PANDUAN
TINDAKAN KLINIS DAN TINDAKAN DIAGNOSTIK
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat-Nya sehingga Panduan Pelayanan Pasien Terintegrasiini dapat
diselesaikan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Direktur,
Tim Penyusun :
1. dr. Emmy Kartahara Malik, MARS
2. dr. Sarifah Husnah
3. dr. Nur Rachmat Adi Sawe, Sp.GK., M.Kes
4. Nurzakiah, S.Kep
5. Mujiati, SKM
6. Mulki Rezki Mustika, A.Md.Keb
3
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 226 TAHUN 2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN TINDAKAN KLINIS DAN TINDAKAN
DIAGNOSTIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI,
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Sinjai
pada tanggal 20 Maret 2019
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 226 TAHUN 2019
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
TINDAKAN KLINIS DAN TINDAKAN
DIAGNOSTIK RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN SINJAI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menegakkan diagnosis penyakit kadang-kadang tidaklah
mudah terutama pada permulaan penyakit. Gejala klinis penyebabnya
masih berupa kemungkinan, meskipun biasanya dapat menetapkan
kemungkinan yang paling tinggi. Karena itu dibutuhkan pemeriksaan
penunjang, karena melalui pemeriksaan ini kita dapat menegakka suatu
diagnose penyakit.
Rumah sakit sebagai suatu badan usaha, tentu mempunyai misi
tersendiri, produk utama rumah sakit adalah pelayanan medis,
pembedahan dan pelayanan perawatan orang sakit, sedangkan sasaran
utamanya adalah perawatan dan pengobatan.
Dalam proses pengintegrasian Rumah sakit umum daerah sinjai
membuat regulasi yang dapat memandu mengenai tindakan klinis dan
5
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Sasaran
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan tatalaksana yang
termuat dalam panduan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk
implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan
serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf yang terkait.
2. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kepala
unit/instalasi mengimplementasikan panduan ini di unit yang
menjadi tanggung jawabnya.
3. Semua Kepala unit /Instalasi bertanggung jawab untuk memastikan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan
pelaksanaan panduan dan spo yang ada pada panduan ini.
4. DPJP mengimplementasikan PPK dan CP yang ada
5. Pelaksanaan panduan tindakan klinis dan diagnostik
a. Pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawatdarurat yang akan
dilakukan tindakan invasif.
b. Pasien yang akan dilakukan tindakan diagnostic
A. Lingkup Area
1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. ICU
4. IGD/ Ponek
5. Kamar Operasi
6. Penunjang
B. Lingkup Area
7. Instalasi rawat jalan
7
BAB III
KEBIJAKAN
5. Pasien dari rawat jalan yang akan menjalani prosedur tindakan invasif
pembedahan terdaftar sebagai pasien rawat inap satu hari sebelum
tindakan di lakukan.
6. Pasien poli mata yang akan menjalani prosedur tindakan operasi
dengan anastesi lokal tidak terdaftar sebagai pasien rawat inap (one
day care)
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Tindakan Invasif
1. Pasien terdaftar sebagai pasien rawat jalan atau rawat inap, atau
pasien gawat darurat.
2. Dokter penanggung jawab pasien merencanakan tindakan klinis
sesuai berdasarkan dari hasil pemeriksaan.
3. Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang rencana tindakan
yang akan di lakukan, prosedur, manfaat, dan risiko.
4. Bila pasien atau keluarga setuju maka dokter melakukan konsul ke
dokter spesialis lainnya sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium atau
radiologi.
6. DPJP menentukan dokter konsulen dan menghubungi dokter tersebut serta
menjelaskan secara lisan mengapa diperlukan konsul dan menulis di
lembar konsul. Permintaan konsul ini juga dapat dilakukan melalui perawat
9
BAB V
DOKUMENTASI
RSUD SINJAI
ASSESMEN TERINTEGRASI
3) Riwayat alergi.
b. Aktifitas dan istirahat;
c. Proteksi;
d. Nutrisi;
e. Respon emosi;
f. System sosio spiritual.
ASESMEN TERINTEGRASI
KONSUL
KONSUL
3. ICU