Dosen Pengampu :
Disusun oleh
Mudrika (2214201052)
Sulita (2214201040)
Setiawati (2214201041)
Sefdi Ardianto (2214201051)
Nasrullah (2214201048)
Netta (2214201055)
Randika Ajie Saputra (2214201042)
M. Rizky Harwifrialdo (2214201016)
Fikri Kurniawan (2214201053
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha kuasa. Atas limpahan rahmat dan
taufik-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan pihak lain.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut
ini:
1. Bapak H. Andrian Faisal, SE, M.Si selaku ketua yayasan Stikes Harapan Ibu
Jambi
2. Bapak H. Subakir, SKM.M.Kes selaku Ketua STIKES Harapan Ibu Jambi.
3. Semua Dosen dan staf Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Harapan Ibu Jambi.Dosen Pembimbing
4. Pihak lain yang tidak disebut satu per satu.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.Semoga
karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.2.3 Manifestasi.............................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
PENDAHULUAN
gejala infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
Virus HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik
ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
dalam (membaran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal,
dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,
anal, ataupun oral), transfuse darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara
ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak
lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, dan ini membuat
Jumlah kasus yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV
dan 29.879 AIDS dengan 5.430 kematian. Angka ini tidak mengherankan
Dan sekarang Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan
Bagaimana konsep teori HIV AIDS dan asuhan keperawatan pada pasien
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang
memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara
infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang
kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan
2.1.2 Etiologi
immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983
sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi
retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang
disebut HIV.
2.1.3 Klasifikasi
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS
sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya
gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami
normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh
pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu
cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai
macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang
teratur (abnormal).
2.1.5 Patofisiologi
Sel T dan makrofag serta sel dendritik/langerhans (sel imun) adalah sel-sel
bagian virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4 terinfeksi
dan ikut dalam respon imun, maka Human Immunodeficiency Virus (HIV)
sel T4 yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha
Virus HIV dengan suatu enzim, reverse transkriptase, yang akan melakukan
pemograman ulang materi genetik dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat
double-stranded DNA. DNA ini akan disatukan kedalam nukleus sel T4 sebagai
sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen. Enzim inilah yang
membuat sel T4 helper tidak dapat mengenali virus HIV sebagai antigen.
Sehingga keberadaan virus HIV didalam tubuh tidak dihancurkan oleh sel T4
helper. Kebalikannya, virus HIV yang menghancurkan sel T4 helper. Fungsi dari
sel T4 helper adalah mengenali antigen yang asing, mengaktifkan limfosit B yang
dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit. Kalau fungsi sel T4 helper
berkurang dari sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-
Ketika sel T4 mencapai kadar ini, gejala-gejala infeksi ( herpes zoster dan
yang parah. Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh
dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik, kanker
- ELISA
- Western blot
- Kultur HIV
- Hematokrit.
- LED
- CD4 limfosit
- Serum mikroglobulin B2
- Hemoglobulin
2.1.8 Penatalaksanaan
dan edukasi.
a) Pengobatan
1) Obat Retrovirus
5. Zidovudine (AZT)
tid, dan dosis diturunkan menjadi 100mg po tid bila ada tanda-
tanda toksik.
AZT, atau bisa sebagai kombinasi dengan AZT bila ternyata ada
atau fansidar.
pada seseorang yang telah menderita ADIS, antara lain yang sering
b) Rehabilitasi
berisiko.
c) Edukasi
Narkotik, dsb.
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat
obatan
c. Keadaan Umum
Pucat, kelaparan
d. Gejala Subjektif
e. Psikososial
f. Status Mental
g. HEENT
h. Neurologis
i. Muskoloskletal
j. Kardiovaskular
k. Pernapasan
m. Gu
n. Integument
2. Diagnosa Keperawatan