BAWANG MERAH
MAKALAH ILMIAH
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Drs. Pidekso Adi, M.Pd.
Oleh :
Atika Erviana
NIM 180341617560
Atika Erviana
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Malang, Malang 65145
atikaerviana.3286@gmail.com
PENDAHULUAN
Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian pupuk pada tanaman atau ke tanah atau
subtrat lainnya yang bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman,
sedangkan unsur hara adalah bahan organik maupun anorganik yang
diberikan kepada tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung yang
bertujuan untuk mendorong pertumbuhan tanaman, serta meningkatkan
produksi. Pemupukan dapat diberikan dalam bentuk pupuk organik atau
pupuk anorganik yang masing–masing memiliki kelebihan dan kelemahan
(Eka, 2016).
Pemberian pupuk anorganik ke media tanam sangat digemari petani,
hal ini disebabkan karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki pupuk
anorganik, antara lain (1) pemberiannya dapat terukur dengan tepat, (2)
kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat
dan dalam waktu yang cepat, (3) kadar unsur yang dikandungnya tinggi, (4)
banyak diperjual belikan sehingga mudah didapat, (5) proses pengangkutan
ke lahan lebih mudah karena jumlah yang diangkut lebih sedikit dan (6)
tanaman memberikan respon yang sangat tinggi terhadap pem-berian pupuk
anorganik (Puji, 2009).
Selain kelebihan yang dimilikinya, pupuk anorganik juga memiliki
kelemah-an, yaitu : (1) selain unsur hara makro, pupuk anorganik sangat
sedikit atau hampir tidak mengandung unsur hara mikro, (2) pemberian
pupuk anorganik melalui akar harus diimbangi dengan penggunaan pupuk
daun yang mengan-dung unsur hara mikro, (3) Pemberian pupuk anorganik
secara terus menerus dapat merusak tanah, (4) Dosis yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan dan kematian tanaman dan (5) dapat
mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan (Puji, 2009).
Kelemahan pupuk anorganik mudah tercuci ke lapisan tanah bawah sehingga
tidak terjangkau air, beberapa jenis pupuk anorganik bisa menurunkan pH
tanah atau berpengaruh terhadap kemasaman tanah, penggunaan yang
berlebihan dan terus-menerus , tanpa diimbangi dengan pemberian pupuk
organik, akan merubah struktur, kimiawi, maupun biologis tanah (Khairunisa,
2015).
Menurut penulis, berbagai usaha dan upaya yang dapat dilakukan guna
memperbaiki pencemaran tanah oleh pupuk anorganik yaitu:
a. Menggunakan pupuk sesuai takaran.
b. Mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
c. Mengkolaborasikan penggunaan pupuk anorganik dengan pupuk organik.
d. Harus cermat dalam memilih serta menggunakan pupuk anorganik.
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal tentang budidaya bawang
merah, maka perlu dilakukan pemilihan bibit yang baik.
2. Penanaman bawang merah harus di daerah dataran rendah yang
beriklim kering, bersuhu tinggi, dan terkena angin.
3. Pupuk urea dan pupuk ZA yaitu salah satu pupuk yang digunakan oleh
petani bawang merah agar tanamannya tumbuh subur dan umbi
tumbuh besar.
4. Dampak negatif penggunaan pupuk anorganik (salah-satunya pupuk
urea dan pupuk ZA) yaitu tanah pada lahan akan berdegradasi
sehingga kesuburan tanah menjadi berkurang dan akan merusak
bawang merah itu sendiri maka akan merugikan petani secara besar-
besaran.
5. Penggunaan pupuk anorganik secara besar-besaran dapat mematikan
hewan di sekitarnya serta memicu terjadinya eutrofikasi atau biasa
yang disebut blooming. Eutrofikasi yaitu proses perkembangbiakan
tumbuhan air dengan cepat karena memperoleh zat makanan atau
nutrisi yang berlimpah akibat pemupukan secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA