Anda di halaman 1dari 7

KONSULTASI PERORANGAN

TENTANG

DIPLODIA PADA TANAMAN JERUK

OLEH

RIDHA HIKMAWAN, S.ST

NIP. 19890518 201001 1 001

WKPP TABUDARAT HILIR


KECAMATAN LABUAN AMAS SELATAN
2018
Formulir A
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN KONSULTASI BERUPA KONSEP
1. Penyuluh Pertanian
a. Nama / NIP : Ridha Hikmawan,S.ST/19890518 201001 1 001
b. Pangkat / Golongan : Penata Muda / III a
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama
d. Unit Kerja : BPP Pantai Hambawang Kec.Labuan Amas
Selatan
2. Dasar Pelaksanaan : RKP 2018/Tupoksi Penyuluh Pertanian
3. Tema Kegiatan : Pemberian Rekomendasi/Pemecahan masalah
berupa konsep
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 23 Oktober 2018 / 10.30 – 11.30 Wita
b. Tempat / Lokasi : Desa Tabudarat Hilir
5. Hasil Pekerjaan : Materi Konsultasi yang diberikan dapat dilihat
pada lembar berikut (laporan materi konsultasi)

Mengetahui Pantai Hambawang, 23 Oktober 2017


Pimpinan Unit Kerja Penyuluh Pertanian
Pejabat yang ditunjuk

Syahran, S.TP Ridha Hikmawan, S.ST


NIP. 19640827 198709 1 001 NIP. 19890518 201001 1 001

DATA IDENTITAS PETANI YANG DIKUNJUNGI

Nama Petani : H.Bastani


Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jumlah agt. Keluarga : 1
Alamat : Tabudarat Hilir RT.004/RW.002
KepemilikanLahan : 2
Topik yg dibicarakan : Serangan OPT penggerek batang pada
tanaman padi

Tabudarat Hilir, Oktober 2018


KONSEP PEMECAHAN MASALAH DAN SOLUSI
KEPADA PETANI YANG BERKONSULTASI

Telah memberikan konsultasi kepada :


Nama : H.Bastani
Hari/tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018
Alamat : Desa Tabudarat Hilir RT.004/RW.002

Tentang :
Bagamaina pengendalian penggerek batang pada tanaman padi

Dasar Pelaksanaan :
Bapak H.Bastani bertanya dan mengeluh tentang kondisi pertanaman padi
beliau yang mana pada batang mengalami mati pucuk, beliau belum mengetahui
hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi beliau

Masalah yang ditemui :


1. Beliau bertanya bagaimana cara pengendaliannya
2. Beliau bertanya apakah ini merupakan hama atau penyakit dan bagaimana
pengobatannya

Pemecahan Masalah :
Tindakan yang dilakukan :
1. Melakukan wawancara dan diskusi dengan Bapak H.Bastani
2. Bersama Bapak H, Bastani melakukan pengamamatan dilahan beliau yang
terkena serangan
3. Merumuskan pemecahan masalah bersama
4. Memberikan penyuluhan dan tips pengendalian dan pengobatan pada
tanaman yang terserang

Setelah mendapat keterangan yang jelas, maka dilakukan tindakan sebagai


berikut :
1. Menyarankan kepada beliau untuk melakukan pengendalian secara terpadu
2. Menyarankan kepada beliau untuk menerapkan sistem pengendalian dengan
prinsip 5 tepat
3. Memberikan penyuluhan tentang penggerek batang padi sebagai berikut,
terlampir sebagai konsep pemecahan masalah :
PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

A. Latar Belakang

Tanaman padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam

kehidupan penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya komoditas

padi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga

diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara

dari non migas.

Budidaya padi sudah lama dilakukan oleh petani di DesaTabudarat Hilir.

Budidaya padi merupakan salah satu usaha pokok masyarakat karena mempunyai

nilai ekonomis yang baik dan merupakan kebutuhan masayarakat. Namun dalam

pemeliharaan masih banyak hambatan yang dialami petani salah satunya serangan

penggerek batang pada tanaman padi, yang mengakibatkan produksi turun bahkan

menyebakan kerugian yang besar.

B. Pokok Materi

1. Pengertian

Penggerek Batang Padi adalah ulat yang hidup dalam batang tanaman padi.

Hama ini akan berubah menjadi ngengat berwarna kuning atau coklat. Membedakan

ke 4 jenis penggerek batang padi dapat dilihat dari caranya meletakkan telur, warna

ulat dan warna ngengat (serangga dewasa) (Balipta, BPTP dan IRRI, 2005).

Penggerek batang padi ini merupakan hama padi yang sering menimbulkan

kerusakan parah, terdiri dari bebrapa spesies antara lain Chilo supressalis (penggerek

batang padi bergaris), Chilo polychrysus dan Scirpophaga incertulans (penggerek

padi batang kuning), Sesamia inferens (penggerek batang padi jingga) dan

Scirpophaga innotata (penggerek batang padi putih).

a. Penggerek batang padi kuning

Telur berwarna putih diletakkan berkelompok dan tertutup oleh bulu berwarna

kekuningan, ulat dengan kepala berwarna jingga, tubuh kekuningan,


sedangkan Serangga dewasa sayapnya berwama kuning jerami disertai bintik

hitam.

b. Penggerek batang padi putih

Telur berwarna putih diletakkan berkelompok, tertutup bulu-bulu berwama

abu-abu.

Ulat bagian kepalanya berwarna jingga dengan tubuh abu-abu. Sedangkan

serangga

dewasa mempunyai sayap berwarna putih berbintik hitam.

c. Penggerek batang padi bergaris

Telur berwama putih diletakkan berkelompok tersusun seperti sisik. Ulatnya

berwarna kemerah-merahan. Serangga dewasa mempunyai sayap yang

berwarna coklat hitam kotor dan berbintik-bintik hitam pada bagian ujungnya.

d. Penggerek batang padi merah jambu

Telur bemama putih diletakkan berkelompok. Ulatnya dengan bagian kepala

berwarna jingga dan tubuh merah jambu. Serangga dewasa mempunyai sayap

dengan garis putih memanjang sejajar ujung sayap.

2. Gejala

Gejala serangan penggerek ada dua macam saat fase vegetatif disebut Sundep,

dan masa geneartif disebut beluk

a. Sundep

Larva ngengt merusak tanaman padi sebelum memasuki masa pembungaan,

biasanya sundep muncul pada tanaman saat berumur 21 hari setelah pindah

tanam, gejala serangannya dimulai ketika areal lahan padi terlihat populasi

ngegat yang banyak, selama selang satu minggu, ngengat akan bertelur dan

meletakkannya pada batang tanaman padi. Sekitar 4 sampai 5 harui telur

akanmenetas, pada saat fase larva inilah larva ngengat akan memakan

sistem pembuluh tanaman yangada di dalam batang tanaman padi. Gejala


yang khas yaittu pucuk menjadi kering, berwarna kuning dan mudah

dicabut.

b. Beluk

Merupakan gejala serangan hama penggerek batang saat masa pembungaan

dan pembentukan malai (masa geneartif). Serangan hama penggerek batang

ini mengakibatkan bulir padi akan hampa karena proses pengisian bijinya

tidak berlangsung sempurna (pembuluh pada batang telah rusak).

3. Pencegahan dan Pengendalian

Pengenedalian hama penggerek batang dilakukan dengan beberapa cara antara

lain :

- Membersihkan telur dan pakettelur daridaun tanaman padi saat persemaian

atau di lapangan

- Melaukan pengendalian yaitu menggunakan aplikasi insektisida sistemik

saat tanaman padi berumur 2-3 minggu setelah pindah tanam

- Melakukan penanaman serempak dalam areal penanaman yang luas agar

tanaman padi berada pada fase yang sama sehingga perkembangan dan

penyebaran sumber hama di lapangan dapat ditekan

- Memasang light trap (lampu perangkap) untuk mengurangi populasi

ngengat

- Melakukan penggenangan sawah selama 1-2 minggu setelah panen agar

ulat/larva/pupa yang bersembunyi pada pangkal batang padi mati

REKOMENDASI PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan wawancara langsung ke petani saya dapat

merekomendasikan sesuai dengan kondisi dilapangan yaitu melakukan pengambilan

telur peggerek batang yang ada di daun, melakukan pengendalian dan pengobatan

menggunakan insektisida sistemik jika tingkat kerusakan semakin parah, selain itu

juga diupayakan sistem pengendalian terpadu agar musuh alami tidak mati.
PENUTUP

Dari hasil menyelesaikan masalah dan rekomendasi pemecahan masalah yang

dihadapi petani perlu mendapat perhatian bagi penyuluh pertanian lapangan (PPL)

yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan masalah petani harus

menggunakan rekomendasi hasil penelitian dari berbagai pihak sehingga hasil dapat

tercapai sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi oleh petani. Semoga hasil dari

penyelesaian rekomedasi pemecahan masalah ini dapat menguntungkan dari semua

kalangan khusunya masyarakat tani desa Tabudarat Hilir.

Sumber Referensi :

Baehaki. 2013. Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian.BBTPP

Tjahjadi, Nur.2012. Hama dan Penyakit Tanaman.Kanisius. Jakarta

I.

Anda mungkin juga menyukai