DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ABCD
Jln. Raya Cicalengka No.321 Telp. (022) 7949217 Kode Pos 40395
E-mail : puskcicalengka_bandungkab@yahoo.co.id
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ABCD KABUPATEN BANDUNG
NOMOR : 800/…../SK 01/IV/2022/Pusk
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI PUSKESMAS ABCD
KEPALA PUSKESMAS ABCD,
Ditetapkan di : ………….
Pada tanggal : ……………..
KEPALA PUSKESMAS ABCD,
KEPALA PUSKESMAS
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMA
S ABCD
NOMOR : 800/………../SK
01/IV/2020/Pusk
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
PADA MASA PANDEMI CORONA
VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI PUSKESMAS ABCD
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Seluruh calon pasien/pengunjung puskesmas dilakukan penapisan
(skrining) awal sebelum pendaftaran.
2. Skrining awal calon pasien/pengunjung puskesmas dipandu dengan
prosedur yang jelas dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pencegahan penyebaran COVID-19.
3. Skrining awal calon pasien/pengunjung puskesmas dilakukan oleh
petugas dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai.
4. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
5. Pendaftaran dilakukan oleh petugas pendaftaran dengan
mengenakan APD yang sesuai. Kompetensi yang dipersyaratkan bagi
petugas pendaftaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki ijazah minimal SLTA/sederajat;
b. Mampu mengoperasikan komputer;
c. Berpenampilan menarik; dan
d. Mampu berkomunikasi secara efektif (komunikatif).
6. Pendaftaran pasien ILI (Influenza Like Illness) dilakukan secara
terpisah di ruangan khusus.
7. Ruang tunggu pendaftaran diatur sedemikian rupa sehingga
memenuhi prinsip jarak aman antar calon pasien (physical
distancing).
8. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien. Identitas
pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
9. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat, meliputi: tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur, dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain serta informasi tentang COVID-19 harus
tersedia di tempat pendaftaran.
10. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan dan diinformasikan
pada keseluruhan proses pelayanan, dimulai dari pendaftaran.
11. Hak-hak pasien meliputi :
a. Hak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
b. Hak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
c. Hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
d. Hak memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
e. Hak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
f. Hak memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di puskesmas.
g. Hak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai surat izin praktik (SIP) baik
di dalam maupun di luar puskesmas.
h. Hak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
i. Hak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
j. Hak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
dideritanya, termasuk menolak pengobatan dan menolak jika
dirujuk ke sarana kesehatan lain.
k. Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
l. Hak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
m. Hak memperoleh keamanan dan keselamatan atas pelakuan
puskesmas terhadap dirinya.
n. Hak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
o. Hak menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila
puskesmas diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata ataupun pidana dan.
p. Hak mengeluhkan pelayanan di puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Kewajiban pasien meliputi :
a. Kewajiban mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;
b. Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggungjawab;
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas;
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya;
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya;
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
h. Kewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
diterima.
13. Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk
menjamin kesinambungan pelayanan.
14. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti.
15. Koordinasi dan komunikasi pendaftaran dengan unit-unit terkait
disesuaikan dengan prosedur yang ada.
E. PELAKSANAAN LAYANAN
47. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis.
48. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
49. Persyaratan pelayanan klinis Puskesmas berpedoman pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
50. Standar layanan klinis didasarkan pada sepuluh penyakit terbanyak
di Puskesmas ABCD,
51. Pelayanan sepuluh penyakit terbanyak dilaksanakan berdasarkan
Standar Operasional Prosedur dari masing-masing penyakit, serta
dilakukan monitoring dan evaluasi berdasarkan sasaran mutu
pelayanan.
52. Dokumen eksternal yang dijadikan acuan dalam penyusunan
standar layanan klinis, antara lain :
a. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. 2003. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
b. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Pedoman Praktik
Laboratorium yang Benar. 2004. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
c. Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Direktorat Bina Kesehatan Ibu. 2013. Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu (Edisi Kedua). Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
d. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2013. Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil – Balita. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
e. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Subdit
Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Daerah. 2013.
Pedoman Pengendalian Stroke. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
f. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Subdit
Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Daerah. 2013.
Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
g. Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
2013. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi HIV Bagi Petugas Kesehatan di Pelayanan Kesehatan.
Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
h. Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta.
i. Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Keterampilan Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta.
j. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) dengan Stiker : Dalam Rangka Mempercepat Penurunan
Angka Kematian Ibu. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
k. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman
Pelaksanaan : Simulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta :
Kementerian Kesehatan.
l. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19).
Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
53. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
54. Dokter wajib mencatat secara lengkap informasi kajian dan rencana
layanan, termasuk jika dilakukan perubahan rencana layanan dalam
rekam medis pasien.
55. Isi rekam medis terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis
dan terapi, termasuk semua pemeriksaan penunjang diagnostik,
tindakan dan pengobatan yang diberikan pada pasien.
56. Dokter dan/atau perawat lain yang memasukkan data rekam medis
pasien ke dalam Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib
memberitahu dokter yang bersangkutan, apabila dalam pengisian
terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam pemberian obat maupun
pemeriksaan penunjang.
57. Kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui penyesuaian
antara layanan klinis yang diberikan kepada pasien dengan obat-
obatan dan kemampuan tenaga klinis Puskesmas. Apabila tidak
memadai, maka pasien dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjut.
58. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan
pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
59. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
60. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjuti.
61. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
62. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
63. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
64. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti
prosedur aseptik.
65. Daftar obat dan/atau cairan intravena yang tersedia di Puskesmas
ABCD, yaitu :
NO NAMA OBAT
1 Cairan RL 500 ml
2 Cairan NaCl 0.9% 500 ml
3 Cairan Glukosa 5% 500 ml
4 Gentamisin Injeksi
5 Ceftriaxone Injeksi
6 Ranitidin Injeksi
7 Ondancentrone Injeksi
8 Diphenhydramine Injeksi
9 Dexametasone Injeksi
10 Aminofilin Injeksi
11 MgSO4 Injeksi
12 Oxytocin Injeksi
13 Methergin Injeksi
14 Vitamin-K Injeksi
15 Ephinehprin Injeksi
16 Sulfas Atropin Injeksi
17 Ketorolac Injeksi
Ditetapkan di : ………….
Pada tanggal : ………………….
KEPALA PUSKESMAS ABCD,
KEPALA PUSKESMAS