BIDANG KEGIATAN
GAGASAN FUTURISTIK KONSTRUKTIF
Diusulkan oleh :
Ramadhan Susan Prayogo (F1D315022) 2015
Said Muhammad. Rasidin (F1D315024) 2015
UNIVERSITAS JAMBI
MUARO JAMBI
2019
PENGESAHAN PKM GAGASAN FUTURISTIK KONSTRUKTIF
1. Judul Kegiatan : Analisis Pendekatan Nilai Percepatan
Tanah Maksimum Berdasarkan Data
Gempa Bumi Provinsi Banten 2008-
2018 Menggunakan Metode Mc.Guirre
2. Bidang Kegiatan : PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rafida Aulia
b. NIM : F1D315009
c. Jurusan : Teknik Kebumian
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Slamet Riyadi No. 8, Kel. Sungai
Putri, Kec. Danau Sipin, Kota Jambi
081271462156
f. Email : rafida2310@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ichy Lucya Resta, S.Pd., M.Si
b. NIDN/NIDK : 201509072034
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln Gardu Kec. Kota Baru Kota Jambi
/
081313455066
Menyetujui,
Wakil Dekan
Menyetujui
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ketua Pelaksana
Fakultas Sains & Teknologi
Prof. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si. Ichy Lucya Resta, S.Pd., M.Si
NIP. 196003091988031001 NIDN/NIK. 201509072034
Sinopsis PKM-GFK
A. Tautan Youtube
B. Sinopsis
Setiap harinya diindonesia menghasilkan sampah sebesar 65 juta ton, tumpukan sampah
dapat menyebabkan berbagai masalah, baik itu dari segi kesehatan dan lingkungan, dari
segi kesehatan tumpukan sampah dapat menyebabkan penyakit korela, diare, tifus dan lain
sebagainya, sedangkan dari segi lingkungan rembesan limbah cair dari tumpukan sampah
dapat menyebabkan pencemaran air sungai, air laut dan air sumur di sekitarnya. Untuk
mencegah hal-hal tersebut maka dibutuhkan bank sampah untuk menangani dan membuat
sampah agar lebih teratur dan tertata. Pada dasarnya sampah terbagi menjadi dua, yaitu
sampah anorganik dan sampah organik, sampah anorganik dapat kita kurangi dengan
menggunakan prinsip 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (penggunaan kembali), dan
recycle (mendaur ulang). Sedangkan sampah organik dapat kita manfaatkan menjadi bahan
bakar biogas yang dapat menghasilkan listrik dan api kompor. Konsep dasar biogas sendiri
dengan memanfaatkan sampah organik yang didapatkan dari bank sampah kemudian
dimasukkan kedalam tabung kedap udara, didalam tabung tersebut akan terjadi reaksi
anaerob yang akan menghasilkan gas metana, kemudian gas tersebut dihubungkan
menggunakan selang ke kompor maka akan menghasilkan api pembakaran yang dapat
digunakan untuk memasak, kemudian gas metana dapat juga kita hubungkan ke generator
untuk menghasilkan listrik. Kemudian sisa sampah yang tidak mampu terurai dengan baik
saat reaksi anaerob dapat digunakan menjadi pupuk organic untuk tumbuhan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah
kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia yang
kemungkinan besar tersebar luas diseluruh Provinsi Jambi, situs ini merupakan
peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Candi tersebut
diperkirakan berasal dari abad ke-11M. Salah saru situs percandian peninggalan
Kerajaan Sriwijaya terletak di DesaTuo Sumay Kecamatan Sumay Kabupaten
Tebo. Tidak jauh dari situs Tuo Sumay ini seringkali ditemukan Batubata yang
diduga merupakan komponen dari bangunan sebuah percandiannya. Terakhir
ditemukan pada bulan Maret 2018 lalu.
Minimnya informasi tentang artefak yang terpendam di bawah permukaan
tanah merupakan suatu hambatan dalam proses eskavasi. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengukuran dengan metode pemetaan bawah permukaan di sekitar
daerah yang diduga terdapat artefak agar proses penggalian dapat dilakukan tanpa
menimbulkan kerusakan dan diperoleh hasil yang signifikan dan efisien (Rusmin
et al. 2015).
Metode yang digunakan untuk mengetahui bawa permukaan adalam
metode geofisika. Salah satu metoda geofisika yang biasa digunakan untuk
mengatahui bawah permukaan tanah dan sebaran candi adalah metoda resistivitas
(Griffiths and Barker, 1994; Arwananda dkk., 2016).
Metoda ini memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material untuk
mengetahui karakteristik dari suatu material. Metode ini terbukti mampu secara
efektif untuk mengetahui bangunan arkeologi karena dapat membedakan nilai
resistivitas yang mencolok antara bangunan yang berongga dan batuan yang
disekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat desain akuisis metode geolistrik pada daerah penelitian?
2. Bagaimana cara melakukan pengukuran metode geolistrik ?
3. Bagaimana cara melakukan pengolahan data metode geolistrik ?
4. Bagaimana cara menginterpretasikan sebaran situs purbakala ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat desain akuisisi metode geolistrik.
2. Mengetahui cara menggunakan alat ukur metode geolistrik.
3. Dapat melakukan pengolahan data resistivitas pada metode geolistrik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Candi Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan
sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV Masehi, meskipun
belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang diyakini juga
sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan
Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan di bidang ilmu
pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
Situs purbakala ini membentang dari barat ke timur di tepian Sungai
Batanghari sepanjang 7,5kilometer.Kompleks percandian ini dapat ditempuh
melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota Jambi sejauh 30 Km. Dari
sekitar 80 reruntuhan candi yang sudah diketahui, oleh masyarakat setempat
disebut Menapo, baru sebagian kecil yang sudah dipugar.
Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, sebuah bangunan menggunakan
batu merah. Candi-candi yang sudah dibangun dan bisa dikunjungi wisatawan
adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar
Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong2, dan kolam Talaga Rajo.
Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek percandian
ini. Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau
Lamo. Permasalahan terhadap keberadaan situs Candi Muaro Jambi, adalah
bersifat internal.
Minimnya dana yang dikluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro
Jambi untuk pemugaran dan renovasi, serta penggalian terhadap Menapo
atau Candi yang masih tertanam didalam bumi, hal ini yang menghambat
pembangunan pariwisata, yang ada di Muaro Jambi.
Serta akses menuju Candi yang belum maksimal, letak Candi Muaro Jambi
sendiri paling dekat dengan kota Jambi, hal ini merupakan keuntungan bila
dibandingkan dengan keberadaan objek wisata lain yang ada di Provinsi Jambi.
Kompleks percandian Muaro Jambi terletak pada tanggul alam kuno Sungai
Batanghari. Situs ini mempunyai luas 12 km persegi, panjang lebih dari 7
kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur
sungai. Situs ini berisi 61 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan
tanah (menapo) yang belum dikupas (diokupasi).
Dalam kompleks percandian ini terdapat pula beberapa bangunan berpengaruh
agama Hindu. Di dalam kompleks tersebut tidak hanya terdapat candi tetapi juga
ditemukan parit atau kanal kuno buatan manusia, kolam tempat penammpungan
air serta gundukan tanah yang di dalamnya terdapat struktur bata kuno.
Dalam kompleks tersebut minimal terdapat 85 buah menapo yang saat ini
masih dimiliki oleh penduduk setempat. Selain tinggalan yang berupa bangunan,
4
Dimana :
V = Beda potensial (mV)
I = Arus listrik (mA)
Dengan :
2𝜋
K= 1 1 1 1
( − )− ( − )
𝑟1 𝑟 2 𝑟3 𝑟4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Ulu Gedong DesaTuo Sumay Kecamatan
Sumay Kabupaten Tebo, di desa tersebut terdapat situs percandian Tuo Sumay,
dan beberapa temuan batubata yang diduga bagian dari candi yang sering
ditemukan disekitar daerah tersebut. Kegiatan penelitian direncanakan dilakukan
selama 3 bulan, bulan pertama merupakan kegiatan pengambilan data dilapangan
serta kegiatan prosesing dan analisis data dilakukan pada bulan ke-2 dan ke-3.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Empat elktroda yang terdiri dari dua elktroda arus, dan dua elektroda
potensial, kemudian satu Set Naniura Resistivitas Meter beserta kabel
penghubun, yang digunakan untuk mengukur resistivitas bawah permukaan.
2. General Positioning System (GPS), digunakan untuk menentukan titik
pengukuran.
3. Kompas, digunakan untuk menentukan azimuth pengukuran
4. Alat tulis, digunakan untuk mencatat hal penting selama pengukuran
5. Kamera, digunakan untuk dokumentasi lokasi anomali saat pengukuran.
3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu:
Mulai
Mulai
Desain Akuisisi
Raw Data
Software Res2Dinv
Interpretasi
Selesai
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
3 Perjalanan Rp 3,000,000
Jumlah Rp 7,000,000
Bulan
No Jenis Kegiatan 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2 Mobilitas Alat
3 Survey Pendahuluan
5 Pengolahan Data
6 Analisis Data
7 Penulisan Laporan
8
DAFTAR PUSTAKA
Lilik Hendrajaya,1990. Geolistrik Tahanan Jenis, Laboratorium Fisika BUmi.
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Teknologi Bandung
Tim Disporapar Tebo.2018. Lokasi Dugaan Candi di Dusun Ulak Bandung Desa
Tuo Sumay Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. http://disporapar.tebokab.go.id.
9
10
11
12
Perlengkapan
Penunjang Kuantitas Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Naniura Resistivity
Meter 1 Set x 7 Hari Rp 300,000 Rp 2,100,000
Total Rp 2,660,000
3 Kali x 3
Orang x 7
Konsumsi Peneliti Hari Rp 15,000 Rp 945,000
Total Rp 960,000
Total Rp 3,000,000
Total Rp 380,000
3 Perjalanan Rp 3,000,000
Jumlah Rp 7,000,000
16
Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Studi Ilmu (Jam/minggu) Uraian Tugas
Ketua, mengatur
dan mengawasi
jalannya semua
tahapan kegiatan
dan betanggung
jawab pada
Ramadhan proses
Susan P./ Teknik pengolahan dan
1 F1D315022 Geofisika Teknik 12 analisis data.
Bertanggung
jawab atas
kegaitan akuisisi
lapangan dan
Andri Tomi Teknik survey
2 F1D315008 Geofisika Teknik 12 pendahuluan
Bertanggung
jawab pada
tahapan
persiapan mulai
dari alat,
SM. Rasidin Teknik perizinan dan
3 F1D315024 Geofisika Teknik 12 transportasi.
17
18