Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL BUDIDAYA TANAMAN BIT

DI SUSUN OLEH:

HABIBAH RAHMATIKA FADIA

XIII PPP 3

18/11576

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1

TEMANGGUNG

KOMPETENSI KEAHLIAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639

Temanggung 56221

TAHUN PELAJARAN 2023


LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan PROPOSAL BUDIDAYA TANAMAN BIT, SMK Negeri 1 Temanggung


Tahun Pelajaran 2022/2023 bertempat di SMK Negeri 1 Temanggung

Disetujui dan disahkan:

Judul Laporan : Proposal Budidaya Tanaman Bit

di SMK Negeri 1 Temanggung

Nama Penyusun : HABIBAH RAHMATIKA FADIA (NIS. 11576)

Di :

Pada tanggal :

Guru Pembimbing PTPS

Harwogo

NIP. 1969 0713 1992 03 1006


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Buah bit merupakan salah satu kultivar dari spesies Beta vulgaris dan
subspecies group vulgaris Conditiva. Bit banyak dibudidayakan untuk diambil bagian
akarnya dan daunnya karena dapat dikonsumsi. Buah beet tidak hanya bisa
dikonsumsi, tetapi juga dapat dijadikan tanaman obat. Selain itu, buah bit juga bisa
dimanfaatkan sebagai bahan pewarna makanan, sebab mampu memberikan warna
merah keunguan pekat secara alami. Nama tumbuhan bit berasal dari bahasa latin
kuno, ‘beta‘, namun sebelumnya bahasa ini diperkirakan berasal dari bahasa Celtic.
Kemudian diserap dalam bahasa Inggris Kuno menjadi bete pada tahun 1400-an
Sementara kata ‘root’ yang berarti akar ditambahkan karena bagian tanaman yang
paling sering dimanfaatkan adalah akarnya. Penamaan beet dan beetroot kemudian
banyak diterapkan di seluruh dunia. Akan tetapi penyebutan di setiap wilayah
mengalami penyesuaian menurut bahasa masing-masing, misalnya di Indonesia
yang kemudian disebut “bit”.

Pada masa abad pertengahan, buah bit mulai dimanfaatkan sebagai


tanaman obat, khususnya untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan dan darah. Seorang ahli gastronomi dan naturalis asal Italia,
Bartolomeo Platina menyarankan untuk mengonsumsi buah bit dengan bawang
putih, untuk menghilangkan bau mulut akibat bawang putih.Ada sekitar 27 kultivar
tanaman bit yang dibudidayakan diseluruh dunia. Pada umumnya tumbuhan ini
membutuhkan waktu sekitar 55 hari sampai 65 hari dari masa perkecambahan
hingga akarnya dapat dipanen. Buah bit dari berbagai kultivar biasanya berwarna
merah, merah keunguan dan merah gelap.

Buah bit pada umumnya digunakan untuk bahan kuliner. Daging akarnya
yang berwarna merah keunguan dapat diolah dengan berbagai macam cara, mulai
dari direbus, dipanggang, dibakar, bahkan bisa juga langsung dikonsumsi dalam
kondisi segar tanpa diolah.Bit dapat dikonsumsi tanpa campuran atau dicampur
dengan sayuran dan bahan makanan lainnya. Budidaya buah bit yang
dikomersialkan juga menjadikan olahan akar bit dengan cara direbus dan
disterilisasi, serta dijadikan acar. Daun bit juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran.
Daun

yang masih muda biasa ditambahkan ke dalam salad. Sementara daun bit tua
biasanya direbus terlebih dahulu, rasa dan teksturnya hampir sama dengan daun
bayam. Buah bit yang belum diolah mengandung 88% air, 10% karbohidrat, 2%
protein, dan lemak kurang dari 1%. Selain itu, akar bit juga mengandung vitamin A,
B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan vitamin C dan K. Kandungan bermanfaat lain yang ada
di dalam buah bit adalah kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium,
natrium, dan zinc.

B. Tujuan

• Dapat melaksanakan praktek budidaya tanaman bit dengan baik

• Dapat mengetahui lebih dalam tentang tanaman bit


BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan tempat

Pada tanggal Januari 2023 di SMK Negeri 1 Temanggung

B. Prosedur Pelaksanaan

1. Alat:

• Cangkul/cetok :mencampurkan tanah dengan pupuk

2. Bahan:

• Pupuk organik

• Bibit buah

• Air

• Polybag

Cara Menanam:

1. Membuat media untuk menanam bibit tanaman bit dengan komposisi yang
benar

2. Memasukkan media tanam ke polybag

3. Memasukkan bibit tanaman bit ke dalam polybag dengan hati hati dan teliti

Letakkan polybag tersebut ke tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari

5. Dilakukan perawatan tanaman agar tumbuh dengan baik

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

NO Bahan Baku Jumlah Harga satuan Jumlah Harga

1 Bibit tanaman 3 Rp.1.000,00 Rp.3.000,00


bit

2 Polybag 3 Rp.500,00 Rp.1.500,00

3 Pupuk Rp.25.000,00 Rp.25.000,00

Total Rp. 29.500,00

• Harga pokok produksi

Total biaya : Jumlah produksi

Rp.29.500,00 : 3

= Rp.9.800,00

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu


budidaya perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan
dengan budidaya, Seperti komposisi media tanam, penanaman, perawatan
tanaman, pemupukan dan penyiraman dan aspek-aspek lain yang berkenaan
dengan budidaya tanaman bit. Sehingga budidaya tanaman bit bisa menghasilkan
hasil yang maksimal. . Budidaya ini tidak memerlukan modal yang cukup besar,
namun memerlukan perencanaan yang matang.

B. Saran

Dalam membudidayakan tanaman sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya


dengan matang dan tepat sehingga budidaya yang dijalankan dapat berjalan
dengan baik. Kegiatan budidaya tanaman bit sebaiknya dilakukan pada tanah yang
sangat gembur dan kandungan nutrisinya cukup agar tanaman bit dapat tumbuh
besar.

Anda mungkin juga menyukai