Anda di halaman 1dari 4

Hipoglikemia

1. Pengertian
Hipoglikemia adalah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah <45
mg/dL (2,6 mmol/L) baik yang memberikan gejala maupun tidak.
Keadaan hipoglikemia dapat sangat berbahaya terutama bila kadar
glukosa <25mg/dL (1,4 mmol/L). Ketika kadar glukosa darah rendah,
sel-sel dalam tubuh terutama otak, tidak menerima cukup glukosa dan
akibatnya tidak dapat menghasilkan cukup energi untuk metabolisme.
Sel-sel otak dan saraf dapat rusak dan menyebabkan palsi serebral,
retardasi mental, dan lain-lain.

Penyebab hipoglikemia:
-- Peningkatan pemakaian glukosa: hiperinsulin
-- Neonatus dari ibu penderita diabetes
-- Besar masa kehamilan (BMK)
-- Neonatus yang menderita eritroblastosis fetalis (isoimunisasi Rh-berat)
-- Neonatus dengan sindrom Beckwith-Wiedemann (makrosomia,
mikrosefali ringan, omfalokel, makroglosia, hipoglikemia, dan
viseromegali).
-- Neonatus dengan nesidioblastosis atau adenoma pankreatik.
-- Malposisi kateter arteri umbilikalis
-- Ibu yang mendapat terapi tokolitik seperti terbutalin (β-
simpatomimetik); klorpropamid; thiazid (diuretik)
-- Setelah (pasca) transfusi tukar

-- Penurunan produksi/simpanan glukosa


-- Prematur
-- IUGR (intrauterine growth restriction)
-- Asupan kalori yang tidak adekuat
-- Penundaan pemberian asupan (susu/minum)

-- Peningkatan pemakaian glukosa dan atau penurunan produksi glukosa


-- Stres perinatal
-- Sepsis
-- Syok
-- Asfiksia
-- Hipotermi
-- Respiratory distress
-- Pasca resusitasi
-- Transfusi tukar
-- Defek metabolisme karbohidrat
-- Penyakit penyimpanan glikogen
-- Intoleransi fruktosa
-- Galaktosemia
-- Defisiensi endokrin
-- Insufisiensi adrenal
-- Defisiensi hipotalamus
-- Hipopituitarisme kongenital
-- Defisiensi glukagon
-- Defisiensi epinefrin
-- Defek metabolisme asam amino
-- Maple syrup urine disease
-- Asidemia propionat
-- Asidemia metilmalonat
-- Tirosinemia
-- Asidemia glutarat tipe II
-- Ethylmalonic adipic aciduria
-- Polisitemia
-- Ibu mendapat terapi β-blockers (labetalol atau propanolol) atau steroid

Diagnosis
Anamnesis
-- Tremor, jitteriness (gerakan tidak beraturan), atau iritabilitas
-- Kejang, koma
-- Letargi, apatis
-- Sulit menyusui, muntah sehingga asupan kurang
-- Apneu
-- Menangis melengking (high pitched cry) atau lemah
-- Sianosis
-- Beberapa bayi tidak memberikan gejala

Pemeriksaan fisis
-- Berat lahir ≥4000 gram
-- Beberapa saat sesudah lahir menunjukkan gejala sakit seperti
lemas atau letargi,
kejang, atau gangguan napas

Pemeriksaan penunjang
-- Pemeriksaan kadar glukosa darah, baik menggunakan strip reagen
(glucose sticks) (hasilnya
15% lebih rendah dari kadar dalam plasma), maupun melalui
laboratorium (darah vena)
- Pemeriksaan urin rutin, khususnya reduksi urin pada waktu
yang sama dengan
pengambilan sampel gula darah
- Kadar elektrolit darah jika fasilitas tersedia.
- Apabila ditemukan hipoglikemi yang refrakter atau berat atau jika
telah diberikan
infus glukosa >1 minggu, perlu dicari penyebab hipoglikemia
dengan memeriksa
(jika tersedia fasilitas) insulin, growth hormone, kortisol, ACTH
(adrenocorticotropic
hormone), tiroksin, TSH (thyroid-stimulating hormone),
glukagon, asam amino
plasma, atau keton urin

Tata laksana
-- Periksa kadar glukosa darah dalam usia 1-2 jam untuk bayi yang
mempunyai faktor
risiko hipoglikemia dan pemberian minum diberikan setiap 2-3 jam.
-- Pemberian ASI. Apabila bayi dengan ASI memiliki kadar glukosa
rendah tetapi kadar
benda keton tinggi, sebaiknya dapat dikombinasi dengan susu
formula.
-- Tata laksana hipoglikemia dapat diberikan sesuai dengan algoritma berikut:
-- * Hitung Glucose Infusion Rate (GIR):
6-8 mg/kgBB/menit untuk mencapai gula darah maksimal,
dapat dinaikkan 2 mg/kgBB/menit sampai maksimal 10-12 mg/kgBB/menit
-- * Bila dibutuhkan >12 mg/kgBB/menit, pertimbangkan obat-
obatan: glukagon, kortikosteroid, diazoxide dan konsultasi ke bg
endokrin anak.
-- ** Bila ditemukan hasil GD 36 - < 47 mg/dL 2 kali berturut - turut
-- berikan infus Dekstrosa 10%, sebagai tambahan asupan per oral
-- *** Bila 2 x pemeriksaan berturut - turut GD >47 mg/dL
setelah 24 jam terapi infus glukosa
-- infus dapat diturunkan bertahap 2 mg/kg/menit setiap 6 jam
-- Periksa GD setiap 6 jam
-- Asupan per oral ditingkatkan

Terapi darurat
-- Pemberian segera dengan bolus 200 mg/kg dengan dekstrosa 10%
= 2 cc/kg dan
diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai keperluan.

Terapi lanjutan
-- Infus glukosa 6-8 mg/kg/menit.
-- Kecepatan Infus Glukosa (GIR) dihitung menurut formula berikut:
GIR (mg/kg/min) = Kecepatan cairan (ml/kg/hari) x konsentrasi Dextrose
(%)
6 x BB
-- Periksa ulang kadar glukosa setelah 20-30 menit dan setiap jam sampai stabil.
-- Ketika pemberian minum telah dapat ditoleransi dan nilai
pemantauan glukosa bed
side sudah normal maka infus dapat diturunkan secara bertahap.
Tindakan ini mungkin
memerlukan waktu 24-48 jam atau lebih untuk menghindari
kambuhnya hipoglikemia.

Pemantauan
-- Pada umumnya hipoglikemia akan pulih dalam 2-3 hari. Apabila
hipoglikemia >7 hari,
maka perlu dikonsulkan ke sub bagian endokrin anak.
-- Bila ibu menderita DM, perlu skrining atau uji tapis DM untuk bayinya
-- Bila bayi menderita DM (juvenile diabetes mellitus) kelola DMnya
atau konsultasikan
ke subbagian endokrin anak.
-- Memantau kadar glukosa darah terutama dalam 48 jam pertama.
-- Semua neonatus berisiko tinggi(spt ibu DM,BBLR) harus ditapis:
-- Pada saat lahir
-- 30 menit setelah lahir
-- Kemudian setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian
minum berjalan baik dan kadar glukosa normal tercapai

Pencegahan hipoglikemia
-- Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah (misalnya hipotermia).
-- Pemberian nutrisi secara enteral merupakan tindakan preventif
tunggal paling
penting.
-- Jika bayi tidak mungkin menyusu, mulailah pemberian minum
dengan menggunakan
sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.
-- Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya
sampai asupannya
penuh dan tiga kali pengukuran normal (sebelum pemberian minum
gula darah >45
mg/dL).
-- Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar
glukosa
dipantau.

Hipoglikemia refraktori
Kebutuhan glukosa >12 mg/kg/menit menunjukkan adanya
hiperinsulinisme. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan:
-- Hidrokortison: 5 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam
-- Glukagon 200 μg IV (segera atau infus berkesinambungan10 μg/kg/jam)
-- Diazoxid 10 mg/kg/hari setiap 8 jam menghambat sekresi insulin pankreas

Kepustakaan
1. Wilker RE. Hypoglycemia and Hyperglycemia. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR, penyunting.
Manual of Neonatal Care. Edisi keenam. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2008.h.540-6.
2. Departemen Kesehatan. Asuhan Neonatus Esensial Pelatihan Berbasis
Kompetensi Untuk Dokter :
Hipoglikemia pada Neonatus. 2006.
3. Lissauer T, Fanaroff AA. Neonatology at a Glance. Massachusetts :
Blackwell Publishing Ltd; 2006.

Anda mungkin juga menyukai