Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL MAGANG

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SIRIH UNTUK MENCEGAH DAN


MENGOBATI MASTITIS PADA KAMBING PERAH
DI SEJAHTERA FARM DESA BAKALAN
KECAMATAN KANDEMAN
KABUPATEN BATANG

Oleh
Sekar Ayu Kinanti
NIRM. 03 03 18 030

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA


MAGELANG BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN
PERTANIAN
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Penggunaan Tepung Daun Sirih Untuk Mencegah


Dan Mengobati Mastitis Pada Kambing Perah Di
Sejahtera Farm Desa Bakalan Kecamatan Kandeman
Kabupaten Batang
Nama : Sekar Ayu Kinanti
NIRM : 03.03.18.030
Program Studi : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
Jurusan : Peternakan

Disetujui :
Pada Tanggal : September 2021

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Sunarsih, M.Sc Haris Triwibowo, SP., M.Si


NIP. 19630104 199103 2 001 NIP. 19801228 200901 1 007

Mengetahui :

Ketua Jurusan Peternakan


Ketua Prodi Penyuluhan Peternakan
Dan Kesejahteraan Hewan

Ir. Sumaryanto, MM Ir. Sunarsih, M.Sc


NIP. 19601117 198603 1 002 NIP. 19630104 199103 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Proposal Magang
dengan Judul “Penggunaan Tepung Daun Sirih Untuk Mencegah Dan
Mengobati Mastitis Pada Kambing Perah” Di Sejahtera Farm Desa
Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang ini dengan lancar.
Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari petunjuk dan
bimbingan berbagai pihak oleh karena itu diucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Bambang Sudarmanto, S. PT, MP. Selaku Direktur
Politeknik pembangunan pertanian Yogyakarta - Magelang.
2. Ir. Sumaryanto, MM. Selaku Ketua Jurusan Peternakan
Politeknik pembangunan pertanian Yogyakarta - Magelang.
3. Ir. Sunarsih, M.Sc. Selaku Ketua Program Studi Penyuluhan
Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Politeknik
pembangunan pertanian Yogyakarta – Magelang,serta selaku
pembimbing utama
4. Haris Triwibowo, SP., M.Si , MM. Selaku Pembimbing
Pembimbing Pendamping.
5. Serta, seluruh pihak yang membantu penulisan proposal
MAGANG.
Demikian proposal magang dibuat, penulis menyadari bahwa
proposal magang masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk
penyempurnaan proposal ini.

Magelang, September 2021

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
l. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.Latar Belakang .................................................................................... 1
B.Tujuan .................................................................................................. 4
C.Manfaat ............................................................................................... 4
D.Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
Il.PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG ............................... 6
A.Gambaran Umum Perusahaan Tempat Magang ................................ 6
B.Rencana Aktivitas Magang.................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 9

iv
DAFTAR TABEL

Tebel halaman
1. Jadwal rencana kegiatan magang……………………………………7

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman
1. Hasil Identifikasi Masalah………………………………………….9
2. Format Jurnal Harian Kegiatan Magang…………………………14
3. Format Lembar Konsultasi…………………………………………15

4. Blangko Persetujuan/Kesediaan Menjadi Lokasi Magang…......16

vi
l. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing hasil


dari persilangan Kambing Kacang dan Kambing Etawah. Kambing PE
termasuk kambing dwiguna yang dimanfaatkan sebagai kambing
pedaging dan produksi susu (Sodiq dan Abidin, 2002). Masyarakat
Kelurahan Kalipuro salah satu daerah yang memanfaatkan hasil
produksi susu kambing PE sebagai konsumsi serta dianggap dapat
dijadikan untuk pengobatan pada gangguan pencernaan. Penyakit
yang sering ditemukan pada peternakan terutama ternak perah yaitu
penyakit mastitis (Suwito dkk, 2013). Mastitis merupakan penyakit
radang pada kelenjar ambing yang dapat disebabkan oleh bakteri atau
jamur yang bersifat pathogen (Isnel and Sukru, 2012).

Produktivitas kambing perah yang masih rendah disebabkan


oleh beberapa faktor, antara lain kualitas genetik ternak, tatalaksana
pakan, umur beranak pertama, periode laktasi, frekuensi pemerahan,
masa kering kandang dan kesehatan. Penyebab rendahnya produksi
susu adalah pakan (kualitas dan kuantitas), tata cara pemerahan,
sistem perkandangan, sanitasi dan penyakit terutama mastitis (Utomo
dan Miranti, 2010).

Mastitis merupakan penyakit yang membahayakan pada


kambing perah. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan jumlah sel
somatis, radang pada ambing (kelenjar mamae), rendahnya kualitas
susu dan penurunan produksi susu pada kambing perah. Kasus
mastitis pada kambing perah sangat tinggi terutama mastitis subklinis.
Sampai saat ini kasus mastitis pada kambing perah masih menjadi

1
masalah yang dihadapi oleh peternak, baik pada peternakan kambing
perah rakyat maupun industri kambing perah. Untuk itu, diperlukan
pemeriksaan secara khusus terhadap susu karena kejadian mastitis
subklinis tidak menunjukkan gejala sakit tetapi terjadi penurunan
produksi dan kualitas susu yang tidak diketahui oleh para peternak.

Penyakit mastitis subklinis sangat berdampak pada produksi


dan kualitas susu yang dihasilkan sehinggga akan mempengaruhi
tingkat pendapatan peternak. Faktor penting yang mempengaruhi
penyebaran mastitis pada kambing perah adalah terdapat
mikroorganisme patogen dalam kuartir (puting susu) yang terinfeksi.
Pengobatan mastitis biasanya menggunakan antibiotik secara
langsung (intramamae), tetapi penggunaan antibiotik di beberapa
negara sebagai bahan aditif telah dilarang. Hal ini disebabkan adanya
residu dari penggunaan antibiotik yang membahayakan kesehatan
manusia sebagai konsumen dari hasil peternakan dan bagi ternak itu
sendiri. Maka perlu diterapkan penggunaan bahan herbal sebagai
alternatif lain yang mengandung senyawa aktif sebagai antiseptik yang
efektif sehingga aman bagi manusia dan ternak.

Pengobatan mastitis biasanya menggunakan antibiotik


secara langsung (intramamae), tetapi penggunaan antibiotik di
beberapa negara sebagai bahan aditif telah dilarang. Hal ini
disebabkan adanya residu dari penggunaan antibiotik yang
membahayakan kesehatan manusia sebagai konsumen dari hasil
peternakan dan bagi ternak itu sendiri. Maka perlu diterapkan
penggunaan bahan herbal sebagai alternate lain yang mengandung
senyawa aktif sebagai antiseptik yang efektif sehingga aman bagi
manusia dan ternak ( Sudarman, 2017).

Daun sirih (Piper betle L.) sudah dikenal sejak lama di

2
Indonesia. Hampir semua bagian tanaman sirih dapat digunakan
sebagai obat, tetapi yang paling banyak digunakan adalah daunnya.
Daun sirih memiliki daya antibakteri, antioksidan, dan fungisida untuk
mengurangi jumlah bakteri dalam susu. Selain itu, daun sirih juga
membantu dalam mengobati gangguan pencernaan, pendarahan, djan
menyembuhkan luka (Sarwono, 2004). Penggunaan antibiotik herbal
salah satunya daun sirih (Piper betle l.) dapat dijadikan solusi untuk
mengganti antibiotik komersial yang lebih aman untuk digunakan. lain
yang mengandung senyawa aktif sebagai antiseptik yang efektif
sehingga aman bagi manusia dan ternak ( Sudarman, 2017).

Daun sirih (Piper betle L.) sudah dikenal sejak lama di


Indonesia. Hampir semua bagian tanaman sirih dapat digunakan
sebagai obat, tetapi yang paling banyak digunakan adalah daunnya.
Daun sirih memiliki daya antibakteri, antioksidan, dan fungisida untuk
mengurangi jumlah bakteri dalam susu. Selain itu, daun sirih juga
membantu dalam mengobati gangguan pencernaan, pendarahan, djan
menyembuhkan luka (Soewon, 1991). Penggunaan antibiotik herbal
salah satunya daun sirih (Piper betle l.) dapat dijadikan solusi untuk
mengganti antibiotik komersial yang lebih aman untuk digunakan.

Berdasarkan data informasi dari Balai Penyuluhan Pertanian


(BPP) Kecamatan Salaman bahwa sektor peternakan di Desa
Ngageretno mempunyai potensi untuk dikembangkan terutama pada
peternakan kambing perah. Data primer hasil Identifikasi Potensi
Wilayah (IPW) melalui observasi dan wawancara pada pengurus di
Kelompok Tani Desa Ngageretno didapatkan data hasil IPW
menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), bahwa
kegiatan penanganan penyakit mastitis belum dilakukan.

Tingkat pengetahuan dan keterampilan peternak dalam

3
melakukan penanganan penyakit mastitis masih rendah. Kurangnya
pengetahuan peternak akan pentingnya penanganan penyakit mastitis
menjadi faktor utama banyaknya ternak kambing perah di Desa
Ngageretno terserang penyakit tersebut sehingga susu yang di
hasilkan sedikit dan kualitas kurang maksimal. Berdasarkan uraian
tersebut, dalam kegiatan magang penulis ingin mengetahui efektivitas
terhadap penggunaan tepung daun sirih untuk mencegah dan
mengobati penyakit mastitis pada kambing perah di Sejahtera Farm
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang.

B. Tujuan

Kegiatan magang bertujuan untuk menambah dan memperdalam


pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus/keahlian
kerja terkait dengan penyelesaian tugas akhir, dan internalisasi sikap
professional dan budaya kerja yang sesuai serta diperlukan bagi dunia
usaha atau dunia industri (co-operative education fusl system/ link and
match)

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan


kecakapan mahasiswa dalam memecahkan permasalahan
teknologi, kelembagaan, sosial, dan lainnya pada penyelesaian
tugas akhir mahasiswa
2. Bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah, petani,
kelembagaan petani, dan pemangku kepentingan lain adalah
membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang dilakukan
instansi pelaku utama dan pelaku usaha

4
D. Waktu dan Tempat

Kegiatan magang dilaksanakan selama 14 hari, dimulai pada


tanggal 1 oktober sampai 16 oktober 2021, lokasi magang berada di
usaha peternakan kambing perah dan domba Sejahtera Farm yang
berada di Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang
Provinsi Jawa Tengah.

5
ll. PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
A. Gambaran Umum Perusahaan Tempat Magang

Sejahtera Farm merupakan usaha peternakan yang bergerak


dalam bidang penggemukan (fattening) dan breeding ternak kambing
perah dan domba yang terletak di Dusun Karangtalon Desa Bakalan
Kecamatan Kandeman Jawa Tengah, Indonesia. Sejahtera Farm didirikan
oleh saudara Ahmad Burhan sejak September 2016. Saat ini, Sejahtera
Farm telah memiliki kapasitas total kandang lebih dari 300 ekor ternak
yang terbagi dalam beberapa kandang dan memiliki lahan untuk sumber
pakan hijauan. Sejahtera Farm sendiri merupakan peternakan kambing
dan domba yang sudah terintegrasi oleh pemerintah dan telah mengikuti
aturan kesejahteraan hewan, memproduksi kambing dan domba dalam
bentuk potong, perah dan bulu (wol) dengan kualitas tinggi, dan untuk
wilayah pemasaran sudah sampai ke luar pulau jawa.

B. Rencana Aktifitas Magang

Kegiatan yang akan dilakukan dan dipelajari saat magang yaitu


terkait pengobatan tradisional yang sudah dilakukan dan berhasil pada
peternakan kambing perah dan domba “Sejahtera Farm. Selain itu,
mahasiswa juga mengikuti kegiatan budidaya kambing perah dan domba
yang berlangsung dipeternakan domba kambing perah dan domba
“Sejahtera Farm”seperti pemberian pakan dan minum.
Adapun aktivitas rencana magang dapat dilihat pada jadwal Kegiatan
pada tabel 1 berikut:

6
Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan Magang Mahasiswa

Tanggal Rencana Keterangan


Kegiatan
1 Oktobel 2021 Penyampaian Membahas jadwal
jadwal Kegiatan kegiatan magang dan
dan sharing sharing pengalaman
informasi terkait pengobatan
tradisional
2-3 Oktober Identifikasi terkait Mengidentifikasi
2021 ternak kambing penyakit yang sedang
perah menyerang ternak
kambing perah.
4 Oktober 2021 Persiapan alat dan Mempersiapkan alat-
bahan pembuatan alat yang digunakan
obat tradisional serta bahan-bahan
yang diperlukan dalam
membuat obat
tradisional.
5-16 Oktober Pembuatan obat Membuat obat
2021 tradisional, tradisional sesuai
pengaplikasian, dengan jenis penyakit
dan yang menyerang,
pengontrolan kemudian diaplikasikan
pengobatan serta
penyakit. dikontrolperkembangan
kesehatan ternak
kambing perah

7
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono. 2004. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Sodiq dan Abidin. 2002. Kambing Peranakan Etawa Penghasil


Susu Berkhasiat Obat. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Diakses tanggal 28 September 2021.

Sudarman, A., Supriyadin, D., & Jayanegara, A. Pemberian


Tepung Daun Sirih (Piper Betle L.,) Pada Kambing Perah
Pasca Puncak Produksi Untuk Mengobati Dan Mencegah
Mastitis Subklinis, Buletin Peternakan. Diakses pada
tanggal 27 September 2021

Utomo, B. , & Pertiwi, M.d.2010. Tampilan produksi susu


kambing perah yang mendapat perbaikan manajemen
pemeliharaan. Caraka Tani: Journal of Sustainable
Agriculture. Diakses pada tanggal 27 September 2021

8
LAMPIRAN

Lampiran 1. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah

1. Nama Mahasiswa : Sekar Ayu Kinanti


2. NIRM : 03 03 18 030
3. Lokasi : Desa Ngargoretno
Kecamatan
Salaman Kabupaten
Magelang
4. Pihak-pihak yang dihubungi :
a. BPP Kecamatan Salaman
b. Kantor Desa Ngargoretno
5. Hasil Identifikasi :

a. Sumberdaya ekonomi (pasar, kios saprodi, bank dsb)


1) Masalah:
a) Rendahnya daya tawar produk hasil usaha pelaku utama dan pelaku
usaha terhadap pihak lain.
b) Minimnya pengembangan kemitraan usaha antara pelaku utama dan
pelaku usaha dengan pihak perusahaan.
c) Masih minimnya permodalan dari pelaku utama dan sulitnya akses
permodalan ke lembaga perbankan/pembiayaan.
2) Penyebab masalah:
a) Belum mampu membuat analisis usaha sampai bisa mencapai titik impas
suatu produk.
b) Belum mengatahui cara mengembangkan kemitraan usaha.
c) Prosedur peminjaman modal yang cukup rumit.
3) Potensi:
Adanya petugas penyuluh lapangan dan kepala desa yang dapat
membantu permasalahan tersebut.

9
b. Sumberdaya alam (air, tanah, udara, sungai dsb)
1) Masalah:
a) Kekurangan air dimusim kemarau.
b) Sering terjadi longsor saat hujan besar.
2) Penyebab masalah:
Masih menggunakan sistem tadah hujan.
3) Potensi:
Tanahnya dapat dibuat terasering dan adanya tanaman yang memiliki
akar yang dapat mengikat tanah dan ringan.

c. Sumberdaya manusia (petani, penyuluh, petugas/aparat,


pengusaha dsb)
1) Masalah:
a) Para petani kurang menyadari pentingnya kegiatan kelompok tani
terutama remaja/ taruna tani.
b) Kurangnya jiwa kewirausahaan para pelaku utama dalam
mengembangkan usahataninya.
c) Kurangnya informasi dan kesadaran kelompok untuk menjalin kemitraan
dengan pihak lain.
d) Jumlah dan kapasitas tenaga petugas masih terbatas.
2) Penyebab masalah:
a) Belum adanya motivasi atau minat petani untuk bergabung di
kelompok tani.
b) Kurangnya sumber daya manusia yang berkecimpung dalam dunia
pertanian.
3) Potensi:
a) Masyarakatnya mayoritas bekerja dalam bidang pertanian dan
perkebunan.
b) Sumber daya manusia yang sangat memadai.

10
d. Sumberdaya Sarana (alsintan, gedung/ruang pertemuan, pos
penyuluhan, dsb)
1) Masalah:
a) Pengelolaan lahan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai sarana
percontohan masih belum optimal.
b) Alsintan belum dioptimalkan secara maksimal dan dirasakan masih
kurang.
c) Belum membentuk Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
2) Penyebab masalah:
a) Para penyuluh belum memanfaatkan lahan percontohan sebagai
sarana untuk demplot kepada para petani.
b) Kondisi lapangan kurang mendukung untuk menggunakan alsintan.
c) Belum mampu mengelola UPJA.
3) Potensi:
a) Tersedinya lahan percontohan yang mendukung dilihat dari strukur
lahannya.
b) Adanya lahan sawah seluas 81 hektar.

e. Sumberdaya kelembagaan (kelompok tani, gapoktan, asosiasi


pertanian, BPP, unit pelaksana teknis pertanian dsb)
1) Masalah:
a) Unit layanan Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) belum berjalan optimal.
b) Belum ada dukungan secara optimal mengenai sarana dan prasarana
penyuluhan.
c) Dukungan pembiayaan operasional penyuluhan masih belum
memadai.
d) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penyuluhan belum
terlaksana secara teratur.
e) Ketersediaan materi penyuluhan masih kurang.

11
2) Penyebab masalah:
a) Pelaku utama belum banyak yang mengetahui manfaat dari adanya
KKA.
b) Belum mengajukan anggaran operasional lapangan berupa proposal
kegiatan atau bantuan sarana dan prasarana.
c) Kegiatan jadwal monitoring dan evaluasi penyuluhan belum terjadwal.
d) Kurangnya literatur terkait dengan permasalahan yang ada di
lapangan.
3) Potensi:
a) Pelaku utama banyak yang membutuhkan unit KKA.
b) Terdapat anggaran yang telah dialokasikan (APBD).
c) Adanya jadwal temuan rutin yang dilakukan setiap bulan.

f. Komoditas pertanian (peternakan, pertanian, perkebunan


a) Macam–macam komoditas :
Peternakan (kambing perah dan sapi), perkebunan (kopi, teh, dan
cengkeh), dan pertanian (padi), hotikultura (jagung), dan rempah-rempah
(empon-empon)
b) Masalah:
1) Petani belum terampil dalam membudidayakan ternak berorientasi
agribisnis.
2) Petani belum terampil dalam mengatasi penyakit mastitis pada
kambing perah yang sering terjadi pada ternak.
3) Petani masih kesulitan untuk mendapatkan fasilitasi IB.
4) Petani belum terampil melakukan budidaya tanaman pangan,
hotikultura, perkebunan, dan rempah-rempah secara intensif.
5) Petani belum mau melakukan pengolahan hasil.
c) Penyebab masalah:
Kurangnya kemampuan petani dalam mengelola usaha budidaya
ternak dan tanaman baik tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan

12
rempah-rempah dan keterbatasan peran petugas lapang dalam
menyampaikan materi.
d) Potensi:
Banyak komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan yang dapat
dikembangkan menjadi komoditas unggulan.

Petugas di wilayah Mahasiswa

Soprotun, S.P Sekar Ayu Kinanti

13
Lampiran 2. Jurnal Harian Kegiatan Magang

JURNAL HARIAN
MAGANG MAHASISWA TINGKAT IV
POLBANGTAN YOGYAKARTA MAGELANG JURUSAN
PETERNAKAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Sekar Ayu Kinanti


NIRM : 03.03.18. 030
Lokasi Magang : Sejahtera Farm Desa Bakalan Kecamatan Kandeman
Kabupaten Batang

Paraf
Hari/
No. Kegiat Pembimbin Keterangan
Tanggal
an g
Eksternal

, September 2021
Yang membuat

( Sekar Ayu Kinanti)

14
Lampiran 3. Format Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI
MAGANG MAHASISWA TINGKAT IV
POLBANGTAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PETERNAKAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

NAMA : Sekar Ayu Kinanti


NIRM : 03 03 18 030
Lokasi Magang : Sejahtera Farm Desa Bakalan Kecamatan
Kandeman Kabupaten Batang
Pembimbing. : 1. Ir. Sunarsih, M.Sc

2. Haris Triwibowo, SP., M.Si , MM.


Pembimbing Eksternal :
No. Tanggal Materi Bimbingan Saran Pembimbing Paraf
Pembimbing

September 2021
Yang membuat

( Sekar Ayu Kinanti.)


FORMULIR PERNYATAAN KESEDIAAN PERUSAHAAN/ INSTANSI

15
Lampiran 4. Blngko Persetujuan/Kesediaan Menjadi Lokasi Magang

FORMULIR PERNYATAAN KESEDIAAN PERUSAHAAN/ INSTANSI

Nama Perusahaan/ Intansi/ : AHMAD BURHAN FARM


Badan Usaha/ kelompok
Usaha/ Usaha perorangan
Alamat : Dusun Karangtalon, Desa Bakalan
Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang,
Jawa Tengah
Telepon/ No WA : 085229535583

E-mail : Burhanahmad080295@gmail.com

Kami Bersedia/Tidak Bersedia*) menerima mahasiswa Program Studi


Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Polbangtan Yogyakarta
Magelang sebanyak 2 (dua ) orang mahasiswa dengan nama berikut:

1. ADITIYAS DEVA SHERLI EFENDI NIRM : 03 03 18 001


2. SEKAR AYU KINANTI NIRM : 03 03 18 030
Untuk magang di perusahaan/ instansi kami mulai tanggal 1 sampai 15
Oktober 2021 pada divisi/bagian peternakan domba.

Batang, 17 September 2021

(AHMAD BURHAN)

16

Anda mungkin juga menyukai