PANDUAN
PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM DI MASA
PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat-Nya sehingga Panduan Pelayanan Pasien Yang Seragam ini
dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan
pasien yang seragamdi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Dan
kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun
atas segala upayanya menyelesaikan Panduan ini.
Tim Penyusun :
1. Drg. Andi Fatmawaty yusuf
2. Dr. Sarifah Husnah
3. Erniati Artha, S.Kep
4. Dr. Nur Rachmat Adi Sawe, Sp.GK., M.Kes
5. Nurzakiah, S.Kep
6. Mulki Rezky Mustika, A.Md.Keb
iii
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 240 TAHUN 2020
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Sinjai
pada tanggal 3 Agustus 2020
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 240 TAHUN 2020
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah organisasi yang berkiprah dalam bidang
pelayanan kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan upaya
pelayanan pada pasien rumah sakit didukung oleh banyak sumber daya
manusia baik berbentuk profesi maupun non profesi, sehingga dalam
memberikan pelayanan rumah sakit menerapkan model pelayana yang
akan membangun kontiunitas pelayanan.
Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang
sama berhak mendapat kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk
melaksanakan prinsip kualitas asuhan yang setingkat mengharuskan
pimpinan merencanakan dan mengoordinasikan pelayanan pasien.
Secara khusus, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien
yang sama pada berbagai unit di pandu oleh regulasi yang menghasilkan
pelayanan yang seragam.Rumah sakit menyediakan tingkat kualitas
asuhan yang sama setiap dalam seminggu dan pada setiap shif.
Setiap pasien yang datang ke rumah sakit harus dijamin aksesnya
untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan, terjamin pula
kontiunitas pelayanan yang didapat, serta mendapatkan pelayanan yang
terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai asuhan dari para profesi
pemberi asuhan pasien.Sehingga didapatkan hasil asuhan yang efektif,
efesien dan menjamin keselamatan pasien yang bermuara pada kepuasan
pasien.
B. Pengertian
6
BAB II
RUANG LINGKUP
7
A. Sasaran
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan tatalaksana yang
termuat dalam panduan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk
implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan
serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf yang terkait.
2. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kepala
unit/instalasi mengimplementasikan panduan ini di unit yang menjadi
tanggung jawabnya.
3. Semua Kepala unit /Instalasi bertanggung jawab untuk memastikan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan
panduan dan spo yang ada pada panduan ini.
4. Semua profesi pemberi asuhan mengimlementasikan pelayanan yang
seragam dalam proses asuhan pasien.
5. Pelaksanaan Pelayanan Pasien Seragam
a. Penerimaan dan pelayanan pasien baik di rawat jalan maupun rawat
inap harus memenuhi standar protocol Covid-19 sesuai regulasi
yang berlaku.
b. Pasien mendapatkan asuhan yang seragam di mulai saat pasien
masuk sampai pasien keluar dari rumah sakit baik melalui rawat
jalan, IGD/Ponek.
c. Pasien yang dalam pelaksanaan asuhan pelayanan di unit/instalasi
rawat inap mendapatkan kualitas asuhan yang sama setiap waktu.
d. Setiap proses pemberian asuhan yang diberikan menggunakan
format asesmen yang seragam sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. Lingkup Area
1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
8
3. ICU
4. IGD/ Ponek
5. Kamar Operasi
6. Penunjang
BAB III
KEBIJAKAN
9
11. Pasien rawat jalan yang melibatkan multi disiplin dilakukan konsul internal
dalam satu atau lebih episode kunjungan.
12. Pasien dengan sindrom metabolik wajib untuk mendapatkan
konseling/edukasi di Poli Gizi sebanyak minimal 1 (satu) kali selama
rangkaian kunjungan perawatan di Poli Interna.
13. Pasien dengan kebutuhan yang kompleks berhak untuk mendapatkan
perawatan dari beberapa dokter dengan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) utama ditetapkan kepada bagian yang menggunakan
resource (sumber daya) terbesar.
14. Pada pasien terkonfirmasi covid-19 yang dirawat di Perawatan Isolasi Covid-
19 dan pasien suspect/probable covid-19 di rawat oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)sesuai kebutuhan seperti pasien perawatan rawat inap
lainnya.
15. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama bagi pasien
terkonfirmasi covid-19 adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan
berkolaborasi dengan seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) sesuai
kebutuhan pasien.
16. Seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang memberikan pelayanan di
Ruang Isolasi Covid-19 harus menggunakan APD Level 3 sesuai standar.
BAB IV
TATA LAKSANA
11
1. Pasien yang datang ke rumah sakit baik melalui IGD, Rawat Jalan,
PONEK atas rujukan dari Puskesmas, dokter praktik maupun yang datang
sendiri diterima dan dilayani sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO) penerimaan pasien baru yang berlaku di rumah sakit termasuk
melalui prosedur screening covid-19.
2. Pasien yang masuk ke rumah sakit dengan hasil tes antigen reaktif/PCR
positif/TCM positif langsung di transfer ke Ruang Isolasi Covid-19 baik yang
datang sendiri maupun rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
3. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan oleh
PPA yang kompeten di berikan selama 24 jam terus menerus sesuai
dengan kebutuhan pasien.
a. Semua pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat harus melalui
triase dan segera diberikan pertolongan tanpa membedakan suku,
agama dan status sosial ekonomi;
b. Setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan kasus
gawat maupun tidak gawat harus diberikan pelayanan yang cepat, tepat
dan efisien;
c. Pemeriksaan awal pasien rawat inap yang melalui IGD di lakukan oleh
dokter jaga IGD, yang akan menentukan siapa Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP). Setelah pasien pindah ke ruang rawat inap
atau ICU dalam 24 jam akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter DPJP;
d. Terhadap pasien yang gawat dilakukan perawatan, tindakan dan
observasi kegawatan secara intensif oleh dokter dan perawat sampai
dengan kondisi klinis pasien stabil, tanpa mempertimbangkan biaya
dan sumber pembiayaannya;
e. Pada pasien yang sudah dalam perawatan namun mengalami kesulitan
dalam pembiayaan perawatannya, maka unit akan melakukan
konsultasi ke bagian manajemen Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai. Pada kondisi demikian tindakan dan observasi yang
diberikan kepada pasien tetap sama seperti kepada pasien lainnya;
12
n. Setiap hari kerja dan hari libur ada petugas sebagai duty manager rawat
inap untuk mengkoordinasikan semua kegiatan dan proses pelayanan
yang ada di rawat inap agar tetap berjalan baik.
4. Penggunaan alokasi sumber daya yang sama, antara lain staf klinis dan
pemeriksaan diagnostik untuk memenuhi kebutuhan pasien pada populasi
yang sama.
a. Semua pasien yang datang ke Unit gawat Darurat melalui triage untuk
menentukan tingkat kegawatan dan pemberian pelayanan sesuai
kategori pasien;
b. Petugas yang menangani pasien berdasarkan kompetensi yang dimiliki
dan tingkat ketergantungan pasien.
5. Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien sama disemua unit
pelayanan di rumah sakit
a. Semua pasien yang masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan cakupan pelayanan yang disediakan oleh
rumah sakit;
b. Proses perencanaan asuhan/pelayanan berdasarkan data dari
pengkajian atau asesmen awal pasien dan asesmen ulang periodik yang
telah dilakukan untuk menetapkan dan menyusun prioritas
pengobatan, prosedur, asuhan keperawatan dan asuhan lain untuk
memenuhi kebutuhan pasien;
c. Proses asuhan pada pasien dilakukan mulai dari pengkajian hingga
evaluasi. Proses perencanaan berdasarkan dari pengkajian data asuhan
dibuat dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP),Perawat/bidan dan
pemberi pelayanan kesehatan lain;
d. Pasien yang memerlukan tindakan pelayanan anestesi mendapatkan
perlakuan yang sama berdasarkan jenis anestesi yang akan diberikan;
e. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dilakukan visit
praanestesi di ruang perawatan;
14
BAB V
DOKUMENTASI
1. Format Asesmen Gawat Darurat, Asesmen Awal Rawat Inap, Asemen Rawat
Jalan.
2. Format Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.
3. Format Catatan tindakan dan observasi
4. Format Edukasi.