Anda di halaman 1dari 19

i

PANDUAN
PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM DI MASA
PANDEMI COVID-19

TAHUN 2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat-Nya sehingga Panduan Pelayanan Pasien Yang Seragam ini
dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan
pasien yang seragamdi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Dan
kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun
atas segala upayanya menyelesaikan Panduan ini.

Sinjai, Agustus 2020


Direktur,

dr. Kahar Anies, Sp.B


NIP. 19780304 200502 1 002

Tim Penyusun :
1. Drg. Andi Fatmawaty yusuf
2. Dr. Sarifah Husnah
3. Erniati Artha, S.Kep
4. Dr. Nur Rachmat Adi Sawe, Sp.GK., M.Kes
5. Nurzakiah, S.Kep
6. Mulki Rezky Mustika, A.Md.Keb
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………..…… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….….. 5
A. Latar Belakang ………………….…………………………….….. 5
B. Pengertian…………………………………………………………… 6
BAB II RUANG LINGKUP…………..…………………………………………. 7
BAB III KEBIJAKAN…………………………………………………………….. 9
BAB IV TATA LAKSANA………………….……………………………………. 11
BAB V DOKUMENTASI ………………………………………………………… 16
1

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI


KANTOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Alamat :Jl. JenderalSudirman No. 47,KabupatenSinjai,PropinsiSulawesiSelatan
Kode pos 92611 Telp (0482) 21132, Fax (0482) 21133, E-Mail :rsudsinjai@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 240 TAHUN 2020

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM DI MASA


PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI,


Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
asuhan pasien di Rumah Sakit yang berorientasi
kepada kesalamatan pasien, diperlukan suatu standar
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelayanan
pasien yang seragam;

b. bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, Surat


Keputusan Direktur Nomor 227 Tahun 2019 tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien Yang
Seragam sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat
ini;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sinjai tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien Yang
Seragam di Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sinjai;
Mengingat : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
1.
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indone-
2

sia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Re-


publik Indonesia Negara Nomor 3273);

2. Undang-Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
4.
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3447);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 27,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3165);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28


Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pan-
gan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4424);

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1419/Menkes/Per/X/2005 tentang
3

Penyelenggaraan Praktik Kedokteran;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
308);

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah
Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1023);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN SINJAI TENTANG
PEMBELAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN YANG
SERAGAM DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI.
KESATU : Menetapkan Panduan Pelayanan Pasien Yang Seragam
di Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sinjai sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan pelayanan pasien yang
seragam di masa pandemi covid-19 dilaksanakan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
dibantu oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan.
KETIGA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
KEEMPAT : Dengan berlakunya Panduan Pelayanan Pasien Yang
Seragam di Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sinjai ini, maka panduan
4

sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Sinjai
pada tanggal 3 Agustus 2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN SINJAI,

dr. Kahar Anies, Sp.B


NIP. 19780304 200502 1 002

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 240 TAHUN 2020
5

TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN YANG


SERAGAM DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SINJAI

PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM DI


MASA PANDEMI COVID-19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah organisasi yang berkiprah dalam bidang
pelayanan kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan upaya
pelayanan pada pasien rumah sakit didukung oleh banyak sumber daya
manusia baik berbentuk profesi maupun non profesi, sehingga dalam
memberikan pelayanan rumah sakit menerapkan model pelayana yang
akan membangun kontiunitas pelayanan.
Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang
sama berhak mendapat kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk
melaksanakan prinsip kualitas asuhan yang setingkat mengharuskan
pimpinan merencanakan dan mengoordinasikan pelayanan pasien.
Secara khusus, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien
yang sama pada berbagai unit di pandu oleh regulasi yang menghasilkan
pelayanan yang seragam.Rumah sakit menyediakan tingkat kualitas
asuhan yang sama setiap dalam seminggu dan pada setiap shif.
Setiap pasien yang datang ke rumah sakit harus dijamin aksesnya
untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan, terjamin pula
kontiunitas pelayanan yang didapat, serta mendapatkan pelayanan yang
terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai asuhan dari para profesi
pemberi asuhan pasien.Sehingga didapatkan hasil asuhan yang efektif,
efesien dan menjamin keselamatan pasien yang bermuara pada kepuasan
pasien.
B. Pengertian
6

1. Pelayanan pasien yang seragam adalah pelayanan/asuhan yang


diberikan oleh praktisi yang kompeten kepada pasien yang memiliki
masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama.
Pelayanan yang seragam tidak tergantung pada kemampuan pasien
untuk membayar (jenisjaminan) dan hari-hari tertentu/waktu-waktu
tertentu,
2. Pelayanan klinis adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai
dengan standar keilmuan profesi pemberi asuhan serta memanfaatkan
kemampuan dan fasilitas rumah sakit secara optimal.
3. Asuhan pasien adalah Suatu proses atau rangkaian kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada pasien berupa asuhan terintegrasi, dimana
dokter, perawat, bidan dan praktisi kesehatan lainnya berkolaborasi
dalam menjalankan asuhan pasien yang seragam di seluruh rumah
sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP
7

A. Sasaran
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan tatalaksana yang
termuat dalam panduan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk
implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan
serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf yang terkait.
2. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kepala
unit/instalasi mengimplementasikan panduan ini di unit yang menjadi
tanggung jawabnya.
3. Semua Kepala unit /Instalasi bertanggung jawab untuk memastikan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan
panduan dan spo yang ada pada panduan ini.
4. Semua profesi pemberi asuhan mengimlementasikan pelayanan yang
seragam dalam proses asuhan pasien.
5. Pelaksanaan Pelayanan Pasien Seragam
a. Penerimaan dan pelayanan pasien baik di rawat jalan maupun rawat
inap harus memenuhi standar protocol Covid-19 sesuai regulasi
yang berlaku.
b. Pasien mendapatkan asuhan yang seragam di mulai saat pasien
masuk sampai pasien keluar dari rumah sakit baik melalui rawat
jalan, IGD/Ponek.
c. Pasien yang dalam pelaksanaan asuhan pelayanan di unit/instalasi
rawat inap mendapatkan kualitas asuhan yang sama setiap waktu.
d. Setiap proses pemberian asuhan yang diberikan menggunakan
format asesmen yang seragam sesuai dengan kebutuhan pasien.

B. Lingkup Area
1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
8

3. ICU
4. IGD/ Ponek
5. Kamar Operasi
6. Penunjang

BAB III
KEBIJAKAN
9

Semua pasien Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai berhak mendapatkan


pelayanan kesehatan yang seragam sesuai standar pelayanan dan standar pro-
fesi serta menyesuaikan dengan standar regulasi covid-19 yang berlaku di
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai :
1. Setiap pasien Rumah sakit umum daerah sinjai mendapatkan pelayanan di
rawat jalan, rawat inap, ICU, Perinatologi dan pasien isolasi maupun kasus
emergensi mendapatkan pelayanan yang tepat oleh setiap unit pelayanan
sesuai dengan standar kualifikasi dan kompetensi yang telah ditetapkan.
Pengaturan ketenagaan diatur dalam prosedur jadwal jaga.
2. Sebelum semua pasien dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sinjai telah harus melalui tahapan screening untuk menentukan apakan
pasien terkonfirmasi covid-19, masuk dalam kategori suspect/probable atau
kategori sehat.
3. Pelayanan pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
mulai dr 0 bulan-18 tahun.
4. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan oleh
PPA yang kompeten di berikan selama 24 jam terus menerus sesuai
dengan kebutuhan pasien.
5. Penggunaan alokasi sumber daya yang sama, antara lain staf klinis dan
pemeriksaan diagnostik untuk memenuhi kebutuhan pasien pada populasi
yang sama.
6. Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien sama di seluruh unit
pelayan rumah sakit umum daerah sinjai.
7. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima
asuhan keperawatan yang setara di seluruh rumah sakit.
8. Penerapan dan penggunaan format yang seragam per bidang klinis dengan
metode IAR (Informasi, Analisis, Rencana) pada asesmen awal dan asesmen
ulang.
9. Semua pasien rawat inap tidak boleh tidak di visite oleh dokter selama dua
hari berturut-turut.
10. Kolaborasi antar disiplin ilmu dilakukan baik di rawat jalan maupun rawat
inap.
10

11. Pasien rawat jalan yang melibatkan multi disiplin dilakukan konsul internal
dalam satu atau lebih episode kunjungan.
12. Pasien dengan sindrom metabolik wajib untuk mendapatkan
konseling/edukasi di Poli Gizi sebanyak minimal 1 (satu) kali selama
rangkaian kunjungan perawatan di Poli Interna.
13. Pasien dengan kebutuhan yang kompleks berhak untuk mendapatkan
perawatan dari beberapa dokter dengan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) utama ditetapkan kepada bagian yang menggunakan
resource (sumber daya) terbesar.
14. Pada pasien terkonfirmasi covid-19 yang dirawat di Perawatan Isolasi Covid-
19 dan pasien suspect/probable covid-19 di rawat oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)sesuai kebutuhan seperti pasien perawatan rawat inap
lainnya.
15. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama bagi pasien
terkonfirmasi covid-19 adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan
berkolaborasi dengan seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) sesuai
kebutuhan pasien.
16. Seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang memberikan pelayanan di
Ruang Isolasi Covid-19 harus menggunakan APD Level 3 sesuai standar.

BAB IV
TATA LAKSANA
11

1. Pasien yang datang ke rumah sakit baik melalui IGD, Rawat Jalan,
PONEK atas rujukan dari Puskesmas, dokter praktik maupun yang datang
sendiri diterima dan dilayani sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO) penerimaan pasien baru yang berlaku di rumah sakit termasuk
melalui prosedur screening covid-19.
2. Pasien yang masuk ke rumah sakit dengan hasil tes antigen reaktif/PCR
positif/TCM positif langsung di transfer ke Ruang Isolasi Covid-19 baik yang
datang sendiri maupun rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
3. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan oleh
PPA yang kompeten di berikan selama 24 jam terus menerus sesuai
dengan kebutuhan pasien.
a. Semua pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat harus melalui
triase dan segera diberikan pertolongan tanpa membedakan suku,
agama dan status sosial ekonomi;
b. Setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan kasus
gawat maupun tidak gawat harus diberikan pelayanan yang cepat, tepat
dan efisien;
c. Pemeriksaan awal pasien rawat inap yang melalui IGD di lakukan oleh
dokter jaga IGD, yang akan menentukan siapa Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP). Setelah pasien pindah ke ruang rawat inap
atau ICU dalam 24 jam akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter DPJP;
d. Terhadap pasien yang gawat dilakukan perawatan, tindakan dan
observasi kegawatan secara intensif oleh dokter dan perawat sampai
dengan kondisi klinis pasien stabil, tanpa mempertimbangkan biaya
dan sumber pembiayaannya;
e. Pada pasien yang sudah dalam perawatan namun mengalami kesulitan
dalam pembiayaan perawatannya, maka unit akan melakukan
konsultasi ke bagian manajemen Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai. Pada kondisi demikian tindakan dan observasi yang
diberikan kepada pasien tetap sama seperti kepada pasien lainnya;
12

f. Pada setiap unit perawatan tersedia jadwal tugas yang mencerminkan


jumlah, jenis atau kategori serta penetuan penanggung jawab atau
koordinator jaga pada setiap hari dan shift jaga;
g. Pemeriksaan pasien rawat inap oleh DPJP dilaksanakan mulai pukul
08.00-14.00 Wita. Jika DPJP tidak ada di tempat maka pemeriksaan
pasien di gantikan oleh dokter umum sesuai jadwal yang telah
ditentukan;
h. Pada sore dan malam hari atau pada kasus emergency dimana pasien
memerlukan pemeriksaan segera maka akan di lakukan oleh dokter
jaga perawatan yang telah ditetapkan sesuai dengan jadwal dan akan
dikonsultasikan dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP);
i. Jika DPJP tidak ada di tempat/berhalangan maka wewenangnya akan
digantikan oleh dokter umum yang bertugas sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan dan jika dianggap perlu dilakukan perubahan terapi
atas pasien tersebut harus persetujuan DPJP;
j. Pasien Bedah dan Non Bedah yang masuk melalui Poli/IGD jika DPJP
nya lebih dari satu dan berhalangan hadir atau tidak berada ditempat
maka otomatis akan dialihkan dengan DPJP yang sama
k. Pasien yang sementara dirawat dan DPJP nya lebih dari satu dan salah
satunya tidak ada ditempat ( Izin, cuti, Sakit) :
- Untuk Pasien Bedah otomatis pasien divisite oleh DPJP yang berada
ditempat dan tidak ada peralihan DPJP utama.
- Untuk pasien Non Bedah bila sudah 3 hari tidak dilihat oleh DPJP
atau divisite oleh dokter umum maka otomatis akan dialihkan ke
DPJP sama yang berada ditempat.
l. Visite pasien di hari libur dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
jadwal yang telah ditetapkan dan melakukan konsultasi dengan DPJP;
m. Setiap hari kerja mulai jam 08.00 WITA sampai dengan jam 14.00 WITA
ada petugas sebagai case manager untuk mengkoordinasikan semua
kegiatan dan proses pelayanan yang ada agar tetap berjalan baik.
13

n. Setiap hari kerja dan hari libur ada petugas sebagai duty manager rawat
inap untuk mengkoordinasikan semua kegiatan dan proses pelayanan
yang ada di rawat inap agar tetap berjalan baik.
4. Penggunaan alokasi sumber daya yang sama, antara lain staf klinis dan
pemeriksaan diagnostik untuk memenuhi kebutuhan pasien pada populasi
yang sama.
a. Semua pasien yang datang ke Unit gawat Darurat melalui triage untuk
menentukan tingkat kegawatan dan pemberian pelayanan sesuai
kategori pasien;
b. Petugas yang menangani pasien berdasarkan kompetensi yang dimiliki
dan tingkat ketergantungan pasien.
5. Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien sama disemua unit
pelayanan di rumah sakit
a. Semua pasien yang masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan cakupan pelayanan yang disediakan oleh
rumah sakit;
b. Proses perencanaan asuhan/pelayanan berdasarkan data dari
pengkajian atau asesmen awal pasien dan asesmen ulang periodik yang
telah dilakukan untuk menetapkan dan menyusun prioritas
pengobatan, prosedur, asuhan keperawatan dan asuhan lain untuk
memenuhi kebutuhan pasien;
c. Proses asuhan pada pasien dilakukan mulai dari pengkajian hingga
evaluasi. Proses perencanaan berdasarkan dari pengkajian data asuhan
dibuat dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP),Perawat/bidan dan
pemberi pelayanan kesehatan lain;
d. Pasien yang memerlukan tindakan pelayanan anestesi mendapatkan
perlakuan yang sama berdasarkan jenis anestesi yang akan diberikan;
e. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dilakukan visit
praanestesi di ruang perawatan;
14

f. Semua pemeriksaan dan penunjang lain yang di order untuk pelayanan


pasien harus dituliskan oleh dokter;
g. Hasil pemeriksaan atau tindakan diagnostik dan tindakan lain dicatat
dalam rekam medis pasien.
6. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima
asuhan keperawatan yang setara diseluruh rumah sakit
a. Petugas dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, agama dan kedudukan sosial;
b. Setiap profesi pemberi asuhan memberikan pelayanan berdasarkan
dengan uraian tugas dan wewenang panduan praktis klinis dan clinical
pathway;
c. Pasien menerima asuhan/pelayanan yang sama dan setingkat oleh
dokter, perawat, bidan dan seluruh tenaga kesehatan atau praktisi yang
kompeten setiap harinya sesuai dengan kebutuhan perawatan;
d. Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi
pelayanan kesehatan dengan melibatkan berbagai unit kerja dan
pelayanan agar menghasilkan proses asuhan yang efisien, yang lebih
efektif penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lain, dan
menghasilkan asuhan pasien yang lebih baik;
e. Semua pelayanan yang diberikan baik medis dan keperawatan
terintegrasi dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien yang
dilakukan oleh semua profesi pemberi asuhan;
f. Penanganan dan tindak lanjut dilaksanakan dengan menggunakan
format Subjektif, Objektif, Assesmen, Planning (SOAP);
g. Pasien dan keluarga diberitahukan tentang hasil dari proses assesmen,
tentang perencanaan asuhan dan pengobatan serta diikutsertakan
dalam pengambilan keputusan.
7. Penerapan dan penggunaan regulasi dan format yang seragam per bidang
klinis
15

a. Asesmen pasien dilakukan dengan metode IAR (Informasi, Analisis,


Rencana) pada asesmen awal dan asesmen ulang;
b. Semua pasien yang telah dilakukan assesmen, hasil assesmen
didokumentasikan pada format assesmen awal gawat darurat, rawat
inap dan rawat jalan;
c. Asuhan yang diberikan berdasarkan Panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Standar Asuhan Keperawatan;
d. Alur klinis terintegrasi/clinical pathway diisi oleh semua PPA yang
terlibat dalam proses asuhan;
e. Dalam pengelolaan pasien nyeri berdasarkan panduan manajemen
nyeri;
f. PPA dalam melakukan tindakan berdasarkan spo yang telah ditetapkan.
16

BAB V
DOKUMENTASI

1. Format Asesmen Gawat Darurat, Asesmen Awal Rawat Inap, Asemen Rawat
Jalan.
2. Format Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.
3. Format Catatan tindakan dan observasi
4. Format Edukasi.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN SINJAI,

dr. Kahar Anies, Sp.B


NIP. 19780304 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai