Anda di halaman 1dari 36

1

Bidang Ilmu : Pertanian

USUL PENELITIAN

MODIFIKASI PERTANIAN KONSERVASI BERBASIS BIOCHAR DAN


TANAMAN LEGUME PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TANAH
DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI LAHAN KERING BERPASIR
LOMBOK UTARA

Oleh

Peneliti Utama:

Dr. Ir. Sukartono, M.Agr

Anggota Peneliti :
Prof Ir. Suwarji, M.App.Sc., Ph.D
Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D
Ir. Lalu Arifin Aria Bakti, M.Agr

UNIVERSITAS MATARAM
MEI 2020
2

Halaman Pengesahan

1. Judul Penelitian : Modifikasi Pertanian Konservasi Berbasis


Biochar Dan Tanaman Legume Pengaruhnya
Terhadap Kualitas Tanah Dan Produktivitas
Jagung Di Lahan Kering Berpasir Lombok
Utara
2. Ketua peneliti
a Nama Lengkap : Dr. Ir. Sukartono, M.Agr
b Jenis kelamin : Laki-laki
c NIP : 196212121989021001
d Jabatan Struktural : -
e Jabatan Fungsional ; Lektor Kepala
f Fakultas/Jurusan : Pertanian/Budidaya Pertanian
g Pusat Penelitian : Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan
Kering Tropis, UNRAM
h Alamat : Jalan Pendidikan 37 Mataram
i Telpon/Faks : 0370 628413
J Alamat Rumah : Jalan Toba No 12 Perumnas Mataram
k Telpon/Faks/Email :08175753264/sukartonosukartono@yahoo.com
3. Jangka Waktu Penelitian : 3 Tahun
4. Pembiayaan :
a Jumlah biaya yang diajukan ke : Rp. 100.000.000,-
DIKTI
b Jumlah biaya Tahun ke I : Rp. 50.000.000,-
Biaya Tahun ke I dari Institusi :-
lain
Mataram, 20 Mei 2020
Mengetahui,
Ketua Peneliti,

Prof Ir. Suwarji, M.App.Sc., Ph.D Dr. Ir. Sukartono, M.Agr


NIP1958 04031986031004 NIP 196212121989021001

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian

Dr. Muhamad Ali


3

Sistematika Usul Penelitian


I. Identitas Penelitian
1. JudulUsulan : Produksi dan Karakterisasi Poschar (Kompos-
Biochar) Kotoran Sapi dan Pemanfaatannya
untuk Meningkatan Kualitas Tanah dan
Produktivitas Tomat Di Lahan Kering Berpasir
Lombok Utara
2. Ketua peneliti
a Nama Lengkap :
Ir. Sukartono, M.Agr
b Bidang Keahlian :
Kesuburan Tanah
c Jabatan Struktural -:
d Jabatan Fungsional :
Lektor Kepala
e Unit Kerja :
Fakultas Pertanian
f Alamat Surat :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan
Kering Tropika, UNRAM
g Telpon/Faks : 08175753264
h Email : sukartono@telkom.net;
sukartonosukartono@yahoo.com
3. Anggota Peneliti :
No Nama Bidang Keahlian Instansi Alokasi Waktu
(jam/minggu)
1 Prof. Ir. Suwardji, Pengelolaan Faperta UNRAM 8
M.App.Sc., Ph.D. Lahan Kering
2 Ir. H.M. Dahlan, MP Kesesuaian lahan Faperta UNRAM 8
3 Ir. Ni Wy. Dwiani, D., MP Biologi Tanah Faperta UNRAM 8

4. Objek Penelitian : : Kompos –Biochar sebagai ameliorant tanah


Tahun Pertama : (i) Produksi dan karakterisasi Poschar
(ii) Peranan Poschar terhadap efisiensi
pemanfaatan hara dan produksi tomat
Tahun Kedua : Paket Pengelolaan Poschar dan pupuk N pada
pertanaman tomat di lahan kering berpasir
Lombok Utara
5. Masa pelaksanaan penelitian :
Mulai ; : 2012
Berakhir : : 2013
6. Anggaran yang diusulkan
Tahun Pertama : : Rp. 50.000.000
Anggaran Keseluruhan : : Rp. 100.000.000
7. Lokasi Penelitian : : Lahan Kering Lombok Utara (Kec. Bayan)
8. Hasil yang ditargetkan (temuan : : Paket Teknologi Poschar untuk perbaikan
baru/paket teknologi/hasil lain), beri kualitas tanah dan produktivitas tomat di
penjelasan lahan kering berpasir
9. Institusi lain yang terlibat : : BPTP Provinsi Nusa Tenggara Barat
4

ABSTRAK

Sistem pertanian lahan kering berpasir di daerah semi arid tropis mempunyai masalah
biofisik lahan yang berkaitan dengan rendahnya kualitas kesuburan tanah. Hal ini antara
lain dicirikan oleh rendahnya kandungan bahan organik dan retensi hara tanah, serta
secara fisik tanahnya sangat porous sehingga kemampuan menahan air (water holding
capacity juga rendah. Faktor pembatas kesuburan tanah seperti ini berimplikasi terhadap
efisiensi pemupukan dan produktivitas tanaman. Praktek penambahan bahan organik
dalam bentuk mulsa, pupuk kandang dan kompos secara umum berpengaruh positif
terhadap kesuburan tanah, akan tetapi pengaruhnya berlangsung dalam rentang waktu
pendek, karena proses oksidasi bahan organik di daerah tropis relatif sangat cepat. Untuk
mempertahankan kandungan bahan organik tanah yang memadai maka penambahan
bahan organik harus dilakukan setiap musim tanam dan dalam jumlah sangat besar.
Aplikasi seperti ini kerap kali tidak rasional. Dewasa ini upaya yang banyak dibicarakan
untuk memperbaiki tanah terdegradasi atau tanah dengan tingkat kesuburan rendah
adalah melalui pemanfaatan biochar sebagai bahan amelioran tanah. Biochar dapat
menggunakan bahan limbah pertanian yang ketersediaannya berkelimpahan setiap musim
tanam. Penelitian ini akan mengkaji proses produksi dan karakterisasi Poschar (kompos
berbasis biochar) dan potensi pemanfaatannya sebagai bahan ameliorant tanah untuk
memperbaiki kualitas dan produktivitas tanah berpasir (Ustipssament) pada sistem
pertanaman tomat di lahan kering di Lombok Utara. Hasil penelitian ini diharapkan
menghasilkan paket teknologi Poschar (kompos berbasis biochar) yang bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas kesuburan tanah dan meningkatkan efisiensi pemupukan N serta
produktivitas tanaman tomat di lahan kering. (tinggal metodenya sedikit)
5

BAB I. PENDAHULUAN

Aspek biofisik lahan yang menjadi kendala penting untuk mewujudkan sistem
pertanian berkelanjutan di lahan kering-tropis ialah rendahnyanya tingkat kesuburan
tanah (Eswaran dan Travernier, 1980) khususnya kandungan bahan organik dan hara
tersedia tanah (Tieseen et al., 1994 dan Lehmann et.al., 2003a). Rendahnya
ketersediaan hara tanah di lahan kering tropis semakin dipicu oleh intensifnya pelindihan
hara (nutrient leaching) pada musim hujan khususnya hara nitrogen yang bersifat mobile .
Kandungan bahan organik tanah (BOT) berperanan sangat penting dalam menentukan
kualitas kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Upaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan stabilitas kandungan bahan organik tanah untuk mewujudkan
pengelolaan tanah yang berkelanjutan pada sistem pertanian tropis menjadi perhatian
serius para ilmuan tanah.
Dalam kegiatan bercocok tanam, penambahan berbagai sumber bahan organik
baik dalam bentuk mulsa, kompos, dan pupuk kandang memang diketahui secara umum
berpengaruh positif terhadap kesuburan tanah, akan tetapi pada kondisi lingkungan
tropis, pengaruh tersebut berlangsung dalam jangka waktu relatif singkat (instant effect),
hanya bertahan dua sampai tiga musim tanam saja. Fenomena ini sangatlah berkaitan
dengan proses oksidasi/mineralisasi bahan organik yang berlangsung sangat cepat
(Tiessen et al., 1994; Diels et al., 2004; Wang et al., 2000), sehingga porsi senyawa
karbon organik yang tinggal dalam tanah sangat kecil karena sebagian besar hilang ke
atmosfer dalam bentuk CO2 (Fearnside, 2000; Nyamangara et al., 2001).
Pada sistem pertanian lahan kering khususnya pada tipe tanah berpasir
(Ustipssament) (Soil Survey Staff, 1998), efisiensi pemanfaatan air dan hara yang
ditambahkan sangat rendah. Oleh karenanya, pengelolaan tanah untuk meningkatkan
kemampuan tanah menahan air dan hara serta produktivitas tanaman merupakan
prioritas untuk menjamin sistem pertanian yang berkelanjutan. Tipe tanah semacam ini
tersebar cukup luas di areal lahan kering di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan digunakan
untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Di Pulau Lombok
bagian utara, luas lahan kering dengan tipe tanah berpasir sekitar 38.000 ha yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif. Potensi
lahan kering di Lombok Utara baru dimanfaatkan sekitar 30% untuk pengembangan
tanaman dengan sentuhan teknologi masih sangat sederhana, serta produktivitasnya
masih sangat rendah (Suwardji, 2006).
Penggunaan ameliorant organik seperti kompos dan pupuk kandang di lahan
kering pertanian di Lombok Utara masih belum memuaskan karena pengaruh positifnya
6

terhadap stabilitas bahan organik tanah dan retensi hara berlangsung dalam jangka
waktu yang pendek beberapa musim tanam saja. Untuk mengantisipasi hal ini maka
modifikasi dalam proses pembuatan kompos dengan penambahan bahan pencampur
(bulking agents) yang bersifat lebih stabil dalam tanah perlu diperhatikan.
Pengomposan merupakan suatu teknologi yang paling populer untuk mendaur
ulang limbah organik-pertanian, untuk menghindari aplikasi langsung di lapangan dari
bahan limbah kasar atau bahan yang tidak stabil. Mekanisme pengomposan bahan
organik (composting) meliputi transformasi bahan organik oleh mikroorganisme pada
kondisi aerobik menjadi bahan akhir stabil. Selama pengomposan, bahan organik
mengalami mineralisasi menghasilkan CO2 sementara bahan lain juga diubah menjadi
senyawa humus (humic substances) yang bernilai sebagai indek stabilisasi bahan organik
(Senesi and Plaza, 2007). Penggunaan bahan pencampur (bulking agents) dalam
pengomposan berperanan penting dalam menentukan karakteristik produk kompos yang
dihasilkan. Beberapa residu organik telah umum ditambahkan sebagai bulking agents
untuk pengomposan kotoran ternak dan bahan organik lain yang basah dengan tujuan
untuk mmperbaiki proses pengomposan dan menghasilkan produk kompos dengan
kualitas fisik, kimia dan biologi yang baik.
Fungsi utama bulking agent lebih bersifat sebagai bahan pembenah kompos
(structural and drying amendment), mencegah pemadatan secara fisik dan meningkatkan
udara/aerasi selama proses pengomposan khususnya pengomposan dalam lubang
( (Haug, 1993). Fungsi lainnya adalah berhubungan dengan komposisi kimia sebagai
sumber C (Adhikari et al., 2009). Beberapa peneliti menunjukkan bahwa stabilisasi bahan
organik berkaitan dengan tipe dan kualitas bulking agent yang digunakan selama proses
pengomposan, dimana penambahan jenis bahan/sumber organic yang mempunyai
struktur C bersifat rekalsitran dapat mengurangi perombakan bahan organic dan
meningkatkan humifikasi dan kualitas dari hasil kompos (Mahimairaja et al., 1994; Goyal
et al., 2005). Kematangan kompos berkaitan dengan keberadaan asam humat dan
penambahan jumlah asam humat selama proses pengomposan memacu perbaikan
kualitas kompos karena secara langsung maupun tidak langsungmempengaruhi sifat
kimia, fisik dan biologis tanah.
Salah satu bahan yang relatif sangat tahan terhadap proses oksidasi dalam tanah
adalah arang, sekarang lebih dikenal dengan istilah biochar (Glaser, et.al., 2002;
Lehmann, et.al., 2003; Steiner, et.al., 2007; Liang et al., 2006).
Biochar ialah bahan arang yang mengandung karbon yang sangat tinggi, hasil
proses pemanasan biomassa organik pada keadaan oksigen terbatas (Lehaman, 2007),
7

merupakan salah satu bahan organik yang memilki sifat stabil dan rekalsitran dapat
dijadikan sebagai bahan pembenah tanah tropis (Glaser et al., 2002; Lehmann et al.,
2003a; 2009). Penggunaan biochar/arang hitam dalam pengelolaan tanah sebagai suatu
opsi selain aplikasi bahan organik dalam pemulihan dan peningkatan kualitas kesuburan
tanah terdegradasi atau tanah lahan pertanian kritis semakin berkembang dan sekarang
ini menjadi perhatian para ilmuan tanah dan lingkungan dunia (Lehmann et al., 2006;
Lehmann, 2007; Sohi et.al. 2009).
Berbagai bahan organik seperti residu tanaman, serbuk dan potongan kayu,
limbah kota, kotoran ternak, limbah hijau dari tanaman, dapat digunakan sebagai bahan
baku (feed stocks) proses produksi biochar. Dalam beberapa tahun terakhir ini perhatian
para peneliti terhadap penggunaan arang atau biochar dalam pertanian sebagai
pembenah tanah mulai meluas seperti di Amerika Serikat (Lehmann, 2007), Australia
(Chan et al., 2007; Krull, 2007), dan New Zealand (Pigney dan Hedley, 2008). Sedangkan
penggunaan sebagai bahan pencampur (bulking agents) pada pembuatan kompos sangat
terbatas.
8

II. TUJUAN PENELITIAN


Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik kualitas
kompos dari kotoran ternak dengan “bulking agent” biochar dan potensinya sebagai
pembenah kualitas tanah dan produktivitas tomat di lahan kering Lombok Utara. Secara
rinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Memproduksi dan mengujii perbandingan/rasio kotoran ternak dan biochar
terhadap kualitas kompos.
2. Mengevaluasi karakterisasi proses pengomposan kotoran ternak dengan bahan
pencampur bahan biochar
3. Mempelajari potensi kompos-biochar “POSCHAR” terhadap peningkatan kualitas
tanah dan produktivitas tomat di lahan kering berpasir
4. Menentukan takaran optimum POSCHAR untuk tanaman tomat di lahan kering
Lombok Utara

III. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keluaran jangka pendek: Penggunaan biochar sebagai bahan pencampur (BULKY AGENT)
kompos dari kotoran ternak. Keluaran jangka panjang : Produksi kompos berbasis biochar
(POSCHAR) untuk menunjang sistem pertanian berkelanjutan dan keberkelanjutan
agribisnis tomat di Pulau Lombok.

IV. LINGKUP DAN RENCANA KEGIATAN

Lingkup kegiatan disajikan pada Gambar 1, sedangkan rencana tahapan kegiatan (Tahun
I dan II) disajikan pada Table 1.
9

Gambar 1. Lingkup Kegiatan Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN.

Penelitian direncanakan dalam kurun waktu 2 tahun yang terdiri atas beberapa
tahapan. Kegiatan tahun pertama meliputi: (1) Pembuatan kompos-Biochar (Poschar) dan
karakterisasi pengomposan kotoran sapi dengan berbagai bahan pencampur (bulking
agent) (2) Produksi dan evaluasi rasio kotoran ternak (sapi) dan bahan pencampur (bulky
agent amendment). Kegiatan tahun II terdiri atas percobaan pot dan lapangan yakni
masing-masing: Uji kompos hasil percobaan 2 terhadap respon pertumbuhan tanaman
tomat dan serapan hara nitrogen dan Penetapan takaran optimum kompos berbasis
biochar dan pupuk N tanaman tomat di lahan kering berpasir Lombok Utara. Uraian lebih
rinci dijelaskan pada Tabel 1 berikut ini.
10

Tabel 1. Tahapan Kegiatan:

Kegiatan Tahun Pertama


1 Percobaan 1:
Pembuatan kompos berbasis biochar (Poschar) dan karakterisasi proses
pengomposan kotoran sapi dengan berbagai bahan pencampur (bulking agent).
Perlakuan bahan pencampur: (1) Biochar tempurung kelapa (2) Biochar sekam
padi (3) Abu sekam (4) Jerami padi
2 Percobaan 2:
Produksi dan evaluasi rasio kotoran ternak sapi dan bahan pencampur (bulky
agent ). Bahan pencampur yang digunakan adalah berdasarkan dari kualitas hasil
kompos terbaik dari percobaan 1. Perlakuan rasio kotoran sapi: bahan
pencampur : (a) 1: 1 (Kontrol) (b) 1: 2 (c) 2:1 (d) 1: 3 (e) 3: 1 dan (f) 1: 4
Kegiatan Tahun Kedua
3 Percobaan 3 (Percobaan Pot)
Uji takaran POSCHAR (0, 10, 20, 40, 60 ton ha) dan pupuk N (0, 25, 50, 75, dan
100 kg N/ha ) terhadap respon pertumbuhan dan hasil buah tomat, serapan hara
N,P,K dan kualitas tanah
4 Percobaan 4 (Uji lapangan)
Uji lapangan terhadap takaran terbaik di lahan kering berpasir Lombok Utara.
Perlakuan yang diuji: (a) Pemupukan anorganik (N,P,K) sebagai control (b)
POSCHAR + NPK (rekomendasi) (c) POSCHAR – NPK dan (d) Pukan sapi

3.1. Proses Produksi dan Karakterisasi kompos berbasis biochar (Poschar)

Pada pembuatan kompos ini digunakan bahan baku kotoran ternak sapi dengan
kadar air 15%. Tiga macam campuran pengomposan (bulking agents) disiapkan dengan
mencampurkan pupuk kandang (pukan) sapi dengan tiga jenis limbah organik yang
dijadikan “bulking agent” yakni: biochar, abu sekam, dan jerami padi dengan
perbandingan 1:1: PKBT (pupuk kandang sapi + biochar tempurung); PKBS (pukan sapi
+ Biochar sekam) ; PKAS (pukan sapi + abu sekam); PKJP (pukan sapi + Jerami padi),
sehingga diperoleh 4 macam kompos.

Persiapan bahan
Biochar yang disiapkan berasal dari dua bahan yakni limbah arang tempurung kelapa
(BTK) dan biochar dari sekam padi (BSP).
11

Biochar tempurung kelapa (BTK), proses pembuatannya dilakukan secara tradisional


dengan memanaskan bahan tempurung dan sabut kelapa di dalam lubang tanah dengan
kedalaman 1,0 m dan diameter lubang 0,80 m dengan bahan bakar sabut kelapa (autho
termal). Suhu pemanasan rata-rata 300oC.
Biochar sekam padi (BSP)
Biochar sekam padi yang digunakan pada percobaan ini dibuat dengan pemanasan
bahan menggunakan perangkat alat-tungku dan drum pemanas tertutup. Drum pemanas
yang digunakan berukuran diameter 0,50 m dan tinggi 0,42 m, yang diisi dengan bahan
sejumlah 10 kg.
Limbah sekam padi diambil dari perusahaan penggilingan padi di Desa Gunung
Sari Lombok Barat. Bahan tersebut terlebih dahulu dikeringanginkan selama 5 hari di
lantai gudang sampai mencapai kadar air bahan sekitar 10-15 %. Selanjutnya bahan
dibersihkan dari kotoran lain seperti daun dan potongan kayu. Biomassa bahan baku
(feedstock) yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam drum, selanjutnya dipanaskan
menggunakan tungku (panjang, lebar dan tinggi: 120 cm, 70cm, dan 40 cm) dengan
bahan bakar serabut kelapa dan serbuk gergaji. Pengukuran suhu dilakukan setiap jam
sampai menjelang akhir proses pemanasan.
Abu sekam padi diambil dari limbah abu proses pembakaran batu bata di kawasan
Industri Batu Bata di Kecamatan lembar Kabupaten Lombok Barat.
Kotoran sapi diambil dari kandang ternak sapi kolektif di Desa Gunung sari
Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Kotoran sapi basah dikering anginkan sampai
mencapai kadar air sekitar 15% sebelum dicampur dengan bulking agent organik dari
biochar, abu sekam padi dan jerami.
Proses Pengomposan
200 kg dari masing-masing campuran dikomposkan pada bangunan pengomposan (tinggi
1m, panjang 2,5 m dan lebar 2m). Pembalikan dilakukan 4 kali semingu selama dua bulan
pertama dan dua kali seminggu (dua bulan kedua). Pembalikan dimaksudkan untuk
mengatur tata udara/aerasi campuran bahan, mengatur keseragaman campuran dan
sekaligus untuk menstimulasi aktivitas mikroorganisme . Kandungan air bahan diamati
setiap minggu dan penambahan air dilakukan untuk mempertahankan kelembaban antara
50-60%. Suhu pengomposan diamati secara harian selama 60 hari pertama dan setelah
itu setiap tiga hari sampai akhir proses pengomposan. Pengambilan sampel untuk
analisis laboratorium (6 subsampel dari berbagai posisi dalam pile) dilakukan 4 kali yakni
pada hari ke 0, 30, 60 dan hari akhir pengomposan. Sampel dikering anginkan dan
digiling sampai berukuran 0.25 mm sebelum analisis laboratorium dilakukan.
12

Analisis Laboratorium
Analisis sifat kimia bahan baku (raw materials) kompos meliputi : kadar air, pH,
total N, C, C/N dan kandungan bahan organic. Sedangkan analisis terhadap karakteristik
kompos dilakukan terhadap: kandungan air, pH, EC, kandungan total C-organik, total N ,
C/N rasio,kandungan P, K, Ca, Karbohidrat, Fulfic Acid (FAC), humic acid (HAC).
Pengukuran pH dan EC (electrical conductivity) dilakukan pada perbandingan 1:10
(w/v) suspensi air- sampel kompos. Kandungan bahan organik (OM) ditetapkan dengan
perhitungan kehilangan berat pada proses pemanasan bahan kering pada suhu 550 oC.
Total organic carbon (TOC) ditetapkan dengan oksidasi menggunakan potassium
dichromate and the total nitrogen (N) menggunakan Kjeldahl method. Kehilangan
kandungan bahan organic dan N selama proses dihitung dari kandungan abu bahan awal
dan bahan akhir menurut pendekatan yang dilakukan oleh Bruno, et al (2010) sebagai
berikut:
OM-loss (%) = 100 – 100(X1(100-X2)] / [X2(100-X1)]
N – loss (%) = 100 – 100(X1N2) / (X2 N1)
X1 dan X2 konsentrasi abu awal dan akhir dan N1 dan N2 konsentrasi N awal dan akhir.
Karbohidrat larut air (water-soluble carbohydrates, WSC) dianalisis pada 1:20
(w:v) ekstrak air. Tota extractable C (EXC) diukur pada 1:20 (w:v) 0.1 M NaOH extract.
Penghitungan nisbah humifikasi (humification ratio), dihitung dengan formula: HR =
(EXC/TOC) x 100.

3.2. Percobaan 2
Percobaan 2 dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh rasio kotoran ternak sapi
dan bahan pencampur (bulky agent ) terhadap kualitas kompos yang dihasilkan.
Perlakuan rasio kotoran sapi: bahan pencampur yang diuji meliputi : (a) 1: 1 (Kontrol) (b)
1: 2 (c) 2:1 (d) 1: 3 (e) 3: 1 dan (f) 1: 4
Variabel kualitas kompos meliputi: kandungan air, pH, EC, kandungan total C-
organik, total N , C/N rasio,kandungan P, K, Ca, Karbohidrat, kandungan Fulfic Acid (FAC),
dan humic acid (HAC). Fluktuasi suhu selama proses pengomposan juga diukur.

3.3. Percobaan 3 (belum tuntas)


Uji takaran POSCHAR (0, 10, 20, 40, 60 ton ha) dan pupuk N (0, 25, 50, 75, dan 100 kg
N/ha ) terhadap respon pertumbuhan dan hasil buah tomat, serapan hara N,P,K dan
kualitas tanah
13

Percobaan 4 (Uji lapangan)


Uji lapangan terhadap takaran terbaik di lahan kering berpasir Lombok Utara. Perlakuan
yang diuji: (a) Pemupukan anorganik (N,P,K) sebagai control (b) POSCHAR + NPK
(rekomendasi) (c) POSCHAR – NPK dan (d) Pukan sapi
3.4. Analisis Staistik
Analisis data menggunakan analisis variance (ANOVA) dan rata-rata perlakuan
dibandingkan dengan LSD test pada P < 0.05, menggunakan Paket Program Mintab for
windows versi 13.
14

DAFTAR PUSTAKA
15

Amonette, J.E. Jospeh, S. 2009. Characteristics of Biochar: Microchemical Properties. In:


J. Lehmann, Joseph, S. (Editor), Biochar for Environmental Management Science
and Technology. Earthscan, London.

Andry H., Yamamoto T., Irie T., Moritani S., Inoue M and Fujiyama H., 2009. Water
retention, hydraulic conductivity of hydrophilic polymers in sandy soil as affected by
temperature and water quality. Journal of Hydrology 373 (2009) 177–183

Asai H., Benjamin K.S., Haefele M. S., Khamdok Amonette, J.E. Jospeh, S. 2009.
Characteristics of Biochar: Microchemical Properties. In: J. Lehmann, Joseph, S.
(Editor), Biochar for Environmental Management Science and Technology.
Earthscan, London.

Baldock J.A and Smernik R.J. 2002. Chemical composition and bioavailability of thermally
altered Pinus resinosa (Red pine) wood. Organic Geochemistry 33, 1093–1109. doi:
10.1016/S0146-6380(02)00062-1

Brodowski S., Amelung W., Haumaier L., Abetz C., Zech W. 2005. Morphological and
chemical properties of black carbon in physical soil fractions as revealed by
scanning electron microscopy and energy-dispersive X-ray spectroscopy.
Geoderma 128 (2005) 116– 129

Brodowski, S., John, B., Flessa, H. and Amelung, W., 2006. Aggregate-occluded black
carbon in soil. European Journal of Soil Science 57(4): 539-546.

Brown R., Kercher A.K., Nguyen T.H., Nagle D.C., Ball W.P. 2006. Production and
characterization of synthetic wood chars for use as surrogates for natural sorbents.
Organic Geochemistry 37, 321–333.

Brown, R. 2009. Biochar Production Technology. In: Biochar for Environmental


Management: Science and Technology (Eds. Lehmann, J. & Joseph, S.), Earthscan.

Bruno O. Dias, Carlos A. Silva, Fabio S Higashikawa, Asuncion Roig, Miguel A, Sanchez
Monedero, 2010. Use of biochar as bulking agent for the composting of poultry
manure: Effect on organic matter degradation and humification . Biosource
Technology 101 (2010) 1239-1246

Busscher, W., Novak, J., and Ahmedna, M., 2009. Biochar addition to southern USA
Coastal Sand decrease soil strength and improve soil quality. ISTRO 18 th Triennial
Conference Proceedings, June 15-19, Izmir Turkey.

Cahn M.D., Bouldin D.R., Cravo M.S., and Bowen W.T., 1993. Cation and nitrate leaching
in an Oxisol of the Brazilian Amazon. Agron J 85:334–340

Chan KY and Xu, Z.H (2009) Biochar—nutrient properties and their enhancement. In
‘Biochar for environmental management’.(Eds J Lehmann, S Joseph) (Earthscan
Publisher: London) (in press)

Chan KY, Dorahy C, Tyler S (2007a). Determining the agronomic value of composts
produced from green waste from metropolitan areas of New South Wales, Australia.
Australian Journal of Experimental Agriculture 47, 1377–1382. doi:
10.1071/EA06128
16

Chan, K. Y., L. Van Zwieten, I. Meszaros, A. Downie , and S. Joseph (2007b). Agronomic
values of green waste biochar as a soil amendment. Australian Journal of Soil
Research, 45, 629–634

Chan, K.Y., Heenan, D.P., So, H.B., 2003. Sequestration of carbon and changes in soil
quality under conservation tillage on lighttextured soils in Australia: a review. Aust.
J. Exp. Agric. 43, 325–334.

Chan, K.Y., Van Zwieten, L., Meszaros, I., Downie, A and Joseph, S., 2008. Using
poultry litter biochars as soil amendments. Australian Journal of Soil Research,
2008, 46, 437–444

Cheng, C-H, Lehmann, J., Thies, J., Burton, S. D., Engelhard, M. H., 2006. Oxidation of
black carbon by biotic and abiotic processes. Organic Geochemistry 37: 1477-1488

Chun Y, Sheng G, Chiou CT, Xing B (2004) Compositions and sorptive properties of crop
residue-derived chars. Environmental Science & Technology 38, 4649–4655.

Day, D, Evans RJ, Lee JW, Reicosky D (2004) Valuable and stable co-product from fossil
fuel exhaust scrubbing. American Chemical Society. Division Fuel Chemistry 49,
352–355.

Deluka, T.M., MacKenzie, M.D., and Gundale, M,J., 2009. Biochar effect on soil nutrient
transformations. Biochar for Environtmental management. 15; 43, 251-270

Demirbas, A., 2004. Effects of temperature and particle size on bio-char yield from
pyrolysis of agricultural residues. Journal of Analytical and Applied Pyrolysis 72(2):
243-248.

Downie, A., Crosky, A., Munroe, P., 2009. Physical properties of biochar. In: Biochar for
Environmental Management: Science and Technology (Eds. Lehmann, J. & Joseph,
S.), Earthscan.

Druffel Ellen R.M (2004). Comments on the importance of black carbon in the global
carbon cycle. Marine Chemistry 92 (2004) 197– 200

Eswaran H. and Tavernier R., 1980. Classification and geneis of Oxisols. In. B.K.G. Theng
(Eds). Soils with variable charge. Newzealand Soc. Soil Sci. 427-442

Fearnside P.M., 2000. Global warming and tropical land-use change: greenhouse gas
emissions from biomass burning, decomposition and soils in forest conversion,
shifting cultivation and secondary vegetation. Climatic Change 46:115–158

Forbes, M.S., R.J. Raison, and J.O. Skjemstad. 2006. Formation, transformation and
transport of black carbon (charcoal) in terrestrial and aquatic ecosystems. Science
of The Total Environment 370, 1: 190-206.

Gaunt J.L and Lehmann J. 2008. Energy Balance and Emissions Associated with Biochar
Sequestration and Pyrolysis Bioenergy Production Environ. Sci. Technol. 2008, 42,
4152–4158

Glaser B., 2007. Prehistorically modified soils of central Amazonia: a model for sustainable
agriculture in the twenty-first century. Phil. Trans. R. Soc. B (2007) 362, 187–196
17

Glaser B., Haumaier L., Guggenberger G. and Zech W., 2001. The Terra Preta
phenomenon: A Model for sustainable agriculture in the humic tropics. Die
Naturwissenschaften 88, 37–41.

Glaser, B.; Lehmann, J.; Zech, W., (2002). Ameliorating physical and chemical properties
of highly weathered soils in the tropics with charcoals A review. Biol. Fertil. Soils
2002, 35, 219–230.

Grondon, 1997

Guerrero M, Ruiz MP, Alzueta MU, Bilbao R, Millera A (2005) Pyrolisis of eucalyptus at
different heating rates: studies of biochar characterization and oxidative reactivity.
Journal of Analytical and Applied Pyrolisis 74, 307–314.

Hidayat A dan Mulyani. 2002. Lahan kering untuk pertanian. Dalam Teknologi Pengelolaan
Lahan Kering. Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. pp 1-34

International Energy Agency, 2007. Annual Report - IEA Bioenergy. Task 34 Pyrolysis of
Biomass. http: www.ieabioenergy.com/DocSet.aspx?id (last accessed 11-12-2009)

Iswaran V, Jauhri K.S, Sen. A (1980) Effect of charcoal, coal and peat on the yield of
moong, soybean and pea. Soil Biol Biochem 12:191–192

Iswaran V, Jauhri KS, Sen A. 1980. Effect of charcoal, coal and peat on the yield of
moong, soybean and pea. Soil Biology & Biochemistry 12, 191–192.

Karaosmanoglu, F., Ergudenler, A.I., and Sever, A., 2000. Biochar from the straw-stalk of
Rapeseed plant. Energy and Fuel 14:336-339

Kishimoto S. and Sugiura G. 1985. Charcoal as a soil conditioner. Int Achieve Future
5:12–23

Klute A., 1986. Method of soil analysis. Part I. Physical and Mineralogial Properties. SSSA
Inc. Madison

Krull E., 2007. Biochar. CSIRO, Land and Water Division, Canbera, Australia.

Krull, E.S., Swanston, C.W., Skjemstad, J.O. and McGowan, J.A., 2006, Importance of
charcoal in determining the age and chemistry of organic carbon in surface soils,
Journal Of Geophysical Research, 111

Kurnia U., Sudirman dan Kusnadi H., 2002. Teknologi rehabilitasi dan reklamasi lahan
kering. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Menuju Pertanian Produktif dan
Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat,
Bogor. pp 147-182

Lal R. 2005. World crop residues production and implications of its use as a biofuel.
Environment International 31, no. 4 (May): 575-584.

Lal R.1995. The role of residue management in sustainable agricultural systems. J.


Sustain. Agric., 5 : 51 -78.

Lehman J., 2007. Bio-energy in the black. Front Ecology Environment 5, 381–387
18

Lehmann J, Lan Z. and Hyland C., 2005. Long-term dynamics of phosphorus forms and
retention in manure-amended soils. Environ Sci Technol 39: 6672–80.

Lehmann J. and Rondon M., 2006. Bio-char soil management on highly weathered soils in
the humid tropics. In: Uphoff, N., Ball, A.S., Palm, C., Fernandes, E., Pretty,
J.,Herrren, H., Sanchez, P., Husson, O., Sanginga, N., Laing, M., Thies, J. (Eds.),
Biological Approaches to Sustainable Soil Systems. CRC Press, Boca Raton , FL,pp.
517–530.

Lehmann J., Gaunt J. and Rondon M., 2006, Bio-char sequestration in terrestrial
ecosystems. A review, Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change,
11:403-427.

Lehmann, J., Czimczik, C., Laird, D., and Sohi, S., 2009. Stability of biochar in the soil. In:
Biochar for Environmental Management: Science and Technology (Eds. Lehmann, J.
& Joseph, S.), Earthscan.

Lehmann, J., Kern, D. C., Glaser, B., and Woods, W. I., 2003. Amazonian Dark Earths:
Origin, Properties and Management. Kluwer Academic Publishers, The Netherlands.

Liang B, Lehmann J, Kinyangi D, Grossman J, O’Neill B, Skjemstad JO, Thies J, Luizao FJ,
Peterson J, Neves EG (2006). Black carbon increases cation exchange capacity in
soils. Soil Science Society of America Journal 70, 1719–1730

Lima I.M, Mcaloon A.J and Boateng A.A., 2008. Activated carbon from broiler litter:
process description and cost of production. Biomass Bioenergy 32:568–572

Lima I.M. and Marshall W. E., 2005. Granular activated carbons from broiler manure:
physical, chemical and adsorptive properties. Bioresource Technology 96: 699-706.

Lolita E.S dan Sukartono, 2007. Respon tanaman bawang merah (Allium ascalonicum)
yang diinokulasi MVA pada ragam cara pemberian bahan organik dan jeda
pengairan di Lahan Kering Pulau Lombok. Prosiding Kongres Nasional HITI 5-7
Desember 2007, YOGYAKARTA.

Ma`shum M., Lolita E.S., Sukartono dan Kunto K., 2003. Optimasi Pemanfaatan
Sumberdaya Lahan Kering untuk Pengembangan Budidaya Kedelai dan Jagung
Melaluin Pendekatan Biologi dan Pemanenan air Hujan menuju Pertanian
Berkelanjutan. Laporan Penelitian Riset Unggulan Terpadu (RUT) Tahun 2003. ;

Ma`shum, M. (1990). Studi tahana bahan organik tanah di Pulau Lombok. Laporan Hasil
Penelitian Dana DPP, Universitas Mataram, Tahun 1989.

Masulili A., Utomo W.H and Syechfani., 2010. Rice husk biochar for rice based cropping
system in acid soil 1. The characteristics of rice husk biochar and its influence on
the properties of acid sulfate soils and rice growth in West Kalimantan, Indonesia.
Journal of Agriculture Science. 2 (1): 39-47.

Mbagwu, JSC and Piccolo, A, 1997. Effects of humic substances from oxidized coal on soil
chemical properties and maize yield. In: Drozd J, Gonet SS, Senesi N, Weber J (eds)
The role of humic substances in the ecosystems and in environmental protection.
IHSS, Polish Society of Humic Substances, Wroclaw, Poland: pp 921–925.
19

Melgar R.J., Smyth T.J., Sanchez P.A., Cravo M.S.,1992. Fertilizer nitrogen movement in a
Central Amazon Oxisol and Entisol cropped to corn. Fert Res 31:241–252

Natarajan. E, and Ganapathy S. E., 2009. Pyrolysis of rice husk in a fixed bed reactor.
World Academy of Science, Engineering and Technology, 56: 504-508

Nguyen B.T and Lehmann J. 2009. Black carbon decomposition under varying water
regimes. )rganic Geochemistry 40: 846-853

Nguyen TH, Brown RA, Ball WP (2004) An evaluation of thermal resistance as a measure
of black carbon content in diesel soot, wood char, and sediment. Organic
Geochemistry 35, 217–234.

Novak J.M., Busscher W.J., Laird D.L., Ahmedna M., Watts D.W. and Mohamed Niandou
M.A.S., 2009. Impact of Biochar Amendment on Fertility of a Southeastern Coastal
Plain. Soil Soil Science.174: 2, 105-111

Nyamangara J., Gotosa J., Mpofu S.E., 2001. Cattle manure effects on structure stability
and water retention capacity of a granitic sandy soil in Zimbabwe. Soil Till res, 62:
157-162

Özçimen, D. and Karaosmanog˘lu, F., 2004. Production and characterization of bio-oil


and biochar from rapeseed cake. Renewable Energy 29,779-787

Piccolo, A. Pietramellara, G., and Mbagwu, J.S.C., 1996. Effects of coal derived humic
substances on water retention and structural stability of Mediterranean soils. Soil
Use and Management, 12: 209-213

Pigery, A., and Hedley, M.J. 2008. Massey Bio-char Initiative. Centre for Energy Research.
Massey University. Palmstown North, New Zealand.

Rayment, G.E. and Higginson, F.R.1992 Australian Laboratory Handbook of Soil and water
Chemical Methods. Inkata Press. Melbourne-sydney.

Reichenauer T.G., Sunil P., Subasinghe S., Wimmer B. 2009. Soil amendments and
cultivar selection can improve rice yield in salt-influenced (tsunami-affected) paddy
fields in Sri Lanka . Environ Geochem Health. 31:573–579

Rondon M., Lehmann J., Ramírez J., Hurtado M. (2007). Biological nitrogen fixation by
common beans (Phaseolus vulgaris L.) increases with biochar additions. Biol. Fertil.
Soils, 43, 699–708.

Shinogi Y. 2004. Nutrient leaching from carbon products of sludge . In‘ASAE/CSAE Annual
International Meeting’. Paper No. 044063, Ottawa, Ontario, Canada.

Singh, B.P. and Cowie, A.L., 2008, Decomposition of biochars in soil and their turnover
time – an important factor affecting the greenhouse balance. Conference of the
International Biochar Initiative: Biochar, Sustainability and Security in a Changing
Climate, Newcastle, UK,September 8-10,

Sivapalan S. 2001. Effect of Polymer on Soil Water Holding Capacity and Plant Water Use
Efficiency In Proceedings 10th Australian Agronomy Conference , Hobart, Tasmania,
Australia.
20

Skjemstad J.O., Clarke P., Taylor J.A., Oades J.M and McClure S.G. 1996. The chemistry
and nature of protected carbon in soil. Australian Journal ofSoil Research 34, 251–
271

Sohi, S., Elisa Lopez-Capel, Evelyn Krull and Roland Bol, 2009. Biochar, climate change
and soil: A review to guide future research. CSIRO Land and Water Science Report
05/09, 64 pp.

Sombroek W, Ruivo ML, Fearnside PM, et al. 2003. Amazonian Dark Earths as carbon
stores and sinks. In: Lehmann J, Kern DC, Glaser B, and Woods WI (Eds).
Amazonian Dark Earths: origin, properties, management. Dordrecht, Netherlands:
Kluwer Academic Publishers.

Steiner C., Teixeris, W.G., Lehmann, J., 2007. Long term effect of manure, charcoal and
mineral fertilization on crop production and fertility on a highly weathered Central
Amazonian upland soil. Plant Soil 291: 257-290

Steiner, C., B. Glaser, W. G. Teixeira, J. Lehmann, W. E. H. Blum, and W. Zech. 2008.


Nitrogen Retention and Plant Uptake on a Highly Weathered Central Amazonian
Ferralsol ammended with Compost and Charcoal. Journal of Plant Nutrition and Soil
Science 291: 275-287

Suganya, S. and Sivasamy, R. 2006. Moisture Retention and Cation Exchange Capacity of
Sandy Soil as Influenced by Soil Additives. Journal of Applied Sciences Research, 2
(11): 949-951

Suwardji, Suardiari G dan Hippi A.,2007. Meningkatkan efisiensi air irigasi dari “sumber
air tanah dalam” pada lahan kering pasiran Lombok Utara menggunakan teknologi
irigasi sprinkler big gun. Prosiding Kongres Nasional HITI IX, 5-7 Desember 2007,
YOGYAKARTA.

Suwardji, 2006. Kebutuhan Teknologi untuk pengembangan pertanian lahan kering NTB.
Makalah utama yang disampaikan dalam Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi
Spesifik Lokasi. Kerjasama LIPI-Bapedda NTB di Mataram, 16 Desember 2006.

Suwardji, Tejowulan R., Rakhman A dan Munir B., 2004. Rencana strategi pengembangan
lahan kering Provinsi NTB. Bappeda, NTB. 157 halaman.

Suzuki S and Noble, A.D., 2007. Improvement in water-holding capacity and structural
stability of a sandy soil in Northeast Thailand. Arid Land Research and Management.
21:37–49.

Tiessen H, Cuevas E, Chacon P (1994) The role of soil organic matter in sustaining soil
fertility. Nature 371:783–785

Van Zwieten L., Downie A., Chan K.Y., Kimber S., Morris S., Rust J and Mitchell A., 2009.
Nitrogen use efficiency improves using greenwaste biochar 1 st Asia Pacific Biochar
Conference, 2009.

Van Zwieten, L., Kimber, S., Morris , S.,. Chan, K. Y., Downie , A.  Rust, J., Joseph S. and
Cowie , A. 2010. Effects of biochar from slow pyrolysis of papermill waste on
agronomic performance and soil fertility. Plant and Soil. 327: 235-246
21

Verheijen F.G.A., Jeffery, S., Bastos, A.C., Van der Velde, M., and Diafas, I. 2009. Biochar
Application to Soils - A Critical Scientific Review of Effects on Soil Properties,
Processes and Functions. EUR 24099 EN, Office for the Official Publications of the
European Communities, Luxembourg, 166pp.

Widianto, Ngadirin, dan Lestari I.D., 2006. Panduan praktikum Pengantar Fisika Tanah.
Laboratorium Fisika Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Winsley, P., 2007. Biochar and Bionenergy Production for Climate Change. New Zealand
Science Review 64 (1): 1-10.

Woolf D. (2008) Biochar as a soil amendment: A review of the environmental implications.

Yaman, S. (2004). Pyrolysis of biomass to produce fuels and chemical feedstocks. Energy
Convers. Manage. 45: 651–671.

Yamato, M., Okimori, Y., Wibowo, I.F., Anshiori, S., Ogawa, M., 2006. Effects of the
Application of charred bark of Acacia mangium on the yield of maize, cowpea and
peanut, and soil chemical properties in South Sumatra, Indonesia. Soil Science and
Plant Nutrition 52, 489–495.

Yeboah E, Ofori P, Quansah G. W, Dugan E, Sohi S. P, 2009. Improving soil productivity


through biochar amendments to soils. African Journal of Environmental Science and
Technology. 3 (2): 34-41.

Yu, X.-Y., Ying, G.-G., Kookana, R.S., 2006. Sorption and desorption behaviors of diuron
in soils amended with charcoal. Journal of Agricultural and Food Chemistry 54:
8545–8550
22

Lampiran 1. Pertimbangan Alokasi Biaya

Percobaan tahun pertama (I)


1. Gaji dan upah
Jumlah
Jumlah Honor/ bulan Jumlah
No. Pelaksana Pelaksan
bulan (Rp.) (Rp.)
a
1 Peneliti utama 1 5 600,000 3,000,000
2 Anggota peneliti 3 5 400,000 6,000,000
3 Teknisi lapang 2 5 200,000 2,000,000
4 Teknisi laboratorium 2 5 200,000 2,000,000
13,000,00
Jumlah
0

2. Peralatan
Biaya
Total biaya
No. Nama alat Volume Keterangan satuan
(Rp.)
(Rp.)
Perangkat alat
1 1 buah paket 8,000,000
pembuatan biochar
2 Sewa rumah kaca 1 buah paket 2,000,000
3 Oven 1 buah 4 200,000 800,000
4 Neraca analitis 1 buah 4 100,000 400,000
5 Timbangan 1 buah 4 100,000 400,000
50
6 Sewa internet 10 100,000 1,000,000
jam/bulan
7 Polibag 450 buah 1,000 450,000
8 Sewa laboratorium 1 buah 6 200,000 1,200,000
9 Sewa lahan 0,5 ha 6 bulan 2,500,000 2,500,000
10 Paralon 2 lonjor 2 50,000 100,000
16,850,00
Jumlah
0

1. Bahan habis pakai (termasuk ATK)


Biaya satuan Total biaya
No. Nama bahan Volume
(Rp.) (Rp.)
10
1 Kertas HVS 80g 2 rim 50.000 0.000
17
2 Tinta injek hitam 1 buah 175.000 5.000
15
3 Flash disk 1 buah 150.000 0.000
10
4 Film & cuci cetak 100 lembar 1.000 0.000
18.00
5 Analisis N total, P, K, S biochar 240 75.000 0.000
23

4.50
6 Analisis C organik biochar 60 75.000 0.000
5.40
7 Analisis nilai pemanasan 60 90.000 0.000
3.00
8 Analisis abu 60 50.000 0.000
4.50
9 Analisis KTK biochar 60 75.000 0.000
1.50
10 Analisis pH biochar 60 25.000 0.000
3.00
11 Analisis Bulk density biochar 60 50.000 0.000
3.00
12 Analisis porositas biochar 60 50.000 0.000
6.00
13 Analisis lignin (biomasa dan biochar) 60 100.000 0.000
9.00
14 Analisis N P K jaringan tanaman 180 50.000 0.000

15 Pupuk kandang ayam   - 100.000


5
16 Benih jagung   50.000 0.000
7
17 Pupuk NPK   75.000 5.000
5
18 Pestisida 1 liter 50.000 0.000
  Jumlah    

4. Perjalanan

Jumlah
No. Kota/tempat tujuan Volume Biaya satuan (Rp.)
pelaksana
1 Bayan /Lombok Utara 1 1 paket 1.000.0000
2 Tanjung/Lombok Uatara 1 1 paket 5.00.000
3 Pengambilan biomasa/ limbah 5 1 paket 5.00.000
Pengambilan sampel tanah di
4 3 1.500.000
Bayan
5 Transport lokal Mataram 5 300.000
Jumlah 3.800.000
24

5. Pertemuan Tim Peneliti

Biaya satuan Total biaya


No. Kegiatan Jumlah Frekuensi
(Rp.) (Rp.)
Persiapan mengurus
1 administrasi dan ijin 4 3 50,000 150,000
penelitian
2 Pelaksanaan penelitian 1 paket
a. Menganalisa data 2,000,000 2,000,000
b. Mengintepretasi data 500,000 500,000
c. Membuat draf laporan 5 20,000 100,000
3 Membahas draf laporan 5 20,000 100,000
4 Seminar 50 10,000 500,000
5 Perbaikan laporan akhir 2 2 50,000 100,000
Jumlah 3,450,000

6. Pertemuan Tim Peneliti


Biaya satuan
No. Uraian kegiatan Jumlah Total biaya (Rp.)
(Rp.)
1 Penggandaan 10 50,000 500,000
2 Publikasi 2 500,000 1,000,000
3 Pengiriman 2 150,000 300,000
Jumlah 1,800,000

Percobaan tahun kedua (II)


1. Gaji dan upah

Jumlah Jumlah Honor/ bulan


No. Pelaksana Jumlah (Rp.)
Pelaksana bulan (Rp.)
1 Peneliti utama 1 5 750,000 3,750,000
2 Anggota peneliti 3 5 500,000 7.500.000
3 Teknisi lapang 1 5 250,000 1,250,000
4 Teknisi laboratorium 1 5 250,000 1,250,000
Jumlah

2. Peralatan

Biaya satuan Total biaya


No. Nama alat Volume Bulan
(Rp.) (Rp.)
Sewa lahan dan
1 0,5 ha 6 bl 5,000,000 5,000,000
pengolahan tanah
2 Oven 1 buah 5 200,000 1,000,000
3 Neraca analitis 1 buah 5 100,000 500,000
4 Timbangan 1 buah 5 100,000 500,000
5 Sewa laboratorium 6 bl 50,000 300,000
6 Sewa internet 50 10 50,000 500,000
25

jam/bula
n
Jumlah 8,200,000

3. Bahan habis pakai (termasuk ATK)


Biaya satuan Total biaya
No. Nama bahan Volume
(Rp.) (Rp.)
50.0 10
1 Kertas HVS 80g 2 rim 00 0.000
200.0 20
2 Tinta injek hitam 1 buah 00 0.000
100 1.0 10
3 Film & cuci cetak lembar 00 0.000
75.0 18.00
4 Analisis N total, P, K, S 240 00 0.000
75.0 4.50
5 Analisis C organik 60 00 0.000
120.0 7.20
6 Analisis permeabilitas tanah 60 00 0.000
100.0 6.00
7 Analisis penyimpanan air 60 00 0.000
75.0 4.50
8 Analisis KTK 60 00 0.000
25.0 1.50
9 Analisis pH 60 00 0.000
50.0 3.00
10 Analisis Bulk density 60 00 0.000
50.0 3.00
11 Analisis porositas biochar 60 00 0.000
95.0 5.70
12 Analisis kemantapan agregat 60 00 0.000
50.0 9.00
13 Analisis N P K jaringan tanaman 180 00 0.000
5
14 Benih jagung   50.000 0.000
10
15 Pupuk NPK   100.000 0.000
5
16 Pestisida 1 liter 50.000 0.000
Jumlah    

4. Perjalanan

Jumlah Biaya satuan


No. Kota/tempat tujuan Volume
pelaksana (Rp.)
1 Bayan Lombok Utara -Mataram
2 Transport lokal Mataram
Jumlah
26

5. Pertemuan Tim Peneliti

Biaya satuan Total biaya


No. Kegiatan Frekuensi
(Rp.) (Rp.)
Persiapan mengurus
1 4 50,000
administrasi dan ijin penelitian
2 Pelaksanaan penelitian 1 paket
a. Menganalisa data 2,000,000
b. Mengintepretasi data 500,000
c. Membuat draf laporan 5 25,000
3 Membahas draf laporan 5 25,000
4 Seminar 50 10,000
5 Perbaikan laporan akhir 2 50,000
Jumlah

6. Pertemuan Tim Peneliti

Biaya satuan Total biaya


No. Uraian kegiatan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
1 Penggandaan 10 75,000 750,000
2 Publikasi 2 500,000 1,000,000
3 Pengiriman 2 150,000 300,000
Jumlah 2,050,000

Lampiran 2. Biodata Peneliti -2


27

1. Anggota Peneliti

1. Nama Lengkap : Ir. Sukartono, M.Agr


2. NIP ; 19621989021001
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. Agama Islam
5. Status Kawin
6. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
7. Fakultas/Prog. Studi Pertanian/Budidaya pertanian
8. Pekerjaan Dosen Tetap Faperta UNRAM

9. Pangkat /Gol. Pembina Tingkat I/IVc


10 Pendidikan
. 1. S-1 Sarjana Pertanian Tahun 1987
2. S-2 Magister Pertanian Tahun 2000
2. Pekerjaan
No Institusi Jabatan Periode kerja
1 Fakultas Pertanian Ketua Lab. Kimia dan Biologi 2000-2004
UNRAM Tanah
2 Fakultas Pertanian Sekertaris Jurusan Ilmu 2004-2009
UNRAM Tanah
3 Fakultas Pertanian Tim Perencana dan 2008-2012
UNRAM Pengembangan Fakultas
Pertanian UNRAM
4 Fakultas Pertanian Anggota Senat Faperta 2006-2009
UNRAM UNRAM wakil Dosen
5 Fakultas Pertanian Ketua Rumah Kaca Fakultas 2008-2009
UNRAM Pertanian UNRAM

3. Pengalaman Penelitian dan Publikasi


1) Efisiensy Pemakaian Air pada Tumpang Sari Kedelai-Jagung di Entisols Lombok
(Laporan Penelitian, Faperta Unram ,1992)
2) Efisiensi Air pada tanaman Jagung dengan Sistem Irigasi Air tanah Dalam di Lahan
Kering Lombok Utara (Laporan Penelitian Kerjasama dengan PU Provinsi, NTB,
1992)
3) Dinamika Lengas Tanah dan Kebutuhan Air Tanaman Jagung dan Kedelai di
Vertisol Lombok (Journal Oriza, 1995)
4) Kajian satus, pengekstrak dan alternative pengelolaan belerang di lahan sawah
irigasi Pulau Lombok (Agriviti Journal Vol. 9, Januari Maret, 1996);
5) Perilaku Hara Kalium di Lahan Tegalan sebagai akibat pemberian pupuk kandang
(Laporan Penelitian dana ARMP, Universitas Mataram, 1996)
6) Perubahan Sifat Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Pangan, Legum dan Rumput
Makanan Ternak di Lahan Bekas Penambangan Batu Apung (Jurnal Agroteksos,
Volume 10 No. 1 2000, pp 1-19
7) Stabilitas Agregat Tanah Lahan Kering Pulau Lombok (Journal Agroteksos,
Vol.1999)
8) Kajian satus, pengekstrak dan alternative pengelolaan belerang di lahan
Gogorancah Lombok (Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Tahun ke V, 1997)
28

9) Penggunaan Eceng Gondok sebagai Biogent dalam Pengolahan Limbah Cair


Industri Tenun di Mataram (Laporan penelitian Voucher Dikti, 1999).
10) The Influence of Sulfur Sources and Timing of Sulfur Application on The
Availability of Sulfur and The Growth of Soybean (Project Master, 1998)
11) Effect of Different Proportion of Clay Soils and Sand on Soil Strength (Agroteksos
Journal, Vol. 12, 2001)
12) Soil Strength of Moulded Clay Soils Under Different Soil Moisture Contents
(Agroteksos, Vol. 13. 2001).
13) Physical properties of a clay loam soil mixed with sand. Refereed paper for
Australian Soil Science Conference, 4 December 2004
14) Rice root distribution under diffrent soil management in rainfed vertisol Southern
Lombok (Agroteksos, Vol. 2004)
15) Raised beds improved secondary crops production in rainfed vertisols in Southern
Lombok. (Prosiding Paper for International Crop Science Conference, Brisbane 26
September to 2 October, 2004)
16) Soil Management Systems Improve Water Use Efficiency of Rice in the Semi-Arid
Tropics of Southern Lombok. Journal of Plant Production Science: 8(3): 340 -342
(2005)
17) Rice Response to Organics Residues managemen on Permanent Raiesed beds in
The semiarid Tropic of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Proc. The 13 th
Australian Soc. Agronomy Conference, Perth, Western Australia, 10-14 September,
2006
18) Do Soil Strength and Soil Water Profile Changes Under Different Soil Management
System in The Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Proc.
Australian Soil Science Conference, Adelaide South Australia, 20-24 December,
2006.
19) Identifikasi dan Inventarisasi Mangrove di NTB (Laporan Penelitian Kerjasama
faperta UNRAM dan Dirjen rehabilitasi Lahan dan perhutanan Sosial BP DAS
Dodokan Moyosari, 2006)
20) Aciar Cropping Model (ACM): An Alternative Farming System on Rainfed vertisols
for Improving Farmer`s Income in Southern Lombok (Paper pada Seminar
Nasional dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
21) Identifikasi Kerusakan Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung di
Pulau Lombok (Paper pada Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Faperta
UNRAM, 23-24 Februari, 2008
22) Rice Response to Soil Managements in Rice Based Cropping System in The
Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia (Australian Journal of
Experimental Agriculture, 2009).
23) Evaluasi Status Hara Tanah Lahan Percobaan Narmada (data Dasar untuk
penanaman vanili). (Laporan Penelitian, Dana Rutin UNRAM, 2005)
24) Respon Pertumbuhan Jarak Pagar (Jatropha curcas) di Lahan Bekas
Penambangan batu Apung pada berbagai Tingkat Lengas Tanah (Laporan
Penelitian, Dana Rutin UNRAM, 2007)
25) Pemetaan Status Hara tanah pada lahan pertanaman Tembakau di Pulau Lombok
(Laporan Penelitian Kerjasama Dinas Perkebunan Prov. NTB dan Pusat Penelitian
Sumberdaya air dan Agroklimat, Tahun 2007).
26) Evaluasi Kualitas Benih/Bibit dan Faktor Pembatas Pertumbuhan Tanaman
perkebunan di Nusa tenggara barat (Laporan Penelitian Kerjasama Dinas
Perkebunan Prov. NTB dan Pusat Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat,
Tahun 2007).
27) Inventarisasi dan Pemetaan Tanaman Aren di Lombok Barat (Ketua Tim Peneliti:
Laporan Penelitian Dinas Perkebunan provinsi NTB, 2007).
29

28) Potensi air tanah Dangkal untuk menunjang kegiatan Pertanian di Kecamatan
pemenang Lombok barat (Laporan Penelitian Kerjasama Pusat Penelitian
Sumberdaya air dan Agroklimat, UNRAM dan Dinas Pekerjaan Umum Lombok
Barat, Tahun 2007).
29) . Pemetaan Potensi Aren (Arenga pinnata) di Kabupaten Lombok Barat (Paper
pada Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Faperta UNRAM, 14 Maret,
2009

4. Pengabdian Masyarakat
1) Demonstrasi Farm: Penggunaan Air Tanah untuk Pengembangan Tanaman
Palawija di Lahan Kering Lombok Utara (Kerjasama antara Faperta UNRAM dan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, 1994)
2) Demplot: Reklamasi Lahan Bekas Penambangan batu Apung di Lombok Timur
menggunakan Sistem Budidaya lorong 1995
3) Demontrasi Kaji Tindak/Action Research: Pemupukan Sulfur di Lahan Sawah
Irigasi Pulau Lombok, 1996
4) Action Learning of Intercropping Legume and Non Legume Crops in Irrigated
Areas of Center Lombok, 2000
5) Pemanfaatan Embung untuk meningkatkan intensitas tanam di Lombok Selatan,
2006
6) Strategi Pengelolaan Lahan Pertanian di Kawasan Gili Trawangan Lombok Barat,
2007. Dana DPP Unram Tahun 2006/2007
7) Mengenali Faktor Biofisik Lahan Pembatas Pertumbuhan Tanaman Kopi dan Kakao
di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Barat, 2007. Dana SPP/DPP Unram
Tahun 2007
8) Pertanian Organik Sebagai Salah Satu Sistem Pertanian Ramah Lingkungan.
Penyuluhan bersama Mahasiswa KKN di Desa Merembu, Lombok Barat
9) Pemanfaatan Potensi air Tanah Dangkal untuk pengembangan Tanaman
hortikultura berbasis bedeng diLombok Selatan (2004-2007)

5. Training, Seminar, dan Workshops


1) Pelatihan Analisis Tanah, air , Tanaman dan Pupuk . Puslittanak Bogor, (November
1992)
2) Pengelolaan Lahan Kritis DAS Dodokan dan Jelateng Lombok Selatan. Bapedalda
Denpasar, 22 Desember 2000.
3) Pengaruh Hidrologi terhadap Lingkungan (Paper dipresentasikan pada kegiatan
AMDAL A 17 Desember-24 Desember 2000, PPLH Universitas Mataram)
4) Workshops on Improved Management of Rain fed Vertisols in Lombok
Aciar Project: Collaboration between La Trobe University and Mataram University
(12 - 16 February 2001).
5) Soil Physics Laboratory Workshop in La Trobe University (Melbourne, June 18 th –
July 17th , 2001)
6) Workshops of Review of Improved Soil Management of Rainfed Vertisols in West
Nusa Tenggara (ACIAR PROJECT) (Melbourne, June 14th –17th , 2003)
7) Workshops of Review of Improved Soil Management of Rainfed Vertisols in West
Nusa Tenggara (ACIAR PROJECT) (Mataram, Nov 19 th –Dec. 4th , 2004
8) Workshops of Review of Agronomic Aspect of Aciar Project SMCN/1999/2005:
Improved Soil Management of Rainfed Vertisols in West Nusa Tenggara (ACIAR
PROJECT) (Mataram, 30 April – 5 May, 2006
9) Workshops of Review of Improved Soil Management of Rainfed Vertisols in West
Nusa Tenggara (ACIAR PROJECT) (Mataram, 21 June , 2006
30

10) International Crop Science Conference, Brisbane September 26 th to October 2nd


2004
11) Australian Society Agronomy Conference, Perth 10-14 Sept, 2006
12) Workshops on Total Quality Management, Mataram University, 2006
13) Seminar Water management in Lombok. Faperta Unram, 2006
14) Seminar Iklim dan Kelautan: Kerjasama Stasiun Klimatologi Negara Bali dan Balai
Riset dan Observasi Kelautan Jembrana, Bali, 2006
15) Seminar Seasonal Climate Forcasting for better Irrigation system in Lombok,
Unram-Aciar, Mataram, 2006
16) Workshops Financial dan Economic Research Methods for natural Resource
Managers, Manila Phillipines, 9-13 januari, 2007
17) Pelatihan Applied approach (AA) Unram 2008
18) Scientific Writting Weorkshops, Denpasar 4 – 6 February, 2002. ACIAR, 2002.
19) Short Course on Experimental Design, 10 to 14 March, 2003. Denpasar. ACIAR

Mataram, 20 Mei, 2011


Yang membuat,

Ir. Sukartono, M.Agr


31

Biodata Anggota Peneliti 2.

1. Nama lengkap (dan gelar) : Prof.Dr.Ir.Wani Hadi Utomo


2. NIP : 130 518 965
3. Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 4 Desember 1949
4. Agama/jenis kelamin : Islam/laki-laki
5. Status perkawinan : Kawin, 3 anak
6. Pekerjaan : Guru Besar Universitas Brawijaya, Malang
7. Bidang Keahlian : Pemeliharaan laham/konservasi tanah
8. Alamat kantor : Jl. Veteran, Malang
Nomor telp : 0341 – 575830 ; 0341 – 551075
Fax : 0341 – 565420
9. alamat rumah : Jl. Tlogoagung No. 3 Tlogomas, Malang 65144
Nomor Telp : 0341 – 552744
E-mail : utomo_mlg@yahoo. com
10. Riwayat Pendidikan :
A. Pendidikan Formal :
a. Ir. Pertanian : Universitas Brawijaya, 1974
a. Doktor (PhD) Ilmu Pertanian : University of Adelaide, Australia 1981
B. Pendidikan Tambahan :
a. Short Course on Agronomy of Annual Crops : Asia-Australia University Scheme
(AAUCS), di UNHAS, Ujung Pandang, 1975
b. Short Course on Lab. Instrumentation, AAUCS, di UNIBRAW, Malang, 1976
c. Penataran Proses Belajar Mengajar Untuk Pendidikan Tinggi. Universitas
Brawijaya , tahun 1976.
d. Penataran P4 Tipe A. Propinsi Jawa Timur 1982
e. Penataran Akta Mengajar V. Universitas Brawijaya , Malang .1983.
f. Management and Evaluation of Post Graduate Program , Wageningen
University. 1985
g. The Use of Isotope for Soil- Plant Study, IAEA, Wina 1990
h. Penulisan Buku ajar. Ditjen Dikti. 1993
i. Farmer Participatory Research. CIAT – Asia Office, Rayong (Thailand) 1994

11. KARYA ILMIAH


I. DALAM JOURNAL ILMIAH DAN BUKU DI EDIT
1. Utomo.W.H. and Dexter. A.R. 1981. Effect of ageing on the compression
resistence and water stability of soil aggregates disturbed by tillage. Soil and
Tillage Res. (Amsterdam) 1 : 127 – 137
2. Utomo.W.H. and dexter, A.R. 1981. Tilth mellowing. Journal Soil Science
(London) 32 : 187 –m 201
3. Whitelly, G, Utomo, W.H, and Dexter, A.R. 1981. A comparison of
penetrometer pressure and pressure excerted by roots. Plant and soil
(Amsterdam) 61 : 351 – 364
4. Utomo, W.H. and Dexter, A.R. 1981. Soil friability. Journal Soil Science
(London) 32 : 203 – 211
5. Utomo, W.H. and Dexter, A.R. 1981. Age hardening of agricultural top soil.
Journal Soil Science 32 (3)
6. Utomo, W.H. 1981. Pore size distribution as influenced by ageing and wetting
and drying cycles. Agrivita (Malang) 4 (2)
7. Utomo, W.H. 1981. Effect of. P, Fe and Mn application on the growth and
yield of lowland rice (Agrivita) Malang 4 (2)
32

8. Utomo, W.H. 1981. The application of cate and nelson method for predicting
nitrogen critical level of maize crops. Agrivita (Malang)4 (4)
9. Utomo, W.H. and dexter, A.R. 1982. Changes in soil aggregate water stability
induced by wetting and drying cycles in unsaturatyed soil. Journal Soil Science
(London) 33 : 621 – 637
10. Utomo, W.H. and Udanarto, 1983. The possibility for usibng rain erosivity data
to evaluate cropping pattern Agrivita (Malang) 6 (2)
11. Guritno.B.and utomo, W.h. 1987. Cassava agronomic practices and research
in East Java , Indonesia, In Howeler, R. (ed). Cassava Breeding and Research
in Asia VI. Rayong Thailand
12. Utomo, W.H. dan Soetrisno,I. 1988. Dampak petak percontohan
pengemvbangan sumberdaya air dan pengendalian erosi di gubuk Klakah.
Jurnal Lingkungan dan Pengembangan (Jakarta). 8 (3)
13. Utomo, W.H. 1989. effect of chemical treatment on the thixotropic behavior of
cohesive soils. Agrivita (Malang) 12 (3)
14. Nasution, Z dan Utomo, W.H. 1989. Hubungan antara curah hujan,
penggunaaan lahan , dan karakteristik sungai dengan debit air DAS Brantas
Hulu. Buletin Pasca Sarjana UGM (Yogyakarta) 8 : 261 – 265
15. Utomo, W.H. and Islami, Titiek. 1989. Root system of maize crops as
influenced by soil tillage and soil amandment application. Agrivita ( Malang)
12 (3).
16. Utomo,W.H. and Setiyono.S.1989. Legume cover crops for red yellow Podzolic
soil. In Heide, J.van der (Ed). Nutrient Management for Food Production in
Tropical Farming Systems. IB – Haren, Netherland.
17. Utomo,W.H. dan Soedarmanto, 1989 Studi tentang dampak demoplot
terasiring dalam rangka usaha pelestarian tanah dan air di DAS Brantas Hulu.
Jurnal Penelitian Universitas Brawijaya (Malang). 1 (1)
18. Utomo, W.H. and Rejekiningrum, P. 1990. The study of soil structure in
Vulcanic sandy soil. The role of grass in soil aggregation. Agrivita (Malang) 13
(2)
19. Utomo,W.H. 1990. The use of Enceng gondok (Eichornia crassipens) for
agricultural soil ameliorant. Agrivita (Malang) 13 (2)
20. Utomo, W.H dan Soelistyari, H.T. 1990. Pengelolaan Daerah Aliran sungai
dengan pendekatan agroekologi, Jurnal Lingkungan dan Pembangunan
(Jakarta) 10 (1).
21. Utomo,W.H. 1990. The influence of meteorological conditions on evaporation
from tilled and non tilled soils. Majalah Ilmiah UNUD (Denpasar) 10 (15)
22. Utomo,W.H.1990. Pertumbuhan dan hasil jagung Hibrida pada pengolahan
tanah konservasi. Dalam Subandi, Sumarno, S, dan Widjono, A. (Eds). Prs.
Lokakarya Penelitian Komoditas dan Studi Khusus. 1989. Balitbang Deptan.
Jakarta.
23. Hairiah,K. and Utomo,W.H. and Heide, J.Vander.1992. Biomass production
and performance of leguminous cover crops on Ultisols, Agrivita (Malang). vol.
15
24. Utomo, W.H. and sitompul,S.M. and Noordwijk, Meine, van. 1992. Effect of
leguminous cover crops on subsequent maize and soybean crops on Ultisols
in Lampung. Agrivita (Malang) 15 (special edition)
25. Utomo,W.H., Suendarti, M. Islami.T, dan Drajad,M. 1993. Pengaruh inokulasi
Azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pasca panen padi
sawah. Agrivita (Malang) 16 (2)
26. Utomo,W.H. 1994. Pengelolaan sifat fisik tanah syarat mutlak untuk system
pertanian berkelanjutan. Majalah Gula (Pasuruan) 19 (1)
33

27. Utomo, W.H, Prastowo,B, Adisarwanto,T, Dacanny,E.V. and Kirchhof,G. 1996.


In Kirchhof,G. and So.H.B. (Eds). Management of Clay Soils. ACIAR Proc. No.
70. Canbera.
28. Adisarwanto.T, and Utomo, W.H., Kirchhof, G. and so. H.B. 1996, Response of
food legume crops to different soil management practices for rice-basesd
cropping systems. In Kirchoof, G. and so. H.B. (eds). Management of Clay
Soils. ACIAR Proc. 70. Canbera.
29. Kirchoof, G., So. H.B, Adisarwanto, T., Utomo, W.H, and Priyono, S. 1996.
Postrice climatic variability and legume yields. In Kirchhof,G. ang So, H.B.
(eds). Management of Clay Soils. ACIAR Proc. 70, Canbera.
30. Priyono,S., Kirchhof, G, So,H.B. and Utomo,W.H. 1996. Effect of puddling on
root growth and subsoil watr use of rainfed legumes after rice. In Kirchhof,G.
and So.H.B. (Eds). Management of Clay Soil. ACIAR. Proc.70. Canbera
31. Utomo,W.H. Suyamto,H, and Santoso,H. 1996. Farmer Participatory Research
in soil management transfer in Indonesia. In Howeler, R, (Ed) Cassava
Breeding, Agronomy and Farmer Participatory Research in Asia. CIAT – Asia
Office, Bangkok.
32. Kirchhof,G., Priyono,S. Utomo,W.H., Adisarwanto, T. and So., H.B. 2000. The
effect of soil pudding on the soil physical properties and the growth of rice
and post – rice crops. Soil and Tillage Res. (Amsterdam) 56 : 37 – 50
33. Kirchhof, G., So, H.B, Adisarwanto,T., Utomo, W.H., Priyono, S., and Prastowo
B. 2000. Growth and yield response of grain legumes to different soil
management practices after rainfed lowleand rice. Soil and Tillage Res.
(Amsterdam) 56 : 51 – 66
34. Utomo,W.H. 2001. Penilaian lahan kritis. Dalam Utomo, W.H. (Ed). Menuju
Pertanian Berkesinambungan . BEJIS Project (Australia) – Bapedalda Jawa
Timur – UNIBRAW Malang.
35. Utomo.W.H. 2001. Konservasi Tanah dan Air. Dalam Utomo, W.H. (Ed).
Menuju Pertanian Berkesinambungan . BEJIS Project (Australia) – Bapedalda
Jawa Timur – UNIBRAW Malang.
36. Susilowati, S.A., Widianto dan Utomo, W.H. 2001. Dampak Perkembangan
kota terhadap peresapan air tanah di Kota Malang. Biosain (J. Pasca Sarjana
UNIBRAW) 1 (2) 54 – 64.
37. Utomo, W.H., Suyamto, and Sinaga, A. 2001. Implementation of Farmer
Participatory Reserach ( FPR) in the transfer of cassava technology in
Indonesia. In Howeler, R. and S.L. Tan (eds.) Cassava Potential in Asia in
the 21st Century. CIAT-The Nippon Foundation, Ho Chi Minh City,Vietnam
38. Wargiono, J., Widodo, Y., and W.H. Utomo. 2001. Cassava agronomy
research and adoption of improved technology in Indonesia. In Howeler, R.
and S.L. Tan (eds.). Cassava Potential in Asia in the 21st Century. CIAT-The
Nippon Foundation, Ho Chi Minh City, Vietnam.
39. Utomo, W.H. dan Wisnobroro, E.I. 2007. Dari Konservasi tanah ke
Pemeliharaan lahan. Upaya pencapaian pertanian berkelanjutan. Dalam
Fahmudin Agus et al. (eds). Bunga Rampai Konservasi Tanah dan Air. MKTI.
Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta.
40. Wijayani, W., Wisnubroto, E.I., and Utomo, W.H. 2009. Sustainability of
Teak Forest Management in Indonesia ( submitted to Journal of Tropical
Forest Science)
41.Yunawati, E.I., Irawanto, D.I., Utomo, W.H. and Howeler, R. 2009. Land
husbandry for sustainable cassava production : 1. Farmers Based Technology
development; the main key of land husbandry ( to be published by the
journal of Applied Agricultural Research).
34

1. Utomo, W.H., Yunawati, E.I., Wisnubroto, E.I., and Basuki, N. 2009. Land
husbandry for sustainable cassava production : 2. Combating land degradation
by Crop Yield Improvement (submitted to Journal of Agronomy)
Dalam Bentuk Buku
1. Carson, B. and Utomo, W.H. 1986. Erosion and Sedimentation in Java. Ford
Foundation – Dept of Agriculture. Jakarta.
2. Utomo, W.H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.
3. Utomo, W.H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. IKIP. Malang
4. Islami, T. dan Utomo, W.H. 1995. Hubungan Tanah , Air dan Tanaman. IKIP
Semarang Press. Semarang.
5. Utomo, W.H. 2001. Menuju Pertanian Berkesinambungan Editor. BEJIS Project
(Australia) BAPEDALDA Jatim. PPLH. Unibraw, Malang.
6. Utomo, W.H. dan Irawanto, D.W. 2003. Penyusunan Agenda 21 Indonesia. PPLH
UNIBRAW-KLH.
7. Utomo, W.H. dan Irawanto, D.W. 2006.Pedoman Penyusunan Pengelolaan
Sampah. PPLH-UNIBRAW-KLH.

Malang, Mei 2011

Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo.


NIP 19491204 197412 1 001
35

CURRICULLUM VITAE

1. Nama Lengkap :
Prof. Ir. Suwardji, M.App.Sc., Ph.D
2. Umur/Jenis Kelamin :
52 tahun/Laki-laki
3. Bidang Keahlian :
Pengelolaan Lahan
4. Posisi dalam Tim :
Penanggung Jawab, merangkap anggota tim
5. Alamat :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering Tropika
(P3LKT) Universitas Mataram, Jln. Pendidikan 37 Mataram,
: NTB
Telepon/Fax/e-mail 0370 628143/ dryland-unram@plasa.com
6. Pendidikan Tinggi : a. Ir (Ilmu Tanah): Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta (1983)
b. M.App.Sc. dan Ph.D (1999), Charles Sturt University,
NSW, Australia)

7. Pengalaman Penelitian dan Publikasi (5 tahun terakhir):


a. Penysusunan Renstra Pengelolaan wilayah lahan kering di Propinsi NTB tahun
2003 - 2009
b. Inventarisasi lahan kritis di Propinsi NTB (sebagai tim anggota ahli, bekerjasa-
ma dengan BPDAS NTB, 2006)
c. Developing Strategy for Sustainable Soil and Crop Management (1990-1996),
Pengelolaan air dalam sistim rotasi tanaman di lahan kering (2006-2007),
d. Peningkatan produktivitas lahan kering melalui rotasi tanaman legume (2004-
2006),
e. Peningkatan efisiensi penggunan air melalui pengelolaan tanah dan tanaman
yang tepat (2007-sekarang)
f. Pengelolaan tanah konservasi untuk lahan kering (buku diterbitkan oleh
Mataram University Press (2003).
g. Pengelolaan Lahan Kering (buku, Maratam University Press, 2008)
h. Lebih dari 65 artikel ilmiah mengenai pengelolaan sumberdaya lahan kering,
dipublikasi di jurnal dan pertemuan ilmiah di tingkat nasional maupun
internasional
36

Nama : Ir. Sutriono, MP.


NIP. : 131 624 921
Pangkat/Gol./Jabatan : Asisten Ahli/IIIb/Penata Muda
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon/21 – 04 – 1959
Bidang Keahlian/Minat : Biologi Tanah
Alamat : Jl. Arya Banjar Getas Gg. Lumba lumba III/24
Gatep, Ampenan, Kodya Mataram, NTB
Telepon 0370 627132/081658322

Riwayat Pendidikan Tinggi

No Universitas dan Jurusan Gelar Bidang Keahlian/


(Tahun) Skripsi/Thesis
1. Faperta Unram, Jurusan Budidaya Ir Agronomi
Pertanian, PS Tanah dan Pupuk (1977-1982)
2. Jurusan Ilmu Tanah, UNIBRAW MP Biologi Tanah
(1989-1991)

Pengalaman Penelitian

1. Pengaruh pemberian beberapa sumber masukan organik terhadap produksi


kedelai di Vertisol Lombok (1996)
2. Kajian pemberian molibdenum dan inokulasi bakteri penambat N pada tanh
sawah di Kec. Purwodadi, Pasuruhan (1999, BPPS Depdiknas)
3. Kajian pengaruh perlakuan EM 4 dan persentasi bahan baku bokashi
terhadap efisiensi pemupukan nitrogen dan fosfor pada sayuran Taisim di
Psamment Lombok .
4. Scenario pengelolaan kesuburan tanah melalui pemanfaatan Crotalaria
juncea sebagai precursor penentu dosis pemupukan nitrogen dan fosfor di
lahan sawah

Mataram, 29 April 2011.


Yang bersangkutan/pembuat CV

Ir. Sutriono, MP
NIP. 131 624 921

Anda mungkin juga menyukai