Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
Anak

HIPOGLIKEMIA
KODE ICD X E16.2
006/PPK/ANAK/V/21
1. Pengertian (Definisi) Hipoglikemia adalah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah <45 mg/Dl (2.6
MMOL/l) baik yang memberikan gejala maupun tidak. Ketika kadar glukosa
darah rendah, sel-sel dalam tubuh terutama otak, tidak menerima cukup
glukosa dan akibatnya tidak dapat menghasilkan cukup energy dan
metabolism. Sel-sel otak dan saraf dapat rusak dan menyebabkan palsi
serebral, retardasi mental dan lain-lain.

Penyebab hipoglikemia:
1. Peningkatan pemakaian glukosa : hiperinsulin
- Neonatus dari ibu penderita diabetes
- Besar masa kehamilan (BMK)
- Neonatus yang menderita eritoblastosis fetalis (isoimunisasi Rh-
berat)
- Neonatus dengan sindrom Beckwith-Wiedemann (macrosomia,
mikrosefali ringan, omfalokel, makroglosia, hipoglikemia dan
viseromegali)
- Neonatus dengan nesidioblastosis atau adenoma pankreatik
- Malposisi kateter arteri umbilikalis
- Ibu yang mendapat terapi tokolitik seperti terbutaline (β-
simpatomimetik); klorpropamid, thiazide (diuretic)
- Setelah (pasca) transfuse tukar
2. Penurunan produksi/simpanan glukosa
- Prematur
- IUGR (intrauterine growth restriction)
- Asupan kalori yang tidak adekuat
- Penundaan pemberian asupan (susu/minum)
3. Peningkatan pemakaian glukosa dan/atau penurunan produksi glukosa
a. Stress perinatal
- Sepsis
- Syok
- Asfiksia
- Hipotermi
- Respiratory distress
- Pasca resusitasi
b. Transfusi tukar
c. Defek metabolism karbohidrat
- Penyakit penyimpangan glikogen
- Intoleransi fruktosa
- galaktosemia
d. Defisiensi endokrin
- Insufisiensi adrenal
- Defisiensi hipotalamus
- Hipopituitarisme kongenital
- Defisiensi glucagon
- Defisiensi epinefrin
e. Defek metabolism asam amino
- Maple syrup urine disease
- Asidemia propionate
- Asidemia metilmalonat
- Tirosinemia
- Asidemia glutarat tipe II
- Ethylmalonic adipic aciduria
f. Polisitemia
g. Ibu mandapat terapi β-blockers (labetalol atau propranolol)
2. Anamnesis  Tremor, jitteriness (gerakan tidak beraturan) atau iritabilitas
 Kejang, koma
 Letargi, apatis
 Sulit menyusui, muntah hingga asupan kurang
 Apneu
 Menangis melengking (high pitched cry) atau lemah
 Sianosis
 Beberapa bayi tidak memberikan gejala
3. Pemeriksaan Fisik  Berat lahir ≥4000 gr
 Beberapa saat sesudah lahir menunjukkan gejala sakit seperti lemas
atau letargi, kejang atau gangguan napas
4. Kriteria Diagnosis –
1. Diagnosis Banding -
6. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kadar glukosa darah, baik menggunakan strip reagen
(glucose sticks) (hasilnya 15% lebih rendah dari kadar dalam plasma),
maupun melalui laboratorium (darah vena)
 Pemeriksaan urine rutin, khususnya reduksi urine pada waktu yang sama
dengan pengambilan sampel gula darah
 Kadar elektrolit darah jika fasilitas tersedia
 Apabila ditemukan hipoglikemiyang refrakter atau berat atau jika telah
diberikan infus glukosa >1 minggu, perlu dicari penyebab hipoglikemia
dengan memeriksa (jika tersedia fasilitas) insulin, growth hormone,
kortisol, ACTH (adenocorticotropic hormone), tiroksin, TSH (thyroid-
stimulating hormone), glucagon, asam amino plasma atau keton urine
7. Tatalaksana Tatalaksana
 Periksa kadar glukosa darah dalam usia 1-2 jam untuk bayi yang
mempunyai factor risiko hipoglikemia dan pemberian minum diberikan
setiap 2-3 jam
 Pemberian ASI. Apabila bayi dengan ASI memiliki kadar glukosa rendah
tetapi kadar benda keton tinggi, sebaiknya dapat dikombinasi dengan
susu formula
 Tatalaksana hipoglikemia dapat diberikan sesuai dengan algoritma
berikut:
a. *Hitung Glukose Infusion Rate (GIR) :
6-8 mg/kgBB/menit untuk mencapai gula darah maksimal, dapat
dinaikkan 2 mg/kgBB/menit sampai maksimal 10-12 mg/kgBB/menit
b. *Bila dibutuhkan >12 mg/kgBB/menit, pertimbangkan obat-obatan :
glucagon, kortikosteroid, diazoxide dan konsultasi ke bagian
endokrin anak
c. ** Bila ditemukan hasil GD 36-<47 mg/dL 2 kali berturut-turut
berikan infus Dekstrosa 10% sebagai tambahan asupan per oral
d. *** Bila 2x pemeriksaan berturut-turut GD >47mg/dL setelah 24 jam
terapi infuse glukosa
- Infus dapat diturunkan bertahap 2mg/kg/menit setiap 6 jam
- Periksa GD setiap 6 jam
- Asupan per oral ditingkatkan

Terapi Darurat
Berikan segera dengan bolus 200mg/kg dengan dekstrosa 10% = 2 cc/kg dan
diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai keperluan

Terapi Lanjutan
1. Infus glukosa 6-8 mg/kg/menit
2. Kecepatan Infus Glukosa (GIR) dihitung menurut formula berikut
GIR (mg/kg/min) = Kecepatan cairan (ml/kg/hari) x kons Dextrose 10%
6xBB
3. Periksa ulang kadar glukosa setelah 20-30 menit dan setiap jam sampai
stabil
4. Ketika pemberian minum telah dapat ditoleransi dan nilai pemantauan
glukosa bed side sudah normal maka infus dapat diturunkan secara
bertahap. Tindakan ini mungkin memerlukan waktu 24-48 jam atau lebih
untuk menghindari kambuhnya hipoglikemia

Pemantauan
1. Pada umumnya hipoglikemia akan pulih dalam 2-3 hari. Apabila
hipoglikemia >7 hati maka perlu dikonsulkan ke sub bagian endokrin
anak
2. Bila ibu menderita DM, perlu skrining atau uji tapis DM untuk bayinya
3. Bila bayi menderita DM (juvenile diabetes mellitus) kelola DM nya atau
konsultasikan ke sub bagian endokrin anak
4. Memantau kadar glukosa darah terutama 48 jam pertama
5. Semua neonates berisiko tinggi seperti ibu DM, BBLR harus ditapis :
 Pada saat lahir
 30 menit setelah lahir
 Kemudian setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian
minum berhalan baik dan kadar glukosa normal tercapai

Hipoglikemia Refraktori
Kebutuhan glukosa >12mg/kg/min menunjukkan adanya hiperinsulinisme.
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan
 Hidrokortison : 5mg/kg IV atau IM setiap 12 jam
 Glukagon 200 µg IV (segera atau infus berkesinambungan 10
µg/kg/jam)
 Diazoxid 10mg/kg/hari setiap 8 jam menghambat sekresi insulin
pankreas
8. Edukasi -
9. Prognosis -
10. Kepustakaan 1. Wilker RE, Hypoglycemia and Hyperglycemia. Dalam : Clorherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR, penyunting Manual of Neonatal Care. Edisi
keenam. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2008.h.540-6
2. Departemen Kesehatan. Asuhan neonates Esensial Pelatihan Berbasis
Kompetensi Untuk DOkter : Hipoglikemia pada Neonatus. 2006
3. Lissauer T, Fanaroff AA. Neonatology at a Glance. Massachusetts :
Blackwell Publishing Ltd;2006

Anda mungkin juga menyukai