By : Riskawati Iskandar 111.0221.011 Pendahuluan Hipoglikemia : keadaan dimana kadar glukosa dalam darah rendah. Glukosa berperan dalam pengaturan sumber energi pada manusia dan juga sebagai sumber penyimpanan energi dalam bentuk glikogen,Defisiensi lemak pengangkutan glukosa ke dan protein.Glukosa otak dapat mengakibatkan gemetar merupakan sumber energi yang cepat karena bahkan kejang-kejang yang glukosa dikarenakan memberikankadar38 molekul ATP/mol glukosa cairan glukosa yang dioksidasi. cerebrospinal rendah sedang glukosa dalam darah normal Epidemiologi Insiden dari hipoglikemia simptomatik pada neonatus bervariasi dari 1.3-3/1000 kelahiran.
Prematur, hipotermia, hipoksia, ibu yang
menderita diabetes/gestasional diabetes (1:1000 wanita hamil menderita diabetes insulin-dependen dan gestasional diabetes muncul pada 2% wanita hamil), dan pertumbuhan janin terhambat meningkatkan insidens hipoglikemia Faktor resiko faktor-faktor prematuritas atau plasenta dapat membatasi penyimpanan nutrien jaringan Kelainan genetik pada enzim atau hormon dapat menjadi nyata pasa neonatus, hipoglikemia merupakan penyebab penting morbiditas neonatus Definisi Hipoglikemia adalah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah < 45 mg/dL (2,6 mmol/L) baik yang memberikan gejala maupun tidak.
Keadaan hipoglikemia dapat
sangat berbahaya terutama bila kadar glukosa < 25mg/dL (1,4 mmol/L). - Neonatus dari ibu penderita diabetes Peningkatan -pemakaian Besar masa kehamilan - Glukosa Neonatus dengan eritroblastosis fetalis -Neoatus dengan sindrom beckwith- wiedemann - Stress perinatal (Sepsis,-Syok, Neonatus dengan nesidioblastosis Asfiksia, Hipotermi, Respiratory Etiolo atau adenoma pankreatik distress, Pasca resusitasi)- Ibugiyang mendapat terapi tokolitik seperti - Prematur terbutalin - Transfusi tukar Peningkatan pemakaian/ - - IUGR Setelah (pasca) (intrauterine Penurunan transfusi tukar - Defek metabolisme karbohidrat pemakaian penurunan growth restriction) - Defisiensi endokrin produksi /simpanan - Asupan kalori yang glukosa - Defek metabolisme glukosa asam amino tidak adekuat Klasifikasi hipoglikemia neonatus • masukan glukosa yang kurang Bersifat (starvasi, kelaparan), hipotermia, sementara syok, dan pada bayi dari ibu diabetes • Defisiensi hormon, hiperinsulinisme, kelainan Bersifat metabolisme karbohidrat &asam menetap/ amino, gangguan metabolisme yang bersifat herditer (misalnya, berulang glycogen storage diseases, disorders of gluconeogenesis, fatty acid oxidation disorders). Tanda-tanda yang terkait dengan aktivasi Pada bayi sistem saraf autonom dan pelepasan Tanda-tanda yang terkait dengan glukopenia serebral epinefrin • sianosis, • Nyeri kepala • Kecemasan • Gangguan penglihatan apnea, • Berkeringat (ketajaman menurun, diplopia hipotermia, • Palpitasi lazim ada) • Perubahan kepribadian organik hipotonia, (takikardia) (lazim ada) nafsu makan • Pucat • Ketidakmampuan berkonsentrasi (lazim ada) jelek, lesu dan • Gemetar • Disartria kejang-kejang • Lemas • Terbelalak • Kejang • Lapar • Ataksia; inkoordinasi • Mual • Mengantuk, lesu • Muntah • Koma • Stroke, hemiplegi. Aphasia • Angina (dengan • Parestesia arteria koronaria • Vertigo normal) • Amnesia\postur deserebrasi atau dekortikasi. FISIOLOGI laju pemakaian glukosa pada bayi dan anak-anak relatif lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa
- kebutuhan per unit massa tubuh lebih besar pada anak
- proporsi massa otak bayi terhadap ukuran tubuh lebih tinggi pada anak dan bayi.
sehingga kemampuan mengkompensasi pengosongan
glukosa dengan glukoneogenesis lebih terbatas pada bayi dan anak, lebih beresiko mengalami hipoglikemia Pada keadaan janin tidak tertekan, glukosa sebenarnya seluruhnya berasal dari ibu melalui transfer plasenta Gangguan transfer glukosa ibu akut kepada janin saat persalinan memaksakan kebutuhan segera untuk mobilisasi glukosa endogen. Tiga kejadian terkait yang mempermudah peralihan ini : - perubahan-perubahan dalam hormon - perubahan-perubahan dalam reseptor - perubahan-perubahan pada aktivitas enzim Hipoglikemia terjadi bila satu atau lebih mekanisme keseimbangan di atas gagal, atau penggunaan glukosa yang berlebihan seperti : - hiperinsulinisme - produksi yang kurang seperti pada penyakit glycogen storage - atau kombinasi defisiensi hormon pertumbuhan dan atau kortisol. Pemeriksaan penunjang Skrining hipoglikemia direkomendasikan bayi berat lahir sangat rendah bayi prematur bayi kecil masa kehamilan dengan berat badan lahir kurang dari persentil 10 bayi dengan ibu diabetes (tipe I atau II), bayi besar masa kehamilan dengan berat badan lahir lebih dari persentil 90 bayi dengan penyakit inkompatibilitas rhesus-hemolitik bayi yang lahir dari ibu yang mendapat terapi terbutaline/propoanolol/agen hipoglikemik oral neonatus dengan asfiksia perinatal, polisitemia, sepsis, syok, distress pernapasan, hipotermia bayi dengan retardasi pertumbuhan Penatalaksanaan Periksa kadar glukosa darah dalam usia 1-2 jam untuk bayi yang mempunyai resiko hipoglikemia dan pemberian minum diberikan setiap 2-3 jam.
Pemberian ASI. Apabila bayi dengan ASI memiliki
kadar glukosa darah rendah tetapi kadar badan keton tinggi, sebaiknya dapat dikombinasi dengan susu formula Tatalaksana hipoglikemia dapat diberikan sesuai dengan alogaritma berikut : Hitung Glucose Infusion Rate (GIR) - 6-8 mg/kg/BB/menit untuk mencapai gula darah maksimal, dapat dinaikkan 2 mg/kgBB/menit, sampai maksimal 10-12 mg/kgBB/menit.
obatan glukagon, kortikosteroid, diazoxide, dan konsultasi kebagian endokrin anak.
Bila ditemukan hasil GD 36- < 47 mg/dL 2 kali berturut-turut,
berikan infus dextrose 10 % sebagai tambahan asupan peroral Bila 2x pemeriksaan berturut-turut GD > 47 mg/dL setelah 24 jam terapi infus glukosa : - Infus dapat diturunkan bertahap 2mg/kg/menit setiap 6 jam - Periksa GD setiap 6 jam - supan peroral ditingkatkan Terapi darurat Pemberian segera dengan bolus 200mg/kg dengan dextrose 10% = 2cc/kg dan diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai keperluan Terapi lanjutan Infus glukosa 6-8 mg/kg/menit Kecepatan infus glukosa (GIR) dihitung menurut formula berikut : GIR (mg/kg/menit) = kecepatan cairan (ml/kg/hari) x konsentrasi dextrose (%) 6Xbb Periksa ulang kadar glukosa setelah 20-30 menit dan setiap jam sampai stabil Ketika pemberian minum telah dapat ditoleransi dan nilai pemantauan glukosa bedside sudah normal maka infus dapat diturunkan secara bertahap. Tindakan ini mungkin memerlukan waktu 24-48 jam atau lebih untuk menghindari kambuhnya hipoglikemia. Ulang GD tiap 2-4 jam, 15 menit sebelum jadwal minum berikut, sampai 2 kali berturut-turut normal kesimpulan Hipoglikemia merupakan masalah metabolik yang umum pada neonatus. Hipoglikemia lebih sering terjadi pada bayi baru lahir dibandingkan anak yang lebih besar. Kadar glukosa darah yang normal terjadi karena adanya keseimbangan antara penyediaan glukosa dalam darah dengan pemakaiannya oleh tubuh. Bila terjadi gangguan pada keseimbangan ini, maka dapat terjadi hipoglikemia atau sebaliknya hiperglikemia. Hipoglikemia yang berat dan berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan perkembangan khusunya neurofisiologis dan kematian pada setiap golongan umur. Pada neonatus prognosis tergantung dari berat, lama, adanya gejala-gejala klinik dan kelainan patologik yang menyertainya, demikian pula etiologi, diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat.