Anda di halaman 1dari 43

1

PENELITIAN
PENINGKATAN KAPASITAS

PROPOSAL
PENELITIAN INTERNAL UNIVERSITAS MATARAM

Judul Penelitian

PENGGUNAAN BIOCHAR SEBAGAI BAHAN PENCAMPUR PENGOMPOSAN


KOTORAN SAPI: PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS KOMPOS

Oleh

Dr. Ir. Sukartono (NIDN 0012121062)


Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr. St., PhD (NIDN 0025086506)
Prof. Ir. Suwardji, M.App. Sc., Ph.D (NIDN 0003045806)
Ir. Lalu Arifin Aria Bakti (NIDN 0014026009)
Fahruddin, SP., M.Si (NIDK 8804601019)

Dibiayai dari Sumber Dana DIPA BLU (PNBP) Universitas Mataram


Tahun Anggaran 2020

KELOMPOK PENELITI BIDANG ILMU


MANAGEMEN KARBON

JURUSAN ILMU TANAH – FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS MATARAM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2020

HALAMAN PENGESAHAN
2

PENELITIAN PENINGKATAN KAPASITAS

1 Judul : Penggunaan Biochar Sebagai Bahan


Pencampur Pengomposan Kotoran Sapi:
Pengaruhnya Terhadap Kualitas Kompos
2 Topik Unggulan : Pertanian berkelanjutan untuk ketahanan
pangan
3 Kelompok Peneliti Bidang Ilmu : Managemen Karbon
4 Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Sukartono, M.Agr
b. NIP/NIDN : 196212121989021001/
c. Jabatan fungsional : Lektor Kepala
d. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Ilmu Tanah
e. Alamat Institusi : Jalan Majapahit No 62 Mataram
f. Telepon/Faks/e-mail : + 62 370 621435
5 Anggota Peneliti 1 : Prof. Ir. Bambang H.K. M.Agr. St., PhD
Anggota Peneliti 2 : Prof. Ir. Suwardji, M.App. Sc., Ph.D
Anggota Peneliti 3 : Ir. Lalu Arifin Aria Bakti
Anggota Peneliti 4 : Fahruddin, SP., M.Si
6 Mahasiswa yang terlibat : 1 orang
7 Waktu penelitian : 8 bulan
8 Luaran wajib dan tambahan
9 Pembiayaan
a. PNBP UNRAM : Rp. 20.000.000,-
b. Biaya dari Instansi lain 0
c. Biaya dari peneliti sendiri 0
Mataram, 5-03- 2021
Mengetahui
Ketua Kelompok Peneliti Bidang Ilmu Ketua Tim Pengusul

Dr. Ir. Sukartono, M.Agr Dr. Ir. Sukartono, M.Agr


NIP. 1962 1212 1989 02 1001 NIP. 1962 1212 1989 02 1001
Menyetujui, Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian UNRAM Ketua BP3F Fakultas

Ir. Sudirman, M.Sc., Ph.D Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.St., Ph.D


Nip. 196106161986091001 196502241992032003
Mengetahui
Ketua LPPM UNRAM

Muhamad Ali, St., M.Si., Ph.D


Nip: 197207271999031002
3

RINGKASAN
Dalam proses pengomposan kotoran hewan segar kerap kali digunakan bahan
pencampur dari berbagai jenis biomassa organik segar (fress organic-biomass) dari
berbagai limbah tanaman pertanian seperti jerami, tongkol jagung, bungkil kacang, dll).
Bahan-bahan pencampur tersebut umumnya mengandung rantai karbon yang tidak stabil
yakni sangat mudah mengalami perubahan komposisi hara dan perubahan fisik sehingga
produk kompos yang dihasilkan memiliki struktur fisik yang tidak mantap, lengket dan
berbau dan kehilangan hara seperti nitrogen. Dengan demikian maka untuk menndapatkan
produk kompos dengan kualitas fisik yang mantab dan dan kandungan karbon yang stabil
maka diperlukan pencampur tambahan (bulking agent) dari bahan yang mengandung
karbon bersifat rekalsitran yank biochar. Penggunaan biochar dalam paket formulasi
kompos, untuk memperbaiki proses pengomposan dan kualitas produk kompos (komposisi
kimia, stabilisasi bahan organik dan humifikasi) jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk (i) mengkaji peranan biochar sebagai “bulking agent” (bahan pencampur dan
penstabil karbon) pada proses pengomposan kotoran sapi pengaruhnya terhadap kualitas
kompos (ii) membuat Pellet Kompos-biochar (Pelleted-poschar) (iii) mengevaluasi
pengaruh pemberian Pelleted-poschar terhadap efisiensi air, pemupukan nitrogen dan
respon pertumbuhan tanaman jagung di tanah lempung berpasir. Penelitian ini akan
dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: Perobaan 1. Pengomposan (Composting- Pile) kotoran
sapi menggunakan 4 macam bahan pencampur “bulking agent”: biochar, serbuk gergaji,
tongkol jagung, dan sekam padi. Ada 4 perlakuan campuran pengomposan : A. Kotoran
sapi dan biochar; B. Kotoran sapi dan serbuk gergaji ; C. Kotoran sapi dan tongkol
jagung dan D. Kotoran sapi dan sekam padi. Analisis terhadap karakteristik kompos
dilakukan terhadap: pH, EC, C-organik, total N, K2O; P2O5, C/N rasio, kadar air,
kandungan Asam fulfat (Fulfic Acid, FAC) dan asam humat (humic acid, HAC).
Percobaan 2 dilakukan di Rumah Kaca untuk membuat pellet kompos-biochar. Dua
jenis kompos yang memiliki kualitas terbaik akan diproses menjadi produk pellet kompos-
biochar.
Percobaan 3 dilakukan di rumah kaca untuk menguji pengaruh aplikasi Peletted-
Poschar (produk percobaan-2) terhadap efisiensi pemupukan nitrogen dan pertumbuhan
jagung. Takaran Poschar yang akan digunakan adalah 5 ton/ha dan takaran pupuk NPK
yang digunakan adalah 120 kg N ha-1; 75 kg P2O5/ha dan 50 kg K2O/ha. Serapan hara N, P,
dan K akan diukur dalam percobaan ini. Dua produk Poschar yang memiliki pengaruh
terbaik pada percobaan tahap 2 ini akan selanjutnya diproses untuk membentuk Poschar-
Briket (Poschar-BR1). Target yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah produk
kompos yang stabil berbentuk briket (Poschar-BR1) yang dapat digunakan sebagai
pembenah tanah tanah berpasir khususnya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan
produktivitas tanaman. Luaran wajib yang akan dihasilkan berupa
4

BAB 1. PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat khusus serta urgensi
(keutamaan) penelitian dalam mengatasi masalah strategis. Temuan/inovasi teknologi dan
rekayasa sosial apa yang ditargetkan guna pengembangan pendidikan dan pengajaran serta
meningkatkan pembangunan berkelanjutan harus dijelaskan. Bab ini ditulis tidak lebih dari 3
halaman.
Judul : Produksi Dan Karakterisasi Pellet Biochar-Kompos Dan Uji Aplikasinya Terhadap
Retensi Air, Efisiensi Pemupukan Nitrogen Dan Pertumbuhan Jagung Di Lahan
Kering Berpasir Lombok Utara

PENDAHULUAN
Rendahnya kandungan bahan organik tanah merupakan salah satu anasir yang
menyebabkan makin menurunnya kualitas kesuburan tanah dan produktivitas lahan
pertanian khususnya di lahan kering. Oleh karena itu, maka upaya untuk meningkatkan
dan mempertahankan kandungan C-organik dan stabilitasnya dalam tanah menjadi salah
satu alternatif pengelolaan tanah yang perlu menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan
produktivitas lahan pertanian suboptimal khususnya tanah berpasir (sandy loam) yang
memilki tingkat kesuburan rendah. Lahan kering dengan tipe tanah berpasir (Ustipssament)
(Soil Survey Staff, 1998), cukup luas (± 38.000 ha) dan potensial untuk pengembangan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Lombok Utara (Suwardji, 2006). Sentuhan
teknologi dan pengelolaan yang tepat menjadi prasyarat utama untuk meningkatkan
produktivitas lahan tersebut.
Biochar sebagai bahan karbon yang porous hasil dari proses pemanasan biomassa
pada kondisi oksigen terbatas (Lehman,……..), mengandung struktur karbon aromatik
dengan ikatan ganda sehingga keberadaannya dalam tanah sangat stabil tidak mudah
dirombak oleh mikroorganisme (………………..). Biochar telah digunakan untuk berbagai
tujuan termasuk sebagai pembenah tanah pertanian dan sekaligus sebagai salah opsi
sequestrasi karbon (Zhang, et al., 2017). Meskipun demikian, pada tingkat lapangan,
aplikasi biochar dalam bentuk serbuk halus mempunyai kendala yakni 30% hilang terbawa
angin dan 25% hilang selama penyebarannya di lahan (Husk dan Major, 2008).
Aplikasi biochar di bidang pertanian termasuk di daerah tropis semakin
berkembang sebagai upaya memulihkan tanah terdegradasi sekaligus bermakna penting
sebagai sekuestrasi karbon dalam tanah (Lehman, ….). Pembenah organik yang umum
digunakan petani adalah penggunaan kompos dan pupuk kandang. Sukartono, et al (2011)
melaporkan bahwa aplikasi pupuk kandang pada tanah berpasir (sandy loam) di Lombok
Utara memberikan pengaruh positif terhadap perbaikan kesuburan tanah dan produktivitas
5

tanaman jagung, akan tetapi pengaruhnya terhadap stabilitas bahan organik tanah dan
retensi hara berlangsung lebih singkat hanya 1 sampai 2 musim tanam saja, sementara
aplikasi biochar memberikan pengaruh jangka panjang terhadap stabilitas C-organik tanah
(lebih 2 musim tanam).
Pupuk kandang yang diaplikasikan setiap musim tanam cenderung memberikan
hasil jagung yang lebih tinggi, akan tetapi dari aspek mempertahankan stabilitas karbon
dalam jangka waktu yang lama dalam tanah, aplikasi biochar dalam sistem pertanaman
tampaknya lebih prospektif. Dengan demikian maka dalam rangka mempertahankan
pengaruh positif terhadap sifat fisiko-kimia tanah, biochar harus diaplikasi dalam paket
formulasi campuran biochar-pupuk kandang sehingga dari aspek teknis dan ekonomi dapat
dilakukan lebih rasional. Aplikasi biochar selama ini diberikan dalam bentuk bubuk
Meskipun demikian, pada tingkat lapangan, aplikasi biochar dalam bentuk serbuk halus
mempunyai kendala yakni 30% hilang terbawa angin dan 25% hilang selama
penyebarannya di lahan (Husk dan Major, 2008).

Penggunaan biochar dalam paket formulasi kompos, sebagai bulking agent untuk
memperbaiki proses pengomposan dan kualitas produk kompos (komposisi kimia,
stabilisasi bahan organik dan humifikasi) masih sangat terbatas (Hua et al., 2009).Oleh
karenanya modifikasi pemanfaatan kedua bahan tersebut sangat diperlukan. Bentuk
modifikasi yang paling berpeluang adalah melalui pembuatan kompos pupuk kandang
dengan penggunaan biochar sebagai “bulking agents” menjadi suatu alternatif yang
menjanjikan sebagai pembenah (ameliorant organic) untuk peningkatan kualitas tanah dan
produktivitas tanaman jagung di lahan kering berpasir.

2. TUJUAN PENELITIAN
Seacara umum penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengkaji peranan
biochar sebagai bulking agent dalam pembuatan Poschar (Kompos berbasis biochar) dari
kotoran sapi dan potensinya dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas jagung
di lahan kering Lombok Utara.
Secara khusus, tujuan penelitian dirinci sebagai berikut :
 Mengevaluasi kualitas proses pengomposan kotoran ternak sapi dengan biochar
sebagai bahan bulking agent (Percobaan Composting- Compost Pile)
 Menguji POSCHAR dan nitrogen terhadap efisiensi serapan N, pertumbuhan dan
hasil tanaman jagung dan perubahan kualitas tanah (Percobaan Lapangan)
 Sosialisasi pembuatan poschar (kompos–biochar) dan Demonstrasi plot aplikasi
poschar pada tanaman jagung di tingkat petani

3. URGENSI (KEUTAMAAN) PENELITIAN


6

Dalam proses pengomposan, penggunaan bahan pencampur (bulking agents)


berperanan sangat penting dalam menentukan karakteristik produk kompos yang akan
dihasilkan. Fungsi utama bulking agent lebih bersifat sebagai pembenah kompos
(structural and drying amendment), mencegah pemadatan secara fisik dan meningkatkan
tata udara/aerasi selama proses pengomposan. Fungsi lainnya adalah berhubungan
dengan komposisi kimia sebagai sumber utama penambahan C tanah.Bahan yang umum
digunakan sebagai bulking agents untuk pengomposan kotoran ternak ialah berbagai
residu organik yang mudah mengalami perombakan ( i.e serbuk gergaji, jerami, bungkil
kacang, dll), sedangkan informasi penggunaan biochar sebagai bulking agent yang
memiliki kandungan C tinggi, stabil dan laju perombakannya sangat lambat hampir tidak
pernah dilakukan. Kompos yang dibuat dari bahan kotoran ternak dengan bahan
pencampur residu organik ( jerami, serbuk gergaji dan sisa tanaman lainnya)
mengandung karbon yang tidak stabil dan kompos yang dihasilkan secara fisik
mempunyai struktur lengket dan berbau. Dengan demikian maka penggunaan biochar
sebagai “bulking agent” dalam pembuatan Poschar (kompos berbasis biochar) menjadi
pilihan dalam perbaikan kualitas kompos sekaligus juga untuk perbaikan pengelolaan
bahan organik tanah di lahan kering.
Stabilisasi kompos berkaitan erat dengan tipe dan kualitas bulking agent yang
digunakan dalam proses pengomposan. Penambahan jenis bahan organik yang
mempunyai struktur C yang bersifat rekalsitran dapat mengurangi laju perombakan bahan
organik dan meningkatkan humifikasi serta kualitas hasil kompos (Mahimairaja et al.,
1994; Goyal et al., 2005). Kematangan kompos berkaitan dengan produksi asam humat
dan penambahan jumlah asam humat selama proses pengomposan justru
memperbaikikualitas kompos karena secara langsung maupun tidak
langsungmempengaruhi sifat kimia, fisik dan biologis tanah.
Memperhatikan dasar pemikiran tersebut, maka potensi hasil penelitian yang akan
didapat adalah (i) paket teknologi kompos berbasis biochar (produk komposnya akan
diberi nama POSCHAR) menggunakan bahan baku yang tersedia secara lokal (ii) Produk
Poschar dengan paket pengelolaannya akan dapat digunakan sebagai bahan amelioran
organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman jagung yang
diusahakan di areal pertanian lahan kering. Keluaran yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut: Keluaran jangka pendek: Penggunaan biochar sebagai bahan
pencampur (bulking agent) kompos dari kotoran ternak. Keluaran jangka panjang :
Produksi kompos berbasis biochar (POSCHAR) untuk menunjang sistem pertanian
berkelanjutan dan keberkelanjutan agribisnis jagung di Pulau Lombok.

3.1. Keluaran yang diharapkan


Keluaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keluaran jangka pendek: Proses pembuatan kompos stabil menggunakan bahan
pencampur (bulking agent) biochar sebagai bahan pembenah tanah berpasir di lahan
kering Pulau Lombok (Tahap I)
Keluaran jangka panjang : Paket teknologi pengelolaan tanah pasiran berbasis bahan
organik- biochar untuk menunjang sistem pertanian berkelanjutan dan swasembada
pangan yang berkelanjutan khususnya tanaman jagung.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka acuan primer yang
relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga
studi pendahuluan yang mungkin telah dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai, termasuk
peta jalan (road map) penelitian Kelompok Peneliti Bidang Ilmu peneliti/tim peneliti. Bab ini
ditulis tidak lebih dari 8 halaman.

BAB 3. METODE PENELITIAN


7

Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan apa yang dilaksanakan dan apa
yang akan dikerjakan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas,
mulai dari mana, bagaimana luarannya, lokasi penelitian, dan indikator capaian. Penjelasan
metode penelitian tidak lebih dari 5 halaman.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Anggaran penelitian yang dibiayai dari dana PNBP (untuk penelitian bidang ilmu
pengetahuan alam).

1 Bahan habis pakai dan alat, ditulis secara terperinci sesuai dengan 40%
kebutuhan

2 - Perjalanan (jelaskan kemana dan untuk tujuan apa) 25


- Pertemuan (untuk tujuan apa)
3 Lain-lain (upah kerja administrasi, publikasi, seminar, laporan, 35%
lainnya sebutkan)

4.2. Jadwal Penelitian (Jadwal Pelaksanaan dibuat dalam bentuk bar chart).

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota tim pengusul (Lampiran)
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas (lampiran)
Lampiran 3. Surat pernyataan ketua peneliti (Lampiran)
Lampiran 4. Sarana dan prasarana penelitian
Lampiran 5. Rencana anggara penelitian

SUMMARY

1. Title : Soil Management of Sandy Soil Based on Biochar for


Improving Water and Nutrients Use Efficiency and Maize
Production of Dryland Farming in Nothern Lombok, Indonesia
(Production and characterization of composting cattle dung-
based biochar (Poschar) and its contribution for improving
soil quality and maize production on sandy loam soil)
2. Implementing Unit : The University of Mataram
3. Location : District of Northern Lombok, West of Nusa Tenggara Province
4. Objectives
a. Immediate (1) To produce a better quality of stable Cattle dung-compost
objectives mixed with biochar as bulking agent (2) To introduce potential
8

use of a stable cattle dung-compost based biochar for


improving soil fertility and crop productivity to farmers
particularly for the sandy dryland farming system in Northern
Lombok, Eastern Indonesia
b. Long term : To obtain sustainable management of sandy soil based on
objectives local organic sources for improving soil fertility as well as
increasing maize production on dryland of Northern Lombok,
Eastern Indonesia
5. Description of Project
The research project will be run for 12 months which consist of two main activity : (1)
compost pile trial for composting of cattle dung using different organic waste as bulking
agent in proportion 1:1 (fresh weight). There will be three types of bulking agent namely
Coconut shell biochar, rice ash and saw-dust. Composting mixture treatments tested are:
Cattle dung waste + biochar; Cattle dung waste + biochar+ rice husk ash; Cattle dung
waste + saw-dust + biochar and Cattle dung waste + rice husk ash. Quality compost
parameters observed are pH, EC, total organic-C, total N, P 2O5, K2O, micro nutrients (Zn,
Cu, Mn, Co, B, Mo, Fe), C/N ratio, water content, contaminant heavy metals ( As, Hg, Pb,
and Cd) (according to SK Mentan No. 2 Februari, 2006), Fulfic Acid (FAC) and humic acid,
(HAC). Humification ratio will also be computed with formula: HR = (Extractable-C/Total
organic-C) x 100. Humification index (HI) = (HAC/TOC) x 100; and percentage of humic
acids (PHA) = (HAC/EXC) x 100.

The product of poschar (compost based biochar) perfoming the highest quality will be
subsequently nominated for field testing under maize cropping system on sandy loam of
the tropical semiarid of Northern Lombok. A Field trial will conducted to examine the the
selected Poschar in combination with nitrogen fertilizer. Treatments tested are: (a)
Poschar 0 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, (b) Poschar 20 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, (c) Poschar
40 ton ha-1 + 125kg N ha-1, (d) Poschar 60 ton ha -1 + 125kg N ha-1, (e) Poschar 40 ton ha -
1
+ 100 kg N ha-1 and (f) Poschar 60 ton ha-1 + 75 kg N ha-1
The best treatments in term of improving soil quality and crop production will introduce to
farmer groups through demonstration plot (DEMPLOT) and Focus Group Discussion
(FGD).

6. Methodology
The experiment (2012) will be conducted under compost pile and filed condition on
9

sandy soils of the dryland farming system in Northern Lombok. Simple production of
biochars generated from coconut shell as well as rice husk ash and saw-dust have been
prepared for bulking agent for composting cattle dung waste. Composting of cattle dung
waste will be conducted under four different composting mixture prepared by mixing
cattle dung waste with different organic-bulking agents: Cattle dung waste + biochar
(Poschar-CDB); Cattle dung waste + biochar + rice husk ash (Poschar-CDBR); Cattle
dung waste + saw-dust + biochar (Poschar-CDSB) and Cattle dung waste + rice husk ash
(Compost). 200 kg of each mixture (cattle waste and organic-bulking agent) will be
composted on roughly pile about 1 m high, 2,5 m length and 2 m wide. The piles will be
turned 4 times a week during the first month and twice a week until the second month,
and only once per week thereafter. The turnings allowed the aeration and homogenisation
of the composting mixture to stimulate the activity of themicroorganisms. The moisture of
the piles were controlled weekly and adjusted by adding the necessary amount of water
to keep the levels between 50% and 60%. The temperature will recorded daily during the
first 60 days and then every 3 days until the end of the process. One representative
sample will be taken at 0, 20, 40, 60 and 90 days of composting by mixing six
subsamples taken from different locations in the pile. The samples will be air dried and
ground to 0.25 mm for chemical analysis. A field trial under maize cropping system on
sandy loam of Northern Lombok will also be conducted to test the best performance of
poschar under several rates in combination to nitrogen fertilizer. The treatments tested
involve: A. Poschar 0 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, B. Poschar 15 ton ha -1 + 125 kg N ha -1, C.
Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1, D. Poschar 15 ton ha-1 + 100 kg N ha-1, E. Poschar 30
ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Variable observed include: soil fertility characteristics (soil N, P, K, Ca, Mg and CEC, pH, C-
org, particulate organic matter-C (POM-C), and aggregate stability) before and after
harvest. Agronomic parameters were also be recorded including total dry matter weight,
cob yield, grain yield, harvest index (HI), N,P, K uptake.

7. Expected output of the year


a. The best performance Poschar for soil amendments to improve soil quality and
sustainable food crops production in particular maize in sandy-dryland farming
system in Northern Lombok
b. Introduce potensial use of poschar (compost based biochar) for alternatives waste
management
c. Scientific publication in National or International journal
10

8. Duration : (8 months) April to December 2012


9. Proposed Budget : Rp.92.243.000
11

4. LINGKUP DAN RENCANA KEGIATAN


Lingkup kegiatan disajikan pada Gambar 1, sedangkan rencana tahapan kegiatan
diringkas pada Table 1.

Gambar 1. Lingkup Kegiatan Penelitian


12

Tabel 1. Ringkasan Tahapan Kegiatan:

Kegiatan Tahap I
1 Percobaan 1: Proses pengomposan
Proses pengomposan kotoran sapi dengan tiga macam bahan “bulking
agent”: biochar tempurung kelapa, abu sekam padi dan serbuk gergaji. Ada 4
perlakuan campuran pengomposan : A. Kotoran sapi + biochar (KSB); B.
Kotoran sapi + biochar + abu sekam (KSBA) ; C Kotoran sapi + serbuk gergaji +
biochar (KSGB): D. Kotoran sapi + abu sekam (KSA). Analisis terhadap
karakteristik kompos dilakukan terhadap: pH, EC, C-organik, total N, K 2O; P2O5;
kandungan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Co, B, Mo, Fe), C/N rasio, kadar air, kadar
logam berat: As, Hg, Pb, dan Cd (SK Mentan No. 2 Februari, 2006) dan kandungan
Asam fulfat (Fulfic Acid, FAC), asam humat (humic acid, HAC).
2 Percobaan 2- Lapangan: Uji Poschar terpilih pada tanaman jagung
Kompos terpilih pada percobaan 1 akan diuji di lapangan pada tanaman jagung
pada berbagai takaran pemberian. Perlakuan yang diuji adalah sebagai berikut:
A. Poschar 0 ton ha-1 + 125 kg N ha-1
B. Poschar 15 ton ha-1 + 125 kg N ha-1
C. Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1
D. Poschar 15 ton ha-1 + 100kg N ha-1
E. Poschar 30 ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Kegiatan Tahap Kedua
4. Sosialisasi hasil penelitian.
A. Sosialisasi pembuatan Poschar
B. Demonstrasi plot (DEMPLOT) aplikasi poschar pada tanaman jagung di
tingkat kelompok tani dan Focus Group Discussion (FGD)

5. STUDI PUSTAKA
13

5.1. Biochardan Proses Pembuatannya


Biochars ialah bahan mengandung karbon yang tinggi sebagai salah satu
komponen hasil dari proses pemanasan biomassa bahan organik pada kondisi oksigen
terbatas (Skjemstad at.al., 1996; Lehman, 2007; Gaunt and Lehmann, 2008; Woolf,
2008). Berbagai bahan organik seperti residu tanaman, serbuk dan potongan kayu,
limbah kota, kotoran ternak, limbah hijau dari tanaman, semuanya dapat digunakan
sebagai bahan baku (feed stocks)pembuatan biochar. Metode konvensional untuk
memproduksi biochar sebagai bahan pembenah tanah adalah metode lubang (“pit or
trench method),sebagaimana yang dilakukan oleh suku Indian-Amerika yang
menghasilkan terra preta (tanah hitam) yang subur (Lehmann, 2007). Metode modern
dalam pembuatan biochar menggunakan proses Pyrolysis yang merupakan proses
thermokimia yang mengubah biomassa organic padat menjadi bahan cair (bio-oil), gas
dan biochar (Lehman, 2007; Gaun and Lehmann, 2008; Natarajan, et.al., 2009; Brown,
2009). Produksi biochar melalui proses pyrolisisis menghasilkan bioenergi dalam bentuk
synthesis gas yang disebut syn-gas. Syn-gas terdiri dari berbagai macam gas yang dapat
digunakan untuk menghasilkan panas dan tenaga.
Hasil produk dari pyrolisis bervariasi dengan suhu. Suhu yang lebih rendah akan
menghasilkan biochar yang lebih besar perunit biomassa, sedangkan suhu pyrolisis yang
tinggi dikenal juga sebagai gasifikasi dan menghasilkan syngas sebagai produk utama
(Winsley, 2007). Disebabkan karena struktur aromatiknya, biochar secara kimia dan
biologis lebih stabil dan lebih sulit dirombak dalam tanah dibandingkan dengan karbon
atau arang biasa.Hal ini berarti, biochar dapat bertahan dalam tanah dalam jangka waktu
yang lama yakni ratusan bahkan sampai ribuan tahun (Woolf, 2008).
Proses produksi biochar dapat dilakukan dalam skala kecil dengan teknologi yang
sederhana, maupun skala besar sehingga dapat memberi keuntungan secara komersial.
Bahan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan biochar tersedia cukup berlimpah
di lingkungan hidup kita, baik dari bahan yang masih mempunyai nilai ekonomis, seperti
kayu, sampai bahan yang tidak ada nilai ekonominya, bahkan sering kali menjadi
masalah, seperti halnya sampah dan limbah industri yang menggunakan hasil pertanian
sebagai bahan bakunya.

5. 2. Biochar sebagai bahan pembenah tanah


Dalam beberapa tahun terakhir ini perhatian para peneliti terhadap penggunaan
arang atau biochar dalam pertanian sebagai pembenah tanah mulai meluas seperti di
14

Amerika Serikat (Lehmann, 2007), Australia (Chan et al., 2007; Krull, 2007), dan New
Zealand (Pigney dan Hedley, 2008).Secara kimia dan biologis, biochar dalam tanah lebih
stabil dibandingkan dengan sumber karbon yang lains.Keberadaan biochar dalam tanah
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama yakni ratusan bahkan sampai ribuan tahun
(Woolf, 2008).
Penggunaan biochar atau charcoal dalam bidang pertanian diinspirasi oleh
kesuburan tanah yang tinggi dari antropogenicsoils yang disebut “Terra Preta”, di Amazon
sebagai akibat penambahan bahan arang dalam tanah oleh suku Americo-Indian (Glaser
et al. 2001; Glaser, 2007). Biochar merupakan bahan yang sangat stabil sehingga
aplikasinya dalam tanah berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat baik ( (Badlock
& Smernik, 2002), sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca lainnya
ke atmosfer sehingga pada gilirannya berkontribusi mengurangi laju pemanasan global
(Druffel, 2004).
Potensi biochar sebagai bahan amelioranuntuk memperbaiki sifat tanah khususnya
pada tanah pertanian tropis telah dibuktikan oleh banyak peneliti(Chan et al., 2007;
Chan, et.al., 2008; Glasser et al., 2002; Lehmann, 2007; Woolf, 2008; Lehman et al.,
2003; Liang et al., 2006) dan meningkatkan hasil tanaman (Yamato et al., 2006; Chan
et al., 2008 ). Perbaikan terhadap beberapa sifat fisika dan kimia tanah akibat
penambahan bahan pembenah biochar antara lain: meningkatkan agregasi tanah,
kapasitas pegang air tanah (water holding capacity), dan menurunkan keteguhan tanah
(soil strength) serta meningkatkan karbon organic tanah, KTK, N, pH, P-tersedia tanah
(Chan, et al., 2007; Chan, et.al., 2008). Hasil yang sama dalam hal pengaruh biochar
terhadap peningkatan KTK tanah telah ditemukan sebelumnya oleh Liang et.al. (2006).
Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Yamato et al. (2006) menunjukkan
bahwa biochar yang dibuat dari Acacia magnum dapat meningkatkan pH tanah masam,
kejenuhan basa, KTK dan menurunkan kejenuhan Al. Pada sistem pertanaman padi gogo
(upland rice cropping system, Oryza sativa L.) di Laos, Asai, et.al (2009) melaporkan
bahwa aplikasi biochar mampu memperbaiki konduktivitas hidraulik jenuh (saturated
hydraulic conductivity) dan memperbaiki respon tanaman terhadap pemupukan N dan P.
Novak et al. (2009) menunjukkan bahwa aplikasi biochar pada tanah masam di
Amerika selatan dapat meningkatkan pH, bahan organiki tanah, Mn, Ca, menurunkan S
dan Zn. Meningkatnya aktivitas biologi tanah telah dilaporkan oleh Rondon et al. (2007)
yakni nitrogen fixation pada Phaseolus vulgaris L. dan dan biomassa mikrobia tanah
(Chan et al. 2008).
15

5.3. Biochar sebagai bulking agent pada proses pengomposan

Sekarang ini perhatian para peneliti terhadap penggunaan arang atau biochar
dalam pertanian semakin meluas seperti di Amerika Serikat (Lehmann, 2007), Australia
(Chan et al., 2007; Krull, 2007), dan New Zealand (Pigney dan Hedley,
2008).Penggunaannya sebagai bahan pencampur (bulking agents) pada pembuatan
kompos sangat terbatas.Pembuatan kompos dari bahan kotoran ternak selama ini
menggunakan buking agent darii berbagai bahan limbah organik seperti jerami, serbuk
gergaji dan sisa-sisa tanaman. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut sebagai
bulking menghasilkan kompos dengan sifat fisik kurang memuaskan ( berbau dan
struktur lengket/basah) dan carbonnya tidak stabil.
Pembuatan kompos sebagai salah satu bahan amelioran organik untuk
pembenahan kesuburan tanah merupakan suatu teknologi yang paling populer untuk
mendaur ulang berbagai limbah organik-pertanian. Mekanisme pengomposan
(composting)bahan organik meliputi transformasi bahan organik oleh mikroorganisme
pada kondisi aerobik menjadi bahan akhir stabil. Selama pengomposan, bahan organik
mengalami mineralisasi menghasilkan CO2 sementara bahan lain juga diubah menjadi
senyawa humus (humic substances) yang bernilai sebagai indek stabilisasi bahan organik
(Senesi and Plaza, 2007). Penggunaan bahan pencampur (bulking agents)dalam
pengomposan berperanan penting dalam menentukan karakteristik produk kompos yang
dihasilkan. Beberapa residu organik telah umum ditambahkan sebagai bulking agents
untuk pengomposan kotoran ternak dan bahan organik lain yang basah dengan tujuan
untuk mmperbaiki proses pengomposan dan menghasilkan produk kompos dengan
kualitas fisik, kimia dan biologi yang baik (Bruno et al, 2010).
Fungsi utama bulking agent lebih bersifat sebagai bahan pembenah kompos
(structural and drying amendment), mencegah pemadatan secara fisik dan meningkatkan
udara/aerasi selama proses pengomposan khususnya pengomposan dalam lubang
( (Haug, 1993). Fungsi lainnya adalah berhubungan dengan komposisi kimia sebagai
sumber C (Adhikari et al., 2009). Beberapa peneliti menunjukkan bahwa stabilisasi bahan
organik berkaitan dengan tipe dan kualitas bulking agent yang digunakan selama proses
pengomposan, dimana penambahan jenis bahan/sumber organic yang mempunyai
struktur C bersifat rekalsitran dapat mengurangi perombakan bahan organic dan
meningkatkan humifikasi dan kualitas dari hasil kompos (Mahimairaja et al., 1994; Goyal
et al., 2005). Kematangan kompos berkaitan dengan keberadaan asam humat dan
penambahan jumlah asam humat selama proses pengomposan memacu perbaikan
16

kualitas kompos karena secara langsung maupun tidak langsungmempengaruhi sifat


kimia, fisik dan biologis tanah.

6. METODE PENELITIAN

Penelitian akan direncanakan berlangsung selama kurang lebih 12 bulan yang


terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:

6.1. Persiapan bahan biochar dan proses pengomposan


Biochar yang disiapkan berasal dari bahan baku serabut dan tempurung kelapa .
Biochar tempurung kelapa (BTK), proses pembuatannya dilakukan secara tradisional
dengan memanaskan bahan tempurung dan sabut kelapa di dalam lubang tanah dengan
kedalaman 1,0 m dan diameter lubang 0,80 m dengan bahan bakar sabut kelapa (autho
termal). Suhu pemanasan rata-rata 300 oC. Partikel biochar yang digunakan berukuran
diameter lolos ayakan 1 mm.
Pada pembuatan kompos ini digunakan bahan baku limbah kotoran ternak sapi
segar (fresh weight). Kotoran sapi diambil dari kandang ternak sapi kolektif di Desa
Gunung sari Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Kotoran sapi basah dikering anginkan
sampai mencapai kadar air sekitar 15% sebelum dicampur dengan bulking agent organik
dari biochar. Bahan pencampur kompos (bulking agent) yang dipersiapkan adalah dari
biochar tempurung dan sabut kelapa, abu sekam dan serbuk gergaji. Penggunaan limbah
ini dipertimbangkan karena tersedia secara lokal di wilayah Lombok Utara.

6.2. Proses pengomposan kotoran sapi – Percobaan 1.


Pada proses pengomposan kotoran sapi akan digunakan tiga macam bahan
pencampur (bulking agent) pengomposan dari bahan organik yang berbeda (biochar, abu
sekam, dan serbuk gergaji) dengan proporsi perbandingan 1:1 (berat segar). Pada
percobaan pengomposan ini ada 4 perlakuan campuran pengomposan : A. Kotoran sapi
+ biochar – KSB, B. Kotoran sapi + biochar + abu sekam - KSBA; C Kotoran sapi +
serbuk gergaji + biochar-KSGB, D. Kotoran sapi + abu sekam- KSA.
Proses Pengomposan
Sejumlah 200 kg dari masing-masing campuran dikomposkan pada bangunan
pengomposan (tinggi 1m, panjang 2,5 m dan lebar 2m). Pembalikan dilakukan 4 kali
semingu selama satu bulan pertama dan dua kali seminggu pada bulan kedua, dan sekali
perminggu pada bulan ketiga. Pembalikan dimaksudkan untuk mengatur tata udara/aerasi
campuran bahan, mengatur keseragaman campuran dan sekaligus untuk menstimulasi
aktivitas mikroorganisme .Kandungan air bahan diamati setiap minggu dan penambahan
17

air dilakukan untuk mempertahankan kelembaban antara 50-60%. Suhu pengomposan


diamati secara harian selama 30 hari pertama dan setiap tiga hari sampai akhir proses
pengomposan. Pengambilan sampel untuk analisis laboratorium (6 subsampel dari
berbagai posisi dalam pile) dilakukan 4 kali yakni pada hari ke 0, 10, 20, 30, 40 dan 60.
Sampel dikering anginkan dan digiling sampai berukuran 0.25 mm sebelum analisis
laboratorium dilakukan.

6.3. Karakterisasi Kompos.


Analisis pendahuluan terhadap sifat kimia bahan baku (raw materials) poschar
meliputi : kadar air, pH, total N, C, C/N dan kandungan bahan organik, KTK (biochar).
Sedangkan analisis terhadap karakteristik poschar dilakukan terhadap: pH, EC, C-organik,
total N, K2O; P2O5; kandungan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Co, B, Mo, Fe), C/N rasio, kadar
air, kadar logam berat: As, Hg, Pb, dan Cd (SK Mentan No. 2 Februari, 2006) dan
kandungan Asam fulfat (Fulfic Acid, FAC), asam humat (humic acid, HAC).
Pengukuran pH dan EC (electrical conductivity) dilakukan pada perbandingan 1:10
(w/v) suspensi air- sampel kompos. Kandungan bahan organik (OM) ditetapkan dengan
perhitungan kehilangan berat pada proses pemanasan bahan kering pada suhu 550 oC.
Total organic carbon (TOC) ditetapkan dengan oksidasi menggunakan potassium
dichromate dan total nitrogen (N) menggunakan Kjeldahl method. Kehilangan kandungan
bahan organik dan N selama proses dihitung dari kandungan abu bahan awal dan bahan
akhir menurut pendekatan yang dilakukan oleh Bruno, et al (2010) sebagai berikut:
OM-loss (%) = 100 – 100[(X1(100-X2)] / [X2(100-X1)]
N – loss (%) = 100 – 100(X1N2) / (X2 N1)
X1 dan X2 konsentrasi abu awal dan akhir dan N1 dan N2 konsentrasi N awal dan akhir.
Karbon larut air (water-soluble carbon, WSC) dianalisis pada 1:20 (w:v) ekstrak air. Tota
extractable C (EXC) diukur pada 1:20 (w:v) 0.1 M NaOH extract dan fulvic acid C (FAC)
ditetapkan sesudah presipitasi asam humat pada pH 2.0 (Sánchez-Monedero et al.,
1996); humic acid carbon (HAC) dihitung dengan mengurangi FAC dari nilai EXC.
Penghitungan nisbah humifikasi (humification ratio), dihitung dengan formula: HR =
(EXC/TOC) x 100. Humification index (HI) = (HAC/TOC) x 100; dan percentage of humic
acids (PHA) = (HAC/EXC) x 100.

6.4. Uji lapangan aplikasi poschar pada tanaman jagung – Percobaan 2


18

Uji lapangan terhadap poschar terpilih (hasil percobaan pengomposan) akan dilakukan
pada pertanaman jagung di lahan kering Lombok Utara. Perlakuan yang diuji adalah
sebagai berikut: A. Poschar 0 ton ha-1 + 125 kg N ha-1, B. Poschar 15 ton ha-1 + 125 kg
N ha-1, C. Poschar 30 ton ha-1 + 125kg N ha-1, D. Poschar 15 ton ha-1 + 100 kg N ha-1, E.
Poschar 30 ton ha-1 + 100 kg N ha-1
Variabel yang diamati meliputi: variabel kualitas kesuburan tanah: kandungan N,
P, K, Ca, Mg dan KTK, C-org, particulate organic matter-C (POM-C), kemantapan agregat
tanah. Semua variabel diukur sebelum percobaan dan diakhir percobaan. Variabel
agronomi meliputi: bobot kering tanaman, produksi tongkol jagung, produksi biji, Harvest
indek (HI), serapan hara N, P, dan K.

6.5. Sosialisasi hasil penelitian


Sosialisasi hasil penelitian akan dilakukan pada tingkat kelompok tani (2 kelompok
tani) di Kecamatan Bayan yakni masing-masing di Desa Akar-Akar dan Desa Sukadane.
Pembuatan Poschar akan dilakukan pada setiap kelompok tani dilanjutkan dengan
Demplot aplikasi poschar di lahan pertanaman jagung milik petani.

6.6. Analisis Statistik


Analisis data menggunakan analisis variance (ANOVA) dan rata-rata perlakuan
dibandingkan dengan LSD test pada P < 0.05, menggunakan Paket Program Mintab for
windows versi 13.
19

7. JADWAL DAN INDIKATOR KERJA

Kegiatan penelitian akan dimulai pada bulan April 2012 dan berakhir bulan Nopember
2012 (8 bulan) dengan jadwal dan indicator kerja seperti Table 1.

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan dan Indikator Kinerja Penelitian Tahun I (2011)
No Kegiatan Bulan (2012)
April Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des
1 Persiapan
a. Pengambilan sampel
tanah xx
b. Analisis tanah awal xx
xxx
2 Produksi biochar x
Persiapan Instalasi
3 Pengomposan xx
xxx
4 Percobaan pengomposan xxxx x xxx
5 Karakterisasi kompos xxxx
6 Percobaan lapangan xxxx  xxxx xxxx
Pengamatan
7 pertumbuhan  xxx  xxx
Analisis Jaringan  xx
Analisis Tanah setelah
panen xx  xx
6 Olah data dan Laporan xxxx xx xxx

8. PERSONALIA

8.1. Nama Lengkap : Prof Ir. Suwardji, M.App.Sc.Ph.D


Posisi dalam kegiatan : Peneliti Utama
Gol/pangkat/NIP : IVb/Pembina Tk 1
Instansi/Unit Kerja : Fak. Pertanian UNRAM
Jabatan Struktural/fungsional : Ketua Pusat penelitian dan pengembangan lahan
kering tropika (P3LKT), UNRAM/Guru besar Ilmu
Tanah
Bidang Keahlian : Pengelolaan Sumberdaya Pertanian Lahan Kering
Alokasi Waktu (jam/minggu) : 8 jam
20

7.3. Nama Lengkap : Ir. Sukartono, M.Agr


Posisi dalam kegiatan : Asisten Peneliti
Gol/pangkat/NIP : IVc/Pembina Utama Muda Tk 1/19621989021001
Instansi/Unit Kerja : Fak. Pertanian UNRAM
Jabatan Struktural/fungsional : Lektor Kepala
Bidang Keahlian : Pengelolaan Tanah
Alokasi Waktu (jam/minggu) : 8 jam

8. BIAYA
Rekapitulasi Biaya Penelitian
No Uraian VOLUME Jumlah (RP)
1 Gaji dan Upah
- Tenaga Pelaksana (Tetap) 15.680.000
- Tenaga Tidak Tetap (harian) 4.200.000
Total gaji dan Upah 19.880.000
2 Belanja Bahan 43.993.000
3 Perjalanan 16.950,000
4 Belanja barang Operasional Lainnya 11.420.000
Total Biaya 92.243,000

Rincian Biaya Penelitian

A. Belanja Gaji dan Upah


A.1. Honorarium Pelaksana Kegiatan
Jumlah Jumlah Jumlah Honor/
No Pelaksana Biaya
Pelaksana Jam/Minggu Minggu Jam
1 Peneliti utama 1 4 32 45,000 5.760.000
2 Peneliti/Anggota I 1 4 32 40,000 5.120.000
3 Asisten Peneliti/Mhs 1 4 32 25,000 3.200.000
4 Administrasi 1 2 32 25,000 1.600.000
Total A1 15.680.000
21

A.2. Honorarium tidak tetap


Honor/
Pelaksana Jumlah Jumlah Hari Biaya
No Pelaksana Hari (Rp) (Rp)
1 Penjaga Percobaan 1 50 20,000 1,000,000
2 Sopir 1 20 100.000 1,000,000
3 Buruh Harian
Pembuatan lantai kompos 2 2 100.000 400,000
Pengumpulan bahan baku kompos 1 6 100.000 600,000
Pengeringan bahan baku biochar 1 4 50.000 200,000
Pengambilan sampel tanah 2 1 50.000 100,000
Instalasi pengomposan 2 3 100.000 600,000
Persiapan lahan dan tanam 6 1 50.000 300,000
Total A2 4.200.000

B. Bahan
Biaya
No Nama Bahan Volume Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1. Bahan pupuk
- Pupuk kandang 3 kw 100.000 300.000
- Urea 10 kg 2.500 25.000
- KCl 10 kg 2.500 25.000
- SP-18 10 kg 3.000 30.000
Sub total 380.000
2 Produksi Biochar (Bahan dan peralatan)
- Drum 4 bh 400.000 1.600.000
- Batu bata 200 bh 100.000 100.000
- Semen 5 sak 70.000 350.000
- Plastik Terpal pengering 1 set 1.000.000 2.000.000
- Termometer suhu tinggi 4 bh 200.000 800.000
- Karung 20 bh 5.000 100.000
- Serbuk gergajii 3 kw 75.000 225.000
Sub total 5.175.000
2. Benih . pestisida
- Jagung 1 kg 75.000 75.000
- Pestisida 1 set 100.000 100.000
Sub total 175.000
3. Papan nama (Sign board) 1 set 500.000 500.000
4. Instalasi PercobaanKompos
- Kayu balok 4 lonjor 150.000 600.000
22

- Terpal 1unit 1.000.000 1.000.000


- Bambu 10 buah 15.000 150.000
- Selang air 20 meter 1 set 250.000 250.000
- Pipa PVC 4 inc 4 lonjor 100.000 400.000
sub total 2.900.000
5. ATK & computer supplies
- Kertas HVS 80 gr 10 rim 45.000 450.000
- Catrige printer 4 colors 400.000 800.000
- Buku catatan/log books 4 buah 25.000 100.000
- Flush Disk 2 buah 75.000 150.000
- Kantong plastik (2kg. 5kg dan 10 kg) 3x5 pak 50.000 750.000
- Alat tulis (spidol BW. bollpoint. garisan dsb) 1 paket 200.000 200.000
Sub total 2.450.000
6. Bahan Kimia
- H2O2 37 % 3 Liter 885.000 2.655.000
- CH3COOH 2.5 liter 2.200.000 5.500.000
- HClO4 p.a 1 liter 780.000 780.000
- HCl p.a. 1 liter 1.500.000 1.500.000
- Alkohol P.a 2 liter 300.000 600.000
- NaOH p.a. 1 kg 1.000.000 1.000.000
- Kertas Whatman 40 6 kotak 300.000 1.800.000
- H2SO4 p.a. 2.5 liter 1.100.000 2.750.000
- Amoniak. 1 liter 1.500.000 1.500.000
- H3PO4 85% 1 liter 2.015.000 2.015.000
- FeSO4 1 kg 1.500.000 1.500.000
- HNO3 p.a. 2 liter 850.000 1.700.000
- KOH 1kg 1.800.000 1.800.000
-MgO 1kg 2.013.000 2.013.000
-Asam borat 1liter 1.200.000 1.200.000
- KNO3 1kg 1.500.000 1.500.000
Sub total 29.813.000
7 Karung dan Amplop jaringan 1 paket 100.000 100.000
8 Atap lembaran seng 10 lb 100.000 1.000.000
9 Cangkul, sekop, garpu, Saringan 1 paket 900.000 900.000
10 Papan triplek 11 lb 100.000 1.100.000
Total B 43.993.000
23

C. Perjalanan
Biaya
No Kota/Tempat Tujuan Volume Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
Operasional: Mataram - Lokasi Pengambilan
1. sampel (90 km)
(transportasi. akomodasi. dan konsumsi)
- Pengambilan sampel tanah 4 x 1 HOK 250.000 1.000.000
- Pengamatan/kunjungan rutin (1x/mgg. 3 2 x 20
bln) HOK 250.000 10.000.000
Sub Total 11.500.000
2. Seminar hasil penelitian (1 orang)
- Tiket Mataram - Jakarta (pp) 1 x 2 (pp) 1.900.000 3.800.000
- Lumpsum (Gol. IV) 1 x 3 hari 550.000 1.650.000
Sub Total 5.450.000
Total C 16.950.000

D. Belanja Barang dan Operasional Lainnya


Biaya
No Uraian Kegiatan Volume Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Sewa kendaraan roda 4 + BBM 1 x 15 hari 600.000 9.000.000
2 Foto copy laporan kemajuan (100 lbr/buku) 10 buku 20.000 200.000
3 Penjilidan laporan kemajuan 10 buku 15.000 150.000
4 Foto copy draft lap. Final (6 buku) 6 buku 20.000 120.000
5 Foto copy laporan final (100 lbr/expl) 10 buku 20.000 200.000
6 Penjilidan laporan final 10 buku 25.000 250.000
7 Rapat tim dan seminar intern 1 paket 1.500.000 1.500.000
Total D 11.420.000
TOTAL A + B + C + D 92. 243.000
24

10. DAFTAR PUSTAKA

Zhang, X.; Zhang, L.; Li, A. 2017. Hydrothermal co-carbonization of sewage sludge and
pinewood sawdust for nutrient-rich hydrochar production: Synergistic effects and
products characterization. J. Environ. Manag. 201, 52–62.
Husk, B.;Major, J. 2008. Commercial Scale Agricultural Biochar Field Trial in Quebec,
Canada, Over Two Years: Effects of Biochar on Soil Fertility, Biology, Crop
Productivity and Quality; Blue Leaf Inc.: Drummondville, QC, Canada, 2008.
Adhikari. B.K.. Barrington. S.. Martinez. J.. King. S.. 2009. Effectiveness of three bulking
agents for wood waste composting. Waste Manage. 29. 197–203.
Asai H.. Benjamin K.S.. Haefele M. S.. Khamdok Amonette. J.E. Jospeh. S. 2009.
Characteristics of Biochar: Microchemical Properties. In: J. Lehmann. Joseph. S.
(Editor). Biochar for Environmental Management Science and Technology.
Earthscan. London
Baldock J.A and Smernik R.J. 2002. Chemical composition and bioavailability of thermally
altered Pinus resinosa (Red pine) wood.Organic Geochemistry 33. 1093–1109. doi:
10.1016/S0146-6380(02)00062-1
Brown. R. 2009. Biochar Production Technology. In: Biochar for Environmental
Management: Science and Technology (Eds. Lehmann. J.& Joseph. S.). Earthscan.
Bruno O. Dias. Carlos A. Silva. Fabio S Higashikawa. Asuncion Roig. Miguel A. Sanchez
Monedero. 2010. Use of biochar as bulking agent for the composting of poultry
manure: Effect on organic matter degradation and humification . Biosource
Technology 101 (2010) 1239-1246
Chan KY. Dorahy C. Tyler S (2007). Determining the agronomic value of composts
produced from green waste from metropolitan areas of New South Wales.
Australia.Australian Journal of Experimental Agriculture 47. 1377–1382. doi:
10.1071/EA06128
Chan. K.Y. Van Zwieten. L.. Meszaros. I.. Downie. A and Joseph. S.. 2008. Using poultry
litter biochars as soil amendments.Australian Journal of Soil Research.2008.46. 437–
444
Druffel Ellen R.M (2004). Comments on the importance of black carbon in the global
carbon cycle. Marine Chemistry 92 (2004) 197– 200
Gaunt J.L and Lehmann J. 2008.Energy Balance and Emissions Associated with Biochar
Sequestration and Pyrolysis Bioenergy Production Environ. Sci. Technol. 42.4152–
4158
Glaser B., 2007. Prehistorically modified soils of central Amazonia: a model for sustainable
agriculture in the twenty-first century. Phil. Trans. R. Soc. B (2007) 362. 187–196
Glaser B. Haumaier L. Guggenberger G and Zech W..2001. The Terra Preta phenomenon:
AModel for sustainable agriculture in the humic tropics.Die Naturwissenschaften 88.
37–41
Glaser. B. Lehmann. J. Zech. W.. 2002). Ameliorating physical and chemical properties
of highly weathered soils in the tropics with charcoals A review. Biol. Fertil. Soils
2002.35. 219–230
Goyal. S.. Dhull. S.K.. Kapoor. K.K.. 2005.Chemical and biological changes
duringcomposting of different organic wastes and assessment of compost
maturity.Bioresour. Technol. 96. 1584–1591.
25

Haug. R.T.. 1993. The Practical Handbook of Composting Engineering. Lewis


Publisher. CRC Press. Florida.
Hua. L..Wu.W.. Liu. Y.. McBride. M.B.. Chen. Y.. 2009. Reduction of nitrogen loss and Cu
and Zn mobility during sludge composting with bamboo charcoal amendment.
Environ. Sci. Pollut. Res. 16. 1–9.
Krull. E.. 2007. Biochar. CSIRO. Land and Water Division. Canbera. Australia
Lehman J.. 2007. Bio-energy in the black.Front Ecology Environment 5. 381–387
Lehmann. . Kern. D.C. Glaser. B and Woods. W.I.. 2003. Amazonian Dark Earths: Origin.
Properties and Management. Kluwer Academic Publishers.The Netherlands
Liang B. Lehmann J. Kinyangi D. Grossman J. O’Neill B. Skjemstad JO. Thies J. Luizao FJ.
Peterson J. Neves EG (2006). Black carbon increases cation exchange capacity in
soils.Soil Science Society of America Journal 70. 1719–1730
Mahimairaja. S.. Bolan. N.S.. Hedley. M.J.. Macgregor. A.N.. 1994. Losses and
transformation of nitrogen during composting of poultry manure withdifferent
amendments: an incubation experiment. Bioresour. Technol. 47. 265–273
Masulili A.. Utomo W.H and Syechfani.. 2010. Rice husk biochar for rice based cropping
system in acid soil 1. The characteristics of rice husk biochar and its influence on
the properties of acid sulfate soils and rice growth in West Kalimantan. Indonesia.
Journal of Agriculture Science. 2 (1): 39-47.
Natarajan. E. and Ganapathy S. E.. 2009. Pyrolysis of rice husk in a fixed bed reactor.
World Academy of Science. Engineering and Technology. 56: 504-508
Novak J.M.. Busscher W.J.. Laird D.L.. Ahmedna M.. Watts D.W. and Mohamed Niandou
M.A.S.. 2009. Impact of Biochar Amendment on Fertility of a Southeastern Coastal
Plain. Soil Soil Science.174: 2. 105-111
Pigery. A.. and Hedley. M.J. 2008. Massey Biochar Initiative. Centre for Energy Research.
Massey University. Palmstown North. New Zealand.Publisher. CRC Press. Florida.
Rondon M.. Lehmann J.. Ramírez J.. Hurtado M. (2007). Biological nitrogen fixation by
common beans (Phaseolus vulgaris L.) increases with biochar additions. Biol. Fertil.
Soils.43. 699–708.
Senesi. N.. Plaza. C.. 2007. Role of humification processes in recycling organic wastes of
various nature and sources as soil amendments. Clean Air SoilWater 35. 26–41.
Skjemstad J.O.. Clarke P.. Taylor J.A.. Oades J.M and McClure S.G. 1996. The chemistry
and nature of protected carbon in soil. Australian Journal ofSoil Research 34. 251–
271
Steiner C.. Teixeris. W.G.. Lehmann. J.. 2007. Long term effect of manure. charcoal and
mineral fertilization on crop production and fertility on a highly weathered Central
Amazonian upland soil. Plant Soil 291: 257-290
Sukartono. W.H. Utomo. Z. Kusuma. and W.H. Nugroho. 2011. Soil fertility status.
nutrient uptake. and maize (Zea mays L.) yield following biochar and cattle manure
application on sandy soils of Lombok. Indonesia Journal of Tropical Agriculture 49
(1-2) : 47-52. 2011
Suwardji. 2006. Kebutuhan Teknologi untuk pengembangan pertanian lahan kering NTB.
Makalah utama yang disampaikan dalam Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi
Spesifik Lokasi. Kerjasama LIPI-Bapedda NTB di Mataram. 16 Desember 2006.
26

Winsley. P.. 2007. Biochar and Bionenergy Production for Climate Change. New Zealand
Science Review 64 (1): 1-10.
Woolf D. (2008) Biochar as a soil amendment: A review of the environmental implications.
Yamato. M.. Okimori. Y.. Wibowo. I.F.. Anshiori. S.. Ogawa. M.. 2006. Effects of the
Application of charred bark of Acacia mangium on the yield of maize. cowpea and
peanut. and soil chemical properties in South Sumatra. Indonesia. Soil Science and
Plant Nutrition 52. 489–495.
27

CURRICULUM VITAE PENELITI UTAMA

Nama : Suwardji
Tempat dan Tanggal Lahir : Blora/03 April 1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan / Pangkat : IVc/ Pembina Tingkat Utama
Istri : Dwi Pariani
Anak : Puguh Dwi Friawan (IPB, Teknologi dan Manajemen
Ternak)
: Fahmi Tri Wendrawan (IPB, Teknik Industri
Pertanian)
: Arina Windri Rivarti (UNRAM, Pendidikan Dokter)
: Nisa Aulia Rahmani (SDN 07 Mataram)

RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahu
Jurusan/
n Pendidikan Tempat Pendidikan
Program Studi
Lulus
1970 Sekolah Dasar (SD) SDN1 Purwosari Blora Jawa
Tengah
1973 Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMP Yayasan Pendidikan
Islam Pendopo Palembang
1977 Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Yayasan Pendidikan Pas-Pal
Islam Pendopo Palembang
1980 Sarjana Muda Pertanian (B.Sc.) Fak Pertanian UGM
Yogyakarta
1982 Sarjana Pertanian (Ir.) Fak Pertanian UGM Ilmu Tanah
Yogyakarta
1994 Magister of Applied Science (M.App.Sc.) Charles Sturt Univ Soil and Water
NSW Australia Management
1999 Philosopy of Doctor (Ph.D.) Charles Sturt Univ Residue Chemistry in Soil
NSW Australia and Environment

PENGALAMAN MENGAJAR
Program Institusi/Jurusan/ Sem/Tahun Akademik.
Mata Kuliah
Pendidikan Program Studi
Dasar Dasar Ilmu Tanah S1 Agroekoteknologi

Morfologi dan Klasifikasi Tanah S1 Agroekoteknologi

Analisis landscape S1 Agroekoteknologi

Metode Ilmiah S1 Budidaya Perairan

Pertanian Terpadu S1 Agroekoteknologi

Manajemen Lahan Kering S1 Agroekoteknologi


28

Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering S2 Magister PSDLK

Ekologi Lahan Kering S2 Magister PSDLK

BAHAN AJAR
Program Jenis Bahan Sem/Tahun Akademik.
Mata Kuliah Pendidikan Ajar( cetak dan
noncetak)
Panduan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah S1 Diktat/cetak 2008

Geomorfologi dan Analisis Landcape S1 Buku Ajar/ISBN 2005

Manajemen Lahan Kering S1 Diktat/Cetak 2003

Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering S2 Diktat/Cetak 2006

Ekologi Lahan Kering S2 Diktat/Cetak 2006

Morfologi dan Klasifikasi Tanah S1 Diktat/Cetak 2005

PENGALAMAN PENELITIAN 7 TAHUN TERAKHIR


Ketua/anggota Sumber Dana
Tahun Judul Penelitian
Tim
2011 Pengembangan Unit Jasa dan Indstri Laboratorium Ketua Inovasi Bagi Inkubasi
Lapangan Sistem Irigasi Hemat Air dan Produksi Kewirausahaan Kampus
Minuman Kesehatan Teh Bunga Rosela Universitas DP2M DIKTI
Mataram
2011 Pengelolaan tanah pasiran berbasis biochar untuk Ketua Litbang Pertanian RI
meningkatkan efisiensi penggunaan air dan unsur hara Jakarta
serta produktivitas jagung di lahan kering Lombok
Utara
2010 Penerapan teknologi sprinkle big gun untuk Ketua Riset insentif
pengembangan sentra produksi hortikultura lahan Kementrian Riset dan
kering di provinsi NTB Teknologi RI, Jakarta
2010 Pengembangan Unit Jasa dan Indstri Laboratorium Ketua Unit Uji Jasa dan
Lapangan Sistem Irigasi Hemat Air dan Produksi Industri-DP2M-DIKTI
Minuman Kesehatan Teh Bunga Rosela Universitas
Mataram
2009 Pemetaan lahan kering Pulau Lombok dan arahan Ketua Dinas Pertanian Provinsi
penggunaannya untuk tanaman pangan dan NTB
hortikultura
2009 Pengkajian standar operasional prosedur penggunaan Ketua Litbang Sumberdaya Air
sprinkle big gun untuk tanaman jagung, melon dan Kementrian Pekerjaan
semangka Umum RI Jakarta
2008 Rencana strategis pengembangan jagung di lahan Ketua Dinas Pertanian
kering Tanaman NTB
2007 Pemetaan dan arahan pengembangan pertanian lahan Ketua Dinas Pertanian
kering Pulau Lombok Tanaman NTB
2007 Sekenario sistem budidaya pertanian yang dapat Ketua Riset insentif terapan,
meningkatkan efisiensi : penggunaan air dan nitrogen Kementrian Riset dan
pada lahan kering pasiran di Lombok Utara Teknologi Jakarta
29

2006 Sekenario sistem budidaya pertanian yang dapat Ketua Riset insentif terapan,
meningkatkan efisiensi : penggunaan air dan nitrogen Kementrian Riset dan
pada lahan kering pasiran di Lombok Utara Teknologi Jakartaa
2005 Sekenario peningkatan produktivitas lahan pada Ketua Hibah Bersaing
sistem pertanian intensif berbasis padi-tembakau Dikti-Jakarta
virginia di pulau Lombok
2004 Sekenario peningkatan produktivitas lahan pada Ketua Hibah Bersaing
sistem pertanian intensif berbasis padi-tembakau Dikti-Jakarta
virginia di pulau Lombok

PELATIHAN PROFESIONAL
Jangka waktu
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara
1988 Manajemen Laboratorium, Denpasar DIKTI 3 bulan

1989 The use of radioisotope in agriculture DIKTI-IAUP Jakarta 3 bulan


research, PAU Ilmu Hayati Bogor
1990 Pelatihan Pekerti UNRAM 2 minggu

1991 Training on Instrumental Analysis for PAU Yogyakrta 3 minggu


Scpectroscopy Yogyakarta
2000 TOT Reviewer hibah penelitian (Dosen Muda, DIKTI Jakarta 1 minggu
Kajian Wanita dan Hibang Bersaing) DP3M
DIKTI, Jakarta
2002 TOT Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), DIKTI Jakarta 3 hari
Jakarta
2003 TOT Pengelolaan Beasiswa Luar Negeri, DIKTI DIKTI-Denpasar 2 hari
Jakarta

KARYA ILMIAH

A. Buku/Bab Buku

Tahun Judul Penerbit

2012 Konservasi Sumberdaya Lahan dan Peningkatan Mataram University Press


Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Olah Tanah
Konservasi
2011 Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Mataram University Press
2005 Geomorfologi dan Analisis Bentang Lahan (Buku Ajar) Mataram University Press

2003 Rehabilitasi Lahan dan hutan di wilayah Pemongkong Diterbitkan Kantor


Lombok Timur, belajar dari pengelaman masyarakat lokal Kementrian Lingkungan
Hidup RI Reginal Bali-Nusa
Tenggara Bali
2003 Rencana Strategis Pengembangan Lahan Kering Provinsi Bappeda NTB
NTB (2003-2007)
1999 Peranan pori makro dan kualitas lingkungan. Diterbitkan Insonesia-
Australia Eastern University
Project

B. Publikasi Ilmiah dan Laporan Penelitian

Suwardji, Eberbach, P. Black, A.S. (1995). The hydrology of Couhloghan Creek of New
South Wales. Research Report, Centre for Conservation Farming , Charles
Sturt University, NSW, Australia.
30

Suwardji and P.L. Eberbach (1996). Effect of long-term tillage practices on water use of
wheat in a Red Kandosol. Paper presented at the Australian and New Zealand
National Soil Conference, Melbourne, 1-4 Juli 1996.
Suwardji, P.L. Eberbach, dan A.S. Black (1998). Sorption and decomposition of
glyphosate in soil under four temperature regimes. Paper presented at the
Australian Soil Science Society Conference (Oral paper). Brisbane 44-29 April
1998).

Suwardji dan Eberbach, P.L. (1998). Seasonal changes of physical properties of an Oxic
Paleustalf after 16 years of direct drilling or conventional cultivation. Journal Soil
and Tillage Research 49: 65-77.
Suwardji (1999). Interactive relationship between sorption and decomposition of
glyphosate in soil. I. The influence of soil properties on adsorption of glyphosate.
Agroteksos (2): 1-13.
Padusung dan Suwardji (1999). Reklamasi tanah bekas tambang batu apung di Lombok
Timur. Agroteksos. 3: 34-39.
Sukartono dan Suwardji (1999). Anasir-anasir yang bertanggung jawab terhadap
stabilitas agregat tanah dari berbagai jenis tanah dari Pulau Lombok dan
Sumbawa. Agroteksos. 8 (4): 1-6.
Suwardji dan Kusnarta (1999). Pengaruh berbagai cara pengolahan tanah terhadap
perubahan sifat- sifat fisika tanah bagian atas (0-20 cm), penyerapan air oleh
tanaman dan hasil tanaman pada tanah Oxic Paleustalf. Makalah yang
disampaikan dalam Kongres Himpunan Ilmu Tanah di Bandung Nopember 1999.
Suwardji (2000). Pengelolaan lahan kering yang berbasis tanaman dan ternak. Makalah
yang disampaikan dalam Seminar Intern Rutin Dosen Fakultas Peternakan
UNRAM. Mei 2000
Suwardji (2000). Pengelolaan pencemaran pada sungai-sungai di Lombok. Invited paper
yang disampaikan dalam pertemuan tahunan Dewan Air Daerah NTB di Mataram
Juli 2000.
Suwardji (2000). Pengelolaan lahan kering a state of the art. Seminar Rutin Dosen
Fakultas Pertanian UNRAM. Agustus 2000.
Suwardji (2000). Pengelolaan Lahan Kering dari Tingkat Hamparan sampai ke Tingkat
Ekosistem. Invited paper yang disampaikan dalam Seminar Nasional
International Agriculture Association Student (IAAS) yang bertema : Sustainable
Management of Dryland Toward Regional Autonomy. Mataram Agustus 2000.
Suwardji (2000). Pemaparan logam berat pada beberapa sungai di Pulau Lombok,
Makalah yang disampaikan dalam pertemuan rutin Dewan Air Daerah NTB,
Desember 2000.
Suwardji dan Mohtar Jobeng (2000). Penurunan Kualitas Air di SSWS Dodokan Dapatkan
Kecendurungan Dikembalikan Menuju Kualitas Sumber Daya Air Yang Bersih.
Majalah Info Bappeda NTB Volume II. No. 19: 12-16.
Suwardji (2000). Interactive relationship between sorption and decomposition of
glyphosate in soil. II. The use of Non-steady State Compartmental Analysis to
Model Degradation of Glyphosate in Soil. Agroteksos. 1: 43-47.
Rahardjo, CS., Amry Rakhman, Suwardji (2000). Master-plan rencana pengembangan
KSP Lahan Kering Labangka, Kabupaten Sumbawa, Kerjasama Bappeda Propinsi
NTB- dan Lembanga Pengabdian Masyarakat UNRAM.
Suwardji (2001). Conservation tillage as a whole farm system. Invited paper presented
at the Conservation tillage Workshop for Monsanto Indonesia Staffs from Java,
Bali, NTB and NTT. Surabaya June 26-29, 2001.
Suwardji (2001) Residue Herbisida dalam Olah Tanah Konservasi (Invited paper) yang
disampaikan dalam Seminar Nasional Olah Tanah Konservasi, diselenggarakan
31

oleh Forum Komunikasi Olah Tanah Konservasi dengan Fakultas Pertanian UPN
Yogykakarta 3 Juli 2001.
Suwardji (2001). Filosofi dalam pengembangan pertanian organik dan pengalaman
penerapannya di Pulau Lombok. Invited Paper yang disampaikan dalam
Workshop Pertanian Organik Petani Andalan Se wilayah Bali Selatan oleh Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Bali bekerja sama dengan Aus-AID. Denpasar, 12-14
September 2001.

Suwardji (2001). Sustainable farming system approach using conservation tillage.


Invited paper presented at the Workshop for Monsanto Indonesia Stafs Region of
Sumatra and Jawa, Semarang. 14-18 Oktober 2001.
Tejowulan dan Suwardji (2001). Lahan kering dan permasalahannya di NTB. Paper yang
disampaikan pada Rapat Teknis Pengembangan Lahan Kering dan HKm di NTB.
Kantor Kementrian Ligkungan Hidup Regional Denpasar di Hotel Granada
Mataram. Oktober 2001.
Suwardji (2001). Konsep keseimbangan alam dalam mengembangkan pertanian yang
bijak. Invited Paper yang disampaikan dalam Workshop pertanian selaras alam
untuk petani se Pulau Lombok. Kerjasama Bapedalda NTB- Kantor Kementrian
Lingkungan Hidup Wilayah II. Denpasar Bali. Di Lombok Raya Hotel, Mataram 16-
19 Desember 2001.
Vrane, M., Tejowulan, R.S., dan Suwardji, 2001. The Use of Climatic Data For
Calculating Crop Water requirement For Kateng-Mangkung Areas. Research
Report, P2LKRL and AusAID Denpasar.
Vrane, M., Tejowulan, R.S., dan Suwardji, 2001. The Quantity and Quality of the Ancar
River, the Mataram Municipality. Research Report. P2LKRL and AusAID Denpasar.
Tejowulan, Suwardji, M. Dahlan, Silawibawa, Heriadi Rachmat dan Didiek H (2001).
Evalusi kesesuaian lahan untuk sumur resapan DAS mikro Senggigi. Kerjasama
antara Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Wilayah II Denpasar dengan
P2LKRL Universitas Mataram. Laporan Penelitian.
Suwardji, Cuk Sukorahardjo, Baharuddin AB, M. Dahlan, Sutriono dan Dewi K (2001)
Pertanian konservasi lahan kering di desa Sekotong Timur berbasis agroforestry.
Kerjasama antara Balitbang Lombok Barat dan Pusat Pengkajian Lahan Kering
dan Rehabilitasi Lahan (P2LKRL), UNRAM. Laporan Penelitian.
Rahardjo, CS., Amry Rakhman, Suwardji (2001). Rencana tindak pengembangan KSP
Lahan Kering Labangka, Kabupaten Sumbawa, Kerjasama Bappeda Provinsi NTB-
dan Lembaga Pengabdian Masyarakat UNRAM. Laporan Riset Aksi.
Hamel, C. Tejowulan and Suwardji , 2001. “Increasing Rainwater Use Efficiency to
Improve Life Quality in South Lombok Agricultural Communities ( A
Comprehensive Studies in Environmental, Agronomical, Social and Economic,
and Aspects of Dryland Vertisol In South Lombok). Nine (9) studies in total.
Research Report. Professorhip Study Leave was funded by CIDA Canada.
Tejowulan, R.S. dan Suwardji, 2002. Improving Crops Productivity Through Water and
Soil Management in the Rainfed Areas of South Lombok. Paper presented at the
echange-student program between Faculty Agriculture University of Mataram and
School of Agriculture Latrobe University Australia. Mataram 16 March 2002.
Tejowulan, R.S., Hamzah, Suwardji, 2002. Pengembangan Emiter-GP sebagai Alat Irigasi
Tetes yang Handal Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Kering. Proceedings
Seminar Nasional Lahan Kering IV di Mataram. Mataram 27-29 Mei 2002.
Suwardji, Tejowulan, R.S., dan Supranowo, S.H., 2002. Beberapa Hambatan Sifat-sifat
Tanah yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Olah Tanah Konservasi (OTK).
Proceedings Seminar Nasional Lahan Kering IV di Mataram. Mataram 27-29 Mei
2002.
32

Tejowulan, R.S., C. Hamel, Suwardji, 2002. Pengembangan Pertanian Lahan Kering


Terpadu di Kateng Mangkung dengan Penerapan Konsep ``MASTER
BLEQ``(Managing soil water for better life and eviromental quality ).
Proceedings Seminar Nasional Lahan Kering IV di Mataram.Tejowulan, R.S.,
2001. “ Development of Models for Forest Residue Utilization in West Nusa
Tenggara Province”. Mataram 27-29 Mei 2002.

Tejowulan, R.S., D. Syurman, Suwardji, 2002. Modifikasi Daerah Perakaran Melalui


Limited Soil Blending Untuk Mengatasi Masalah Kekurangan air dan Cracking di
Tanah Vertisol Lombok Selatan. Proceedings Seminar Nasional Lahan Kering IV di
Mataram. Mataram 27-29 Mei 2002.
Suwardji dan Tejowulan (2002). Prospek pengembangan lahan kering di NTB untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Paper yang disampaikan dalam Round-
Table Forum Konservasi Lahan Kering NTB. Fakultas Pertanian UNRAM. Mei 2002.
Tejowulan dan Suwardji (2002). Strategi pengembangan dan konservasi lahan kering
Makalah yang disampaikan dalam Workshop Pengembangan Agribisnis Lahan
Kering di Gangga Lombok Utara. Juni 2002
Suwardji (2002). Perilaku glifosat di dalam tanah dan air. Makalah yang disampaikan
dalam Seminar Nasional Budidaya Olah Tanah Konservasi. Diselenggarakan oleh
Himpunan Ilmu Gulma Indonesia, Yogyakarta 30 Juli 2002.
Tejowulan dan Suwardji (2002). Pengembangan pertanian lahan kering berbasis
agribisnis di Propinsi NTB. Makalah yang disampaikan dalam Lokakarya
Pengembangan Pertanian di Wilayah Lahan Kering. Forum Konservasi Lahan
Kering Dinas Pertanian Tanaman Pangan NTB. Juli 2002.
Suwardji dan Tejowulan, R.S., 2002. Perubahan sifat fisika, kimia dan biologi tanah
akibat penerapan olah tanah konservasi. Makalah yang disampaiakan dalam
Seminar Nasional Budidaya Olah Tanah Konservasi. Jogyakarta 30 Juli 2002.
Suwardji (2002). Filosofi dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Makalah yang
disampaikan dalam Workshop Pengelolaan DAS di Pulau Lombok. Aus-Aid- KLH di
Mataram Agustus 2002.
Tejowulan dan Suwardji (2002). Sistim ekologi dan pengelolaan DAS. Makalah yang
disampaikan dalam Lokakarya Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.
FKIP Unram, Oktober 2002.
Tejowulan, R.S. dan Suwardji, 2002. Sistem Ekologi dan Manajemen DAS. Makalah yang
disampaikan dalam Seminar Nasional Peningkatan Pendapatan Petani Melalui
Pemanfaatan Sumberdaya dan Penerapan Teknologi Tepat Guna. BPTP NTB &
UNRAM. Mataram, 20-21 November 2002.
Suwadji (2002). Pengelolaan tanah dan air pada sistem pertanian lahan kering di daerah
Gangga, Lombok Utara. Makalah disampaikan pada pelatihan Kelompok tani di
Kecamatan Gangga. Kerjasama CRS dan Yayasan Swadaya Masyarakat Lombok,
28-29 Desember 2001, Gangga, Lombok. Utara.
Suwardji (2002). Pengembangan Lahan Kering di Propinsi NTB untuk mendukung
otonomi daerah. Makalah yang disampaikan dalam seminar nasional peningkatan
pendapatan petani melalui penerapan teknologi tepat guna. BPTP-UNRAM.
Mataram, Desember 2002.
Suwardji, Tejowulan, Amry Rahman dan B. Munir (2002). Rencana Strategis
Pengembangan Wilayah Lahan Kering Propinsi NTB. Kerja sama Bappeda
Provinsi NTB dengan Pusat Pengkajian Lahan Kering dan Rehabilitasi Lahan
UNRAM. Naskah akademis dokumen keputusan Gubenur NTB No: 17/2003.
Amry Rahman dan Suwardji (2002). Penyusunan Master Plan KSP Buah-
BuahanKecamatan Uthan-Rhe. Kerjasama P2LKR Fakultas Pertanian Unram
dengan Bappeda Sumbawa. Laporan Penelitian.
33

Amry Rahman, Bambang Dippokusumo, Padusung, dan Suwardji (2002) Profil


Komoditas Kedelai Kabupaten Sumbawa. Kerjasama P2LKR Fakultas Pertanian
Unram dengan Bappeda Sumbawa. Laporan Penelitian.

Tejowulan, R.S. dan Suwardji, 2002. Penelitian Mercury Dan Logam Berat Lainnya Serta
Akumulasinya Di Perairan Dari Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Di
Sungai Song Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa. Laporan Penelitian
Kerjasama antara P2LKRL Fakultas Pertanian Unram dan Kantor Lingkungan
Hidup Regional II Denpasar, Bali.
Suwardji, Amry R, Tejowulan dan Munir, B. (2003). Profil lahan kering Propinsi NTB:
Potensi, tantangan dan peluang pengembangnya. Makalah yang disampaikan
dalam pertemuan mahasiswa ilmu tanah Se Indonesia di Mataram. April 2003.
Tejowulan, R.S., Suwardji, Amry, R., dan Badrul, M., 2003. Kajian Pengembangan Lahan
Kering Propinsi NTB. Makalah yang disampaikan dalam Lokakarya
Pengembangan Pertanian di Wilayah lahan Kering. Forum Konservasi Lahan
Kering. Dinas Pertanian. Mataram 6-7 Juni 2003.
Suwardji (2003). Pentingnya penglolaan lahan kering dalam penyelamatan lingkungan
global. Makalah yang disamaikan dalam semnar Nasional Rehabilitasi Lahan
Provinsi NTB. Universitas Muhammadiyah Mataram. 27 Juli 2003.
Tejowulan, Badrul Munir, and Suwardji (2003). Dryland and Community
Development:Lombok Initiatives. Paper presented at Center for Southeast Asia
Study McGill University, Montreal; CIDA, Otawa, Indonesian Embassy Otawa. 15-
19 August 2003.
Suwardji, Tejowulan dan Amry Rakhman (2003). Mencari Skenario Pengembangan
Pertanian Lahan Kering Yang Berkelanjutan di Provinsi NTB. Makalah yang
disampaikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Wilayah Lahan Kering di
Mataram Agustus 2003.
Tejowulan dan Suwardji (2003). Pengelolaan Lahan Kering Yang Berkesinambungan di
Propinsi NTB, Makalah yang disampaikan dalam workshop di BPM-LH Lombok
Barat di Narmada September 2003.
Suwardji (2003). Prospek pengembangan pertanian lahan kering di Kabupaten Dompu
dan Bima. Makalah yang disampaikan pada seminar sehari Penghijauan Pemda
Bima. Tanggal 17 September 2003.
Tejowulan dan Suwardji (2003). Sistem ekologi dan pengelolaan daerah aliran sungai
(DAS). Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Peningkatan
Kesejahteraan Petani Melalui Aplikasi Tenologi. BPTP-UNRAM, Mataram 21-22
November 2002.
Suwardji dan Tejowulan (2003). Degradasi lahan dan pengaruhnya terhadap kualitas
lingkungan. Makalah seminar yang disampaikan pada seminar sehari Peran
Pondok Pesantren dalam Rehabilitasi Lahan Kritis di NTB. Kerjasama Lembaga
Penelitian UMM- Universitas Padjajaran-Forum Pondok Pesantren NTB dan
Dekopin NTB.
Mulyati, M. Dahlan, Ni. Wy. Dwiani, R. Sutriono, dan Suwardji (2003). Studi Pengaruh
Pemberian Pupuk Kandang dan NPK Terhadap Ketersediaan P Pada Tanah
Entisol. Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian UNRAM. Laporan Penelitian.
Usman, A., Amiruddin, Tejowulan dan Suwardji (2004). Studi Pengaruh Proyek JIFPRO
Terhadap Persepsi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Sekaroh. Kerjasama
antaran Dinas Kehutanan Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan Pusat Studi
Kehutanan, Japan International Program for Forestry Research Organization.
Laporan Penelitian Laporan Penelitian. April 2004.
34

Suwardji (2004). Pertanian Lahan Kering di Propinsi NTB: Pengelaman mengembangkan


sistem pertanian integrasi tanaman-ternak untuk mengoptimalkan produktivitas
lahan. Makalah yang disampaikan pada acara Temu Nasional Informasi
Teknologi Pertanian Tanggal 31 Mei 2004 di Sandubaya Lombok Timur.

Silawibawa, M. Tarudi dan Suwardji (2004). Muatan lokal berbasis pertanian lahan
kering di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM. Makalah yang
disampaikan pada Lokakarya Nasional Pengembangan Kompetensi Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmu Tanah di UGM Yogyakarta 4-6 Agustus
2004.
Suwardji dan Joko Priyono (2004). Lahan Kritis: Kriteria Identifikasi untuk Keperluan
Inventarisasi Luasannya di Propinsi NTB. Position paper yang disampaikan pada
Worksop Penyamaan Persepsi Tentang Lahan Kritis Lintas Dinas Instansi serta
berbagai stakeholders di tingkat Propinsi NTB. Bappeda NTB. 7 Agustus 2004.
Suwardji (2004). Menuju kedaulatan pangan untuk petani miskin di lahan kering melalui
LEISA (Low external input sustainable agriculture). Invited papaer
disampaikan pada pertemuan VECO-Indonesia dan Partner se Indonesia di
Sindu Beach Hotel, Sanur Bali 19-22 Agustus 2004.
Suwardji (2004). Mencari skenario pengembangan pertanian lahan kering yang
berkelanjutan di Propinsi NTB. Makalah Utama Seminar Nasional Pemberdayaan
Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui Inovasi Teknologi. BPTP-UNRAM di
Mataram 31 Agustus-1 September 2004.
Tejowulan dan Suwardji (2004). Pengelolaan Lahan Kering Pengalaman Bekerjasama
dengan Beberapa Kelompok Tani di Pulau Lombok dan Sumbawa. Makalah yang
disampaikan pada pertemuan petani motivator se Provinsi NTB. Badan
Pemberdayaan Masyarakat NTB. Mataram 6-10 Oktober 2004.
Suwardji, Silawibawa, Mulyati, Sutriono, Eko Hendro (2004). Skenario sistem rotasi
tanaman berbasis padi-tembakau virginia yang dapat mempertahankan
produktivitas tanah di Pulau Lombok. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. DIKTI-
Jakarta 50 halaman.
Tejowulan, Amiruddin, dan Suwardji (2004). Penerapan teknik agroforetry untuk
rehabilitasi hutan di Rembitan dan Sekaroh Lombok, Dinas Kehutanan Propinsi
NTB Japan International Program for Forestry Research Organization (JIFRO).
Laporan Penelitian.
Suwardji, Mulyati, Sutriono dan Silawibawa (2004). Sekenario rotasi tanaman yang
dapat meningkatkan produktivitas tanah pada sistem pertanian intensif berbasis
padi dan tembakau di Pulau Lombok: Pengaruh sistem rotasi tanaman terhadap
mineralisasi Nitrogen. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Dirjen DIKTI.Laporan
Peneltian.
Awaludin dan Suwardji (2005). Teknologi Budidaya Jangung di Lahan Kering
Beriklim Kering Lombok Timur. Makalah yang disampaikan dalam Seminar
Nasional Pemberdayaan Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui InovasiTeknologi
Tepat Guna. Mataram Desember 2004.
Suwardji (2005). Crop and applied technology suitable for dryland farming systems in
West Nusatenggara Province. Invited paper presented at National meeting Badan
Ketahanan Pangan Nasional at Jayakarta Hotel, Senggigi, December 2005.
Suwardji (2005). Pengkajian kebutuhan air irigasi sistem penggenangan dan sistem
sprinkle big gun. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Mataram.
Suwardji, Dewa Jaya Negara, dan Awaluddin Hippi (2005). Hasil uji coba penggunaan
sprinkle big gun sebagai alternatif sistem irigasi yang hemat air di Lombok Utara.
Kerjasama Dinas Pertanian Provinsi NTB dengan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Lahan Kering UNRAM. Laporan Penelitian.
35

Suwardji (2006). Food scurity in dryland areas: Lesson learnt from West Nusatenggara
Province. Invited Paper presented at Nastional Meeting of VECO International
Partner at Nusa Dua Bali Hotel, January 2006

Suwardji (2006). The use of legume crops in crop rotation systems to reduce input for
better crop productivity and farm profitability in dryland farming systems in
Lombok. Paper presented at National Conference of Agricultural Reserach and
Development at Mataram September, 2006
Suryaningrum dan Suwardji (2007). Potential use of local wild grasses for improving soil
organic matter in dryland cropping systems in Lombok Island. Paper presented at
National Conference of Agricultural Technology at Mataram July 2007.
Suwardji (2007). Improving water use effeciency for corn and peanut using springkle
irrigation systems in dryland farming in Nothern Lombok. Paper presented at the
Indonesian Soil Science Society Conference at Yogyakarta. Dec 2007
Umu Solehani dan Suwardji (2007). Assesing rapid method for evaluation of soil quality
under intensive cropping systems. Paper presented at the Indonesian Soil Science
Society Conference at Yogyakarta. December 2007.
Suwardji (2008). The use of carbon management index to monitor sustainability of
agricultural systems under dryland farming in the North Lombok. Paper presented
at national seminar on agricultural development of NTB. Mataram 13- 14 March
2009.
Agus, P.R. Dan Suwardji (2008). Keunggulan jaringan irigasi air tanah dengan teknologi
sprinkle big gun untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan di lahan kering
desa Akar-Akar, Bayan Kabupaten Lombok Utara. Kolokium Hasil Riset
Pengembangan Sumberdaya Air, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Air Litbang PU di Bandung 16 Juli 2008.
Suwardji and Priyono (2008). Pemetaan potensi lahan kering untuk pengembangan
tanaman hortikultura di Pulau Lombok. Dinas Pertanian Provinsi NTB. Laporan
Penelitian.
Suwardji, Gede Suardiari dan Awaluddin Hippi (2008). Skenario sistem budidaya
tanaman yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dari sumber air
sumur air tanah dalam. Laporan Riset Insentif Terapan Menristek.
Suwardji (2008). Sekenario sistem budidaya tanaman yang dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan air pada lahan kering pasiran di Lombok Utara. Makalah yang
disampaikan dalam rapat koordinasi dinas pertanian se Provinsi NTB di Dompu.
Suwardji, Joko Priyono, Farid Hemon, Catur Cahyawan Margono (2008). Technical and
material supports for peanut program development in the West Nusatenggara.
Research report funded by Smallholder Agribusniness Development Initiative
(SADI), International Finance Cooperation, World Bank
Dadang dan Suwardji (2009). Sekenario sistem budidaya tanaman dengan sistem
pengairan sprinkle big gun yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air
pada tanah pasiran di Desa Akar-Akar, Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Kolokium Hasil Riset Pengembangan Sumberdaya Air, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Air Litbang PU di Bekasi 14 Juni 2009.
Tarningsih, Eko Handayanto dan Suwardji (2010): Macrofauna diversities under different
land systems and climate in drylang of Lombok Indonesia. Paper presented at
National Seminar on Below Ground Diversity Lampung 24- 26 Juni 2010.
Suwardji, Joko Priyono, Cuk Sukorahardjo, Igt. Lanang Partatanaya, Taslimsyah, dan
Irwan Mutahanas (2010). Grand design pengembangan pertanian lahan kering
Kabupaten Lombok Utara. Laporan Penelitian.
36

Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2011). Pengelolaan tanah pasiran berbasis


biochar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan unsur hara serta
produktivitas jagung di lahan kering Lombok Utara. Laporan Penelitian.

Suwardji, Sukartono dan Muliatiningsih (2012). Sifat-karakteristik dan Potensi biochar


berbahan baku dari sumberdaya lokal untuk ameliorisasi lahan kering pasiran
Kabupaten Lombok Utara. Seminar Nasional Dies Natalis Fakultas Pertanian Unram,
Februari 2012.

Mataram. 12 Maret 2012


Yang membuat.

Prof. Ir. Suwardji, M. App.Sc.,Ph.D.


37

CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI

1. Nama Lengkap : Ir. Sukartono. M.Agr


2. NIP ; 19621989021001
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. Agama Islam
5. Status Kawin
6. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
7. Fakultas/Prog. Studi Pertanian/Budidaya pertanian
8. Pekerjaan Dosen Tetap Faperta UNRAM

9. Pangkat /Gol. Pembina Tingkat I/IVc


10 Pendidikan
. 1. S-1 Sarjana Pertanian Tahun 1987
2. S-2 Magister Pertanian Tahun 2000
3. S-3 Candidat Doktor Ilmu Pertanian. 2012

2. Pekerjaan
No Institusi Jabatan Periode kerja
1 Fakultas Pertanian Ketua Lab. Kimia dan Biologi 2000-2004
UNRAM Tanah
2 Fakultas Pertanian Sekertaris Jurusan Ilmu 2004-2009
UNRAM Tanah
3 Fakultas Pertanian Tim Perencana dan 2008-2012
UNRAM Pengembangan Fakultas
Pertanian UNRAM
4 Fakultas Pertanian Anggota Senat Faperta 2006-2009
UNRAM UNRAM wakil Dosen
5 Fakultas Pertanian Ketua Rumah Kaca Fakultas 2008-2009
UNRAM Pertanian UNRAM

3. Training, seminar, dan workshops

Tahun Pelatihan Penyelenggara


1992 Pelatihan Analisis Tanah, air , Tanaman dan Litbang Pertanian (30
Pupuk . Puslittanak Bogor, (November 1992) hari)
2000 Pengelolaan Lahan Kritis DAS Dodokan dan Bapedalda Denpasar, 22
Jelateng Lombok Selatan. Desember
2001 Workshops on Improved Management of Rainfed Aciar - Mataram University
Vertisols in Lombok (12 - 16 February 2001).
2001 Soil Physics Laboratory Workshop ACIAR- La Trobe
University (Melbourne,
June 18th –July 17th ,
38

2001)
2002 Scientific Writting Weorkshops, ACIAR, Denpasar 4 – 6
February, 2002.

2003 Short Course on Experimental Design ACIAR, Denpasar 10 to 14


March 2003.
2003 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR (Melbourne, June
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa 14th –17th , 2003)
Tenggara
2004 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR - UNRAM, Mataram
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa Nov 19th –Dec. 4th , 2004
Tenggara
2004 International Crop Science Conference, Brisbane Australia
September 26th to October 2nd 2004
2005 Workshops of Review of Agronomic Aspect of ACIAR - UNRAM, Mataram
Aciar Project SMCN/1999/2005: Improved Soil 30 April – 5 May, 2005
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa
Tenggara
2006 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR- UNRAM, Mataram,
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa 21 June , 2006
Tenggara
2006 Australian Society Agronomy Conference, ASA. Perth 10-14 Sept,
2006
2006 Workshops on Total Quality Management, UNRAM
Mataram University, 2006

2006 Seminar Water management in Lombok. Faperta FP. UNRAM


Unram, 2006
2006 Seminar Iklim dan Kelautan Stasiun Klimatologi Negara
Bali dan Balai Riset dan
Observasi Kelautan
Jembrana, Bali, 2006
2006 Seminar Seasonal Climate Forcasting for better Unram-Aciar, Mataram,
Irrigation system in Lombok, 2006
2007 Workshops Financial dan Economic Research ACIAR, Manila Phillipines,
Methods for natural Resource Managers, 9-13 Januari, 2007
2008 Pelatihan Applied approach (AA) UNRAM, 2008
2012 Kongres dan Seminar Nasional HITI UNS, Surakarta 6-8
Desember 2012
2012 International Conference on Environmental, University of Brawijaya, 7-
Socio-economic, and Health Impacts of Artisanal 8 Pebruary 2012
and Small Scale Mining.

4. Karya ilmiah
A. Buku

Tahu Judul Buku Penerbit


n
2008 Agroklimatologi (Buku Ajar) Mataram University Press
2008 Panduan Praktikum Klimatologi Pertanian Diktat
2012 Pengelolaan tanah In progress
39

B. Pengalaman Penelitian dan Publikasi


1) Rahardjo, C.S., Yasin, I.,Mahrup dan Sukartono, 1992. Efisiensy Pemakaian Air pada
Tumpang Sari Kedelai-Jagung di Entisols Lombok (Laporan Penelitian, Faperta Unram
,1992)
2) Tim Faperta UNRAM, 1992. Efisiensi Air pada tanaman Jagung dengan Sistem Irigasi
Air tanah Dalam di Lahan Kering Lombok Utara (Laporan Penelitian Kerjasama dengan
PU Provinsi, NTB, 1992)
3) Sukartono, Ma`shum M dan Padusung, 1995. Dinamika Lengas Tanah dan
Kebutuhan Air Tanaman Jagung dan Kedelai di Vertisol Lombok (Journal Oriza, 1995)
4) Ma`shum M, Lolita, E.S., Sukartono dan Padusung, 1996. Kajian satus, pengekstrak
dan alternative pengelolaan belerang di lahan sawah irigasi Pulau Lombok (Agriviti
Journal Vol. 9, Januari Maret, 1996);
5) Ma`shum M, Mahrup, Sukartono dan Lolita, E.S., 1996. Perilaku Hara Kalium di
Lahan Tegalan sebagai akibat pemberian pupuk kandang (Laporan Penelitian dana
ARMP, Universitas Mataram, 1996)
6) Tarudi, M., Sukartono dan Husni, I. Pengaruh bahan organik dan pengolahan tanah
terhadap kapasitas air tersedia, sifat fisik tanah dan hasil kedelai di tanah Usipsament
daerah percetakan sawah baru Dasan Geres Lombok Barat. Laporan Penelitian Dana
ADB-Dikti 2006.
7) Ma`shum M, Lolita, E.S., Sukartono dan Padusung, 1997. Kajian satus, pengekstrak
dan alternative pengelolaan belerang di lahan Gogorancah Lombok (Laporan
Penelitian Hibah Bersaing, Tahun ke V, 1997)
8) Tarudi, M., Sukartono dan Kusumo, B.H., 1999. Penggunaan Eceng Gondok sebagai
Biogent dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tenun di Mataram (Laporan
penelitian Voucher Dikti, 1999).
9) Yasin, I., Kusumo, B.H., dan Sukartono, 2000. Perubahan Sifat Tanah dan
Pertumbuhan Tanaman Pangan, Legum dan Rumput Makanan Ternak di Lahan Bekas
Penambangan Batu Apung (Jurnal Agroteksos, Volume 10 No. 1, 2000, pp 1-19
10) Sukartono, 2000. Pengaruh Hidrologi terhadap Lingkungan (Paper dipresentasikan
pada kegiatan AMDAL A 17 Desember-24 Desember 2000, PPLH Universitas
Mataram)
11) Sukartono and E. Houlth, 1998. The Influence of Sulfur Sources and Timing of Sulfur
Application on The Availability of Sulfur and The Growth of Soybean (Project Master,
1998)
12) Sukartono dan Suwardji (1999). Anasir-anasir yang bertanggung jawab terhadap
stabilitas agregat tanah dari berbagai jenis tanah dari Pulau Lombok dan Sumbawa.
Agroteksos. 8 (4): 1-6.
13) Sukartono, Mahrup, Kusnartha, I.G.M. and Gill, J.S., 2001. Effect of Different
Proportion of Clay Soils and Sand on Soil Strength (Agroteksos Journal, Vol. 12,
2001)
14) Kusnartha, I.G.M., Sukartono, Mahrup,. and Gill, J.S., 2001. Soil Strength of Moulded
Clay Soils Under Different Soil Moisture Contents (Agroteksos, Vol. 13. 2001).
40

15) Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, Van Cooten, D.E., Gill, J.S.,
McKenzie, B.M., Borrell, A.K. & Tisdall, J.M. 2003. Management of the short and
unreliable water supply for crops on tropical semi-arid vertisols of West Nusa
Tengarra, Eastern Indonesia. Proceedings of an international conference on
‘Research on Water in Agricultural Production in Asia in the 21 st Century’,
Cambodian Agricultural Research and Development Institute, 25–28 November
2003.
16) Gill, J.S., Mansur Ma’shum, McKenzie, B.M., Borrell; Mahrup, Sukartono,
Kusnarta, & Tisdall, J.M, 2004. Physical properties of a clay loam soil mixed with
sand. Refereed paper for Australian Soil Science Conference, 4 December 2004
17) Sukartono, Kusnartha, I.G.M. Mashum, M., and Mahrup, 2004. Rice root distribution
under diffrent soil management in rainfed vertisol Southern Lombok (Agroteksos, Vol.
2004)
18) M. Ma’shum, I.G.M. Kusnarta, Sukartono, Mahrup, J.M. Tisdall, Halil and J.S. Gill,
2005. Permanent raised beds used for farming in the semi-arid tropics of southern
Lombok, Indonesia: performance and adoption. Evaluation and performance of
permanent raised bed cropping systems in Asia, Australia and Mexico. Proceedings of
a workshop held in Griffith, NSW, Australia, 1–3 March 2005. Edited by C.H. Roth,
R.A. Fischer and C.A. Meisner
ACIAR Proceedings No. 121. Pp80-91
19) Mahrup, Borrell, A.K., Mansur, M., Kusnata, I.G.M., Sukartono, Tisdall, J. and Gill,
J.S. 2005. Soil management systems improve water use effi ciency of rainfed
rice in the semi-arid tropics of southern Lombok, Eastern Indonesia. Plant Production
Science 8(3): 342–344.
20) Sukartono, Mansur Ma’shum, Mahrup, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and Gill, J.S.,
2004. Raised beds improved secondary crops production in rainfed vertisols in
Southern Lombok. (Prosiding Paper for International Crop Science Conference,
Brisbane 26 September to 2 October, 2004)
21) Sukartono, M. Ma`shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta and Tisdall, J., 2006. Rice
Response to Organics Residues managemen on Permanent Raiesed beds in The
semiarid Tropic of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Proc. The 13 th Australian Soc.
Agronomy Conference, Perth, Western Australia, 10-14 September, 2006
22) Mahrup, Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and
Gill, J.S. 2006. Do Soil Strength and Soil Water Profile Changes Under Different Soil
Management System in The Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia.
Proc. Australian Soil Science Conference, Adelaide South Australia, 20-24 December,
2006.
23) Sukartono, Siti Hilyana, Husni, I., Junaidi, and Mahrup., 2006. Identifikasi Tingkat
Kekeritisan Mangrove di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kerjasama Fakultas Pertanian
dan Dirjen rehabilitasi Lahan dan perhutanan Sosial BP DAS Dodokan Moyosari, 2006
24) Husni, I., Ma`shum, M., Sukartono, Mahrup and Kusnartha, I.GM., 2006. Survey on
shallow ground water in rainfed South Lombok. Aciar Vertisol Management Project.
25) M. Ma’shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta, Sukartono,Yasin, I dan Halil , 2008. Aciar
Cropping Model (ACM): An Alternative Farming System on Rainfed vertisols for
Improving Farmer`s Income in Southern Lombok (Paper pada Seminar Nasional
dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
26) Sukartono, Idris, H., Mahrup dan Kusnarta, I.G.M., 2008. Identifikasi Kerusakan
Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung di Pulau Lombok (Paper pada
Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
27) Sukartono dan Silawibawa, I.P., 2005. Evaluasi Status Hara Tanah Lahan Percobaan
Narmada (data Dasar untuk penanaman vanili). (Laporan Penelitian, Dana Rutin
UNRAM, 2005)
41

28) Sukartono dan Silewibawa, I.P., 2007. Respon Pertumbuhan Jarak Pagar (Jatropha
curcas) di Lahan Bekas Penambangan batu Apung pada berbagai Tingkat Lengas
Tanah (Laporan Penelitian, Dana Rutin UNRAM, 2007)
29) Sukartono, Idris, H., Mahrup, Kusnarta, I.G.M dan Yasin I., 2007. Pemetaan Status
Hara tanah pada lahan pertanaman Tembakau di Pulau Lombok (Laporan Penelitian
Kerjasama Dinas Perkebunan Prov. NTB dan Pusat Penelitian Sumberdaya air dan
Agroklimat, Tahun 2007).
30) Sudika, I.W., Sukartono, Idris, H., Mahrup dan Lolita, E.S., 2007. Evaluasi Kualitas
Benih/Bibit dan Faktor Pembatas Pertumbuhan Tanaman perkebunan di Nusa
tenggara barat (Laporan Penelitian Kerjasama Dinas Perkebunan Prov. NTB dan Pusat
Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat, Tahun 2007).
31) Kusnarta, I.G.M., Sukartono, Mahrup, dan Husni, I., 2007. Potensi air tanah
Dangkal untuk menunjang kegiatan Pertanian di Kecamatan pemenang Lombok barat
(Laporan Penelitian Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat,
UNRAM dan Dinas Pekerjaan Umum Lombok Barat, Tahun 2007).
32) M. Husni Idris, Ismail Yasin, Mahrup, Sukartono, IGM Kusnarta, Mansur Ma’shum
and Yahya Abawi, 2007. Study on Shallow Ground water in rainfed South Lombok.
Project Worshop on Seasonal Climate Forecasting for better irrigation management
system in Lombok. Towoomba Australia 6-10 agustus 2007. Department of natural
Resources and water Quensland Government of Climate Change Center of Excellent
33) Sukartono, M.Husni Idris, Mahrup, Igm Kusnarta, Ismail Yasin, Dan Lolita, E.S, 2008.
Identifikasi Kerusakan Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung Di Pulau
Lombok. Proceeding Seminar Nasional, Mataram 2008
34) Yasin. I., Ma`shum, M, Husni, I., Sukartono dan Mahrup, 2009. Kajian Ilmiah
terhadap sistem peramalan iklim dan praktek pertanian tradisional berbasis kearifan
lokal untuk penguatan kapasitas daerah di Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian
Strategi Nasional Tahun 2009. Universitas Mataram
35) M. H. Idris, I.Yasin, Mahrup, Sukartono, M. Ma’shum, Y. Abawi, dan M. Tarudi, 2009.
Potensi Air Tanah Dangkal untuk Mendukung Pertanian Lahan Tadah Hujan Lombok
Selatan. Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
36) Yasin, I., M. Ma’shum, M. H. Idris, Mahrup, Sukartono and Y. Abawi and D
McClymont, 2009. The Application of Seasonal Climate Forecast and Linear
Programming Model as Decision Support System Tool for Water and Crop
Management in Irrigated Lowland in Lombok., Proseding Seminar Nasional. Mataram
2009
37) Mahrup, Ismail Yasin, M Husni Idris dan Sukartono, 2009. Revitalisasi Model Warige
sebagai prakiraan iklim guna mempertahankan produksi pangan di Nusa tenggara
Barat. Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
38) Sukartono, H.M. Tarudi, M Husni Idris, Mahrup, Halil, I.Yasi dan I.G.M. Kusnarta,
2009. Pemetaan Potensi Tanaman Aren (Arenga pinnata) di Lombok Barat. Proseding
Seminar Nasional. Mataram 2009
39) Mansur, M., Tisdall, J., Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Singh J., Borrell, A. and
Van Cooten, D., 2009. Rice responses to soil management in a rice-based cropping
system in the Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Field Crop
Reseach Journal 110 (2009) 197-206
40) Sukartono, W.H. Utomo, Z. Kusuma, and W.H. Nugroho, 2011. Soil fertility status,
nutrient uptake, and maize (Zea mays L.) yield following biochar and cattle manure
application on sandy soils of Lombok, Indonesia Journal of Tropical Agriculture 49 (1-
2) : 47-52, 2011
41) Sukartono, W.H. Utomo, W.H. Nugroho and Z. Kusuma, 2009. Simple Biochar
Production Generated From Cattle Dung and Coconut Shell for maize cropping
system. Journal of Basic and Applied . Scientific Research 1(10)1680-1685, 2011
42

42) Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2011). Pengelolaan tanah pasiran berbasis
biochar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan unsur hara serta
produktivitas jagung di lahan kering Lombok Utara. Laporan Penelitian.
43) Sukartono, 2012. Dinamika C-tanah dan Retensi hara akibat penambahan biochar
pada sistem pertanaman jagung di sandy loam Lombok Utara. Disertasi Doktor.
Fakultas pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
44) Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2012). Sifat-karakteristik dan potensi
biochar berbahan baku dari sumberdaya lokal untuk ameliorasi lahan kering pasiran
Kabupaten Lombok Utara. Seminar Dies Natalis Fakultas Pertanian UNRAM, Februari
2012.

5. Pengabdian masyarakat

Tahun Pengabdian Lokasi


1994 Demonstrasi Farm: Penggunaan Air Tanah untuk Bayan, KLU
Pengembangan Tanaman Palawija di Lahan Kering Lombok
Utara (Faperta UNRAM dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
NTB)
1995 Demplot: Reklamasi Lahan Bekas Penambangan batu Ijo Balit-Lotim
Apung di Lombok Timur menggunakan Sistem Budidaya
lorong 1995
1996 Demontrasi Kaji Tindak/Action Research: Pemupukan Sulfur Narmada,
di Lahan Sawah Irigasi Pulau Lombok, 1996 Labulia, Kilang
2000 Action Learning of Intercropping Legume and Non Legume Mujur
Crops in Irrigated Areas of Center Lombok, 2000
2006 Pemanfaatan Embung untuk meningkatkan intensitas tanam Kawo,
di Lombok Selatan, 2006 Sukaraja
2007 Strategi Pengelolaan Lahan Pertanian di Kawasan Gili
Trawangan Lombok Barat, 2007.
2007 Mengenali Faktor Biofisik Lahan Pembatas Pertumbuhan Gangga, KLU
Tanaman Kopi dan Kakao di Kecamatan Gangga, Kabupaten
Lombok Barat, 2007. Dana SPP/DPP Unram Tahun 2007
2008 Pertanian Organik Sebagai Salah Satu Sistem Pertanian Merembu
Ramah Lingkungan. Penyuluhan bersama Mahasiswa KKN
di Desa Merembu, Lombok Barat
2004- Demonstrasi Farm: Pemanfaatan Potensi air Tanah Dangkal Kawo dan
2007 untuk pengembangan Tanaman hortikultura berbasis Mujur, Loteng
bedeng di Lombok Selatan
2009 Implementation of food for work (FFW) Project in East Obel-obel
Lombok Distric, NTB Province (land and water conservation) Lombok Timur
kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Air dan Agroklimat
dengan World Food Programme (WFP)
2009 Pelatihan Konservasi Tanah Lahan Miring Desa Obel-Obel Desa Obel-
Lombok Timur, kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Air Obel Lombok
dan Agroklimat dengan World Food Program (WFP) Kantor Timur
Mataram
2009 Pelatihan Pemanasan Global/Perubahan Iklim bagi Desa Obel-
Masyarakat Desa Obel-Obel, kerjasama Pusat Penelitian Obel Lombok
Sumberdaya Air dan Agroklimat dengan World Food Timur
Program (WFP) Kantor Mataram
2009- Implementation of food for work (FFW) Project in Notrh Desa Akar-
2010 Lombok Distric, NTB Province (Land restoration on ex- akar Lombok
43

pumice stone mining) kerjasama Pusat Penelitian Utara


Sumberdaya Air dan Agroklimat dengan World Food
Programme (WFP)
2009- Pelatihan Reklamasi Lahan bekas Penambangan batu Desa Akar-
2010 apung, kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Air dan akar Lombok
Agroklimat dengan World Food Program (WFP) Kantor Utaram
Mataram
2010 IbM Kelompok Tani Turi di kaki Pegunungan Rinjani Desa Obel-obel
Obel-obel Lombok Timur Lombok Timur
2010 Pelatihan konservasi tanah dan Air pada lahan miring Jenggik Utara
berbukit di Jenggik Utara dan Jurit dan Jurit
Lombok Timur

6. Riwayat jabatan dan organisasi


Tahun Posisi jabatan/Organisasi
2000-2004 Ketua Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah, Jurusan Ilmu Tanah
fakultas Pertanian UNRAM
2004-2009 Sekertaris Jurusan Ilmu Tanah Faperta, Universitas Mataram
2008-2009 Anggota Tim Perencana dan Pengembangan Fakultas Pertanian
UNRAM
2008-2009 Koordinator Rumah Kaca Fakultas pertanian UNRAM
2006-2009 Anggota Senat Faperta UNRAM wakil Dosen (2006-2011)
2008- 2011 Bendahara Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komda NTB
2005- Anggota HITI
sekarang
2006- Perhimpi (anggota)
sekarang
2012- Laboratory Division at The International Research Centre for the
sekarang Management of Degraded and Mining Lands (IRC-MEDMIND)
2007- Tim Ahli pada Pusat penelitian Agroklimat dan Sumberdaya lahan
sekarang (PUSLISDA), UNRAM

Mataram, 2 April 2012


Yang menyatakan,

(Ir. Sukartono, M.Agr)


NIP: 19621989021001

Anda mungkin juga menyukai