Anda di halaman 1dari 14

1

ARTIKEL ILMIAH

SOSIALISASI PEMANFAATAN KUNYIT DAN TEMULAWAK SEBAGAI


BAHAN IMBUHAN PAKAN TERNAK AYAM BURAS DALAM
SISTEM PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF MASYARAKAT
KELOMPOK PUSPITO TANI KELURAHAN MULUR KABUPATEN
SUKOHARJO DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN
PENGURANGAN BAU KOTORAN

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)

Disusun oleh :
Isna Jati Asiyah M0409029 (Angkatan 2009)
Eka Setiyawati M0409015 (Angkatan 2009)
Sovia Santi Leksikowati M0409056 (Angkatan 2009)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2012

i
ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Sosialisasi Pemanfaatan Kunyit dan Temulawak sebagai


Bahan Imbuhan Pakan Ternak Ayam Buras dalam
Pemeliharaan Semi Intensif Masyarakat Puspito Tani
Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo dalam Upaya
Peningkatan Produksi dan Pengurangan Bau Kotoran
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC
( ) PKM-T (●) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(●) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Isna Jati Asiyah
b. NIM : M0409029
c. Jurusan : Biologi
d. Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Sebelas Maret
e. Alamat Rumah dan No Tel./ HP :Tanjung RT 01/IX, Bakalan,
Sukoharjo/ 085659782922
f. Alamat Email : Isna_jati@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
b. NIP : 196704301992031002
c. Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Gereh, Kadilaju, Karangnongko,
Klaten
7. Biaya Kegiatan Total :
DIKTI : Rp. 6.550.000,00
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Surakarta, 11 Juni 2012
Menyetujui,

Ketua Jurusan Biologi Ketua Pelaksana Kegiatan


FMIPA UNS

Dr. Agung Budiharjo, M. Si. Isna Jati Asiyah


NIP. 196808 23 2000031 001 NIM. M0409029

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping


Universitas Sebelas Maret

Drs. Dwi Tiyanto, SU Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si


NIP. 19540414 198003 1 007 NIP. 196704301992031002

ii
ABSTRAK

SOSIALISASI PEMANFAATAN KUNYIT DAN TEMULAWAK SEBAGAI


BAHAN IMBUHAN PAKAN TERNAK AYAM BURAS DALAM
SISTEM PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF MASYARAKAT
KELOMPOK PUSPITO TANI KELURAHAN MULUR KABUPATEN
SUKOHARJO DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN
PENGURANGAN BAU KOTORAN

Isna Jati Asiyah, Eka Setiyawati, Sovia Santi Leksikowati


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Kelompok Ternak Ayam Buras Puspito Tani Kelurahan Mulur, Sukoharjo


merupakan lembaga pengembangan ternak ayam buras yang dirintis oleh Dinas
Pertanian Subdinas Peternakan dengan nama Rurel Ringing Multi Center (RRMC)
Kabupaten Sukoharjo. Lembaga ini dikelola langsung oleh masyarakat sekitar
sentra peternakan. Sistem pengelolaan imbuhan pakan ayam buras yang
diterapkan pada lembaga ini masih terbatas pada penggunaan antibiotika dan zat-
zat kimia penghilang bau kotoran ayam. Penggunaan kedua jenis bahan tersebut
dapat menyebabkan efek tidak baik terhadap konsumen dan lingkungan, maka
perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar sentra peternakan terkait
penggunaan imbuhan pakan yang ramah lingkungan.
Salah satu bahan yang banyak diteliti dan digunakan secara komersial
sebagai pengganti antibiotika dan bahan kimia penghilang bau kotoran ternak
adalah bioaktif kunyit dan temulawak. Sosialisasi dan praktek kerja di masyarakat
untuk merealisasikan program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan
imbuhan pakan ayam buras diharapkan mampu meningkatkan produktivitas
ternak, efisiensi penggunaan pakan, dan menghilangkan bau menyengat dari
kotoran ternak yang berdampak pada pencemaran.
Kegiatan pemanfaatan kunyit dan temulawak sebagai imbuhan pakan
ternak dinilai efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra peternakan
berupa bau kotoran yang menyengat yang menyebabkan terjadinya pencemaran.
Imbuhan pakan kunyit dan temulawak mampu meningkatkan produktivitas ayam
sebesar 1-2 ons/ ekor dengan tingkat kematian 0% serta mampu mengurangi bau
kotoran ayam. Kegiatan pemanfaatan kunyit dan temulawak sebagai bahan
imbuhan pakan mulai dikembangkan oleh masyarakat peternak di Kelurahan
Mulur, Sukoharjo secara mandiri dengan sistem pemeliharaan semi intensif.

Kata kunci: kunyit, temulawak, imbuhan pakan ayam, peningkatan produktivitas

iii
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ayam buras berkembang pesat dan banyak dipelihara oleh peternak
maupun masyarakat umum di Indonesia. Keuntungan yang didapat dalam
pemeliharaan ayam buras tidak terlepas dari jenis dan imbuhan pakan yang
diberikan. Imbuhan pakan adalah suatu bahan yang dicampurkan didalam pakan
dan dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas, maupun keadaan gizi ternak.
Imbuhan pakan yang sudah umum digunakan dalam industri perunggasan adalah
antibiotika. Penggunaan antibiotika dan bahan kimia penghilang bau kotoran
ternak yang menyengat secara terus menerus menimbulkan kekhawatiran
masyarakat akan dampak berupa timbulnya alergi pada konsumen akibat residu.
Salah satu bahan yang banyak diteliti dan digunakan secara komersial
sebagai pengganti antibiotika dan bahan kimia penghilang bau kotoran ternak
adalah bioaktif kunyit dan temulawak. Penggunaan kedua bahan ini sebagai
imbuhan pakan diharapkan dapat menggantikan fungsi antibiotika dan zat-zat
kimia dalam meningkatkan produktivitas ternak, efisiensi penggunaan pakan, dan
menghilangkan bau menyengat dari kotoran ternak yang berdampak pada
pencemaran.
Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan praktek kerja di
masyarakat untuk merealisasikan program penggunaan kunyit dan temulawak
sebagai tanaman berkhasiat yang mengandung senyawa bioaktif dan berperan
dalam menyelesaikan permasalahan sentra peternakan di Kelurahan Mulur
Kabupaten Sukoharjo.

Perumusan Masalah
1. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak pada sentra peternakan dapat
diterima oleh masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo?
2. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak dapat dijadikan sebagai program
yang efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra peternakan
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo?
3. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak dapat meningkatkan produktivitas
ternak dan menghilangkan bau menyengat dari kotoran ayam buras yang
berdampak pada pencemaran?

Tujuan Program
1. Melakukan sosialisasi penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan
imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan yang dapat diterima oleh
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
2. Menjadikan program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai program
yang efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra peternakan
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
3. Menjadikan program penggunaan kunyit dan temulawak menjadi program
yang dapat meningkatkan produktivitas ternak dan menghilangkan bau
menyengat dari kotoran ayam buras yang berdampak pada pencemaran.
3

Kegunaan Program
Kegunaan bagi mahasiswa pelaksana adalah menambah pengalaman
pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang bersifat terjun langsung di tengah-
tengah masyarakat sehingga mahasiswa pelaksana dapat memberi solusi yang
relevan terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Kegunaan bagi masyarakat adalah dapat mempraktekkan program
penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan alami yang mudah diperoleh
dan dapat digunakan sebagai imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan
sehingga beberapa permasalahan di sentra peternakan dapat memperoleh solusi
yang efektif dan relevan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal serta berdampak
buruk terhadap konsumen dan lingkungan.

Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


PKM Pengabdian Masyarakat ini direalisasikan pada Kelompok Ternak
Ayam Buras Puspito Tani Kelurahan Mulur, Sukoharjo. Kelompok Ternak ini
merupakan lembaga pengembangan ternak ayam buras yang dirintis oleh Dinas
Pertanian Subdinas Peternakan dengan nama Rurel Ringing Multi Center (RRMC)
Kabupaten Sukoharjo. Lembaga ini dikelola langsung oleh masyarakat sekitar
sentra peternakan yang merupakan pemilik ayam buras.
Sistem pengelolaan imbuhan pakan ayam buras yang diterapkan pada
lembaga ini masih terbatas pada penggunaan antibiotika dan zat-zat kimia
penghilang bau kotoran ayam. Kedua jenis bahan tersebut dapat menyebabkan
efek tidak baik terhadap konsumen dan lingkungan, maka perlu dilakukan
sosialisasi kepada masyarakat sekitar sentra peternakan terkait penggunaan
imbuhan pakan yang ramah lingkungan.
Ditinjau dari aspek teknologi, sebagian besar masyarakat anggota
kelompok ternak ayam buras adalah masyarakat menengah, dimana masyarakat
dapat menjangkau teknologi-teknologi manual atau sederhana. Sehingga kami
selaku tim PKM Pengabdian Masyarakat berusaha merencanakan kegiatan
realisasi dengan teknologi sederhana yang murah, mudah, dan terjangkau.

METODE PELAKSANAAN
Survei Lapang
Survei lapangan bertujuan untuk mengetahui profil masyarakat di wilayah
sentra peternakan Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
Koordinasi
Tim pelaksana PKM Pengabdian Masyarakat melakukan koordinasi
dengan pihak pengelola dan masyarakat di wilayah sentra peternakan serta
koordinasi dengan dosen pembimbing agar rangkaian kegiatan terkoordinasi
dengan baik.
Persiapan Teknis
Kegiatan persiapan teknis terdiri dari perizinan, persiapan lokasi, dan
segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program.
Rangkaian Kegiatan
Penyampaian Materi dan Sosialisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan materi sekaligus melakukan
sosialisasi program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan imbuhan
pakan ayam pada sentra peternakan.
Uji Coba Pelaksanaan
Uji coba pelaksanaan bertujuan untuk melakukan kegiatan simulasi
kegiatan sebelum secara langsung turun ke lapangan untuk realisasi kegiatan
dalam skala yang lebih besar.
Pemantauan Kegiatan
Pemantauan kegiatan bertujuan untuk mengamati perkembangan kegiatan.
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai keberhasilan dalam
melakukan sosialisasi program yang telah dilaksanakan agar sesuai dengan
perencanaan. Kegiatan evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan cara
memberikan kuesioner kepada wakil pengelola dan masyarakat di sekitar sentra
peternakan serta evalusi secara kuantitatif dilakukan dengan cara menilai tingkat
produksi dan efektivitas penggunaan pakan.
Penyusunan laporan
Penyusunan laporan merupakan penyampaian indikator baik secara
kualitatif maupun kuantitatif secara keseluruhan selama pelaksanaan rangkaian
kegiatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PKM Pengabdian Masyarakat ini telah dilaksanakan mulai 1 Februari
sampai bulan Mei 2012. Rincian kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut
meliputi:
1. Persiapan pelaksanaan PKM
Pada awal pelaksanaan PKM, tim pelaksana membuat perencanaan
dan rundown acara sosialisasi, serta mempersiapkan kelengkapan
administrasi berupa surat izin kegiatan, izin tempat, izin peminjaman alat,
presensi, dan kuesioner yang diberikan kepada peserta sosialisasi.
4

2. Koordinasi dengan Mitra PKM


Koordinasi dengan Mitra PKM dilaksanakan 2 Februari 2012 di
rumah Bapak Slamet (ketua kelompok ternak Puspito Tani). Hasil
koordinasi yaitu kegiatan sosialisasi dilaksanakan 8 Februari 2012 di Balai
Desa Mulur dan kegiatan uji coba dilaksanakan 15 Februari 2012 di area
peternakan. Kegiatan uji coba menggunakan 100 ekor anak ayam. Selain
itu, tim PKM juga melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing
(Bapak Sugiyarto).
3. Survei
Kegiatan survei dilaksanakan 4 Februari 2012 yang meliputi survei
tempat pemesanan anak ayam buras, tempat pemeliharaan ayam, tempat
pembelian serbuk kunyit dan temulawak, serta tempat pembelian pakan
ayam. Survei dan pemesanan 100 ekor anak ayam buras dilakukan di
RRMC Kabupaten Sukoharjo. Harga anak ayam buras adalah Rp.
3.900,00/ ekor. Selain melakukan pemesanan, tim PKM juga melakukan
konsultasi dengan Bapak Adi (petugas RRMC) mengenai sistem
pemeliharaan ayam yang meliputi cara pemberian pakan dan vaksin pada
ayam buras.
Survei tempat pemeliharaan ayam dilakukan untuk melihat kesiapan
kandang yang akan digunakan untuk pemeliharaan ayam buras. Survei
tempat pembelian pakan ayam dilakukan di toko Pemuda. Harga pakan
BR-1 comfeed adalah Rp. 258.000,00/ sak. Survei tempat pembeliaan
imbuhan pakan serbuk kunyit dan temulawak dilaksanakan di Pasar
Sukoharjo. Harga serbuk kunyit adalah Rp. 25.000,00/ kg dan serbuk
temulawak Rp. 20.000,00/ kg.
4. Kegiatan Sosialisasi PKM
Kegiatan sosialisasi PKM dilaksanakan Senin, 13 Februari 2012 di
Balai Desa Mulur. Kegiatan ini dimulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh
Kepala Desa Mulur (Bapak Sugeng Purwoko), Ibu Pengawas Dinas
Pertanian Kecamatan Bendosari, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai
Air (P3A) desa Mulur, anggota kelompok ternak Puspito Tani, dan tim
pelaksana PKM.
Susunan acara dalam kegiatan sosialisasi ini meliputi pembukaan,
sambutan Ketua P3A, sambutan Kepala Desa, sosialisasi tim PKM, sesi
tanya jawab, lain-lain, dan penutup. Presentasi dan sosialisasi disampaikan
oleh ketua tim PKM dengan menjelaskan hal-hal terkait PKM dan
imbuhan pakan ternak. Terdapat 2 penanya yaitu meliputi alasan
penggunaan kunyit dan temulawak serta komposisi penggunaanya. Pada
kegiatan ini, tim PKM membagikan kuesioner sebanyak 35 lembar.
Kegiatan sosialisasi secara umum berjalan lancar dan selesai pukul 23.00
WIB.
5. Pelaksanaan Uji Coba
Kegiatan uji coba dilaksanakan Rabu, 15 Februari 2012 pukul 15.00
WIB di area peternakan Puspito Tani Mulur. Kegiatan ini dihadiri oleh 15
orang yang merupakan anggota peternak. Pada kegiatan ini disampaikan
penjelasan tentang takaran penggunaan pakan imbuhan yang dilanjutkan5
dengan diskusi dan tanya jawab.
Kegiatan lain dalam uji coba ini meliputi pencampuran pakan ternak
dengan serbuk temulawak dan kunyit, serta pengaturan pemeliharaan ayam
(pengaturan kandang, tempat makan, dan lampu sebagai alat pemanas).
Selain itu dilakukan pula penimbangan berat awal ayam sehingga
diperoleh data anak ayam memiliki berat 20 gram/ ekor.
6. Pemantauan Pertama
Pemantauan pertama terkait perkembangan ayam buras yang
dipelihara di peternakan Puspito Tani dilaksanakan Sabtu, 3 Maret 2012
pukul 16.00-18.00 WIB di area peternakan yang dihadiri oleh 6 orang
peternak. Dalam kegiatan ini dilakukan sharing mengenai perkembangan
dan pertumbuhan ayam. Selain itu dilakukan penimbangan berat ayam
dengan hasil sebagai berikut:
a. Rata-rata berat ayam tanpa imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 1,2 ons/ ekor.
b. Rata-rata berat ayam dengan imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 1 ons/ ekor.
7. Pemantauan kedua
Pemantauan kedua dilaksanakan Selasa, 20 Maret 2012 pukul 16.00-
18.00 WIB di area peternakan yang dihadiri oleh 2 orang peternak. Hasil
penimbangan berat ayam adalah sebagai berikut:
a. Rata-rata berat ayam tanpa imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 3,16 ons/ ekor.
b. Rata-rata berat ayam dengan imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 4 ons/ ekor.
8. Pemantauan ketiga
Pemantauan ketiga dilaksanakan Minggu, 8 April 2012 pukul 09.00-
12.00 WIB di area peternakan. Hasil penimbangan berat ayam adalah
sebagai berikut:
a. Rata-rata berat ayam tanpa imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 6,9 ons/ ekor.
b. Rata-rata berat ayam dengan imbuhan kunyit dan temulawak adalah
sebesar 9,03 ons/ ekor.
Selain kegiatan penimbangan berat ayam, dilakukan pula koordinasi
dengan salah satu pengurus P3A (Bapak Sahono) mengenai perencanaan
kegiatan evaluasi sebagai kegiatan penutup pelaksanaan PKM Pengabdian
Masyarakat.
9. Laporan hasil PKM di Balai Desa Mulur
Pelaporan kegiatan PKM dilaksanakan Senin, 16 April 2012 di Balai
desa Mulur yang dihadiri oleh Lurah desa Mulur, pengurus P3A,
perwakilan kelompok ternak, dan beberapa perwakilan dari kelompok lain.
Kegiatan ini dilaksanakan pukul 20.00-22.00 WIB. Susunana acara pada
kegiatan ini meliputi pembukaan, sambutan Ketua P3A, pamitan dan
pelaporan hasil PKM oleh Tim PKM, penyerahan vandel dan kenang-
kenangan, kata terima dari Lurah Desa Mulur, lain-lain, dan penutup.
Hasil realisasi PKM pengabdian masyarakat yang telah dilakukan
dilaporkan berhasil, hal ini terbukti bahwa ayam yang diberi imbuhan
pakan kunyit dan temulawak memiliki berat yang lebih besar daripada 6
ayam yang tidak diberi imbuhan pakan kunyit dan temulawak.
10. Evaluasi kegiatan PKM
Kegiatan evaluasi PKM dilaksanakan Rabu, 9 Mei 2012 melalui
koordinasi dengan pengurus kelompok ternak Puspito Tani. Kuesioner
evalusi kegiatan PKM diberikan pada saat pertemuan rutin peternak ayam
tanggal 10 Mei 2012 di rumah makan Nila Sari Mulur.
Hasil penjualan ayam mencapai Rp 1.711.000,00 dengan modal awal
Rp 1.400.000 sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 311.000,00 per
100 ekor ayam.
11. Hasil Evaluasi kegiatan PKM
Pada akhir kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat dilakukan
kegiatan evaluasi hasil pelaksanaan PKM melalui data kuesioner. Tim
PKM mendapatkan data kuesioner dari 23 peserta yang hadir. Berdasarkan
hasil kuesioner tersebut, kami mendapatkan data keberhasilan penerapan
penggunaan bahan imbuhan pakan kunyit dan temulawak pada
pemeliharaan ayam buras di kelompok ternak Puspito Tani. Dari 23
responden yang dimintai keterangan, seluruh responden menyatakan
bahwa pemberiaan imbuhan pakan ayam buras dapat meningkatkan
produktivitas ayam sebesar 1-2 ons/ ekor dengan tingkat kematian 0%
serta mampu membantu mengurangi bau kotoran ayam. Pemeliharaan
ayam dengan pemberiaan imbuhan pakan kunyit dan temulawak secara
ekonomi memberikan keuntungan yang lebih besar yaitu Rp 2.000,00-Rp
3.000, 00/ ekor.
12. Keberlanjutan Program
Keberlanjutan program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai
bahan imbuhan pakan ternak ayam buras telah diterapkan oleh masyarakat
ternak Puspito Tani. Beberapa peternak melakukan pengembangan sentra
peternakan secara mandiri dengan pemeliharaan semi intensif diantaranya
Bapak Slamet sebanyak 15 ekor, Bapak Joko Purwanto 26 ekor, Bapak
Subandi 27 ekor, Bapak Marijo 14 ekor, Bapak Sutarno 6 ekor, Bapak Tri
Kusumo 10 ekor, Bapak Supadi 25 ekor, Bapak Samsuri 14 ekor, Bapak
M. Sahlan 13 ekor, dan Bapak Siswanto 13 ekor. Pengembangan program
ini didukung melalui penyediaan alat penggiling kunyit dan temulawak
yang telah diperoleh dari realisasi kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat.
Alat ini dapat dijadikan modal dalam penerapan sistem pemeliharaan semi
intensif ternak ayam buras dengan memanfaatkan kunyit dan temulawak
sebagai bahan imbuhan pakan yang diterapkan secara mandiri oleh
masyarakat sehingga diharapakan nantinya dapat meningkatkan
kesejahteraan peternak.

I. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan kunyit dan temulawak sebagai
imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan telah direalisasikan pada
masyarakat kelompok ternak Puspito Tani, Kelurahan Mulur, Sukoharjo.
Kegiatan ini dinilai efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra
peternakan berupa bau kotoran yang menyengat yang menyebabkan 7
terjadinya pencemaran. Imbuhan pakan kunyit dan temulawak mampu
meningkatkan produktivitas ayam sebesar 1-2 ons/ ekor dengan tingkat
kematian 0% serta mampu mengurangi bau kotoran ayam. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat di
kelompok ternak ayam buras Puspito Tani, Kelurahan Mulur, Sukoharjo
berhasil.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan dari realisasi kegiatan PKM Pengabdian
Masyarakat yang telah dilakukan antara lain:
1. Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi penggunaan kunyit dan temulawak
tidak hanya pada tataran peternak saja, namun dapat pula dilakukan
pada masyarakat umum sehingga aplikasi kegiatan ini dapat diterapkan
pada semua lapisan masyarakat agar menjadi kegiatan yang efektif dan
relevan sebagai sistem pengelolaan ayam buras.
2. Perlu dilakukan kegiatan pendampingan masyarakat sasaran pasca
kegiatan realisasi PKM untuk mengembangkan sentra peternakan
kelompok ternak Puspito Tani Kelurahan Mulur, Sukoharjo.

LAPORAN KEUANGAN

A. Rancangan
Tim PKM mengusulkan rancangan biaya sebesar Rp. 10.000.000,00
dalam usulan PKM Pengabdian Masyarakat. Setelah dinyatakan lolos untuk
didanai, PKM Pengabdian Masyarakat yang telah diajukan mendapatkan dana
untuk realisasi sebesar Rp. 6.500.000,00. Pencairan dana tahap pertama adalah
sebesar 70% (Rp. 4.550.000,00) yang dilaksanakan setelah PKM dinyatakan
lolos didanai sedangkan pencairan dana tahap kedua sebesar 30% (Rp.
1.950.000,00) dilaksanakan setelah pengumpulan laporan akhir PKM.

B. Realisasi
1. Pemasukan
Biaya pemasukan Rp. 4.550.000,-
2. Pengeluaran
a) Kamis, 2 Februari 2012
Log book Rp. 8.000,-
Nota Rp. 2.000,-
b) Sabtu, 5 Februari 2012
Anak ayam buras Rp 390.000,-
c) Senin, 6 Februari 2012
MMT Rp. 167.000,-
d) Senin, 13 Februari 2012
Fotokopi kuesioner Rp 3.200,-
Konsumsi sosialisasi (snack) 70 @ Rp 5.000,00 Rp 350.000,-
Konsumsi sosialisasi (makan) 70 @ Rp 8.000,00 Rp 560.00,00
e) Rabu, 15 Februari 2012
Print+fotokopi materi Rp. 2.700,-
Akomodasi Rp. 42.000,-
Aqua Rp 15.000,- 8
Konsumsi uji coba 35 @ Rp 5.000,00 Rp 175.000,-
Temulawak Rp 25.000,-
Kunyit Rp 25.000,-
Pakan ayam (Comfeed)+vaksin Rp 265.500,-
f) Sabtu, 18 Februari 2012
Vaksin+ lampu Rp 100.000,-
g) Selasa, 6 Maret 2012
Pakan ayam (comfeed) Rp 258.500,-
h) Rabu, 21 Maret 2012
Pakan ayam (Comfeed) Rp 258.000,-
Kunyit+Temulawak Rp 23.000,-
i) Selasa, 3 April 2012
Pakan ayam (comfeed) Rp 258.000,-
j) Selasa, 10 April 2012
Penggiling kunyit dan temulawak Rp 400.000,-
k) Rabu, 11 April 2012
Vendel Rp. 70.000,-
l) Minggu, 15 April 2012
Pakan ayam Rp 258.000,-
m)Senin, 16 April 2012
Print laporan monev Rp 15.000,-
Fotokopi laporan monev 5 @ 6.000,- Rp 30.000,-
Konsumsi pamitan (snack) 70 @ Rp 5.000 Rp 350.000,-
Konsumsi pamitan (makan) 70 @ Rp 8.000 Rp 560.000,-
n) Selasa, 1 Mei 2012
Materai 6000 Rp 7.000,-
o) Rabu, 9 Mei 2012
Fotokopi kuesioner Rp 5.000,- +
Total Pengeluaran Rp. 4.622.900,-
Berdasarkan realisasi biaya PKM, pemasukan dana sebesar Rp.
4.550.000,- sedangkan pengeluaran sebesar Rp. 4.622.900,- sehingga terjadi
defisit pendanaan sebesar Rp. 72.900,00. Defisit pendanaan tersebut dapat
ditutup dengan pencairan dana 30% (Rp. 1.950.000,00) yang dilaksanakan
setelah pengumpulan laporan akhir PKM.

9
LAMPIRAN GAMBAR

A. Kegiatan Koordinasi dan Survei

B. Kegiatan Sosialisasi dan Uji Coba


C. Kegiatan Pemantauan I, II, dan III

D. Kegiatan Evaluasi dan Keberlanjutan Program

10

LAMPIRAN KUITANSI

Anda mungkin juga menyukai