Anda di halaman 1dari 146

KELAS SEGMENTAL PEDIATRI

SESI III

Levitating your preparations


BAB BAHASAN
IMUNOLOGI

HEMATOLOGI

NEUROLOGI

PEMBUATAN STATUS

PENULISAN RESEP DAN PENGHITUNGAN CAIRAN

Levitating your preparations


HIV

Levitating your preparations


• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus
golongan RNA yang spesifik menyerang sistem
imun/kekebalan tubuh manusia.

• AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah


sekumpulan gejala/tanda klinis pada pengidap HIV akibat
infeksi tumpangan (oportunistik) karena penurunan sistem imun

• Virus menyerang sistem kekebalan tubuh (limfosit T)


• Virus terdapat pada cairan tubuh :
➢ Darah
➢ Cairan mani
➢ Cairan vagina
➢ ASI

Levitating your preparations


PATOFOSIOLOGI

CARA PENULARAN

Levitating your preparations


PENULARAN HIV PADA ANAK FAKTOR RISIKO

>90% PENULARAN SECARA VERTIKAL

Intrauterine Labour Post Partum


5-10% 10-20% 5-20%

Risiko penularan tanpa menyusui 15-30%

Menyusui 6 bulan 25-35%

Menyusui 18-24 bulan 30-45%

Levitating your preparations


Fase alamiah HIV

FASE I Tubuh sudah terinfeksi HIV, namun pada pemeriksaan darahnya masih belum
WINDOW PERIOD ditemukan antibodi anti-HIV, berlangsung sekitar 2 – 3 bulan sejak infeksi awal,
penderita sangat mudah menularkan HIV

FASE II Asimptomatik hingga gejala ringan. Penderita dapat menularkan ke orang lain,
LATEN masa tanpa gejala rata-rata berlangsung 2 – 3 tahun, sedangkan dengan gejala
ringan 5 – 8 tahun, ditandai berbagai radang kulit seperti ketombe, folikulitis
yang hilang timbul walaupun diobati.

FASE III
Fase terminal infeksi HIV dengan kekebalan tubuh yang telah menurun drastis
AIDS
sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik, berupa
peradangan berbagai mukosa.

Levitating your preparations


Levitating your preparations
ANAMNESIS
BAYI/ANAK memerlukan tes HIV bila:
- Ibu atau ayah memiliki risiko untuk
1. Anak sakit (jenis penyakit yang berhubungan dengan HIV seperti TB terinfeksi HIV
Paru/mendapat OAT berulang, malnutrisi, pneumonia berulang, diare - Riwayat morbiditas yang khas
kronis berulang maupun yang sering ditemukan
2. Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dansudah mendapatkan pada penderita HIV
perlakuan pencegahan penularan dari ibu ke anak.
3. Untuk mengetahui status bayi/anak kandung dari ibu yang PEMERIKSAAN FISIK
didiagnosis terinfeksi HIV (pada umur berapa saja) - Demam berulang/kronis
4. Untuk mengetahui status seorang anak setelah salah satu saudara - BB turun progresif
kandungnya didiagnosis HIV; atau salah satu atau kedua orangtua - Diarepersisten
meninggal oleh sebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin - Kandidiasis oral
karena HIV - OMSK
5. Terpajan atau potensial terkena infeksi HIV melalui jarum suntik yang - Gagal tumbuh
terkontaminasi, menerima transfusi berulang dan sebab lain - Limfadenopati generalisata
6. Anak yang mengalami kekerasan seksual - Kelainan kulit
- Pembengkakan parotis

Levitating your preparations


UJI SEROLOGIS UJI VIROLOGIS
➢ Usia <18 bulan : menentukan ada/tidaknya ➢ Meneggakan diagnosis klinik (setelah usia 6
pajanan HIV minggu)
➢ Bila (+) = indikasi ibu terinfeksi HIV ➢ Direkomendasikan untuk diagnosis anak <
➢ Usia >18 bulan : uji diagnostik konfirmasi 18 bulan
➢ Anak usia <18 bulan terpajan HIV yg tampak ➢ Uji virologis pada usia 4 – 6 minggu/lebih
sehat dan belum dilakukan uji virologis --> cepat (pada bayi yang terpajan HIV sejak
dianjurkan uji serologis usia 9 bulan. lahir)
➢ Bila (+) --> uji virologis ➢ Bila uji virologis ke-1 pada bayi (+) --> terapi
ARV + cek uji virologis ke-2
➢ Hasil (+) --> inisiasi ARV

Levitating your preparations


Metode Langsung (Virologi) Tidak langsung (Serologi)
Jenis PCR DNA Ab kualitatif
PCR RNA Ab kuantitatif
Keuntungan Bisa tahu lebih dini Hasil pasti
Kekurangan Mahal Menunggu usia 18 bulan
Tetap perlu konfirmasi atau berkala

Waktu
pemeriksaan
• Antibodi Ibu dapat ditransfer ke janin melalui
plasenta
• Antibodi akan hilang sekitar usia 12-18
Uji Virologi Uji Serologi bulan
• Tes antibody → BUKAN alat diagnostic pada
usia < 18 bulan

4-6 bulan
4-6 minggu PCR 18 bulan
PCR HIV
HIV (DNA/RNA) Antibodi HIV
(DNA/RNA)

Levitating your preparations


INFEKSI HIV POSITIF BILA : INFEKSI HIV NEGATIF BILA :

▪ Dua kali Uji Virologi positif ▪ Tidak ada bukti klinis ataupun laboratoris
(+), usia berapa saja , adanya infeksi HIV,

ATAU DAN

▪ Usia > 18 bulan Uji Serologis ▪ Dua kali Uji Virologi negatif (-), pertama
positif (+) dilakukan pada usia > 4 minggu dan kedua pada
usia > 4 bulan, dan tidak pernah positif (+),

ATAU
▪ Dua kali atau lebih hasil Uji Serologis HIV
negatif pada usia > 6 bulan

Levitating your preparations


TATALAKSANA
REKOMENDASI IDAI
Intrauterine Labour Postpartum ARV profilaksis untuk bayi yang lahir
dari ibu terinfeksi HIV :
- Diberiksan saat usia 6 – 12 jam
kelahiran (paling lambat usia 72
jam)
Diagnostik ARV profilaksis - Bila bayi mendapat susu formula:
ARV profilaksis
ARV Pencegahan IO zidovudine 2x sehari
Persalinan SC
Profilaksis Nutrisi, - Bila bayi mendapat ASI: zidovudine
Imunisasi, dan nevirapine . Diberikan selama 6
TumBAng minggu (syarat ibu mendapat ART)

Levitating your preparations


REKOMENDASI IDAI

- Profilaksis Kotrimoksasol Harus diberikan untuk


semua bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV
sejak usia 6 minggu sampai infeksi HIV anak
disingkirkan
- Untuk mencegah Pneumonia Pneumocystis
Jiroveci (PCP) dan juga efektif mencegah
toksoplasmosis dan beberapa infeksi bakteri
lain spt: salmonella, Haemophilus,
Staphylokokus
- Dosis : 4 – 6 mg TMP/kgBB, setiap 24 jam,
setiap hari - Sediaan sirup 40 mg (TM)/5 ml
dan tablet 80 mg

Levitating your preparations


INISIASI ART

Levitating your preparations


LINI I 2 NRTI + 1 NNRTI
NNRTI

Levitating your preparations


LINI II

Levitating your preparations


ANAFILAKSIS

Levitating your preparations


Reaksi Anafilaksis Penyebab
-Reaksi sistemik akut pada individu → sensitif antigen - Makanan
-Reaksi hipersensitivitas tipe I (cepat) - Obat-obatan
-Reaksi antara antigen spesifik dan antibodi spesifik - Sengatan

Reaksi Anafilaktoid
-Secara klinis sama dengan anafilaksis
-Tidak disebabkan oleh reaksi antara antigen antibodi

Syok anafilaktik merupakan salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis


dan merupakan bagian dari syok distributifyang ditandai oleh adanya hipotensi
yang nyata akibat vasodilatasi mendadak pada pembuluh darah dan disertai
kolaps pada sirkulasidarah yang menyebabkan terjadinya sinkop dan kematian
pada beberapa pasien.

Levitating your preparations


Pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan
Sensitisasi basofil. Alergen yang masuk lewat kulit, mukosa saluran nafas atau saluran makan di
tangkap oleh makrofag. Makrofag segera mempresentasikan antigen tersebut kepada
Limfosit T, dimana ia akan mensekresikan sitokin (IL-4, IL-3) yang menginduksi Limfosit B
berproliferasi menjadi sel Plasma (Plasmosit). Sel plasma memproduksi Immunoglobulin (IgE)
spesifik untuk antigen tersebut. IgE ini kemudian terikat pada receptor permukaan sel Mast
(Mastosit) dan basofil

Levitating your preparations


Pemaparan ulang dengan antigen yang sama. Mastosit dan basofil melepaskan isinya yang
Aktivasi berupa granula yang menimbulkan reaksi pada paparan ulang. Pada kesempatan lain
masuk alergen yang sama ke dalam tubuh. Alergen yang sama tadi akan diikat oleh IgE
spesifik dan memicu terjadinya reaksi segera yaitu pelepasan mediator vasoaktif antara
lain histamine, serotonin, bradykinin dan beberapa bahan vasoaktof lain dari granula yang
disebut dengan istilah preformed mediators

Levitating your preparations


Terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek mediator yang dilepas
Efektor mastosit atau basofil dengan aktivitas farmokologik pada organ organ tertentu.
➢ Histamin memberikan efek bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang
nantinya menyebabkan edema, sekresi, mucus dan vasodilatasi.
➢ Serotonin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan bradykinin menyebabkan kontraksi
otot polos.
➢ Platelet activating factor (PAF) berefek bronkospasme dan meningkatkan permeabilitas
vaskuler, agregasi dan aktivasi trombosit.

Levitating your preparations


Levitating your preparations
HEMATOLOGI

Levitating your preparations


Topik Bahasan
ADB, Thalesemia, Anemia Hemolitik

ITP, Hemofilia

HSP

Leukemia

Limfadenopati, Penyakit pembuluh limfa

Levitating your preparations


ADB, Thalesemia, Anemia
Hemolitik

Levitating your preparations


PROSES PEMBENTUKAN ERITROSIT
• Sel induk
• Bahan pembentuk : besi, asam folat, vitamin B12,
protein
• Mekanisme regulasi : faktor pertumbuhan hemopoetik
dan hormone eritropoetin

• Umur hidup eritrosit 120 hari, setelah itu akan


mengalami proses penuaan, kemudian dikeluarkan
dari sirkulasi oleh system RES
• Bila terjadi <120 hari aka disebut hemolisis

Levitating your preparations


SKEMA DESTRUKSI ERITROSIT METABOLISME ZAT BESI

• 60% dalam eritrosit, 30% berada sebagai besi


cadangan dan hanya 20% berada dalam
berbagai organ lainnya seperti otot, enzim, dll

Levitating your preparations


Komposisi besi
Pengertian Nama Senyawa
Besi fungsional Senyawa yang befungsi dalam tubuh Hemoglobin,
myoglobin
Besi transportasi Besi berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk Transferin
mengangkut besi dari satu kompartmen ke kompartmen lain

Besi cadangan Senyawa besi yang dipersiapkan bila masukan besi berkurang Feritin, hemosiderin

Istilah-istilah lain :
Serum Iron (SI) Pengukuran konsentrasi besi yang terikat pada transferin dan bersikulasi di dalam darah.
Total Iron Binding Tes transferrin, tes untuk mengetahui kapasitas pengikatan besi oleh transferin
Capacity (TIBC)
Saturasi transferin Diukur dalam persentase, yaitu serum iron (SI: TIBC), peningkatan saturasi transferrin
mengindikasikan peningkatan besi dalam tubuh

Transferin

Levitating your preparations


Istilah laboratorium
Parameter Pengertian

MCV ( Mean Corpuscular Volume rata-rata sel darah


Volume) merah (eritrosit)

MCHC (Mean Corpuscular Jumlah rata-rata Hb di dalam


iron deficiency anemia) sebuah sel darah merah
(eritrosit)
MCH (Mean Corpuscular Konsentrasi Hb dalam sebuah Mengukur perbedaan ukuran sel darah
Hemoglobin) sel darah merah (eritrosit) merah (kelainan nya disebut Anisocytosis)

Hipokromik = MCH/MCHC < 30 (warna)


Mikrositer = MCV <80 (ukuran)
Makrositer = MCV > 100 (ukuran)

Levitating your preparations


NILAI NORMAL
PARAMETER NILAI NORMAL
Hemoglobin (Hb) Laki-laki : < 13 g/dL PMN MN
Perempuan & Anak usia 6-14 tahun : < 12 g/dL
Ibu Hamil & Anak 6 bln-6 tahun : < 11 g/dL Basofil Limfosit
White Blood Cell 4.000-10.000
(WBC)
Eosinofil Monosit
Platelet/ Trombosit 150.000-400.000
Indeks Eristrosit
Neutrofil
• MCV 80-100fl
• MCH > 30pg
• MCHC > 30% Shift to Right
Infeksi
Virus
Infeksi
Akut/
Shift to Left
Infeksi
Bakteri

Levitating your preparations


Nilai Normal

Levitating your preparations


Besi Serum

Menurun Normal

TIBC ˄ TIBC ˅
Feritin normal
Feritin ˅ Feritin N/˄

Besi sumsum Besi sumsum Elektroforesis Ring


tulang (-) tulang (+) Hb sideroblastik

Anemia Hb ˄ Anemia
ADB Sideroblastik
penyakit kronis HbF˄

Thalesemia
Non Hemolitik Hemolitik
Anemia defisiensi besi Thalasemia
Anemia Penyakit kronis Anemia hemolitik autoimun
Anemia megaloblastik
Anemia aplastik

Levitating your preparations


ADB (ANEMIA DEFISIENSI BESI)
• Definisi : anemia akibat kekurangan zat besi
untuk sintesis hemoglobin dan merupakan
defisiensi nutrisi terbanyak pada anak
• Tanda dan gejala
➢ Pucat
➢ Mudah Lelah, lemas, lunglai, tidak nafsu
makan, daya tahan tubuh turun
➢ Koilonikia, atropik glossitis, stomatitis
angularis, takikardia, gagal jantung

Levitating your preparations


Patofisiologi ADB

Persediaan
Muncul anemia
untuk
Cadangan besi hipokromik
eritropoesis
Kehilangan besi menurun (iron mikrositer (iron
berkurang (iron
depleted state) deficiency
defecient
anemia)
erythropoiesis).

Kekurangan besi pada


epitel serta enzim
menimbulkan gejala pada
kuku, epitel mulut dan
faring

Levitating your preparations


DIAGNOSIS ADB
HAPUSAN DARAH LENGKAP ANALISIS BESI
DARAH TEPI

• Hipokromik, • Hb < 7 gr/dl • Besi serum


mikrositer • Rdw >14,5 menurun
• Pencil cell • Hematokrit • Ferritin menurun
• Central pallor menurun • Tibc meningkat

Levitating your preparations


• Suplementasi besi diberikan kepada semua anak, dengan
TERAPI ADB prioritas usia balita (0-5 tahun), terutama usia 0-2 tahun

• Tablet besi => FeSO4 3-6 mg/kgbb dibagi


3 dodis
→Evaluasi 1 bulan kemudian → berespon
kenaikan Hb >2 → lanjutkan 2-3 bulan
setelah Hb normal
→Efek samping : mual, konstipasi

• Diet : tingkatkan konsumsi daging, vit C,


kurangi the dan susu
• Tranfusi darah : saat Hb <4 gr/dl => 2-3
ml/kgbb PRC, dengan premedikasi
furosemide; ada infeksi
REKOMENDASI IDAI 2011

1 bulan 2 bulan
Mulai Terapi Fe Respon (+) Evaluasi
Bila Hb≥2 g/dL
Levitating your preparations
Eri: menurun
Hb: menurun
Hct: menurun
MCV: normal
MCH: sedikit ↓
MCHC: sedikit ↓
RDW CV: ↑
NRBC: +

Anemia Hipokromik
normositer,
anisositosis

Leukosit:↑↑
netropenia,
limfositosis,
8 th, ♂ monositosis

Platelet: ↓

Levitating your preparations


• Definisi merupakan penyakit anemia hemolitik herediter (autosomal resesif)
TALASEMIA yang disebabkan oleh defek genetic pada pembentukan rantai globin

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


➢ Anak usia muda ✓ Hepatosplenomegali • Darah Lengkap: Hb , MCV , MCHC 
• Blood smear: hipokromik mikrositer,
➢ Pucat yang lama ✓ Ikterus anisositosis, poikilositosis, target sel,
retikulosit meningkat, sel tear drop,
➢ Mudah infeksi ✓ Facies coley/facoes rodent fragmented cell, normoblas +,
nucleated RBC, howell-jelly body
➢ Perut membesar ✓ Gizi buruk
• Gold standar: Hb elektroforesis
➢ Pertumbuhan terhambat ✓ Perawakan pendek • Foto polos kepala: hair on end
➢ Riwayat transfuse berulang ✓ Pubertas terlambat • Mentzer index (MCV/RBC):
membedakan ADB dan thalasemia (<13:
➢ Riwayat keluarga talasemia thalasemia, >13: ADB)

Normal

Levitating your preparations


Levitating your preparations
THALASEMIA
Secara Molekular Secara Klinis
Thalasemia Alfa Thalasemia Beta Thalasemia Minor Thalasemia Mayor
↓ sintesis rantai ↓ sintesis rantai Umumnya tidak Gejala terlihat,
Alfa Beta bergejala, membutuhkan
pembawa transfusi darah
sifat/trait, tidak rutin
membutuhkan
transfusi darah,
dapat hidup normal

HbA HbA2 HbF HbH Hb Bart


Alfa     
Beta   

Levitating your preparations


TATALAKSANA TALASEMIA
TRANSFUSI DARAH MEDIKAMENTOSA
Bila :
• Asam folat 2x1 mg/hari
• Hb< 7 g/dL => diperiksa 2
kali berturutan, jarak 2 minggu • Vit E 2x200 IU/hari
• Vit C 2-3 mg/kg/hari saat pemberian Deferioksamin
• Hb >7 g/dL dengan facies Kelasi besi bila:
cooley, gangguan tumbuh ✓Ferritin >1000 ng/ml
kembang
✓Transfusi 3-5 L/ 10-20 kali
• Transfusi sampai hb 10-11 g/dL ✓Terjadi gangguan fungsi jantung
✓Berikan parenteral (desferioksamin), oral (deferasirox)

Levitating your preparations


Seorang anak perempuan umur 14 tahun dibawa ibunya ke poliklinik karena keluhan sering lemas dan

1 mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya tampak pucat. Riwayat
pasien pernah mengalami keluhan serupa saat masih kecil dan mendapatkan transfuse darah.
Pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m, laju napas 24x/, suhu 36.5OC. Pemeriksaan
fisik konjungtiva anemis (+) splenomegaly (+). Hasil lab DL Hb 9 g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit
198.000/mm3, hapusan darah tepi didapatkan anemia hipokromik mikrositik. Dilakukan pemeriksaan
Hb elektroforesis didapat hasil HbA, HbF dan HbA2 turun, HbBart (+). Apakah diagnosis pasien
tersebut?

a. Talasemia alfa minor


b. Talsemia alfa mayor
c. Talasemia beta minor
d. Talasemia beta intermediet
e. Talasemia beta mayor

Levitating your preparations


Seorang anak perempuan umur 14 tahun dibawa ibunya ke poliklinik karena keluhan sering lemas dan

1 mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya tampak pucat. Riwayat
pasien pernah mengalami keluhan serupa saat masih kecil dan mendapatkan transfuse darah.
Pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m, laju napas 24x/, suhu 36.5OC. Pemeriksaan
fisik konjungtiva anemis (+) splenomegaly (+). Hasil lab DL Hb 9 g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit
198.000/mm3, hapusan darah tepi didapatkan anemia hipokromik mikrositik. Dilakukan pemeriksaan
Hb elektroforesis didapat hasil HbA, HbF dan HbA2 turun, HbBart (+). Apakah diagnosis pasien
tersebut?

a. Talasemia alfa minor


b. Talsemia alfa mayor
c. Talasemia beta minor
d. Talasemia beta intermediet
e. Talasemia beta mayor

Levitating your preparations


ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUN (AIHA)
Keywords Transfusi tidak cocok, Hb makin turun ketika transfusi
Etiologi Adanya antibodi terhadap eritrosit (ec idiopatik, penyakit autoimun lain)
Pemeriksaan Fisik Mata anemis, pucat, hepatosplenomegali, ikterik
Penunjang Darah Lengkap: Hb , MCV N, MCHC N, bilirubin total  dengan dominan bilirubin
indirek
Blood smear: normokromik normositer, mikrosferosir, fragmentosit, polikromasia,
retikulositosis,
Gold standar: Coomb test (+), direct antiglobulin test (+)
Terapi Steroid, imunoglobulin, splenektomi, plasmaferesis, transfusi washed red cells

Keyword : Riwayat tranfusi tidak cocok,


klinis anemis +ikterik, coomb test (+)

Levitating your preparations


Patofisiologi

Hemolisis
Pemecahan dilakukan oleh RES
Disebabkan oleh eritrosit dalam (reticuloendotelial
proses hemolisis pembuluh darah system) di limpa,
sebelum waktunya hati, sumsung
tulang

Levitating your preparations


Levitating your preparations
Hemolytic Disease of Newborn
• Terjadi selama kehamilan (antibody ibu menyerang antigen janin)
• Gejala klinis muncul pada bayi baru lahir 0-24 jam pertama
• Penunjang: DL, Golongan Darah Ibu-Bayi, Bilirubin, Coombs test

Rhesus inkompetibel
• Gejala berat/lethal
• Eritroblastosis fetalis(hydrops fetalis)
• Ibu Rh (-) dengan Janin Rh (+)

ABO inkompetibel
• Gejala ringan (anemis + ikterik)
• Perbedaan golongan darah

Levitating your preparations


Levitating your preparations
Levitating your preparations
Levitating your preparations
Levitating your preparations
Levitating your preparations
2
Bayi baru lahir 6 jam yang lalu dirujuk oleh bidan ke RS karena tampak pucat dan ikterik.
Riwayat persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS
8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV.
Pemeriksaan lab : Hb 9 g/dL, Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit
160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi B rhesus negatif.
Apakah diagnosa pasien ini?

a. Anemia
b. Asfiksia neonatorum
c. Sepsis neonatorum
d. Inkompatibilitas Rhesus
e. Inkompatibilitas ABO

Levitating your preparations


2 Bayi baru lahir 6 jam yang lalu dirujuk oleh bidan ke RS karena tampak pucat dan ikterik.
Riwayat persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS
8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV.
Pemeriksaan lab : Hb 9 g/dL, Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit
160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi B rhesus negatif.
Apakah diagnosa pasien ini?

a. Anemia
b. Asfiksia neonatorum
c. Sepsis neonatorum
d. Inkompatibilitas Rhesus
e. Inkompatibilitas ABO

Levitating your preparations


Seorang laki-laki usia 11 tahun bersama orangtuanya datang ke poliklinik dengan keluhan
lemas dan pusing sejak 1 bulan ini. Tidak ada riwayat demam, mual dan muntah, BAB dan
3 BAK dalam batas normal. Ini merupakan keluhan pertama yang dialami pasien. Tidak
didapatkan riwayat keluarga dengan keluhan serupa. Tanda vital TD 105/70 mmHg,
nadi 88x/menit, RR 24x/menit, suhu 36 C. Pemeriksaan fisik dijumpai konjungtiva anemis,
sklera ikterik dan pembesaran hepar dan lien. Hasil laboratorium Hb 6,8 g/dL, Hct 28%,
Leukosit 4500/µL, Trombosit 234000/µL, hapusan darah tepi anemia normositik
normokromik dan Coomb test (+). Apakah diagnosis pasien?

a. Anemia penyakit kronis


b. Anemia defisiensi besi
c. Talasemia
d. Anemia hemolitik
e. Anemia aplastik

Levitating your preparations


Seorang laki-laki usia 11 tahun bersama orangtuanya datang ke poliklinik dengan keluhan
lemas dan pusing sejak 1 bulan ini. Tidak ada riwayat demam, mual dan muntah, BAB dan
3 BAK dalam batas normal. Ini merupakan keluhan pertama yang dialami pasien. Tidak
didapatkan riwayat keluarga dengan keluhan serupa. Tanda vital TD 105/70 mmHg,
nadi 88x/menit, RR 24x/menit, suhu 36 C. Pemeriksaan fisik dijumpai konjungtiva anemis,
sklera ikterik dan pembesaran hepar dan lien. Hasil laboratorium Hb 6,8 g/dL, Hct 28%,
Leukosit 4500/µL, Trombosit 234000/µL, hapusan darah tepi anemia normositik
normokromik dan Coomb test (+). Apakah diagnosis pasien?

a. Anemia penyakit kronis


b. Anemia defisiensi besi
c. Talasemia
d. Anemia hemolitik
e. Anemia aplastik

Levitating your preparations


ITP, Hemofilia, HSP

Levitating your preparations


Levitating your preparations
PT
APTT

Levitating your preparations


Kelainan Hemostasis dan Koagulasi

Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler

Hemofilia Defisiensi Vitamin K Henoch schonlein


ITP purpura (HSP)

- Riwayat post Infeksi - Hemofilia A : faktor VIII - Ry. Belum disuntuk - Purpura di ekstremitas
- Hemofilia B : faktor IX vit.K sejak lahir bawah atau daerah yang
- Purpura/ptekie pada kulit
Ry kekurangan ASI terkena penekanan
dan mukosa - Diturunkan X-linked
recessive - Defisiensi faktor II, VII, - Nyeri sendi/otot, nyeri
- Trombositopeni
IX, X perut, melena
- BT >>> - >>laki-laki
- PT >> APTT>> Autoimun vasculitis
- Comb Test (+) -Memar, perdarahan paska
trauma, bengkak sendi - CT >> LED meningkat
Terapi: Steroid,
- APTT >> Terapi: Injeksi vitamin Terapi: Steroid,
Imunosupresan, Transfusi TC
K, transfusi FFP Imunosupressan
- CT >>
Terapi: Transfusi faktor
VIII/IX

Levitating your preparations


Levitating your preparations
Seorang anak laki-laki berumur 3 tahun datang dibawa ibunya ke
Polklinik RS dengan keluhan muncul bintik-bitik merah pada tangan dan kaki sejak 3 hari
4 yang lalu. Tidak ada keluhan demam atau keluhan yang lain. Namun riwayat 3 minggu
sebelumnya pasien mengalami batuk pilek, periksa ke dokter dan dikatakan karena infeksi
virus. Nadi 96x/m, RR 28x/m, suhu 36.5 C. Pemeriksaan fisik didapatkan petekie di
dada dan ekstremitas. Dari hasil laboratorium ditemukan Hb 12 gr/dL, Hct 39%, leukosit
6000/mm3, trombosit 46000 /mm3, PT dan aPTT normal. Apakah patomekanisme yang
mendasari penyakit pasien?

a. Gangguan trombosit
b. Gangguan pembekuan dan trombosit
c. Gangguan pembekuan dan vaskular
d. Gangguan pembekuan
e. Gangguan fibrinolisis

Levitating your preparations


Seorang anak laki-laki berumur 3 tahun datang dibawa ibunya ke
Polklinik RS dengan keluhan muncul bintik-bitik merah pada tangan dan kaki sejak 3 hari
4 yang lalu. Tidak ada keluhan demam atau keluhan yang lain. Namun riwayat 3 minggu
sebelumnya pasien mengalami batuk pilek, periksa ke dokter dan dikatakan karena infeksi
virus. Nadi 96x/m, RR 28x/m, suhu 36.5 C. Pemeriksaan fisik didapatkan petekie di
dada dan ekstremitas. Dari hasil laboratorium ditemukan Hb 12 gr/dL, Hct 39%, leukosit
6000/mm3, trombosit 46000 /mm3, PT dan aPTT normal. Apakah patomekanisme yang
mendasari penyakit pasien?

a. Gangguan trombosit
b. Gangguan pembekuan dan trombosit
c. Gangguan pembekuan dan vaskular
d. Gangguan pembekuan
e. Gangguan fibrinolisis

Levitating your preparations


Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan muncul bintik-bintik kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
5 dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam. Riwayat sebelumnya pasien batuk dan
pilek. Pasien pernah mengalami keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini
lebih berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura dan makula eritematosus
pada kedua ekstremitas bawah. Hasil lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit 4.700/µL,
Trombosit 412.000/µL, LED meningkat, CT normal, PT dan APTT normal. Apakah diagnosis
pasien?

a. Idiopathic thrombocytopenic purpura


b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. Diseminate Intravascular Coagulation

Levitating your preparations


Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan muncul bintik-bintik kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
5 dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam. Riwayat sebelumnya pasien batuk dan
pilek. Pasien pernah mengalami keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini
lebih berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura dan makula eritematosus
pada kedua ekstremitas bawah. Hasil lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit 4.700/µL,
Trombosit 412.000/µL, LED meningkat, CT normal, PT dan APTT normal. Apakah diagnosis
pasien?

a. Idiopathic thrombocytopenic purpura


b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. Diseminate Intravascular Coagulation

Levitating your preparations


Leukemia

Levitating your preparations


LEUKEMIA
TANDA DAN GEJALA

• Pucat, lemas, perdarahan,


demam, BB turun, nyeri sendi,
hepato-splenomegali,
pembesaran KGB, manifestasi
klinis multi organ/sistem

Levitating your preparations


Aurer Rod Limfoblast

Kromosom Filadelpia Smudge cell


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• DL, Leukositosis, anemia dan/atau
trombositopenia

• GOLD STANDARD:
Analisis Sumsum tulang

Levitating your preparations


6
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan
mudah sakit, sering demam, tubuh mudah lebam dan sering mimisan. Pada pemeriksan fisik
ditemukan anemis, hepatomegali dan ptekie pada ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
Hb 9 g/dL, Hct 25%, leukosit 67000/µL, trombosit 130.000/µL, sel blast 26% dan
ditemukan gambaran Auer rod. Apakah diagnosis pasien?

a. Leukimia limfositik kronik


b. Leukimia limfositik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik

Levitating your preparations


6
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan
mudah sakit, sering demam, tubuh mudah lebam dan sering mimisan. Pada pemeriksan fisik
ditemukan anemis, hepatomegali dan ptekie pada ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
Hb 9 g/dL, Hct 25%, leukosit 67000/µL, trombosit 130.000/µL, sel blast 26% dan
ditemukan gambaran Auer rod. Apakah diagnosis pasien?

a. Leukimia limfositik kronik


b. Leukimia limfositik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik

Levitating your preparations


LIMFADENOPATI, PENYAKIT
PEMBULUH LIMFA

Levitating your preparations


Limfadenopati (Pembesaran KGB)

Benjolan di KGB, coli,


LIMFOMA supraclavikula,mediastinum

• Proses keganasan : BB
Tanda dan Gejala: asimptomatis
turun, demam, keringat
Sistemik (+): symptoms B
malam (symptoms B)
• Tipe : Limfoma hodkin,
non hodkin Berhubungan dengan infeksi EBV, Dx:
biopsy (FNAB, biopsy eksisis) limfonodi
• Lokasi biasanya lebih dan LDH (untuk lihat prognosis)
dari 1 KGB

Tx: Kemoterapi; No Surgery

Levitating your preparations


Biopsi eksisi (GOLD STANDAR) atau FNAB
LIMFOMA

• Proses keganasan : BB
turun, demam, keringat
malam (symptoms B)
• Tipe : Limfoma hodkin,
non hodkin
• Lokasi biasanya lebih
dari 1 KGB
HODGKIN NON-HODGKIN
• Distribusi usia bimodal 14-15 • Distribusi usia dewasa muda
tahun dan usia > 50 tahun • Giant cell atau Read Sternberg
• Giant cell atau Read cell/ owl cell (-)
Sternberg cell/ owl cell (+) • Gambaran sel uniforms

Levitating your preparations


Limfadenopati (Pembesaran KGB)

LIMFADENITIS

• Proses inflamasi: demam,


nyeri, merah, leukositosis
• Spesifif (TB): klinis TB (+),
FNAB → necrosis
caseosa
• Non Spesifik (bukan TB,
bisa bakteri atau virus):
Tb masuk Sampai paru Fagositosis Kuman mati
FNAB serbukan sel MN lewat droplet
(viral), PMN (bacterial)
Diam di mukosa Penyebaran Multifikasi
orofaring limfogen kuman

Dibawa ke Reaksi
Fagosit Makrofag inflamasi
KGB

Dibawa ke tonsil Limfadenitis Tb

Levitating your preparations


Topik Bahasan
Kejang dengan Demam

Kejang tanpa Demam

Status Neurologi

Levitating your preparations


Kejang Demam

Levitating your preparations


Definisi EPIDEMIOLOGI

• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak • Laki-laki>>
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh • 2-4% dari populasi anak
(suhu di atas 380C, dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang 6 bulan - 4 tahun
tidak disebabkan oleh proses intrakranial. • 80 – 90% merupakan
kejang demam sederhana
Keterangan: • 20% kasus kejang demam
kompleks
• Gangguan elektrolit (-) • 8% berlangsung > 15’
• Riwayat kejang tanpa demam (-) • 16% berulang dalam
• Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang demam, waktu 24 jam
namun jarang sekali • 2 – 4% berkembang
• < 1 tahun : kejang neonatus menjadi epilepsi

Levitating your preparations


Diagnosis KD tidak selalu
mudah

• Ensefalopati dengan
demam, ensefalitis dan
meningitis.
• Mengigil pada demam
(sianosis peribukal)
• Agitasi atau delirium pada
keadaan demam
• Epilepsi yang di presipitasi
demam

Levitating your preparations


Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Kompleks

Di bawah 15 menit ≥15 menit


Kejang umum (seluruh tubuh) Kejang fokal (salah satu
anggota tubuh saja)
1 kali dalam 24 jam >1 kali dalam 24 jam
*semua harus terpenuhi *salah satu terpenuhi

❑ Kejang demam lama atau fokal dapat berhubungan dengan kerusakan otak

Levitating your preparations


Febrile Seizure Plus (FS+) Generalized Epilepsy With Febrile Seizure
Plus (GEFS+)
• Berhubungan dengan SCN1A, • Sindrom KD yang khas dengan berbagai
GABRG2 bangkitan kejang afebrile
• Kejang demam yang menetap • Kejang demam → kejang tanpa demam →
sampai umur > 6 th kejang demam
• Kejang sangat sering > 13 kali • KD menetap s/d umur 6 th – mid adolescence
pertahun • Familial – autosom dominan (Scan1B-19q;
• Biasanya hilang umur > 12 tahun Scan1A-2q)
• Serangan kejang umum afebril: tonik-klonik /
mioklonik / atonik / absence / epilepsi lobus
temporal*

Levitating your preparations


DIAGNOSIS

Levitating your preparations


Manajemen Umum Ketika Kejang
• Kendorkan pakaian ketat terutama disekitar leher
• Tidak sadar → posisikan supine dengan kepala miring
• Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung
• Jangan memasukkan sesuatu apapun ke dalam mulut
• Ukur suhu, observasi dan catat lama serta bentuk kejang
• Tetap dampingi pasien selama kejang
• Berikan diazepam rektal → jangan diberi bila kejang telah berhenti

Levitating your preparations


TATALAKSANA

Levitating your preparations


Levitating your preparations
Pemberian obat pada saat demam Intermiten
→ diberikan hanya pada saat demam, 48 jam pertama

Rumatan

Levitating your preparations


Rumatan

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :


• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan
• Temperatur yang rendah saat kejang
• Cepatnya kejang setelah demam

Levitating your preparations


TETANUS NEONATORUM

Levitating your preparations


Bacillus clostridium tetani → mengeluarkan toksin tetanospasmin
Etiologi
(bekerja di kornu anterior medulla spinalis)

• Luka tusuk kotor, tali pusat yg dipotong tidak steril, di tolong dukun
Penularan • Makin proximal luka makin cepat timbul gejala

Tanda & Gejala Pada bayi baru lahir muncul pada hari ke 3-14,
• trismus (rahang kaku) (mulut mencucu seperti ikan)
• sulit menyusui (karena trismus),
• Risus sardonicus (wajah menyeringai seperti singa),
• leher kaku, kesulitan menelan, opistotonus (punggung melangkung)

• Antitoksin Human Tetanus Imunoglobulin/ Equine antitoksin


Tx • Rawat di ruang agak gelap
• Pencegahan: pemberian imunisasi (TT, DPT, DT), pemotongan tali
pusat yg steril

Levitating your preparations


MENINGITIS

Levitating your preparations


Definisi Infeksi pada lapisan meningen

Etiologi • bakteri, virus, tbc

Tanda & Gejala • Demam, sakit kepala berat, mual /muntah hebat, leher dan tulang punggung kaku. Kejang
(tak seperti kejang demam), kelumpuhan saraf kranialis (misalnya saraf muka, terjadi
asimetris, kalo menekuk alis dia tidak asimetris)

• Pemeriksaan fisik → kelumpuhan saraf kranialis (mulutnya akan mencong, tertarik ke saraf
Pemfis yang normal), gangguan penglihatan, pupil edema

• Laboratorium → DL, cairan serebrospinal ( keruh, sel 1000-60.000/mm³, protein 100-1000


Lab mg/dl, glukosa < 40 mg/dl, warnanya keruh, hasil lab ini sangat membantu untuk
mendiagnosis

Tx • antibiotika (kombinasi ampicilin+ keloramfenikol, sefotaksim, seftriaxon) selama 10-14 hari.


• Obat simtomatik, (antipiretik,antikonvulsan untuk kejangnya ), antiinflamasi

Levitating your preparations


MENINGITIS TB

Levitating your preparations


STADIUM MENINGITIS TB

•Terapi : sesuai antibiotic tb


• 2 bulan I :INH, rifampicin,
pirazinamid, etambutol.
• 8 bulan II : INH & rifampicin
• Prednison : 1-2 mg/kg bb, 6-8
minggu (anti inflmasi)

Levitating your preparations


Hasil CSF Meningitis

Xantochrome
(kekuningan)

Levitating your preparations


7
Bayi 2 minggu dibawa ke IGD karena kaku dan kejang pada tangan dan kaki. Riwayat
persalinan ditolong dukun. Pemeriksaan fisik mulut mencucu, trimus, perut teraba keras,
ekstrimitas spastik. Diagnosis?

A. Meningitis bakteri
B. Meningitis TB
C. Ensefalitis
D. Tetanus Neonatorum
E. Kejang demam

Levitating your preparations


7
Bayi 2 minggu dibawa ke IGD karena kaku dan kejang pada tangan dan kaki. Riwayat
persalinan ditolong dukun. Pemeriksaan fisik mulut mencucu, trimus, perut teraba keras,
ekstrimitas spastik. Diagnosis?

A. Meningitis bakteri
B. Meningitis TB
C. Ensefalitis
D. Tetanus Neonatorum
E. Kejang demam

Levitating your preparations


8
Laki-laki 4 tahun dibawa ke IGD karena kejang pada tangan dan kaki 10 menit. Kejang
sudah dialami 2 kali. Nadi 110x/m, RR 24x/menit, suhu 39,5C, BB 15kg. Terapi awal?

a. Diazepam 10mg per rectal


b. Diazepam 5mg per rectal
c. Diazepam 5mg IV
d. Fenitoin 300mg IV
e. Fenobarbital 30mg IV

Levitating your preparations


8
Laki-laki 4 tahun dibawa ke IGD karena kejang pada tangan dan kaki 10 menit. Kejang
sudah dialami 2 kali. Nadi 110x/m, RR 24x/menit, suhu 39,5C, BB 15kg. Terapi awal?

a. Diazepam 10mg per rectal


b. Diazepam 5mg per rectal
c. Diazepam 5mg IV
d. Fenitoin 300mg IV
e. Fenobarbital 30mg IV

Levitating your preparations


9
Laki-laki 4 tahun dibawa ke IGD karena kejang pada tangan dan kaki 10 menit. Kejang
sudah dialami 2 kali. Nadi 110x/m, RR 24x/menit, suhu 39,5C, BB 15kg. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


9
Laki-laki 4 tahun dibawa ke IGD karena kejang pada tangan dan kaki 10 menit. Kejang
sudah dialami 2 kali. Nadi 110x/m, RR 24x/menit, suhu 39,5C, BB 15kg. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


10
Perempuan 3th dibawa ke IGD karena kejang. Demam sejak 5 hari yang lalu. Kejang 15
menit sekali, muntah (+). TD 80/45mmHg, nadi 110x/menit, suhu 39C, meningeal sign (+).
Hasil pemeriksaan lumbal pungsi warna keruh, protein meningkat, glukosa menurun, dominan
PMN. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


10
Perempuan 3th dibawa ke IGD karena kejang. Demam sejak 5 hari yang lalu. Kejang 15
menit sekali, muntah (+). TD 80/45mmHg, nadi 110x/menit, suhu 39C, meningeal sign (+).
Hasil pemeriksaan lumbal pungsi warna keruh, protein meningkat, glukosa menurun, dominan
PMN. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


11
Laki-laki 10th dibawa ke IGD karena kejang-kejang. Kejang di seluruh tubuh selama 30
menit. Suhu 40C. Leher kaku. Hasil pemeriksaan lumbal pungsi warna kekuningan, protein
meningkat, glukosa menurun, dominan limfosit. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


11
Laki-laki 10th dibawa ke IGD karena kejang-kejang. Kejang di seluruh tubuh selama 30
menit. Suhu 40C. Leher kaku. Hasil pemeriksaan lumbal pungsi warna kekuningan, protein
meningkat, glukosa menurun, dominan limfosit. Diagnosis?

a. Kejang demam sederhana


b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis bakteri
d. Meningitis TB
e. Tetanus neonatorum

Levitating your preparations


Kejang tanpa Demam
• Epilepsi
• Status Epileptikus
• Toksoplasmosis cerebral

Levitating your preparations


1. EPILEPSI: Minimal 2x kejang dengan jarak >24 jam
2. STATUS EPILEPTIKUS: kejang terus menerus minimal 30 menit
atau kejang minimal 2x tanpa periode sadar antar kejang
3. TOKSOPLASMOSIS CEREBRAL: infeksi tokso di otak, sering
pada orang HIV/suka main kucing

Levitating your preparations


Epilepsi
Penyakit otak yang ditandai oleh: Faktor risiko epilepsi
1. Minimal 2 bangkitan kejang spontan 1. kejang demam kompleks → anak2 <5thn besar
dengan jarak lebih 24 jam (kalo dlm kemungkinan terkena demam kejang, kalo terus itu
24jam ada 2/lebih kejang maka itu blm berulang maka dpt menyebabkan focus epilepsi
epilepsy, tapi msh observasi konvulsi. Kalo 2. Adanya riwayat epilepsi dalam keluarga
hari ini kejang terus & hari lagi kejang 3. Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf
baru bisa kemungkinan itu epilepsy.) sebelum anak menderita kejang demam
2. Satu bangkitan kejang spontan dan risiko
tinggi berulangnya kejang Insiden ➔ 5-10/100.000 penduduk
3. Bangkitan kejang tersebut merupakan
sindrom epilepsi

Levitating your preparations


Lama kejang
Klasifikasi Bangkitan kejang
1. Parsial ➔ Kejang separuh tubuh Kejang < 5 menit Sebagian besar berhenti sendiri
atau satu ekstremitas/fokal
2. umum ➔ Kejang seluruh tubuh Kemungkinan akan menjadi status epileptikus
Kejang > 5 menit Kejang berulang kemungkinan akan menajdi
kejang selanjutnya
Klasifikasi berdasarkan faktor etiologi
1. Epilepsi idiopatik → tdk tau Tdk berhenti-henti &
Kejang 15 menit Kejang lama namanya
penyebabnya apa
2. Epilepsi simptomatis ➔ tumor
otak, pasca trauma, pasca Diantara 2 kejng tidak sadar
encefalitis Kejang 30 menit Status epilepticus → sdh ke PICU

Status epileptikus refrakter


Kejang 60 menit
Memerlukan perawatan ICU

Sdh diberikan obat macam-macam tetap kejang

Levitating your preparations


Sindrom epilepsi
• Epilepsi yang ditandai dengan sekumpulan gejala
klinis yang terjadi bersama-sama meliputi jenis Diagnosis
serangan, etiologi, anatomi, faktor pencetus, umur
onset, berat penyakit, kronisitas, dan kadang- Kadang-kadang diagnosis tidak selalu mudah
kadang prognosis Ada 3 hal pokok diagnosis
1. diagnosis etiologi
Contoh : Nice to know 2. diagnosis jenis serangan
3. diagnosis sindrom epilepsi
1. Epilepsi sylvian
2. Epilepsi pada anak dengan paroksismalitas Pemeriksaan Penunjang: EEG, MRI
oksipital
Epilepsi: 1x kejang dengan EEG abnormal
3. Sindrom west
4. Spasme infantil, dll → biasanya pd anak usia 3
bulan

Levitating your preparations


Tatalaksana
1. Tetap tenang dan tidak panik
Saat kejang → SESUAI 2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
TATALAKSANA KEJANG AKUT 3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau
• ➔ ABC selalu menjadi perhatian hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan
utama memasukkan sesuatu kedalam mulut. → jadi biar kalo
muntah, muntahnya itu tdk menyumbat ke leher
• Segera Hentikan kejang
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
➔diazepam
5. tetap bersama pasien selama kejang
• rektal /supp ➔ merek stezolid 6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
rectal dgn sediaan → 5 mg, 10 mg telah berhenti.
➔dosis 0,3-0,5 mg/kg bb/x 7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih

Levitating your preparations


STATUS EPILEPTIKUS
Definisi
• Kejang yang berlangsung terus menerus selama periode waktu tertentu atau berulang
tanpa disertai pulihnya kesadaran diantara kejang (ILAE /International League Againts
Epilepsy)
• Batasan waktu ➔ kejang yang berlangsung 30 menit atau lebih
• Insiden ➔ 10-58 per 100.000 anak

Kejang refrakter ➔ kejang yang tidak berespon dengan diazepam, fenitoin,


fenobarbital atau kejang yang berlangsung selama 60 menit meskipun sudah mendapat
terapi adekuat

Levitating your preparations


ETIOLOGI
1. Simptomatis : Penyebab diketahui
a. Akut : infeksi, hipoksia, gangguan
glukosa atau keseimbangan
elektrolit, trauma kepala,
perdarahan
b. Kelainan neurologi progresif :
tumor otak, kelainan metabolik,
c. Epilepsi

2. Idiopatik /kriptogenik

• Peningkatan Eksitasi utama: neurotran


dan asetilkolin
• Penurunan Inhibisi GABA

Levitating your preparations


Komplikasi
Komplikasi primer akibat langsung dari status Komplikasi sekunder
epileptikus • Komplikasi sekunder akibat pemakaian
• Kejang dan status epileptikus ➔ kerusakan obat anti-konvulsan adalah depresi napas
pada neuron dan memicu reaksi inflamasi, serta hipotensi, terutama golongan
jejas sitotoksik, perubahan reseptor glutamat benzodiazepin dan fenobarbital.
dan GABA, serta perubahan lingkungan sel
neuron lainnya.
• Efek samping propofol yang harus
• Keadaan hipoksia ➔ metabolisme anaerob diwaspadai adalah propofol infusion
dan memicu asidosis. syndrome ➔ hiperkalemia, gagal ginjal,
• Kejang juga menyebabkan perubahan fungsi gagal hati, gagal jantung, serta asidosis
saraf otonom dan fungsi jantung (hipertensi, metabolik.
hipotensi, gagal jantung, atau aritmia).

Levitating your preparations


Toksoplasmosis cerebral
Definisi Infeksi Toxoplasma di otak

Etiologi Parasit toksoplasma gondii

Penularan
a. Inhalasi -> ookista dari feses kucing dapat terbawa oleh
debu (saat kehamilan, jadi bawaan ke bayinya)
b. Ingesti -> Makan daging mentah yang masih mengadung
bradyzoite (ini adalah bentuk transmisi yang paling sering)
c. Transfusi darah
d. Fetal maternal
e. Transplantasi organ

Levitating your preparations


ETIOLOGI
• Toxoplasma gondii, parasit intraselular yang
menginfeksi burung dan mamalia.
• Host definitnya adalah kucing.
• Secara morfologis ada 3 bentuk yang dapat
ditemukan dan diamati :
1. Tropozoit : bentuk vegetatif dan proliferatif
(Tachyzoite), bentuk banana form
2. Kista : bentuk resisten dalam jaringan tubuh
(bradyzoite).
3. Ookista : Bentuk resisten yang ada di dunia luar

Bentuk tropozoit dan kista dapat ditemukan dalam hospes definitif (kucing) maupun hosper
perantara (manusia, burung, babi) , sedangkan ookista hanya pada lumen dan sel-sel epitel
usus kucing

Levitating your preparations


• Pada manusia :
Ookista yang termakan oleh hospes
perantara akan pecah dan
mengeluarkan sporozoite (jika yang
tertelan adala tissue cyst maka yang
keluar adalah bradyzoite) ➔ beredar
dalam darah, kemudian invasi sel2
(terutama yang memiliki reseptor
laminin, lectin dan SAG1) kelenjar
limfe dan organ/sel diluar usus.

Levitating your preparations


Tanda dan gejala Penunjang
Pada umumnya infeksi toxoplasmosis • CT scan : daerah hipodense multipel predominan
a. Asimptomatis → lebih sering di basal ganglia, talamus, dan corticomedullary
junction, jika diberi kontras maka akan tampak
b. Pembesaran kelenjar limfoid <3 cm, demam,
nodular / ring enchancement
fatigue, malaise
• MRI
• Biopsi otak : digunakan pada kasus yang
Pada kasus toxoplasmosis serebral : meragukan
• Gejala-gejala yang muncul adalah gejala khas • Serologi -> Kurang sensitif dan spesifik, dan
inflamasi pada otak (Nyeri kepala, kejang, produksi antibodi cenderung menurun pada
defisit neurologis fokal meliputi hemiparesis pasien HIV/AIDS sehingga deteksi serologi
(lumpuh separuh tubuh), hemianopia, aphasia, sering menghasilkan negatif palsu
ataxia, dan lainnya) • PCR dengan spesimen cairan cerebrospinal

Tatalaksana
➢ HAART (Highly Active Anti Retroviral Theraphy) -> Cerebral toxoplasmosis sering terjadi pada mereka dengan
penyakit HIV/AIDS yang mendasari
➢ Kombinasi pyrimethamine, sulfadiazine, dan asam folat selama 6 minggu
*Clindamycin dapat digunakan pada pasien dengan alergi obat2an sulfa.
Levitating your preparations
12
Perempuan usia 10 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan yg lalu. Nyeri
kepala semakin lama dirasakan semakin berat disertai mual dan muntah proyektil. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital TD 130/80, HR 120x/mnt, RR 24x/mnt, suhu
40˚C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda meningeal (-). Ibu pasien meninggal karena
AIDS. CT Scan didapatkan massa hipodens multiple dengan penyangatan cincin pada
tepinya. Apa diagnosis pasien tersebut?

A. Abses otak
B. Toxoplasma cerebral
C. Meningitis bakterial
D. Tumor otak
E. Meningitis TB

Levitating your preparations


12
Perempuan usia 10 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan yg lalu. Nyeri
kepala semakin lama dirasakan semakin berat disertai mual dan muntah proyektil. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital TD 130/80, HR 120x/mnt, RR 24x/mnt, suhu
40˚C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda meningeal (-). Ibu pasien meninggal karena
AIDS. CT Scan didapatkan massa hipodens multiple dengan penyangatan cincin pada
tepinya. Apa diagnosis pasien tersebut?

A. Abses otak
B. Toxoplasma cerebral
C. Meningitis bakterial
D. Tumor otak
E. Meningitis TB

Levitating your preparations


CONTOH STATUS

Levitating your preparations


• Nama : IWDWD
• Tanggal Lahir : 3 September 2018
• Umur : 10 Bulan 12 hari
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jln. Wibisana Barat, Denpasar
• Agama : Hindu
• Suku : Bali
• Tanggal MRS : 15 Juli 2019
• No. RM : 697983

Levitating your preparations


HETEROANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Wangaya pukul 05.40 WITA (15/07/2019) dengan keluhan kejang
SMRS. Pasien kejang pertama kali pukul 05.30 WITA. Kejang dikatakan baru pertama kali terjadi,
dengan mata melirik ke atas namun tidak disertai dengan tangan dan kaki menghentak-hentak
berlangsung selama 10 menit. Saat sebelum kejang pasien juga mengalami demam dengan suhu 38oC
pada pukul 00.00 WITA (15/07/2019). Sebelumnya mendapatkan vaksin JE di bidan pukul 10.00
WITA (14/07/2019). Keluhan lain dikatakan pasien sempat mengalami pilek dan batuk 4 hari SMRS.
1 hari SMRS pasien dikatakan sempat muntah 5 kali sebanyak ¼ gelas air mineral. Makan dan minum
dalam kondisi baik. BAB dan BAK dikatakan tidak ada keluhan.

Levitating your preparations


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami kejang. 4 hari
SMRS pasien mengalami batuk dan pilek tanpa disertai demam.
Riwayat penyakit asma, penyakit jantung bawaan, serta riwayat
alergi disangkal orang tua pasien.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan dan
penyakit serupa dahulu. Kencing manis dan tekanan darah tinggi
penyakit jantung dikatakan tidak ada oleh orang tua pasien.

Levitating your preparations


RIWAYAT PRIBADI/SOSIAL/LINGKUNGAN
Pasien merupakan anak pertama. Pasien tinggal bersama
dengan Bapak, Ibu, Nenek dan Kakeknya. Tempat tinggal pasien
berapa pada daerah yang cukup padat penduduk. Kondisi rumah
dalam keadaan yang baik. Pekerjaan kedua orang tua pasien
adalah buruh di pasar kumbasari.

RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien terakhir mendapat pemberian vaksin JE injeksi
pada tanggal 14 Juli 2019. Pasien juga mendapat obat dari bidan
berupa obat batuk dan pilek dalam sediaan 2 sirup dan 1 puyer.

Levitating your preparations


RIWAYAT IMUNISASI RIWAYAT PERSALINAN

Pasien lahir secio caesarea (SC) ditolong


• BCG : 1 kali oleh dokter. Berat badan lahir 3800 gram,
• Polio : 4 kali panjang badan 50 cm, dan lingkar kepala
• Hepatitis B : 4 kali dikatakan lupa. Pasien dikatakan lahir tanpa
kelainan bawaan dan segera menangis.
• DPT : 3 kali
• HiB : 4 kali
• Campak : 1 kali
• JE sudah diberikan, MR belum diberikan
Imunisasi dasar pasien lengkap.

Levitating your preparations


RIWAYAT NUTRISI

ASI : tidak memperoleh sejak lahir


Susu formula : sejak usia 0 bulan, frekuensi 2-3x/hari
Bubur susu : sejak usia 6 bulan, frekuensi 2-3x/hari
Nasi tim : sejak usia 9 bulan, frekuensi 2-3x/hari
Makanan dewasa : belum diberikan
Saat ini pasien tidak mengalami keluhan makan dan minum. Pasien masih mengonsumsi
susu formula dan nasi tim. Tidak ada penurunan nafsu makan. Dikatakan pasien tadi pasien
sempat muntah sebanyak 5 kali dengan volume ¼ gelas air mineral.

Levitating your preparations


RIWAYAT PERKEMBANGAN
• Menegakkan kepala : 3 bulan
• Membalikkan badan : 4 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Merangkak : 8 bulan
• Berdiri : belum
• Berjalan : belum
• Bicara : belum

Levitating your preparations


PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
• Kondisi Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E2 V4 M5
• Laju Nadi : 102 kali/menit, reguler, isi cukup
• Laju Napas : 26 kali/menit
• Suhu aksila : 36,5oC
• Saturasi : 98 % di udara ruangan
• Skala nyeri (VAS) :0

Levitating your preparations


PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
• Berat badan (BB) : 10,5 kg
• Panjang Badan (PB) : 76 cm
• Berat Badan Ideal : 9,5 kg
• BB menurut U (WHO) : 0 – 2 SD
• PB menurut U (WHO) : 0 – 2 SD
• BB menurut PB (WHO) : 1 SD
• Status gizi (Waterlow) : 110% (gizi baik)

Levitating your preparations


PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERAL

• Kepala : normosefali
• Mata : konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), refleks
pupil (+/+), pupil isokor (+), edema palpebral (-/-),
produksi air mata (+)
• THT
• Telinga : serumen (-/-), membran timpani tidak dievaluasi
• Hidung : sekret (-/-), konka kongesti (-), nafas cuping
hidung (-/-)
• Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil T1/T1 hiperemis (-)
• Mulut : bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
• Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)

Levitating your preparations


STATUS GENERAL
Thoraks: Simetris, Retraksi tidak ada
• Cor
• Inspeksi : precordial bulging (-), iktus cordis tidak tampak,
• Palpasi : iktus cordis tidak teraba, RV heave (-), LV impulse (-)
• Auskultasi : S1S2 normal, regular, tidak ada murmur
• Pulmo
• Inspeksi : bentuk normal, simetris saat statis dan dinamis,
retraksi (-)
• Palpasi : pergerakan dada simetris
• Auskultasi : bronchovesikuler +/+, rhales +/+, wheezing -/-

Levitating your preparations


STATUS GENERAL

• Abdomen
• Inspeksi : distensi (-)
• Auskultasi : bising usus (+) meningkat
• Palpasi : nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat, hepar dan
lien tidak teraba
• Genitalia : laki-laki, G1P1
• Anus : hyperemia(-)
• Ekstremitas : akral hangat, tidak ada sianosis, CPR< 2 detik
• Kulit : kutis mamorata (-), sianosis (-)

Levitating your preparations


RESUME PASIEN
Pasien datang ke IGD RSUD Wangaya dengan keluhan kejang. Pasien kejang pertama
kali pukul 05.30 WITA. Kejang dikatakan baru pertama kali terjadi, dengan mata melirik ke
atas namun tidak disertai dengan tangan dan kaki menghentak-hentak berlangsung selama 10
menit. Saat sebelum kejang pasien juga mengalami demam dengan suhu 38oC pada pukul
00.00 WITA. Sehari sebelumnya pasien sempat mendapatkan vaksin JE. Keluhan lain
dikatakan pasien sempat mengalami pilek dan batuk 4 hari SMRS. 1 hari SMRS pasien
dikatakan sempat muntah 5 kali sebanyak ¼ gelas air mineral. Makan dan minum dalam
kondisi baik. BAB dan BAK dikatakan tidak ada keluhan. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya
rhales pada pasien. Pemeriksaan fisis lain dalam kondisi normal.

Levitating your preparations


ASSESSMENT AWAL

Kejang Demam Sederhana


Gizi Baik

Levitating your preparations


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Lengkap (15/07/2019)


• WBC = 8,97; HB = 12,9; HCT = 40,0; PLT = 247
• Blood sugar = 101 mg/dL

Pemeriksaan Elektrolit (15/07/2019)


• Na = 132; K = 3,8; CL = 101

Levitating your preparations


ASSESSMENT

Kejang Demam Sederhana


Gizi Baik

Levitating your preparations


RENCANA TERAPI

• MRS
• IVFD D5 ¼ NS 8 tpm ~ kebutuhan cairan 1025 ml/hari
• Ceftriaxone 750 mg
• Dexametasone bolus ½ Amp ~ selanjutnya 3 x ¼ Amp
• Paracetamol sirup 3 x ¾ cth
• 02 nasal canul 1 lpm

Levitating your preparations


PENULISAN RESEP DAN
PENGHITUNGAN CAIRAN

Levitating your preparations


ISI RESEP
1. Kop resep (Inscriptio): Nama Dokter, SIP, Alamat
Praktek, Nomer telpon dokter, Tanggal
2. Superscriptio: R/
3. Prescriptio: nama obat, sediaan, dosis, jumlah obat
• Contoh: parasetamol tab 500 mg No III: parasetamol tablet 500
mg 3 biji
• Amoxicillin tab 500 mg No XI: amoxicillin tablet sebanyak 21 biji
4. Signatura: berapa kali sehari
• Contoh: S 3 dd tab 1: 3 kali sehari 1 tablet
• S 2 dd cth 2: 2 kali sehari 2 sendok
5. Subscriptio: Garis tutup tiap resep, Paraf/TTD dokter
6. Identitas pasien (Pro): nama pasien, umur, alamat

Levitating your preparations


ISTILAH DALAM RESEP
Sediaan: Penggunaan
• Tablet: tab
• Kapsul: caps • ac: sebelum makan
• Sirup: syr • pc: sesudah makan
• Puyer: m.f. pulv dtd
• Puyer isi gula: m.f. la pulv dtd
• dc: Bersama makanan
• Tetes: gtt • Prn: bila perlu (contoh:
• Oles: applic parasetamol pakai jika
• Suupositoria: supp demam saja, bedak salisil jika
• Krim: cr gatal saja)
• Sach: sachet • Sue: hanya untuk obat luar
• Salep: oint • Od: mata kanan
• Botol: fl
• Bedak: powd
• Os: mata kiri
• Sendok makan: C: 15 ml • Ods: mata kanan dan kiri
• Sendok teh: c : 5 ml
• Sendok bawaan sirup: cth: 5 ml
• Auric d: telinga kanan

Levitating your preparations


CONTOH PENULISAN OBAT TABLET
Tuliskan resep untuk zinc 1x 20
mg selama 10 hari

R/ Zinc 20 mg tab No.X


S1 dd 1 p.c

Levitating your preparations


CONTOH PENULISAN OBAT SIRUP
Anak 2 tahun menderita diare.
Coba resepkan zink sirup 1x20
mg

R/ Zinc syr 10 mg/5 ml fl No.I


S1 dd cth 2

Levitating your preparations


CONTOH PENULISAN PUYER
Anak 2 tahun 20 kg menderita
penyakit diare lendir darah
karena amoeba. Coba tuliskan
resep metronidazole puyer
Dosis metronidazole anak:
15mg/kgBB

R/ Metronidazole 300 mg
M f la pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I

Levitating your preparations


CONTOH PENULISAN DROP
Anak 6 bulan BB 8 kg datang R/ Paracetamol drop fl No I
dengan keluhan demam dan S 3 dd 0,6 ml
tidak mau makan. Resepkan
obat

Levitating your preparations


PERHITUNGAN KEBUTUHAN CAIRAN HARIAN
Contoh
Anak 10 kg,
kebutuhan cairan:
10x100 =1000
Tetes mikro: 1000/24=
41 tpm Tetes makro:
1000/24/3= 14 tpm

Tetes makro : jumlah cairan (ml)/ lamanya infus


(jam) x3
Tetes mikro : jumlah cairan (ml)/lamanya infus (jam)
Levitating your preparations
SUMBER:
1. Nelson essential. 7th.ed
2. emedicine.medscape.com
3. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
4. Chris tanto, et al., (2014), Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV. Jakarta : Media Aeskulapius
5. Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW, Schor NF, Behrman RE. Nelson: Textbook of Pediatrics. 20th ed. 2016. Philadelphia: Elsevier
6. PPK Layanan Primer

Levitating your preparations

Anda mungkin juga menyukai