I N F E K S I HIV P A D A
BA YI D A N A N A K
PRESENTAN
Mely Wulandari 1610070100022
Preseptor
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)
Sumber: Ditjen P2P (Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA), Laporan Tahun 2019
Faktor risiko penularan ibu ke
bayi
Transmisi
Mekanisme
HIV penularan :
- paparan mukosa ke darah yang terinfeksi dan
sekresi servikovaginal pada jalan lahir,
- kontraksi intrauterin selama persalinan /
persalinan aktif juga dapat meningkatkan risiko
mikro transfusi terlambat
Risiko penularan melalui menyusui adalah sekitar 9-16% pada wanita dengan infeksi HIV
sebelumnya, tetapi 29-53% pada wanita yang tertular HIV setelah melahirkan, menunjukkan
bahwa viremia yang dialami oleh ibu selama infeksi primer memiliki risiko tiga kali lipat.
Deteksi
Dini
1. Anak sakit (jenis penyakit yang berhubungan dengan HIV seperti TB berat atau
mendapat OAT berulang, malnutrisi, atau pneumonia berulang dan diare kronis atau
berulang)
2. Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dan sudah mendapatkan perlakuan
pencegahan penularan dari ibu ke anak
3. Untuk mengetahui status bayi/anak kandung dari ibu yang didiagnosis terinfeksi
HIV (pada umur berapa saja)
4. Untuk mengetahui status seorang anak setelah salah satu saudara kandungnya
didiagnosis HIV; atau salah satu atau kedua orang tua meninggal oleh sebab yang
tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV
5. Terpajan atau potensial terkena infeksi HIV melalui jarum suntik yang
terkontaminasi, menerima transfusi berulang dan sebab lain
6. Anak yang mengalami kekerasan seksual
Diagnosis UJI SEROLOGIS
- Usia < 18 bulan : menentukan ada
tidaknya pajanan HIV
UJI VIROLOGIS
- Bila (+) → indikasi Ibu terinfeksi
- Untuk menegakkan diagnosis klinik
HIV
(setelah usia 6 minggu)
- Usia > 18 bulan : uji diagnostik
- Direkomendasikan untuk anak < 18
konfirmasi
bulan
- Bila anak < 18 bulan,terpajan HIV
- HIV DNA kualitatif : plasma darah
EDTA / Dried Blood Spot yang tampak sehat dan belum
- HIV RNA kuantitatif : viral load (VL) dilakukan uji virologis → lakukan
menggunakan plasma EDTA
uji serologis usia 9 bulan.
- Bila uji virologis (+), dilakukan uji ke 2
- Bila (+), lakukan uji virologis untuk
→ jika ke 2 (+), inisiasi ARV.
konfirmasi
Penilaian Diagnosis
BCG
- Kontraindikasi pada HIV, perlu uji
virologis. > 3 bulan →
- Optimal diberikan di usia 2 bulan. uji
Jika tuberkulin.
MMR : 2 dosis di usia 12 bulan dan 4 - 6 tahun
Terapi Pemantauan
Profilaksis terapi
STADIUM
KLINIS MANIFESTASI
KLINIS WHO
Tanpa gejala
1 Asimptomatik
Limfadenopati generalisata persisten
3TC + AZT/d4T/TDF +
NVP/EFV
Pengobatan TB → 2RHZE +
4HR
TERAPI
PENILAIAN SE C A R A
KLINIS,
IMUNOLOGIS DAN
VIROLOGIS
ARV LINI
KEDUA
OBAT-OBATAN ARV
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NRTI)
Nama obat Dosis Sediaan
Nama : An. B
Umur : 2 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dhamasraya
No. MR : 114879
Tanggal Masuk : 11 Juli 2021
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan ibu pasien
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluhkan mencret 6 kali dalam sehari, 1 hari sebelum masuk RS
Riwayat Penyakit Sekarang
- BCG : 1 bulan
- Polio : 0, 1, 3, 4 bulan
- Hepatitis B : 0, 3, 4 bulan
- DPT : 3, 4, 5 bulan
- Campak : belum menerima
Status gizi :
BB : 10 kg
PB : 100 cm
Cor
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba
Auskultasi : reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi : Gerak napas simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : simetris, stem fremitus simetris
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
PF Abdomen
Inspeksi : tampak cembung
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani semua kuadran
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, hepar terasa membesar,
turgor kembali agak lambat
Genitourinari
Laki-laki, dalam batas normal, tidak ada phimosis
Ekstremitas
Akral hangat, CRT<2s, tidak ada edema, kulit kering
Pemeriksaan
Penunjang
Darah rutin :
Hb : 11,4 g/dL
Ht : 16.1
Leukosit : 2,0 106/mm3 (leukopenia)
Eritrosit : 2 106/mm3
Trombosit : 152.000 (Borderline)
Pasien termasuk
dalam stadium
klinis 3 menurut
WHO karena
terdapat gejala-
gejala berikut ini
Pasien disarankan untuk menjalani western
blot dan ELISA (uji serologis) untuk uji
diagnostik konfirmasi
INDIKASI TERAPI ARV
Pada pasien diberi lini pertama ARV
Pada pasien diberi lini pertama ARV