Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN

PEMULANGAN PASIEN

BMC MAYAPADA HOSPITAL


2019
PERATURAN DIREKTUR
DIREKTUR BMC MAYAPADA HOSPITAL
NO : 252/SK-DIR/BMC-MH /I/2019

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PEMULANGAN PASIEN
BMC MAYAPADA HOSPITAL

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan di BMC MAYAPADA


HOSPITAL, dipandang perlu memberlakukan Panduan
Pemulangan Pasien dalam rangka penanganan pasien secara
cepat, tepat dan benar di BMC MAYAPADA HOSPITAL.
b. Bahwa Pemberlakuan Panduan Pemulangan Pasien di BMC
MAYAPADA HOSPITAL perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Utama.
Mengingat :
1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu No 444.5-0001-IORS-2019
tentang pemberian ijin operasional rumah sakit umum kelas C
4. Standar Pelayanan Medis Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : Peraturan Direktur BMC MAYAPADA HOSPITAL Tentang
Pemulangan Pasien BMC MAYAPADA HOSPITAL

KEDUA : Panduan Pemulangan Pasien BMC MAYAPADA HOSPITAL


dimaksud dalam diktum ke satu sebagai mana tercantum dalam
lampiran ini

KETIGA : Panduan Pemulangan Pasien BMC MAYAPADA HOSPITAL


dimaksud dalam diktum ke dua harus dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan di BMC MAYAPADA HOSPITAL

Ditetapkan di Bogor
pada tanggal 4 Januari 2019
Direktur BMC MAYAPADA HOSPITAL

IGBA Juniantara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia
Nya sehingga Panduan Pemulangan Pasien ini dapat terselesaikan.
Perencanaan pemulangan pasien yang efektif dapat mengurangi
kemungkinan pasienakan masuk kembali ke rumah sakit, membantu dalam
pemulihan, memastikan obat yang diresepkan dan diberikan dengan benar dan
cukup mempersiapkan keluarga untuk mengambil alih perawatan bagi seseorang
yang mereka cintai.
Panduan Pemulangan Pasien berisi tentang definisi Discharge Planning,
ruang lingkup pelaksanaan Discharge Planning, serta tata laksana Discharge
Planning di BMC MAYAPADA HOSPITAL.
Panduan ini disusun bersama antara Bidang Pelayanan dan Penunjang
dengan beberapa instalasi terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke
Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan) yang merupakan bagian dari Panitia
Akreditasi BMC MAYAPADA HOSPITAL.
Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga
akan menambah kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.

Bogor, Januari 2019


Tim Penyusun

Panduan Pemulangan Pasien


i
DAFTAR ISI

SK Pemberlakuan Panduan Pemulangan Pasien


Kata pengantar ............................................................................................. i
Daftar isi ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP ....................................................................... 4
BAB III KEBIJAKAN ............................................................................... 7
BAB IV TATA LAKSANA ......................................................................... 9
BAB V DOKUMENTASI ......................................................................... 17
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 18

Panduan Pemulangan Pasien


ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagi salah satu sarana kesehatan yang memberi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang penting
dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. oleh karena itu rumah
sakit dituntut memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart
yang sudah ditentukan.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan, BMC
Mayapada Hospital bertanggung jawab terhadap peningkatkan derajat
kesehatan pasien, pencegahan terjadinya penyakit, mengurangi dan
menghilangkan terjadinya penderitaan serta memulihkan kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar pelayanan paripurna. oleh karena itu dalam
melaksanakan tanggung jawab tersebut perlu kesadaran setiap Pelayan
kesehatan di lingkungan BMC Mayapada Hospital bahwa pelayanan yang
diberikan merupakan bagian dari upaya kesehatan menyeluruh yang
kontinuitas berfokus pada pasien.
Menurut data rekam medik masih sering ditemukan pasien MRS
dengan keluhan dan penyakit yang sama dengan riwayat MRS pasien
sebelumya, hal ini diakibatkan kurangnya koordinasi pelayanan tindak
lanjut diluar rumah sakit ketika pemulangan pasien yang tepat dan
diterimakan pada keluarga atau rujukan kepelayanan lain baik didalam
maupun keluar rumah sakit yang tepat, oleh karena itu perlu di susun
pedoman/panduan pemulangan pasien, rujukan dan tindak lanjut pasien
BMC Mayapada Hospital.

B. PENGERTIAN
Perencanaan pulang (Discharge planning) menurut National Council
of Social Service/NCSS (2006) adalah suatu rencana pulang pada pasien
yang ditulis di lembar catatan medis yang merupakan tujuan dari
perencanaan perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk
memberdayakan klien untuk membuat keputusan dan berupaya untuk
memaksimalkan potensi hidup secara mandiri,dan untuk memberdayakan

Panduan Pemulangan Pasien


1
pasien dengan melalui dukungan dan sumber-sumber yang ada dalam
keluarga atau masyarakat.
Proses pelaksanaan perencanaan pulang dapat dilakukan dengan
pemindahan pasien dari rumah sakit ke fasilitas perawatan pasien pada
level yang lebih rendah, misalnya pasien pindah dari tempat perawatan
akut ke tempat perawatan biasa. Proses pemindahan pasien dari level
perawatan yang tinggi ke level yang rendah juga terjadi pada semua
tempat, termasuk rumah sakit rehabilitasi rawat inap, fasilitas perawatan
terampil dan perawatan kesehatan di rumah (Birmingham, 2010).
Pemulangan pasien dan merujuk ke pelayanan kesehatan dari mana
pasien berasal adalah suatu langkah medik mengijinkan pasien pulang dari
dirawat dirumah sakit dalam satu waktu tertentu karena menurut ketentuan
rumah sakit kondisi kesehatan pasien sudah layak ditindak lanjuti di rumah
dan merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan, praktisi kesehatan
atau pelayanan penunjang lainya yang ada di komunitas dari mana pasien
berasal sebagai kontinuitas tindak lanjut pelayanan pengobatan pasien
Rujukan Pasien atau merujukan dari RS rendah ke RS lebih tinggi
adalah suatu langkah medik yang terencana untuk merujuk pasien ke
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi karena adanya keterbatasan
sarana, prasarana, SDM atau penunjang lainya agar pasien segera
mendapatkan pelayanan atau perawatan kesehatan sesuai kondisi
kesehatan dan kebutuhanya dengan baik dan tepat waktu sebagai bentuk
kelanjutan pelayanan pasien

C. TUJUAN
1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifikasi untuk mempertahankan atau
mencapai fungsi maksimal setelah pulang
2. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan
berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi
komunikasi yang efektif
3. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis
untuk ditransfer kerumah.
4. Memperpendek AvLOS (Average Length Of Stay) pasien/ lama
perawatan
5. Dengan perencanaan pulang yang terkoordinasi dengan baik dan

Panduan Pemulangan Pasien


2
tepat waktu diharapkan pencegahan terjadinya penyakit berulang
terhindari, mengurangi dan menghilangkan terjadinya penderitaan
lebih lama serta memulihkan kesehatan lebih cepat sehingga
mengurangi biaya perawatan.
6. Pasien yang dipulangkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bekelanjutan sampai pasien mendapatkan kondisi derajad kesehatan
yang lebih baik dari sebelumya secara terus menerus.
7. Membuktikan kemandirian dan tanggung jawab dalam merawat
dirinya sendiri bila telah kembali ke rumah

Panduan Pemulangan Pasien


3
BAB II
RUANG LINGKUP

PEMULANGAN PASIEN KE PELAYANAN KESEHATAN DARI MANA PASIEN


BERASAL
Kriteria pemulangan pasien dan merujuk ke pelayanan kesehatan dari mana
pasien berasal dilakukan berdasarkan :
1. Keputusan dokter DPJP berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan medik lainya pasien telah layak untuk pulang dan dapat
ditindak lanjuti di luar rumak sakit.
2. Semua gejala yang muncul pada saat pasien MRS telah hilang atau
sekurang kurangnya terdapat gejala sisa yang minimal/ringan yang
dimungkinkan pasien mampu merawat dirinya sendiri dengan bantuan
minimal.
3. Keluarga dan pasien memahami kondisi kesehatan dan kebutuhannya
sehingga setuju KRS
4. Adanya pelayanan tindak lanjut pasien berdasarkan kondisi kesehatan dan
kebutuhanya baik di poliklinik rawat jalan RS atau pelayanan kesehatan,
praktisi atau penunjang lainya di komunitas dari mana pasien berasal
Beberapa ketentuan Pemulangan Pasien
1. Pemulangan Pasien Rawat Inap
a. Semua pasien rawat inap dipulangkan sesuai rencana pemulangan
pasien (discharge plan) yang dibuat oleh DPJP.
b. Rencana pemulangan pasien (discharge plan) dibuat sesuai diagnosis,
tindakan yang dilaksanakan terhadap pasien, kondisi dan
perkembangan pasien, serta mempertimbangkan kehendak pasien dan
keluarga serta berbagai aspek sosio-ekonomi terkait.
c. DPJP menginformasikan rencana pemulangan kepada pasien dan
keluarganya sedini mungkin.
d. Sehari sebelum tanggal rencana pemulangan pasien, DPJP menuliskan
di rekam medik pasien bahwa pasien akan pulang keesokan harinya,
agar staf lain dapat memulai menyelesaikan kelengkapan administratif
pasien pulang.

Panduan Pemulangan Pasien


4
e. Obat retur dan rencana obat yang dibawa pulang dipersiapkan oleh
petugas di ruangan yang dinas sore / malam, sehari sebelum pasien
pulang, berdasarkan instruksi tertulis dari DPJP.
f. Pada hari pasien pulang, maka sejak pukul 08.00 petugas administrasi
ruangan memulai menyelesaikan administrasi.
g. Resume pasien pulang (Discharge summary) pulang dilengkapi oleh
DPJP pada hari terakhir saat pasien pulang setelah melakukan visite
terakhir, dan sesaat sebelum pasien pulang.
h. Resume pasien pulang (Discharge summary) dibuat sedikitnya berisi :
1) Alasan di rawat inap.
2) Pemeriksaan fisik dan penunjang lain yang penting.
3) Diagnosis dan Komorbiditas yang penting.
4) Prosedur diagnostik dan terapi yang diberikan.
5) Pengobatan dan perawatan yang penting.
6) Kondisi pasien pada saat dipulangkan.
7) Obat-obatan pulang, semua obat yang di bawa pulang.
8) Instruksi tindak lanjut, termasuk kapan dan ke mana harus kontrol,
instruksi perawatan dirumah, dan lain sebagainya yang relevan
dengan kondisi pasien.
i. Salinan dari Resume pasien pulang diberikan kepada pasien untuk
dibawa saat kontrol, baik ke dokter rumah sakit, maupun ke dokter
keluarga / dokter perujuk pasien tersebut, sementara aslinya disimpan di
berkas rekam medik pasien.
j. Penyelesaian administrasi pasien pulang berlangsung tidak lebih dari 2
jam bilamana tidak ada permasalahan lain secara administratif
2. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
a. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri / keluarganya tidak sesuai
dengan rencana pemulangan (discharge plan) yang dibuat oleh DPJP
dinyatakan sebagai pulang paksa.
b. Pasien pulang paksa harus menandatangani surat pernyataan, dan bila
pasien tidak mampu menandatangani, maka pernyataan tersebut
ditanda tangani oleh wali yang berhak secara hukum, setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai resiko pulang paksa
tersebut, dan penjelasan ini terdokumentasi.

Panduan Pemulangan Pasien


5
c. Setelah pasien / walinya menandatangani surat pernyataan, maka
proses pemulangan pasien dilakukan sesuai dengan prosedur pasien
pulang.
d. Durasi penyelesaian administratif pada pasien pulang paksa
disesuaikan dengan kondisi pelayanan saat itu.
e. DPJP tidak wajib datang pada keadaan pasien pulang paksa, dan
pemberitahuan / persetujuan dapat diberikan per telepon.
f. Discharge summary dapat dibuat pada hari kerja berikut sesudah pasien
pulang paksa, dan dapat diambil oleh pasien / wali
sesudahnya.(Maksimal 2 hari kerja sesudah pasien pulang paksa)
3. Pasien Menolak Rawat
Pasien dari unit – unit ambulatory dan unit gawat darurat yang memiliki
indikasi rawat namun menolak untuk dirawat diminta menanda tangani
pernyataan tertulis penolakan rawat inap.
4. Pengaturan rencana / ijin pemulangan pasien, sementara masih dalam
asuhan

Panduan Pemulangan Pasien


6
BAB III
KEBIJAKAN

1. Pemulangan pasien kembali ke rumah haruslah memperhatikan kondisi


kesehatan pasien dan kebutuhan pasien akan kelanjutan pelayanan.
2. Sebaiknya rencana pemulangan pasien dan kelanjutan pelayanan pasien
telah dibuat sedini mungkin.
3. Perencanaan pemulangan pasien dilakukan dengan mempertimbangkan
pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.
4. Keputusan dan otorisasi untuk menentukan kesiapan pasien untuk
dipulangkan dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
atau Dokter UGD/Dokter jaga ruangan dengan persetujuan DPJP.
5. Kriteria pasien dipulangkan oleh DPJP dengan mempertimbangkan :
a. Pasien telah dalam kondisi fisiologik telah sehat
b. Pasien telah melewati masa pemantauan suatu penyakit suatu
penyakit dan dalam keadaan stabil
c. Pasien yang dalam kondisi vegetative telah dinyatakan dapat
mendapatkan perawatan lanjutan di rumah.
6. Pasien dan keluarga pasien harus diinformasikan tentang rencana
pemulangan dan instruksi lanjutan sesuai kebutuhan pasien seperti kapan
harus control, cara pemakaian obat, cara perawatan luka, pengaturan diet,
dan lain sebaginya yang diperlukan pasien dan keluarga.
7. Keluarga pasien diikutsertakan dalam proses ini apabila pasien kurang
dapat mengerti dan mengikuti instruksi.
8. Bila pasien membutuhkan pelayanan berkelanjutan di luar Rumah Sakit
maka pasien dilanjutkan kepada petugas medis atau merujuk ke rumah
sakit lain yang memiliki pelayanan sesuai kebutuhan pasien tersebut.
9. Pemindahan pasien harus didampingi hingga serah terima ke petugas yang
bertanggung jawab selanjutnya.
10. Untuk pasien yang tidak langsung dirujuk ke rumah sakit lain atau pasien
menolak nasehat medis maka pasien dan keluarga harus diinformasikan
dengan jelas dengan cara yang mudah dimengerti pasien dan keluarganya
dimana dan bagaimana menerima pelayanan lanjutan, kapan pelayanan
mendesak harus didapatkan, kapan kembali ke rumah sakit untuk control.
Keluarga pasien diikutsertakan dalam proses ini apabila kurang dapat
mengerti dan mengikuti instruksi
11. Pada saat tertentu dimana pasien dan atau keluarga ingin pulang tetapi
kondisi pasien belum bisa dipulangkan maka pasien dinyatakan pulang

Panduan Pemulangan Pasien


7
paksa atas permintaan sendiri dan harus menandatangi surat pernyataan
dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
12. Bagi pasien yang masih dalam perawatan tetapi harus meninggalkan
rumah sakit karena alasan tertentu, maka pasien diizinkan ke luar rumah
sakit dalam masa kurang dari 24 jam setelah mempertimbangkan kondisi
kelayakan pasien untuk keluar dan harus mengisi serta menandatangani
formulir cuti yang telah dibuat rumah sakit.
13. Instruksi lanjut untuk pasien dan keluarga harus memenuhi kaidah-kaidah
berikut :
a. Diberikan dalam bentuk dan sikap yang mudah dimengerti
b. Dijelaskan kapan jadwal kunjungan berikutnya
c. Instruksi termasuk kapan harus mencari pertolongan darurat
d. Keluarga pasien mendapat instruksi perawatan yang diperlukan sesuai
kondisi pasien
14. Pada saat pasien pulang maka harus dilakukan pendamping dan jenis
transportasi sesuai kebutuhan pasien dan hak ini diinformasikan kepada
pihak keluarga pasien

Panduan Pemulangan Pasien


8
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Prosedur Discharge Planning adalah sebagai berikut:


Berikut hal yang berkenan dengan Discharge Planning yang harus dipahami
oleh pasien dan keluarga:
1. Prinsip
Ketika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke
lingkungan yang lain, ada beberapa prinsip yang harus
diikuti/diperhatikan yaitu:
a. Discharge Planning harus merupakan proses multidisiplin, dimana
sumber– sumber untuk mempertemukan kebutuhan pasien dengan
pelayanan kesehatan ditempatkan pada satu tempat.
b. Prosedur Discharge Planning harus dilakukan secara konsisten dan
kualitas tinggi pada semua pasien.
c. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan
penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.
d. Kebutuhan pemberian asuhan (care giver) juga harus dikaji.
e. Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan
adekuat.
f. Keberlanjutan perawatan antar lingkungan merupakan hal yang
utama, bila memungkinkan BMC MAYAPADA HOSPITAL merujuk ke
fasilitas kesehatan berbadan hukum secara spesifik.
g. Informasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan
antara tim kesehatan dengan pasien/care giver (pengasuh), dan
kemampuan terakhir disediakan dalam bentuk tertulis tentang
perawatan berkelanjutan.
h. Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus
dipertimbangkan ketika menyusun discharge planning.
i. Discharge planning berisi :
1) Diagnosa masuk, Diagnosa keluar, diagnosa keperawatan
2) Obat-obatan yang masih diminum
3) Nasehat, aktifitas dan istirahat
4) Tanggal, tempat kontrol

Panduan Pemulangan Pasien


9
5) Hasil pemeriksaan yang dibawa pulang
6) Keadaan waktu pulang
7) Fasilitas kesehatan terdekat yang bisa dihubungi

2. Karakteristik
Beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam membuat
rencana pemulangan adalah:
a. Berfokus pada pasien. Nilai, keinginan dan kebutuhan pasien
merupakan hal penting dalam perencanaan. Pasien dan keluarga
harus berpartisipasi aktif dalam hal ini.
b. Kebutuhan dasar pasien pada waktu pulang harus diidentifikasi pada
waktu masuk dan terus dipantau pada masa perawatan.
c. Kriteria evaluasi menjadi panduan dalam menilai keberhasilan
implementasi dan evaluasi secara periodik.
d. Rencana pemulangan suatu proses yang melibatkan tim kesehatan
dari berbagai disiplin ilmu.
e. Pasien harus membuat keputusan yang tertulis mengenai rencana
pemulangan.

3. Cara Penyampaian
a. Ikut sertakan keluarga dalam proses pemulangan pasien.
b. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas.
c. Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu perawatan.
d. Perkuat penjelasan lisan dengan intruksi tertulis.
e. Motivasi pasien untuk mengikuti langkah–langkah tersebut dalam
melakukan perawatan dan pengobatan.
f. Kenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus dilaporkan pada
tim kesehatan.
g. Berikan nama dan nomor telepon fasilitas kesehatan terdekat yang
dapat dihubungi pasien.

4. Asesmen Awal Pasien (Pengkajian Keperawatan)


Identifikasi pasien dengan mempelajari rekam medis untuk merancang
Discharge Planning.
a. Lakukan kajian/asesmen terhadap:

Panduan Pemulangan Pasien


10
1) Kebutuhan perawatan dan medikasi terkini.
2) Kemajuan fisik, mobilitas dan kondisi psikis/status mental pasien.
3) Kondisi rumah, sosial dan finansial.
4) Siapa pengaruh utama pasien serta kebutuhan/ keinginannya.
5) Keterlibatan keluarga dalam merawat pasien, identifikasi siapa
caregiver (pengasuh) utama pasien.
b. Setelah asesmen awal pasien dilakukan, analisis hasil asesmen
dengan tim multidisipliner terkait mengenai:
1) Perencanaan
a) Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh
pasien dan keluarga.
b) Ikutsertakan keluarga dalam proses perencanaan
pemulangan pasien.
c) Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun
perencanaan dan tata laksana pasien. Perencanaan ini
disusun untuk menetapkan kriteria hasil yang hendak dicapai
terkait dengan kebutuhan pemulangan.
d) Koordinator perawatan di ruangan harus memastikan pasien
memperoleh perawatan yang sesuai dan adekuat serta
proses discharge planning berjalan lancar.
e) Menginformasikan pasien mengenai rencana keperawatan,
pastikan bahwa kebutuhan – kebutuhan khusus pasien
terpenuhi.
f) Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum pasien
dipulangkan,dan konfirmasikan dengan pasien dan keluarga.
g) Apabila kondisi pasien berubah (tiba-tiba memburuk) dari
yang telah direncanakan, maka lakukan evaluasi ulang
terhadap rencana pemulangan pasien.
2) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu
penatalaksanaan yang dilakukan sebelum hari pemulangan, dan
penatalaksanaan yang dilakukan pada hari pemulangan.
a) Persiapan sebelum hari pemulangan pasien
i. Menganjurkan cara untuk mengubah keadaan rumah
demi memenuhi kebutuhan pasien.

Panduan Pemulangan Pasien


11
ii. Mempersiapkan pasien dan keluarga dengan
memberikan informasi tentang sumber-sumber
pelayanan kesehatan komunitas. Rujukan dapat
dilakukan sekalipun pasien masih dirumah
iii. Setelah menentukan segala hambatan untuk belajar
serta kemauan untuk belajar, mengadakan sesi
pengajaran dengan pasien dan keluarga secepat
mungkin selama dirawat dirumah sakit (seperti tanda
dan gejala terjadi komplikasi kepatuhan terhadap
pengobatan, kegunaan alat-alat medis, perawatan
lanjutan, diet, latihan pembatasan yang disebabkan oleh
penyakit atau pembedahan)
iv. Komunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap
penyuluhan dan usulan perencanaan pulang kepada
anggota tim kesehatan lain yang terlibat dalam
perawatan pasien
b) Penatalaksanaan pada hari pemulangan
Jika beberapa aktifitas berikut ini dapat dilakukan sebelum
hari pemulangan, perencanaan yang dilakukan akan lebih
efektif. Adapun aktifitas yang dilakukan pada hari
pemulangan antara lain:
i. Periksa instruksi pemulangan dokter, masukan dalam
terapi atau kebutuhan akan alat-alat medis yang khusus.
(instruksi harus dituliskan sedini mungkin).
ii. Tentukan apakah pasien dan keluarga telah
dipersiapkan dalam kebutuhan transportasi menuju
rumah.
iii. Persiapkan pasien dengan prescription atau resep
pengobatan pasien sesuai dengan yang diinstruksikan
oleh dokter. Lakukan pemeriksaan terakhir untuk
kebutuhan informasi atau fasilitas pengobatan yang
aman.
iv. Berikan informasi tentang jadwal kontrol / periksa
dokter.
v. Kursi roda untuk pasien yang tidak mampu untuk ke

Panduan Pemulangan Pasien


12
mobil ambulans / mobil antar jemput pasien.
vi. Bantu pasien menuju kursi roda, gunakan sikap tubuh
dan teknik pemindahan yang sopan.
vii. Bantu pasien pindah ke mobil pribadi atau kendaraan
bagi pasien yang masih membutuhkan kursi roda.
c) Evaluasi
i. Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan
tentang penyakit, pengobatan yang dibutuhkan, tanda –
tanda fisik atau gejala yang harus dilaporkan kepada
dokter.
ii. Minta pasien atau anggota keluarga
mendemonstrasikan setiap pengobatan yang akan
dilanjutkan di rumah.
iii. Perawat yang melakukan perawatan di rumah
memperhatikan keadaan rumah, mengidentifikasikan
rintangan yang dapat membahayakan bagi pasien, dan
menganjurkan perbaikan.

B. Kriteria Pasien Pulang


1. Pasien diperbolehkan pulang berdasarkan status kesehatan dan
kebutuhan pelayanan selanjutnya.
2. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien
sebaiknya dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang
sesuai.
3. Yang berwenang memutuskan pasien boleh pulang atau tidak adalah
dokter Penangggung Jawab Pelayanan (DPJP).
4. Pastikan pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaan pemulangan pasien.
5. Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh ( holistik ).
6. Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien.
7. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien.
8. Tentukan tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien dipulangkan
dari rumah sakit) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
pasien. Penentuan tempat ini dilakukan oleh perawat bersama dengan
dokter penanggungjawab pasien.

Panduan Pemulangan Pasien


13
Berikut adalah beberapa contoh tempat perawatan :
a. Perawatan di rumah dengan penggunaan peralatan tambahan
untuk menunjang perawatan pasien.
b. Pemulangan pasien kerumah tanpa perlu perawatan khusus.
c. Perawatan di rumah dengan didampingi oleh perawat / carer
d. Rumah sakit/ fasilitas perawatan jangka panjang.
e. Fasilitas keperawatan yang terlatih.
f. Rumah perawatan umum, seperti panti jompo dan sebagainya
9. Pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksanaan perawatan
primer, sekunder dan sosial untuk menjamin bahwa setiap pasien
menerima perawatan dan penanganan yang sesuai dan akurat, yaitu
dengan :
a. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komunikasi dengan
dokter keluarga pasien / tim pelayanan primer mengenai rencana
pemulangan pasien.
b. Identifikasi pasien – pasien yang memerlukan perawatan khusus /
ekstra seperti kebutuhan perawatan kebersihan diri, sosial dan
sebagainya. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
berikan dukungan tambahan.
c. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan
mengenai rencana keperawatan.
d. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan
pasien.
e. Pastikan bahwa pasien dan keluarga / carer telah memperoleh
informasi yang akurat.
f. Hak pasien sebelum dipulangkan :
1) Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis,
assesmen medis, rencana perawatan, detail kontak yang dapat
dihubungi dan informasi relevan lainnya mengenai rencana
perawatan dan tatalaksana selanjutnya.
2) Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya,
bersama dengan kerabat, carer atau teman pasien.
3) Rancangan rencana pemulangan dimulai sesegera mungkin
baik sebelum / saat pasien masuk rumah sakit.
4) Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang relevan

Panduan Pemulangan Pasien


14
dengan perawatannya dan tersedia di masyarakat.
5) Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan
jangka panjang, termasuk dampak finansialnya.
6) Diberikan nomor kontak yang dapat dihubungi saat pasien
membutuhkanbantuan/ saran mengenai pemulangannya.
7) Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail
layanan yang dapat diakses.
8) Memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria dilakukannya
perawatan yang berkesinambungan.
9) Perawat tersedia sebagai orang yang dapat dihubungi oleh
pasien dalam membantu memberikan saran.
10) Memperoleh akses untuk memberikan komplain mengenai
peraturan discharge planning pasien dan memperoleh
penjelasannya.
g. Proses penatalaksanaan pasien yang ingin pulang atas permintaan
sendiri (Pulang APS) atau menolak nasehat medis pada pasien
rawat inap dan rawat jalan diberikan informasi dan edukasi
mengenai :
1) Resiko yang timbul akibat pulang paksa.
2) Pasien diberi alternatif ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat, apabila sewaktu – waktu ada keluhan
3) Pasien yang tidak kompeten untuk memahami risiko yang
berhubungan dengan pulang paksa, dikarenakan gangguan
jiwa, maka informasi dan edukasi diberikan kepada keluarga
pasien.
4) Apabila ada keluarga pasien yang berprofesi sebagai dokter,
kepadanya diberitahukan tentang kondisi pasien tersebut untuk
mengurangi resiko karena menolak nasehat medis.
h. Resume medis dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang
i. Dokumentasikan resume medis pasien pulang pada rekam medis
dan berikan salinannya kepada pasien dan dokter
keluarganya/praktisi kesehatan perujuk.
j. Ringkasan/ resume medis pasien pulang berisi :
1) Alasan masuk rumah sakit
2) Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting

Panduan Pemulangan Pasien


15
3) Prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan
4) Pemberian medikamentosa dan pemberian pasien pulang
5) Status/kondisi pasien waktu pulang
6) Instruksi/follow-up/tindak lanjut
k. Rencanakan dan aturlah pertemuan selanjutnya dengan pasien

Panduan Pemulangan Pasien


16
BAB V
DOKUMENTASI

Dokumentasi pemulangan pasien berupa :


1. Rencana Pemulangan Pasien/Discharge Planning
2. Resume Medis Pasien Pulang

Panduan Pemulangan Pasien


17
BAB VI
PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksana pemulangan pasien
sesuai prosedur di BMC MAYAPADA HOSPITAL, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini, kerana terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi.
Tim Penyusun berharap para pihak dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan berikutnya. Semoga panduan ini berguna
bagi Tim Akses Ke Rumah Sakit Dan Kontuinitas Pelayanan (ARK) BMC
MAYAPADA HOSPITAL pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

Panduan Pemulangan Pasien


18

Anda mungkin juga menyukai