Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN

Manajer Pelayanan Pasien (MPP)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ZAINAL ABIDIN PAGARALAM


KABUPATEN WAY KANAN
2022
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT UPT RSUD ZAINAL ABIDIN PAGARALAM
UMPU SEMENGUK 34764
Jl. Lintas Sumatera Negeri Baru Kec. Umpu Semenguk
e-mail : rsudwaykanan@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ZAINAL ABIDIN PAGARALAM


NOMOR 800/ /V.06-WK/VII/2022

TENTANG

PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DI LINGKUNGAN

UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ZAINAL ABIDIN PAGARALAM


KABUPATEN WAY KANAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN WAY KANAN,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan


dalam pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal
Abidin Pagaralam, diperlukan suatu proses pendidikan
kesehatan yang professional serta sesuai dengan
ketentuan dan standar yang berlaku
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu
diterbitkan Keputusan Direktur Tentang Pedoman
Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way
Kanan
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2013 tentang
Pendidikan Kedokteran
4. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga
Kesehatan
5. Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang
Rumah Sakit Pendidikan
7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010
tentang Rekam Medis.

ii
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ZAINAL


ABIDIN PAGARALAM TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ZAINAL ABIDIN PAGARALAM.
Kesatu : Pedoman Pelayanan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) Rumah
Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua : Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama agar


digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan yang
bermutu di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal
Abidin Pagaralam.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Kasie


Pelayanan Medik dan Kasie Keperawatan dan Penunjang Medik
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

DITETAPKAN DI : Umpu Semenguk


PADA TANGGAL : Juli 2022

DIREKTUR,
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ZAINAL ABIDIN PAGARALAM
KABUPATEN WAY KANAN

Dr. Febri Jaya Gunawan., Sp.An.,SE.,MM.Kes


NIP : 19850224 201411 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga
pedoman pelayanan manajer pelayanan pasien (MPP) di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal
Abidin Pagaralam ini dapat tersusun dengan baik.
Buku pedoman ini dibuat berdasarkan surat Keputusan Direktur Nomor 474 Tahun 2019
Tentang pedoman pelayanan manajer pelayanan pasien (MPP) di Rumah Sakit Umum Daerah
Zainal Abidin Pagaralam.
Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan manajer pelayanan pasien (MPP) di
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam untuk mendukung pelayanan yang
profesional terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
panduan pedoman pelayanan manajer pelayanan pasien ini dapat diselesaikan dan dapat
diterbitkan. Kritik dan saran yang membangun serta bermanfaat selalu diterima guna
pengembangan panduan ini agar menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 1


BAB II RUANG LINGKUP ……………………………………………………………… 2
BAB III KUALIFIKASI MANAJER PELAYANAN PASIEN …………………………... 3
1. Kualifikasi Dokter
2. Kualifikasi Perawat
3. Pelatihan Tambahan
BAB IV PERAN DAN FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN ………………….. 4
1. Peran Manajer Pelayanan Pasien
2. Fungsi Manajer Pelayanan Pasien
BAB V PELAKSANAAN MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN ……………………. 6
BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………………... 8
BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen pelayanan pasien adalah suatu proses kolaboratif untuk asesmen,


perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan
bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya, melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil asuhan pasien yang bermutu dengan biaya
efektif.
Case manager atau Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah professional di rumah sakit
yang mempunyai kewenangan melaksanakan koordinasi manajemen pelayanan pasien. Pelayanan
case manager merupakan salah satu upaya yang dilakukan guna meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam sesuai prioritas
kebutuhan pasien.
Tujuan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan
yang dialaminya. Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dan
rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Manajer pelayanan pasien (MPP) memiliki hubungan dengan:


1. Keluarga
MPP Mengomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap dengan pasien dan
keluarga sehingga dapat berpartisipasi dalam asuhan kesehatan yang berfokus pada pasien
(patient centered care.
2. Profesional Pemberi Asuhan:
MPP mempunyai hubungan kerja profesional dengan para profesional pemberi asuhan
(PPA).
3. Pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial, bantuan/dukungan dari
komunitas serta pelayanan kerohanian.

Seorang MPP bukanlah PPA (Profesional Pemberi Asuhan). yang menulis resep, mengorder
pemeriksaan penunjang dsb. Peran MPP dapat menggabungkan beberapa karakteristik seperti
koordinator, manajer finansial, problem solver, fasilitator, konselor, manajer perencanaan,
edukator, dan advokasi.

2
BAB III
KUALIFIKASI MANAJER PELAYANAN PASIEN

Seorang Manajer Pelayanan Pasien (MPP) memiliki kualifikasi sebagai berikut:


1. Kualifikasi Dokter
a. Dokter umum
b. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit
c. Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun
d. Bukan Profesional Pemberi Asuhan

2. Kualifikasi Perawat
a. Pendidikan mnimal S1 Ners
b. Memiliki pengalaman klinis sebagai profesional pemberi asuhan minimal 3 tahun
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun
d. Bukan Profesional Pemberi Asuhan

3. Pelatihan Tambahan
Agar mampu melaksanakan fungsinya sebagai MPP, baik perawat maupun dokter harus
menjalani pelatihan tambahan sebagai berikut:
1. Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan penyusunn dan
penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan Kedokteran yang terdiri dari
Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis (Clinical Pathway), Algoritme, Protokol, Standing
order
2. Pelatihan Pelayanan Fokus pada Pasien (PFP) atau Patient Centered Care (PCC)
3. Pelatihan tentang perasuransian, jaminan kesehatan nasional, dan INA CBG’s (Indonesia
Case Base Groups)
4. Pelatihan tentang Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
5. Pelatihan manajemen risiko
6. Pelatihan etika-legal
7. Pelathan soft skill seperti aspek psiko-sosial-kultural, komunikasi interpersonal

3
BAB IV
PERAN DAN FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN

1. Peran MPP mencakup:


a. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan dan keterlibatan pasien termasuk keluarga
dengan pemberi asuhannya, baik akut, dalam proses rehabilitasi di rumah sakit maupun
pasca rawat, mendorong keterlibatan dan pemberdayaan pasien.
b. Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien (patient centered care)
dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan kolaborasi
interprofesional
c. Mengoptimalkan proses reimbursemen
d. Terlibat dalam proses pemulangan pasien / discharge planning bersama PPA.

2. Fungsi MPP
Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi asesmen, perencanaan, fasilitasi dan
advokasi, melalui kolaborasi dengan pasien, keluarga, professional pemberi asuhan,
sehingga menghasilkan outcome / hasil asuhan yang diharapkan.
a. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan dan aspek psiko-sosio-kultural-nya,
termasuk status health literacy (kurang pengetahuan tentang kesehatan)
b. Menyusun perencanaan manajemen pelayanan pasien (case management plan)
berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan pemberi asuhan di rumah sakit, pembayar,
PPA di fasilitas pelayanan primer, untuk memaksimalkan hasil asuhan yang
berkualitas, aman, dan efektif-biaya. Perencanaan termasuk discharge planning
terintegrasi dengan PPA.
c. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar PPA dalam konteks keterlibatan pasien
dalam pengambilan keputusan, sehingga meminimalkan fragmentasi pelayanan.
d. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarga atau pemberi asuhan
untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan
terkait pelayanan yang diterimanya. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
atau pemberi asuhan, PPA, terkait alternatif pelayanan, sumber daya di komunitas /
lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psikososio-kultural sehingga keputusan
tepat waktu dengan dasar informasi lengkap
e. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga
mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yang tersedia, rencana alternatif
sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yang diharapkan.
f. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan biaya dengan
basis kasus per kasus.

4
g. Membantu pasien untuk transisi pelayanan yang aman ke tingkat pelayanan berikutnya
yang memadai.
h. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien
i. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk memfasilitasi hasil yang
positif bagi pasien, bagi PPA dan pembayar. Namun bila ada perbedaan kepentingan
maka
j. kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas.

5
BAB V
PELAKSANAAN MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN

1. Penilaian: melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien,


berdasarkan kriteria:
a. Usia
b. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
c. Potensi komplain tinggi
d. Kasus dengan penyakit kronis, katastropik, dan terminal
e. Status fungsional rendah, kebutuhan banuan activity daily living tinggi.
f. Pasien dengan riwayat penggunaan peralatan medis di masa lalu
g. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial seperti terlantar,
tinggal sendiri, dan narkoba
h. Readmisi kembali dalam 30 hari
i. Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi
j. Kemungkinan sistem pembiayaan yang kompleks, adanya masalah finansial
k. Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat
l. Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya membutuhkan kontinuitas pelayanan.
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien:
a. Fisik, fungsional, kognitif, kekuatan/kemampuan kemandirian
b. Riwayat kesehatan
c. Perilaku psiko-spiritual-sosio-kultural
d. Kesehatan mental dan kognitif
e. Lingkungan dan tempat tinggal
f. Tersedianya dukungan keluarga, kemampuan merawat dari pemberi asuhan
g. Finansial
h. Status asuransi
i. Riwayat trauma, kekerasan
j. Pemahaman tentang kesehatan (health literacy)
k. Harapan terhadap hasil asuhan, kemampuan untuk menerima perubahan
l. Discharge plan
m. Perencanaan lanjutan
n. Aspek legal

Data asesmen diperoleh melalui:


1. Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2. Asesmen awal saat admisi rawat inap
3. Asesmen secara “ongoing” selama dirawat

6
4. Komunikasi dengan dokter dan PPA lainnya
5. Rekam medis
6. Data klaim asuransi

3. Identifikasi masalah dan kesempatan:


a. Tingkat asuhan yang tidak sesuai panduan
b. Overlunder utilization pelayanan dengan dasar panduan norma yang digunakan
c. Ketidakpatuhan pasien
d. Edukasi kurang memadai atau pemahamannya belum memadai tentang proses penyaki,
kondisi terkini, daftar obat
e. Kurangnya dukungan keluarga
f. Penurunan determinasi pasien (ketika tingkat keparahan/komplikasi meningkat)
g. Kendala keuangan ketika keparahan/komplikasi meningkat
h. Pemulangan/rujukan yang belum memenuhi kriteria, atau sebaliknya,
pemulangan/rujukan yang ditunda.

4. Mengdentifikasi kebutuhan jangka pendek, panjang, maupun kebutuha berjalan sehingga


dapat menyusun strategi dan sasaran manajemen pelayanan pasien

5. Monitoring untuk menilai respons pasien terhadap pelaksanaan rencana asuhan

6. Memfasilitasi koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi antara pasien dengan pemangku


kepentingan lainnya untuk mencapai sasaran dan memaksimalkan hasil positif asuhan
pasien

7. Memberikan advokasi pada pelaksanaan pelayanan, manfaat administrasi, pengambilan


keputusa.

8. Memaksimalkan kesehatan, wellness pasien, safety,adaptasi terhadap perubahan self-care,


kepuasan dan efisiensi biaya

9. Terminasi proses manajemen pelayanan pasien, bila kebutuhan pasien sudah tercapai, sudah
terlaksana ke transisi pelayanan yang lebih baik.

7
BAB VI
PENUTUP

Demikian Panduan Pelaksanaan Manajer Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Umum


Daerah Zainal Abidin Pagaralam ini dibuat sebagai standar agar penerapan Case manager atau
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) dalam pelayanan pasiennya sebagai wujud pelayanan berfokus
pada pasien berjalan dengan baik.
Mudah-mudahan dengan adanya panduan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak
yang terkait dengan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam

Anda mungkin juga menyukai