Anda di halaman 1dari 35

HIV/AIDS DALAM KEHAMILAN

Pembimbing :
dr. Dian Agami Islam, SpOG (K)

Kusumaningdiah Sekar Jatiningrum


201910401011085

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLGI


1
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
PENDAHULUAN
 Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang
mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia.
UNAIDS, memperkirakan jumlah ODHA di seluruh dunia
pada Desember 2004 adalah 35,9-44,3 juta orang. 1

 Pada tahun 2009, diperkirakan 860.000 wanita hamil


ditemukan hidup dengan HIV di Afrika Timur dan Selatan,
lebih daripada di daerah lain di dunia. 2
PENDAHULUAN
di Negara Afrika, HIV/AIDS pada anak masih
menempati persentase yang tinggi, yaitu rata-rata 47%
dari total keseluruhan anak hidup dengan HIV, dimana
> 90% yang terinfeksi melalui penularan vertikal dari
ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan atau
menyusui.2

Tanpa pengobatan, sekitar 25% -50% dari ibu HIV-


positif akan menularkan virus ke bayi mereka selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui. 3
PENDAHULUAN

Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi


sampai kurang dari 5% melalui kombinasi langkah-
langkah pencegahan penularan dari ibu ke anak /
PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission),
termasuk terapi ARV (antiretroviral) untuk ibu hamil dan
anak yang baru lahir.
EPIDEMIOLOGI

Pada tahun 2011, diperkirakan 330.000 infeksi baru HIV pediatrik secara global. Skrining HIV
universal untuk ibu hamil dapat meningkatkan pencegahan penularan (PMTCT) dari ibu ke
anak.
EPIDEMIOLOGI

Pada tahun 2011, 57% wanita hamil dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah
menerima obat antiretroviral yang efektif untuk mencegah penularan HIV kepada anak mereka
EPIDEMIOLOGI
• Tanah Papua
(Provinsi Papua dan
Papua Barat), Jakarta
dan Bali menduduki
tempat teratas untuk
tingkat kasus HIV baru/
100.000 penduduk
• Jakarta memiliki
jumlah kasus baru
tertinggi (4.012 pada
tahun 2011)
DEFINISI
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah
suatu penyakit retrovirus epidemik, menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency
Virus, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai
depresi berat imunitas selular.
PENULARAN HIV

1. SEKSUAL 2. PARENTERAL 3. PERINATAL


Hubungan seksual yg Melalui darah/cairan Transmisi vertikal dari
tidak aman, tubuh/semen/ organ ibu yang terinfeksi
Heteroseksual/Homos donor yang HIV ke Janin
eksual ditransplantasi
PENULARAN HIV PADA KEHAMILAN

Pasca
intrauterin intrapartum
persalinan

 Faktor virus : makin tinggi titer virus , makin infeksius.


 Faktor Host (ibu hamil) : sistim kekebalan tubuh, nutrisi, anemia.
 Faktor Obstetrik : lama dan cara persalinan.
 Faktor bayi : Menyusui
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI HIV
1. FAKTOR VIRUS

Penularan meningkat dengan meningkatnya viral load yaitu 12% pada mereka
yang mempunyai jumlah viral load < 1000 RNA/ ml dibandingkan dengan 29% pada
mereka dengan yang mempunyai jumlah viral load >10.000 RNA/ml.

2. FAKTOR IBU

Penurunan status kekebalan ibu, tercermin dari jumlah CD4. Peningkatan risiko
penularan dari ibu ke anak jika CD4 ibu jumlahnya < 700/mm3. Transmisi
meningkat hampir linear dengan penurunan jumlah CD4.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI HIV

3. FAKTOR OBSTETRIK

Kontak kulit secara langsung, yaitu kontak antara selaput lendir bayi dan ibu
melalui sekresi cairan serviko-vaginal . HIV-1 dalam cairan sekresi serviko-
vaginal akan meningkat 4 kali lipat selama kehamilan. Persalinan melalui
operasi sesaria elektif dapat menyebabkan tingkat transmisi < dari 1%.

4. FAKTOR BAYI

> 30% infeksi HIV perinatal akan terjadi melalui ASI. Selama menyusui, risiko
penularan yang diperkirakan sekitar 30%. Risiko penularan melalui ASI juga
tergantung pada faktor-faktor lain, seperti stadium penyakit ibu, abses payudara,
mastitis, puting yang retak .
PATOFISIOLOGI
Virus HIV menempel pada
permukaan sel inang.
enzim reverse transcriptase

RNA HIV memasuki sel inang,


terbentuklah DNA pro virus.

DNA provirus memasuki inti sel dan


akan berikatan dgn DNA sel

Sel inang m= RNA HIV dan protein


HIV

RNA virus baru dan protein pindah ke


permukaan sel yang baru dan masih
imatur

terbentuklah virus HIV baru.


(Virus matang oleh enzim protease
HIV)
TAHAPAN INFEKSI
Gejala ARS, ditandai dengan
demam, limfadenopati,
faringitis, ruam kulit, Infeksi
mialgia/arthralgia, dan gejala Orang bisa menularkan
lainnya 3-6 bulan tetapi hasil tes negatif
dalam masa jendela ini

Masa laten
Masa laten bisa
berkisar antara 4
bulan sampai lebih
dari 10 tahun
infeksi HIV tanpa gejala

AIDS
Tertular
TAHAPAN INFEKSI

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Kriteria Diagnosis
DIAGNOSTIK
• Enzyme-Linked Immunosorbent Assay/Enzyme
Immunoassay (ELISA/EIA)
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
• Western Blot Confirmatory test
TERAPI ANTIRETROVIRAL

Tujuan :
Menurunkan jumlah virus
sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya penularan perinatal.
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013

Semua wanita hamil dan menyusui dengan HIV harus memulai triple
ART, yang harus dipertahankan selama risiko penularan dari ibu ke anak.
(PMTCT)

TDF+3TC(atau FTC)+EFV
Triple ART
GOLONGAN OBAT ANTIRETROVIRAL (ART)
NRTI NNRTI
3TC (lamivudine) Delavirdine (DLV)
Abacavir (ABC) Efavirenz (EFV)
AZT (ZDV, zidovudine) Etravirine (ETV)
d4T (stavudine) Nevirapine (NVP)
ddI (didanosine) Rilpivirine (RPV
Emtricitabine (FTC)
Tenofovir (TDF, analog nukleotida)
Protease Inhibitor(PI) Fusion Inhibitor
Atazanavir (ATV) Enfuvirtide (T-20)
Darunavir (DRV) Maraviroc (MVC)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL &
MENYUSUI BERDASARKAN WHO 2013
Wanita Hamil & Menyusui + HIV

TDF+3TC(atau FTC)+EFV

WHO stadium klinis 3 atau 4 atau


CD4 ≤ 500 sel/mm3

HIV Exposed Infants

MAKANAN
MENYUSUI
PENGGANTI
NVP harian
NVP selama 4-6
selama 6
minggu atau 2
minggu
kali sehari AZT
Dosis
Rekomendasi
pemberian
obat ARV
Monitoring Perkembangan dari HIV ke AIDS

Pengujian dalam memonitor perkembangan


HIV/AIDS:
1.Pengujian CD4 untuk mengukur jumlah dari
CD4 atau sel T–helper didalam darah.
2.Pengujian viral load adalah mengukur jumlah
virus HIV didalam darah dalam setiap ml darah.
Semakin tinggi viral load maka semakin cepat
pula perkembangannya ke AIDS.
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.L
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pacar Kembang 135, Tambaksari
Agama : Islam
Suku : jawa
Pendidikan Terakhir : S1
Tgl masuk RS : 18 November 2019
Jam masuk RS : 09:49 WIB
No RM : 2683970
Identitas Suami
Nama : Tn. E
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan Terakhir : S1
GPA : G2P010 UK 38-39 minggu
ANAMNESA
KU :
RPS :
Pasien usia 29 tahun datang masuk melalui IRJ RSUD Haji Surabaya pada tanggal 18 November
2019 jam 09:49 WIB dengan keterangan G2P010 gravida 38-39 minggu dengan HIV reaktif.
Saat dirumah sakit pasien belum mengeluh adanya mules-mules maupun perut kencang atau
tegang, pasien juga belum merasakan adanya keluar air-air maupun lendir ataupun darah dari jalan lahir.
Pasien masih merasakan gerakan aktif dari janin. Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Selama kehamilan pasien tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi, mual dan muntah, nyeri kepala,
demam penurunan penglihatan serta anggota badan yang bengkak dan perdarahan dari jalan lahir.
Pasien sudah merencanakan ke IGD pada tanggal 18 November 2019 dikarnakan pasien telah
berkonsultasi di Poli kebidanan pada hari sebelumnya.
Riwayat Haid :
Menarche pada usia 13 tahun, menstruasi tidak teratur setiap bulannya, dengan lama setiap kali haid ± 6-7
hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari, disminorea (-), keputihan (-)
HPHT :
TP :
Riwayat Obstetri :
1. KET
2. Hamil ini
Riwayat ANC :
Pasien rutin pemeriksaan kandungan di Poli Hamil di RSUD Haji
Pemeriksaan Umum
Kesadaran :Compos mentis
Vital Sign :TD :120/80 mmHg Anemia : -/-
RR : 20 x/menit Ikterik : -/-
Nadi : 95 x/menit Dyspnoe :-
Suhu : 36,5°C Sianosis :-
Antropometri :BB : 82 kg Oedem :-
TB : 155 cm

Status Genaralisata
Mata : Anemia -/-, Ikterus -/-
Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorak : Cor : bunyi jantung normal, reguler, bunyi tambahan (-)
Pulmo : Suara pernafasan vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen : Distensi (-), Peristaltik (+) Normal, Hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat (+), oedem (-/-)

Pemeriksaan Status Obsterti


Inspeksi : Kesan Gravida (+), Linea Nigra (+), Striae Gravidarum ( )
Leopold I : teraba bulat, melenting, kesan bokong ( TFU : cm )
Leopold II : Teraba Panjang keras, kesan punggung kanan
Leopold III : Teraba bulat, keras, tidak melemting, kesan kepala
Leopold IV : Divergen,
DJJ : 148x/menit

Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)


HASIL LABORATORIUM

Darah Nilai normal


Hb : 13,6 gr/dl 12- 16 gr/dl
Ht : 39,1 % 33-45 %
Leukosit : 7,200/mm3 4500-13.500/mm3
Trombosit : 237.000 / mm3 150.000-440.000/mm3

Gds : 177 mg/dL < 140 mg/dL


DIAGNOSA KERJA
G2P010 + THIU + Bekas Post op KET + HIV

TERAPI
- Persiapan operasi
-IVFD 20 gtt/i
- Kateter urin
-Inj. Cefotaxim 2 gr/iv skin test
- Puasa 6-8 jam
Follow Up
Follow up (18-10-2019) Post SC
S : Pusing
O : Sensorium :Compos mentis
Vital Sign :TD :100/70 mmHg Ikterik :-
RR : 20 x/menit Anemis :-
Nadi : 80 x/menit Sianosis :-
Suhu : 36,3°C Dyspnoe :-
Oedem :-
Abdomen :Membesar asimetris
TFU :
Gerak janin :(+)
DJJ :148 x/menit
BAK :+
BAB :-
Flatus :-

Dx : G2P010 + THIU + Bekas Post op KET + HIV


Tanggal : 19-10-2019 ( Post operasi )
Follow up (19-10-2019)
S : Nyeri pada luka operasi
O : Kesadaran :Compos mentis
Vital Sign :TD :110/70 mmHg Ikterik :-
RR : 18 x/menit Anemis :-
Nadi : 84 x/menit Sianosis :-
Suhu : 36,4°C Dyspnoe :-
Oedem :-
Abdomen :Soepel ( +)
BAB :(-) Flatus : 1x
BAK :Via kateter 100 cc
ASI :

DX : Post SC a/i bekas Post Op KET + HIV


Follow up (20-10-2019)
S : Nyeri pada luka operasi berkurang
O : Kesadaran :Compos mentis
Vital Sign :TD :105/65 mmHg Ikterik :-
RR : 18 x/menit Anemis :-
Nadi : 81 x/menit Sianosis :-
Suhu : 36,5°C Dyspnoe :-
Oedem :-
Abdomen :Soepel ( +) normal
BAB :(-) Flatus : +
BAK :Via kateter 120 cc/ jam
ASI :

DX : Post SC a/i bekas Post Op KET + HIV


KESIMPULAN

HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang


menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu
yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS. Penyebab infeksi adalah
golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).
Cara penularan HIVmelakukan penetrasi seks, melalui darah yang
terinfeksi, dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius
dengan seseorang yang telah terinfeksi, wanita hamil. Penularan secara
perinatal terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu
terjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus
dari ibu dapat menular pada bayi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai