
5,8
5,8
5,9
6
5,9
5,8
5,9
5,8
5,9
5,9
5,9
6
6
5,9
5,8
6
5,9
6
5,9
5,9
6,2
6,2
6,3
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Kontrol
Anorganik
1 April 2016
Organik
Campuran
2 April 2016
Kontrol
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
37
6,2
6,1
6
6,1
6,1
7
7,1
7
7,2
6,9
6,8
6,9
6,9
7
6,3
6
6,2
6,1
6,2
6,2
6
5,9
6,1
6,3
6,2
6,3
6,2
6
5,8
6,3
6,3
6,2
6,5
6,5
6,6
6,2
6,3
6,2
6,3
6,3
6,4
7,2
7,3
7,2
7,2
7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Anorganik
Organik
Campuran
3 April 2016
Kontrol
Anorganik
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
38
7
7
7,1
7,1
6,4
6,2
6,3
6,1
6,3
6,4
6,2
6
6,2
6,5
6,3
6,4
6,2
6,1
6
6,4
6,3
6,3
6,6
6,7
6,6
6,4
6,5
6,4
6,5
6,3
6,5
7,4
7,4
7,3
7,2
7,1
7,2
7
7,3
7,2
6,5
6,3
6,4
6,3
6,4
6,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Organik
Campuran
4 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
19
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
39
6,2
6,2
6,4
6,6
6,6
6,5
6,4
6,3
6,2
6,5
6,5
6,5
6,7
6,8
6,7
6,5
6,6
6,4
6,6
6,5
6,6
6,5
6,6
7,6
7,7
7,5
7,2
7,1
7,2
7,3
7,4
7,4
6,6
6,4
6,4
6,5
6,4
6,6
6,3
6,3
6,4
6,6
6,7
6,6
6,4
6,3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Campuran
5 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
40
6,4
6,5
6,6
6,5
6,7
6,9
6,7
6,6
6,7
6,5
6,7
6,6
6,7
7,8
7,8
7,7
7,4
7,3
7,2
7,4
7,5
7,4
7,5
7,5
6,7
6,5
6,4
6,6
6,7
6,6
6,4
6,4
6,5
6,7
6,7
6,8
6,5
6,4
6,5
6,6
6,7
6,6
6,8
7
6,8
6,7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
6 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
41
6,8
6,6
6,8
6,7
6,8
6,7
6,8
8
7,9
7,9
7,6
7,6
7,5
7,6
7,6
7,7
6,8
6,6
6,6
6,7
6,8
6,6
6,6
6,5
6,6
6,5
6,7
6,8
6,9
7
6,8
6,6
6,7
6,7
6,7
6,7
6,7
6,8
6,9
7
7,1
6,9
6,9
6,8
6,9
6,8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Kontrol
Anorganik
7 April 2016
Organik
Campuran
8 April 2016
Kontrol
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
42
6,9
8,2
8,1
8
7,9
7,8
7,7
7,8
7,9
7,8
7,8
7,9
6,9
6,6
6,7
6,7
6,9
6,7
6,6
6,7
6,6
6,7
6,7
6,9
7,1
7,2
6,9
6,8
6,9
6,7
6,9
6,9
7,1
7,2
7,2
7
6,9
6,9
7
6,9
7
6,9
7
8,4
8,3
8,2
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
Anorganik
Organik
Campuran
9 April 2016
Kontrol
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
43
8
7,9
7,9
8
8,1
8,1
7,1
6,8
6,9
6,8
7
6,8
6,8
6,8
6,9
7
7,3
7,3
7
7,1
7,1
6,9
7
6,9
7
7,1
7,2
7,3
7,4
7,2
7
6,9
7,1
7
7,1
8,6
8,5
8,4
8,3
8,1
8,1
8,2
8,3
8,2
8,3
8,3
5
4
4
5
5
4,75
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Anorganik
Organik
Campuran
10 April 2016
Kontrol
Anorganik
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
44
7,3
7
7
6,9
7,1
6,9
6,8
6,9
7
7,2
7,4
7,5
7,4
7,3
7,3
7,2
7,2
7,2
7,2
7,3
7,3
7,4
7,6
7,4
7,3
7,1
7,1
7,3
7,3
8,8
8,7
8,6
8,6
8,4
8,4
8,5
8,6
8,6
7,4
7,1
7,1
7
7,1
7
6,9
7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
Organik
Campuran
11 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
45
6,9
7
7,1
7,5
7,6
7,8
7,6
7,5
7,5
7,4
7,4
7,4
7,4
7,5
7,5
7,6
7,7
7,7
7,6
7,4
7,3
7,5
7,3
7,5
7,5
8,9
8,8
8,9
8,9
8,6
8,5
8,7
8,8
8,8
7,4
7,3
7,2
7,1
7,1
7,2
7
7,2
7,2
7,7
7,8
7,8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Campuran
12 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
46
7,7
7,6
7,7
7,6
7,6
7,7
7,6
7,8
7,9
7,8
7,8
7,6
7,6
7,7
7,6
7,7
7,7
9
8,9
9
9
8,8
8,7
8,9
9
8,9
9
8,9
7,5
7,4
7,3
7,4
7,3
7,2
7,2
7,3
7,2
7,3
7,3
7,8
8
8
7,9
7,8
7,8
7,7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
5
5
6
6
6
6
5,8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
Campuran
13 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
47
7,7
7,7
7,7
7,8
7,8
8
8,1
8
7,9
7,8
7,8
7,9
7,8
7,9
7,9
9,1
9
9,2
9,3
9
8,9
9
9,1
9
9,1
9,1
7,6
7,4
7,3
7,6
7,4
7,4
7,2
7,3
7,2
7,3
7,4
7,9
8,2
8,2
8
7,9
7,8
7,9
7,9
7,9
4
4
4
4,5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4,4
6
6
6
6
6
5
6
6
6
6
5,9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
Campuran
14 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
48
7,9
8
7,9
8,1
8,2
8,2
8,1
8
7,9
8
7,9
8
8,1
9,3
9,2
9,2
9,5
9,1
9,1
9,2
9,3
9,2
9,3
9,2
7,8
7,6
7,5
7,6
7,5
7,5
7,3
7,3
7,3
7,3
7,5
8,1
8,3
8,3
8,1
8,2
8
8,2
8,2
8,2
8,2
8,2
4
4,5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4,6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Campuran
15 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
49
8,1
8,3
8,4
8,5
8,3
8,1
8,1
8,2
8,1
8,2
8,3
9,4
9,4
9,4
9,5
9,3
9,3
9,4
9,5
9,4
9,5
9,4
7,9
7,8
7,7
7,8
7,7
7,7
7,5
7,4
7,5
7,4
7,7
8,2
8,3
8,4
8,3
8,3
8,2
8,3
8,2
8,3
8,2
8,3
8,3
8,3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
16 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
50
8,5
8,5
8,5
8,2
8,3
8,3
8,3
8,3
8,4
9,5
9,4
9,6
9,7
9,5
9,4
9,5
9,6
9,5
9,6
9,5
8
7,9
7,8
7,9
7,7
7,8
7,6
7,5
7,6
7,5
7,8
8,3
8,4
8,4
8,5
8,4
8,3
8,4
8,2
8,4
8,2
8,4
8,5
8,5
8,5
8,6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
17 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
51
8,7
8,4
8,5
8,4
8,5
8,4
8,5
9,6
9,7
9,8
9,9
9,7
9,6
9,7
9,6
9,7
9,6
9,7
8,2
8
7,9
8,1
7,9
7,8
7,8
7,6
7,8
7,6
7,9
8,5
8,6
8,5
8,7
8,6
8,5
8,6
8,4
8,6
8,4
8,6
8,6
8,7
8,5
8,7
8,7
8,6
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4,4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
18 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
52
8,7
8,6
8,7
8,6
8,6
9,8
9,9
10
10,1
9,9
9,9
9,8
9,8
9,8
9,8
9,9
8,3
8,2
8,1
8,3
8,1
7,9
7,9
7,8
7,9
7,8
8,1
8,6
8,8
8,7
8,8
8,7
8,5
8,7
8,5
8,7
8,5
8,7
8,7
8,7
8,8
8,9
8,8
8,7
8,8
8,7
5
5
5
5
5
6
6
7
7
6
6
6
6
6
6
6,3
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4,6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
19 April 2016
Kontrol
Anorganik
Organik
Campuran
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
53
8,8
8,7
8,8
10
10,1
10,2
10,1
10
10,1
9,9
10
9,9
10
10,1
8,4
8,2
8,3
8,4
8,2
8
8,1
7,9
8,1
7,9
8,2
8,8
9
8,9
9,1
8,9
8,7
8,9
8,7
8,9
8,7
8,9
8,8
8,7
8,9
9,2
9
8,9
9
8,9
9
8,9
5
5
5
7
7
7
7
7
7
6
7
6
7
6,9
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4,9
5
6
5
6
5
5
5
5
5
5
5,3
5
5
5
6
6
5
6
5
6
5
Kontrol
Anorganik
20 April 2016
Organik
Campuran
21 April 2016
Kontrol
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
54
8,9
10,4
10,3
10,5
10,3
10,2
10,3
10,2
10,3
10,2
10,3
10,3
8,6
8,4
8,5
8,6
8,5
8,2
8,3
8,2
8,3
8,2
8,4
8,9
9,2
9,1
9,3
9,2
8,9
9,1
8,9
9,1
8,9
9,1
9
8,9
9,1
9,4
9,2
9,1
9,2
9
9,2
9
9,1
10,6
5,4
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
5
6
5
6
5
5,6
6
5
6
6
6
6
6
6
6
6
5,9
7
Anorganik
Organik
Campuran
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
55
10,5
10,6
10,5
10,5
10,6
10,4
10,5
10,4
10,5
10,5
8,8
8,6
8,5
8,7
8,6
8,3
8,5
8,3
8,5
9
9,3
9,2
9,5
9,5
9
9,3
9,1
9,3
9,1
9,2
9,2
9,1
9,3
9,6
9,4
9,3
9,5
9,3
9,5
9,3
9,3
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
LAMPIRAN
No
1
Perlakuan
Kontrol
Foto
56
Anorganik
Organik
Campuran
5.
57
DAFTAR PUSTAKA
59