DOSEN PEMBIMBING
Ir. Tri Rini Kusparwanti, MP
DISUSUN OLEH
Arinda Khumairoh / A31180065
Muhammad Noer Kholis / A31180214
Najwa Sawila Rahma / A31180280
Arneta Veronica / A31180406
Indah Puspita Sari / A31180560
Isyrafil Arbi Juliantoro / A31180769
Nur Hidayah / A31180794
Azizah Nurrohmah / A31180809
Kami sadar bahwa makalah kami ini masih jauh dari unsur kesempurnaan
dan segala kesempurnaan itu hanya milik Allah Tuhan semesta alam. Maka dari
itu kami mohon saran supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan kami
dari dibuatnya makalah ini semoga dapat berguna bagi semua pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
1.4 Manfaat..............................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Pengertian dan Karakteristik Jamur Kancing......................................................2
2.2 Kandungan Gizi pada Jamur Kancing...............................................................4
2.3 Budidaya Jamur Kancing...................................................................................5
BAB 3. KESIMPULAN...........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
BAB 2. PEMBAHASAN
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Subkelas: Homobasidiomycetidae
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: A. bisporus
2
Ciri-ciri jamur kancing :
kancing.
3
2. Bilah (lamella/gills) : bagian di bawah tudung berbentuk helaian
berbilah-bilah.
3. Cincin / Annulus : bagian yang melingkari tangkai, berbentuk seperti
cincin.
4. Tangkai tubuh buah (stipe) : massa miselium yang sangat kompak
dan tumbuh tegak.
5. Volva : bagian sisa pembungkus yang terdapat pada dasar tangkai.
6. Micelial threads : serabut-serabut akar untuk melekat pada substrat.
4
Tabel nilai nutrisi per 100 gram jamur kancing
(2001, 2002).
1. Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan untuk budidaya jamur kancing sebaiknya lebih
mudah dengan membeli bibit jamur kancing siap pakai untuk lebih
memudahkan proses pembibitan dan lebih praktis. Sehingga petani
jamur kancing dapat lebih fokus pada tahap budidaya dan
pemeliharaan jamur kancing.
5
Saat membeli bibit jamur kancing sebaiknya perhatikan hal-hal
berikut :
3. Pengomposan
6
1. Jerami dipotong sekitar 10-15 cm, cuci bersih, dan keringkan hingga
cukup kering, yaitu dengan kelembaban 65%.
2. Susun jerami dengan ketinggian sekitar 10-15 cm, kemudian taburkan
media tanam berupa campuran bekatul dan dolomit. Susun lapisan
media berselang-seling antara jerami dengan bekatul dan kapur
dolomit.
3. Keesokan harinya, campuran jerami, kapur dolomit, dan bekatul
dibolak-balik dan ditambahkan urea. Jika media tanam berkurang
kelembabannya, segera tambahkan air secukupnya. Usahakan media
tidak sampai mengering.
4. Selanjutnya, tambahkan ZA pada hari ke-6 dan tambahkan TSP juga di
hari ke-10. Setiap masing-masing penambahan, aduk-aduk campuran
media tersebut hingga merata. Diamkan hingga hari ke 12-17.
7
4. Setelah suhu mencapai 65°-70°C, pertahankan suhu tersebut hingga 8
jam.
5. Setelah 8 jam, buka ventilasi kumbung agar suhu menurun hingga 40°-
45°C. Selama ventilasi dibuka, jaga suhu tetap stabil selama kurang
lebih 70 jam.
6. Proses sterilisasi dapat diakhiri dengan membuka ventilasi hingga
suhunya menurun menjadi 32°C.
7. Sterilisasi dapat juga dilakukan di rumah pengomposan, dengan cara
menutup media tanam dengan plastik agar suhu media meningkat.
Setelah suhu media meningkat hingga 60°C, pertahankan selama
kurang lebih 12 jam.
8. Kemudian, masukkan media tanam tersebut ke dalam rumah kumbung
dengan suhu 45°-50°C, pertahankan suhu tersebut selama 40 jam, dan
dinginkan kumbung hingga suhu 32°C.
5. Penanaman Bibit
Penanaman bibit dilakukan saat suhu kumbung telah menurun menjadi
32°C, dengan cara menebarkan bibit jamur kancing ke media tanam yang
telah disiapkan di atas rak tanam. Jumlah bibit yang disebar tidak akan
mempengaruhi jumlah tanaman yang dihasilkan. Setelah 12-14 hari,
miselium akan tumbuh di sekitar media tanam. Jamur kuping
membutuhkan suhu untuk pertumbuhan yang berbeda di dataran rendah
dan dataran tinggi. Di dataran rendah, suhu yang diperlukan adalah 24°-
26°C. Adapun di dataran tinggi, suhu optimal untuk pertumbuhan adalah
28°-30°C.
6. Casing
8
Casing merupakan proses pelapisan tanah dengan ketebalan sekitar 3-5
cm. Pelapisan tanah ini dilakukan di atas media yang telah ditumbuhi
miselium. Tujuan dilakukan casing adalah untuk merangsang
pertumbuhan tubuh jamur kancing, membantu penguapan air, dan
mengurangi kerusakan media kompos. Ciri-ciri tanah yang baik untuk
digunakan proses casing adalah:
Masa panen
9
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jamur kancing yang umum dikembangkang untuk budidaya
biasanya bewarna Berwarna putih bersih, krem atau coklat muda, Tidak
memiliki klorofil, memiliki tangkai yang relatif pendek, memiliki tudung
yang hampir menyerupai kancing. Jamur kancing mengandung protein,
karbohidrat, serat dan berbagai macam vitamin dan mineral. Dalam
pembudidayan jamur memiliki beberapa tahapan yaitu, persiapan bibit,
media tanam, pengomposan,sterilisasi media, penanaman bibit, dan
cusing. Keberhasilan budidaya jamur itu sendiri terletak pada kebersihan
yang dilakukan pembudidaya terhadap tanaman jamur.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2017.(http://pengetahuanbahanpanganb.blogspot.com/2017/06/jamur-
kancing.html). Diakses pada 10 Oktober 2019.
Valverde et al. 2015. Edibel Mushrooms: Imroving Human Healt and Promoting
Quality Life. J. Microbiology, Article ID 376387, pages.
Dx.doi.org/10.1155/2015/376387.
Reis et al. 2012. Chemical composition and nutrional value of the most widely
appreciated cultivated mushrooms: an inter-species comparative study. Food and
Chemical Toxicology vol. 50, no 2, pp, 191-197.
11