Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA


NOMOR : 225/PER/DIR/RSAR/V/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTENSIVE CARE UNIT
DI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam melayani


pasien di Rumah Sakit Airan Raya perlu ditetapkan pedoman
pengorganisasian Intensive Care Unit ;
b. Bahwa dengan adanya perubahan keadaan terutama guna
meningkatkan tata kelola rumah sakit yang baik maka perlu
peengorganisasian Intensive Care Unit ;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman dimaksud
dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur
RS Airan Raya tentang Pedoman Pengorganisasian Intensive
Care Unit di RS Airan Raya

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik.
4. Undang – Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4 tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRAN RAYA


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INTENSIVE CARE UNIT DI RUMAH SAKIT AIRAN
RAYA
Kesatu : Pedoman Pengorganisasian Intensive Care Unit pada diktum
kesatu sebagai acuan bagi rumah sakit dalam pelayanan
pasien yang baik dan benar, sebagaimana tercantum dalam
lampiran peraturan ini
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Intensive Care Unit bertujuan
untuk ketertiban pelayanan dalam proses pelayanan kepada
rumah sakit
Ketiga Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, jika
sewaktu-waktu ada kesalahan/ kekeliruan akan dilakukan
perubahan

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL: 06 MEI 2022
DIREKTUR RS. AIRAN RAYA,

Dr. ZUCHRADY, MM., PIA


NIP : 002.04.19

Lampiran : Peraturan Direktur RS Airan Raya


Nomor : 225/PER/DIR/RSAR/V/2022
Tanggal : 06 Mei 2022
Perihal : Pedoman Pengorganisasian
Intensive Care Unit
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan. Tujuan Rumah Sakit
adalah memberikan pelayanan kesehatan komprehensif mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta melaksanakan rujukan bagi seluruh lapisan
masyarakat.dan pengolahan rumah sakit yang bermutu , efektif dan efisien harus
ditunjang oleh tenaga yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit, pemerintah telah membuat kebijakan
yang dituangkan dalam UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Indonesia.
Rumah Sakit Airan Raya merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang sudah
terakreditasi proses akreditasi yaitu sistem manajemen yang memberikan jaminan
serta proses didalamnya memenuhi kriteria mutu yang ditetapkan dan selalu
melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk lebih focus pada kepuasan
pelanggan. Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan, kegiatan perawatan
mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan
secara keseluruhan. Keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas ini adalah kenyataan yang dapat dilihat dimana tenaga
kesehatan yang selama 24 jam berada disisi pasien adalah tenaga perawat.
Terwujudnya pelayanan Keperawatan yang profesional akan sangat ditentukan oleh
tersedianya tenaga keperawatan yang profesional atau tersedianya tenaga yang
memiliki keahlian atau kompetensi tertentu baik yang diperoleh melalui pendidikan
formal maupun informal. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari bidang
Keperawatandan kepala ruangan yang berada dibawahnya bekerjasama dengan unit
terkait dalam memberikan pelayanan maupun memberikan informasi.
Pelayanan keperawatan profesional perlu dipimpin oleh orang yang bertanggung
jawab mengolah materi profesionalnya yang tentu saja dengan bidang keperawatan.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, Bidang keperawatan berupaya untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan agar terciptanya pelayanan
keperawatan yang bermutu dan memenuhi harapan pelanggan. Intensive Care Unit
(ICU)adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur
pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
untuk observas, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit ceters
atau penyult-penyuit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa
dengan prognosis dubia ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta
peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam
pengelolaan keadaan keadaan tersebut. kematian pasien yang mengalami pembedahan
terbanyak timbul pada saat pasca bedah Pada sekitar tahun 1860, Florence
Nightingala mangusulkan anestesi sampai ke masa pasca bedah Dimulai sekitar tahun
1942, Mayo Clinic membuat suatu ruangan khusus dimana pasien-pasien pasca bocah
dikumpulkan dan diawasi sampai sadar dan stabil fungsi-fungsi vitalnya, serta bebas
dari pengaruh sisa obat anestesi. Keberhasilan unit pulih sadar merupakan awal
disandang perlunya untuk melanjutkan pelayanan serupa tidak pada masa pulih sadar
saja, namun juga pada masa pasca bedah. Evolusi ICU bermula dari timbulnya wabah
poliomyelitis di Scandinavia pada sekitar awal tahun 1950, dijumpai banyak kematian
yang disebabkan oleh kelumpuhan otot-otot pernapasan Dokter spesials anestesiologi
dipelopori oleh Bjom ibsen pada waktu itu,melakukan intubasi dan memberikan
bantuan napas secara manual mirip yang dilakukan selama anestesi. Dengan bantuan
para mahasiswa kedokteran dan sekelompok sukarelawan mereka mempertahankan
nyawa pasien poliomyelitis bulbar dan bahkan menurunkan imortalitas menjadi
sebanyak 40%, dibandingkan dengan cara sebelumnya yakni penggunaan iron lung
yang mortalitasnya sebesar 90% Pada tahun 1652 Engstrom membuat ventilasi
mekanik bertekanan positif yang temyata sangat efektif untuk memberi pernapasan
jangka panjang. Sejak saat itulah ICU dengan perawatan pernapasan mulai terbentuk
dan tersebar luas. Pada saat in ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca
begah atau ventilasi mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu
intensive care medicine. Ruang Iingkup pelayanannya meliputi dukungan fungsi
organ-organ vital seperti pernapasan, kardiosirkulasi,sususnan saraf pusat, ginjal dan
lain-lainnya, baik pada pasen dewasa atau pasien anak Rumah Sakit sebagai salah
satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat
memberikan pelayanan ICU yang profesional dan berkualitas dengan mangedepankan
kaselamatan pasien. Pada unit perawatan intensif (ICU), perawatan untuk pasien
dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari
multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim. Pengembangan tim multidisiplin
yang kuat sangat penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain itu
dukungan sarana, prasarna serta peralatan juga diperlukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan ICU. Oleh karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-
tenaga khusus, terbatasnya sarana dan prasarana, serta mahalnya peralatan, maka
demi efisiensi, keberadaan ICU perlu dikonsentrasikan. Sesuai dengan program
Rumah Sakit Airan Raya yaitu melaksanakan akreditasi terbaru 2013 standar JCI (
Joint Commission International ) yaitu system manajemen yang memberikan jaminan
serta proses didalamnya memenuhi kriteria mutu yang ditetapkan dan selalu
melakukan pernaikan yang berkesinambungan untuk lebih fokus pada kepuasan
pelanggan. Dalam hal ini sangan erat kaitannya dengan peran setiap ruangan dalam
memberikan pelayanan. Kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan tergantung
dari sumber daya manusia, fasilitas yang mendukung serta sistem kerja yang
professional dari semua komponen yang ada di ruangan. Berkenaan dengan hal
tersebut, intensive care unit berupaya meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
mampu memberikan pelayanan yang memenuhi harapan pelanggan sesuai dengan
akreditasi. Hal ini kami tuangkan dalam rencana strategis tahun 2018.

BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Airan Raya merupakan salah satu rumah sakit swasta di wilayah
Kabupaten Lampung Selatan yang pembangunannya dimulai tahun 2015 dan
diresmikan tanggal 8 Agustus 2018. Rumah Sakit Airan Raya berdiri pada tanah
seluas 29.465 m2 dengan luas bangunan ± 19.492,25 m2. Rumah Sakit Airan Raya
mempunyai kapasitas awal tempat tidur sebanyak 92 tempat tidur.
Ditengah ketatnya kompetitif diantara Rumah Sakit, dimana saat ini terdapat 1
Rumah Sakit Swasta di Lampung Selatan, 2 Rumah Sakit Pemerintah dan beberapa
Puskesmas serta Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin, maka RS. Airan Raya
dituntut untuk bekerja lebih profesional dengan meningkatkan kualitas pelayanan.
Untuk lebih meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan dan dalam
mengantisipasi era globalisasi serta merespon kebijakan pemerintah termasuk
pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan, maka pengelolaan Rumah Sakit diserahkan kepada Pimpinan Rumah
Sakit Airan Raya yang dalam hal ini kegiatannya dijalankan oleh seorang Direktur
Rumah Sakit. Dalam pengelolaan Rumah Sakit Airan Raya diawasi dan dibimbing
oleh seorang Direktur PT. Airan Raya Medika dan Dewan Komisaris PT. Airan Raya
Medika serta Dinas Pemeri ntah yang terkait.
Wujud upaya peningkatan kualitas pelayanan yang telah dilakukan diantaranya
menjalin kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan pada Bulan Oktober 2018, selain
itu RS. Airan Raya pada bulan Desember 2018 telah terakreditasi KARS SNAR-1
dengan Predikat Lulus Tingkat Perdana. Seiring dengan meningkat nya jumlah BOR
RS AIRAN RAYA, terutama kelas 1,2,dan 3 maka pada bulan Maret 2021, RS
AIRAN RAYA meningkatkan kapsitas jumlah TT menjadi 119 TT.
Adapun layanan yang tersedia saat ini antara lain :
1. Rawat Jalan (Poliklinik)
a. Spesialis Penyakit Dalam
b. Spesialis Bedah
c. Spesialis Orthopedi
d. Spesialis Urologi
e. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
f. Spesialis Telinga Hidung Tenggorok (THT)
g. Spesialis Mata
h. Spesialis Kulit Kelamin
i. Spesialis Saraf
j. Spesialis Jantung
k. Spesialis Anak
l. Poliklinik Gigi
m. Poliklinik Umum
n. Fisioterapi
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Ruang (VIP)
b. Ruang (Kelas 1)
c. Ruang (Kelas 2)
d. Ruang (Kelas 3)
e. Ruang isolasi airborne
f. Ruang bersalin / VK
g. Perinatologi
3. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
4. Ruangan Intensive Care Unit
5. Kamar Operasi
6. Laboratorium 24 jam
7. Unit Radiologi
a. Foto Rontgen
b. USG
c. Elektrocardiografi
8. Pelayanan ambulance dan Pemulasaran Jenazah

BAB III
VISI, MISI,MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

A. Visi
Menjadi rumah sakit terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu di lampung.
B. Misi
1. Melaksanakan seluruh pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
standar mutu pelayanan.
2. Membangun pelayanan kesehatan dengan sistem informasi manajemen yang
terintegrasi.
3. Menciptakan budaya kerja rumah sakit mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien.
4. Mengembangkan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan.
C. Motto
“S.I.G.E.R ( Service, Integritas, Gesit, Empati, Ramah )”
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu bagi semua lapisan
masyarakat terutama di Kawasan Lampung Selatan dan Bandar Lampung
dengan mengedepankan nilai-nilai social yang terdapat di masyarakat serta
berlandaskan kepada aturan perumahsakitan yang berlaku.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal
dan terpadu kepada masyarakat khususnya di Lampung Selatan dan
Bandar Lampung, dengan kecepatan dan ketepatan penanganan, serta
cakap dan tanggap.
b. Menciptakan pelayanan Kesehatan dimana pasien sebagai pusat
pelayanan dengan tetap mengutamakan etika dan rasa empati,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
c. Menghasilkan tenaga professional yang mempunyai produktifitas kerja
yang tinggi dan inovatif serta mempunyai rasa kekeluargaan yang
tinggi.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN INTENSIVE CARE UNIT

Ka. Instalasi Intensive Care Unit

Dokter Jaga

Kepala Ruangan Intensive Care Unit

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


BAB VI
URAIAN TUGAS PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT
A. Kepala Ruangan
1. Uraian Tugas
a. Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien
di unitnya.
b. Melakukan pengumpulan indikator mutu unit
c. Melakukan evalausi terhadap standar kebutuhan tenaga keperawatan;
d. Melakukan pengambilan keputusan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab;
e. Melaksanakan program Patient Safety dalam bidang keperawatan;
f. Melakukan asuhan keperawatan (pengkajian, menetapkan diagnosis
keperawatan, menetapkan intervensi dan melaksanakan tindakan
keperawatan serta evaluasi) dengan tingkat ketergantungan partial dan
total care;
g. Menggunakan komunikasi terapeutik di dalam asuhan keperawatan : pra
interaksi, perkenalan/orientasi, fase kerja dan terminasi sesuai dengan
karakteristik dan masalah klien
h. Mengoperasikan alkes Infus pump, syiringe Pump, Suction, Monitor,
Nebulezer
i. Mengukur dan memonitoring TTV
j. Mendampingi/Mempersiapkan pasien pulang
k. Terampil mengintreprestasi kan EKG dasar
l. Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
m. Melakukan penyuluhan kesehatan pada klien : Kelompok
n. Mampu melakukan asuhan keperawattan dengan gangguan mobilitas
fisik :Latihan ROM
o. Mampu melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan
cairan lanjutan : menghitung balance cairan dan pemasangan IVFD
dengan risiko
p. Melakukan askep pemenuhan kebutuhan oksigen lanjutan : terapi
oksigen: sungkup
q. Melakukan pemberian terapi lanjutan : pengambilan sampel darah arteri
dan inhalasi nebulizer
r. Melakukan perawatan luka lanjutan perawatan luka dengan drain dan
angka jahitan
s. Melakukan asuhan keperawatan dengan kebutuhan eliminasi lanjutan :
memasang dan melepas kateter dengan risiko
t. Melakukan pemasangan NGT dengan risiko
u. Melakukan asuhan keperawatan dalam pemberian darah lanjutan :
prosedur pemberian transfusi darah
v. Melakukan kesiapan peningkatan tentang prosedur operasi : edukasi
persiapan operasi, edukasi post operasi dan edukasi nyeri
w. Mampu melakukan tindakan pada kasus kegawat daruratan
x. Melakukan penanganan pada pasien koma.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab terhadap terlaksananya asuhan keperawatan sesuai
standar mutu;
b. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan tenaga keperawatan yang
berhubungan dengan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme SDM
Keperawatan;
c. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan obat, alat kesehatan, alat
umum, ATK, linen dan administrasi ruangan;
d. Bertanggungjawab terhadap kesiapan dan kebersihan ruangan;
3. Wewenang
a. Memberikan masukan dan saran kepada Kepala Bidang Keperawatan
terkait bidang keperawatan;
b. Mengadakan rapat terkait keperawatan;
c. Memberikan penilaian kompetensi terhadap perawat / bidan pelaksana;
4. Persyaratan Jabatan
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Minimal berijazah D3 Keperawatan / D3 Kebidanan.
c. Minimal pengalaman sebagai perawat/bidan pelaksana minimal 1 tahun.
d. Berkelakuan baik
B. Perawat Pelaksana Intensive Care Unit
1. Uraian tugas
a. Serah terima pasien setiap pergantian dinas
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur
c. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai SOP dan Kewenangan
Klinis
d. Menangani kegawat daruratan pasien sesuai SOP dan Kewenangan
Klinis
e. Bersama tim melakukan tindakan resusitasi sesuai SOP keperawatan
dan Kewenangan Klinis
f. Melaksanakan instruksi dokter
g. Melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan pasien
h. Asistensi dokter
i. Berkolaborasi dengan dokter
j. Berkoordinasi dengan unit layanan terkait
k. Mengantar pasien ke luar Rumah Sakit Airan Raya untuk kasus rujukan
sesuai dengan kewenangan klinis.
l. Memelihara alat keperawatan/ medis agar selalu siap pakai
m. Melaporkan kepada Koordinator Ruangan apabila ada kerusakan
peralatan
n. Bekerja secara efektif dan efisien
o. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
p. Membuat sensus harian (per shift)
q. Mencatat data kunjungan pasien
r. Dokumentasi asuhan keperawatan
s. Membantu melaksanakan sampling laboratorium
2. Tanggung Jawab
a. Terlaksananya layanan keperawatan secara profesional, efektif dan
efisien.
b. Menjaga kerapihan dan kebersihan di ruang Intensive Care Unit
3. Wewenang
a. Menangani complain sebatas kewenangannya.
b. Menangani kegawatdaruratan pasien keperawatan / kebidanan sesuai SOP dan
Kewenangan Klinis
4. Persyaratan Jabatan
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Minimal berijazah D3/S1Keperawatan/Ners
c. Memenuhi kompetensi sebagai perawat ranap
d. Pernah Mengikuti BTCLS
e. Mampu menggunakan aplikasi office.
f. Berkelakuan baik
C. Pramusiwi
1. Uraian Tugas
a. Membantu memelihara kebersihan peralatan ruang Intensive Care Unit
dan lingkungannya
b. Membantu mempersiapkan dalam menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku
c. Membantu memperhatikan pemenuhan kebutuhan pasien, khususnya
pada kasus darurat
d. Menginfentaris kebutuhan alat – alat keperawatan
e. Mengganti alat tenun klien baik secara rutin ataupun saat terlihat kotor
f. Mengantarkan alat tenun kotor ke laundry
g. Mengambil alat tenun bersih dan menyusun di lemari
h. Mengambil alat kebutuhan Rumah tangga di gudang ATK
i. Mengambil dan mengantarkan resep/KOP ke Farmasi
j. Memelihara peralatan medis keperawatan dalam keadaan siap pakai,
dengan cara: Membersihkan dan menyiapkan alat-alat yang telah
digunakan
k. Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai
l. Bekerja secara kooperatif dengan anggota team kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dengan cara
menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara anggota
team
m. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran
apabila dibutuhkan
n. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala Ruangan
Intensive care unit
o. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan antara lain melalui
pertemuan pendidikan dan pelatihan
p. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan yang tepat dan benar,
sesuai standar yang ditetapkan.
2. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya pramusiwi bertanggung jawab kepada
penanggung jawab / Kepala Ruangan Intensive Care Unit terhadap hal-hal
sebagai berikut :
a. Kebenaran dan ketetapan dalam membantu memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia sesuai standar
b. Kebenaran dan ketetapan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
pemenuhan kebutuhan dasar dan kegiatan lain yang dilakukan
3. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, pramusiwi mempunyai wewenang sebagai
berikut :
a. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan
b. Membantu memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada pasien /
keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangan
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA KEPERAWATAN DI RS. AIRAN RAYA

PPI SECURITY

PENDAFTARAN
LOGISTIK

KASIR
TEKNISI

IT
LABORATORIU

PSDM
RADIOLOGI
LAUNDRY
CS
Intensive Care
PERINATOLOGI Unit ( ICU )
FARMASI

OK CITO
KEBIDANAN

RUANGAN
AMBULAN PERAWATAN

REKAM MEDIS IGD

GIZI POLIKLINIK

PEMULASARAN ZENAZAH

Keterkaitan Hubungan Kerja keperawatan dengan bagian lain.


A. Pendaftaran
Pasien datang ke ruang intensive care unit melalui IGD/Poliklinik, pasien
masuk keruang intensive care unit sesuai dengan jenis klasifikasi penyakitnya.
B. Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ruang intensive care unit, diperoleh dari bagian
logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
C. Kamar Operasi (OK)
Pasien rawat inap yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian kasir untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat rawat
inap memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju) (prosedur pasien rawat inap yang
akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).
D. Laboratorium
Pasien rawat inap yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat rawat inap (prosedur
pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap sesuai SPO terlampir).
E. Logistik
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di rawat inap, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
F. Rekam Medis
Serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke
bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan
penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).
G. Radiologi
Pasien rawat inap yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat rawat inap, (prosedur
pemeriksaan radiologi pasien rawat inap sesuai SPO terlampir).
H. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat atau di ijinkan dokter pulang darirawat inap
akan diarahkan ke bagian kasir untuk menyelesaikan administrasi
I. Gizi
a. Pasien rawat inap yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.
b. Dokter dan perawat rawat inap yang praktek akan mendapat snack dan
makan dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga yang diserahkan ke
bagian gizi.
J. Instalasi Rawat Jalan (POLI)
Pasien rawat inap yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi
pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar
oleh perawatrawat inap ke bagian poli.( Prosedur konsul pasien rawat inap ke
dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).
K. Ambulan
Pasien rawat inap yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RS Sehat Sejahtera, bila keadaan memungkinkan ( prosedur
merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir )
L. Security
Bila ada pasien rawat inap yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan
akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan
kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )
M. Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di rawat inap akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan
sesuai dengan SPO yang berlaku.
N. Ruang rawat inap
Sebagai tempat perawatan lebih lanjut untuk pasien yang masuk lewat IGD dan
Poliklinik yang akan dirawat inap.
O. Cleaning servis dan kesling
Sebagai unit yang bekerjasama dalam menjaga kebersihan ruangan dan
lingkungan serta sebagai unit kontrol terhadap kesehatan lingkungan seperti
kebersihan air, dinding dan sistem pembuangan limbah di sekitar ruangan
sebagai upaya menciptakan ruangan yang bersih aman dan nyaman.
P. PSDM
Bagian PSDM merupakan bagian pengembangan sumber daya manusia yang
didalamnya terbagi menjadi, diklat dan kepegawaian. Melalui bagian ini dapat
diukur kedisiplinan staff ruangan sehingga dapat menjadi salah satu acuan
penilaian kinerja staff. Dan sekaligus ruangan bekerjasama dengan bidang
diklat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesi staff
ruangan poliklinik
Q. PPI
Komite dan Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Rumah
Sakit berkomitmen dan fokus sebagai pengendali infeksi nosokomial di rumah
sakit dengan tindakan yang bersifat pencegahan, pelaksanaan maupun evaluasi
terhadap infeksi nosokomial di rumah sakit, termasuk masalah infeksi
nosocomial diruangan rawat inap
R. IT
Ilmu Teknologi sebagai unit yang menunjang sistem komputerisasi dalam
pelayanan kepada pasien
S. Loundry
Sebagai unit yang bekerjasama dalam menjaga kebersihan laken, sarung bantal,
selimut, hordeng dan yang lainnya.
T. Perinatologi
Ruang Perinatologi atau Neonatus merupakan salah satu unit yang memberikan
pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir yang perlu penanganan khusus,
pelayanan diberikan pada usia 0 – 28 hari terutama bayi dengan risiko tinggi.
Bayi yang masuk atau lahir dirawat inap akan dirawat diruang perinatologi.
U. Kebidanan
Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan memberikan perawatan penyakit
kandungan dan kebidanan, baik normal maupun tidak normal yang masuk lewat
IGD.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN KEPERAWATAN
A. POLA KETENAGAAN KEPERAWATAN
Nomor Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan
formal
1 Ka Ru Intensive Care D III Keperawatan Bersertifikat
Unit Pelatihan ICU dan
S1 Ners/ BTCLS
2 Kepala tim D III Bersertifikat
Keperawatan / S1 Pelatihan ICU dan
Ners BTCLS
3 Perawat pelaksana D III Bersertifikat
Keperawatan / S1 BTCLS
Ners
4 Pramusiwi SMU -

B. KUALIFIKASI TENAGA KEPERAWATAN

No Nama Kualifikasi Jumlah


Jabatan yang ada

Formal Masa Kerja Sertifikat


1 Ka Ruang Profesi dan D3 Tahun Pelatihan ICU dan BTCLS, 1
ICU Kep

2 Ketua tim Profesi dan D3 Pelatihan ICU dan BTCLS 4


Kep

3 Perawat ProfeSi dan D3 BTCLS


Pelaksana Kep 4

4. Pramusiwi SMA 3

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan Intensive Care Unit Adalah Sebagai Berikut :


1. Perawat Intensive Care Unit
Cara perhitungan ketenagaan perawat di ICU adalah berdasarkan jam perawatan
untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan
pasien ICU, rumus perhitungan tenaga perawat ICU berdasarkan Depkes
Rata – rata jumlah pasien perhari : 3
Jumlah jam perawatan perhari : 12
Jam kerja efektif : 7
Rata – rata jumlah pasien perhari X jumlah jam perawatan perhari
Jam kerja efektif
3x12 = 5 Perawat
7
Loss Day
Jumlah hari minggu dlm 1 thn + Cuti + hari besar x Jumlah perawat yg tersedia
Jumlah hari kerja
78/286x5 = 6 tenaga
(6+3,5)x25% = 2,3
Jadi total kebutuhan perawat adalah : 9,5 + 2,3 = 11,8 perawat ataudibulatkan
12

Total perawat ICU : 9,5 + 2,3 =11 orang tambah 1 orang kepala ruangan
 Dinas pagi : 4 orang
 Dinas sore : 2 orang
 Dinas malam : 2 orang
 Lepas malam : 2 orang
 Libur / cuti : 1 orang
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian
Orientasi adalah peninjauan untuk mengenalkan arah tempat dan lainnya yang
tepat dan benar agar staf lebih tahu dan lebih kenal, yang dilakukan untuk tenaga
Keperawatan baru dan atau tenaga magang Keperawatan.
B. Materi Orientasi
Materi Orientasi terdiri dari :
1. Struktur Organisasi RS
2. Struktur organisasi bidang Keperawatan
3. Uraian Tugas Perawat/Bidan/Pramusiwi
4. Etika Keperawatan
5. SPO Keperawatan
a. SPO Perawatan Dasar (menganti alat tenun, memandikan, menolong
BAK/BAB, Vulva Hygiene)
b. SPO Mengukur Tanda – Tanda Vital (Nadi,Suhu,Tensi,pernapasan)
c. SPO Pemberian Therapi Obat-obatan (IM,IV,Subcutan,Intracutan,
Oral,Salep, Rectum, Vaginam)
d. SPO Perawatan luka ( Perinium, Post Oprasi)
6. Therapi Cairan
a. Jenis – jenis cairan dan kegunaannya
b. Mengitung balance cairan, intake output
c. Menghitung tetesan infus
d. Diuresis
7. Bantuan Hidup Dasar / CODE BLUE
8. Mutu dan Peralatan Keperawatan
9. Penilaian Kinerja
a. 3 bulan pertama masa ojt dan target pencapaian praktek perawatan
(terlampir)
b. 1 tahun masa kontrak
10. PPI
11. SKP
12. Pasien Safety
13. CSSD
14. PMKP

C. Waktu Orientasi
1. Orientasi untuk materi diberikan /dilakukan selama 3-5 hari
2. Orientasi Lahan dilakukan selama 3 bulan
D. Target Pencapaian Praktek Keperawatn
1. Target Pencapaian Praktek Keperawatan OJT umum (terlampir)
2. Target Pencapaian Praktek Keperawatan Ruangan Khusus Ruang Intensive
Care Unit (terlampir)
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional
di ruang Intensive Care Unit
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di ruang Intensive Care Unit
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di ruang Intensive Care Unit
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh bidang keperawatan yang dipimpin oleh
Kasie Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru), Kepala Ruangan dan diikuti
oleh seluruh stafnya Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala ruangan setiap
bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan oleh karu
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruangan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan
diruangan dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan yang bersifat
insiden
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan di ruang Intensive
Care Unit
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang Intensive Care Unit . Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien ICU
b. Laporan SDM ruang ICU
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas ruang ICU
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu rawat intensive dalam bentuk tertulis setiap
bulannya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien rawat intensive yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien rawat intensive
2) Jumlah kunjungan pasien rawat inap rawat jalan
3) Jumlah Pasien Meninggal.
4) Jumlah kasus penyakit TB
5) Jumlah dirujuk
b. Laporan SDM rawat inap yang meliputi :
1) Kuantitas SDM Perawat iCU
2) Kualitas SDM Perawat ICU
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana rawat intensive yang meliputi :
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan bongkaran unit
1) Membersihkan semua alat kesehatan ICU
2) Membersihkan fasilitas ruangan ICU
e. Laporan cuci tangan
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien rawat intensive dan Evaluasi dalam 1 tahun.
b. SDM / Ketenagaan di rawat intensive dan evaluasi dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di rawat intensive dan evaluasi dalam
1 tahun

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL: 06 MEI 2022
DIREKTUR RS. AIRAN RAYA,

Dr. ZUCHRADY, MM., PIA


NIP : 002.04.19

Anda mungkin juga menyukai