Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
Jalan Lintas Timur Kec.Merlung Kode Pos 36554
e-mail : rsud.suryahkhairuddin@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI GELAM


KABUPATEN MUARO JAMBI
NOMOR /SK/DIR/V/2023

TENTANG
PANDUAN MANAJER PELAYANAN PASIEN (MPP) / CASE MANAGER
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI GELAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI GELAM,

a. bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang


Menimbang : memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan peningkatan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Gelam;
c. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan profesional khususnya pelayanan berfokus pasien;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan
Pemberlakuan Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case
Manager di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Gelam;
e. bahwa penetapan Pemberlakuan Panduan Manajer Pelayanan Pasien
(MPP) / Case Manager di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Gelam
sebagaimana tersebut pada huruf d, perlu ditetapkan dan diatur dengan
Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;


2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pasal
43; Rumah Sakit wajib menerapkan Standar Mutu dan Keselamatan
Pasien;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SKII/2008 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : MENETAPKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH SUNGAI GELAM TENTANG PANDUAN MANAJER
PELAYANAN PASIEN (MPP) / CASE MANAGER;

KESATU : Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case Manager Rumah


Sakit Umum Daerah Sungai Gelam sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini;

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Manajer Pelayanan Pasien


(MPP) / Case Manager Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Gelam
dilaksanakan Oleh Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sungai Gelam;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudia

hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan


diadakan perbaikan sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di Sungai Gelam


Pada tanggal Mei 2023

DIREKTUR RSUD SUNGAI GELAM


KABUPATEN MUARO JAMBI

ARWIN AGUS
PANDUAN
MANAJER PELAYANAN PASIEN
(MPP) / CASE MANAGER
RSUD SUNGAI GELAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga panduan ini dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berpartisipasi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Kami sangat berharap Panduan ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengalaman serta pengetahuan  kita, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi panduan agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam panduan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan panduan ini.

Sungai Gelam, Mei 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.....................................................................................6
BAB III TATA LAKSANA.......................................................................................9
BAB IV EVALUASI.................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Manajemen Pelayanan Pasien :
1. Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi,
koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi
pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui
komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome)
yang bermutu dengan biaya-efektif. (Sumber : CSMA – Case Management
Society of America, 2010)
2. Suatu model klinis untuk manajemen stratejik mutu dan biaya pelayanan,
dibuat untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan
yang layak / patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai. (Cesta,
2009)
Manajer Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah professional di rumah
sakit yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien dengan menjamin
kelancaran dan ketepatan transisi pelayanan pasien dalam setiap fase asuhan.

B. TUJUAN
Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya.
Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dan
rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal yang sama juga
berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi erat, suatu
kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka kasihi, mereka
akan kurang merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus
terhadap kesehatan pasien.

C. AKTIFITAS MPP / CASE MANAGER SECARA UMUM ADALAH SEBAGAI


BERIKUT :
1. Mengidentifikasi pasien untuk intervensi manajemen pelayanan pasien.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien untuk mengidentifikasi hasil
yang diharapkan dan mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan
pasien.
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen
pelayanan pasien.
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yang diharapkan.
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yang efisien biaya.

1
6. Mengamankan sumber-sumber klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dengan manajer departemen / bagian.
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dengan pemandu wisata /
tour guide dalam berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di rumah sakit.
Seorang MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang menulis resep,
mengorder pemeriksaan penunjang dan sebagainya. MPP mempunyai peran
untuk mendorong kepatuhan PPA dalam pengisian rekam medis, yaitu terkait
dengan kelengkapan dan kesesuaian pengisian rekam medis berdasarkan dengan
asuhan yang diberikan kepada pasien. MPP dapat menggabungkan beberapa
karakteristik seperti koordinator, manajer finansial, problem solver, fasilitator,
konselor, manajer perencanaan, edukator dan advokasi. Gambaran kinerja MPP
ditampilkan melalui suatu kombinasi beberapa aktifitas yang dibentuk untuk
mendukung tujuan dan sasaran program asuhan pasien dan penerapan dari
prinsip yang mengarahkan ke segi praktis dari program tersebut.

D. MANFAAT MPP / CASE MANAJER UNTUK RUMAH SAKIT


Bagi rumah sakit adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Peningkatan mutu pelayanan
2. Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga
3. Peningkatan keterlibatan pasien dalam asuhan
4. Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
5. Peningktan kualitas hidup pasien Peningkatan kolaborasi interprofesional tim
PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
6. Penurunan tingkat asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
7. Penurunan lama dirawat
8. Pencegahan hari rawat yang tidak perlu
9. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk pemeriksaan
yang tidak perlu
10. Pengurangan / menghindari tagihanyang tidak perlu
11. Penurunan readmisi ke rumah sakit
12. Pengurangan kunjungan pasien yang sama ke IGD
13. Membantu proses evaluasi penerapan alur klinis (Clinical Pathway)

E. KEUNTUNGAN MPP / CASE MANAJER DI RUMAH SAKIT


Bagi rumah sakit adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan
memberikan keuntungan sebagai berikut :
1. Biaya pelayanan efektif

2
2. Orientasi pelayanan yang holistik
3. Kontinuitas pelayanan diseluruh tatanan pelayanan kesehatan
4. Klien mengetahui siapa yang harus dihubungi untuk bantuan

F. PERAN MPP / CASE MANAJER MENCAKUP :

1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan


pemberi asuhannya, baik akut, dalam proses rehabilitasi di rumah sakit
maupun pasca rawat, mendorong keterlibatan dan pemberdayaan pasien.
2. Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien (patient
centered care) dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan
kolaborasi interprofesional.
3. Mengoptimalkan proses reimbursemen.

G. FUNGSI MPP / CASE MANAJER :


Manajer pelayanan pasien menjalankan fungsi asesmen, perencanaan, fasilitasi
dan advokasi, melalui kolaborasi dengan pasien, keluarga, profesional pemberi
asuhan, sehingga menghasilkan outcome / hasil asuhan yang diharapkan.
1. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan dan aspek psiko-sosio-
kultural-nya, termasuk status health literacy (kurang pengetahuan tentang
kesehatan).
2. Menyusun perencanaan manajemen pelayanan pasien (case manajement
plan) berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan pemberi asuhan di rumah
sakit, pembayar, PPA di fasilitas pelayanan primer, untuk memaksimalkan
hasil asuhan yang berkualitas, aman, dan efektif biaya. Perencanaan
termasuk discharge planning terintegrasi dengan PPA.
3. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar PPA dalam konteks
keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, sehingga meminimalkan
fragmentasi pelayanan.
4. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarga atau pemberi
asuhan untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanan yang diterimanya. Memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga atau pemberi asuhan, PPA, terkait
alternatif pelayanan, sumber daya di komunitas / lingkungan rumahnya,
manfaat asuransi, aspek psieko-sosio-kultural sehingga keputusan tepat
waktu dengan dasar informasi lengkap.
5. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemampuan pasien dan
keluarga mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yang tersedia,
rencana alernatif sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yang
diharapkan.

3
6. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan
biaya dengan basis kasus per kasus.
7. Membantu pasien untuk transisi pelayanan yang aman ke tingkat pelayanan
berikutnya yang memadai.
8. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien.
9. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk memfasilitasi hasil
yang positif bagi pasien, bagi PPA dan pembayar. Namun bila ada perbedaan
kepentingan maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas.

H. HUBUNGAN PROFESIONAL
Para MPP mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf
klinis. Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing),
pelayanan bantuan finansial, bantuan / dukungan dari komunitas serta
pelayanan kerohanian.

I. HUBUNGAN DENGAN PASIEN


Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP
perlu memelihara rasa saling percaya yang menunjukkan kepada pasien bahwa
mereka terlibat untuk manfaat dan kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu
memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.

J. TANGGUNG JAWAB
Case Manager bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan Medis

K. TUGAS CASE MANAGER


1. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan pasien, sesuai kriteria
pengelolaan Manajer Pelayanan Pasien (MPP).
2. Menyusun perencanaan pelaksanaan manajemen pelayan pasien,
berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA).
3. Melakukan kolaborasi dengan PPA untuk membuat perencanaan
pemulangan pasien (Discharge Planning).
4. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar Profesional Pemberi Asuhan,
pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
5. Mengevaluasi kepatuhan implementasi Clinical pathway.
6. Mengkoordinasikan para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dalam
pelayanan terhadap pasien.
7. Menjamin pelaksanaan asesmen awal tercapai dalam kerangka waktu.

4
8. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan
pasien.
9. Memantau pergerakan dan perkembangan pasien yang menjalani
pelayanan kritis, seperti menjalani tindakan operatif, pasien isolasi, pasien
kondisi terminal, pasien yang beresiko mendapatkan penganiayaan, dan
pasien beresiko tinggi lainnya.
10. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta
para anggota tim klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan
administrasi, perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi
dan kolaborasi antara pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga
kontinuitas pelayanan.
11. Sebagai sumber informasi pasien dan keluarga.
12. Mendorong partisipasi pasien dan keluarga dalam pelayanan.
13. Mendorong kepatuhan PPA dalam pengisian rekam medis.
14. Memantau kelengkapan pengisian rekam medis.
15. Menindaklanjuti kebutuhan pasien dan keluarga, khususnya pada pasien
yang beresiko, dan atau menjalani pelayanan yang bersifat kritis.
16. Mendampingi pasien dan keluarga apabila dibutuhkan dalam proses
konsultasi dan edukasi dengan DPJP.
17. Membantu dan mengawasi pelaksanaan proses rujukan / transfer eksternal,
termasuk bila dibutuhkan mencarikan tempat rujukan dan alternatifnya.

5
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Manajemen Pelayanan Pasien meliputi : peningkatan mutu dan


keselamatan pasien, kendali biaya, pelayanan berfokus pada pasien, asuhan pasien
terintegrasi, kontinuitas pelayanan, perencanaan pemulangan pasien (Discharge
Planning), kepatuhan pasien serta kepuasan pasien.
Ketentuan staf yang melakukan panduan ini adalah Manajer Pelayanan Pasien
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari pelayanan fokus pada pasien (PFP).
Sehingga pelaksanaan tugas MPP/ Case Manajer adalah meningkatkan pelayanan
berfokus pada pasien.
Patient Centered Care adalah asuhan yang menghormati dan responsif terhadap
pilihan, kebutuhan dan nilai- nilai pribadi pasien. Serta memastikan bahwa nilai- nilai
pasien menjadi panduan bagi semua keputusan klinis.
Konsep inti patient-centered care dilihat dari perspektif pasien sebagai berikut :
1. Martabat dan Respek.
Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati dan menghargai
pandangan dan pilihan pasien serta keluarga. Pengetahuan, nilai-nilai,
kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukkan dalam
perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Berbagi informasi.
Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap dengan pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima informasi
tepat waktu, lengkap, dan akurat.
3. Partisipasi.
Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan
dan pengambilan keputusan serta pilihan mereka.
4. Kolaborasi / kerjasama.
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi
pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
Konsep inti patient-centered care dari perspektif profesional pemberi asuhan
adalah sebagai berikut :
a. Berpartner dengan pasien
1) Keputusan klinis berdasarkan nilai- nilai pasien
2) BPIS : Bila Pasien Itu Saya
3) Komitmen

b. PPA merupakan TIM interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional

6
1) Profesional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai
Tim dengan kolaborasi interprofesional
2) Tugas mandiri, kolaborasi interprofesional
3) Kompetensi profesi dan kompetensi kolaborasi interprofesional yang memadai.

c. DPJP adalah Clinical Leader.


1) DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi,
sintesis, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
d. Asuhan Pasien Terintegrasi
1) Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sebagai Clinical Leader

A. Area Unit Pelaksanaan MPP adalah :


- Rawat Jalan
- Rawat Inap
- IGD
- Unit lain yang berhubungan dengan pelayanan pasien.

B. Diagram Koordinasi – Integrasi - Kontinuitas Pelayanan

7
8
BAB III

TATA LAKSANA

A. Kualifikasi case manager


1. Perawat
a. Pendidikan minimal S1 Ners
b. Memiliki pengalaman klinis sebagai profesional pemberi asuhan minimal 3
tahun
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun
2. Dokter (Umum)
a. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit
b. Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun

B. Tata hubungan kerja MPP / Case manajer

TATA HUBUNGAN KERJA MANAJER


PELAYANAN PASIEN

DIREKTUR

BIDANG PELAYANAN

PPA
KEPALA SEKSI
PELAYANAN MEDIS

MANAJER PELAYANAN UNIT KERJA PELAYANAN


PASIEN (MPP)

KEPALA SEKSI
KEPERAWATAN TIM KOMPLAIN

9
Ket : -- -- -- -- : Garis Koordinasi

C. Skrining, Asesmen, Identifikasi, Perencanaan, implementasi untuk MPP /


Case Manajer meliputi :
1. Skrining pasien untuk manajemen pelayanan pasien sesuai kriteria:
a. Usia Pasien > 65 tahun
b. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
c. Pasien resiko tinggi
d. Potensi komplain tinggi
e. Kasus penyakit kronis, katastropik, terminal
f. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL
g. Riwayat gangguan mental
h. Riwayat penggunaan peralatan medis
i. Sering masuk IGD, readmisi RS
j. Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi
k. Masalah finansial
l. Hari rawat yang panjang
m. Membutuhkan kontinuitas pelayanan.

2. Asesmen untuk MPP


Data asesmen diperoleh melalui hal tersebut dibawah ini namun tidak terbatas
pada:
1) Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2) Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara intermiten “on
going” selama dirawat
3) Komunikasi dengan dokter, PPA lainnya
4) Rekam medis
5) Data klaim, asuransi

3. Identifikasi masalah dan kesempatan


1) Tingkat asuhan yang tidak sesuai panduan, norma yang digunakan
2) Over / utilization pelayanan dengan dasar panduan norma yang digunakan
3) Ketidak patuhan pasien
4) Edukasi kurang memadai, atau pemahamannya yang belum memadai
tentang proses penyakit, kondisi terkini, daftra obat
5) Kurangnya dukungan keluarga

10
6) Penurunan determinasi pasien (ketika tingkat keparahan /
komplikasi meningkat)
7) Kendala keuangan ketika keparahan / komplikasi meningkat
8) Pemulangan / rujukan yang belum memenuhi kriteria, atau
sebaliknya pemulangan / rujukan yang ditunda

4. Perencanaan manajemen pelayanan pasien


1) Pahami dan pastikan diagnosis pasien, prognosis, kebutuhan asuhan,
sasaran hasil asuhan
2) Validasi rencana asuhan konsisten dengan panduan, norma yang
digunakan
3) Tentukan sasaran terukur dan indikator dalam kerangka waktu yang
spesifik antara lain dalam akses ke pelayanan, asuhan dengan biaya
efektif, mutu asuhan
4) Tentukan pemberian informasi kepada pasien dan keluarga untuk
pengambilan keputusan
5) Tentukan juga partisipasi pasien pasien dan keluarga dalam asuha,
termasuk persetujuan akan kemugkinan perunahan rencana
6) Siapkan fasilitas mengatasi masalah dan konflik
7) Perhatikan harapan pembayar, frekuensi komunikasi evaluasi
perkembangan pasien, revisi sasaran jangka pendek atau panjang.

5. Implementasi manajeman pelayanan pasien


a. Monitoring
1) Mencatat perjalanan / perkembangan kolaborasi dengan pasien,
keluarga, pemberi asuhan, tim PPA dan pemangku kepentingan lain
yang terkait, sehingga dapat dinilai respon pasien terhadap intervensi
yang diberikan
2) Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan memadai,
dipahami dan diterima pasien serta keluarga
3) Paham dan sadar akan kebutuhan revisi rencana asuhan, termasuk
preferensi perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan
4) Kolaborasi dalam rangka perubahan rencana dan pelaksanaanya

b. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi


1) Pastikan peran MPP sesuai kebijakan yang ada dan memadai, dalam
pelayanan pasien, terhadap pemangku kepentingan lain dalam rumah
sakit

11
2) Kembangkan dan pelihara secara proaktif pelayanan berfokus pada
pasien, membantu asuhan terintegrasi oleh PPA
3) Transisi pelayanan yang memadai sesuai kebutuhan pasien
4) Jaga privasi pasien dalam kolaborasi
5) Gunakan mediasi dan negosiasi untuk meninkatkan komunikasi,
koordiansi dan kolaborasi, termasuk mengatasi perbedaan pandangan
6) Koordinasi juga pada rencana pemulangan pasien dengan pelayanan
pasca rawat

c. Advokasi
1) Menyampaikan, mendiskusikan dengan PPA dan staf lain tentang
kebutuhan pasien, kemampuanya dan sasaran pasien
2) Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui
koordinasi dengan PPA atau pemnagku kepentingan terkait
3) Meningkatkan kemandirian, menentukan pilihan dan pengambilan
keputusan
4) Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas untuk mengakses
mutu dan hasil pelayanan terkait dengan ras, etnik, agama, gender, latar
belakang budaya, status pernikahan, umur, pandangan politik,
disabilitas fisik-mental-kognitif
5) Advokasi untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan yang berkembang
karena perubahan kondisi.

d. Hasil Pelayanan
1) Lakukan pendokumentasian pencapaian sasaran
2) Catat keberhasilan, kualitas, kendai biaya efektif dari intervensi MPP
dalam mencapai sasaran asuhan psien
3) Nilai laporan tentang dampak pelaksanaan rencana asuhan pasien
4) Catat utilisasi sesuai panduan / norma yang digunakan
5) Catat kepuasan psien, keluarga dengan manajemen pelayanan pasien

e. Terminasi manajemen pelayanan pasien


MPP mengakhiri pelaksanaan manajemen pelayanan pasien sesuai
dengan regulasi rumah sakit yang berlaku. Identifiaksi alasan pengakhiran
pelaksanaan manajemen pelayanan pasien antara lain :
1) Telah tercapainya sasaran manajemen pelayanan pasien
2) Telah terlaksana transisi ke fasilitas pelayanan lain
3) Pasien menolak manajemen pelayanan pasien
4) Tercapainya persetujuan pengakhiran pelaksanaan manajemen

12
pelayanan pasien, dengan pasien maupun pemnagku kepentingan lain
5) Dokumentasikan proses pengakhiran tersebut

13
BAB IV

EVALUASI

Manejer Pelayanan Pasien (MPP) di Rumah Sakit Umum Daerah Suryah


Khairuddin adalah penting sebagai dari bagian penerapan pelayanan befokus pada
pasien (patient cented care). MPP memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien,
termasuk keluarga dan pemberian asuhannya, baik akut maupun dalam proses
rehabilitasi di rumah sakit serta pasca rawat. MPP meningkatkan keterlibatan dan
pemberdayaan pasien serta keluarga dalam asuhan pasien, dan menghasilkan outcome
asuhan yang lebih baik, termasuk kepuasan pasien. Selain itu perannya akan
mengoptimalkan terlaksanannya perlayanan berfokus pada pasien dan suhan
terintergrasi.

14

Anda mungkin juga menyukai