ARTIKEL ILMIAH
BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)
Disusun oleh :
Isna Jati Asiyah M0409029 (Angkatan 2009)
Eka Setiyawati M0409015 (Angkatan 2009)
Sovia Santi Leksikowati M0409056 (Angkatan 2009)
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ayam buras berkembang pesat dan banyak dipelihara oleh peternak
maupun masyarakat umum di Indonesia. Keuntungan yang didapat dalam
pemeliharaan ayam buras tidak terlepas dari jenis dan imbuhan pakan yang
diberikan. Imbuhan pakan adalah suatu bahan yang dicampurkan didalam pakan
dan dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas, maupun keadaan gizi ternak.
Imbuhan pakan yang sudah umum digunakan dalam industri perunggasan adalah
antibiotika. Penggunaan antibiotika dan bahan kimia penghilang bau kotoran
ternak yang menyengat secara terus menerus menimbulkan kekhawatiran
masyarakat akan dampak berupa timbulnya alergi pada konsumen akibat residu.
Salah satu bahan yang banyak diteliti dan digunakan secara komersial
sebagai pengganti antibiotika dan bahan kimia penghilang bau kotoran ternak
adalah bioaktif kunyit dan temulawak. Penggunaan kedua bahan ini sebagai
imbuhan pakan diharapkan dapat menggantikan fungsi antibiotika dan zat-zat
kimia dalam meningkatkan produktivitas ternak, efisiensi penggunaan pakan, dan
menghilangkan bau menyengat dari kotoran ternak yang berdampak pada
pencemaran.
Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan praktek kerja di
masyarakat untuk merealisasikan program penggunaan kunyit dan temulawak
sebagai tanaman berkhasiat yang mengandung senyawa bioaktif dan berperan
dalam menyelesaikan permasalahan sentra peternakan di Kelurahan Mulur
Kabupaten Sukoharjo.
Perumusan Masalah
1. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak pada sentra peternakan dapat
diterima oleh masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo?
2. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak dapat dijadikan sebagai program
yang efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra peternakan
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo?
3. Apakah penggunaan kunyit dan temulawak dapat meningkatkan produktivitas
ternak dan menghilangkan bau menyengat dari kotoran ayam buras yang
berdampak pada pencemaran?
Tujuan Program
1. Melakukan sosialisasi penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan
imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan yang dapat diterima oleh
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
2. Menjadikan program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai program
yang efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra peternakan
masyarakat Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
3. Menjadikan program penggunaan kunyit dan temulawak menjadi program
yang dapat meningkatkan produktivitas ternak dan menghilangkan bau
menyengat dari kotoran ayam buras yang berdampak pada pencemaran.
3
Kegunaan Program
Kegunaan bagi mahasiswa pelaksana adalah menambah pengalaman
pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang bersifat terjun langsung di tengah-
tengah masyarakat sehingga mahasiswa pelaksana dapat memberi solusi yang
relevan terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Kegunaan bagi masyarakat adalah dapat mempraktekkan program
penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan alami yang mudah diperoleh
dan dapat digunakan sebagai imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan
sehingga beberapa permasalahan di sentra peternakan dapat memperoleh solusi
yang efektif dan relevan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal serta berdampak
buruk terhadap konsumen dan lingkungan.
METODE PELAKSANAAN
Survei Lapang
Survei lapangan bertujuan untuk mengetahui profil masyarakat di wilayah
sentra peternakan Kelurahan Mulur Kabupaten Sukoharjo.
Koordinasi
Tim pelaksana PKM Pengabdian Masyarakat melakukan koordinasi
dengan pihak pengelola dan masyarakat di wilayah sentra peternakan serta
koordinasi dengan dosen pembimbing agar rangkaian kegiatan terkoordinasi
dengan baik.
Persiapan Teknis
Kegiatan persiapan teknis terdiri dari perizinan, persiapan lokasi, dan
segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program.
Rangkaian Kegiatan
Penyampaian Materi dan Sosialisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan materi sekaligus melakukan
sosialisasi program penggunaan kunyit dan temulawak sebagai bahan imbuhan
pakan ayam pada sentra peternakan.
Uji Coba Pelaksanaan
Uji coba pelaksanaan bertujuan untuk melakukan kegiatan simulasi
kegiatan sebelum secara langsung turun ke lapangan untuk realisasi kegiatan
dalam skala yang lebih besar.
Pemantauan Kegiatan
Pemantauan kegiatan bertujuan untuk mengamati perkembangan kegiatan.
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai keberhasilan dalam
melakukan sosialisasi program yang telah dilaksanakan agar sesuai dengan
perencanaan. Kegiatan evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan cara
memberikan kuesioner kepada wakil pengelola dan masyarakat di sekitar sentra
peternakan serta evalusi secara kuantitatif dilakukan dengan cara menilai tingkat
produksi dan efektivitas penggunaan pakan.
Penyusunan laporan
Penyusunan laporan merupakan penyampaian indikator baik secara
kualitatif maupun kuantitatif secara keseluruhan selama pelaksanaan rangkaian
kegiatan.
I. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan kunyit dan temulawak sebagai
imbuhan pakan ternak pada sentra peternakan telah direalisasikan pada
masyarakat kelompok ternak Puspito Tani, Kelurahan Mulur, Sukoharjo.
Kegiatan ini dinilai efektif dan relevan dalam menghadapi persoalan sentra
peternakan berupa bau kotoran yang menyengat yang menyebabkan 7
terjadinya pencemaran. Imbuhan pakan kunyit dan temulawak mampu
meningkatkan produktivitas ayam sebesar 1-2 ons/ ekor dengan tingkat
kematian 0% serta mampu mengurangi bau kotoran ayam. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat di
kelompok ternak ayam buras Puspito Tani, Kelurahan Mulur, Sukoharjo
berhasil.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan dari realisasi kegiatan PKM Pengabdian
Masyarakat yang telah dilakukan antara lain:
1. Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi penggunaan kunyit dan temulawak
tidak hanya pada tataran peternak saja, namun dapat pula dilakukan
pada masyarakat umum sehingga aplikasi kegiatan ini dapat diterapkan
pada semua lapisan masyarakat agar menjadi kegiatan yang efektif dan
relevan sebagai sistem pengelolaan ayam buras.
2. Perlu dilakukan kegiatan pendampingan masyarakat sasaran pasca
kegiatan realisasi PKM untuk mengembangkan sentra peternakan
kelompok ternak Puspito Tani Kelurahan Mulur, Sukoharjo.
LAPORAN KEUANGAN
A. Rancangan
Tim PKM mengusulkan rancangan biaya sebesar Rp. 10.000.000,00
dalam usulan PKM Pengabdian Masyarakat. Setelah dinyatakan lolos untuk
didanai, PKM Pengabdian Masyarakat yang telah diajukan mendapatkan dana
untuk realisasi sebesar Rp. 6.500.000,00. Pencairan dana tahap pertama adalah
sebesar 70% (Rp. 4.550.000,00) yang dilaksanakan setelah PKM dinyatakan
lolos didanai sedangkan pencairan dana tahap kedua sebesar 30% (Rp.
1.950.000,00) dilaksanakan setelah pengumpulan laporan akhir PKM.
B. Realisasi
1. Pemasukan
Biaya pemasukan Rp. 4.550.000,-
2. Pengeluaran
a) Kamis, 2 Februari 2012
Log book Rp. 8.000,-
Nota Rp. 2.000,-
b) Sabtu, 5 Februari 2012
Anak ayam buras Rp 390.000,-
c) Senin, 6 Februari 2012
MMT Rp. 167.000,-
d) Senin, 13 Februari 2012
Fotokopi kuesioner Rp 3.200,-
Konsumsi sosialisasi (snack) 70 @ Rp 5.000,00 Rp 350.000,-
Konsumsi sosialisasi (makan) 70 @ Rp 8.000,00 Rp 560.00,00
e) Rabu, 15 Februari 2012
Print+fotokopi materi Rp. 2.700,-
Akomodasi Rp. 42.000,-
Aqua Rp 15.000,- 8
Konsumsi uji coba 35 @ Rp 5.000,00 Rp 175.000,-
Temulawak Rp 25.000,-
Kunyit Rp 25.000,-
Pakan ayam (Comfeed)+vaksin Rp 265.500,-
f) Sabtu, 18 Februari 2012
Vaksin+ lampu Rp 100.000,-
g) Selasa, 6 Maret 2012
Pakan ayam (comfeed) Rp 258.500,-
h) Rabu, 21 Maret 2012
Pakan ayam (Comfeed) Rp 258.000,-
Kunyit+Temulawak Rp 23.000,-
i) Selasa, 3 April 2012
Pakan ayam (comfeed) Rp 258.000,-
j) Selasa, 10 April 2012
Penggiling kunyit dan temulawak Rp 400.000,-
k) Rabu, 11 April 2012
Vendel Rp. 70.000,-
l) Minggu, 15 April 2012
Pakan ayam Rp 258.000,-
m)Senin, 16 April 2012
Print laporan monev Rp 15.000,-
Fotokopi laporan monev 5 @ 6.000,- Rp 30.000,-
Konsumsi pamitan (snack) 70 @ Rp 5.000 Rp 350.000,-
Konsumsi pamitan (makan) 70 @ Rp 8.000 Rp 560.000,-
n) Selasa, 1 Mei 2012
Materai 6000 Rp 7.000,-
o) Rabu, 9 Mei 2012
Fotokopi kuesioner Rp 5.000,- +
Total Pengeluaran Rp. 4.622.900,-
Berdasarkan realisasi biaya PKM, pemasukan dana sebesar Rp.
4.550.000,- sedangkan pengeluaran sebesar Rp. 4.622.900,- sehingga terjadi
defisit pendanaan sebesar Rp. 72.900,00. Defisit pendanaan tersebut dapat
ditutup dengan pencairan dana 30% (Rp. 1.950.000,00) yang dilaksanakan
setelah pengumpulan laporan akhir PKM.
9
LAMPIRAN GAMBAR
10
LAMPIRAN KUITANSI