Pembimbing :
dr. Dian Agami Islam, SpOG (K)
Pada tahun 2011, diperkirakan 330.000 infeksi baru HIV pediatrik secara global. Skrining HIV
universal untuk ibu hamil dapat meningkatkan pencegahan penularan (PMTCT) dari ibu ke
anak.
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2011, 57% wanita hamil dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah
menerima obat antiretroviral yang efektif untuk mencegah penularan HIV kepada anak mereka
EPIDEMIOLOGI
• Tanah Papua
(Provinsi Papua dan
Papua Barat), Jakarta
dan Bali menduduki
tempat teratas untuk
tingkat kasus HIV baru/
100.000 penduduk
• Jakarta memiliki
jumlah kasus baru
tertinggi (4.012 pada
tahun 2011)
DEFINISI
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah
suatu penyakit retrovirus epidemik, menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency
Virus, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai
depresi berat imunitas selular.
PENULARAN HIV
Pasca
intrauterin intrapartum
persalinan
Penularan meningkat dengan meningkatnya viral load yaitu 12% pada mereka
yang mempunyai jumlah viral load < 1000 RNA/ ml dibandingkan dengan 29% pada
mereka dengan yang mempunyai jumlah viral load >10.000 RNA/ml.
2. FAKTOR IBU
Penurunan status kekebalan ibu, tercermin dari jumlah CD4. Peningkatan risiko
penularan dari ibu ke anak jika CD4 ibu jumlahnya < 700/mm3. Transmisi
meningkat hampir linear dengan penurunan jumlah CD4.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI HIV
3. FAKTOR OBSTETRIK
Kontak kulit secara langsung, yaitu kontak antara selaput lendir bayi dan ibu
melalui sekresi cairan serviko-vaginal . HIV-1 dalam cairan sekresi serviko-
vaginal akan meningkat 4 kali lipat selama kehamilan. Persalinan melalui
operasi sesaria elektif dapat menyebabkan tingkat transmisi < dari 1%.
4. FAKTOR BAYI
> 30% infeksi HIV perinatal akan terjadi melalui ASI. Selama menyusui, risiko
penularan yang diperkirakan sekitar 30%. Risiko penularan melalui ASI juga
tergantung pada faktor-faktor lain, seperti stadium penyakit ibu, abses payudara,
mastitis, puting yang retak .
PATOFISIOLOGI
Virus HIV menempel pada
permukaan sel inang.
enzim reverse transcriptase
Masa laten
Masa laten bisa
berkisar antara 4
bulan sampai lebih
dari 10 tahun
infeksi HIV tanpa gejala
AIDS
Tertular
TAHAPAN INFEKSI
Periode
Jendela HIV + AIDS
Tujuan :
Menurunkan jumlah virus
sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya penularan perinatal.
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
Semua wanita hamil dan menyusui dengan HIV harus memulai triple
ART, yang harus dipertahankan selama risiko penularan dari ibu ke anak.
(PMTCT)
TDF+3TC(atau FTC)+EFV
Triple ART
GOLONGAN OBAT ANTIRETROVIRAL (ART)
NRTI NNRTI
3TC (lamivudine) Delavirdine (DLV)
Abacavir (ABC) Efavirenz (EFV)
AZT (ZDV, zidovudine) Etravirine (ETV)
d4T (stavudine) Nevirapine (NVP)
ddI (didanosine) Rilpivirine (RPV
Emtricitabine (FTC)
Tenofovir (TDF, analog nukleotida)
Protease Inhibitor(PI) Fusion Inhibitor
Atazanavir (ATV) Enfuvirtide (T-20)
Darunavir (DRV) Maraviroc (MVC)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL &
MENYUSUI BERDASARKAN WHO 2013
Wanita Hamil & Menyusui + HIV
TDF+3TC(atau FTC)+EFV
MAKANAN
MENYUSUI
PENGGANTI
NVP harian
NVP selama 4-6
selama 6
minggu atau 2
minggu
kali sehari AZT
Dosis
Rekomendasi
pemberian
obat ARV
Monitoring Perkembangan dari HIV ke AIDS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.L
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pacar Kembang 135, Tambaksari
Agama : Islam
Suku : jawa
Pendidikan Terakhir : S1
Tgl masuk RS : 18 November 2019
Jam masuk RS : 09:49 WIB
No RM : 2683970
Identitas Suami
Nama : Tn. E
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan Terakhir : S1
GPA : G2P010 UK 38-39 minggu
ANAMNESA
KU :
RPS :
Pasien usia 29 tahun datang masuk melalui IRJ RSUD Haji Surabaya pada tanggal 18 November
2019 jam 09:49 WIB dengan keterangan G2P010 gravida 38-39 minggu dengan HIV reaktif.
Saat dirumah sakit pasien belum mengeluh adanya mules-mules maupun perut kencang atau
tegang, pasien juga belum merasakan adanya keluar air-air maupun lendir ataupun darah dari jalan lahir.
Pasien masih merasakan gerakan aktif dari janin. Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Selama kehamilan pasien tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi, mual dan muntah, nyeri kepala,
demam penurunan penglihatan serta anggota badan yang bengkak dan perdarahan dari jalan lahir.
Pasien sudah merencanakan ke IGD pada tanggal 18 November 2019 dikarnakan pasien telah
berkonsultasi di Poli kebidanan pada hari sebelumnya.
Riwayat Haid :
Menarche pada usia 13 tahun, menstruasi tidak teratur setiap bulannya, dengan lama setiap kali haid ± 6-7
hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari, disminorea (-), keputihan (-)
HPHT :
TP :
Riwayat Obstetri :
1. KET
2. Hamil ini
Riwayat ANC :
Pasien rutin pemeriksaan kandungan di Poli Hamil di RSUD Haji
Pemeriksaan Umum
Kesadaran :Compos mentis
Vital Sign :TD :120/80 mmHg Anemia : -/-
RR : 20 x/menit Ikterik : -/-
Nadi : 95 x/menit Dyspnoe :-
Suhu : 36,5°C Sianosis :-
Antropometri :BB : 82 kg Oedem :-
TB : 155 cm
Status Genaralisata
Mata : Anemia -/-, Ikterus -/-
Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorak : Cor : bunyi jantung normal, reguler, bunyi tambahan (-)
Pulmo : Suara pernafasan vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen : Distensi (-), Peristaltik (+) Normal, Hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat (+), oedem (-/-)
TERAPI
- Persiapan operasi
-IVFD 20 gtt/i
- Kateter urin
-Inj. Cefotaxim 2 gr/iv skin test
- Puasa 6-8 jam
Follow Up
Follow up (18-10-2019) Post SC
S : Pusing
O : Sensorium :Compos mentis
Vital Sign :TD :100/70 mmHg Ikterik :-
RR : 20 x/menit Anemis :-
Nadi : 80 x/menit Sianosis :-
Suhu : 36,3°C Dyspnoe :-
Oedem :-
Abdomen :Membesar asimetris
TFU :
Gerak janin :(+)
DJJ :148 x/menit
BAK :+
BAB :-
Flatus :-