Anda di halaman 1dari 15

BROSUR

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

MAIDAR NUSIVERA, S.ST


(Penyuluh Pertanian Muda)

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN


KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT
MEULABOH
TAHUN 2021
Brosur Budidaya Jamur Tiram
FORM A

LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN
PERTANIAN DALAM BENTUK BROSUR

1. Penyuluh Pertanian
a. Nama dan NIP : Fajrial Lisha, S.P
19950311 201903 1 003
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda /III a
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Lapangan
d. Unit Kerja : DISTAN TPH
BPP Meureubo
2. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Tahunan
3. Nama Kegiatan : Penyusunan materi penyuluhan
dalam bentuk brosur
4. Tujuan Kegiatan : Sebagai bahan bacaan bagi petani
untuk dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan

Mengetahui Meureubo, September 2022


Koordinator BPP Meureubo Penyuluh Pertanian

ROSMERI, SP MAIDAR NUSIVERA, S.ST


NIP. 19680101 200604 2 002 NIP. 19840919 200904 2 005

i
Brosur Budidaya Jamur Tiram
LEMBARAN PENGESAHAN

Kami, dalam hal ini selaku kepala BPP Meureubo, dengan ini
mengesahkan brosur dalam bidang pertanian yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dengan
judul Budidaya Jamur Tiram dalam bentuk naskah yang
dilaksanakan pada bulan September 2020 di BPP Meureubo

Meureubo, September 2022


Koordinator BPP Meureubo

ROSMERI, SP
NIP. 19680101 200604 2 002

ii
Brosur Budidaya Jamur Tiram
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami kehadirat Allah SWT, Brosur tentang


Budidaya Jamur Tiram dapat diselesaikan. Brosur ini diharapkan
dapat menjadi rujukan bagi para praktisi dan pelaku usaha dan
pelaku utama yang bergerak di sektor peternakan, khususnya para
penyuluh pertanian di lapangan dalam upaya menumbuhkan
kegiatan budidaya ayam kampung yang lebih baik di Kecamatan
Woyla Barat dengan membudidayakan jamur tiram secara intensif
sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Mengingat minimnya materi tentang budidaya jamur tiram
maka brosur ini menjadi penting karena memuat tentang teknik
budidaya jamur tiram secara mendetail
Besar harapan kami, semoga brosur ini bermanfaat dalam
rangka mendorong pengembangan agribisnis komoditas pertanian.
Wassalam

Woyla Barat Juni 2022


Penyusun

Fajrial Lisha, S.P


(Penyuluh Pertanian Pertama)

iii
Brosur Budidaya Jamur Tiram
DAFTAR ISI

Surat Keterangan Formulir - A ............................................ i


Lembar Pengesahan ............................................................... ii
Kata Pengantar ....................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................... 1
BAB II TEKNIK BUDIDAYA ............................................. 3
2.1 Jenis-jenis Jamur Tiram ............................................. 3
2.2 Memilih Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas ........... 3
2.3 Media dan Teknik Penanaman ................................... 4
2.4 Parameter yang Harus Diperhatikan .......................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 10

iv
I. PENDAHULUAN

Diantara jenis jamur yang dapat dikonsumsi, jenis jamur tiram


juga banyak konsumsi, karena terbukti dengan banyaknya olahan
makanan yang bahan dasarnya terbuat dari jamur tiram yang
banyak diminati. Jamur tiram walaupun sering dijadikan menu
masakan tapi tidak sedikit juga jamur ini diolah menjadi makanan
ringan. Dengan tingginya minat masyarakat mengkonsumsi jamur
tiram ini menyebabkan kebutuhan akan jamur tiram menjadi
meningkat, terutama bagi para penyaji kuliner yang dimana daftar
menunya selalu menghadirkan olahan jamur tiram.
Dengan keadaan seperti itu maka tidak heran banyak orang
yang melirik cara budidaya jamur tiram ini, dengan tujuan untuk
membudidayakannya (home industry). Hal ini bisa menjadi ladang
usaha baru bagi siapapun yang ingin menekuni budidaya jamur
tiram ini. Namun untuk memulai budidaya jamur tiram ini alangkah
baiknya sebelum memulai budidaya mengetahui terlebih dahulu
apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana caranya, supaya pada
saat melakukan budidaya jamur tiram ini dapat meminimalisir
kegagalan.

1
II. TEKNIK BUDIDAYA

2.1 Jenis-jenis Jamur Tiram

 Pleurotus floridae jamur tiram ini memiliki warna putih bersih.


 P. ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih
kekuningan.
 P. cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan.
 P. citrinopileatus jamur tiram ini memiliki warna kuning
keemasan.
 P. djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan.
 P. eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan.
 P. euosmus jamur tiram ini memiliki warna kecoklatan.
 P. flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu.
 P. pulmonarius jamur tiram ini memiliki warna putih keabu-
abuan.
 P. sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu.

2.2 Memilih Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas


Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram
cukup mudah namun untuk pemilihan bibit ini tidak bisa dianggap
mudah begitu saja karena tidak boleh asa-asalan harus yang
memiliki kualitas bagus supaya hasil budidaya nanti akan
maksimal. Tidak jarang diantara para petani jamur melakukan

2
kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang akhirnya
menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal
dan hasil panen pun tidak maksimal.

Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara


yang bisa kita lakukan, pertama, kita membuat sendiri dengan
membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang
kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli
di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih bibit jamur
tiram:

3
 Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai
BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya
sekitar 75%.
 Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi
atau dilegalkan pemerintah.
 Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di
media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada
bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah
terkontaminasi.
 Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
 Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.

2.3 Media dan Teknik Penanaman


Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram
terdiri dari beberapa bahan yang dikombinasikan menjadi satu, apa
saja bahan-bahan itu? Lihat di bawah ini:

 Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%


 Bekatul sebanyak 10-15%
 Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
 Dan Air kurang lebih 40-60%

4
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80
kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua
bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air
sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan
baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan
apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.

Fermentasi jamur tiram


Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media
digunakan untuk menanam jamur, yakni dengan cara didiamkan
selama 5-10 hari atau disesuaikan dengan kondisi bahan.
Tujuannya adalah agar terjadi proses pelapukan/pengomposan pada
media. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat
hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan pembalikan

5
media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua
bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga
bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu
pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai
dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.

Sterlisasi media tanam


Media tanam yang telah difermentasi dapat dimasukkan ke
dalam kantong plastic jenis polipropilen. Media tersebut kemudian
dipadatkan hingga berbentuk seperti botol (baglog). Selanjutnya,
pada bagian atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring,
disumbat menggunakan kapas, dan dipasang penutup baglog agar
air tidak masuk ke dalam kantong pada saat pengukuran.
Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan,
yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling
sederhana yang dapat digunakan adalah drum. Satu drum dapat
memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah
memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-
10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C,
pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai 100°C adalah 3 jam, tergantung
dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka

6
dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog
kembali normal.

Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat
inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya
ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan
memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk
meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau
bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.

 Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol


tersebut. Panaskan sebentar mulut botol diatas api spiritus
hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang
membakar kapas.
 Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk
menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
 Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog
penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi
sekitar 10 g bibit.

Inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah
diinokulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang
pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi

7
memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000
lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi,
biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog.
Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap
dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga
proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa
inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi
yang dilakuakn tidak berhasil.

Budidaya di rumah produksi atau kumbung


Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung
telah dipenuhi misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog,
yakni dengan menggunakan silet yang telah dsterilkan. Lubang
tersebut nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah
jamur tiram.

8
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda
tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa
inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan
di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk
setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.

2.4 Parameter yang Harus Diperhatikan

Beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam


budidaya jamur tiram, yaitu:

Pembentukan Pembentukan
Parameter
Primordia Tubuh Buah

Temperatur (oC) 21-27 21-28

Kelembaban (%) 90-100 90-95

Waktu tumbuh (Hari) 3-5 3-5

Cahaya (Lux) 500-1000 500-1000

Sirkulasi udara (jam) 4-8

9
DAFTAR PUSTAKA

Chazali, S dan Pratiwi Putri, S. 2009. Usaha Jamur Tiram Skala


Rumah Tangga. Penebar Swadaya; Bogor

Gunawan Agustin W. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar


Swadaya; Bogor

Warisno dan Dahana, K. 2010. Tiram, Menabur Jamur Menuai


Rupiah. Gramedia; Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai