Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

NOMOR : 001/ /YANMED/RSUD/I/2019


TENTANG

PANDUAN PELAYANAN GIZI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN

Menimbang : a. Bahwa pelayanan gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan, akan
selalu berupaya untuk memberikan pelayanan dan asuhan gizi yang
terbaik kepada pasien;
a. Bahwa dalam melakukan kegiatan pelayanan gizi terhadap pasien
diperlukan suatu acuan atau panduan pelayanan gizi sesuai dengan
standar.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Pandan.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah
Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman
Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/Menkes/Per/I/2010
tentang Perizinan Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/Menkes/Per/III/2010
tentang Klasifikasi RumahSakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993
tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar
Pelayanan Medis di Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.78/Menkes/SK/III/2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 5 Tahun 2008,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah;
12. Peraturan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah;
13. Peraturan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah;
14. Peraturan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah;
15. Keputusan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 1029/RSUD/2013
tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
16. Keputusan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 897/BKD/2013 tentang
Perberhentian Dan Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon III dan
IV Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


PANDAN TENTANG PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PANDAN KABUPATEN TAPANULI
TENGAH.
KESATU : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah Pandan dilakukan oleh Kepala Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah Pandan.
KEDUA : Kepala Instalasi Gizi wajib mensosialisasikan keputusan ini ke seluruh
pegawai di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan.
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya Keputusan ini
dibebankan kepada Anggaran Operasional Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran
2016;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Pandan
Pada tanggal: Januari 2019

DIREKTUR RSUD PANDAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH,

dr. SRI INDRA SUSILO


PEMBINA
NIP. 19660202 200212 1 004
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah
Nomor : 001/ /YANMED/RSUD/I/2019
Tanggal : Januari 2019

PANDUAN PELAYANAN GIZI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN

1. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


A. Skrining Gizi
 Skrining dilakukan 1x24 jam setelah pasien masuk RS
 Metode skrining dilakukan dengan metode SGA (Subjective
Global Assessment)
 Bila hasil skrining menunjukan pasien beresiko malnutrisi, maka
dilakukan pengkajian/assessment gizi dan di lanjutkan dengan
langkah – langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).

B. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


 Assessment / Pengkajian Gizi
Assessment gizi terdiri dari pengukuran antropometri, data
biokimia, pemeriksaan fisik dan klinis, anamnesa riwayat gizi dan
riwayat personal.
 Menentukan diagnosa gizi
 Menentukan intervensi gizi
 Melakukan Monitoring dan Evaluasi

C. Dokumentasi
 Form skrining SGA
 Form PAGT
 Form Evaluasi

2. PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN


A. Tata Cara
 Perencanaan menu
 Perencanaan bahan makanan
 Pemesananan bahan makanan
 Penerimaan bahan makanan
 Penyimpanan bahan makanan
 Penyaluran bahan makanan
 Persiapan bahan makanan
 Pengolahan bahan makanan
 Distribusi makanan

B. Dokumentasi
 Daftar menu
 Daftar pemesanan bahan makanan
 Form permintaan makanan pasien rawat inap.

3. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN


A. Konseling Gizi
 Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik.
 Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi.
 Dietisien melakukan assessmen di mulai dari pengukuran
antropometri.
 Dietisien melanjutkan assessmen berupa anamnesa riwayat makan,
riwayat personal, membaca hasil lab.
 Dietisien menganalisa semua data assessment gizi dan menetapkan
diagnose gizi.
 Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling
dengan menyiapkan leaflet / brosur sesuai dietnya.
 Dietisien menganjurkan kunjungan ulang untuk mengetahui
keberhasilan intervensi.
 Pencatatan hasil konseling gizi dimasukkan ke dalam rekam medic
pasien.
B. Dokumentasi
 Form permintaan konseling gizi
 Form asuhan gizi

Anda mungkin juga menyukai