LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN
PERTANIAN DALAM BENTUK BROSUR
1. Penyuluh Pertanian
a. Nama dan NIP : Fajrial Lisha, S.P
19950311 201903 1 003
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda /III a
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Lapangan
d. Unit Kerja : DISTAN TPH
BPP Meureubo
2. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Tahunan
3. Nama Kegiatan : Penyusunan materi penyuluhan
dalam bentuk brosur
4. Tujuan Kegiatan : Sebagai bahan bacaan bagi petani
untuk dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan
i
Brosur Budidaya Jamur Tiram
LEMBARAN PENGESAHAN
Kami, dalam hal ini selaku kepala BPP Meureubo, dengan ini
mengesahkan brosur dalam bidang pertanian yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dengan
judul Budidaya Jamur Tiram dalam bentuk naskah yang
dilaksanakan pada bulan September 2020 di BPP Meureubo
ROSMERI, SP
NIP. 19680101 200604 2 002
ii
Brosur Budidaya Jamur Tiram
KATA PENGANTAR
iii
Brosur Budidaya Jamur Tiram
DAFTAR ISI
iv
I. PENDAHULUAN
1
II. TEKNIK BUDIDAYA
2
kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang akhirnya
menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal
dan hasil panen pun tidak maksimal.
3
Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai
BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya
sekitar 75%.
Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi
atau dilegalkan pemerintah.
Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di
media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada
bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah
terkontaminasi.
Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.
4
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80
kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua
bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air
sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan
baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan
apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
5
media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua
bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga
bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu
pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai
dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.
6
dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog
kembali normal.
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat
inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya
ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan
memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk
meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau
bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.
Inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah
diinokulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang
pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi
7
memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000
lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi,
biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog.
Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap
dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga
proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa
inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi
yang dilakuakn tidak berhasil.
8
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda
tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa
inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan
di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk
setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.
Pembentukan Pembentukan
Parameter
Primordia Tubuh Buah
9
DAFTAR PUSTAKA
10