PENELITIAN
PENINGKATAN KAPASITAS
PROPOSAL
PENELITIAN INTERNAL UNIVERSITAS MATARAM
Judul Penelitian
Oleh
HALAMAN PENGESAHAN
2
RINGKASAN
Dalam proses pengomposan kotoran hewan segar kerap kali digunakan bahan
pencampur dari berbagai jenis biomassa organik segar (fress organic-biomass) dari
berbagai limbah tanaman pertanian seperti jerami, tongkol jagung, bungkil kacang, dll).
Bahan-bahan pencampur tersebut umumnya mengandung rantai karbon yang tidak stabil
yakni sangat mudah mengalami perubahan komposisi hara dan perubahan fisik sehingga
produk kompos yang dihasilkan memiliki struktur fisik yang tidak mantap, lengket dan
berbau dan kehilangan hara seperti nitrogen. Dengan demikian maka untuk menndapatkan
produk kompos dengan kualitas fisik yang mantab dan dan kandungan karbon yang stabil
maka diperlukan pencampur tambahan (bulking agent) dari bahan yang mengandung
karbon bersifat rekalsitran yank biochar. Penggunaan biochar dalam paket formulasi
kompos, untuk memperbaiki proses pengomposan dan kualitas produk kompos (komposisi
kimia, stabilisasi bahan organik dan humifikasi) jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk (i) mengkaji peranan biochar sebagai “bulking agent” (bahan pencampur dan
penstabil karbon) pada proses pengomposan kotoran sapi pengaruhnya terhadap kualitas
kompos (ii) membuat Pellet Kompos-biochar (Pelleted-poschar) (iii) mengevaluasi
pengaruh pemberian Pelleted-poschar terhadap efisiensi air, pemupukan nitrogen dan
respon pertumbuhan tanaman jagung di tanah lempung berpasir. Penelitian ini akan
dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: Perobaan 1. Pengomposan (Composting- Pile) kotoran
sapi menggunakan 4 macam bahan pencampur “bulking agent”: biochar, serbuk gergaji,
tongkol jagung, dan sekam padi. Ada 4 perlakuan campuran pengomposan : A. Kotoran
sapi dan biochar; B. Kotoran sapi dan serbuk gergaji ; C. Kotoran sapi dan tongkol
jagung dan D. Kotoran sapi dan sekam padi. Analisis terhadap karakteristik kompos
dilakukan terhadap: pH, EC, C-organik, total N, K2O; P2O5, C/N rasio, kadar air,
kandungan Asam fulfat (Fulfic Acid, FAC) dan asam humat (humic acid, HAC).
Percobaan 2 dilakukan di Rumah Kaca untuk membuat pellet kompos-biochar. Dua
jenis kompos yang memiliki kualitas terbaik akan diproses menjadi produk pellet kompos-
biochar.
Percobaan 3 dilakukan di rumah kaca untuk menguji pengaruh aplikasi Peletted-
Poschar (produk percobaan-2) terhadap efisiensi pemupukan nitrogen dan pertumbuhan
jagung. Takaran Poschar yang akan digunakan adalah 5 ton/ha dan takaran pupuk NPK
yang digunakan adalah 120 kg N ha-1; 75 kg P2O5/ha dan 50 kg K2O/ha. Serapan hara N, P,
dan K akan diukur dalam percobaan ini. Dua produk Poschar yang memiliki pengaruh
terbaik pada percobaan tahap 2 ini akan selanjutnya diproses untuk membentuk Poschar-
Briket (Poschar-BR1). Target yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah produk
kompos yang stabil berbentuk briket (Poschar-BR1) yang dapat digunakan sebagai
pembenah tanah tanah berpasir khususnya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan
produktivitas tanaman. Luaran wajib yang akan dihasilkan berupa
4
BAB 1. PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat khusus serta urgensi
(keutamaan) penelitian dalam mengatasi masalah strategis. Temuan/inovasi teknologi dan
rekayasa sosial apa yang ditargetkan guna pengembangan pendidikan dan pengajaran serta
meningkatkan pembangunan berkelanjutan harus dijelaskan. Bab ini ditulis tidak lebih dari 3
halaman.
Judul : Produksi Dan Karakterisasi Pellet Biochar-Kompos Dan Uji Aplikasinya Terhadap
Retensi Air, Efisiensi Pemupukan Nitrogen Dan Pertumbuhan Jagung Di Lahan
Kering Berpasir Lombok Utara
PENDAHULUAN
Rendahnya kandungan bahan organik tanah merupakan salah satu anasir yang
menyebabkan makin menurunnya kualitas kesuburan tanah dan produktivitas lahan
pertanian khususnya di lahan kering. Oleh karena itu, maka upaya untuk meningkatkan
dan mempertahankan kandungan C-organik dan stabilitasnya dalam tanah menjadi salah
satu alternatif pengelolaan tanah yang perlu menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan
produktivitas lahan pertanian suboptimal khususnya tanah berpasir (sandy loam) yang
memilki tingkat kesuburan rendah. Lahan kering dengan tipe tanah berpasir (Ustipssament)
(Soil Survey Staff, 1998), cukup luas (± 38.000 ha) dan potensial untuk pengembangan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Lombok Utara (Suwardji, 2006). Sentuhan
teknologi dan pengelolaan yang tepat menjadi prasyarat utama untuk meningkatkan
produktivitas lahan tersebut.
Biochar sebagai bahan karbon yang porous hasil dari proses pemanasan biomassa
pada kondisi oksigen terbatas (Lehman,……..), mengandung struktur karbon aromatik
dengan ikatan ganda sehingga keberadaannya dalam tanah sangat stabil tidak mudah
dirombak oleh mikroorganisme (………………..). Biochar telah digunakan untuk berbagai
tujuan termasuk sebagai pembenah tanah pertanian dan sekaligus sebagai salah opsi
sequestrasi karbon (Zhang, et al., 2017). Meskipun demikian, pada tingkat lapangan,
aplikasi biochar dalam bentuk serbuk halus mempunyai kendala yakni 30% hilang terbawa
angin dan 25% hilang selama penyebarannya di lahan (Husk dan Major, 2008).
Aplikasi biochar di bidang pertanian termasuk di daerah tropis semakin
berkembang sebagai upaya memulihkan tanah terdegradasi sekaligus bermakna penting
sebagai sekuestrasi karbon dalam tanah (Lehman, ….). Pembenah organik yang umum
digunakan petani adalah penggunaan kompos dan pupuk kandang. Sukartono, et al (2011)
melaporkan bahwa aplikasi pupuk kandang pada tanah berpasir (sandy loam) di Lombok
Utara memberikan pengaruh positif terhadap perbaikan kesuburan tanah dan produktivitas
5
tanaman jagung, akan tetapi pengaruhnya terhadap stabilitas bahan organik tanah dan
retensi hara berlangsung lebih singkat hanya 1 sampai 2 musim tanam saja, sementara
aplikasi biochar memberikan pengaruh jangka panjang terhadap stabilitas C-organik tanah
(lebih 2 musim tanam).
Pupuk kandang yang diaplikasikan setiap musim tanam cenderung memberikan
hasil jagung yang lebih tinggi, akan tetapi dari aspek mempertahankan stabilitas karbon
dalam jangka waktu yang lama dalam tanah, aplikasi biochar dalam sistem pertanaman
tampaknya lebih prospektif. Dengan demikian maka dalam rangka mempertahankan
pengaruh positif terhadap sifat fisiko-kimia tanah, biochar harus diaplikasi dalam paket
formulasi campuran biochar-pupuk kandang sehingga dari aspek teknis dan ekonomi dapat
dilakukan lebih rasional. Aplikasi biochar selama ini diberikan dalam bentuk bubuk
Meskipun demikian, pada tingkat lapangan, aplikasi biochar dalam bentuk serbuk halus
mempunyai kendala yakni 30% hilang terbawa angin dan 25% hilang selama
penyebarannya di lahan (Husk dan Major, 2008).
Penggunaan biochar dalam paket formulasi kompos, sebagai bulking agent untuk
memperbaiki proses pengomposan dan kualitas produk kompos (komposisi kimia,
stabilisasi bahan organik dan humifikasi) masih sangat terbatas (Hua et al., 2009).Oleh
karenanya modifikasi pemanfaatan kedua bahan tersebut sangat diperlukan. Bentuk
modifikasi yang paling berpeluang adalah melalui pembuatan kompos pupuk kandang
dengan penggunaan biochar sebagai “bulking agents” menjadi suatu alternatif yang
menjanjikan sebagai pembenah (ameliorant organic) untuk peningkatan kualitas tanah dan
produktivitas tanaman jagung di lahan kering berpasir.
2. TUJUAN PENELITIAN
Seacara umum penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengkaji peranan
biochar sebagai bulking agent dalam pembuatan Poschar (Kompos berbasis biochar) dari
kotoran sapi dan potensinya dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas jagung
di lahan kering Lombok Utara.
Secara khusus, tujuan penelitian dirinci sebagai berikut :
Mengevaluasi kualitas proses pengomposan kotoran ternak sapi dengan biochar
sebagai bahan bulking agent (Percobaan Composting- Compost Pile)
Menguji POSCHAR dan nitrogen terhadap efisiensi serapan N, pertumbuhan dan
hasil tanaman jagung dan perubahan kualitas tanah (Percobaan Lapangan)
Sosialisasi pembuatan poschar (kompos–biochar) dan Demonstrasi plot aplikasi
poschar pada tanaman jagung di tingkat petani
Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan apa yang dilaksanakan dan apa
yang akan dikerjakan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas,
mulai dari mana, bagaimana luarannya, lokasi penelitian, dan indikator capaian. Penjelasan
metode penelitian tidak lebih dari 5 halaman.
1 Bahan habis pakai dan alat, ditulis secara terperinci sesuai dengan 40%
kebutuhan
4.2. Jadwal Penelitian (Jadwal Pelaksanaan dibuat dalam bentuk bar chart).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota tim pengusul (Lampiran)
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas (lampiran)
Lampiran 3. Surat pernyataan ketua peneliti (Lampiran)
Lampiran 4. Sarana dan prasarana penelitian
Lampiran 5. Rencana anggara penelitian
SUMMARY
The product of poschar (compost based biochar) perfoming the highest quality will be
subsequently nominated for field testing under maize cropping system on sandy loam of
the tropical semiarid of Northern Lombok. A Field trial will conducted to examine the the
selected Poschar in combination with nitrogen fertilizer. Treatments tested are: (a)
Poschar 0 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, (b) Poschar 20 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, (c) Poschar
40 ton ha-1 + 125kg N ha-1, (d) Poschar 60 ton ha -1 + 125kg N ha-1, (e) Poschar 40 ton ha -
1
+ 100 kg N ha-1 and (f) Poschar 60 ton ha-1 + 75 kg N ha-1
The best treatments in term of improving soil quality and crop production will introduce to
farmer groups through demonstration plot (DEMPLOT) and Focus Group Discussion
(FGD).
6. Methodology
The experiment (2012) will be conducted under compost pile and filed condition on
9
sandy soils of the dryland farming system in Northern Lombok. Simple production of
biochars generated from coconut shell as well as rice husk ash and saw-dust have been
prepared for bulking agent for composting cattle dung waste. Composting of cattle dung
waste will be conducted under four different composting mixture prepared by mixing
cattle dung waste with different organic-bulking agents: Cattle dung waste + biochar
(Poschar-CDB); Cattle dung waste + biochar + rice husk ash (Poschar-CDBR); Cattle
dung waste + saw-dust + biochar (Poschar-CDSB) and Cattle dung waste + rice husk ash
(Compost). 200 kg of each mixture (cattle waste and organic-bulking agent) will be
composted on roughly pile about 1 m high, 2,5 m length and 2 m wide. The piles will be
turned 4 times a week during the first month and twice a week until the second month,
and only once per week thereafter. The turnings allowed the aeration and homogenisation
of the composting mixture to stimulate the activity of themicroorganisms. The moisture of
the piles were controlled weekly and adjusted by adding the necessary amount of water
to keep the levels between 50% and 60%. The temperature will recorded daily during the
first 60 days and then every 3 days until the end of the process. One representative
sample will be taken at 0, 20, 40, 60 and 90 days of composting by mixing six
subsamples taken from different locations in the pile. The samples will be air dried and
ground to 0.25 mm for chemical analysis. A field trial under maize cropping system on
sandy loam of Northern Lombok will also be conducted to test the best performance of
poschar under several rates in combination to nitrogen fertilizer. The treatments tested
involve: A. Poschar 0 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, B. Poschar 15 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, C.
Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1, D. Poschar 15 ton ha-1 + 100 kg N ha-1, E. Poschar 30
ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Variable observed include: soil fertility characteristics (soil N, P, K, Ca, Mg and CEC, pH, C-
org, particulate organic matter-C (POM-C), and aggregate stability) before and after
harvest. Agronomic parameters were also be recorded including total dry matter weight,
cob yield, grain yield, harvest index (HI), N,P, K uptake.
Kegiatan Tahap I
1 Percobaan 1: Proses pengomposan
Proses pengomposan kotoran sapi dengan tiga macam bahan “bulking
agent”: biochar tempurung kelapa, abu sekam padi dan serbuk gergaji. Ada 4
perlakuan campuran pengomposan : A. Kotoran sapi + biochar (KSB); B.
Kotoran sapi + biochar + abu sekam (KSBA) ; C Kotoran sapi + serbuk gergaji +
biochar (KSGB): D. Kotoran sapi + abu sekam (KSA). Analisis terhadap
karakteristik kompos dilakukan terhadap: pH, EC, C-organik, total N, K 2O; P2O5;
kandungan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Co, B, Mo, Fe), C/N rasio, kadar air, kadar
logam berat: As, Hg, Pb, dan Cd (SK Mentan No. 2 Februari, 2006) dan kandungan
Asam fulfat (Fulfic Acid, FAC), asam humat (humic acid, HAC).
2 Percobaan 2- Lapangan: Uji Poschar terpilih pada tanaman jagung
Kompos terpilih pada percobaan 1 akan diuji di lapangan pada tanaman jagung
pada berbagai takaran pemberian. Perlakuan yang diuji adalah sebagai berikut:
A. Poschar 0 ton ha-1 + 125 kg N ha-1
B. Poschar 15 ton ha-1 + 125 kg N ha-1
C. Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1
D. Poschar 15 ton ha-1 + 100kg N ha-1
E. Poschar 30 ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Kegiatan Tahap Kedua
4. Sosialisasi hasil penelitian.
A. Sosialisasi pembuatan Poschar
B. Demonstrasi plot (DEMPLOT) aplikasi poschar pada tanaman jagung di
tingkat kelompok tani dan Focus Group Discussion (FGD)
5. STUDI PUSTAKA
13
Amerika Serikat (Lehmann, 2007), Australia (Chan et al., 2007; Krull, 2007), dan New
Zealand (Pigney dan Hedley, 2008).Secara kimia dan biologis, biochar dalam tanah lebih
stabil dibandingkan dengan sumber karbon yang lains.Keberadaan biochar dalam tanah
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama yakni ratusan bahkan sampai ribuan tahun
(Woolf, 2008).
Penggunaan biochar atau charcoal dalam bidang pertanian diinspirasi oleh
kesuburan tanah yang tinggi dari antropogenicsoils yang disebut “Terra Preta”, di Amazon
sebagai akibat penambahan bahan arang dalam tanah oleh suku Americo-Indian (Glaser
et al. 2001; Glaser, 2007). Biochar merupakan bahan yang sangat stabil sehingga
aplikasinya dalam tanah berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat baik ( (Badlock
& Smernik, 2002), sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca lainnya
ke atmosfer sehingga pada gilirannya berkontribusi mengurangi laju pemanasan global
(Druffel, 2004).
Potensi biochar sebagai bahan amelioranuntuk memperbaiki sifat tanah khususnya
pada tanah pertanian tropis telah dibuktikan oleh banyak peneliti(Chan et al., 2007;
Chan, et.al., 2008; Glasser et al., 2002; Lehmann, 2007; Woolf, 2008; Lehman et al.,
2003; Liang et al., 2006) dan meningkatkan hasil tanaman (Yamato et al., 2006; Chan
et al., 2008 ). Perbaikan terhadap beberapa sifat fisika dan kimia tanah akibat
penambahan bahan pembenah biochar antara lain: meningkatkan agregasi tanah,
kapasitas pegang air tanah (water holding capacity), dan menurunkan keteguhan tanah
(soil strength) serta meningkatkan karbon organic tanah, KTK, N, pH, P-tersedia tanah
(Chan, et al., 2007; Chan, et.al., 2008). Hasil yang sama dalam hal pengaruh biochar
terhadap peningkatan KTK tanah telah ditemukan sebelumnya oleh Liang et.al. (2006).
Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Yamato et al. (2006) menunjukkan
bahwa biochar yang dibuat dari Acacia magnum dapat meningkatkan pH tanah masam,
kejenuhan basa, KTK dan menurunkan kejenuhan Al. Pada sistem pertanaman padi gogo
(upland rice cropping system, Oryza sativa L.) di Laos, Asai, et.al (2009) melaporkan
bahwa aplikasi biochar mampu memperbaiki konduktivitas hidraulik jenuh (saturated
hydraulic conductivity) dan memperbaiki respon tanaman terhadap pemupukan N dan P.
Novak et al. (2009) menunjukkan bahwa aplikasi biochar pada tanah masam di
Amerika selatan dapat meningkatkan pH, bahan organiki tanah, Mn, Ca, menurunkan S
dan Zn. Meningkatnya aktivitas biologi tanah telah dilaporkan oleh Rondon et al. (2007)
yakni nitrogen fixation pada Phaseolus vulgaris L. dan dan biomassa mikrobia tanah
(Chan et al. 2008).
15
Sekarang ini perhatian para peneliti terhadap penggunaan arang atau biochar
dalam pertanian semakin meluas seperti di Amerika Serikat (Lehmann, 2007), Australia
(Chan et al., 2007; Krull, 2007), dan New Zealand (Pigney dan Hedley,
2008).Penggunaannya sebagai bahan pencampur (bulking agents) pada pembuatan
kompos sangat terbatas.Pembuatan kompos dari bahan kotoran ternak selama ini
menggunakan buking agent darii berbagai bahan limbah organik seperti jerami, serbuk
gergaji dan sisa-sisa tanaman. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut sebagai
bulking menghasilkan kompos dengan sifat fisik kurang memuaskan ( berbau dan
struktur lengket/basah) dan carbonnya tidak stabil.
Pembuatan kompos sebagai salah satu bahan amelioran organik untuk
pembenahan kesuburan tanah merupakan suatu teknologi yang paling populer untuk
mendaur ulang berbagai limbah organik-pertanian. Mekanisme pengomposan
(composting)bahan organik meliputi transformasi bahan organik oleh mikroorganisme
pada kondisi aerobik menjadi bahan akhir stabil. Selama pengomposan, bahan organik
mengalami mineralisasi menghasilkan CO2 sementara bahan lain juga diubah menjadi
senyawa humus (humic substances) yang bernilai sebagai indek stabilisasi bahan organik
(Senesi and Plaza, 2007). Penggunaan bahan pencampur (bulking agents)dalam
pengomposan berperanan penting dalam menentukan karakteristik produk kompos yang
dihasilkan. Beberapa residu organik telah umum ditambahkan sebagai bulking agents
untuk pengomposan kotoran ternak dan bahan organik lain yang basah dengan tujuan
untuk mmperbaiki proses pengomposan dan menghasilkan produk kompos dengan
kualitas fisik, kimia dan biologi yang baik (Bruno et al, 2010).
Fungsi utama bulking agent lebih bersifat sebagai bahan pembenah kompos
(structural and drying amendment), mencegah pemadatan secara fisik dan meningkatkan
udara/aerasi selama proses pengomposan khususnya pengomposan dalam lubang
( (Haug, 1993). Fungsi lainnya adalah berhubungan dengan komposisi kimia sebagai
sumber C (Adhikari et al., 2009). Beberapa peneliti menunjukkan bahwa stabilisasi bahan
organik berkaitan dengan tipe dan kualitas bulking agent yang digunakan selama proses
pengomposan, dimana penambahan jenis bahan/sumber organic yang mempunyai
struktur C bersifat rekalsitran dapat mengurangi perombakan bahan organic dan
meningkatkan humifikasi dan kualitas dari hasil kompos (Mahimairaja et al., 1994; Goyal
et al., 2005). Kematangan kompos berkaitan dengan keberadaan asam humat dan
penambahan jumlah asam humat selama proses pengomposan memacu perbaikan
16
6. METODE PENELITIAN
Uji lapangan terhadap poschar terpilih (hasil percobaan pengomposan) akan dilakukan
pada pertanaman jagung di lahan kering Lombok Utara. Perlakuan yang diuji adalah
sebagai berikut: A. Poschar 0 ton ha-1 + 125 kg N ha-1, B. Poschar 15 ton ha-1 + 125 kg
N ha-1, C. Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1, D. Poschar 15 ton ha-1 + 100 kg N ha-1, E.
Poschar 30 ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Variabel yang diamati meliputi: variabel kualitas kesuburan tanah: kandungan N,
P, K, Ca, Mg dan KTK, C-org, particulate organic matter-C (POM-C), kemantapan agregat
tanah. Semua variabel diukur sebelum percobaan dan diakhir percobaan. Variabel
agronomi meliputi: bobot kering tanaman, produksi tongkol jagung, produksi biji, Harvest
indek (HI), serapan hara N, P, dan K.
Kegiatan penelitian akan dimulai pada bulan April 2012 dan berakhir bulan Nopember
2012 (8 bulan) dengan jadwal dan indicator kerja seperti Table 1.
Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan dan Indikator Kinerja Penelitian Tahun I (2011)
No Kegiatan Bulan (2012)
April Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des
1 Persiapan
a. Pengambilan sampel
tanah xx
b. Analisis tanah awal xx
xxx
2 Produksi biochar x
Persiapan Instalasi
3 Pengomposan xx
xxx
4 Percobaan pengomposan xxxx x xxx
5 Karakterisasi kompos xxxx
6 Percobaan lapangan xxxx xxxx xxxx
Pengamatan
7 pertumbuhan xxx xxx
Analisis Jaringan xx
Analisis Tanah setelah
panen xx xx
6 Olah data dan Laporan xxxx xx xxx
8. PERSONALIA
8. BIAYA
Rekapitulasi Biaya Penelitian
No Uraian VOLUME Jumlah (RP)
1 Gaji dan Upah
- Tenaga Pelaksana (Tetap) 15.680.000
- Tenaga Tidak Tetap (harian) 4.200.000
Total gaji dan Upah 19.880.000
2 Belanja Bahan 43.993.000
3 Perjalanan 16.950,000
4 Belanja barang Operasional Lainnya 11.420.000
Total Biaya 92.243,000
B. Bahan
Biaya
No Nama Bahan Volume Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1. Bahan pupuk
- Pupuk kandang 3 kw 100.000 300.000
- Urea 10 kg 2.500 25.000
- KCl 10 kg 2.500 25.000
- SP-18 10 kg 3.000 30.000
Sub total 380.000
2 Produksi Biochar (Bahan dan peralatan)
- Drum 4 bh 400.000 1.600.000
- Batu bata 200 bh 100.000 100.000
- Semen 5 sak 70.000 350.000
- Plastik Terpal pengering 1 set 1.000.000 2.000.000
- Termometer suhu tinggi 4 bh 200.000 800.000
- Karung 20 bh 5.000 100.000
- Serbuk gergajii 3 kw 75.000 225.000
Sub total 5.175.000
2. Benih . pestisida
- Jagung 1 kg 75.000 75.000
- Pestisida 1 set 100.000 100.000
Sub total 175.000
3. Papan nama (Sign board) 1 set 500.000 500.000
4. Instalasi PercobaanKompos
- Kayu balok 4 lonjor 150.000 600.000
22
C. Perjalanan
Biaya
No Kota/Tempat Tujuan Volume Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
Operasional: Mataram - Lokasi Pengambilan
1. sampel (90 km)
(transportasi. akomodasi. dan konsumsi)
- Pengambilan sampel tanah 4 x 1 HOK 250.000 1.000.000
- Pengamatan/kunjungan rutin (1x/mgg. 3 2 x 20
bln) HOK 250.000 10.000.000
Sub Total 11.500.000
2. Seminar hasil penelitian (1 orang)
- Tiket Mataram - Jakarta (pp) 1 x 2 (pp) 1.900.000 3.800.000
- Lumpsum (Gol. IV) 1 x 3 hari 550.000 1.650.000
Sub Total 5.450.000
Total C 16.950.000
Zhang, X.; Zhang, L.; Li, A. 2017. Hydrothermal co-carbonization of sewage sludge and
pinewood sawdust for nutrient-rich hydrochar production: Synergistic effects and
products characterization. J. Environ. Manag. 201, 52–62.
Husk, B.;Major, J. 2008. Commercial Scale Agricultural Biochar Field Trial in Quebec,
Canada, Over Two Years: Effects of Biochar on Soil Fertility, Biology, Crop
Productivity and Quality; Blue Leaf Inc.: Drummondville, QC, Canada, 2008.
Adhikari. B.K.. Barrington. S.. Martinez. J.. King. S.. 2009. Effectiveness of three bulking
agents for wood waste composting. Waste Manage. 29. 197–203.
Asai H.. Benjamin K.S.. Haefele M. S.. Khamdok Amonette. J.E. Jospeh. S. 2009.
Characteristics of Biochar: Microchemical Properties. In: J. Lehmann. Joseph. S.
(Editor). Biochar for Environmental Management Science and Technology.
Earthscan. London
Baldock J.A and Smernik R.J. 2002. Chemical composition and bioavailability of thermally
altered Pinus resinosa (Red pine) wood.Organic Geochemistry 33. 1093–1109. doi:
10.1016/S0146-6380(02)00062-1
Brown. R. 2009. Biochar Production Technology. In: Biochar for Environmental
Management: Science and Technology (Eds. Lehmann. J.& Joseph. S.). Earthscan.
Bruno O. Dias. Carlos A. Silva. Fabio S Higashikawa. Asuncion Roig. Miguel A. Sanchez
Monedero. 2010. Use of biochar as bulking agent for the composting of poultry
manure: Effect on organic matter degradation and humification . Biosource
Technology 101 (2010) 1239-1246
Chan KY. Dorahy C. Tyler S (2007). Determining the agronomic value of composts
produced from green waste from metropolitan areas of New South Wales.
Australia.Australian Journal of Experimental Agriculture 47. 1377–1382. doi:
10.1071/EA06128
Chan. K.Y. Van Zwieten. L.. Meszaros. I.. Downie. A and Joseph. S.. 2008. Using poultry
litter biochars as soil amendments.Australian Journal of Soil Research.2008.46. 437–
444
Druffel Ellen R.M (2004). Comments on the importance of black carbon in the global
carbon cycle. Marine Chemistry 92 (2004) 197– 200
Gaunt J.L and Lehmann J. 2008.Energy Balance and Emissions Associated with Biochar
Sequestration and Pyrolysis Bioenergy Production Environ. Sci. Technol. 42.4152–
4158
Glaser B., 2007. Prehistorically modified soils of central Amazonia: a model for sustainable
agriculture in the twenty-first century. Phil. Trans. R. Soc. B (2007) 362. 187–196
Glaser B. Haumaier L. Guggenberger G and Zech W..2001. The Terra Preta phenomenon:
AModel for sustainable agriculture in the humic tropics.Die Naturwissenschaften 88.
37–41
Glaser. B. Lehmann. J. Zech. W.. 2002). Ameliorating physical and chemical properties
of highly weathered soils in the tropics with charcoals A review. Biol. Fertil. Soils
2002.35. 219–230
Goyal. S.. Dhull. S.K.. Kapoor. K.K.. 2005.Chemical and biological changes
duringcomposting of different organic wastes and assessment of compost
maturity.Bioresour. Technol. 96. 1584–1591.
25
Winsley. P.. 2007. Biochar and Bionenergy Production for Climate Change. New Zealand
Science Review 64 (1): 1-10.
Woolf D. (2008) Biochar as a soil amendment: A review of the environmental implications.
Yamato. M.. Okimori. Y.. Wibowo. I.F.. Anshiori. S.. Ogawa. M.. 2006. Effects of the
Application of charred bark of Acacia mangium on the yield of maize. cowpea and
peanut. and soil chemical properties in South Sumatra. Indonesia. Soil Science and
Plant Nutrition 52. 489–495.
27
Nama : Suwardji
Tempat dan Tanggal Lahir : Blora/03 April 1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan / Pangkat : IVc/ Pembina Tingkat Utama
Istri : Dwi Pariani
Anak : Puguh Dwi Friawan (IPB, Teknologi dan Manajemen
Ternak)
: Fahmi Tri Wendrawan (IPB, Teknik Industri
Pertanian)
: Arina Windri Rivarti (UNRAM, Pendidikan Dokter)
: Nisa Aulia Rahmani (SDN 07 Mataram)
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahu
Jurusan/
n Pendidikan Tempat Pendidikan
Program Studi
Lulus
1970 Sekolah Dasar (SD) SDN1 Purwosari Blora Jawa
Tengah
1973 Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMP Yayasan Pendidikan
Islam Pendopo Palembang
1977 Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Yayasan Pendidikan Pas-Pal
Islam Pendopo Palembang
1980 Sarjana Muda Pertanian (B.Sc.) Fak Pertanian UGM
Yogyakarta
1982 Sarjana Pertanian (Ir.) Fak Pertanian UGM Ilmu Tanah
Yogyakarta
1994 Magister of Applied Science (M.App.Sc.) Charles Sturt Univ Soil and Water
NSW Australia Management
1999 Philosopy of Doctor (Ph.D.) Charles Sturt Univ Residue Chemistry in Soil
NSW Australia and Environment
PENGALAMAN MENGAJAR
Program Institusi/Jurusan/ Sem/Tahun Akademik.
Mata Kuliah
Pendidikan Program Studi
Dasar Dasar Ilmu Tanah S1 Agroekoteknologi
BAHAN AJAR
Program Jenis Bahan Sem/Tahun Akademik.
Mata Kuliah Pendidikan Ajar( cetak dan
noncetak)
Panduan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah S1 Diktat/cetak 2008
2006 Sekenario sistem budidaya pertanian yang dapat Ketua Riset insentif terapan,
meningkatkan efisiensi : penggunaan air dan nitrogen Kementrian Riset dan
pada lahan kering pasiran di Lombok Utara Teknologi Jakartaa
2005 Sekenario peningkatan produktivitas lahan pada Ketua Hibah Bersaing
sistem pertanian intensif berbasis padi-tembakau Dikti-Jakarta
virginia di pulau Lombok
2004 Sekenario peningkatan produktivitas lahan pada Ketua Hibah Bersaing
sistem pertanian intensif berbasis padi-tembakau Dikti-Jakarta
virginia di pulau Lombok
PELATIHAN PROFESIONAL
Jangka waktu
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara
1988 Manajemen Laboratorium, Denpasar DIKTI 3 bulan
KARYA ILMIAH
A. Buku/Bab Buku
Suwardji, Eberbach, P. Black, A.S. (1995). The hydrology of Couhloghan Creek of New
South Wales. Research Report, Centre for Conservation Farming , Charles
Sturt University, NSW, Australia.
30
Suwardji and P.L. Eberbach (1996). Effect of long-term tillage practices on water use of
wheat in a Red Kandosol. Paper presented at the Australian and New Zealand
National Soil Conference, Melbourne, 1-4 Juli 1996.
Suwardji, P.L. Eberbach, dan A.S. Black (1998). Sorption and decomposition of
glyphosate in soil under four temperature regimes. Paper presented at the
Australian Soil Science Society Conference (Oral paper). Brisbane 44-29 April
1998).
Suwardji dan Eberbach, P.L. (1998). Seasonal changes of physical properties of an Oxic
Paleustalf after 16 years of direct drilling or conventional cultivation. Journal Soil
and Tillage Research 49: 65-77.
Suwardji (1999). Interactive relationship between sorption and decomposition of
glyphosate in soil. I. The influence of soil properties on adsorption of glyphosate.
Agroteksos (2): 1-13.
Padusung dan Suwardji (1999). Reklamasi tanah bekas tambang batu apung di Lombok
Timur. Agroteksos. 3: 34-39.
Sukartono dan Suwardji (1999). Anasir-anasir yang bertanggung jawab terhadap
stabilitas agregat tanah dari berbagai jenis tanah dari Pulau Lombok dan
Sumbawa. Agroteksos. 8 (4): 1-6.
Suwardji dan Kusnarta (1999). Pengaruh berbagai cara pengolahan tanah terhadap
perubahan sifat- sifat fisika tanah bagian atas (0-20 cm), penyerapan air oleh
tanaman dan hasil tanaman pada tanah Oxic Paleustalf. Makalah yang
disampaikan dalam Kongres Himpunan Ilmu Tanah di Bandung Nopember 1999.
Suwardji (2000). Pengelolaan lahan kering yang berbasis tanaman dan ternak. Makalah
yang disampaikan dalam Seminar Intern Rutin Dosen Fakultas Peternakan
UNRAM. Mei 2000
Suwardji (2000). Pengelolaan pencemaran pada sungai-sungai di Lombok. Invited paper
yang disampaikan dalam pertemuan tahunan Dewan Air Daerah NTB di Mataram
Juli 2000.
Suwardji (2000). Pengelolaan lahan kering a state of the art. Seminar Rutin Dosen
Fakultas Pertanian UNRAM. Agustus 2000.
Suwardji (2000). Pengelolaan Lahan Kering dari Tingkat Hamparan sampai ke Tingkat
Ekosistem. Invited paper yang disampaikan dalam Seminar Nasional
International Agriculture Association Student (IAAS) yang bertema : Sustainable
Management of Dryland Toward Regional Autonomy. Mataram Agustus 2000.
Suwardji (2000). Pemaparan logam berat pada beberapa sungai di Pulau Lombok,
Makalah yang disampaikan dalam pertemuan rutin Dewan Air Daerah NTB,
Desember 2000.
Suwardji dan Mohtar Jobeng (2000). Penurunan Kualitas Air di SSWS Dodokan Dapatkan
Kecendurungan Dikembalikan Menuju Kualitas Sumber Daya Air Yang Bersih.
Majalah Info Bappeda NTB Volume II. No. 19: 12-16.
Suwardji (2000). Interactive relationship between sorption and decomposition of
glyphosate in soil. II. The use of Non-steady State Compartmental Analysis to
Model Degradation of Glyphosate in Soil. Agroteksos. 1: 43-47.
Rahardjo, CS., Amry Rakhman, Suwardji (2000). Master-plan rencana pengembangan
KSP Lahan Kering Labangka, Kabupaten Sumbawa, Kerjasama Bappeda Propinsi
NTB- dan Lembanga Pengabdian Masyarakat UNRAM.
Suwardji (2001). Conservation tillage as a whole farm system. Invited paper presented
at the Conservation tillage Workshop for Monsanto Indonesia Staffs from Java,
Bali, NTB and NTT. Surabaya June 26-29, 2001.
Suwardji (2001) Residue Herbisida dalam Olah Tanah Konservasi (Invited paper) yang
disampaikan dalam Seminar Nasional Olah Tanah Konservasi, diselenggarakan
31
oleh Forum Komunikasi Olah Tanah Konservasi dengan Fakultas Pertanian UPN
Yogykakarta 3 Juli 2001.
Suwardji (2001). Filosofi dalam pengembangan pertanian organik dan pengalaman
penerapannya di Pulau Lombok. Invited Paper yang disampaikan dalam
Workshop Pertanian Organik Petani Andalan Se wilayah Bali Selatan oleh Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Bali bekerja sama dengan Aus-AID. Denpasar, 12-14
September 2001.
Tejowulan, R.S. dan Suwardji, 2002. Penelitian Mercury Dan Logam Berat Lainnya Serta
Akumulasinya Di Perairan Dari Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Di
Sungai Song Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa. Laporan Penelitian
Kerjasama antara P2LKRL Fakultas Pertanian Unram dan Kantor Lingkungan
Hidup Regional II Denpasar, Bali.
Suwardji, Amry R, Tejowulan dan Munir, B. (2003). Profil lahan kering Propinsi NTB:
Potensi, tantangan dan peluang pengembangnya. Makalah yang disampaikan
dalam pertemuan mahasiswa ilmu tanah Se Indonesia di Mataram. April 2003.
Tejowulan, R.S., Suwardji, Amry, R., dan Badrul, M., 2003. Kajian Pengembangan Lahan
Kering Propinsi NTB. Makalah yang disampaikan dalam Lokakarya
Pengembangan Pertanian di Wilayah lahan Kering. Forum Konservasi Lahan
Kering. Dinas Pertanian. Mataram 6-7 Juni 2003.
Suwardji (2003). Pentingnya penglolaan lahan kering dalam penyelamatan lingkungan
global. Makalah yang disamaikan dalam semnar Nasional Rehabilitasi Lahan
Provinsi NTB. Universitas Muhammadiyah Mataram. 27 Juli 2003.
Tejowulan, Badrul Munir, and Suwardji (2003). Dryland and Community
Development:Lombok Initiatives. Paper presented at Center for Southeast Asia
Study McGill University, Montreal; CIDA, Otawa, Indonesian Embassy Otawa. 15-
19 August 2003.
Suwardji, Tejowulan dan Amry Rakhman (2003). Mencari Skenario Pengembangan
Pertanian Lahan Kering Yang Berkelanjutan di Provinsi NTB. Makalah yang
disampaikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Wilayah Lahan Kering di
Mataram Agustus 2003.
Tejowulan dan Suwardji (2003). Pengelolaan Lahan Kering Yang Berkesinambungan di
Propinsi NTB, Makalah yang disampaikan dalam workshop di BPM-LH Lombok
Barat di Narmada September 2003.
Suwardji (2003). Prospek pengembangan pertanian lahan kering di Kabupaten Dompu
dan Bima. Makalah yang disampaikan pada seminar sehari Penghijauan Pemda
Bima. Tanggal 17 September 2003.
Tejowulan dan Suwardji (2003). Sistem ekologi dan pengelolaan daerah aliran sungai
(DAS). Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Peningkatan
Kesejahteraan Petani Melalui Aplikasi Tenologi. BPTP-UNRAM, Mataram 21-22
November 2002.
Suwardji dan Tejowulan (2003). Degradasi lahan dan pengaruhnya terhadap kualitas
lingkungan. Makalah seminar yang disampaikan pada seminar sehari Peran
Pondok Pesantren dalam Rehabilitasi Lahan Kritis di NTB. Kerjasama Lembaga
Penelitian UMM- Universitas Padjajaran-Forum Pondok Pesantren NTB dan
Dekopin NTB.
Mulyati, M. Dahlan, Ni. Wy. Dwiani, R. Sutriono, dan Suwardji (2003). Studi Pengaruh
Pemberian Pupuk Kandang dan NPK Terhadap Ketersediaan P Pada Tanah
Entisol. Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian UNRAM. Laporan Penelitian.
Usman, A., Amiruddin, Tejowulan dan Suwardji (2004). Studi Pengaruh Proyek JIFPRO
Terhadap Persepsi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Sekaroh. Kerjasama
antaran Dinas Kehutanan Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan Pusat Studi
Kehutanan, Japan International Program for Forestry Research Organization.
Laporan Penelitian Laporan Penelitian. April 2004.
34
Silawibawa, M. Tarudi dan Suwardji (2004). Muatan lokal berbasis pertanian lahan
kering di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM. Makalah yang
disampaikan pada Lokakarya Nasional Pengembangan Kompetensi Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmu Tanah di UGM Yogyakarta 4-6 Agustus
2004.
Suwardji dan Joko Priyono (2004). Lahan Kritis: Kriteria Identifikasi untuk Keperluan
Inventarisasi Luasannya di Propinsi NTB. Position paper yang disampaikan pada
Worksop Penyamaan Persepsi Tentang Lahan Kritis Lintas Dinas Instansi serta
berbagai stakeholders di tingkat Propinsi NTB. Bappeda NTB. 7 Agustus 2004.
Suwardji (2004). Menuju kedaulatan pangan untuk petani miskin di lahan kering melalui
LEISA (Low external input sustainable agriculture). Invited papaer
disampaikan pada pertemuan VECO-Indonesia dan Partner se Indonesia di
Sindu Beach Hotel, Sanur Bali 19-22 Agustus 2004.
Suwardji (2004). Mencari skenario pengembangan pertanian lahan kering yang
berkelanjutan di Propinsi NTB. Makalah Utama Seminar Nasional Pemberdayaan
Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui Inovasi Teknologi. BPTP-UNRAM di
Mataram 31 Agustus-1 September 2004.
Tejowulan dan Suwardji (2004). Pengelolaan Lahan Kering Pengalaman Bekerjasama
dengan Beberapa Kelompok Tani di Pulau Lombok dan Sumbawa. Makalah yang
disampaikan pada pertemuan petani motivator se Provinsi NTB. Badan
Pemberdayaan Masyarakat NTB. Mataram 6-10 Oktober 2004.
Suwardji, Silawibawa, Mulyati, Sutriono, Eko Hendro (2004). Skenario sistem rotasi
tanaman berbasis padi-tembakau virginia yang dapat mempertahankan
produktivitas tanah di Pulau Lombok. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. DIKTI-
Jakarta 50 halaman.
Tejowulan, Amiruddin, dan Suwardji (2004). Penerapan teknik agroforetry untuk
rehabilitasi hutan di Rembitan dan Sekaroh Lombok, Dinas Kehutanan Propinsi
NTB Japan International Program for Forestry Research Organization (JIFRO).
Laporan Penelitian.
Suwardji, Mulyati, Sutriono dan Silawibawa (2004). Sekenario rotasi tanaman yang
dapat meningkatkan produktivitas tanah pada sistem pertanian intensif berbasis
padi dan tembakau di Pulau Lombok: Pengaruh sistem rotasi tanaman terhadap
mineralisasi Nitrogen. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Dirjen DIKTI.Laporan
Peneltian.
Awaludin dan Suwardji (2005). Teknologi Budidaya Jangung di Lahan Kering
Beriklim Kering Lombok Timur. Makalah yang disampaikan dalam Seminar
Nasional Pemberdayaan Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui InovasiTeknologi
Tepat Guna. Mataram Desember 2004.
Suwardji (2005). Crop and applied technology suitable for dryland farming systems in
West Nusatenggara Province. Invited paper presented at National meeting Badan
Ketahanan Pangan Nasional at Jayakarta Hotel, Senggigi, December 2005.
Suwardji (2005). Pengkajian kebutuhan air irigasi sistem penggenangan dan sistem
sprinkle big gun. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Mataram.
Suwardji, Dewa Jaya Negara, dan Awaluddin Hippi (2005). Hasil uji coba penggunaan
sprinkle big gun sebagai alternatif sistem irigasi yang hemat air di Lombok Utara.
Kerjasama Dinas Pertanian Provinsi NTB dengan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Lahan Kering UNRAM. Laporan Penelitian.
35
Suwardji (2006). Food scurity in dryland areas: Lesson learnt from West Nusatenggara
Province. Invited Paper presented at Nastional Meeting of VECO International
Partner at Nusa Dua Bali Hotel, January 2006
Suwardji (2006). The use of legume crops in crop rotation systems to reduce input for
better crop productivity and farm profitability in dryland farming systems in
Lombok. Paper presented at National Conference of Agricultural Reserach and
Development at Mataram September, 2006
Suryaningrum dan Suwardji (2007). Potential use of local wild grasses for improving soil
organic matter in dryland cropping systems in Lombok Island. Paper presented at
National Conference of Agricultural Technology at Mataram July 2007.
Suwardji (2007). Improving water use effeciency for corn and peanut using springkle
irrigation systems in dryland farming in Nothern Lombok. Paper presented at the
Indonesian Soil Science Society Conference at Yogyakarta. Dec 2007
Umu Solehani dan Suwardji (2007). Assesing rapid method for evaluation of soil quality
under intensive cropping systems. Paper presented at the Indonesian Soil Science
Society Conference at Yogyakarta. December 2007.
Suwardji (2008). The use of carbon management index to monitor sustainability of
agricultural systems under dryland farming in the North Lombok. Paper presented
at national seminar on agricultural development of NTB. Mataram 13- 14 March
2009.
Agus, P.R. Dan Suwardji (2008). Keunggulan jaringan irigasi air tanah dengan teknologi
sprinkle big gun untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan di lahan kering
desa Akar-Akar, Bayan Kabupaten Lombok Utara. Kolokium Hasil Riset
Pengembangan Sumberdaya Air, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Air Litbang PU di Bandung 16 Juli 2008.
Suwardji and Priyono (2008). Pemetaan potensi lahan kering untuk pengembangan
tanaman hortikultura di Pulau Lombok. Dinas Pertanian Provinsi NTB. Laporan
Penelitian.
Suwardji, Gede Suardiari dan Awaluddin Hippi (2008). Skenario sistem budidaya
tanaman yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dari sumber air
sumur air tanah dalam. Laporan Riset Insentif Terapan Menristek.
Suwardji (2008). Sekenario sistem budidaya tanaman yang dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan air pada lahan kering pasiran di Lombok Utara. Makalah yang
disampaikan dalam rapat koordinasi dinas pertanian se Provinsi NTB di Dompu.
Suwardji, Joko Priyono, Farid Hemon, Catur Cahyawan Margono (2008). Technical and
material supports for peanut program development in the West Nusatenggara.
Research report funded by Smallholder Agribusniness Development Initiative
(SADI), International Finance Cooperation, World Bank
Dadang dan Suwardji (2009). Sekenario sistem budidaya tanaman dengan sistem
pengairan sprinkle big gun yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air
pada tanah pasiran di Desa Akar-Akar, Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Kolokium Hasil Riset Pengembangan Sumberdaya Air, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Air Litbang PU di Bekasi 14 Juni 2009.
Tarningsih, Eko Handayanto dan Suwardji (2010): Macrofauna diversities under different
land systems and climate in drylang of Lombok Indonesia. Paper presented at
National Seminar on Below Ground Diversity Lampung 24- 26 Juni 2010.
Suwardji, Joko Priyono, Cuk Sukorahardjo, Igt. Lanang Partatanaya, Taslimsyah, dan
Irwan Mutahanas (2010). Grand design pengembangan pertanian lahan kering
Kabupaten Lombok Utara. Laporan Penelitian.
36
2. Pekerjaan
No Institusi Jabatan Periode kerja
1 Fakultas Pertanian Ketua Lab. Kimia dan Biologi 2000-2004
UNRAM Tanah
2 Fakultas Pertanian Sekertaris Jurusan Ilmu 2004-2009
UNRAM Tanah
3 Fakultas Pertanian Tim Perencana dan 2008-2012
UNRAM Pengembangan Fakultas
Pertanian UNRAM
4 Fakultas Pertanian Anggota Senat Faperta 2006-2009
UNRAM UNRAM wakil Dosen
5 Fakultas Pertanian Ketua Rumah Kaca Fakultas 2008-2009
UNRAM Pertanian UNRAM
2001)
2002 Scientific Writting Weorkshops, ACIAR, Denpasar 4 – 6
February, 2002.
4. Karya ilmiah
A. Buku
15) Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, Van Cooten, D.E., Gill, J.S.,
McKenzie, B.M., Borrell, A.K. & Tisdall, J.M. 2003. Management of the short and
unreliable water supply for crops on tropical semi-arid vertisols of West Nusa
Tengarra, Eastern Indonesia. Proceedings of an international conference on
‘Research on Water in Agricultural Production in Asia in the 21 st Century’,
Cambodian Agricultural Research and Development Institute, 25–28 November
2003.
16) Gill, J.S., Mansur Ma’shum, McKenzie, B.M., Borrell; Mahrup, Sukartono,
Kusnarta, & Tisdall, J.M, 2004. Physical properties of a clay loam soil mixed with
sand. Refereed paper for Australian Soil Science Conference, 4 December 2004
17) Sukartono, Kusnartha, I.G.M. Mashum, M., and Mahrup, 2004. Rice root distribution
under diffrent soil management in rainfed vertisol Southern Lombok (Agroteksos, Vol.
2004)
18) M. Ma’shum, I.G.M. Kusnarta, Sukartono, Mahrup, J.M. Tisdall, Halil and J.S. Gill,
2005. Permanent raised beds used for farming in the semi-arid tropics of southern
Lombok, Indonesia: performance and adoption. Evaluation and performance of
permanent raised bed cropping systems in Asia, Australia and Mexico. Proceedings of
a workshop held in Griffith, NSW, Australia, 1–3 March 2005. Edited by C.H. Roth,
R.A. Fischer and C.A. Meisner
ACIAR Proceedings No. 121. Pp80-91
19) Mahrup, Borrell, A.K., Mansur, M., Kusnata, I.G.M., Sukartono, Tisdall, J. and Gill,
J.S. 2005. Soil management systems improve water use effi ciency of rainfed
rice in the semi-arid tropics of southern Lombok, Eastern Indonesia. Plant Production
Science 8(3): 342–344.
20) Sukartono, Mansur Ma’shum, Mahrup, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and Gill, J.S.,
2004. Raised beds improved secondary crops production in rainfed vertisols in
Southern Lombok. (Prosiding Paper for International Crop Science Conference,
Brisbane 26 September to 2 October, 2004)
21) Sukartono, M. Ma`shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta and Tisdall, J., 2006. Rice
Response to Organics Residues managemen on Permanent Raiesed beds in The
semiarid Tropic of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Proc. The 13 th Australian Soc.
Agronomy Conference, Perth, Western Australia, 10-14 September, 2006
22) Mahrup, Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and
Gill, J.S. 2006. Do Soil Strength and Soil Water Profile Changes Under Different Soil
Management System in The Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia.
Proc. Australian Soil Science Conference, Adelaide South Australia, 20-24 December,
2006.
23) Sukartono, Siti Hilyana, Husni, I., Junaidi, and Mahrup., 2006. Identifikasi Tingkat
Kekeritisan Mangrove di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kerjasama Fakultas Pertanian
dan Dirjen rehabilitasi Lahan dan perhutanan Sosial BP DAS Dodokan Moyosari, 2006
24) Husni, I., Ma`shum, M., Sukartono, Mahrup and Kusnartha, I.GM., 2006. Survey on
shallow ground water in rainfed South Lombok. Aciar Vertisol Management Project.
25) M. Ma’shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta, Sukartono,Yasin, I dan Halil , 2008. Aciar
Cropping Model (ACM): An Alternative Farming System on Rainfed vertisols for
Improving Farmer`s Income in Southern Lombok (Paper pada Seminar Nasional
dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
26) Sukartono, Idris, H., Mahrup dan Kusnarta, I.G.M., 2008. Identifikasi Kerusakan
Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung di Pulau Lombok (Paper pada
Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
27) Sukartono dan Silawibawa, I.P., 2005. Evaluasi Status Hara Tanah Lahan Percobaan
Narmada (data Dasar untuk penanaman vanili). (Laporan Penelitian, Dana Rutin
UNRAM, 2005)
41
28) Sukartono dan Silewibawa, I.P., 2007. Respon Pertumbuhan Jarak Pagar (Jatropha
curcas) di Lahan Bekas Penambangan batu Apung pada berbagai Tingkat Lengas
Tanah (Laporan Penelitian, Dana Rutin UNRAM, 2007)
29) Sukartono, Idris, H., Mahrup, Kusnarta, I.G.M dan Yasin I., 2007. Pemetaan Status
Hara tanah pada lahan pertanaman Tembakau di Pulau Lombok (Laporan Penelitian
Kerjasama Dinas Perkebunan Prov. NTB dan Pusat Penelitian Sumberdaya air dan
Agroklimat, Tahun 2007).
30) Sudika, I.W., Sukartono, Idris, H., Mahrup dan Lolita, E.S., 2007. Evaluasi Kualitas
Benih/Bibit dan Faktor Pembatas Pertumbuhan Tanaman perkebunan di Nusa
tenggara barat (Laporan Penelitian Kerjasama Dinas Perkebunan Prov. NTB dan Pusat
Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat, Tahun 2007).
31) Kusnarta, I.G.M., Sukartono, Mahrup, dan Husni, I., 2007. Potensi air tanah
Dangkal untuk menunjang kegiatan Pertanian di Kecamatan pemenang Lombok barat
(Laporan Penelitian Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat,
UNRAM dan Dinas Pekerjaan Umum Lombok Barat, Tahun 2007).
32) M. Husni Idris, Ismail Yasin, Mahrup, Sukartono, IGM Kusnarta, Mansur Ma’shum
and Yahya Abawi, 2007. Study on Shallow Ground water in rainfed South Lombok.
Project Worshop on Seasonal Climate Forecasting for better irrigation management
system in Lombok. Towoomba Australia 6-10 agustus 2007. Department of natural
Resources and water Quensland Government of Climate Change Center of Excellent
33) Sukartono, M.Husni Idris, Mahrup, Igm Kusnarta, Ismail Yasin, Dan Lolita, E.S, 2008.
Identifikasi Kerusakan Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung Di Pulau
Lombok. Proceeding Seminar Nasional, Mataram 2008
34) Yasin. I., Ma`shum, M, Husni, I., Sukartono dan Mahrup, 2009. Kajian Ilmiah
terhadap sistem peramalan iklim dan praktek pertanian tradisional berbasis kearifan
lokal untuk penguatan kapasitas daerah di Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian
Strategi Nasional Tahun 2009. Universitas Mataram
35) M. H. Idris, I.Yasin, Mahrup, Sukartono, M. Ma’shum, Y. Abawi, dan M. Tarudi, 2009.
Potensi Air Tanah Dangkal untuk Mendukung Pertanian Lahan Tadah Hujan Lombok
Selatan. Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
36) Yasin, I., M. Ma’shum, M. H. Idris, Mahrup, Sukartono and Y. Abawi and D
McClymont, 2009. The Application of Seasonal Climate Forecast and Linear
Programming Model as Decision Support System Tool for Water and Crop
Management in Irrigated Lowland in Lombok., Proseding Seminar Nasional. Mataram
2009
37) Mahrup, Ismail Yasin, M Husni Idris dan Sukartono, 2009. Revitalisasi Model Warige
sebagai prakiraan iklim guna mempertahankan produksi pangan di Nusa tenggara
Barat. Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
38) Sukartono, H.M. Tarudi, M Husni Idris, Mahrup, Halil, I.Yasi dan I.G.M. Kusnarta,
2009. Pemetaan Potensi Tanaman Aren (Arenga pinnata) di Lombok Barat. Proseding
Seminar Nasional. Mataram 2009
39) Mansur, M., Tisdall, J., Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Singh J., Borrell, A. and
Van Cooten, D., 2009. Rice responses to soil management in a rice-based cropping
system in the Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Field Crop
Reseach Journal 110 (2009) 197-206
40) Sukartono, W.H. Utomo, Z. Kusuma, and W.H. Nugroho, 2011. Soil fertility status,
nutrient uptake, and maize (Zea mays L.) yield following biochar and cattle manure
application on sandy soils of Lombok, Indonesia Journal of Tropical Agriculture 49 (1-
2) : 47-52, 2011
41) Sukartono, W.H. Utomo, W.H. Nugroho and Z. Kusuma, 2009. Simple Biochar
Production Generated From Cattle Dung and Coconut Shell for maize cropping
system. Journal of Basic and Applied . Scientific Research 1(10)1680-1685, 2011
42
42) Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2011). Pengelolaan tanah pasiran berbasis
biochar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan unsur hara serta
produktivitas jagung di lahan kering Lombok Utara. Laporan Penelitian.
43) Sukartono, 2012. Dinamika C-tanah dan Retensi hara akibat penambahan biochar
pada sistem pertanaman jagung di sandy loam Lombok Utara. Disertasi Doktor.
Fakultas pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
44) Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2012). Sifat-karakteristik dan potensi
biochar berbahan baku dari sumberdaya lokal untuk ameliorasi lahan kering pasiran
Kabupaten Lombok Utara. Seminar Dies Natalis Fakultas Pertanian UNRAM, Februari
2012.
5. Pengabdian masyarakat