Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI DENGAN


KETIDAKSTABILAN
GLUKOSA DARAH

Ns. Marleny Susanthy, M.Kep.,Sp.Kep.A


Pelatihan NICU 2023
Tujuan pembelajaran :

Memahami definisi hipoglikemia dan hiperglikemia pada neonatus

Memahami faktor resiko hipoglikemia dan hiperglikemia

Memahami patofisiologi Hipo dan Hiperglikemia

Memahami tanda dan gejala Hipo dan Hiperglikemia

Memahami Penatalaksanaan Hipo dan Hiperglikemia

Memahami dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada


neonatus ketidakstabilan glukosa darah
Pendahuluan
• Kumar, vaideeswaran, dan seeralar (2018)
• Insiden hipoglikemia pada neonatus dengan faktor resiko 33,3%.
• 30,3 % asimtomatik, 3% simptomatik
• SGA 42%, IDM 33%, Prematur 19%, LGA 10 %.
• 51% hipoglikemia pada 2 jam pertama
• 31 % pada 6 jam kehidupan
• Tidak ada episode hipoglikemik yang tercatat setelah 24 jam
Hipoglikemi • beberapa penelitian menjelaskan bawa hipoglikemia persisten atau berulang
a dapat menyebabkan gejala sisa neurologis dan perkembangan yang signifikan
Pendahuluan
• Studi komparatif cross-sectional ini melibatkan 60 neonatus VLBW yang
dirawat sejak lahir di NICU Rumah Sakit Abulrich, Mesir. Pemeriksaan
Glukosa darah acak diukur selama 1 minggu kehidupan (diperiksa setiap 3 jam
dalam 48 jam pertama, kemudian setiap 6 jam selama 5 hari berikutnya)
menggunakan strip glukometer
. • 40 neonatus BBLR (66,7%) mengalami hiperglikemia selama minggu
pertama kehidupan. Di antara kasus hiperglikemia, 20 neonatus (50%)
Hiperglikemi mengalami hiperglikemia berat sementara 16 (40%) mengalami
a hiperglikemia sedang dan hanya 4 (10%) mengalami hiperglikemia ringan.
• Hiperglikemia pada bayi berat lahir sangat rendah (BBLR) dikaitkan dengan
Akmal et al. peningkatan morbiditas (enterokolitis nekrotikans, sepsis awitan lambat,
(2017) perdarahan intraventrikular,) dan mortalitas.
Hipoglikemia
Hipoglikemia menurut WHO merupakan kadar glukosa
darah < 47 mg/dl (2,6 mmol/L).

Menurut American Academy of pediatric (AAP)


hipoglikema merupakan kadar gula darah < 45 mg/dl
DEF (2,5mmol/l).
INIS
I
Pediatric endocrin society (PES) menyebutkan
hipoglikemi adalah jika kadar gula darah < 50 mg/
dl(2,8 mmol/L).

Hipoglikemia pada neonatus merupakan kadar glukosa darah <45-47


mg/dl. Nilai tersebut merupakan nilai gula darah dari sampel darah
vena.
FAKTOR RESIKO
Bayi sakit atau
stress (RDS,
Hipotermia)

bayi dari ibu Bayi besar masa


dengan diabetes kehamilan

Bayi kecil masa Bayi kurang bulan Bayi dengan


kehamilan atau lewat waktu polisitemia

Bayi dengan
bayi puasa
eritroblastosis

Obat-obat yang dikonsumsi ibu, misal


steroid, beta simpatomimetik dan beta
bloker
Patofisiologi
Penurunan cepat kadar
Janin bergantung pada Clamp tali pusat saat
glukosa darah dalam
metabolisme ibu dan lahir mengganggu
2-3 jam pertama
sirkulasi plasenta sumber glukosa
kehidupan

merangsang produksi Mempertahankan sekresi insulin yang berlebihan,


glukosa melalui metabolisme dengan defisiensi kortisol atau hormon
glukoneogenesis dan peningkatan bertahap pertumbuhan, atau error inborn
glikogenolisis kadar glukosa darah metabolism

Hipoglikemia
persiten
Tanda dan Gejala
Jitterinis/ gelisah, hipotonia, tangis high-
pitch, sianosis kajang atau tremor,

Letargi, gangguan menghisap

Apneu , Takipneu

Hipotermia
Tatalaksana dan Pencegahan
• Berikan minum peroral dalam 1 • kadar gula darah > 25-<45 • Segera mendapat asupan enteral
jam pertama. Kemudian 30 mg/dl : bolus dextrose 10% dalam 1 jam pertama, Cek Gula
menit sesudahnya dilakukan dengan dosis 2ml/kg darah setelah 30 menit
pemeriksaan kadar gula darah. dilanjutkan pemberian infus • Post resusitasi atau CPAP segera
• Koreksi hipoglikemi enteral jika dengan GIR 5-8 mg/kg/ mendapat akses IV serta infus
kadar gula darah >25-<45 menit (80-100 ml/kg/hari) dextrosa 10 % 60-80 cc/kgBB/ 24
• Jika <25 mg/dl bolus dextrose kadar glukosa plasma yang jam
10% 2ml/kg BB dilanjutkan diharapkan 40-50 mg/dl • Evaluasi GIR, untuk bayi cukup
infuddeextrosa dengan GIR5-8 • Setelah koreksi hipoglikemia, bulan 4-6 mg/kgBB/ menit dan
ml/kg/mnt ( 80-100ml/kg/hari) monitoring gula darah bayi kurang bulan 6-8mg/kg BB/
• Kadar glukosa plasma yang dilakukan kembali setelah 30 menit
diharapkan 40-50 mg/dl menit- 1 jam paska koreksi • Akses vena sentral diperlukan
untuk pemberian cairan dextrose >
12,5%

Asimtomatik
Simtomatik Neonatus resiko tinggi
Tatalaksana dan Pencegahan
Hiperglikemia
Definisi :
Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar serum glukosa >150 mg/dL (>10
mmol/L), (Balasundaram & Dumpa, 2022)

Prematurity Glukosa
ETIOLOGI

atau IUGR exogen

Hormon Obat-
stress obatan
Patofisiologi

1. Keparahan penyakit (sepsis) :


mediator inflamasi, katekolamin,
cytokine menyebabkan resistensi
insulin
Hemostasis
2. Glikogen dan simpanan lemak glukosa
terbatas perlu gukosa exogen terganggu Hiperglikemia
3. Imature sel beta pankreas
tidak mampu mengkompensasi
Tanda dan gejala
 Peningkatan keluaran urin : Glukosa urine +2,
menunjukan diuresis osmotik Dehidrasi
 Penurunan berat badan
 Demam
 Kesulitan makan
 Jika hiperglikemia persisten, periksa kadar insulin
serum, dan kadar C peptida
Tata Laksana dan Pencegahan
 Menilai GIR.
GIR = Kecepatan infus IV (mL/kg/hari) x Konsentrasi dekstrosa (%)
144

GIR = Infus rate (ml/jam) x% dextrose


6x kg BB

GIR = Infus rate x % dextrose x 0,167


kg BB
GIR diturunkan samapai mencapai 4 mg/kg/menit.
 Obati penyebab dasar dengan tepat seperti sepsis, stres,
obat-obatan perlu dieksplorasi dan diobati dengan tepat.
 Pertimbangkan insulin jika kadar glukosa darah lebih dari
250 mg/dl dan jika glukosa urin lebih dari +2
.
Lanjutan
 Dosis awal infus insulin adalah 0,01 hingga 0,05 U/kg/jam
 titrasi insulin dengan kenaikan 0,01 U/kg/jam.0,1 U/kg/jam.
 Target kadar glukosa darah 100 mg/dL dan 150 mg/dL.
 Jika kadar glukosa darah turun hingga 180 mg/dL, infus insulin
berkurang 50%.
 Jika kadar glukosa darah di bawah 150 mg/dL, hentikan insulin.
 Pantau kadar glukosa darah setiap 1 jam saat pakai insulin.
dan setengah jam setelah setiap perubahan infus insulin.
 Jika hipoglikemia, hentikan infus insulin, berikan 2 ml/kg D10 IV
bolus
 Setelah menghentikan insulin, pantau adanya hiperglikemia
berulang
Pengambilan Glukosa darah Perifer (Heelstick)
 Indikasi : pegambilan darah dalam jumlah kecil 1 tetes hingga 1 ml
 Kontra indikasi : lokal infeksi, perfusi yang buruk, edema signifikan, luka di
kaki.
 Hal –harus diperhatikan :
Automated self-shielding lancets yang direkomendasikan
 Neonatus cukup bulan : panjang lanset 2,5 mm dan kedalaman 1 mm
 Neonatus prematur : panjang 1,75 mm dan kedalaman 0,85 mm
 Neonatus kurang dari 1kg kedalaman 0,65 mm
 Lakukan penusukan jangan pernah melebihi 2,4 mm untuk menghindari
komplikas
 Area penusukan : 2 area yang direkomenadasikan
 satu sisi berada di media garis visual dari bagian tengan jempol kaki ke
bagian belakang tumit dan yang lainnya adalah lateral dari garis yang
ditarik antar jari kaki ke empat dan ke lima yang memanjang ke belakang
tumit. Area ini menghindari saraf dan arteri plantar medial dan leteral dan
nervus calcaneal medial
Area pengambilan sampel
glukosa darah perifer
Komplikasi yang mungkin
terjadi :
1.Selulitis
2. Osteomyelitis biasanya
pada tulang calcaneus
3. Infeksi llainnya seperti
abses
4. Nyeri dan hipoksemia
5. Kerusakan syaraf,
Masalah keperawatan
Intervensi keperawatan
Diagnosa : Pola napas tidak efektif
 Pola napas tidak efektif Intervensi :
 Ketidakstabilan kadar Manajemen jalan napas
glukosa darah Pemantauan Respirasi
 Risiko Ketidakstabilan Dukungan Ventilasi
glukosa darah Tindakan :
 Hipotermi  Pertahankan kepatenan jalan napas
 Resiko hipovolemia  Monitor pola napas ( seperti bradipnea, takipnea
 Observasi frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
 Resiko
napas
ketidakseimbangan  Monitor saturasi oksigen
elektrolit  Identifikasi adanya kelelahan otot- otot bantu
 Resiko disorganisasi napas
 Fasilitasi posisi yang nyaman
perilaku bayi  Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
pernapasan
 Berikan oksigenisasi sesuai kebutuhan
Ketidakstabilan glukosa darah atau
resiko ketidakstabilan glukosa darah
Intervensi :
Manjemen Hipoglikemia :
Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemi
Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Pertahankan kepatenan jalan napas
Pertahankan akses intravena
Kolaborasi pemberian glukosa oral atau dextrose sesuai indikasi

Manajemen Hiperglikemia :
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
Monitor kadar glukosa darah
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Monitor intake dan output cairan
Monitor keton urin, analisa gas darah, elektrolit tekanan darah, dan frekuensi
nadi
Konsultasi dengan medis untuk tatalaksana hiperglikemi atau jika tanda dan
gejala hiperglikemi semakin memburuk
Kolaborasi pemberian insulin, pemberian cairan IV dan pemberian kalium sesuai
Lanjutan.....
Diagnosa : Hipotermi Resiko Hipovolemia
Intervensi :
Intervensi : Pemantauan cairan
Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Manajemen Hipotermi
Monitor frekuensi napas
 Monitor suhu tubuh Monitor tekanan darah
 Identifikasi penyebab hipotermi Monitor berat badan
 Monitor tanda dan gejala hipotermi Monitor waktu pengisian kapiler
 Sediakan ligkungan yang hangat Monitor elastisitas dan turgor kulit
 (atur suhu ruangan, inkubator) Monitor jumlah, warna, dan berat jenis urine
Monitor hasil pemeriksaan serum (osmolaritas
 ganti pakaian atau linen yang basah
serum, hematokrit, natrium, kalium dan BUN)
 Lakukan penghangatan pasif Monitor intake dan output cairan
Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
Lanjutan....
Manjemen Hipovolemia
Diagnosa :Resiko disorganisasi perilaku bayi
Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Monitor intake dan output cairan Intervensi :
Hitung kebutuhan cairan Manajemen nyeri
Berikan asupan cairan oral jika tidak Identifikasi repon nyeri non verbal
ada kontra indikasi
Identifikasi faktor yang memperberat dan
Kolaborasi pemberian cairan intravena,
meringankan nyeri
isotonis, cairan koloid
Berikan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri : NNS, facilitated tucking,
Diagnosa : Risiko ketidakseimbangan
elektrolit
swadling, glukosa/sucrosa
Manajemen elektrolit
Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
(suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).
Identifikasi tanda dan gejala ketidak
seimbangan elektrolit
Identifikasi penyebab
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Pasang akses intravena
Kolaborasi pemberian suplemen
elektrolit per NGT atau Iv sesuai
indikasi
Sumber :
Akmal et al. (2017). Incidence, risk factors and complications of hyperglycemia in very low birth weight
infants. Egyptian Pediatric Association Gazette. http://dx.doi.org/10.1016/j.epag.2017.04.001

Abramowski,A. Ward, R, & Hamdan, AH. (2021). Neonatal Hypoglycemia. Retrivied from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537105/ 10 Juni 2022 at 20.00 PM

Balasundaram, P & Dumpa, V. (2022). Neonatal Hyperglycemia. Retrivied from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567769/


10 Juni 2022 at 18.00 PM

Community Health Clinical Nursing manual. (2019). Blood Sampling (Heel and Finger Prick) retrivied from
https://www.cahs.health.wa.gov.au tanggal 11/6/2022 at 10.00 am.

Gomela, TL, Eyal FG.Bany Mohammed.(2020). GOMELLA’S Neonatology Management, Procedures, On-Call Problems, Diseases,
and Drugs. Ed. 8th.. New york : Mc graw hill.

PPNI.(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Ed.1.Jakarta : DPP PPNI

PPNI.(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan. Ed.1.Jakarta : DPP PPNI

UKK Neonatologi PP IDAI. (2018). Kumpulan Panduan Pelayanan Neonatal UKK Neonatologi PP IDAI. Ed.1.

WHO. (2010). WHO Guidelines on Drawing Blood: Best Practices in Phlebotomy. Retrivied from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138654/#ch7.s1 date 9 Juni 2022 at 20.00 pm.

Akmal et al. (2017). Incidence, risk factors and complications of hyperglycemia in very low birth weight infants. Egyptian Pediatric
Association Gazette. http://dx.doi.org/10.1016/j.epag.2017.04.001

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai