Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR

BUDIDAYA TANAMAN
“ KANGKUNG ”
(Ipomoea reptans Poir)

Disusun Oleh :
Nama : Ferdi Ferdiansyah
NPM : 5009200070

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GALUH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridha
dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Dasar
budidaya tanaman Kangkung darat”(Ipomoea Reptans poirs) dengan lancar dan tepat pada
waktunya.Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir praktikum mata
kuliah Budidaya Tanaman.
Pada kesempatan ini, penulis menyatakan ucapan terima kasih kepada Ibu Anisa
Puspitasari ,S.P.,M.P. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan
serta bantuan kepada penulis menyelesaikan laporan praktik lapangan ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat yang bagi para
pembaca. Walau demikian penyusun mengakui bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya.Karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan penyusunan laporan praktikum selanjutnya.

Tasikmalaya,3 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
BAB.I PENDAHULUAN ......................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Tujuan ...............................................................................................
BAB.II BAHAN DAN METODE..........................................................
2.1 Waktu dan Tempat ...........................................................................
2.2 Alat dan Bahan .................................................................................
2.3 Perawatan .........................................................................................
BAB.III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................
3.1 Deskripsi Tanaman ...........................................................................
3.2 Analisis Usahatani ............................................................................
BAB.IV KESIMPULAN ........................................................................
BAB.V DAFTAR PUSTAKA ...............................................................
DAFTAR TABEL

Analisis Usaha Tani


Tabel 1
Kegiatan Jumlah Unit Harga Sub total Total
Satuan
A.Biaya
Variabel
Persemaian
Benih 1 Bungkus Rp.15.000 Rp.15.000
Polybag 20 20 Rp.700 Rp.14.000 Rp.14.000
Persiapan
Tanam
Pupuk 1 Karung Rp.5000 Rp.5000 Rp.5000
Kandang
Pemeliharaan
NPK 1 Bungkus Rp.7000 Rp.7000 Rp.7000
B.Biaya 1 Buah Rp.12.000 Rp.12.000 Rp.12.000
Tetap
TOTAL
Rp.53.000

Tabel 2
Kegiatan Jumlah Unit Harga Sub Total Total Penyusutan 10 %
Satuan
Timbangan 1 Buah Rp.35.000 Rp.35.000 Rp.35.000 3,5
Ember 2 Buah Rp.12.500 Rp.25.000 Rp.25.000 2,5
C. Produksi

Perkiraan 1 kg / 1
produksi kali panen
total
DAFTAR GAMBAR

Tinggi tanaman : 30 Cm
Bentuk daun : Runcing
Jumlah hari hingga 50% tanaman berbunga :
Jumlah daun/ tanaman : 20 daun
Posisi bunga :
Warna daun : Hijau muda
Warna buah muda :
Warna buah masak :
Panjang daun : 10 cm
Bobot total panen : 500 gram
Bentuk buah panjang :
Jumlah daun / panen : 150 kurang lebih
Total panen : 2 kali panen
Bobot yang layak pasar : 500 gram
Perkiraan Produktifitas : 2 minggu bisa 2x panen
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kangkung

Diviso : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Family : Convolvulaceae
Genus : Ipomeae
Spesies : Ipomeae aquatic reptans Poir (kangkung darat).

Kangkung (Ipomoea reptans Poir) termasuk sayuran yang sangat populer. Sayur ini
biasa dibuat tumis, cah, atau lalapan. Kangkung juga berkhasiat sebagai anti racun dan bisa
mengobati berbagai gangguan kesehatan . Tanaman kangkung berasal dari India, yang
kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina selatan, Australia dan Afrika. Di
Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di Negara Eropa kangkung biasa disebut swanp
cabbage, waterconvovulous, atau water spinach Kangkung terdiri dari dua jenis, yaitu
kangkung akar yang disebut kangkung cina yang tumbuh di lahan-lahan yang tidak
tergenang air dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit.
Perbedaan antara kangkung akar dan kangkung air yang terletak pada warna bunga.Bunga
kangkung air berwarna putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung akar berwarna putih
bersih. Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan
berdaun lebih besar daripada kangkung akar, batang berwarna lebih hijau, sedangkan
kangkung akar batang dan daunnya kecil, warna batang putih kehijau-hijauan serta berbiji.
Kangkung akar lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung akar
diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan cara stek pucuk batang (Istamar,
2004). Selain rasanya yang enak kangkung juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi.
Kangkung mengandung vitamin A, B, C, protein, kalsium, fosfor, karotendan sitosterol
serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan
tubuh (Reis, 1993). Produksi utama dari kangkung adalah batang muda dan pucuk-pucuk
daunnya.
Pengembangan sayuran di Indonesia menghadapi beberapa kendala yang berkaitan
dengan beberapa hal antara lain luas lahan yang terbatas, teknik budidaya, pemasaran,
kualitas sumber daya manusia dan kebijakan pemerintah serta infrastruktur. Secara umum
tanaman sayuran termasuk kangkung merupakan tanaman yang tumbuh subur pada tanah-
tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi, karena bahan organik dapat
memperbaiki sifat fisik tanah antara lain: kemampuan tanah untuk menahan air,
memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan aktivitas dan jumlah organisme tanah
yang menguntungkan . Berbagai jenis bahan organik mampu memperbaiki sifat fisika,
kimia dan biologi suatu media tanam. Fungsi utama bahan organik antara lain memperbaiki
struktur tanah dan daya simpan air, memasok unsur hara dan asam-asam organik untuk
melepaskan ikatan-ikatan material secara kimia, meningkatkan kapasitas tukar kation dan
daya ikat hara, serta sebagai sumber karbon, mineral dan energi bagi mikroba .
Ketersediaan hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan organik. Bahan
organik yang umum digunakan adalah pupuk kandang. Pupuk kandang yang akan
digunakan adalah pupuk kandang ayam. Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama
diidentifikasikan dengan keberhasilan program pemupukan dari pertanian berkelanjutan.
Hal ini disebabkan karena pupuk kandang memang dapat menambah tersedianya unsur
hara bagi tanaman. Selain itu, pupuk kandang juga mempunyai pengaruh positif terhadap
sifat fisik dan kimiawi tanah, dan dapat mendorong perkembangan jasad renik Diperlukan
upaya untuk menjaga kesuburan tanah serta kesehatan tanah yang berperan pada
peningkatan produktivitas tanaman agar dapat menghasilkan produk pangan aman
berkualitas baik dan mampu bersaing di pasar global yaitu dengan menggunakan pupuk
hayati. Pupuk hayati adalah produk biologi yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan,
kesuburan dan kesehatan tanah. Pupuk hayati berisi bakteri yang berguna untuk memacu
pertumbuhan tanaman sehingga hasil produksi tanaman tetap tinggi dan berkelanjutan .
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pupuk kandang
ayam dan pupuk hayati Bio-Extrim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung
(Ipomoea reptans poirs )

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum tentang praktikum ini adalah untuk mempelajari cara budidaya
kangkung darat di polybag dengan baik dan benar.
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret hingga 15 April 2021, dengan lokasi
praktikum di depan rumah menggunakan polybag.

2.2. Alat dan Bahan


- Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum antara lain :
Cangkul, ember untuk menampung tanah yang akann dimasukan kedalam polybag
- Bahan
Bahan yang digunakan antara lain :
Benih kangkung , pupuk kandang , polybag

2.3. Perawatan

a. Melakukan penyiraman setiap hari jika tanah tidak lembab.


b. Pemberian pupuk npk pada minggu ke 2.
c. Melakukan pengendalian gulama secara manual (mekanik) dengan cara mencabuti
semua gulma yang tumbuh pada petakan tersebut.
d. Melakukan pengendalian hama secara manual dengan cara menangkap dan membunuh
hama yang menyerang tanaman.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Tanaman


Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan)
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6
minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri
dari 2 varietas, yaitu kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang
tumbuh secara alami di sawah , rawa atau parit-parit.
Perbedaan antara kangkung darat dan air :
a) Warna bunga kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung
darat bunga putih bersih.
b) Bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada
kangkung darat. Warna batang berbeda, kangkung air berbatang hijau, sedangkan
kangkung darat putih kehijau-hijauan.
c) Kebiasaan berbiji kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air, itu
sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek
pucung batang.

3.2. Analisis Usaha Tani


A. Jumlah benih
5 biji / polybag dengan jarak tidak terlalu berdekatan .
B. Dosis Pupuk
1 sendok NPK/10L air.
BAB IV
KESIMPULAN

 Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk yang sama
tidak berarti memberikan hasil denga berat yang sama dengan yang lainnya.
 Faktor kesuburan tanah sangat mempengaruhi produksi.
 Jumlah dan juga sangat mempengaruhi besarnya produksi, karena efisien dalam fotosintesis.
 Penyiraman dan penyiangan juga berpengaruh terhadap produksi tanaman, karena dengan
dilakukannya penyiangan maka jumlah gulma dapt dikendalikan agar tanaman dapat
memperoleh hara yang cukup karena berkurangnya saingan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1395/Azary%20A.%20Sitinjak.p
df?sequence=1&isAllowed=y
http://gudangreport.blogspot.com/2017/05/laporan-akhir-dasar-dasaragronomi.html

Anda mungkin juga menyukai